Anda di halaman 1dari 5

Versi online / URL:

Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2346

PENERAPAN MODEL KEPERAWATAN NEED FOR HELP WIEDENBACH DAN


SELF CARE OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN
IBU HAMIL DENGAN KONTRAKSI DINI

Wiedenbach Need for Help and Orem Self Care Nursing Model on nursing
care of pregnant women with early contractions

Priharyanti Wulandari1 , Setyowati2, Tri Budiati3


1
Program Magister Ilmu Keperawatan, FIK UI Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
2,3
Departemen Keperawatan Maternitas, FIK UI Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
E-mail : 1)wulancerank@yahoo.co.id

ABSTRAK

Salah satu tujuan dari MDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Upaya penurunan
angka kematian ibu dan bayi di Indonesia belum memuaskan, target Indonesia menurunkan angka kematian
ibu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Study kasus dengan fokus penerapan model keperawatan
Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem pada asuhan keperawatan ibu hamil dengan kontraksi dini.
Aplikasi teori keperawatan Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem efektif dilakukan pada lima ibu
hamil dengan kontraksi dini. Integrasi model keperawatan Need for Help Wiedenbach diterapkan pada fase
akut. Sedangkan pada fase pemeliharaan dilakukan asuhan keperawatan dengan Self Care Orem. Aplikasi
teori tersebut berhasil membantu menyelesaikan masalah keperawatan dan menghentikan kontraksi uterus
sampai usia kehamilan aterm. Setelah melaksanakan praktik residensi spesialis keperawatan maternitas,
penulis mampu mencapai target kompetensi dengan baik.

Kata Kunci : Kontraksi dini, Need for Help Wiedenbach, Self Care Orem.

ABSTRACT

One of the MDGs goals is to lower maternal and infant mortality rate. Efforts to lessen maternal and
infant mortality rate in Indonesia are unsatisfactory. Indonesia’s target is to reduce maternal mortality to
102 per 100,000 live births in 2015. Roles of maternity nursing specialist nurses as care givers, educators,
counselors, advocates, coordinators, managers, collaborators, researchers and change agents are needed
to lower maternal and infant mortality rate. Case study focused on Wiedenbach Need for Help and Orem
Self Care Nursing Model on nursing care of pregnant women with early contractions. The application of
Wiedenbach Need for Help and Orem Self Care nursing theory was effectively done to five pregnant
women with early contractions. The integration of Wiedenbach Need for Help nursing model was applied
in the acute phase. While in the maintenance phase, Orem Self Care nursing care was performed. The
application of the theory was successfully help to solve nursing problems and to stop the uterine
contractions until term gestation. After performing the maternity nursing specialist residency practice,
the author was able to achieve the competency targets well.

Keywords: premature contraction , Need for Help Wiedenbach , Orem Self Care .

LATAR BELAKANG penyebab terbesar kematian perinatal dan


terjadi sekitar 4-10% dari kehamilan.
Kontraksi dini dalam kehamilan terjadi Kontraksi uterus yang beresiko untuk
pada sekitar l0% kehamilan dan menjadi terjadinya persalinan prematur adalah
penyebab utama dari persalinan prematur kontraksi uterus yang dapat menyebabkan
(Goulet, Gevry, Lemay, Gauthier,et all,2001). dilatasi serviks dan terjadi pada usia kehamilan
Reagan dan Salsberry (2005) melaporkan 20-37 minggu. (Steer Philip, 2005)
bahwa persalinan premature merupakan

Penerapan Model Keperawatan Need For Help Wiedenbach Dan Self Care Orem pada Asuhan Keperawatan Ibu 173
Hamil dengan Kontraksi Dini
JURNAL KEPERAWATAN,
Priharyanti Wulandari 1 , Setyowati2 , Tri Budiati 3 P-ISSN 2086-3071 E-ISSN 2443-0900

Prinsip penanganan kontraksi dini dalam METODE


kehamilan adalah dengan menghentikan
kontraksi uterus dan menunda kelahiran Metode yang digunakan adalah study
hingga usia kehamilan aterm. Kontraksi uterus kasus dengan fokus pener apan model
berkurang dan tidak ada perubahan pada keperawatan Need for Help Wiedenbach dan
effecement atau dilatasi serviks, ibu dapat Self Care Orem pada asuhan keperawatan
dipulangkan dengan diberikan instruksi untuk ibu hamil dengan kontraksi dini. Penerapan
pembatasan aktivitas di rumah (Jahromi & teori keperawatan need for help Wiedenbach
Salarian, 2011).2 dan self care Orem dilakukan pada lima ibu
Peran tenaga kesehatan sangat hamil dengan kontraksi dini.
diperlukan untuk menurunkan angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) HASIL DAN PEMBAHASAN
khususnya perawat yang merupakan bagian
Penerapan teori ini dalam asuhan
terbesar dalam sistem pelayanan kesehatan.
keperawatan dilakukan secara lengkap mulai
Peran perawat ini dapat dilakukan oleh
dari pengkajian hingga evaluasi keperawatan.
perawat maternitas khususnya ners spesialis
Tahap Emergensi / Fase Akut dengan
keperawatan maternitas. Peran ners spesialis
penerapan model konsep “need for, help”
maternitas diantaranya sebagai praktisi
Wiedenbach pada ibu hamil dengan kontraksi
asuhan keperawatan pada area keperawatan
dini.5
maternitas yang membutuhkan pelayanan
Asuhan keperawatan yang dilakukan
keperawatan maternitas lanjut, pendidik,
pada ibu hamil dengan kontraksi dini tidak
penyuluh dan konsultan di bidang
hanya merupakan aplikasi peran sebagai
keperawatan maternitas, advokat bagi klien
pemberi pelayanan keperawatan, namun juga
dan keluarganya pada pelayanan maternitas,
sebagai kolaborator, komunikator dan
pengelola asuhan keperawatan dan sebagai
koordinator pada saat bekerjasama dengan
peneliti pada bidang keperawatan maternitas.
tim kesehatan lainnya.
Salah satu yang harus dilakukan adalah
Pelaksanaan praktik residensi juga
dengan penerapan teori pada asuhan
memberikan kesempatan untuk menerapkan
keperawatan ibu hamil dengan kontraksi dini
peran sebagai pengelola yaitu dengan
dengan menggunakan penerapan model
melaksanakan manajemen keperawatan
konsep “Need for help” dariWiedenbach
dengan metoda tim, melakukan koordinasi
menjadi pilihan untuk kasus ibu hamil dengan
dengan tenaga kesehatan lainnya, membantu
kontraksi dini dalarn kehamilan pada fase akut
membuat standar asuhan keperawatan
(George, 2005). Konsep “Self Care” dari
melalui perumusan clinical pathway pada
Orem menjadi pilihan untuk diterapkan ketika
kasus Preeklampsi berat.Selain itu, peran
fase akut sudah berlalu dan klien dalam masa
sebagai pengelola suhan keperawatan dan
pemeliharaansehingga asuhan keperawatan
sebagai peneliti diwujudkan dengan
lebih komprehensif dan dapat mencegah
pemberian asuhan keperawatan pada lima
kejadian kematian ibu dan janinnya (Orem,
kasus ibu hamil dengan kontraksi dini yang
2001). Tujuan Penulisan ini adalah untuk
dilakukan di dua rumah sakit saat
memberikan laporan pelaksanaan residensi
melaksanakan praktik residensi. Peran
keperawatan maternitas dengan fokus
sebagai educator dilakukan pada saat
asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
memberikan pendidikan kesehatan pada klien.
kontraksi dini dan dengan penerapan model
Peran sebagai change agent diwujudkan
konsep keperawatan Need for Help
pada saat melaksanakan proyek inovasi di
Wiedenbach dan Self Care Orem.
setiap lahan praktik yang digunakan.

