I. Keluarga Islam
Secara Etimologi
Keluarga dalam Bahasa Arab berarti Ahl atau Ahila, mencakup Kakek, Nenek, Bibi, dan,
Keponakan.
Secara Istilah
Keluarga Islam adalah keluarga yang rumah tangganya ditegakkan adab-adab Islam,
baik menyangkut individu maupun keseluruhan anggota rumah tangga.
Keluarga Islam adalah keluarga yang rumah tangganya sakinah, mawaddah, dan
warahmah (perasaan tenang, cinta dan kasih sayang.) Perasaan itu melingkupi
suasana rumah tangga setiap harinya, sehingga seluruh anggota keluarga
merasakan surga di dalamnya.
Mawaddah berarti kelapangan dada atau cinta. Menurut Istilah Mawaddah artinya
adalah cinta sejati, cinta yang memenuhi unsur perhatian, tanggung jawab,
penghormatan, serta pengetahuan.
Rahmah adalah kasih saying. Menurut istilah Rahmah artinya kondisi psikologis yang
muncul di dalam hati karena ketidakberdayaan, mendorong yang bersangkutan
untuk memberdayakan.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
1
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
E. Rukun Nikah
1. Ada calon suami dan calon istri
2. Ada dua orang saksi
3. Ada wali nikah
4. Ada akad nikah, yaitu ijab dan qabul.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
2
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
Secara sosiologis
Masjid merupakan tempat atau bangunan yang diperuntukan bagi orang muslim
untuk mengerjakan shalat, baik secara perorangan maupun berjamaah.
Masjid dipakai untuk shalat sehari-hari dan Shalat Jumat sehingga disebut masjid
Masjid Jami’.
B. Mushalla
Secara etimologi
Mushalla berasal dari kata Shalla atau yushalli atau shlatan yang berarti tempat
shalat.
Secara sosiologis
Mushalla merupakan tempat yang dipakai shalat sehari-hari tetapi tidak dipakai
untuk shalat jumat. Mushalla dikenal juga dengan sebutan lain seperti tajug, langar,
surau, dsb.
C. Fungsi Masjid
1. Tempat melaksanakan Ibadah Mahdah seperti shalat wajib, shalat sunnah,
sujud, I’tikaf, dan shalat sunnah incidental seperti shalat Eid, dan shalat gerhana.
2. Pusat Pendidikan dan pengajaran Islam
3. Pusat Informasi Islam
4. Tempat menyelesaikan perkara dan pertikaian dalam masyarakat
5. Pusat melahirkan ide kegiatan ekonomi
6. Pusat kegiatan social dan politik
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
4
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
2. Madrasah
Lembaga Pendidikan Islam pada abad 20. Madrasah merupakan tempat belajar.
Berasal dari Bahasa arab “Darasa” yang berarti belajar. Tujuan pendirian
madrasah adalah:
a. Manifestasi dan realisasi cita-cita pembaharuan Pendidikan Islam
b. Penyempurnaan system Pendidikan pesantren
c. Kecenderungan umat islam mengikuti system Pendidikan model barat.
3. Sekolah Islam
Merupakan Lembaga Pendidikan yang dipengaruhi ajaran barat, dengan
kurikulum sama dengan sekolah umum, tetapi mendapat Pendidikan agama
yang khusus dan intensif.
1. ZISWAF
a) Zakat
Zakat adalah pembayaran sejumlah harta tertentu kepada mustahik (orang atau
badan khusus yang berhak menerima zakat).
b) Infak
Infak adalah mempergunakan harta yang dikarunikana Allah menurut ketentuan
islam. Sebagian harta dipergunakan untuk kepentingan Islam.
c) Shadaqah
Shadaqah adalah Mempergunakan sebagian harta untuk membantu umat islam
yang membutuhkan seperti fakir dan miskin.
d) Wakaf
Wakaf adalah menyerahkan harta untuk diambil manfaatnya bagi kepentingan
umat islam dengan mempertahankan kelestarian harta wakaf.
3. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan Lembaga keuangan yang berdasarkan hukum Islam. Bank
Syariah menggunakan prinsip bagi hasil (berbeda dengan beban bunga) dan tidak
mengenakan beban kepada mereka yang menikmati jasanya.
4. Asuransi Syariah
Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong antara
orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru, memberikan
pola pengembalian risiko tertentu melalui akad yang sesuai syariat.
5. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah dalam hukum islam berjalan di atas dua akad transaksi Syariah.
a. Akad Rahn: Menjadikan barang berharga jaminan hutang dengan dasar bias
diambil orang yang berhutang setelah mampu menebusnya.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
6
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
b. Akad Ijarah: Pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran
upah sewa.
BMT adalah Lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi
hasil, menumbuh kembangkan usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat
dan membela kepentingan fakir miskin.
“Sesungguhnya agama Tauhid ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan
aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” Q.S Al Anbiya 21:92
Allah SWT menghendaki adanya bangsa-bangsa untuk berproses saling mengenal dan
menjadi satu kesatuan.
B. Kerukunan
Keragaman suku, agama, ras dan antargolongan merupakan tanda kekuasaan Allah.
Pengelompokan tidak boleh menyebabkan fanatisme buta, superioritas, dan
diskriminasi. Oleh karena itu kerukunan dan harmoni social akan terwujud apabila
masing-masing masyarakat saling menghargai dan menghormati.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
7
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
Islam adalah agama yang damai, oleh karena itu seorang umat islam harus senantiasa
menjaga perdamaian.
C. Toleransi
Toleransi dalam Bahasa arab adalah kata tasamuh. Tasamuh berarti saling mengizinkan
dan saling memudahkan. Dengan demikian perbedaan diantara masyarakat juga diikuti
dengan sikap saling memberikan tempat dalam berpendapat.
Toleransi adalah suatu sikap menenggang rasa dengan menghargai, membiarkan atau
memperbolehkan pendirian, pandangan, dan pendapat orang lain yang berbeda
dengan pendirian diri sendiri.
Kebijakan Politik baik Rasulullah maupun Umar didasari pada firman Allah
“Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam. Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang pada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Toleransi: Menerima apa yang dikatakan orang lain asal bias menciptakan
kedamaian dan kerukunan, atau saling memberi dan menerima demi tercapai
kebersaaan.
Nabi Muhammad SAW pernah diminta kaum musyrik mekkah untuk bergiliran
menyembah berhala, kemudian menghadapi ajakan kaum musyrik Allah
menurunkan Surat Al Kafirun 109:1 s.d. 6.
D. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Pemerintah adalah orang yang diberikan amanah, kepercayaan untuk memimpin agar
tercipta kehidupan yang harmonis, aman, dan sejahtera yang dilindungi oleh Allah.
Allah SWT berfirman bahwasannya kaum Saba harus bersyukur karena Negeri mereka
adalah Negeri yang baik. Q.S. Saba 34:15
Program pemerintah tidak dapat berjalan tanpa dukungan rakyat, dan rakyat
keinginannya tidak dapat terpenuhi tanpa dukungan pemerintah. Oleh karena itu
sinergi antara pemerintah dan rakyat dibutuhkan untuk mewujudkan kehidupan yang
aman, makmur, dan senantiasa di ridhai Allah SWT.
Meneladani cara Rasulullah SAW memakai jubah, memakai surban, dan memelihara
janggut diperbolehkan selama berkaitan dengan agama. Rasulullah SAW bersabda
“Anda lebih tahu tentang dunia Anda.” Islam menghendaki kemudahan dan tidak
mau membelenggu umat yang memiliki sifat berkembang.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
9
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
2. Amal Salih. Berbudaya, berkreasi, mencipta yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang lain.
3. Kasab atau perbuatan budaya yang dapat berupa baik dan berupa buruk. Q.S.
Al Rum 30:41
4. Musta’mir atau beramal dan berbuat hal yang dapat memakmurkan bumi. Q.S.
Hud 11:61
Seorang muslim hendaknya menjadi orang yang berbudaya mulia, terpuji, toleransi,
ramah, dan pelopor kebaikan.
Berperilaku yang tidak sejalan dengan ajaran Islam ibarat memiliki sepatu yang
bagus tetapi tidak dipakai untuk melangkah.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
10
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
kebergantungan kepada yang Esa, kesementaraan dunia, dan kualitas positif dari
kosmos atau mahluk sebagaimana difirmankan Allah SWT di dalam Surat 3:191.
Seni Islam harus memiliki Risalah Dakwah melalui sajian seninya, yaitu melalui tiga
pesan.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
11
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di
bidang pengetahuan itu. Ilmu dari segi Bahasa berarti kejelasan.
Pengetahuan akan menjadi suatu ilmu setelah disusun dan dirumuskan secara
sistematis.
Teknologi adalah kemampuan Teknik yang utuh dan menyeluruh, bertopang pada
pengetahuan ilmu-ilmu alam yang bersandar pada proses teknis tertentu.
Sains dan hasilnya harus selalu mengingatkan manusia terhadap kehadiran dan
kemahakuasaan Allah SWT dan harus memberi manfaat bagi kemanusiaan. Teknologi
dan hasil-hasilnya harus mengingatkan bahwa manusia adalah khalifah yang kepada
nya tunduk segala yang berada di alam raya ini.
2. Teknologi Informasi
“Dan dia mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajar manusia
apa yang tidak diketahuinya.” Q.S. Al-Alaq 96: 4 s.d. 5
3. Teknologi Antariksa
“Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan.” Q.S. Ar-Rahman 55:33
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
12
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
13
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018
MPK Agama - Dimensi Sosial dan Budaya Islam III
E. Kegunaan IPTEK
Dalam memanfaatkan IPTEK motivasi dan tujuan akhirnya adalah karena Allah
semata. Dalam sejarah IPTEK terdapat cendekiawan muslim yang berkontribusi
dalam berbagai bidang diantaranya:
1. Naskah keterangan mengenai Mesiu dan Mikroskop oleh Ali Al Hasan ibn
Haitam
2. 92 Buku Ilmiah dan Al-Asrar (Rahasia-rahasia) oleh Abu Bakr Muhammad bin
Zakaria Ar-Razi
3. Metode Pembedahan oleh dr. Abul Qasim Az-Zahrawi
4. Ilmu Tumbuh-Tumbuhan oleh Abu Mihammad Dhiyauddin Al Baithar
5. Penemuan dan Penggunaan Senjata Api oleh Amir Ya’qub
6. Penggunaan Meriam oleh Sultan Abu Yusuf
7. Kitab Kedokteran Qanun fi Thib oleh Ibnu Sina
8. Literatur Kimia Al-Kimya, Al-Rahmah oleh Jabir Ibn Hayan
9. Konsep Al Jabr dan Algoritma oleh Al Khawarizimi
10. Teori Pembuluh Darah Kapiler oleh Ibnu Al Nafis
11. Bapak pendiri Ilmu Historiografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Demografi dan Buku
“Muqaddimah” oleh Ibnu Khaldun
X. Sumber
Drs.Mujilan, M.Ag. 2018. Buku Ajar Matakuliah Pengembang Kepribadian Agama Islam
(Membangun Pribadi Muslim Moderat). Jakarta: Midada Rahma Press.
AWAS DIKTAT SESAT, BELAJAR REFERENSI LAIN JUGA, DAN BERDOA PADA TUHAN –
14
RAFI NATAPRADJA FAKULTAS HUKUM UI 2018