Anda di halaman 1dari 8

 Menu

Kunyit (Curcuma longa


Linn.)
 

Gambar 1 . Tumbuhan kunyit

1. Nama Tumbuhan

Kunyit mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda diantaranya

Sumatra: Kakunye (Enggano), Kunyet (Adoh), Kuning (Gayo), Kunyet (Alas), Hunik (Batak), Odil
(Simalur), Undre, (Nias), Kunyit (Lampung), Kunyit (Melayu)

Jawa: Kunyir (Sunda), Kunir (Jawa Tengah), Temo koneng (Madura)

Kalimanta: Kunit (Banjar), Henda (Ngayu), Kunyit (Olon Manyan), Cahang (Dayak Panyambung),
Dio (Panihing), Kalesiau (Kenya), Kunyit (Tidung)

Nusa Tenggara: Kunyit (Sasak), Huni (Bima), Kaungi (Sumba Timur), Kunyi (Sumba Barat),
Kewunyi (Sawu), Koneh, (Flores), Kuma (Solor), Kumeh (Alor), Kunik (Roti), Hunik kunir (Timor)
Sulawesi: Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha (Gorontalo), Kolalagu (Buol), Pagidon (Toli-toli),
Kuni (Toraja), Kunyi (Ujungpandang), Kunyi (Selayar), Unyi (Bugis), Kuni (Mandar).

Maluku: Kurlai (Leti), Lulu malai (Babar), Ulin (Tanimbar), Tun (Kayi), Unin (Ceram), Kunin (Seram
Timur), Unin, (Ambon), Gurai (Halmanera), Garaci (Ternate)

Irian: Rame (Kapaur), Kandeifa (Nufor), Nikwai (Windesi), Mingguai (Wandamen), Yaw (Arso).

Nama asing: turmeric

Sinonim : Curcuma domestica Val.

2. Klasifikasi Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Spesies : Curcuma longa  Linn. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991)

3. Uraian Tumbuhan

Habitus: Semak, tinggi ± 70 cm.


Batang: Semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, hijau kekuningan.

Daun: Tunggal, lanset memanjang, helai daun 3-8, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang
20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, hijau pucat.

Bunga: Majemuk, berambut, bersisik, tangkai panjang 16-40 cm, mahkota panjang ± 3 cm, lebar
± 1,5 cm, kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu, pangkal daun pelindung pulih,
ungu.

Akar: Serabut, coklat muda (Depkes RI, 2002).

4. Kandungan Kimia dan Manfaat


Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah sebagai berikut :
a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang terdiri
dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron (aril-
turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen,
seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt,
aluminium dan bismuth (Sudarsono et.al, 1996).

Manfaat tumbuhan

Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang; untuk, antikoagulan, antiedemik,
menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat sakit perut, memperbanyak ASI,
stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik. Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai
antihepatotoksik (Kiso et al., 1983) enthelmintik, antiedemik, analgesic. Selain itu kurkumin juga
dapat berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan (Masuda et al., 1993). Menurut Supriadi,
kurkumin juga berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa kembung karena dinding
empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak atsiri pada
kunyit dapat bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga mampu
mengobati diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan batuk dan antikejang.

Kurkumin
Curcumin (1,7-bis(4′ hidroksi-3 metoksifenil)-1,6 heptadien, 3,5-dion merupakan komponen
penting dari Curcuma longa Linn. yang memberikan warna kuning yang khas (Jaruga et al., 1998
dan Pan et al., 1999). Curcumin termasuk golongan senyawa polifenol dengan struktur kimia
mirip asam ferulat yang banyak digunakan sebagai penguat rasa pada industri makanan (Pan et
al., 1999). Serbuk kering rhizome (turmerik) mengandung 3-5% Curcumindan dua senyawa
derivatnya dalam jumlah yang kecil yaitu desmetoksi kurkumin dan bisdesmetoksikurkumin,
yang ketiganya sering disebut sebagai kurkuminoid (Tonessen dan Karlsen,
1995). Curcumin tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol atau dimetilsulfoksida (DMSO).
Degradasi Curcumin tergantung pada pH dan berlangsung lebih cepat pada kondisi netral-basa
(Aggarwal et al., 2003).

Curcumin dapat mengganggu siklus sel kanker paru A549 dan menekan pertumbuhan sel. Efek
penekanan tergantung pada konsentrasi. Efek tidak hanya bergantung dari sitotoksik
nonspesifik, tetapi juga dari induksi apoptosis (Zhang, et al., 2004).

Struktur kimia kurkumin [1,7-bis-(4'-hidroksi-3'-metoksifenil)hepta-1,6-diena-3,5-dion]

5. Penelitian mekanisme antikanker

Aktivitas antikanker Curcumin telah banyak diteliti menggunakan berbagai pendekatan pada


berbagai jenis kanker baik secara in vitro maupun in vivo. Curcumin dapat dikembangkan
sebagai obat antikanker yang poten. Aktivitas antikanker Curcumin dikaitkan dengan
kemampuannya sebagai penghambat COX maupun pada jalur signaling sel, baik melalui
pemacuan apoptosis maupun cell cycle arrest dengan mempengaruhi produk gen penekan
tumor maupun onkogen (Meiyanto, 1999). Selain itu, dikaitkan juga dengan kemampuannya
sebagai antioksidan, penghambatan karsinogenesis, penghambatan proliferasi sel, antiestrogen,
dan antiangiogenesis.

Daftar pustaka

 
Ensiklopedia Tanaman Antikanker

Protokol

Galeri


About

Ensiklopedia Agen Kemoterapi

Ensiklopedia Kanker


Blogroll
 BIOCARTA-PATHWAY

 CANCER-TYPE

 CCRC Fakultas Farmasi Adakan Pemilihan Remaja Islam Teladan DIY

 FARMASI UGM

 ISCC-INDONESIA

 NATURE Protocol

 NCBI

 Contact Us
Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi UGM 
Jl. Sekip Utara Yogyakarta 
Email : ccrc@ugm.ac.id atau ccrcfarmasiugm@yahoo.com
Telp : (0274) 6492662 
Hp : 081802602749

 Berita Utama
o Open Recruitment Staf Administrasi

o FGD TIM DOKUMEN HUKUM 2015

o FGD KELOMPOK DOKUMEN MANAJEMEN Pembangunan Pilot Plant Industri Obat


Kanker Berbasis Sumber Daya Lokal

o Keikutsertaan CCRC dalam The 74th Annual Meeting of Japanese Cancer Association

 Arsip
 Select Month   September 2018    August 2018    June 2018    April 2018    January 2018  
November 2017    October 2017    September 2017    August 2017    July 2017    March 2017  
February 2017    December 2016    November 2016    October 2016    September 2016    August
2016    July 2016    May 2016    March 2016    February 2016    November 2015    October 2015  
September 2015    August 2015    July 2015    June 2015    May 2015    February 2015    January
2015    December 2014    November 2014    October 2014    September 2014    August 2014    July
2014    May 2014    April 2014    February 2014    January 2014    December 2013    April 2013  
March 2013    February 2013    January 2013    November 2012    October 2012    August 2012  
July 2012    February 2012    January 2012    November 2011    September 2011    June 2011  
March 2011    February 2011    January 2010    February 2009    January 2009    December 2008  
November 2008    September 2008    August 2008    June 2008    February 2008  

 Pojok Jurnal
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention
Copyright © CCRC Farmasi UGM 2014

Anda mungkin juga menyukai