174 Juli 2014: 173 - 177


Versi online / URL:
Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2346

Pencapaian kompetensi sebagai Ners persalinan prematur sudah tepat, yaitu dengan
Spesialis Keperawatan Maternitas dilakukan berkurangnya kontraksi dan tidak ada
dengan memberikan asuhan keperawatan perubahan pada kondisi serviks sejak
maternitas pada masa antenatal (75 kasus), pemeriksaan pertama kali.
melakukan asuhan keperawatan pada klien Konsep model need for help juga
infertile (5 kasus), komplikasi kehamilan (5 mengedepankan pengkajian psikologis.
kasus), memberikan asuhan keperawatan Sehingga klien yang mengalami
maternitas pada klien dengan intranatal (50 kegawatdaruratan fisik pada kontraksi dalam
kasus normal, 5 kegawatan), perawatan bayi kehamilan, secara psikologis juga
baru lahir (bayi lahir normal 10 kasus, lahir mendapatkan penanganan yang optimal.
sesar 5 kasus). Memberikan asuhan Pada kasus kelolaan, empat klien mengalami
keperawatan pada klien post partum kecemasan, tiga klien hamil untuk pertama
pervaginam (20 kasus) dan klien post operasi kali dan anak yang dikandung merupakan
sesar (10 kasus). Memberikan asuhan harapan klien dan keluarga, sedangkan satu
keperawatan pada kasus ginekologi (10 orang klien hamil yang kedua akan tetapi
kasus), perawatan klien yang mengalami kehamilan yang pertama mengalami
abortus (10 kasus) dan melakukan asuhan keguguran. Satu orang klien hamil yang kedua,
keperawatan pada klien dengan kanker tidak merasa cemas dan beranggapan bahwa
ginekologi (18 kasus). klien sudah waktunya melahirkan karena
Penerapan konsep model keperawatan riwayat persalinan pertama pada usia
need for help residen gunakan pada fase akut kehamilan 34 minggu. Dengan tindakan yang
dan atas pertimbangan bahwa pasien tepat pada tahap ministration, kecemasan
membutuhkan pertolongan segera untuk yang dialami oleh klien berkurang.
mencegah terjadinya cedera/gawat janin. Kelemahan teori need for help
Konsep model ini dapat membantu Wiedenbach adalah penggunaan persepsi
menangani kontraksi sebelum waktu klien terhadap kebutuhannya yang menjadi
persalinan pada kehamilan belum aterm. dasar pember ian bantuan. Hal ini
Identifikasi masalah dilakukan sebagai membutuhkan kepekaan perawat mengenali
langkah awal mengenali masalah pasien yang respon klien yang berbeda-beda terhadap
berkaitan dengan faktor fisik dan psikologis. permasalahan yang sama. Pada kasus
Sedangkan penerapan konsep model kehamilan dengan kontraksi dini, klien tidak
keperawatan Self Care residen gunakan pada mampu mengungkapkan persepsinya secara
fase pemeliharan setelah melewati fase akut jelas terhadap kebutuhannya. Hal ini
untuk mencegah terjadinya kontraksi berulang disebabkan karena tingkat kecemasan yang
(Parker, Tomey & Alligood, 2006). diwujudkan dengan gelisah. Sehingga
Tindakan yang dilakukan oleh perawat perawat harus menggunakan dasar
telah benar-benar membuat kondisi klien pengetahuan tentang batasan normal dan
menjadi lebih baik atau sebaliknya terjadi tidak normal sebelum menentukan kebutuhan
perburukan, dapat diketahui dengan adanya klien karena sulit mendapatkan persepsi yang
validasi. Selain itu dapat diketahui juga apakah akurat.
tindakan yang dilakukan sesuai dengan Klien yang sudah tidak mengalami
harapan klien. Adanya replanning kontraksi perlu dimandir ikan dalam
memungkinkan tindakan lebih lanjut jika perawatannya terutama mempersiapkan
dalam evaluasi tindakan yang dilakukan perawatan di rumah supaya kontraksi tidak
kurang tepat. Pada kelima kasus, hasil berulang sebelum usia kehamilan aterm.
evaluasi didapatkan data bahwa tindakan yang Konsep model self care dapat diterapkan
telah dilakukan untuk mencegah terjadinya

Penerapan Model Keperawatan Need For Help Wiedenbach Dan Self Care Orem pada Asuhan Keperawatan Ibu 175
Hamil dengan Kontraksi Dini
JURNAL KEPERAWATAN,
Priharyanti Wulandari 1 , Setyowati2 , Tri Budiati 3 P-ISSN 2086-3071 E-ISSN 2443-0900

pada kasus kehamilan dengan kontraksi pada KESIMPULAN DAN SARAN


fase pemeliharaan.
Teori Self Care yang meyakini bahwa Kontraksi dalam kehamilan merupakan
seseorang yang mampu maka ia akan dapat masalah resiko tinggi yang dapat
merawat dirinya secara mandiri merupakan menimbulkan masalah serius baik bagi ibu
suatu pendekatan yang dinamis, dimana maupun janin yang dikandungnya. Klien
perawat bekerja untuk meningkatkan kontraksi dalam kehamilan mengalami fase
kemampuan klien dalam merawat dirinya kritis ketika serangan akut muncul yaitu resiko
sendiri dan bukan menempatkan klien pada terjadinya persalinan prematur. Ketika masa
posisi bergantung kar ena self care kritis telah berlalu, klien membutuhkan
merupakan perilaku yang dapat dipelajari. perawatan lanjut supaya kontraksi sebelum
Konsep model self care sangat tepat usia kehamilan aterm tidak
diterapkan dalam kasus kontraksi dalam berulang.Penerapan model konsep need for
kehamilan untuk memandirikan klien sehingga help dan self care dapat diterapkan pada
kontraksi berulang tidak terjadi. Dari kasus ibu hamil dengan kontraksi dini. 8
pengkajian perawat dapat mengetahui Saran yang diberikan yaitu ners spesialis
kemampuan perawatan diri klien, kebutuhan mater nitas perlu menerapkan teori
akan perawatan dirinya dan juga defisit keperawaran dalam melakukan asuhan
perawatan diri yang dialami oleh klien. keperawatan agar tindakan yang dilakukan
Perencanaan yang berdasarkan nursing berkualitas dan komprehensif. Dalam
system dapat secara jelas mengetahui tingkat melaksanakan perannya, ners spesialis
kemandirian klien secara bertahap. Hasil keperawatan maternitas diharapkan dapat
evaluasi menunjukkan bahwa kemandirian bertindak sebagai care giver, educator,
klien telah tercapai untuk melakukan konselor, advocate, pengelola, kolaborator,
perawatan di rumah, mulai dari pembatasan komunikator dan koordinator,innovator
aktivitas sehari-hari, personal hygiene, sertapeneliti. Ners spesialis keperawatan
nutrisi, cara memonitor kontraksi dan maternitas perlu mengembangkan
kesejahteraan janin sampai dengan keahliannya di lahan praktek agar mahasiswa
pembatasan aktivitas seksual. residensi memiliki rolemodel selama
Kelemahan penerapan konsep self care pelaksanaan praktek residensi.
dalam kasus ini adalah pelibatan social Bagi perawat, sebaiknya sebagai
support dalam perawatan klien. Residen perawat di layanan kesehatan perempuan
hanya melibatkan pasangan dalam perawatan memenuhi sembilan peran perawat maternitas
klien terutama saat mengajarkan tentang mengingat sampai saat ini pada umumnya
perawatan di rumah. Residen tidak perawat masih melakukan hal-hal yang bukan
melibatkan anggota keluarga lain padahal dari peran dan tanggung jawabnya. Selain itu juga
kelima kasus kelolaan terdapat klien yang penerapan model dan konsep keperawatan
masih tinggal serumah dengan orang tua dan sesuai kondisi pasien terbukti efektif
anggota keluarga lain. Sehingga kemungkinan mengatasi permasalahan pasien, oleh sebab
untuk terjadinya kontraksi berulang akibat itu perawat harus mempunyai kemauan dan
tidak adanya social support dapat terjadi. kemampuan dalam mengaplikasikan model
Hal ini terjadi pada satu orang klien yang usia konsep keperawatan. Dalam menghadapi
kehamilannya 36 minggu, dimana dalam kasus kontraksi dalam kehamilan, perawat
waktu 10 hari setelah dipulangkan, klien hendaknya melibatkan social support klien
datang kembali ke rumah sakit dengan kondisi dalam perawatannya sehingga kontraksi
ketuban pecah sejak 4 jam sebelum masuk berulang tidak terjadi ketika klien sudah
rumah sakit dalam usia kehamilan 37 minggu. dipulangkan ke rumah. Bagi lahan praktek

176 Juli 2014: 173 - 177


Versi online / URL:
Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2346

diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan context. Social Science and Medicine.


dalam mener apkan konsep model 2005; 60 (10): 2217-8.
keperawatan terkait kebijakan dan persamaan Steer, P. (2005). The Epidemiology of
persepsi antar tenaga kesehatan sehingga Preterm Labour. International Journal
klien akan mendapatkan kualitas pelayanan of Obstetrics and Gynaecology, 30(2),
yang optimal. Bagi institusi pendidikan 131-140.
diharapkan bimbingan yang diberikan lebih
banyak kepada aplikasi teori langsung kepada
klien di ruangan sehingga penerapan teori
lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan
dalam bentuk evaluasi laporan. Bagi
pendidikan, perlu adanya contoh penerapan
aplikasi model keperawatan di lahan praktek
mengingat masih minimnya informasi dan
aplikasi penerapan model konsep
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. & Tomey, A. M. (2006).


Nursing theorists and their work. 6th
ed. Missouri : Mosby
George, J. B. (2005). Nursing Theorists The
Base for Proffesional Nursing
Practice. Third Edition. Appletton &
Lange; California
Goulet C, Gevry H, Lemay M, Gauthier RJ,
Lepage L. (2001) A randomised
clinical trial of care for women with
preterm labour :
home management versus hospital
management. Canadian Medical
Association Journal ; 164(7):985-91.9
Jahromi, N., Salarian, L., Shiravani. (2011).
Maternal Risk Factors and Neonatal
Outcome of the Admitted Patients for
Preterm Spontaneous Uterine
Contractions. Iranian Red Crescent
Medical Journal, Vol. 13(12): 877-883.
Orem, D.E., (2001), Nursing concept of
practice, St Louis: C.V. Mosby
Company.
Parker, M., E. (2005). Theories and nursing
practice. 2 nd Ed. Philadelphia: F.A.
Davis Company
Reagan PB, Salsberry PJ. Race and ethnic
differences in determinants of preterm
birth in the USA: broadening the social

Penerapan Model Keperawatan Need For Help Wiedenbach Dan Self Care Orem pada Asuhan Keperawatan Ibu 177
Hamil dengan Kontraksi Dini

Anda mungkin juga menyukai