Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR PENGKAJIAN, PERAWATAN PAYUDARA, DAN

SENAM NIFAS PADA IBU POSPARTUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Bani Sakti, S.KM.,M.KM

Oleh :

Erika Nada P17320118104

Kelas : II C

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLTEKKES KEMENKES RI

BANDUNG

2020
PENGKAJIAN PADA IBU POST PARTUM

I. Persiapan
A. Persiapan klien
 Menyampaikan salam dengan ramah
 Menjelaskan tujuan dan prosedur pengkajian
 Membuat kontrak
 Mengatur poisis klien senyaman mungkin.
B. Persiapan alat dan bahan (alat dan bahan diletakkan dekat klien agar mudah
terjangkau)
 Baki dan alasnya
 Spignomanometer
 Stetoskop
 Termometer
 Jam detik
 Bak instrumen berisi 1 pasang sarung tangan
 Bengkok
 Larutan clorin 0,5%
 Alat tulis
C. Persiapan lingkungan
 Tutup pintu/jendela/gorden/penghalang
 Udara dan pencahayaan yang mendukung.

II. Pengkajian
A. Anamnesa
 Menanyakan keluhan sekarang : pusing, nyerim afterpain, gangguan
eliminasi urin, dll.
 Menanyakan riwayat kehamilan dan persalinan sekarang :
keluhan/komplikasi selama kehamilan, berat badan selam hamil, jenis
persalinan (spontan, sectio caesarea, vakum ekstrasi, forseps ekstrasi),
penolong, dan lama persalinan.
 Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan postpartum yang lalu :
jumlah dan keadaan anak, tahun lahir, umur kehamilan, jenis persalinan,
penolong/tempat persalinan, komplikasi saat kehamilan, persalinan dan
postpartum.
 Menanyakan metoda kontrasepsi : metoda apa yang dipakai sebelum
hamil, lama penggunaan, alasan berhenti, keluhan selama menggunakan
metoda tersebut, rencana kontrasepsi yang akan digunakan nanti.
 Tanyakan kebiasaan sosial budaya yang diyakini dan keluarga erat
kaitannya dengan postpartum : pantangan, kebiasaan diri.

B. Pemeriksaan Fisik
 Tanda – tanda vital : tensi, nadi, respirasi dan suhu.
 Kepala dan wajah :
o Inspeksi kebersihan dan kerontokan rambut, cloasma gravidarum
pada wajah, keadaan sklera, konjungtiva, kebersihan gigi dan mulut
serta caries.
o Palpasi palpebra, eodema pada mata dan wajah
o Palpasi pembesaran kelenjar getah bening, JVP, dan kelenjar tiroid.
 Dada :
o Inspeksi irama nafas
o Dengarkan bunyi nafas dan bunyi jantung
o Hitung frekuensi nafas
 Payudara :
o Inspeksi keadaan puting : menonjol, datar, tertarik kedalam
(inverted), adanya bekas luka/trauma.
o Inspeksi areola dan selurh mamae : ukuran, pembengkakan, produksi
ASI.
o Palpasi daerah payudara
o Kaji pengeluaran : kolostrum atau ASI dengan cara letakkan jari
telunjuk dan ibu jari di daerah areola, lalu letakkan perlahan,
kemudian pijat sambil mengarah ke pangkal puting susu dan lihat
cairan yang dikeluarkan.
 Ekstremitas atas :
o Inspeksi dan palpasi keadaan eodema pada jari-jari atau kelainan lain.
o Ajak klien untuk berjabat tangan dan kaji kekuatan otot.
 Abdomen :
o Inspeksi : striae, luka/insisi, linea
o Letakkan stetoskop pada setiap kuadran abdomen untuk
mendengarkan bising usus selama 1 menit penuh.
 Pengkajian Involutio uteri, dengan cara :
o Letakkan kedua tangan perawat pada bagian abdomen dan supra
pubis
o Telapak tangan diatas suprs pubis meraba daerah vesika urinaria,
sedangkan telapak tangan diatas abdomen meraba dan menemukan
tinggi fundus uteri
o Tetaplah telapak tangan pada vesika urinaria, sedangkan telapak
tangan di daerah abdomen sedikit terbuka, menghadap kearah
umbilikus dan turun menyusuri abdomen untuk menemukan tinggi
fundus uteri, setelah ditemukan lalu kaji : intensitas, kekuatan
kontraksi uterus, posisi/letak uteri.
o Lepaskan kedua telapak tangan secara bersamaan
o Simpulkan keadaan Involutio uteri : tinggi fundus uteri
 Pengkajian diastasis recti abdominus (lakukan jika tidak ada luka SC)
dengan cara :
o Letakkan dua atau tiga jari tangan perawat secara vertikal, tepat
dibawah pusat klien.
o Anjurkan klien untuk mengankat kepala dan bahu tanpa dibantu
o Raba dan rasakan berap jari yang terjepit oleh dinding abdomen
ketika klien duduk
o Simpulkan keadaan diastasis recti abdomnus
 Pengkajian vulva vagina, fokus pada lokhia dengan cara :
o Bantu klian menggunakan celana dalam
o Atur klie pada posisi dorsal recumbent
o Pasang sarung tangan bersih
o Lihat keadaan dan kebersihan vulva serta perineum
o Lihat jumlah darah yang terpapar pada pembalut
o Tanyakan kapan mengganti pembalut yang terakhir (jam berapa)
o Simpulkan karakteristik lokhia
 Pengkajian perineum, fokus pada luka episiotomi, dengan cara :
o Atur klien pada posisi sims kiri (posisi perawat disebelah kanan
klien)
o Tarik pangkal paha kearah atas oleh tangan kiri dan tarik bagian
bawah oleh tangan kanan
o Lihat keadaan luka episiotomi : jenis episiotomi, jumlah jahitan,
keadaan luka REEDA
o Simpulkan keadaan lukaa
o Lihat keadaan anu, fokud pada keadaan hemoroid
o Simpulkan keadaan hemoroid
o Atur kembali klien pada posisi terlentang
o Bantu klien untuk kembali memakai celana dalam dan pembalut yang
baru.
o Atur klien pada posisi senyaman mungkin
o Cuci tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam clorin
0,5%.
o Masukkan sarung tangan kedalam cairan clorin 0,5%
 Ekstremitas bawah, fokus pada Homan Sign, dengan cara :
o Letakkan satu telapak tangan pada daerah lutut dan tekan perlahan
ketika tangan yang lainnya melakukan dorsofleksi
o Inspeksi adanya warna kemerahan yang menjalar dari paha ke betis
dan sebaliknya
o Tanyakan adanya rasa nyeri dan panas yang ditimbulkan oleh warna
kemerahan
o Simpulkan
 Pengkajian perubahan psikologis
o taking in phase, dengan cara :
a) kaji tingkat ketergantungan klien tentang perawatan diri dan
bayinya, klien berpusat pada dirinya
b) dengarkan dan respon setiap keluhan atau pertanyaan yang
diajukan oleh klien seputar riwayat persalinan
c) ketergantungan harus berakhir pada hari kedua
o taking hold phase, dengan cara :
a) kaji tingkat keterlibatan klien yang berpusat pada dirinya
b) kaji tingkat keinginannya untuk mendapat pendidikan kesehatan
c) kaji tanda-tanda terjadinya depresi atau postpartum blues :
geliasah, menangis tiba-tiba, susah tidur, marah terhadap anggota
keluarga termasuk bayi, cemas
o letting go phase, dengan cara :
a) kaji tingkat kesiapan ibu untuk merawat dirinya dan bayinya
b) kaji pola interaksi dengan keluarga dan lingkungannya
c) kaji keinginannya untuk segera keluar dari rumah sakit dan ingin
merawat bayi dan keluarganya
o simpulkan perubahan psikologis ibu pada tahap yang mana.
III. Terminasi
A. Salam terminasi
B. Cuci tangan
C. Identifikasi data hasil pemeriksaan laboratorium : Hb, hematokrit, dan kadar
elektrolit
D. Lakukan pengelompokkan data yang selaras dan mendukung terhadap
munculnya masalah postpartum serta dampak yang ditimbulkan terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar klien.
E. Identifikasi kemungkinan penyebab masalah
F. Tetapkan masalah keperawatan yang muncul pada klien sesua dengan data
obyektif dan data subyektif yang didapatkan
G. Rumusan diagnosa keperawatan sesuai dengan yang didapatkan
H. Dokumentasikan hasil pengkajian pada lembar kerja/status klien.
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS

I. Persiapan
a. Alat dan bahan
 Baki beralas yang sudah tersusun :
 Minyak kelapa (baby oil)
 Handuk bersih 2 (dua) buah
 Baskom 2 (dua) buah : satu berisi air hangat, satunya berisi air dingin
 Kapas / kassa secukupnya
 Bengkok 1 (satu) buah
 Waslap 2 (dua) buah
 BH khusus ibu menyusui
 Phantom payudara
 Kursi / tempat tidur
b. Persiapan lingkungan / tempat
 Berikan lingkungan yang nyaman untuk ibu
 Pastikan privasi ibu terjaga (dengan menutup sampiran)
II. Pelaksanaan
a. Menjelaskan tujuan sebagai berikut :
 Untuk memelihara kebersihan payudara
 Untuk melenturkan dan menguatkan puting susu
 Untuk memperlancar produksi ASI
b. Menjelaskan syarat sebagai berikut :
 Dilakukan secara teratur dan sistematis
 Makanan dan minuman ibu yang seimbang dan sesuai dengan kesehatan
ibu
 BH (bra) yang dipakai ibu selalu bersih dan menyokong payudara.
c. Posisikan ibu duduk atau tidur
Tempelkan / kompres puting ibu dengan kapas / kassa yang sudah diberi
minyak kelapa (baby oil) selama ±5 menit, kemudia puting susu dibersihkan :
 Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut :
 Oleskan minyak pada ibu jari dan telunjuk
 Lalu tekan pada kedua puting susu
 Lakukan gerakan memutar ke arah dalam sebanyak 30x putaran untuk
kedua puting susu.
 Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
 Letakkan ibu jari disebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian
tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara
perlahan
 Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan
serta hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan
d. Pengurutan 1
 Licinkan tangan dengan minyak (baby oil) secukupnya
 Tempelkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian diurut
kearah atas, terus kesamping, kebawah, melintang sehingga tangan
menyangga payudara (mengangkat payudara) kemudian lepaskan tangan
dari payudara
 Gerakan dilakukan selama 5 menit atau ±20-30 kali gerakan.
e. Pengurutan 2
 Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri
 Kemudian 3 jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil
menekan mulai dari pangkal payudara berakhir pada puting susu
 Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan
 Gerakan dilakukan selama 5 menit atau ±20-30 kali gerakan.
f. Pengurutan 3
 Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri
 Telapak tangan kiri meopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi
kelingking mengurut payudara kearah puting susu
 Gerakan dilakukan selama 5 menit atau ±20-30 kali gerakan.
g. Pengurutan 4
 Telapak tangan kiri menopang payudara
 Tangan dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan mengurut payudara
mulai dari pangkal kearah puting susu
 Gerakan dilakukan selama 5 menit atau ±20-30 kali gerakan.
h. Setelah selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap hangat
selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1
menit.
i. Keringkan payudara dengan handuk kering, lalu pakaikan bra khusus dan
baju.
III. Terminasi
Bereskan kembali alat-alat yang telah digunakan.
SENAM NIFAS

I. Persiapan
a. Peralatan yang digunakan
 Matras
b. Persiapan lingkungan / tempat
 Berikan lingkungan yang nyaman untuk ibu
 Pastikan privasi ibu terjaga (dengan menutup sampiran)
II. Pelaksanaan
a. Jelaskan manfaat senam nifas sebagai berikut :
 Untuk memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya.
 Untuk membentuk sikap tubuh
 Untuk memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna memberikan latihan-
latihan kontraksi dan relaksasi.
b. Langkah – langkah :
1) Posisi 1. Dengan mulut tertutup, tarik dan tiupkan nafas dengan lembut,
juga cukup santai serta biarkan dinding perut naik dengan tarikan nafas
dan turun dengan mengeluarkan nafas.
2) Posisi 2. Posisi tidur lurus, kedua tangan diangkat dan diluruskan ke atas
kemudian telapak tangan saling bertepuk.
3) Posisi 3. Relaksasikan kedua kelompok otot dengan hati-hati dan
kontraksikan otot-otot pinggang bahwa untuk membuat saluran
dibawahnya.
4) Posisi 4. Posisi tidur, kaki ditekuk keduanya, tangan sebelah kanan
diletakkan di atas perut, tarik nafas lalu kepala diangkat kemudian
diturunkan lagi, lakukan sampai beberapa kali.
5) Posisi 5. Posisi kaki sebelah kiri ditekuk, kaki sebelah kanan
dipanjangkan dan tangan kanan diangkat ke atas sambil leher diangkat
sedikit keatas dilakukan sambil bergantian dengan tangan kiri.
6) Posisi 6. Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu
dipanjangkan lagi, lakukan secara bergantian dengan tangan kiri dan
kanan.
7) Posisi 7. Posisi kaki dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri
berjauhan dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara
bergantian dengan kaki kanan.
8) Posisi 8. Posisi kaki diangkat keduanya secara tegap lurus lalu ditahan
sebentar lalu diturunkan lagi.
9) Posisi 9. Posisi merangkak dengan tangan tepat dibawah bahu dan lutut
tepat dibawah panggul.
10) Posisi 10. Posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan dibawah
kepala lalu diangkat kaki lurus kedapan dilakukan sampai beberapa kali.
III. Terminasi
a. Salam terminasi
b. Bereskan kembali alat-alat yang telah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai