ANALISIS KONTEN/KONSTRUCT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evaluasi Belajar
DOSEN PENGAMPU : Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
Drs. Sorgang Siagian, M.Pd.
Kelompok 4:
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penyusunan laporan ini didasari mengenai Hasil analisis alat penilaian
( konsten/ kosntruk ). Laporan ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Evaluasi Belajar. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
Kelompok 4
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Tanggal dan Waktu Observasi.............................................................5
B. K3.........................................................................................................8
C. Jurnal Inventaris...................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bentuk alat penilaian dapat berupa tes dan non tes. Alat penialaian bentuk tes
mencakup : tes uraian (uraian objektif dan uraian bebas), tes pilihan ganda,
jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, unjuk kerja (performance test), dan
portofolio. Alat penialian bentuk non tes mencakup: wawancara, angket dan
pengamatan(observasi).
Dalam hal ini sasaran kepada siapa alat penilaian itu ditujukan merupakan salah
satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis validitas suatu
penilaian. Aspek lainnya misalnya kesesuaian indikator dengan butir soal,
penggunaan bahasa, kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku, kaidah-kaidah
dalam penulisan butir soal dsb.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISIS TES
SEBELUM UJI COBA:
Menggunakan analisis secara kualitatif, Analisis kualitatif atau yang dikenal dengan
telah mutu soal yang dilakukan sebelum soal diujikan kepada peserta tes. Analisis
dilakukan dengan berpedoman pada kaidah penulisan soal yang dilihat dari segi
materi, konstruksi, dan bahasa. Berikut ini adalah kaidah penulisan soal pilihan
ganda:
a. Materi :
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogeny dan logis ditinjau dari segi materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar atau yang paling benar.
b. Konstruksi:
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan member petunjuk ke arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaaban jangan mengandung pernyataan,”Semua pilihan jawaban di
atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik, table, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
9. Butir soal jang bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
6
c. Bahasa :
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakansatu
kesatuan pengertian
a. Validitas
Istilah validitas pada dasarnya menunjukkan pada tingkat ketepatan dalam
mengungkapkan data yang semsetinya diungkapkan. Tes belajar yang valid
akan mengungkapkan aspek-aspek hasil belajar secara tepat. Dengan kata lain
tes tersebut menguji apa yang semestinya dites.
b. Reliabilitas
Menurut Thorndike dan Hagen (1977), reliabilitas berhubungan dengan
akurasi penilaian dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur
dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang. Hopkins dan
Antes (1979:5) menyatakan reliabilitas sebagai konsistensi pengamatan yang
diperoleh dari pencatatan berulang baik pada satu subjek maupun sejumlah
subjek. Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu
angka yang disebut koefisien reliabilitas. Soal (perangkat soal) yang valid
pasti reliabel, tetapi soal yang reliabel belum tentu valid. Oleh karena itu soal
yang valid secara teoritis, juga sudah reliabel (andal) secara teoritis.
7
c. Daya Pembeda
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar
untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara testee yang
berkemampuan tinggi (pandai) dengan testee yang berkemampuan rendah
(tidak pandai), atau analisis yang mengungkapkan seberapa besar butir tes
dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dengan siswa kelompok
rendah. Salah satu ciri butir yang baik adalah yang mampu membedakan
antara kelompok atas (yang mampu) dan kelompok bawah (kurang mampu).
Kriteria yang berlaku di Pusat Penilaian Pendidikan adalah sebagai berikut:
Kriteria Daya Pembeda Keputusan
DP > 0,25 Diterima
0 < DP ≤ 0,25 Diperbaiki
DP ≤ 0 Ditolak
d. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
proporsi yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00 (Aiken (1994: 66). Semakin besar
indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin
mudah soal itu.
Rumus untuk mencari tingkat kesukaran adalah seperti berikut ini (Nitko,
1996: 310).
TK = JB / N
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran untuk tiap butir soal
JB = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di maksudkan.
Semakin kecil nilai TK diperoleh makin sulit soal tersebut., sebaliknya makin
besar TK yang diperoleh makin mudah soal tersebut.
Menurut kriteria yang sering di ikuti indeks kesukaran sering di
klasifikasikan sebagai berikut :
· Soal dengan TK 0 – 0,30 adalah soal kategori sukar.
8
11. Kalimatnya bebas dari pernyataan atau pertanyaan yang tidak pasti seperti:
semua, selalu, kadang-kadang, tidak satupun, tidak pernah
12. Tidak banyak menggunakan kata hanya, sekedar, semata-mata
c. Bahasa/Budaya
1. Rumusan kalimat pernyataan atau pertanyaan komunikatif
2. Soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
3. Tidak menggunakan bahasa yang bersifat setempat/tabu.
Selain dengan cara analisis kualitatif, juga dapat dilakukan validator ahli. Sebelum
digunakan terlebih dahulu divalidasi oleh para pakar untuk menguji layak atau tidak
layaknya instrumeninstrumen tersebut digunakan untuk mengukur aspek-aspek yang
ditetapkan ditinjau dari kejelasan tujuan pengukuran yang dirumuskan, kesesuaian
butirbutir pertanyaan untuk setiap aspek, penggunaan bahasa, dan kejelasan petunjuk
penggunaan instrumen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11