Anda di halaman 1dari 17

Penyepuhan Logam Tembaga dengan Emas

DAFTAR ISI

No table of contents entries found.


KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak benda-benda logam di sekitar kita telah mengalami penyepuhan


sehingga kelihatan indah dan menarik. Penyepuhan adalah suatu proses pelapisan
permukaan logam dengan logam lain,misalnya suatu logam yang disepuh dengan
nikel (Ni), krom (Cr), perak (Ag), emas (Au), atau tembaga (Cu). Prinsip kerja
proses penyepuhan merupakan aplikasi dari elektrolisis. Elektrolisis merupakan
proses di mana arus listrik bisa menguraikan suatu zat elektrolit. Artinya, pada
proses elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia (reaksi
redoks). Terdapat tiga ciri utama suatu proses elektrolisis, yaitu sebagai berikut.

1. Adanya ion bebas dalam suatu larutan elektrolit. Ion bebas inilah yang
nantinya akan menerima atau memberikan elektron yang dialirkan melalui
larutan.
2. Terdapat sumber arus DC dari luar, misalnya baterai.
3. Memiliki dua elektroda, yaitu katoda dan anoda, dalam sel elektrolisis.

Pada sel elektrolisis, katoda berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi


reduksi dan sebagai kutub negatif, sedangkan anoda merupakan tempat
berlangsungnya reaksi oksidasi dan sebagai kutub positif.

Contoh jika logam atau cincin dari besi akan dilapisi dengan lapisan emas
digunakan larutan elektrolit yang merupakan garam dari logam penyepuh
misalnya AuCl3(aq). Kemudian logam yang ingin disepuh dijadikan sebagai katode,
sedangkan logam emasnya (Au) sebagai anode.
B. Rumusan Masalah

 Bagaimana peristiwa penyepuhan pada emas?


 Zat apa saja yang terlibat dalam penyepuhan?
 Reaksi apa yang terjadi dalam katoda dan anoda?
 Bagaimana cara menghitung massa yang menyepuh?
C. Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap penyepuhan (electroplating) terjadi


 Untuk mengetahui zat apa saja yang terlibat dalam penyepuhan tersebut
 Untuk mengetahui reaksi apa saja yang terjadi selama penyepuhan
 Untuk mengetahui massa zat di katoda

D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyepuhan (Electroplatting)

Elektroplating emas biasanya lebih umum dikenal dengan istilah


“penyepuhan”. “Sepuh” artinya tua sehingga barang-barang yang dilapisi
emas seolah-olah mirip dengan emas murni meskipun sebenarnya benda
tersebut hanya dilapisi beberapa mikron dengan emas. Penyepuhan banyak
diterapkan pada barang-barang kerajinan maupun perhiasan. Tidak semua
logam boleh disadurkan dengan sebarang logam lain. Beberapa syarat
diperlukan adalah :
· Logam yang hendak disadur dijadikan katoda.
· Logam penyadur dijadikan anoda.Garam logam penyadur dijadikan
elektrolit.
· Logam yang disadur lebih reaktif dari logam penyadur dalam siri
elektrokimianya.

Tabel 2 : Logam penyadur, logam disadur, dan tujuan

Logam Penyadur Logam disadur Tujuan

Emas Barang Kemas Mencantikan

Kromium Bahagaian kenderaan Mencegah kakisan

Nikel Syiling Mencantikan

Perak Barang cendermata Mencantikan

Timah Tin makanan Mencegah kakisan

Pembuatan perhiasan yang berlapis emas menggunakan cara


elektrolisis untuk pelapisannya. Perhiasan yang akan dilapisi (disepuh)
diletakkan pada katode dan logam emas yang untuk menyepuh diletakkan
di anode, sedangkan elektrolitnya merupakan larutan yang mengandung
ion Au3+. Larutan Au3+ harus dibuat dengan konsentrasi yang sekecil-
kecilnya dan menggunakan arus yang sekecil-kecilnya agar proses
penempelannya sempurna. Bila penempelannya terlalu cepat proses
kristalisasinya tidak sempurna dan akibatnya menjadi hitam (tidak
mengkilat). Agar konsentrasi Au3+ yang ada dalam larutan sekecil-
kecilnya maka garam Au3+ ditambah apotas (K2CO3.KCN) yang akan
membentuk ion kompleks [ Au(CN)6]3-. Proses penyepuhan memerlukan
ketrampilan dan pengalaman, sebab tanpa latihan hasil yang didapat tidak
baik

Penyepuhan suatu logam emas, perak, atau nikel, bertujuan


menutupi logam yang penampilannya kurang baik atau
menutupi logam yang mudah berkarat. Logam-logam ini dilapiasi
dengan logam lain yang penampilan dan daya tahannya lebih
baik agar tidak berkarat. Misalnya mesin kendaraan bermotor
yang terbuat dari baja umumya dilapisi kromium agar terhindar
dari korosi . Beberapa alat rumah tangga juga disepuh dengan
perak sehingga lebih awet dan penampilannya tampak lebih
baik. Badan sepede titanium dilapisi titanium oksida (TiO2)yang
bersifat keras dan tidak dapat ditembus oleh oksigen atau uap
air sehingga terhindar dari reaksioksida yang menyebabkan
korosi.Prinsip kerja proses penyepuhan adalah penggunaan sel
dengan elektrolit larutan dan electrode reaktif.
E. Elektrolisis

Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik.


Pada sel elektrolisis. Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik
dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Tiga ciri
utama, yaitu:

 Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion


ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga
electron dapat mengalir melalui larutan.

 Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang


mengalirkan arus listrik searah (DC).

 Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.


Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar
disebut Katoda, sedangkan elektoda yang mengalirkan elektron
kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda adalah
tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya negative (-)
dan Anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang
elektrodanya positive (+)
Penguraian zat kimia oleh arus listrik, dalam elektrolisis terjadi perubahan dari energi
listrik menjadi energi kimia, senyawa yang dielektrolisis berupa senyawa yang bersifat
elektrolit
BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Waktu :

Tempat :

F. Alat dan Bahan

Alat :

1. Sumber listrik
2. 2 buah kabel

Bahan :

1. Logam tembaga yang ingin disepuh


2. Logam emas murni
3. Larutan Perak nitrat (AuCl3)

G. Prosedur Penelitian

A. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuangkan 500 mL aquades dalam gelas kimia

3. Memasukkan potassium ke dalam gelas kimia

4. Memanaskan air hingga mendidih

5. Mengamplas logam yang akan disepuh untuk mengkilapkan logam


tersebut

6. Menguhubungkan sumber arus listrik dengan 2 kabel

7. Mengikatkan kabel pertama pada lempeng emas sedangkan kabel


yang kedua diberi pancingan

8. Setelah air mendidih, memasukkan kedua kabel (kabel pertama dan


kabel kedua)

9. Menunggu hingga kabel tembaga yang kedua berubah warna


menjadi emas (sebagai indikator)

10. Setelah itu mengaitkan kabel yang sudah diberi pancingan tadi
dengan logam yang akan disepuh

11. Menggoyang-goyangkan logam selama peyepuhan hingga berubah


warna menjadi keemasan

12. Setelah logam berubah warna menjadi emas, melepas logam dari
kaitan tersebut

13. Mencuci dan menyikat logam tersebut dengan klerak

14. Setelah mencuci logam, mengaitkan/melilitkan lagi logam tersebut


dengan kabel

15. Mengaduk logam selama peyepuhan hingga berubah warna


menjadi lebih emas

16. Setelah logam tersebut telah menjadi lebih emas, melepas logam
dari kaitan tersebut

17. Mencuci dan menyikat kembali logam tersebut dengan klerak agar
lapisan emas benar-benar menempel

18. Mengeringkan logam yang telah disepuh menggunakan hairdryer

H. Perhitungan

Massa emas yang menyepuh

Diberikan baterai dengan kuat arus 3 A, selama 1 menit

I=3A

t= 60 s

reaksi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

No. Logam Peristiwa


1. Positif (anode) Lempeng logam Oksidasi
Emas (Logam Au menjadi
terkikis/berkurang karena
emas menempel pada
lempeng stainles steel)
2. Negatif (katode) Lempeng stainles Reduksi
steel (Permukaan menguning
karena terlapisi emas)
3. Elektrode Larutan AuCI3 dan Terdapat gelembung
CuSO4 berwarna kuning saat cincin
dimasukkan

I. Pembahasan

Proses perpindahan electron

Electron akan mengalir dari sumber arus kutub negative menuju katoda (Tembaga),
sehingga muatan di katoda menjadi negative, di anoda emas larut dan membentuk Au
3+ yang kemudian tertarik ke katoda dan mengendap sebagai Au(s), sehingga endapan
emas akan melapisi tembaga
Cara mencari massa yang mengendap di katoda

Hukum Faraday 1

Apa itu Hukum Faraday 1? Jadi, Hukum Faraday 1


itu merupakan massa zat yang dihasilkan pada suatu
electrode selama proses elektrolisis berbanding lurus
dengan muatan listrik yang digunakan.

Kita sudah mengetahui bahwa massa zat (w) yang dihasilkan


pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah molelektron.
Sementara, jumlah mol elektron berbanding lurus dengan
muatan listrik (Q) dalam elektron. Jadi, dapat disimpulkan:

Massa zat ≈ muatan listrik dalam


elektron
w≈Q
Dengan Q menunjukan besarnya muatan listrik di suatu titik di
kawat jika arus listrik I ampere melewatinya selama t detik.
Secara matematis:

Q=Ixt
dengan I = arus listrik (ampere) dan t = waktu (detik).

Sehingga, persamaan di atas dapat ditulis menjadi:

w ≈ I x ta
 

Hukum Faraday 2

Massa zat yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus


dengan massa ekivalen zat.
Di dalam Hukum Faraday 2 dinyatakan bahwa massa yang
dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan massa
ekivalen zat.

massa zat ≈ massa ekivalen zat


w ≈ ME
Massa ekivalen zat adalah massa atom relatif (Ar) dibagi dengan
perubahan bilangan oksidasinya atau muatan ionnya.

ME = Ar/biloks atau muatan ion


Mari kita lihat kembali Hukum Faraday 1 dan Hukum Faraday 2:

Hukum Faraday 1 : w ≈ I x t


Hukum Faraday 2 : w ≈ ME
Jika digabungkan, kita peroleh w ≈ I x t x ME

Perbandingan ini menjadi persamaan dengan penambahan faktor


1/96.500, sehingga diperoleh rumus hukum faraday :

w = 1/96.500 x I x t x ME
dengan,
 
BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Logam penyepuh dipakai sebagai : Anode


2. Benda yang akan disepuh dipakai sebagai : Katode
3. Larutan penyepuh dipakai sebagai : Elektrolit ion anode

1. Penyepuhan (electroplating) logam menggunakan arus listrik DC (searah).


2. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan yang mengadung ion logam
anode (seperti penyepuhan logam emas (Au) menggunakan larutan AuCl3.
3. Bahwa penyepuhan itu terjadi karena ion yang bertemu dengan elektron dari
arus listrik DC sehingga mengendap pada katode.
4. Ion logam bergerak dari anode menuju katode.

J. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai