Anda di halaman 1dari 6

Apa Itu Perusahaan Startup?

Definisi & Pengertian Startup

Apa itu startup? Pada dasarnya startup (atau start-up) adalah sebuah perusahaan yang
berjalan dibawah 5 tahun alias perusahaan yang baru saja dirintis. Menurut wikipedia, startup
adalah perusahaan yang belum lama beroperasi. Oleh karena itu startup sering disebut
sebagai perusahaan rintisan. Namun pada sekitar tahun 2000an sejak masa industri ‘dot-com’
populer, pergeseran makna ‘startup’ di dunia bisnis pun mengalami pergeseran arti.

Jika dulu startup disebut semua bisnis yang baru saja berjalan, tetapi saat ini arti bisnis startup
sudah tidak dimaksud & didefinisikan dengan maksud tersebut. Saat ini, definisi arti dari
Startup adalah sebuah usaha yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi untuk
menjalankan core business-nya & memecahkan sebuah masalah di masyarakat. Sehingga
memiliki sifat ‘disruptive’ didalam sebuah pasar / industri yang sudah ada atau bahkan
menciptakan sebuah industri baru.

Bagaimana Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia?

Perkembangan dunia startup di Indonesia semakin bergairah & semakin tumbuh seiring
dengan berkembangnya teknologi. Setidaknya telah ada 4 startup unicorn yang berasal dari
Indonesia, yaitu Traveloka, Tokopedia, Bukalapak & GO-JEK. Data dari Tech In
Asia menunjukan jika pada kuartal 2 tahun 2017, startup yang mendominasi di Indonesia
berasal dari industri E-Commerce & Fintech.

Walaupun menurut statistik mengalami penurunan jumlah startup baru pada tahun 2017,
namun memiliki kenaikan dalam hal jumlah pendanaan untuk pendanaan program akselerator
startup di tahun 2017. Hal ini juga memberikan hal yang positif bagi Indonesia, yaitu
kepercayaan dari Investor sudah mulai terlihat untuk melihat & mendanai startup – startup di
Indonesia dan juga menilai jika startup – startup Indonesia memiliki potensi layaknya
perkembangan teknologi di Amerika Serikat & China.

Bagaimana Mendefinisikan Perusahaan Yang Disebut Startup?

Sesuai definisi diatas, startup memiliki sifat yang disruptive alias ‘menganggu’ di sebuah
industri yang sudah ada. Contohnya saja di dunia transportasi di Indonesia. Sebelum kehadiran
layanan transportasi online saat ini, salah satu para pemain di industri transportasi adalah
Taksi Konvensional.

Contoh studi kasus: Jika saat ini ada yang mendirikan perusahaan taksi konvesional, apakah
bisa disebut startup?Jawabannya tidak, jika mengartikan definisi startup saat ini. Kenapa tidak
disebut startup? Karena tidak menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core
businessnya alias masih dengan cara konvesional. Walaupun perusahaan taksi konvensional
tersebut berumur dibawah 5 tahun.

Tetapi lainnya hal dengan perusahaan taksi online. Mereka disebut sebagai startup karena
menggunakan inovasi teknologi untuk menjalankan core business mereka. Dan mereka pun
bersifat disruptive! Dapat dilihat dari behaviour masyarakat yang sekarang semakin
mengandalkan transportasi online dan mengubah peta permainan di dunia transportasi secara
cepat.

Perbedaan Startup & Online Shop / Bisnis Online

Karena euforia startup yang begitu besar, masih banyak yang mengartikan & mendefinisikan
sebuah online shop atau bisnis online alias serba ‘.com’ bisa disebut sebagai startup. Namun
kenyataan hal tersebut adalah salah. Tentu sebuah startup & online shop sangatlah berbeda.
Walaupun banyak online shop atau bisnis online menggunakan ‘.com’ ataupun ‘website’,
tetapi bukan berarti bisa disebut startup lho! Menurut Forbes, Definisi makna startup juga
mengandung ‘memecahkan masalah’ yang ada di masyarakat. Seperti transportasi online yang
menjadi solusi di masyarakat untuk memesan transportasi cepat, aman & nyaman.

Untuk mudahnya, ciri – ciri perusahaan baru yang bisa disebut sebagai perusahaan startup
antara lain:

 Memiliki ide yang sangat inovatif & disruptiv.


 Memiliki mobile application untuk mendukung core businessnya.
 Sedang menjalani program – program dari investor, seperti akselerator atau inkubasi.
 Memiliki growth bisnis yang sangat cepat dibanding perusahaan – perusahaan lainnya.
 Masuk ulasan di media – media yang memang khusus mengulas startup.
 Masuk jangkauan radar investor.

Berikut ini merupakan karakteristik-karakteristik startup seperti dikutip


dari Berinovasi.com.

1. Usia perusahaan belum lama


Startup dapat diibaratkan sebagai bayi yang baru saja lahir karena setidaknya baru tiga
tahun berdiri.

2. Jumlah karyawan sedikit


Startup umumnya memiliki karyawan yang sedikit. Meski demikian, bukan
berarti  startup tidak dapat berkembang.  Startup justru akan semakin efektif dan bisa
menghemat biaya karena tidak menggaji karyawan terlalu banyak.

3. Mampu bekerja   multitasking


Meski jumlahnya terbilang sedikit, SDM di  startup memiliki kemampuan yang berkualitas
dan mampu merangkap dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.
4. Memiliki semangat muda yang tinggi
Biasanya, bisnis startup didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. Di usia
inilah mereka memiliki banyak keinginan yang selalu ingin dikejar yang diiringi dengan
semangat yang menggebu-gebu.

5. Penghasilan dan investor


Bertahannya sebuah  startup karena ada 2 faktor, yaitu memiliki investor yang memberikan
dana besar dan menggunakan dana sendiri yang bisa mencukupi kebutuhan hingga 2-3
tahun.

6. Umumnya memanfatkan teknologi


Startup berkaitan erat dengan teknologi. Bisnis yang mereka jalankan meliputi
jasa online yang pengoperasiannya menggunakan aplikasi pada smartphone .
7. Menggunakan  website
Perusahaan  startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala
pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual.

Peluang bagi para pelaku StartUp

Pasar Ekonomi Halal makin berprospektif


Melansir dari artikel techinasia, diperkirakan di Indonesia pada tahun 2019  ini akan
menghadirkan peluang yang besar bagi StartUp yang akan membidik pasar ekonomi halal.
Indonesia masuk dalam peta pasar domestic ekonomi halal terbesar dunia.
Yang perlu dibenahi adalah penanganan proposisi ekonomi halal yang ada di
Indonesia,meskipun potensi yang dimiliki besar serta adanya panduan target untuk membantu
pertumbuhan ekonomi halal di Indonesia secara keseluruhan

Perkembangan metode  pembayaran digital


Layanan keuangan untuk ranah pembayaran digital akan terus diminati masyarakat. Hal
tersebut bisa terlihat dari makin berkembangnya pengguna layanan pembayaran seperti OVO,
GO-PAY, T-CASH, dan Dana.
Hingga kini, pemakaian system transaksi nontunai dianggap lebih praktis dan efisien bagi kota-
kota besar di Indonesia, yang menjadi ‘pekerjaan rumah’ adalah mensosialisasikan lagi dalam
praktiknya untuk penduduk Indonesia lebih menggunakan transaksi nontunai untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari

TANTANGAN STARTUP

Startup company di bidang Fintech Lending akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat.
Perusahaan rintisan dengan kategori lending (pinjam meminjam) makin marak dibangun di
Indonesia
Hingga akhir 2018 , berdasarkan laporan OJK, Perusahaan Startup Fintech Lending mengalami
peningkatan hingga 400% . Meskipun makin marak, tak luput juga dengan adanya  laporan-
laporan yang sempat mencoreng citra dari perusahaan sejenis dengan adanya pengaduan
penipuan (laporan yang diterima YLKI hingga November 2018).
Situasi ini yang mendorong pendirian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)
yang menjadi wadah bagi para pemain Fintech lending Indonesia  untuk membuat beberapa
kesepakatan penting di ranah bisnis mereka. Diharapkan dengan dibentuknya AFPI, bisnis
Fintech Lending dapat semakin berkembang kea rah yang lebih baik.

Tahun politik di Indonesia dengan adanya Pemilihan Presiden dan Legislatif dapat
menentukan nasib startup dan investasi ke depan?
Di tahun 2019 yang merupakan tahun politik bagi Indonesia karena menjalani masa pemilihan
Presiden dan Legislatif. Muncul kekhawatiran dari para pelaku bisnis Startup terhadap regulasi 
dan peluang investasi yang bakal mereka hadapi.
Mengutip pengakuan Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia dari artikel di techinasia yang
mengatakan bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun yang  penting untuk keputusan sector
StartUp Fintech di masa mendatang.

StartUp cryptocurrency berjuang keras menghadapi perubahan pasar


Cryptocurrency adalah mata uang digital di mana transaksinya dapat dilakukan dalam jaringan
(online).
Area bisnis cryptocurrency bisa dibilang kurang beruntung di penghujung 2018. Regulasi yang
semakin ketat dari berbagai pihak hingga munculnya kekhawatiran adanya  potensi penipuan
dan peretasan siber, menjadi alasan di balik kemerosotan cryptocurrency seperti Bitcoin di
tahun 2018.
Meski demikian, para pelaku bisnis startup cryptocurrency di Indonesia tampaknya masih
tetap  beroptimis mampu mendorong investasi menuju popularitasnya lagi di masa
mendatang, yang bisa dilihat dari geliat startup lokal yang masih konsisten menawarkan
produk cryptocurrency.
Dikutip dari Tribun, Ketua Himpunan Pemerhati Hukum Siber Indonesia (HPHSI)
mengungkapkan bahwa pasar Bitcoin diprediksi akan kembali naik di tahun 2019.
Nasib startup layanan jual beli cryptocurrency di Indonesia sangat bergantung pada
permintaan pasar.  Perkembangan pasar cryptocurrency dan pengaruhnya terhadap perspektif
konsumen jelas masih menjadi tantangan yang terus dihadapi para pelaku startup jual beli
digital aset ini di tahun 2019
Strategi bisnis

Perencanaan yang Optimal


Setelah menemukan ide yang ingin diwujudkan ke dalam bisnis startup  Anda, buatlah
perencanaan yang matang. Seringkali orang yang memulai bisnis hanya fokus pada penjualan,
untung dan rugi. Namun, untuk membuat bisnis tetap bertahan ada pemikiran yang lebih
panjang dibandingkan hanya berfokus pada hal tersebut. Keputusan salah yang dilakukan di
awal akan meningkatkan resiko bisnis Anda menurun dengan cepat. Anda harus mengambil
keputusan yang mempertimbangkan pasar, komunitas serta masyarakat di masa depan.
Tinjauan ke masa depan akan membantu bisnis startup  Anda mengantisipasi kebutuhan dan
keingininan konsumen. Anda juga harus menyusun perencanaan yang siap menghadapi
berbagai resiko yang mungkin akan ditemukan.

Mengikuti Perubahan Konsumen


Perencanaan yang optimal juga akan berpengaruh pada produk dan jasa yang akan diberikan
pada konsumen. Antisipasi-antisipasi yang telah direncanakan pada saat awal bisa diwujudkan
seiring dengan berubahnya permintaan. Jika produk dan jasa Anda dianggap kurang penting
atau tidak sesuai tren saat ini, akan sulit untuk membuat bisnis tetap bertahan. Jangan
menunggu sampai masalah hadir. Pastikan bisnis startup  Anda maju dan berkembang dengan
memberikan ide-ide segar.

Mengedepankan Pelayanan Konsumen


Di dunia bisnis yang berkembang dengan pesat banyak sekali saingan yang juga berlari dengan
cepat. Produk yang baik memang menjadi incaran para konsumen, tetapi itu saja tidak cukup
untuk membuat bisnis Anda bisa bersaing. Karena konsumen adalah raja, maka memberikan
pelayanan terbaik adalah cara yang paling optimal untuk membuat mereka tetap tinggal.
Terlepas dari banyaknya inovasi produk dan jasa yang Anda lakukan, layanan konsumen
berkualitas tinggi harus jadi hal yang dipertahankan. Bisnis startup  dilakukan
secara online,  maka manfaatkanlah dunia digital  semaksimal mungkin untuk menjaga
hubungan baik dengan konsumen. Berikan jawaban pada pertanyaan-pertanyaan konsumen,
ajukan solusi, tawarkan bantuan dan sapa mereka dengan pernyataan yang baik adalah
kuncinya. Follow up kembali konsumen lama dengan memberikan informasi terbaru mengenai
produk dan jasa  Anda. Impresi baik yang didapatkan konsumen akan jadi salah satu yang
membuat mereka mau bertahan pada satu penyedia produk dan jasa. Karena konsumen
biasanya akan berduyun-duyun datang pada bisnis yang menyediakan solusi.

Inovasi Teknologi
Walaupun startup sebenarnya memiliki arti perusahaan rintisan, namun umumnya orang lebih
mengenal startup sebagai bisnis di bidang teknologi. Karena keterbatasan biaya,
bisnis startup  kerap kali dimulai di dunia maya. Tidak mengherankan jika dewasa ini
bisnis startup  kebanyakan beroperasi di bidang teknologi dan mengeluarkan produk berupa
aplikasi. Itulah mengapa inovasi di bidang teknologi tidak bisa dijauhkan dari
dunia startup.  Selain itu inovasi teknologi yang dikembangkan juga akan membantu
meringankan banyak kegiatan operasional.

Tim yang Produktif & Kompeten


Tim yang yang produktif dan kompeten adalah aset terbesar dalam sebuah bisnis. Sebuah
bisnis jika tidak diisi oleh orang yang tepat akan sulit tumbuh karena tidak dapat
mempertahankan momentum dari waktu ke waktu. Pilihlah orang-orang yang mampu melihat
kebutuhan pasar, dapat mengembangkan perspektif, mampu mengeksekusi keputusan
dengan cepat dan pastinya mampu bekerja sama. Karena startup  biasanya memiliki sumber
daya yang terbatas, produktivitas tinggi sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan.
Wujudkan dengan melakukan penyegaran, berbagi visi misi, mengakomodasi keunikan dan
memberdayakan setiap anggota tim agar mampu beradaptasi dengan kondisi apapun. Tim
yang diberdayakan akan melatih orang-orang di dalamnya untuk mengambil keputusan secara
cepat tanpa menghabiskan banyak waktu.

Bekerjasama dengan Mitra yang Tepat


Selain orang-orang di dalam perusahaan, bisnis juga akan berkembang jika Anda terhubung
dengan mitra yang tepat di luar perusahaan. Kemitraan dilakukan untuk saling
menguntungkan. Maka dari itu jangan buang-buang waktu bernegosiasi dengan mitra yang
tidak sejalan dengan tujuan bisnis Anda. Sebuah kemitraan yang baik akan melakukan
identifikasi yang jelas dan menciptakan solusi yang berguna untuk kepentingan keduanya.
Tidak ada salahnya juga bermitra dengan kompetitor. Kompetitor memiliki kelebihan dan Anda
pun memiliki kelebihan yang berbeda. Gabungan strategi tersebut bisa mewujudkan inovasi
terbaru yang mampu memenangkan pasar.

Berani Mengambil Risiko


Jalan menuju sukses memang identik dengan kegagalan. Hampir mustahil orang bisa berhasil
tanpa merasakan kegagalan terlebih dahulu. Namun kabar baiknya adalah
bisnis startup  biasanya diisi oleh generasi muda dengan semangat yang tinggi. Anda dan
pebisnis startup lainnya bisa belajar sebanyak mungkin dari percobaan-percobaan yang
pernah gagal. Ada banyak bisnis startup di luar sana yang berusaha mengambil jalan dengan
risiko paling sedikit. Namun bisnis yang ditempa dengan hambatan yang cukup banyak
berpeluang besar memberikan sesuatu yang unik pada produk dan jasanya. Karena yang
terpenting dari kegagalan adalah bagaimana Anda terus berusaha dan bangkit kembali. Oleh
karena itu cobalah untuk menghadapi.

Efisiensi
‘Besar pasak daripada tiang’, ungkapan ini seringkali relevan pada pebisnis yang baru memulai
usahanya. Oleh karena itu dibutuhkan pola efisiensi dalam bisnis yang dikembangkan. Anda
harus benar-benar mengawasi dana yang dihabiskan, operasional serta pendapatan yang
dihasilkan. Ini  dilakukan untuk memastikan kebutuhan yang dipenuhi oleh bisnis selaras
dengan apa saja yang harusnya didapatkan untuk menciptakan pertumbuhan perusahaan.
Maka dari itu dibutuhkan perkiraan dalam hal keuangan dan operasional perusahaan.
Contohnya, Anda harus memperhatikan coast per lead untuk saluran pemasaran yang berbeda
sebelum memutuskan untuk melakukan pemasaran selanjutnya. Contoh lainnya adalah
dengan melihat kinerja dari tim Anda. Apakah Anda perlu mempekerjakan karyawan atau
menyewa alat lebih banyak lagi ataukah sudah cukup?  Yang terpenting dari perkiraan
tersebut, Anda dapat mengetahui seberapa efisien proses yang telah dijalani untuk menjadi
lebih besar lagi.

Proses Otomatis
Keefisienan yang telah disebut di atas bisa diwujudkan dengan penggunaan metode serta alat
yang baik. Banyak bisnis yang masih mengadopsi cara tradisional yang sangat tidak cocok
dengan startup  yang berjalan sangat cepat. Untuk itu dibutuhkan cara yang mengotomatiskan
proses bisnis. Mengotomatiskan  proses bisnis sangat membantu mulai dari penghematan
biaya, proses yang sangat cepat, kesalahan yang minim dan paling penting mereduksi
kerumitan. Sehingga Anda bisa fokus untuk mengembangkan bidang penting lainnya.

Anda mungkin juga menyukai