Anda di halaman 1dari 16

MINGGU 03.

AGROINDUSTRI PEDESAAN

AGROINDUSTRI PEDESAAN
DAN
PEREKONOMIAN RAKYAT

Surini Siswarjono 1
PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI
• Pabrik pengolahan pertanian ketinggalan
dikarenakan keterlambatan pemerintah
dalam penerapan strategi pembangunan
yang mengalami pasang surut
• Strategi pembangunan yang salah:
– Awal periode pembangunan prioritas
manufacturing substitusi impor & mengabaikan
pertanian
– Pada awal orde baru pertanian menjadi fokus
pembangunan
• Pelita IV & V agro industri mendapatkan
perhatian

Surini Siswarjono 2
KRISIS EKONOMI 1997
• Agroindustri tetap mampu bertahan,
terbukti dengan:
– Nilai ekspor pertanian dan olahannya
bertahan
– Petani kakao, vanili, penyulingan minyak
nilam menikmati harga ekspor yang layak
– Transaksi hasil pertanian semarak

Surini Siswarjono 3
AGROINDUSTRI

AGROINDUSTRI

Skala Besar :
Skala Menengah Skala Kecil
Perkebunan,
(Lokasi di Pedesaan) Lokasi di Pedesaan
Perikanan laut dll

Surini Siswarjono 4
POTENSI AGROINDUSTRI PEDESAAN

• Sebagian besar berbasis pada


kegiatan pertanian rakyat yang
meliputi pengolahan palawija, berbagai
hasil holtikultura, hasil peternakan dan
perikanan rakyat
• Mulai PJP II perhatian dan upaya
pemerintah pada pembangunan usaha
kecil dan menengah termasuk
koperasi sangat besar
Surini Siswarjono 5
ARTI STRATEGIS PENGEMBANGAN
AGROINDUSTRI PEDESAAN
Dilihat dari aspek pemerataan:
• Pemerataan kesempatan berusaha
• Penyediaan lapangan kerja
• Pemerataan pembangunan sampai ke
daerah terpencil
• Sehingga agroindustri khususnya di
pedesaan diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan dan
dapat mengentaskan kemiskinan
Surini Siswarjono 6
PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI

• Jumlah perusahaan agroindustri meningkat


1300 (1994) menjadi 1372 (1996) dan
kebanyakan berskala kecil
• Jumlah tenaga kerja yang terserap 4,5 juta
orang (1996)
 Pembinaan dan pengembangan
agroindustri skala kecil terutama di
pedesaan menjadi sangat strategis karena
diharapkan mampu memacu pemerataan
pembangunan

Surini Siswarjono 7
TUJUAN PENGEMBANGAN
AGROINDUSTRI PEDESAAN
a. Meningkatkan nilai tambah hasil panen
b. Meningkatkan jaminan mutu dan harga sehingga
tercipta efisiensi kegiatan agrobisnis
c. Mengembangkan diversivikasi produk sebagai
upaya penanggulangan kelebihan produksi atau
kelangkaan permintaan pada periode tertentu
d. Sebagai wahana pengenalan, penguasaan, dan
pemanfaatan teknologi sekaligus sebagai wahana
peran serta masyarakat dalam menerapkan budaya
industri , melalui penciptaan wirausaha baru dan
swadaya petani

Surini Siswarjono 8
KENDALA AGROINDUSTRI PEDESAAN

• Keterbatasan modal
• Kualitas sumberdaya manusia
• Keterbatasan penerapan teknologi
• Sarana dan prasarana yang kurang
atau tidak memadai
• Kelembagaan

Surini Siswarjono 9
EKONOMI RAKYAT
Tertuang dalam UUD 1945 pasal 33...
sistem perekonomian yang harus
dikembangkan di indonesia adalah
sistem demokrasi ekonomi dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat

Surini Siswarjono 10
EKONOMI RAKYAT
Ekonomi rakyat bukanlah jargon-
jargon populis dan bukan pula
ekonomi dari sekelompok rakyat,
tetapi lebih merupakan suatu strategi
pembangunan ekonomi yang berbasis
pada pendaya-gunaan kemampuan
rakyat sehingga pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi tercapai
sekaligus
Surini Siswarjono 11
WUJUD EKONOMI RAKYAT
• Dapat ditelusuri dari sumberdaya yang
dimiliki rakyat banyak:
– sumberdaya alam
– sumberdaya manusia
• Sebagian besar rakyat Indonesia
kehidupan ekonominya berada pada
agribisnis dan agroindustri di
pedesaan

Surini Siswarjono 12
STRATEGI DAN POLA PENGEMBANGAN
AGROINDUSTRI PEDESAAN
• Konsep kemitraan yang didasarkan
atas kesamaan saling
menguntungkan dan saling
menghidupi hingga menghasilkan
Pola Kemitraan Partisipatif
• Model penyertaan modal ventura
• Dua model tersebut banyak diterapkan
di negara maju terutama Eropa

Surini Siswarjono 13
PRINSIP POLA KEMITRAAN
PARTISIPATIF
• Rekayasa kelembagaan ekonomi
masyarakat harus memacu pada adat
budaya setempat dimana kegiatan
agroindustri bermuara
• Kemitraan usaha didasarkan pada prinsip
saling menguntungkan, saling
membutuhkan dan saling menghidupi
• Bentuk lembaga ditetapkan melalui
musyawarah dari wakil unsur yang
berserikat

Surini Siswarjono 14
PRINSIP POLA KEMITRAAN
PARTISIPATIF (lanjut)
• Transformasi kelembagaan dilakukan
melalui proses yang wajar demokratis dan
sesuai dengan tahap penataan sistem
agroindustri yang diterapkan
• Sumber dana terpadu berasal dari berbagai
sumber yang dapat menjamin efisiensi
biaya serta memungkinkan diterapkannya
pola bagi hasil.
• Untuk mencapai efisiensi bisnis yang tinggi
maka pelaku utama kemitraan seyogyanya
mempunyai entity bisnis dalam jalur sistem
bisnis yang sedang dikembangkan
Surini Siswarjono 15
KEMITRAAN PARTISIPATIF
Memiliki empat aspek penting:
1. Aspek bisnis : kelayakan usaha
2. Aspek kesejahteraan sosial :
manfaat usaha
3. Aspek keikutsertaan : keberlanjutan
usaha
4. Aspek teknologi : teknik dan mutu
produksi
Surini Siswarjono 16

Anda mungkin juga menyukai