Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia sangat berperanan dalam mendukung
keberhasilan pembangunan kesehatan di Era Globalisasi saat ini. Kementerian
Kesehatan RI telah menetapkan visi pembangunan kesehatan tahun 2010-
2015 adalah mewujudkan ‘Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan'.
Dalam upaya mencapai visi dan misi tersebut, Kementerian Kesehatan
menetapkan beberapa strategi. Pelaksanaan strategi dimaksud akan
dilaksanakan berbeda di masing-masing propinsi sesuai dengan kemampuan
masing-masing daerah. Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang di tandai dengan
perilaku sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata.

Untuk mewujudkan Visi secara nasional, maka pemerintah Propinsi


Bali juga mengembangkan Visi pembangunan kesehatan, yaitu “Bali sehat
menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera”. Dalam mencapai Visi
pembangunan kesehatan Propinsi Bali tersebut, maka pemerintah propinsi
bali mengupayakan program-program untuk memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan upaya kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau bagi
seluruh masyarakat Bali, meningkatkan peran serta masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat serta meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang
kesehatan. Untuk mencapai semua program-program kesehatan yang telah
dicanangkan pemerintah propinsi Bali guna menunjang terwujudnya visi
kesehatan provinsi Bali maka segala perencanaan diatas diperlukan sumber
daya manusia (SDM) kesehatan yang berkualitas, agar bersama-sama
masyarakat dan komponen-komponen yang lainnya dapat secara bersama-
sama mewujudkan cita–cita yang luhur tersebut

1
Sebagai dasar yang paling menentukan dalam pencapaian tujuan Bali
Sehat dan masyarakat sehat yang mandiri adalah peningkatan peran serta
masyarakat melalui Desa/kelurahan Siaga. Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah suatu proses dimana
individu, keluarga dan masyarakat termasuk swasta mampu untuk :

1. Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan masyarakat


2. Mengembangkan kemampuan untuk kesehatan diri, keluarga dan
masyarakat
3. Menjadi pelaku/perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan
kegiatan masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan azas kemandirian
dan kebersamaan
Dengan demikian, masyarakat dapat berperan serta dalam
menyumbangkan tenaga, pikiran, pengetahuan, sarana, dana yang dimiliki
untuk upaya kesehatan. Peran serta masyarakat merupakan salah satu strategi
yang digunakan dalam pelayanan kesehatan dan perawatan. Salah satu
pelayanan keperawatan ditujukan kepada komunitas atau masyarakat. Peran
serta masyarakat tersebut merupakan suatu proses dimana individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat bertanggungjawab atas kesehatan sendiri,
dengan berperan sebagai pelaku kegiatan untuk upaya peningkatan kesehatan
berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan kesehatan diberikan
karena ketidakmampuan, ketidaktahuan, dan ketidakmauan. Upaya tersebut
dilaksanakan dengan menggunakan potensi lingkungan untuk memandirikan
masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat (local development)
merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat untuk digunakan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


(STIKES) Bali yang menyediakan tenaga kesehatan khususnya keperawatan
yang berkualitas dalam memberi pengalaman belajar kepada mahasiswa tidak
bisa dilepaskan dari masyarakat sebagai tatanan nyata, yang secara bersama-
sama dengan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada di
masyarakat tersebut. Hal ini akan terwujud melalui Praktek Kerja Lapangan

2
(PKL) yang dapat membantu pemerintah mewujudkan program “Masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan 2010-2015” dan “ Bali sehat menuju Bali
yang maju, aman, damai dan sejahtera”.

Sehubungan dengan hal tersebut dalam rangka menyiapkan tenaga


keperawatan yang profesional dalam bidang keperawatan komunitas maka
institusi STIKES Bali melaksanakan praktek keperawatan komunitas yang
merupakan implementasi mata ajar keperawatan komunitas. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan baik
kepada individu, keluarga dan masyarakat agar dapat meningkatkan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan sesuai dengan
kondisinya. Untuk mengimplementasikan teori keperawatan komunitas
tersebut maka mahasiswa STIKES Bali melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota
Denpasar yang dimulai dari tanggal 22 Mei s/d 2 Juli 2017.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan berlangsung selama 6 minggu


yang disesuaikan dengan kalender akademik STIKES Bali guna
mempraktekkan teori yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan,
agar mampu menerapkan konsep pemecahan masalah yang ditemukan di
masyarakat secara bersama-sama antara mahasiswa dengan masyarakat
dengan menggunakan metode Asuhan Keperawatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran umum tentang asuhan keperawatan komunitas
secara nyata.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Mengkaji masalah kesehatan yang ada di Kelurahan Pedungan
b. Menyusun rencana tindakan bersama masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada di Kelurahan Pedungan
C. METODE PENULISAN

3
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu metode yang menggambarkan upaya memecahkan masalah atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat dengan
mengumpulkan data dan menganalisa serta memecahkannya bersama-sama
masyarakat. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan
komunikasi langsung dengan masyarakat.
2. Survei
Merupakan tehnik survei dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner
terhadap sejumlah KK sesuai dengan besarnya sampel yang sudah
ditentukan di Kelurahan Pedungan.
3. Observasi
Merupakan tehnik pengumpulan data dengan melihat atau mengamati
langsung perilaku masyarakat dan lingkungan khususnya yang berkaitan
dengan masalah kesehatan.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika dari laporan hasil kegiatan PKL ini adalah sebagai
berikut :
1. BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Konsep dasar yang menguraikan teori-teori terkait sehubungan
dengan keperawatan komunitas.
3. BAB III Menguraikan tentang aplikasi asuhan keperawatan komunitas
pada wilayah kerja PKL di Kelurahan Pedungan.

Anda mungkin juga menyukai