Anda di halaman 1dari 3

Nama: Meldawati

Npm: 18632010022
Mata kuliah: Manajemen strategik sektor publik
Dosen Pengajar: Tamliha Harun
Fakultas/Jurusan: Ilmu administrasi negara

A. Manstra Sektor Publik

Konsep manstra sektor publik (MSSP)

Ada 3 konsep manajemen publik yang pernah berlaku pada oraganisasi


sektor publik, yaitu model manajemen publik tradisional/klasik, sebagai periode
pertama ;model manajemen publik baru atau new public managament (NPM)
sebagai periode kedua ; dan model layanan publik baru atau new public service
(NPS) sebagai periode ketiga. MSSPMSSP merupakan manajemen strategis
yang diterapkan pada sektor publik, yang pada mulanya lebih dulu diterapkan
pada sektor swasta. PenerapanPenerapan manstra pada SP dan manstra pada SS
tidak berbeda jauh. Pada SS lebih mengutamakan pada tujuan mencari laba,
sedangkan pada SP lebih mengutamakan pelayanan/kesejahteraan masyarakat.
Organisasi SP memerlukan manajemen strategis dalam melakukan aktivitasnya
utk mencapai tujuannya. Menurut asumsi manajemen publik modern, bahwa
praktik manajemen SS lebih baik, dibandingkan dg praktik manajemen SP.
Penerapan konsep NPM dipandang sebagai reformasi/modernisasi manajemen
SP. Penerapan konsep NPM, telah menyebabkan terjadinya perubahan secara
drastis pada manajemen SP, dari konsep manajemen klasik/ tradisional : yg
kaku, birokratis, dan hierarkis, berubah menjadi lebih fleksibel dan lebih
mengakomodir pasar/publik. Berbeda dengan konsep manajemen klasik dan
konsep NPM, konsep NPS adalah konsep yg menekankan berbagai unsur yg
memiliki model normatif. Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa manajemen Stratejik Sektor Publik atau disebut juga Manajemen
Instansi Pemerintah Berbasis Kinerja (MIPBK) merupakan penerapan
manajemen stratejik yang biasanya dilaksanakan pada sektor swasta ke dalam
instansi pemerintah atau organisasi sektor publik.
B. Strategi Segi Tiga

Berdasarkan tinjauan beberapa literatut, ada 3 dimensi manajemen


utama dalam manajemen strategis di sektor publik, yaitu : dimensi politik,
dimensi kerja sama dan dimensi operasi.

1. Dimensi politik mencerminkan kebutuhan utk mendapatkan dukungan


politik, sbg aksiomatik dalam manstra sektor publik. Dimensi ini tokoh
kuncinya adalah kepala departemen (top manajemen).
2. Dimensi kerjasama, menuntut terciptanya kerja sama yang baik dengan
berbagai jaringan dan aktor2 sosial yang terkait. Dimensi ini
penanggungjawabnya atau tokoh kuncinya adalah middle managament.
3. Dimensi Operasi, lebih mempertimbangkan pada pelaksanaan/operasional
program organisasi secara efektif dan efisien. Akhirnya, tanggung jawab atas
keberhasilan strategi segi tiga tersebut secara holistik terletak pada kepala
departemen (top managament).

Strategi menggabungkan dan mengelola ketiga dimensi tersebut secara baik utk
memudahkan pencapaian tujuan organisasi pada sektor publik dikenal sebagai “strategi
segi tiga”.

C. Kendala Manstra Sektor Publik

Kendala manstra sektor publik dapat terjadi dikarenakan karakteristik yang


dimiliki organisasi sektor publik berbeda dg karakter organisasi sektor swasta. Kendala2
yg sering terjadi pada manstra sektor publik, antara lain :

1. Sektor publik lebih kaku dalam menyusun program, karena terlebih dahulu harus
menyesuaikan dengan konstitusi atau undang2.
2. Prosedur pemerintahan yg sering kali rumit, kaku, dan berjenjang, sehingga
membuthkan waktu yang sangat lama dalam mengatasi sebuah masalah.
3. SeringSering terjadi KKN dalam rekrutmen pegawai.

D. Model Manstra Sektor Publik (Joyce,1999)


1. Model perencanaan klasik
Model ini hanya memfokuskan pada kegiatan formalitas pemerintahan dalam
menyusun renstra, yg kemudian diberikan kepada unit2 organisasi yang dinaunginya.
Model ini kemungkinan akan sulit berjalan maksimal karena pandangan formalitas
birokrat yg kaku.

2. Model perencanaan strategis visioner.

Orientasi model ini berada pada pola pikir yg bersifat jangka panjang.

3. Model Bisnis.

Model ini lebih menekankan pada adanya sifat transaksional yg pada umumnya
berbentuk bonus, maka akan ada lebih banyak insentif bagi sebuah organisasi

4. Model Peramalan.

Model ini berkonsentrasi pada pengembangan spesialisasi organisasi dan relasi.

E. Peran pemimpin dan komitmen pegawai.

Salah satu kunci sukses manstra sektor publik terletak pada leadership pemimpin
puncak. Dengan wewenang yg dimiliki pemimpin puncak bisa mendorong dan memaksa
bawahannya untuk merancang dan melaksanakan keputusan dan strategi organisasi.
Pemimpin harus berani mengambil dan melaksanakan keputusan, Pelaksanaan
keputusan dan strategi yg sudah ditetapkan oleh organisasi harus mendapat dukungan
dan komitmen yg kuat dari pegawai, komunikasi yang baik dan efektif antara pimpinan
dgn bawahan harus benar-benar terjalin dengan harmonis untuk menghindari kesalah
pahaman.

Anda mungkin juga menyukai