Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERBILIRUBINEMIA
ORANGTUA DAN KELUARGA BAYI DI RUANG NEONATUS

Oleh :
Hetty Setianing Ratu (18.067)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS V TRENGGALEK
Website: http://www.poltekkes-malang.ac.id
Email: direktorat@poltekkes-malang.ac.id
Jl. Dr. Soetomo No.5 Trenggalek Telp (0355)79129

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
yang telah diberikan-Nya, proposal satuan acara penyuluhan ini bisa terselesaikan
dengan baik. Proposal ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman
mengenai upaya untuk berperan serta dalam meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, maupun perilaku masyarakat dalam hidup sehat sehingga
masyarakat menyadari peran perawat dalam usaha promosi kesehatan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak sangatlah sulit untuk menyelesaikan proposal satuan acara penyuluhan ini,
oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyelesaian proposal ini, khususnya dosen
pembimbing dan mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang.
Penulis sadar bahwa penulisan proposal ini jauh dari kata sempurna oleh
sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
dalam rangka perbaikan proposal ini. Demikianlah, semoga penulisan proposal
ini dapat bermanfaat.

Trenggalek, 21 April 2020


Penulis,

Hetty Setianing Ratu

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Tujuan Penyuluhan................................................................ 1
1.3 Program dan Kegiatan Penyuluhan........................................ 2
1.4 Target Program...................................................................... 2
1.5 Rencana Biaya....................................................................... 2
BAB II SATUAN ACARA PENYULUHAN
2.1 Topik...................................................................................... 3
2.2 Sub Topik............................................................................... 3
2.3 Hari/Tanggal.......................................................................... 3
2.4 Waktu..................................................................................... 3
2.5 Tempat................................................................................... 3
2.6 Penyaji.................................................................................... 3
2.7 Tujuan.................................................................................... 3
2.8 Pelaksanaan Kegiatan............................................................ 4
2.9 Startegi Pelaksanaan.............................................................. 5
2.10 Media................................................................................... 6
2.11 Setting Tempat..................................................................... 6
2.12 pengorganisasian.................................................................. 6
2.13 Evaluasi................................................................................ 6
2.14 Materi Penyuluhan............................................................... 7
BAB III ENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................ 10
3.2 Saran...................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN...................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hiperbilirubin merupakan keadaan dimana kadar bilirubin serum total
yang lebih dari 10 % pada minggu pertama dimana salah satunya ditandai
dengan ikterus pada kulit dan sklera. Hiperbilirubinemia neonatal terjadi pada
lebih dari 60% angka kelahiran dengan usia kehamilan tidak normal (preterm)
dan neonatus yang dilahirkan dengan usia kehamilan normal (term), dan
mencapai puncaknya pada 3-5 hari setelah lahir dan biasanya sembuh setelah
2 minggu.
Ikterik (kuning) pada bayi umumnya dapat ditemukan pada wajah
bayi, yang kemudian menyebar ke truncus dan ekstremitas ketika konsentrasi
bilirubin serum meningkat. Karena kebanyakan bayi baru lahir dikeluarkan
dari rumah sakit bersama ibunya setelah 1 – 2 hari setelah lahir, maka
penyakit kuning mungkin tidak terlihat pada saat dikeluarkan dari rumah sakit.
Walaupun biasanya merupakan kondisi yang ringan, namun
hiperbilirubinemia jika parah terkait dengan letargi, menyusui yang buruk,
cengeng, sering menangis keras, demam, dan apnea. Akibat terburuk adalah
terjadinya kernikterus yang merupakan kerusakan otak irreversible yang
terkait dengan staining ganglia basal. Untuk itu, perlu penanganan yang tepat
dan pengetahuan tentang hiperbilirubinemia.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan
penyuluhan tentang hiperbilirubinemia kepada orangtua bayi di ruang
neonatus.

1.2 Tujuan Penyuluhan


Melakukan pendidikan kesehatan tentang Hiperbilirubinemia dalam upaya
meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan perilaku kesehatan orangtua
dengan bayi hiperbilirubinemia khususnya, dan masyarakat orangtua dengan
pada umumnya.

1
1.3 Program dan Kegiatan Penyuluhan
1. Pembuatan proposal satuan acara penyuluhan
2. Pengajuan surat izin penyuluhan di ruang neonatus
3. Koordinasi dengan orangtua bayi di ruang neonatus
4. Pendidikan kesehatan hiperbilirubinemia
5. Melakukan talk show menegenai Hiperbilirubinemia
6. Memberikan kesematan kepada orangtua bayi di ruang neonatus untuk
melakukan tanya jawab seputar materi hiperbilirubinemia
7. Penyusunan laporan

1.4 Target Program


1. Orangtua bayi di ruang neonatus.
2. Orangtua bayi di ruang neonatus yang mampu memahami materi tentang
Hiperbilirubunemia.

1.5 Rencana Biaya


NO JENIS JUMLAH HARGA TOTAL
KEBUTUHAN SATUAN
1 ATK 1 Paket Rp. 50.000 Rp. 50.000
2 Leaflet 25 Rp. 1.000 Rp. 25.000
3 Biaya Tak Terduga - Rp. 100.000 Rp. 100.000
JUMLAH BIAYA Rp. 175.000

2
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN

2.1 Topik : Hiperbilirubinemia


2.2 Sub Topik : 1.Pengertian Hiperbilirubinemia
2. Penyebab Hiperbilirubinemia
3. Tanda dan gejala Hiperbilirubinmia
4. Dampak Hiperbilirubinemia pada anak
5. Perawatan pada Hiperbilirubinemia
2.3 Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Agustus 2019
2.4 Waktu : 09.00 – 10.30
2.5 Tempat : Ruang Neonatus
2.6 Penyaji : Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan
KemenKes Malang
2.7 Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir proses Pendidikan (Penyuluhan) diharapkan orangtua bayi di
ruang neonatus memahami tentang Hiperbilirubinemia
2. Tujuan Khusus
Pada akhir proses Pendididkan (penyuluhan) orangtua bayi di ruang
neonatus diharapkan dapat:
1. Menyebutkan pengertian hiperbilirubinemia
2. Menyebutkan penyebab hiperbilirubinemia
3. Menyebutkan tanda dan gejala hiperbilirubinemia
4. Menyebutkan damak Hiperbilirubinemia pada anak
5. Menyebutkan cara perawatan hiperbilirubunemia

3
2.8 Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyamaikan tujuan kegiatan dan
4. Menyampaikan pokok-pokok materi memerhatikan
2 50 menit Pelaksanaan kegiatan (penyamaian
materi)
1. Menggali pengetahuan orang tua 1. Menjawab
tentang hiperbilirubinemia.
(Memberikan reinforcement positif)
2. Meluruskan konsep
2. Mendengar dan
memahami
3. Meminta orang tua untuk mengulang
kembali (Memberikan reinforcement
3. Menjawab
positif)
4. Menggali pengetahuan orang tua
tentang penyebab hiperbilirubinemia 4. Menjawab
(Memberikan reinforcement positif)
5. Meluruskan konsep
5. Mendengar dan
6. Meminta ornag tua mengulang memahami
kembali (Memberikan reinforcement 6. Menjawab
positif)
7. Menggali pengetahuan orang tua
tentang tanda dan gejala 7. Menjawab
hiperbilirubinemia (Memberikan
reinforcement positif)
8. Meluruskan konsep
8. Mendengar dan
memahami
9. Meminta audience mengulang
9. Menjawab
kembali (Memberikan reinforcement

4
positif)
10. Menggali pengetahuan audience
tentang dampak dan akibat 10. Menjawab
hiperbilirubin (Memberikan
reinforcement positif)
11. Meminta audience mengulang
11. Menjawab
kembali
12. Menjelaskan cara perawatan
12. Mendengar dan
hiperbilirubin
memahami
13. Meminta audience untuk mengulang
kembali (Memberikan reinforcement
13. menjawab
positif.
3 30 menit Evaluasi
1. Memberikan kesempatan kepada 1. Mengajukan
audien untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan
seputar materi hiperbilirubinemia
2. Memberikan pertanyaan kepada audien 2. Menjawab
mengenai materi yang telah pertanyaan
disampaikan
4 5 menit Terminasi
1. Mengambil kesimpulan dari kegiatan 1. Mendengarkan
yang telah dilakukan 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan terimakasih dan
permintaan maaf
3. Mengucapkan salam penutup

2.9 Strategi Pelaksanaan


1. Ceramah
2. Tanya jawab

2.10 Media
1. Leaflet

5
2.11 Setting Tempat

Penyuluh

Sasaran

2.12 Pengorganisasian
Pemateri : Hetty Setianing Ratu

2.13 Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1) Sasarn penyuluhan orangtua bayi di ruang neonatus
2) Pelaksanaan penyuluhan dilakukan di ruang Neonatus
2. Evaluasi proses
1) Peserta penyuluhan antusias selama kegiatan berlangsung
2) Peserta mengajukan pertanyaan
3) Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji
3. Evaluasi hasil
Orangtua bayi di ruang neonatus paham tentang pengertian, penyebab,
tanda gejala, dampak dan cara penanganan Hiperbilirubinemia.

6
2.14 Materi penyuluhan
1. Pengertian Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar bilirubiun serum
dihubungkan dengan hemolisis sel darah merah dan reabsorbsi lanjut dan
bilirubin tak terkonjugasi dari usus kecil (Doenges & Moorhouse, 2001).
Bayi dinyatakan hiperbilirubinemia jika total bilirubin total
mencapai 12 mg/dl atau lebih pada bayi cukup bulan dan lebih dari 10
mg/dl pada bayi kurang bulan (Markum, 1991).

2. Penyebab Hiperbilirubinemia
Menurut Price dan Wilson (2005), hiperbilirubinemia disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
a. Pembentukan bilirubin yang berlebihan, seperti pada penyakit
hemolitik.
b. Gangguan ambilan bilirubin yang disebabkan karena imaturitas hepar,
gangguan fungsi hepar, asidosis, dan infeksi.
c. Gangguan konjugasi bilirubin.
d. Gangguan ekakresi yang terjadi akibat obstruksi didalam hepar atau
diluar hepar

3. Tanda dan gejala hiperbilirubinemia


Berikut beberapa gejala bila bayi anda terkena hiperbilirubin:
a. Kulit bayi dan bagian putih bola mata berwarna kekuningan.
b. Bayi juga mungkin mengalami kekuningan pada membrane mukosa,
seperti pada gusi dan lidah atau pada kuku tangan dan kaki.
c. Urine yang berwarna kuning pekat
d. Kelihatan lelah dan agak rewel
e. Bayi kurang cairan/minum
Manifestasi Klinis atau tanda dan gejala yang jelas pada anak yang
menderita hiperbilirubin adalah:
a. Tampak ikterus pada sklera, kuku atau kulit dan membran mukosa.

7
b. Jaundice yang tampak dalam 24 jam pertama disebabkan oleh penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis, atau ibu dengan diabetik atau
infeksi.
c. Jaundice yang tampak pada hari ke dua atau hari ke tiga, dan mencapai
puncak pada hari ke tiga sampai hari ke empat dan menurun pada hari
ke lima sampai hari ke tujuh yang biasanya merupakan jaundice
fisiologis.
d. Ikterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek pada kulit yang
cenderung tampak kuning terang atau orange, ikterus pada tipe
obstruksi (bilirubin direk) kulit tampak berwarna kuning kehijauan
atau keruh. Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus yang berat.
e. Muntah, anoksia, fatigue, warna urin gelap dan warna tinja pucat,
seperti dempul
f. Perut membuncit dan pembesaran pada hati
g. Pada permulaan tidak jelas, yang tampak mata berputar-putar
h. Letargik (lemas), kejang, tidak mau menghisap
i. Dapat tuli, gangguan bicara dan retardasi mental
j. Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot,
epistotonus, kejang, stenosis yang disertai ketegangan otot

4. Dampak Hiperbilirubinemia ada anak


Komplikasi hiperbilirubinemia adalah sebagai berikut:
a. Ensefalopati
Ensefalopati adalah istilah untuk penyakit atau kelainan otak. Bukan
hanya satu jenis penyakit saja, tetapi kondisi ini digambarkan sebagai
disfungsi otak. Sebagian besar ensefalopati memang tidak bisa
disembuhkan. Penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu
mengendalikan gejala, hingga menyebuhkan penyakit tersebut.
b. Kernikterus
Kernikterus adalah kerusakan otak yang sering terjadi pada bayi yang
baru lahir dan disebabkan oleh penumpukan bilirubin yang sangat
banyak di otak. Kernikterus adalah jenis kerusakan otak yang dapat

8
dicegah. Bilirubin merupakan produk pembuangan yang diproduksi
oleh hati.

5. Cara Perawatan Bayi dengan Hiperbilirubinemia


Disarankan pada orang tua agar menjemur bayi pada pagi hari (pukul
07.00 – 08.00 WIB) selama 15 menit sampai keadaan ikterus menghilang.
Berikan cukup minum kemudian 1 minggu lagi bayi kembali untuk
kontrol.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar bilirubiun serum
dihubungkan dengan hemolisis sel darah merah dan reabsorbsi lanjut dan
bilirubin tak terkonjugasi dari usus kecil
2. Hiperbiliburun secara garis besar disebabkan oleh dua hal yaitu produksi
bilirubin yang berlebihan dan ketidakmampuan tubuh untuk
mengkonjugasi bilirubin.
3. Tanda dan gejala hiperbilirubinemia pada bayi biasanya timbunya ikterus
(kuning) pada bayi di bagian tertentu seperti konjuntiva dan ekstermitas.
4. Dampak hiperbilirubin jangka panjang juka tidak mendapatkan
penanganan yang tepat bisa menimbulkan ensefalopati bahkan kernikterus.
5. Penanganan bayi dengan hiperbilirbinemia di rumah bisa dilakukan
dengan penjemuran menggunakan sinar matahari langsung. Sedangkan
penanganan medis bisa dilakukan dengan pemberian fototerapi.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal Satuan Acara Penyuluhan
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangant penulis harapkan demi tersusunnya proposal
satuan acara penyuluhan yang lebih baik.

10
DAFTAR RUJUKAN

Idol Korea. (2014, Maret 7). Academia. Retrieved April 3, 2020, from
Academia.edu:
https://www.academia.edu/34134983/Pengertian_Hiperbilirubin

Keperawatan. (2016, Juni 4). Blogspot. Retrieved April 3, 2020, from


Blogspot.com:
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2016/06/satuan-acara-
penyuluhan-sap.html

Redaksi Halodoc. (2020, Januari 2). Halodoc. Retrieved April 3, 2020, from
halodoc.com: https://www.halodoc.com/kesehatan/ensefalopati

Tan, L. (2018, Desember 6). sehatq. Retrieved April 3, 2020, from Sehatq.com:
https://www.sehatq.com/penyakit/kernikterus

iv

Anda mungkin juga menyukai