Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang Masalah
Tumbuhan dapat tumbuh melalui banyak cara. Ada cara generatif  dan vegetatif.
Petumbuhan dengan cara generatif, dilakukan oleh tumbuhan dikotil. Tumbuhan dikotil akan
berbuah, dan di dalam buah terdapat biji yang merupakan calon individu baru. Biji yang
diperoleh dari buah tumbuhan dewasa, akan tumbuh menjadi individu baru, jika faktor
pertumbuhan itu dipenuhi, salah satunya air. Air digunakan biji untuk berimbibisi, atau
mengaktifkan biji yang sedang dalam masa dorman (istirahat).
Dengan latar belakang di atas, kami bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian,
guna menyelidiki pengaruh air pada proses pertumbuhan tanaman kacang hijau yang kami
beri judul, “Pengaruh Jumlah Air terhadap Pertumbuhan  Kacang Hijau.”
1.2            Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh dari jumlah air yang akan
diberikan kepada suatu tanaman secara umum yang dalam hal ini adalah tanaman kacang
hijau secara khusus dan untuk mengetahui akibat dari banyak-sedikitnya pemberian air
terhadap pertumbuhan tanaman.

1.3            Manfaat Penelitian
1.      Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap pertumbuhan
kacang hijau
2.      Jika ada, untuk mengetahui apa saja pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
3.      Untuk mengetahui jumlah air yang baik untuk pertumbuhan biji kacang hijau.
4.      Sebagai pengetahuan dalam pembudidayaan kacang hijau bagi petani dan masyarakat.

1
1.4            Rumusan Masalah
1.         Apakah jumlah air yang diberikan kepada tanaman kacang hijau berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman tersebut?
2.         Jika iya, apa pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

1.5            Hipotesis
1.      H=1
Perbedaan jumlah air yang diberikan kepada 4 tanaman berpengaruh pada pertumbuhan
masing-masing tanaman.
2.      H=0
Perbedaan jumlah air yang diberikan kepada 4 tanaman tidak berpengaruh pada pertumbuhan
masing-masing tanaman.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Achyad dan Rasyidah (2006) dalam Atman (2008) kacang hijau (Vigna radiata L.)
merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat
Indonesia, seperti: bubur kacang hijau dan isi onde-onde, dan lain-lain.Kecambahnya dikenal
sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi,
belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E).
Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan menambah
semangat hidup. Selain itu juga dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis,terkilir, beri-beri,
demam nifas, kepala pusing/vertigo, memulihkan kesehatan,kencing kurang lancar, kurang
darah, jantung mengipas, dan kepala pusing.
Kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk beberapa penyakit. Kandungan
asam amino dan protein dapat membantu dalam pembentukan sel-sel baru. Kacang hijau
selain digunakan sebagai obat dapat pula digunakan sebagai bahan kosmetik. Selain itu juga
dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, terkilir, beri-beri, demam nifas, kepala
pusing/vertigo, memulihkan kesehatan, kencing kurang lancar, kurang darah, jantung
mengipas, dan kepala pusing (Shaheen, 2012).
           Pada pertanaman kacang hijau tidak diperlukan lagi pemupukan apabila pada musim
pertanman sebelumnya telah melakuakn pemupukan yang baik, utamanya penggunaan pupuk
N. Pada daerah panas dan kelembaban rendah penyiraman dilakukan pada 21 HST dan 36
HST, namun pada daerah sedang cukup melakukan penyiraman pada 21 HST (Balitkabi,
2005).
            Kesesuaian suatu jenis tanaman dengan tanaman yang lain di-tentukan oleh sifat
agronomi tanaman itu sendiri yang saling berinteraksi dengan lingkungan, sehingga untuk
memperoleh pertumbuhan yang baik dari suatu jenis tanaman diperlukan lingkungan yang
op-timum. Dalam hal ini waktu tanam suatu jenis tanaman optimum untuk suatu pola
tumpangsari, artinya bahwa terdapat waktu tanam tertentu yang memberikan produksi yang
baik pada suatu pola tum-pangsari (Syaifuddin, 2011).

3
2.1           Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.Manfaat air bagi tumbuh-
tumbuhan yaitu untuk mempertahankan ketegakantumbuhan, untuk transportasi bahan
makanan dari akar ke seluruh bagian pohon, unti proses fotosintesis.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam
tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.
2.1.1         Pengertian Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air
yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk
mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari
berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya
orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan
dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007 ). Di dalam tubuh manusia, air
diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan
berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum
memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli (Mulia, 2005).
2.1.2        Fungsi Air
Dalam fisiologi tumbuhan air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi
hal utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fese
pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
a.                   Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
b.                  Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah aktivitas
fisiologisnya rendah.
c.                   Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
d.                  Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia.
e.                   Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi,
sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
4
f.                   Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya
menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati. Sedang tanda-tanda pertama
yang terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena penyerapan
air tidak dapat mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini
cukup besar dan penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan
mengalmi kelayuan sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami
kelayuan tetap, apabila keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting
percentage. Tanaman dalam keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian
besar sel-selnya telah mengalami plasmolisia.

2.2            Kacang Hijau
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Serikat. Tanaman baru dapat diperoleh dari biji.
Tumbuhan ini berbunga setelah berumur 4-7 hari. Bunganya berwarna hija dan berbentuk
kupu-kupu. Mahkota bunganya terdiri dari satu helai bendera dua helai sayap dan dua helai
tunas yang bersatu. Dibagian dalam tunas terdapat bagian pembiakannya. Benang sarinya dua
tukal.
Batangnya meninggi setelah itu daunnya mekar setelah sehari. Penyerbukannya
biasanya penyerbukan sendiri. Setelah penyerbukan dasar daun bertambah dan
memanjangsehingga akar menuju cawan petiridan masuk kedalamnya.
Biji kacang hijau banyak mengandung vitamin B dan Protein. Selain itu vitamin B
berfungsi proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energi. Sedangkan dari protein ini dibuat
susu kedelai. Bungkilnya atau ampasnya dibuat makanan tempe atau tahu. Di lampung
bungkilnya yg masih mengandung protein dicampurkan dengan ragih. Setelah beberapa hari
gumpalan tersebut menjadi makanan yaitu “tempe”. Tempe merupakan makanan khas
lampung. Selain itu daun kacang hijau dijadikan makanan ternak. Masih banyak lagi
makanan dari “kacang hijau”.

5
2.2.1        Klasifikasi
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang
lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam
dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates

2.2.2        Morfologi
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang
serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam
atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat
dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

6
2.2.3        Kandungan Gizi
Kacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup baik, mengandung vitamin B1 cukup
tinggi (150 – 400 i.u) dan vitamin A (9 i.u). Kacang hijau yang sudah menjadi kecambah
kaya kandungan vitamin E (tokoferol) yang penting sebagai anti oksidan, dalam mencegah
penuaan dini, dan anti sterilitas. Kandungan protein kacang hijau mencapai 24 %, dengan
kandungan asam amino esensiai seperti isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofan, dan valin. Kacang hijau mengandung karbohidrat sekitar 58 %. Pemanfaatan sifat
fungsional dari patinya dapat dibuat sebagai tepung bahan berbagai bentuk makanan bayi
sampai orang dewasa. Pati kacang hijau terdiri dari amilosa 28,8 %, dan amilopektin 71,2 %.
Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain ; dalam 110 gram
kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1,
1,157 IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan Mg.
2.2.4        Manfaat
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat
tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang
ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak
jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan
lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas
pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang
baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja
bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya. 
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1            Waktu dan Tempat Penelitian
1.      Waktu Penelitian
Rabu, 8 Agustus 2018 sampai Jumat Agustus 2018.
2.      Tempat Penelitian
Kelas XII IPA 4 SMAN 1 BOJONEGORO
3.2            Alat dan Bahan
1.      Alat
 Gelas Plastik Mineral
 Penggaris
 Semprot parfum
2.      Bahan
·         Air bersih
·         Biji kacang hijau
·         Tanah
3.3            Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Masukkan tanah masing-masing ±  gelas ke dalam setiap aqua gelas
3.      Letakkan kacang hijau lalu tutupi kembali dengan tanah sampai  tertutup dengan rata.
4.      Letakkan ketiga tanaman di tempat yang mendapat cukup sinar matahari.
5.      Tanaman pertama dibiarkan tanpa pengairan.
6.      Siram tanaman kedua dengan 2 semprotan.
7.      Siram tanaman ketiga dengan 3 semprotan.
8.  Siram tanaman keempat dengan 6 semprotan.
9.      Lakukan tahap ke 6 sampai 8 setiap pagi dan siang.
10.      Amati dan catat hasil pengamatan selama ±3 hari.

