100 220 1 SM PDF
100 220 1 SM PDF
1, FEBRUARI 2017
ABSTRAK
ABSTRACT
ISSN : 2087-5045 12
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 13
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 14
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
sehingga akan menghambat kerja insulin glikemik yang lebih baik, fluktuasi glukosa
dijaringan tubuh dan otot (Ernawati, 2002). darah, kejadian hipoglikemia dan
Kelompok pasien berdasarkan peningkatan berat badan yang lebih rendah
tingkat pendidikan yang mengalami (Rubin, et al. 2009).
hipoglikemia 31 pasien (83,7%) tingkat Pada penelitian ini, kelompok
pendidikan SMP dan 6 pasien (16,2%) pasien yang mengalami hipoglikemia 16
tingkat pendidikan SMA. Tingkat pasien (43,2%) dosis insulin rapid acting
pendidikan merupakan salah satu faktor tunggal 3x10 IU, 2 pasien (5,4%) dosis
yang mempengaruhi pemanfaatan insulin rapid acting tunggal 3x6 IU, 9
pelayanan kesehatan oleh pasien. Status pasien (24,3%) dosis insulin rapid acting
pendidikan berpengaruh terhadap tunggal 3x8 IU, 2 pasien (5,4%) dosis
pemanfaatan pelayanan kesehatan, karena insulin rapid acting 3x10 IU kombinasi
status pendidikan akan mempengaruhi long acting 1x12 IU, 4 pasien (10,8%)
kesadaran dan pengetahuan tentang dosis insulin rapid acting 3x12 IU
kesehatan (Sartunus, et al., 2015). kombinasi long acting 1x10 IU, 1 pasien
Pada kelompok pasien berdasarkan (2,7%) dosis insulin rapid acting 3x6 IU
pekerjaan yang mengalami hipoglikemia kombinasi long acting 1x10 IU, 1 pasien
30 pasien (81,0%) berkerja sebagai ibu (2,7%) dosis insulin rapid acting 3x6 IU
rumah tangga, 7 pasien (18,9%) bekerja kombinasi long acting 1x12 IU, 1 pasien
sebagai wiraswasta. Pekerjaan dapat (2,7%) dosis insulin rapid acting 3x8 IU
mempengaruhi tingkat kesehatan pasien kombinasi long acting 1x10 IU, 1 pasien
dengan cara meningkatkan resiko terjadinya (2,7%) dosis insulin rapid acting 3x6 IU
penyakit dan mempengaruhi cara kombinasi long acting 1x12 IU.
bagaimana pasien masuk kedalam sistem Setiap pasien mendapat dosis yang
pelayanan kesehatan, sehingga seseorang berbeda-beda, dosis yang digunakan
yang beekrja memiliki kepercayaan diri tergantung pada kondisi fisiologis pasien.
yang lebih tinggi untuk mengatasi Novorapid termasuk dalam rapid acting
masalahnya (Soohyun, 2009). insulin yaitu insulin dengan onset sangat
Jenis insulin yang digunakan dalam cepat sekitar 15 – 30 menit dengan puncak
penelitian ini ada 2 jenis insulin yaitu rapid kerja 30 – 60 menit dan lama kerja 3 – 5
acting tunggal dan rapid acting kombinasi jam tersedia dalam vial dan pen insulin
long acting. Kelompok pasien yang (Rubin, et al. 2009).
mengalami hipoglikemia 27 pasien (72,9%) Pada penelitian yang dilakukan
jenis insulin rapid acting tunggal, 10 pasien oleh Wandira tahun 2005, bahwa kombinasi
(27,0%) jenis insulin rapid acting yang paling banyak digunakan adalah
kombinasi long acting. Jenis insulin rapid insulin aspart-detemir, dimana hasil yang
acting tunggal yang digunakan dalam diperoleh memperlihatkan persentase
penelitian ini adalah Novorapid. Novorapid penurunan kadar gula darah puasa, semakin
menurunkan kadar gula darah setelah besar pada pemberian insulin dengan dosis
injeksi, sangat aman dan identik dengan berkisar 12 – 14 unit untuk insulin aspart
insulin manusia. Novorapid adalah cairan dan 10-30 unit untuk insulin detemir.
injeksi yang mengandung insulin aspart. Pemberian insulin dengan dosis besar
Dibandingkan dengan insulin manusia dipertimbangkan berdasarkan kadar gula
terlarut, Novorapid lebih cepat diabsorbsi., darah puasa awal (Rubin, et al. 2009).
lebih banyak dan tinggi kurva konsentrasi Dari 37 pasien yang mengalami
pada waktu yang singkat (Soemadji, 2006). hipoglikemia, pasien dengan kategori sikap
Kombinasi dari 2 jenis insulin lemah sebanyak 4 orang (10,8%) dan
yaitui insulin kerja cepat dengan insulin dengan kategori sikap kuat sebanyak 33
kerja panjang memberikan hasil penurunan orang (89,1%). Hal ini berarti bahwa pasien
kadar glukosa darah lebih baik, karena yang memiliki sikap kuat lebih banyak
dapat memenuhi kebutuhan insulin basal dibandingkan dengan pasien yang memiliki
dan insulin prandial. Pemberian 2 jenis sikap lemah, sikap tidak memiliki pengaruh
insulin tersebut menghasilkan kontrol terhadap pencegahan hipoglikemia. Pada
ISSN : 2087-5045 15
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
umumnya tindakan seseorang terjadi baik. Dari hasil penelitian terlihat bahwa
setelah ia mengetahui dan menyikapi pasien yang pengetahuan tidak baik lebih
tentang hal yang baru diterimanya. Sikap banyak dibandingkan pengetahuan baik,
merupakan faktor yang ada dalam diri masih banyak pasien yang tidak mengetahui
manusia yang dapat mendorong atau penyebab hipoglikemia dan kurangnya
menimbulkan perilaku yang tertentu informasi pengetahuan secara holistik pada
(Farida, et al.,2014). hipoglikemia (Farida, et al.,2014).
Berdasarkan tingkat kepercayaan Pengetahuan memiliki pengaruh
terkait insulin, dari 37 pasien yang terhadap pencegahan hipoglikemia. Pada
mengalami hipoglikemia, 5 pasien (13,5%) pasien yang memiliki pengetahuan
berada pada kategori lemah dan 32 pasien ditemukan kejadian hipoglikemia yang
(86,4%) berada pada kategori kuat. Adanya lebih rendah, karena dapat menghindari
kepercayaan bahwa kurangnya keyakinan penyebab dan mengontrol terjadinya
diri terhadap keberhasilan penatalaksanaan hipoglikemia, tidak dapat mengontrol
insulin dalam mengontrol glukosa darah penyebab dari hipoglikemia, dikarenakan
disamping kekhawatiran akan adanya pasien tidak mengikuti saran dari petugas
peningkatan berat badan setelah kesehatan (Farida, et al.,2014).
penggunaan insulin (Farida, et al.,2014). Berdasarkan tingkat efikasi diri
Pemberian terapi insulin dirasakan (kepercayaan diri), dari 37 pasien terdapat
menyulitkan pasien, karena rasa tidak pada kelompok pasien yang mengalami
percaya diri untuk memberikan insulin hipoglikemia, 13 pasien (35,1%) berada
secara mandiri. Rasa tidak percaya diri pada kategori lemah dan 24 pasien (64,8%)
muncul, karena kurangnya informasi dan berada pada kategori kuat. Sepanjang waktu
ketidaktahuan pasien, sehingga menjadi seiring dengan lamanya penyakit yang
hambatan dalam penggunaan insulin. dialami, pasien dapat belajar bagaimana
Terapi insulin juga membuat seharusnya melakukan pengelolaan
ketidaknyamanan bagi pasien, karena penyakitnya. Pengalaman langsung dari
pemberiannya harus memakai jarum suntik pasien merupakan sumber utama
(Rohaidah, et al.,2012). terbentuknya efikasi diri. Semakin lama
Berdasarkan tingkat pengetahuan, seseorang terdiagnosa penyakit, maka
dari 37 pasien terdapat pada kelompok yang semakin banyak pengalaman yang dimiliki
mengalami hipoglikemia, 31 pasien efikasi diri yang jauh lebih baik (Briscoe,
(83,7%) berada pada kategori tidak baik 2006).
dan 6 pasien (16,2%) berada pada kategori
Tabel I. Hasil analisis Chi-Square untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien dengan
kejadian hipoglikemia
Hasil Analisis/ Chi Chi
Df Nilai P Kesimpulan
Parameter Hitung Tabel
Jenis kelamin 5,854 1 3,841 0,017 5,854 > 3,841 = Ho ditolak
0,017 < 0,05 = Ho ditolak
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara jenis kelamin dengan
kejadian hipoglikemia
Usia 5,041 1 3,841 0,032 5,041 > 3,841 = Ho ditolak
0,032 < 0,05 = Ho ditolak
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara usia dengan kejadian
hipoglikemia
Berat badan 7,156 1 3,841 0,11 7,156 > 3,841 = Ho ditolak
ISSN : 2087-5045 16
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
Dari hasil pengujian diperoleh nilai Tabel II. Hasil uji Hosmer and Lemeshow
Chi Square sebesar 12.741 dengan nilai Test
Sig. sebesar 0,121. Dari hasil tersebut Step Chi-square Df Sig.
terlihat bahwa nilai Sig. lebih besar dari 1 12.741 8 .121
pada Alpha (0.05) yang berarti keputusan
yang diambil adalah menerima Ho yang Untuk melihat hasil analisis regresi
berarti tidak ada perbedaan antara menggunakan model persamaan kedua
klasifikasi yang diprediksi dengan yang memasukkan semua komponen dari
klasifikasi yang diamati, maka model variabel independen. Dari tabel Variables
regresi logistic digunakan untuk analisis in the Equation terlihat bahwa nilai
selanjutnya. Data selengkapnya dapat konstanta adalah sebesar 13.642, koefisien
dilihat pada Tabel 2 dibawah ini : yang paling besar adalah aspek sikap yaitu
2.236 dan koefisien yang paling kecil
adalah dosis insulin yaitu 0,137. Data
ISSN : 2087-5045 17
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
95.0% C.I.for
B S.E. Wald Df Sig. Exp (B) EXP(B)
Step 1 Usia
1.579 .629 6.308 1 .012 4.850 1.414 16.629
(a)
tingkat
1.450 .636 5.206 1 .023 4.264 1.227 14.818
pendidikan
aspek
.244 .857 .081 1 .775 1.277 .238 6.843
kepercayaan
aspek
1.688 .660 6.532 1 .011 5.407 1.482 19.724
pengetahuan
aspek efikasi diri -.917 .536 2.924 1 .087 .400 .140 1.143
ISSN : 2087-5045 18
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 19