Anda di halaman 1dari 18

PERKEMBANGAN MODEL ATOM

PENGANTAR 

Puji

Pontianak, 8 april 2020 

Penyusun 

DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
I. Latar belakang........................................................................................................4

1
II. Rumusan masalah..................................................................................................5
III. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Model Atom Dalton................................................................................................6
B. Model Atom J.J. Thomson......................................................................................7
C. Model Atom Rutherford.........................................................................................9
D. Model Atom Bohr.................................................................................................11
E. Model Atom Mekanika Kuantum.........................................................................12
BAB III...............................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................16
I. Kesimpulan...........................................................................................................16
II. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

BAB I

PENDAHULUAN

2
I. Latar belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki
sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang
terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang
jauh. Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos”
diperkenalkan oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi
atau bagain terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep
atom yang merupakan penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi
pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Dapat dikatakan bahwa atom adalah komponen penyusun terkecil
yang menyusun benda dengan struktur tertentu. Struktur inilah yang
diteliti oleh banyak ilmuan, yang mengemukakan teori model atom
mereka masing-masing.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18
dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai
menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran
yang lebih tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung
perkembangan model atom.

II. Rumusan masalah


1. Bagaimana perkembangan atom menurut para ahli?
2. Apa saja model-model atom yang dicetuskan oleh para ahli?

3
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model
atom?

III. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui perkembangan model atom menurut para ahli
2. Mengetahui model-model atom yang dicetuskan para ahli
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model
atom

BAB II

PEMBAHASAN

4
A. Model Atom Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di
Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton
menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan
Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. John Dalton
mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat
dibelah, diciptakanataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal,
sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan
pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk
molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama
akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-
atom yang berbeda akan membentuk molekul
senyawa.
 Kelemahan model atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang
tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi. 
b.  Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan
antara atom unsur yang satudengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan
beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh
Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh
Goldstein tahun 1886.Dalam perkembangannya tidak segala teori atom

5
Dalton benar karena pada tahun 1897 J.J. Thomson menemukan
partikel bermuatan listrik negative yang kemudian disebut electron.
Tahun 1886 eugenen Goldstein menemukan partikel bermuatan listrik
yang kemudian disebut proton. Dan tahun 1932 james chadwick
berhasil menemukan neutron.
 Kelebihan model atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum
Lavoisier) 
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust)

B. Model Atom J.J. Thomson


Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen
yang dilakukannya degan menggunakan tabung sinar katoda. Hasil
eksperimennya menyatakan terdapat partikel bermuatan negatif dalam
atom yang disebut elektron. Atom merupan partikel yang bersifat netral,
oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada pertikel lain yang
bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron tersbut. Dari
penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
Dalton dan mengemukakan teori atomnya yag dikenal sebagai Teori Atom
Thomson. Pada tahun 1904 J.J Thomson mengemukakan
suatu model atom yang berbeda dengan teori atom Dalton.
Menurut Thomson, atom merupakan
bola padat dan mempunyai muatan positif
yang terbagi rata ke seluruh atom. Muatan ini
dinetralkan oleh elektron-elektron yang juga
tersebar mengelilingi atom. Model atom Thomson disebut
juga sebagai model puddding Thomson atau model roti 
kismis.

6
Pada tahun 1897 J.J Thomson menemukan adanya
elektron dalam suatu atom dengan melakukan percobaan
tabung sinar katoda. Berdasarkan percobaan tentang
hantaran listrik melalui tabung hampa/ atau tabung sinar
katode. Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung
dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum). Pada
tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup tinggi
(beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar
dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas
dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium
berwarna kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah
didepan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap ini akan
bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi,
akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian
tabung didepan katode berpendar dengan warna
kehijauan.
Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa
perpendaran tersebut disebabkan oleh suatu radiasi yang
memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh
karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar
katode. Hasil percobaan tabung katoda ini membuktikan
bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom
karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub
positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini
merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh
Thomson partikel ini dinamakan elektron.
Thompson memperkirakan bahwa elektron ini
sebagai partikel elementer penyusun atom. Elektron
merupakan partikel sub atomik pertama yang dikenal
manusia. Berdasarkan penemuan ini, Thompson

7
mengajukan sebuah model atom untuk menjelaskan hasil-
hasil eksperimen maupun prediksi teoritis yang muncul
saat itu dengan nama model kue kismis. Atom dipandang
sebagai sebuah bola bermuatan positif yang dinetralisir
oleh elektron-elektron yang tersebar merata di seluruh
volume bola.
 Kelemahan model atom Thomson
Model atom Thomson memiliki kelemahan yaitu
belum ada bagian-bagian atom atau dengan kata lain
tidak ada pemisahan antara elektron dan proton,
karena kedua tersebar merata ke seluruh atom.
 Kelebihan model atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam
atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

C. Model Atom Rutherford


Dalam percobaannya, Ernest Rutherford (1871-1937)
menembakkan partikel (alfa) pada kepingan emas yang
tipis dengan tebal 1/100 mm. partikel alfa adalah partikel
ang mempunyai massa 7000 kali massa elektron. Hasil
pengamatan menunjukkan adanya partikel-partikel yang
dihamburkan, dibelokkan dan dipantulkan. Berdasarkan
hasil experimennya, Rutherford menyangkal teori atom J.J
Thomson. Pada tahun 1911 ia menyusun model atom yang
baru.
Kesimpulan Model atom menurut Rutherford:
1. Atom sebagian besar tediri dari ruang hampa
dengan satu inti yang bermuatan positif dan satu
atau beberapa electron yang beredar disekitar
inti, seperti planet-planet yang bergerak dalam

8
sistem tata surya. Massa atom sebagian besar
terletak pada intinya.
2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan
positif pada inti sama besarnya dengan muatan
elektron yang beredar di sekitarnya. Muatan
positif pada inti besarnya sama dengan nomer
atom dikalikan dengan muatan elementer.
3. Inti dan elektron tarik-menarik. Gaya tarik menarik
ini merupakan gaya sentripetal yang
mengendalikan gerak elektron pada orbitnya
masing-masing seperti grafitasi dalam tata surya.
4. Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami
perubahan. Yang mengalami perubahan ialah
elektron-elektron pada kulit terluar.
Ernest Rutherford (1871 – 1937), ilmuwan Inggris
bersama dua orang asistennya Geiger dan Marsden pada
tahun 1911, menguji kebenaran model atom Thomson.
Mereka melakukan percobaan dengan menembakkan sinar
alfa (α) melalui celah pelat timbal dan ditumbukkan
dengan lempeng emas tipis yang berukuran 0,01 mm.
Untuk mendeteksi partikel alfa yang keluar dari lempeng
emas, dipasang layar yang berlapis seng sulfida. Apabila
partikel α bertumbukkan dengan lempeng ini maka akan
menyebabkan nyala sekilas atau fluoresensi yang dapat
terlihat secara jelas.
Hasil pengamatan Rutherford dinyatakan sebagai
berikut:

1. Sebagian besar sinar α dapat menembus lempeng


emas dengan lurus, hal ini terjadi karena tidak
dipengaruhi oleh elektron-elektron. Karena

9
sebagian besar bagian atom merupakan ruang
kosong.

2. Sebagian kecil sinar α dibelokkan, karena


lintasannya terlalu dekat dengan inti atom,
sehingga dipengaruhi oleh gaya tolak inti atom.
Karena inti atom bermuatan positif.
3. Sedikit sekali sinar α dipantulkan kembali sebab
tepat bertumbukkan dengan inti atom. Karena
massa atom terpusatkan pada inti atom.
Dengan kenyataan seperti itu, Rutherford membuat
teori atom, sebagai berikut:
1. Muatan positif berkumpul pada suatu titik di
tengah-tengah atom yang disebut inti atom.
2. Muatan negatif (elektron) berada di luar inti atom
dan bergerak mengelilingi inti pada lintasannya
seperti planet-planet mengelilingi
matahari pada sistem tata surya.

 Kelemahan model atom Rutherford


Ada dua kelemahan pada model atom
Rutherford. Kelemahan pertama, yaitu: elektron yang
bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom yang
bermuatan positif sambil mendapatkan percepatan ke
arah inti atom karena pengaruh gaya tarik inti atom.
Berdasarkan hukum-hukum elektromagnetik, gerakan
elektron yang demikian akan menimbulkan gelombang
elektromagnetik dan memancarkan energi. Akibatnya
energi elektron akan menyusut, sehingga jari-jari
lintasannya akan mengecil.

10
Kelemahan kedua, model atom Rutherford tidak
dapat menjelaskan spektrum garis hidrogen. Hal ini
terjadi karena lintasan elektron semakin mengecil,
sehingga waktu putarnya juga berkurang dan frekuensi
gelombang yang dipancarkan menjadi beraneka ragam.
Sehingga, atom hidrogen tidak akan menunjukkan
spektrum garis tertentu, namun spektrumnya
merupakan spektrum kontinu. Sedangkan pada
kenyataannya dengan menggunakan spektrometer
menunjukkan bahwa spektrum atom hidrogen
merupakan garis yang khas.
 Kelebihan model atom Rutherford
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilingi inti.

D. Model Atom Bohr


Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr
memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran
keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat
postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu
yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal
sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan
lintasan melingkar disekeliling inti.

11
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi
elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi
yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke
lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi
tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE
= hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan
sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum
sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan
planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi.
Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling
dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.
 Kelemahan model atom Bohr
Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan
efek Strack.
 Kelebihan model atom Bohr
Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron.

E. Model Atom Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin
Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman
Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang
dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada

12
saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital
dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat
energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa
sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari
beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun
posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika kuantum, adalah
sebagai berikut :
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang sehingga
lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model
Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang.
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga
dari ketiga bilangan kuantumnya.
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H
menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi
boleh jadi merupakan peluang terbesar
ditemukannya elektron.
 Kelemahan Model Atom Mekanika Kuantum
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat
diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan

13
atom dengan elektron tunggal. Bilangan kuantum
adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau
posisi elektron dalam atom. Hasil penjabaran
persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen
menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan
oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimut (l), dan bilangan kuantum
magnetik (m). Kedudukan elektron dalam suatu atom
dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum, yaitu :
1. Bilangan kuantum utama
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan
tingkat energi orbital atau kulit atom. Dan
menyatakan ukuran orbital atom, makin besar harga
n, makin besar ukuran orbital yang ditempati
elektron. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai
nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, 5,
dan seterusnya. Sama seperti dalam teori atom Neils
Bohr, kulit atom dinyatakan dengan lambang K, L, M,
N, O, dan seterusnya.
                n=1 ; sesuai dengan kulit K
                n=2 ; sesuai dengan kulit L
                n=3 ; sesuai dengan kulit M
                n=4 ; sesuai dengan kulit N  dan
seterusnya.
2. Bilangan kuantum azimut
Bilangan kuantum azimut merupakan ukuran
momentum sudut orbital elektron. Bilangan kuantum
azimut menyatakan subkulit (orientasi bentuk orbital)
tempat elektron berada dan menunjukkan jenis

14
subkulit serta bentuk orbital. Harga bilangan
kuantum azimut yaitu dari 0 hingga (n-1).
l=0 menyatakan subkulit s (s= sharp)
l=1 menyatakan subkulit p (p= principle)
l=2 menyatakan subkulit d (d= diffuse)
l=3 menyatakan subkulit f (f= fundamental)
Banyaknya sub kulit dari suatu kulit bergantung
pada banyaknya nilai bilangan kuantum azimut yang
di izinkan untuk kulit itu.
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan
kedudukan elektron pada suatu orbital khusus dari
orbital itu. Harga bilangan kuantum magnetik
tergantung pada harga bilangan kuantum azimuth
yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai
dengan +l, termasuk 0.
  Subkulit s (l=0) → m=0 , terdiri dari 1 orbital.
  Subkulit p (l=1) → m=-1, 0, +1 , terdiri dari 3
orbital.
  Subkulit d (l=2) → m=-2, -1, 0, +1, +2 , terdiri dari
5 orbital.
Subkulit f (l=3) → m= -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 ,
terdiri dari 7 orbital.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menunjukkan arah
perputaran elektron pada sumbunya. Dalam satu
orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan
kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi
harga spin +1/2 atau -1/2.

15
 S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam (↑)
 S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum
jam (↓)
    

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Atom merupakan spesi terkecil yang tersusun atas proton, neutron,
dan elektron. Pada perkembangannya ditemukan beberapa model atom
serta teorinya. Model atom tersebut yaitu model atom John Dalton,
model atom Thomson, model atom Rutherford, model atom Bohr, dan
model atom Mekanika Kuantum
Menurut Democritus, atom adalah partikel terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Menurut Dalton, Atom adalah bola pejal yang
bermuatan netral. Menurut JJ.Thomson, atom adalah bola yang
bermuatan positif yang disekitarnya terdapat electron yang tersebar
(roti kismis). Menurut teori Rutherford, atom adalah partikel yang
bermuatan positif yang dikelilingi oleh elktron pada lintasan tertentu
dan tidak tetap. Menurut teori Neils Bohr, atom memunyai lintasan

16
stationer, dimana electron mengelilingi proton pada lintasan dan
tingkat energy tertenu. Dan terkahir, menurut teori atom Mekanika
Kuantum, atom adalah partikel yang mempunyai sifat seperti
gelombang, yang mampu berubah tiap tingkatan energy tertentu dan
electron mengelilingi proton pada lintasan dan sub energi.

II. Saran
Demikian makalah yang saya susun. Saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Sehingga mohon saran
dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan
isi makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan


Cendrawasih.

Https://www.academia.edu/8830738/makalah_teori_atom

Mc Avoy, J.P dan Zarate Oscar. 1996. Mengenal Teori Kuantum Untuk Pemula.
(Terj. Ahmad Baiquni). Jakarta.

Petrucci, Ralph. H.1985.  General Chemistry. Principles And Modern


Applications. Fourth Ed. NY. Collier Nac millan.Inc.

Sugiyono, Vani. 2016. Mekanika Kuantum. Yogyakarta. PT Buku Seru.

17
18

Anda mungkin juga menyukai