  
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1            Hasil Penelitian
Hari Tumbuhan 2 Tumbuhan 3 Tumbuhan 4
Hari/Tanggal
ke- (2 semprotan) (3 semprotan) (6 semprotan)
1 Rabu,         7 benih ditanam 7 benih ditanam
                7 benih ditanam
8 Agustus 2018
2 Kamis,         Kotiledon mulai Biji mulai
                Biji mulai
9 Agustus 2018 terangkat ke atas berkecambah berkecambah
permukaan tanah. Hipokotil dan
                Mulai terlihat
        Biji mulai epikotil belum hipokotil
berkecambah berkembang         Kotiledon mulai
        Testa belum pecah Kotiledon belum
        naik ke atas
        Kacang hijau naik ke atas permukaan tanah.
mulai tumbuh permukaan tanah.         Tinggi tanaman =
seperti toge. Tinggi tanaman = cm. Jumlah daun =
        1 benih mati. cm. Jumlah daun = .
Tinggi tanaman = .
cm. Jumlah daun =
.
3 Jumat,         Testa sudah pecah.        Testa sudah pecah.        Testa sudah pecah.
10 Agustus 2018         Kotiledon sudah Kotiledon mulai
                Kotiledon sudah
berada di atas terlihat naik ke atas berada di atas
permukaan tanah. permukaan tanah. permukaan tanah.
        1 benih mati. Plumula mulai
                Hipokotil dan
Tinggi tanaman = terlihat. plumula mulai
cm, Jumlah daun = 1 benih mati.
        terlihat. Tinggi
. Tinggi tanaman:
        tanaman = cm

9
cm, Jumlah daun = Jumlah daun = .
.
4.2            Pembahasan
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat kita lihat bahwa di hari pertama, secara
umum pertumbuhan tanaman 2 semprotan dan 3 semprotan terlihat lebih baik di bandingkan
tanaman 6 semprotan dimana kotiledon 2 semprotan dan 3 semprotan sudah terangkat ke
atas permukaan tanah sedangkan tanaman 0 semprotan belum.
Di hari kedua tanaman sudah pecah dan masing-masing kotiledonnya sudah berada di
atas permukaan tanah. Plumula sudah dapat terlihat pada tumbuhan 2 semprotan dan 3
semprotan secara umum. Tumbuhan 3 semprotan pertumbuhan yang sangat baik
dibandingkan hari sebelumnya dan pertumbuhan tumbuhan 2 semprotan berlangsung
konstan. Sedangkan pertumbuhan tumbuhan 6 semprotan dan tanpa semprotan terlihat lebih
lambat dibanding kedua tanaman lainnya. Secara khusus, satu dari enam benih tumbuhan 6
semprotan mati.
Di hari ketiga, plumula sudah dapat dilihat pada tanaman 6 semprotan dan pada
tanaman 3 semprotan dan 2 semprotan plumula dan hipokotil serta epikotil sudah
berkembang menjadi daun dan batang.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1            Kesimpulan
Setelah kami melakukan penelitian, dapat kami simpulkan bahwa tanaman kacang
hijau memang memerlukan air dalam pertumbuhannya, hanya saja tidak dalam jumlah yang
banyak. Jumlah air yang terlalu banyak justru akan membuat pertumbuhan tanaman kacang
hijau menjadi tidak optimal. Dari ketiga sampel yang kami amati, pertumbuhan tanaman
kacang hijau yang diberi 2 semprotan setiap harinya lebih konstan jika dibandingkan dengan
yang diberi 3 semprotan setiap harinya. Tanaman 6 semprotan mengalami perkecambahan
yang baik tetapi mengalami pertumbuhan yang lambat.
Setelah melewati fase perkecambahan, tanaman mulai berangsur-angsur tumbuh. Hal
ini dapat dilihat  dengan berkembangnya plumula menjadi daun dan hipokotil dan epikotil
menjadi batang. Secara umum ketiga tanaman mengalami pertumbuhan yang baik, secara
khusus tanaman 2 semprotan dapat dikatakan memiliki pertumbuhan yang konstan. Jika
dibandingkan dengan tanaman yang tidak di semprot sama sekali tentu tanaman dengan 3
semprotan mengalami pertumbuhan yang optimal. Dan jika terlalu banyak air seperti 6
semprotan tanaman akan cepat busuk dan mati.
Selain itu, beberapa dari masing-masing 7 benih setiap tanaman mengalami kegagalan
pertumbuhan dan akhirnya mati. Kami simpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena beberapa
faktor, antara lain :
1.      Beberapa dari benih tersebut terlalu banyak menyerap air.
2.      Beberapa dari benih tersebut terlalu sedikit menyerap air.
Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah air berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
5.2            Saran
1.      Jika ingin menanam suatu tanaman, hendaklah mencari tau kebutuhan tanaman tersebut akan
air.
11
2.      Jumlah air ideal setiap tanaman berbeda, oleh karena itu kita sebaiknya mencari tau jumlah
ideal suatu tanaman yang ingin kita rawat.
3.      Untuk tanaman kacang hijau, disarankan jumlah air maksimum yang dapat diberikan kepada
tanaman tersebut adalah 2 x 3 semprotan sehari (setiap pagi dan siang)
DAFTAR PUSTAKA

http://bataviareload.wordpress.com/pertanian/budidaya-kacang-hijau/
http://green-zone-agriculture.blogspot.com/2013/12/budidaya-kacang-hijau-produksi-
tanaman-1.html
http://hidup-pertanian.blogspot.com/2011/12/fungsi-air-bagi-tanaman.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai