Alokasi Masalah Mesin
Alokasi Masalah Mesin
Mesin tidak dapat berputar ketika dicoba dihidupkan:
Terdengar suara mendesis pada mesin:
Bensin habis/kosong
Accu soak (mesin berputar sangat pelan)
Kabel Accu kendur/korosi
Komponen pengapian bermasalah
Jalur kelistrikan untuk pengapian terganggu/lepas/rusak
Busi rusak atau gap busi tidak tepat
Choke bermasalah
Sistem penyaluran bahan bakar (Fuel Injection) bermasalah
Masalah mekanik (sensor kruk as rusak, timing belt putus, dll)
Mesin susah dihidupkan saat masih dingin:
Apa yang perlu diperiksa?
Sistem Injeksi (Fuel Injection):
Fuel Injector:
umumnya memiliki resistansi 10-30 ohm, jika kurang atau lebih = injector
bermasalah.
bersihkan injector dengan Injector Cleaner atau dengan mesin Ultrasonic Injector
Cleaner, hingga kualitas semprotan untuk semua injector sama.
Fuel Pump (pompa bensin):
periksa tekanan bensin yang dihasilkan Fuelpump dengan alat Fuel Pressure Gauge,
umumnya berkisar sekitar 3 BAR.
periksa kondisi saringan/filter kecil yang ada di dalam tangki (umumnya menempel
pada fuelpump).
periksa kondisi relay dan sikring Fuel Pump.
periksa kondisi pelistrikan (kabel dan socket) Fuel Pump.
Filter Bensin:
Pastikan kondisi selang vacuum terpasang dengan baik dan tidak bocor.
Pastikan tidak ada kebocoran bensin pada Fuel Pressure Regulator
Sistem Pengapian
Busi:
Kabel Busi:
Periksa nilai resistansi masing-masing kabel busi, nilai resistansi harus mendekati satu
sama lain (semakin panjang kabel busi, semakin besar nilai resistansinya)
Periksa kabel busi dari sobek dan retak, yang menyebabkan kebocoran listrik.
Ignition Coil:
Periksa kondisi fisiknya, jangan sampai ada yang retak atau pecah
Periksa resistansi antara terminal primer dan sekunder. Umumnya resistansi antar
terminal primer ( + dan – ) berkisar antara 0.5ohm – 6 ohm. Sedangkan resistansi antara
terminal + dan – terhadap terminal sekunder (output coil) adalah berkisar antara 4kOhm –
25kOhm.
Sensor-Sensor Pengapian:
Saluran Udara
Filter Udara:
Intake Sensor:
Selang Vacuum: