Tanggal : 14-06-2012
- Pengkajian pasien yang telah dikaji segera dibuat rencana asuhan keperawatan kemudian di
tugaskan kepada anggota Tim untuk di implementasikan.
- Alat dan fasilitas telah difasilitasi oleh RS, tersedia dengan set yang ada
- .Pendokumentasian belum dilakukan dengan semaksimal mungkin dengan data yang didapat
dan hasil perawatan yang dicapai.
- Evaluasi kinerja anggota Tim terhadap tindakan keperawatan yang telah di instruksikan dan
laporan diserahkan kepada Kepala Ruangan
Identifikasi Masalah hari ini terkait Man, Methode, Materil dan Machine (5M), sesuai dengan peran
masing – masing.
Total 25 orang
b. Pendidikan
1. S1 Keperawatan 3 orang
4. Total 3 orang
Pemeriksaan Fisik
Antopometri :
Berat badan sebelum sakit : 30kg
Berat Badan sekarang : 29 kg
Tinggi Badan : 115 cm
Sistem Respirasi
inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi dalam mukosa hidung, bunyi nafas
vesikuiler, tidak ada polip, batuk (-), R : 23 x/menit
palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus, pengembangan dada kanan dan kiri
simetris.
perkusi : Terdengar suara resonan pada paru kanan dan kiri
auskultasi : Tidak ada suara tambahan seperti ronchi, whezing
Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik,
Palpasi : CRT <2-3 detik, nadi teraba kuat
Perkusi : Hipersonor
Auskultasi : Bunyi jantung reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
Sistem Pencernaan
Inspeksi : Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada lesi pada mukosa,
Gigi utuh, mual (-), stomatitis (-), tidak ada caries gigi, reflek menelan baik,
Auskultasi : Bising usus 9x /menit
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), Hepar tidak teraba, abdomen lembek, tidak ada
nyeri tekan pada abdomen
Perkusi :Tidak ada pembesaran hati dan limfa
Sistem Perkemihan
Inspeksi : Genetalia normal, bersih
Palpasi : Blast teraba lembut, tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih.
Sistem Persyarafan
- Nervus I : klien dapat membedakan rangsangan bau-bauan (minyak kayu putih dan minyak
wangi)
- Nervus II : lapang pandang normal, klien dapat mengenali gambar jarak 30 cm
- Nervus III/ IV/VI: pergerakan kedua bola mata dapat bergerak kesegala arah
- Nervus V : klien mampu mengunyah dengan baik
- Nervus VII : wajah simestris, klien mampu menggerakan otot wajah dngn baik
- Nervus VIII : fungsi pendengaran kanan dan kiri baik
- Nervus IX : pada saat menelan tidak ada keluhan
- Nervus X : fungsi menelan baik
- Nervus XI : klien mampu menggerakan bahu, leher dan kepala dengan baik
- Nervus XII : klien mampu menggerakan lidahnya dengan baik
Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, kulit tidak tampak kering
Palpasi : Tidak ada benjolan dan lesi, turgor kulit baik < 3detik
Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : Mobilitas terbatas, ADL dibantu, pergerakan minimal, terdapat luka fraktur
femur Sinistra, terpasang bidai dan traksi 3 kg
Palpasi : Pada ekstremitas atas tidak ada deformitas dan bawah ada deformitas, tonus
otot Lemah pada kaki sinistra
Perkusi : Reflek patela (-), reflek babinski (-) pada kaki sinistra
Kekuatan otot 5 5
5 2
Perencanaan Penyelesaian Masalah terkait masalah yang ditemukan : (dapat didahului dengan analisa
SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas, rencana kegiatan harian dan rencana pemecahan masalah
yang ditemukan)
- Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang belum optimal
1. Kekuatan
Jumlah 3,5
2. Kelemahan
Jumlah 2,7
3 Peluang
Analisis SWOT
- Kinerja Ka. Tim dalam melakukan penilaian terhadap perawat pelaksana masih belum optimal.
S-W +1
0,8
+1 +1 O-P
-1
Intervensi keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: INDEPENDEN: a) Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga
dapat me- nentukan jenis tindak annya.
Nyeri s/d perubahan fragmen tulang, a) Mengkaji karakteris-tik nyeri : lokasi,
luka pada jaringan lunak, pemasangan durasi, intensitas nyeri dengan meng-
traksi kulit dan bidai, stress, dan cemas gunakan skala nyeri (0-10) b) Mencegah pergeser- an tulang dan pe- nekanan
b) Mempertahankan im- mobilisasi (back pada jaring- an yang luka.
slab) c) Peningkatan vena return, menurunkan edem, dan
c) Berikan sokongan (support) pada me- ngurangi nyeri.
ektremitas yang luka. d) Untuk mempersiap- kan mental serta agar pasien
d) Menjelaskan seluruh prosedur di atas berpartisipasi pada setiap tindakan yang akan
dilakukan.
KOLABORASI:
e) Mengurangi rasa nyeri
e) Pemberian obat-obatan analgesik
(Novalgin)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan INDEPENDEN: a) Pasien akan mem- batasi gerak karena salah
adanya luka fraktur dan terpasang traksi persepsi (persepsi tidak pro- posional)
kulit seberat 3 kg. a) Kaji tingkat im- mobilisasi yang b) Memberikan ke- sempatan untuk me- ngeluarkan
disebabkan oleh edema dan persepsi pasien energi, memusatkan per- hatian, meningkatkan
tentang immobilisasi ter- sebut. perasaan mengontrol diri pasien dan membantu
b) Mendorong parti- sipasi dalam aktivitas dalam mengurangi isolasi sosial.
rekreasi (menonton TV, membaca kora, dll c) Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang
c) Menganjurkan pasien untuk melakukan untuk me- ningkatkan tonus otot,
latihan pasif dan aktif pada yang cedera mempertahankan mobilitas sendi, men- cegah
maupun yang tidak. kontraktur / atropi dan reapsorbsi Ca yang tidak
d) Membantu pasien dalam perawatan diri digunakan.
e) Auskultasi bising usus, monitor kebiasa an d) Meningkatkan ke- kuatan dan sirkulasi otot,
eliminasi dan menganjurkan agar b.a.b. meningkatkan pasien dalam me- ngontrol situasi,
teratur. me- ningkatkan kemauan pasien untuk sembuh.
f) Memberikan diit tinggi protein , vitamin , e) Bedrest, penggunaan analgetika dan pe- rubahan
dan mi- neral. diit dapat menyebabkan penurunan peristaltik
KOLABORASI : usus dan konstipasi.
f) Mempercepat proses penyembuhan, mencegah
penurunan BB, karena pada immobilisasi
biasanya terjadi penurunan BB (20 - 30 lb).
g) Konsul dengan bagi- an fisioterapi Catatan : Untuk sudah dilakukan traksi.
Melaksanakan konferensi awal dan akhir (pre dan post conference) dengan anggota tim.
Bersama Kepala ruangan mengadakan serah terima tugas setiap pergantian dinas.
Melakukan pengakjian terhadap kebutuhan pasien, menyusun rencana tindakan keperawatan, dan
menentukan criteria evaluasi.
Menyiapkan peralatan dan fasilitas yang diperlukan anggota untuk memberi asuhan pasien.
Melakukan pembagian tugas kepada anggota tim sesuai jumlah pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.
Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada anggota tim dan pelimpahan wewenang
keputusan dan penggunaan sumber daya.
Membuat rincian tugas anggota tim meliputi pemberian asuhan keperawatan, dan kerjasama diantara
anggota tim.
Melaksanakan koordinasi dengan tim kesehatan lain (antara lain visite dengan dokter)
Memberikan pengarahan kepada anggota tim dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Memberi teguran dan bimbingan kepada anggota tim yang melalaikan tugas atau membuat kesalahan.
Melakukan konferensi (pre dan conference) antar anggota tim untuk memberikan pengarahan kepada
anggota tim dalam memberikan asuhan keperawatan.
Menciptakan kerjasama yang baik dan memfasilitasi keterbukaan diantara anggota tim.
Memberi motivasi kepada anggota tim untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Mengatasi permasalahan yang ada dalam tim, baik yang menyangkut pasien maupun perawat dan
konsultasi ruangan.
Evaluasi : terkait hasil dari apa yang telah kita laksanakan
1. Perencanaan :
- Rencana kerja harian yang meliputi pembagian tugas, tanggung jawab setiap shift pelaksanaan
dan pendokumentasian sudah terlaksanakan dengan baik.
- Ka.Tim belum mampu melaksanakan pre-pos confrens belum cukup baik karena pengalaman
yang terbatas (status).
- Kegiatan penggantaian dinas atau operan terlaksana dengan baik.
2. Pengorganisasian
- Pengarahan dalam pelaksanaan tugas tindakan asuhan keperawatan dan pendokumentasian
sudah terlaksana dengan baik.
- Memberikan motivasi dan pujian kepada perawat yang sudah bisa melaksanakan tugasnya
secara maksimal.
- Pembagian tugas terhadap anggota tim sudah terlaksana dengan baik berdasarkan jumlah pasien
dengan tanggung jawabnya masing-masing.
- Melaksanakan tugas sesuai rincian yang telah diberlakukan meliputi tindakan asuhan
keperawatan dan kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya.
3. Fungsi pengarahan
- Kapabilitas perawat pelaksana dalam melaksanakan tindakan keperawatan, pre-pos confrens
sudah terlaksana dengan baik
Pembahasan :
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul (kaitkan dengan teori – teori manajemen dan
kepemimpinan):
Penyelesaian masalah:
- Memberi arahan kepada anggota Tim tentang tugas-tugasnya, termasuk pendokumentasian askep.
- Melakukan evaluasi antar anggota perawat tentang tugas-tugasnya
- Evaluasi kinerja anggota atas tugas dan tanggung jawabnya oleh Ka.Tim
Evaluasi diri :
Melakukan evaluasi kembali atas tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang telah dilaksanakan
dan direncanakan kepada anggota TIM.
Mahasiswa Pembimbing
( ) ( )