Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan Meningitis

Pencegahan meningitis dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan penyebaran


infeksi dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Beberapa upaya di bawah ini
dapat dilakukan dalam mencegah meningitis:

 Istirahat yang cukup


 Menghindari asap rokok
 Jaga jarak dengan orang yang terinfeksi
 Cuci tangan tiap kali beraktivitas
 Rutin berolahraga
 Jangan berbagi makanan atau barang pribadi
 Gunakan masker
 Pilih makanan yang telah dipasteurisasi

Selain beberapa upaya di atas, pencegahan meningitis juga dapat dilakukan dengan
menerima vaksinasi atau imunisasi. Pemberian vaksin bertujuan agar melindungi
pasien dari penyebab seperti bakteri atau virus. Beberapa vaksin yang digunakan untuk
mencegah meningitis meliputi:

 Vaksin pneumococcal. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap


bakteri pneumococcal.
 Vaksin Hib. Vaksin ini melindungi pasien dari bakteri Haemophilus
influenzae tipe B penyebab meningitis.
 Vaksin MenC. Vaksin ini melindungi pasien dari bakteri meningococcal grup C.
 Vaksin MMR. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi pasien dari kondisi yang
memicu meningitis, seperti gondongan, campak, dan rubella.
 Vaksin ACWY. Vaksin ini memberikan perlindungan pada pasien terhadap
bakteri meningococcal grup A, C, W, dan Y.
 Vaksin meningitis B. vaksin meningitis B berfungsi untuk melindungi pasien
dari bakteri meningococcal tipe B.

Pemberian vaksin harus disesuaikan dengan umur pasien. Konsultasikan dengan


dokter terkait vaksin yang tepat dengan kondisi.
Pengobatan Meningitis

Meningitis bakterialis. Pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri, pengobatan


yang dilakukan dapat berupa pemberian antibiotik atau kortikosteroid. Dokter akan
menyesuaikan antibiotik yang digunakan dengan bakteri penyebab meningitis.
Beberapa antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati meningitis adalah
golongan sefalosporin, seperti cefotaxim dan ceftriaxone. Selain untuk mengobati
meningitis yang disebabkan bakteri, penggunaan antibiotik juga menurunkan potensi
terjadinya komplikasi, seperti kejang atau pembengkakan pada otak.

Gejala Meningitis
Meningitis umumnya menunjukan beragam gejala, seperti sakit kepala, kaku kuduk,
hingga demam. Sementara itu, gejala yang timbul pada bagian neurologis umumnya
menunjukan gejala kejang, gangguan sensorik, dan juga gangguan perilaku pada
pengidap. Saat mengidap meningitis, pengidap juga bisa mengalami penurunan
kesadaran sebagai salah satu gejala yang muncul. Edema otak juga bisa terjadi pada
pengidap meningitis, jika hal tersebut dibiarkan bisa menyebabkan herniasi otak.

E. PATOGENESIS DAN MANIFESTASI KLINIK

Meningokokus masuk ke dalam tubuh lewat traktus aspiratorius bagian atas dan berkembang biak
dalam selaput nasofaring. Penyebaran meningokokus lewat aliran darah mengakibatkan terjadinnya lesi
metastetik di berbagai tempat di badan, misalnnya kulit,selaput otak, persendian  dan paru-
paru.manifestasi kliniknnya tergantung kepada lokasi metastasis.

Penyakit yang timbul dapat berupa demam ringan yang dapatdisertai dengan faringitis tanpaa disertai
manifestasi spesifik lainnya dari infeksi meningokokus.  Penyakit sistemik yang ditandai demam dan
prostasi leebih mudah diketahui.tidak jarang timbul suatu macula eritematosa, yang disusun dengan
munculnnya suatu pethikiae yang terus berkembang menjadi suatu ekhimosis. Purpura siklusitik
inididahului oleh suatu emboli meningokokuss dan dianggap suatu tanda khas untuk penyakit yang
berat. Meningokoksemia dapat disertai meningitis, perikarditis, dan penyakit padaa organ-organ
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai