Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dimas Muh.

Alwi
Kelas : XI MIA-1
Mapel : Fisika

Penerapan Gelombang Bunyi dalam Teknologi


Dalam perkembangan dunia pengetahuan sekarang ini, gelombang bunyi dapat dimanfaatkan
dalam berbagai keperluan penelitian. Di bidang kelautan misalnya untuk mengukur kedalaman
laut, di bidang industri misalnya untuk mengetahui cacat yang terjadi pada benda-benda hasil
produksinya, di bidang pertanian untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, dan di bidang
kedokteran dapat digunakan untuk terapi adanya penyakit dalam organ tubuh. Untuk keperluan
tersebut digunakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang bunyi
yang disebut SONAR (Sound Navigation Ranging).

Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini
diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun 1914.

Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat
gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air. Pada dasarnya, SONAR memiliki
dua bagian alat yang memancarkan gelombang ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan
alat yang dapat mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver).

Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran,


kemudian akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat penerima (reciver). Dengan
mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai gelombang diterima lagi,
maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur kedalaman laut, SONAR
diletakkan di bawah kapal.
Gelombang Bunyi – Fisika Kelas 11
1. Fathometer

Fathometer adalah alat untuk mengukur kedalaman laut dan lokasi kawanan ikan.
Fathometer menggunakan teknik SONAR (Sound Navigation and Ranging).

Bagian-bagian SONAR adalah sebagai berikut :


1. Echo Sounder
2. Hidrofon
3. Display

Cara kerja SONAR adalah sebagai berikut :


1) Echo Sounder mengemisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan
merambat dalam air. Jika mengenai objek seperti ikan, metal, dasar laut atau benda-benda yang
lain, maka gelombang suara tadi akan terpantul.
2) Sinyal pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang
menggambarkan karakteristik obyek di bawah air.

Maka, untuk menghitung kedalaman laut yaitu jika pulsa ultrasonik yang dipancarkan
oleh fathometer memerlukan waktu yang lama untuk kembali ke penerima, berarti lautnya
dalam. Jika pancar memerlukan waktu singkat untuk kembali ke penerima, berarti lautnya
dangkal.

2. USG (Ultra Sonography)


1) Transduser bekerja sebagai pemancar sekaligus
penerima gelombang suara. Transduser akan
menghasilkan gelombang suara frekuensi tinggi yang
selanjutnya akan dipantulkan oleh suatu objek.

2) Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan


merambat terus menembus jaringan yang akan
menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan
jaringan yang dilaluinya.

3) Pantulan gelombang suara tersebut selanjutnya akan


ditangkap transduser.
Cara Menghitung Cepat Rambat Bunyi

Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari medium rambatannya.
Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:

Di mana:

v = cepat rambat bunyi (m/s)

s = jarak tempuh (m)

t = waktu (s)

1. Melalui Zat Padat

Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat. Contoh medium rambatan zat padat
yaitu alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung cepat rambat bunyi yang
merambat melalui zat padat adalah sebagai berikut:
Di mana

v = cepat rambat bunyi (m/s)

E = modulus young (N/m2)

ρ = massa jenis (Kg/m3)

Modulus young (E ) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai modulus young
zat padat berbeda-beda. Contohnya ditunjukkan pada gambar 5.
Manfaat Dan Penerapan Gelombang Bunyi & Cahaya Dalam Teknologi

Manfaat dan Penerapan Gelombang Bunyi dalam Teknologi


Dalam perkembangan dunia pengetahuan sekarang ini, gelombang Bunyi dapat dimanfaatkan
dalamberbagai keperluan penelitian. Di bidang kelautan misalnya untuk mengukur kedalaman
laut, dibidang industri misalnya untuk mengetahui cacat yang terjadi pada benda-benda hasil
produksinya,di bidang pertanian untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, dan di bidang
kedokteran dapatdigunakan untuk terapi adanya penyakit dalam organ tubuh.Untuk keperluan
tersebut digunakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip pemantulangelombang Bunyi
yang disebut SONAR (Sound Navigation Ranging).Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip
pemantulan gelombang ultrasonic.

Alat ini diperkenalkanpertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis
pada tahun 1914. Pada saat itu Pauldan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim
pancaran kuat gelombang Bunyi berfrekuensitinggi (ultrasonik) melalui air.Pada dasarnya
SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan gelombang ultrasonik yangdisebut
transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang
disebut sensor (reciver). Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmiter (pemancar)
yangdiarahkan ke sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat
penerima(reciver).

Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai


gelombang diterimalagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur
kedalaman laut, SONARdiletakkan di bawah kapal. Dengan pancaran ultrasonik diarahkan lurus
ke dasar laut, dalamnya airdapat dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang turun dan
naik setelah digemakan.Beberapa manfaat gelombang Bunyi dalam hal ini adalah pantulan
gelombang Bunyi adalahdapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut mendeteksi janin
dalam rahim mendeteksikeretakan suatu logam.

Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini
diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun 1914.
Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat
gelombang Bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air.
Ciri Khas Gelombang Bunyi

Suatu gelombang bunyi memiliki ciri khas. Ciri khas inilah yang nantinya akan
dimanfaatkan dalam pembuatan suatu teknologi yang dapat berguna untuk kehidupan manusia.
Ciri khas gelombang bunyi adalah refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), difraksi
(pelenturan), interferensi (perpaduan), Efek Doppler, dan pelayangan gelombang.

1. Refleksi (Pemantulan)
Pada pemantulan bunyi berlaku hukum pemantulang gelombang yaitu:
Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang;
Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang.

2. Refraksi (Pembiasan Gelombang)


Refraksi gelombang adalah pembelokkan gelombang ketika melewati bidang batas
tertentu. Rumus umum untuk refraksi adalah:
Di mana

i = sudut datang gelombang (derajat)

R = sudut bias gelombang (derajat)

λ1= panjang gelombang 1 (m)

λ2= panjang gelombang 2 (m)

V1= panjang gelombang 1 (m)

V2 = panjang gelombang 2 (m)

3. Interferensi Gelombang (Perpaduan)


Interferensi gelombang adalah perpaduan dua gelombang yang menghasilkan pola-pola
tertentu. Interferensi dua buah gelombang bunyi koheren akan menghasilkan pola terang-
gelap yang merupakan pola interferensi konstruktif-destruktif. Beda lintasan dengan
interferensi konstruktif (pola gelombang yang saling menguat) adalah:

Anda mungkin juga menyukai