Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Anjatan


Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Bab IV Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada
Masa Praaksara, Hindu-Buddha, Dan Islam.
2. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Masyarakat
Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 JP)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungansosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konsepual, dan prosedural)berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampakmata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD Indikator
3.4 Memahami kronologi 1. Menyebutkan Aspek-aspek kehidupan
perubahan, dan kesinambungan masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh
dalam kehidupan bangsa Indonesia masuknya agama Hindu-Buddha
pada aspek politik, sosial, budaya, 2. Menjelaskan pengaruh Hindu-Buddha pada
geografis, dan pendidikan sejak bidang pemerintahan, sosial, ekonomi, agama,
masa praaksara sampai masa dan budaya.
Hindu-Buddha dan Islam.

4.4 Menguraikan kronologi 1. Mempresentasikan laporan pengaruh Hindu-


perubahan, dan kesinambungan Buddha pada bidang pemerintahan, sosial,
dalam kehidupan bangsa Indonesia ekonomi, agama, dan budaya.
pada aspek politik, sosial, budaya,
geografis, dan pendidikan sejak
masa praaksara sampai masa
Hindu-Buddha dan Islam.

1
C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mebaca buku diperpustakaan, peserta didik dapat :

1. Menyebutkan 4 (empat) aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang dipengaruhi


oleh masuknya agama Hindu-Buddha
2. Menjelaskan pengaruh Hindu-Buddha pada 4 (empat) aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.
3. Mempresentasikan laporan pengaruh Hindu-Buddha pada bidang pemerintahan,
sosial, ekonomi, agama, dan budaya dengan lancar.

Fokus penguatan karakter : Santun, meghargai pendapat orang lain, percaya diri.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran reguler


Pengaruh Hindu-Buddha terhadap perubahan berbagai aspek kehidupan
Masyarakt Indonesia. (uraian singkat terlampir)

2. Materi pembelajaran pengayaan


Pengaruh Hindu-Buddha yang ada/masih dilakukan disekitar tempat tinggal peserta
didik.
Peserta didik yang menjadi sasaran didasarkan pada hasil analisis siswa, dengan
pencapaian nilai diatas KKM

3. Materi pembelajaran remedial


Pengaruh Hindu-Buddha dibidang pereintahan,ekonomi dan kebudayaan.
(uraian singkat terlampir)
Peserta didik yang menjadi sasaran didasarkan pada hasil analisis siswa, dengan
pencapaian nilai dibawah KKM

E. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Inquiry learning

F. Media dan Bahan

1. Media/alat

a. Video/film: Pengaruh Hindu-Buddha dalam berbagai aspek kehidupan


masyarakat Indonesia
b. Laptop, LCD proyektor

2. Bahan

Spidol, kertas ukuran plano, isolatif.

2
G. Sumber Belajar

Buku Siswa : Iwan Setiawan, Dedi, Suciati, dan A. Mushlih, 2016, Buku siwa IPS kelas
VII, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, halaman 226-229.

Lingkungan sekitar : Sekitar tempat tinggal peserta didik (lingkup Desa).

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu


Pembelajaran

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa 10 ‘


 Guru secara bersama memeriksa kebersihan kelas
 Guru memberikan motivasi dengan menampilkan Ice
Breaker
 Guru menyampaikan informasi tentang topik dan
tujuan pembelajaran
Inti 1. Merumuskan Pertanyaan : 60 ‘
a. Siswa membentuk kelompok belajar.
b. Siswa mengamati tayangan video tentang pengaruh
Hindu-Buddha pada aspek-aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. (literasi audio visual)
c. Siswa bersama kelompoknya, merumuskan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh Hindu-
Buddha pada berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. (kolaborasi)
c. perwakilan masing-masing kelompok menuliskan
rumusan pertanyaan di papan tulis
d. guru bersama siswa menyeleksi rumusan pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Merencanakan :
siswa mencari data dan infomasi melali internet mengenai
pengaruh Hindu-Budha pada berbagai aspek kehidupan
melalui buku-buku di perpustakaan
3. Mengumpulkan dan menganalisis data :
Siswa melakukan pengumpulan data/informasi untuk
menjawab rumusan pertanyaan yang dibuat.( Kreatif)
4. Menarik kesimpulan
Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan kesimpulan dari
informasi tentang pengaruh Hindu-Buddha pada aspek-aspek
kehidupan masyarakat Indonesia yang dikumpulkan. (berfikir
kritis)
5. Aplikasi dan tindak lanjut
Siswa mempresentasikan hasil dikusi tentang pengaruh

3
Hindu-Buddha pada berbagai aspek kehidupan hasil diskusi
pertanyaaan dan jawaban yang dibuat. (komunikasi)

Kerjasama, Berani, tanggunga jawab


Penutup  Guru mengajak siswa merefleksi pembelajaran 10’
 Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. (Berfikir kritis)
 Guru meminta siswa untuk meresume materi masa
penyebaran agama Islam di Indonesia. (Berfikir kritis)
 Guru memberikan tugas untuk membaca materi
selanjutnya. (Kreatif)

Menghargai pendapat, Ulet

I. Penilaian

1. Teknik penilaian
a) Sikap Spiritual
 Teknik : Observasi
 Bentuk Instrumen : Jurnal
 Butir Instrumen : Terlampir
 Waktu Pelaksanaan : Saat pembelajaran berlangsung
 Keterangan : assesment for and of learning
b) Sikap Sosial
 Teknik : Observasi
 Bentuk Instrumen : Jurnal
 Butir Instrumen : Terlampir
 Waktu Pelaksanaan : pada inti pembelajaran
 Keterangan : assesment for and of learning
c) Pengetahuan
 Teknik : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Uraian
 Waktu Pelaksanaan : pada akhir pembelajaran
 Keterangan : assesment for learning
d) Keterampilan
 Teknik : praktik
 Bentuk Instrumen : unjuk kerja
 Waktu Pelaksanaan : pada inti pembelajaran
 Keterangan : assesment for learning

2. Pembelajaran remedial dilakukan melalui :


a. Pembelajaran ulang
b. Bimbingan perorangan
c. Belajar kelompok

4
d. Tutor sebaya

3. Pembelajaran pengayaan :
Dari hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai dan yang melampaui
KKM diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (komptensi) antara lain dalam bentuk tugas membuat laporan tentang Pengaruh
Hindu-Buddha yang ada/masih dilakukan disekitar tempat tinggal.

Kepala Sekolah, Indramayu,……………..2017


Guru Mata Pelajaran,

YUYUN YUNINGSIH, S.Pd.,M.M.Pd SUSENO


NIP. 19610309 198403 2 006 NIP. 19670313 199003 1 009

5
LAMPIRAN-1 (BAHAN AJAR)
1. Reguler dan remidial :
Pengaruh Hindu–Buddha terhadap Masyarakat di Indonesia
Masuknyapengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia telah membawa
perubahandalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.Perubahan- perubahan itu antara lain tampak dalam bidang-
bidang berikut ini.

a. Bidang Pemerintahan
Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk,
masyarakat dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih oleh anggota
masyarakatnya. Seorang kepala suku merupakan orang pilihan yang
mengetahui tentang adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek
moyangnya dengan baik.Ia juga dianggap sebagai wakil nenek
moyangnya. Ia harus dapat melindungi keselamatan dan kesejahteraan
rakyatnya. Karena itulah larangan dan perintahnya dipatuhi oleh warganya.
Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi
perubahan.Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di
India.Raja memiliki kekuasaan yang sangat besar. Kedudukan raja tidak
lagi dipilih oleh rakyatnya, akan tetapi diturunkan secara turun temurun.
Raja dianggap sebagai keturunan dewa dan dianggap sebagai puncak dari
segala hal dalam negara.

b. Bidang Sosial
Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan
munculnya pembedaan yang tegas antar kelompok
masyarakat.Dalam masyaakat Hindu, pembedaan ini disebut dengan
sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan
fungsinya.Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan
pertama.Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.
Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan
Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan
keempat.Adanya pembagian masyarakat berdasarkan kasta berdampak
pada perbedaan hak-hak antara golongan-golongan kasta yang berlainan,
terutama dalam hal pewarisan harta, pemberian sanksi dan kedudukan
dalam pemerintahan.

c. Bidang Ekonomi

6
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan
India dan Cina, kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia
berkembang pesat.Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur
perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang.Kapal-kapal dagang
dari India dan Cina banyak yang singgah untuk menambah persediaan
makanan dan minuman, menjual dan membeli barang dagangan, atau
menanti waktu yang baik untuk berlayar.Kemudian, muncul pusat-pusat
perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan.

d. Bidang Agama
Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Buddha di Asia berawal
dari hubungan dagang antara Indonesia, India dan Cina.Hal ini
menyebabkan pusat-pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi pusat-
pusat Hindu- Buddha.Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi
pusat kerajaan dan pusat penyebaran Hindu-Buddha ke berbagai
wilayah sesuai dengan cakupan wilayah kerajaan.Dengan tersebarnya
agama Hindu-Buddha, banyak masyarakat di Indonesia yang menganut
agama Hindu atau Buddha.Meskipun demikian, sistem kepercayaan
terhadap roh halus yang sudah berkembang sejak masa praaksara tidak
punah.

e. Bidang Kebudayaan
Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, telah
berkembang kebudayaan asli Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur
kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadilah proses perpaduan
antara dua kebudayaan tersebut. Pepaduan itu disebut
akulturasi.Hasilnya adalah kebudayaan baru yang memiliki ciri khas dari
masing-masing kebudayaan. Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan
Hindu-Buddha dengan kebudayaan asli Indonesia antara lain sebagai
berikut.

1) Seni Bangunan
Bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk
akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya asli
Indonesia.Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau
Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur dari India.
Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak
yang merupakan unsur Indonesia asli.

7
Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/
Gambar 1.Ilustrasi punden berundak

Bangunan punden berundak sebenarnya sudah berkembang dari masa


praaksara, sebagai penggambaran dari alam semesta yang bertingkat-
tingkat.Tingkat paling atas adalah tempat persemayaman nenek
moyang. Punden berundak menjadi sarana khusus untuk pemujaan
terhadap roh nenek moyang.
2) Seni Rupa dan Seni Ukir
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha membawa perkembangan dalam
bidang seni rupa, seni pahat dan seni ukir.Hal ini dapat dilihat pada
relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding
candi.Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar
langkan di Candi Borubudur yang berupa pahatan riwayat Sang
Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia
seperti rumah panggung dan burung merpati.

3) Sastra dan Aksara


Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari
Mahabrata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang
kulit.Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-
nilai yang bersifat mendidik.Cerita dalam pertunjukan wayang
berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.

Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/
Gambar 4.27.Tokoh-tokoh Punakawan

Selain itu ada pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas


Indonesia.Misalnya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng,
Bagong dan Petruk. Tokoh- tokoh ini tidak ditemukan di
India.Perkembangan sastra ini didukung oleh penggunaan Bahasa
Sansekerta dan huruf-huruf India seperti Pallawa, Prenagari, dan
Dewanagari.

2. Pengayaan :
Pengaruh Hindu-Buddha yang ada/masih dilakukan disekitar tempat tinggal peserta
didik.

8
LAMPIRAN-2 (Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosial)

Butir Tindak
No Waktu Nama siswa Catatan prilaku Keterangan
sikap lanjut
1.

LAMPIRAN-3 (Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis)

a) Kisi-kisi

No Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Jumlah


Materi
KD Soal Soal Soal
3.4 Memahami Pengaruh 1. Menyebutkan Aspek- Uraian 2
kronologi Hindu – aspek kehidupan
perubahan, dan Budha di masyarakat Indonesia
kesinambungan
dalam kehidupan
terhadap yang dipengaruhi oleh
bangsa Indonesia masyarakat masuknya agama Hindu-
pada aspek Indonesia Buddha
politik, sosial, 2. Menjelaskan pengaruh
budaya, geografis, Hindu-Buddha pada
dan pendidikan bidang pemerintahan,
sejak masa sosial, ekonomi, agama,
praaksara sampai
dan budaya.
masa Hindu-
Buddha dan Islam

b) Butir Soal

1.
Sebutkan 4 (empat) aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh
masuknya agama Hindu-Buddha !.
2. Jelaskan pengaruh Hindu-Buddha pada 4 (empat) aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.
c) Pedoman Penskoran Soal Uraian

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Bidang : 6

9
1. Pemerintahan
2. Sosial
3. Ekonomi
4. Agama
5. Kebudayaan
Setiap jawaban benar diberi skor 1
Hanya 4 (empat) jawaban saja
Skor Maksimal 4
1. Bidang Pemerintahan;
Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk, masyarakat
dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih oleh anggota masyarakatnya,
Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi perubahan.
Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di India

2. Bidang Sosial;
Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan munculnya
pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat.Dalam masyaakat
Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta. Sistem ini membedakan
masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana (pendeta) menduduki
golongan pertama.Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.
Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra
(rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat.

3. Bidang Ekonomi;
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan India dan Cina,
kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia berkembang pesat. Daerah pantai
timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang.
Kapal-kapal dagang dari India dan Cina banyak yang singgah untuk menambah
persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang dagangan, atau
menanti waktu yang baik untuk berlayar. Kemudian, muncul pusat-pusat
perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan.

4. Bidang Agama;
Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Buddha di Asia berawal dari
hubungan dagang antara Indonesia, India dan Cina.Hal ini menyebabkan pusat-
pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi pusat-pusat Hindu-
Buddha.Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi pusat kerajaan dan
pusat penyebaran Hindu-Buddha ke berbagai wilayah sesuai dengan cakupan
wilayah kerajaan.

5. Bidang Kebudayaan;
Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, telah
berkembang kebudayaan asli Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur
kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadilah proses perpaduan antara dua
kebudayaan tersebut. Pepaduan itu disebut akulturasi.Hasilnya adalah
kebudayaan baru yang memiliki ciri khas dari masing-masing kebudayaan.

Setiap jawaban benar diberi skor 5


Hanya 4 (empat) jawaban saja

10
Skor Maksimal 20
Total Skor Maksimal 24

Pedoman penskoran :

skor perolehan
Nilai Akhir   100
24

LAMPIRAN-4 (Penilaian Keterampilan : Presentasi)


a) Kisi-kisi Penilaian Presentasi

No Kompetensi Dasar Indikator Teknik


Materi
KD Soal Penilaian
4.4 Menyajikan kronologi Pengaruh Hindu Mempresentasikan Presentasi
perubahan, dan – Budha di laporan pengaruh Hindu-
kesinambungan dalam terhadap Buddha pada bidang
kehidupan bangsa
Indonesia pada aspek
masyarakat pemerintahan, sosial,
politik, sosial, budaya, Indonesia ekonomi, agama, dan
geografis, dan pendidikan budaya.
sejak masa praaksara
sampai masa Hindu-
Buddha dan Islam.

b) Instrumen Penilaian

Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3
1. Penguasaan materi.
2. Kelancaran penyampaian materi .
3. Penguasaan /penggunaan bahasa Indonesia yang baik.
4. Kemampuan dalam menanggapi pertanyaan
5. Kemampuan menciptakan suasana yang kondusif.
Jumlah
Skor Maksimum 15

c) Rubrik Penskoran

11
No Indikator Skor Rubrik
1. Penguasaan materi 3 Sangat Menguasai

2 Menguasai
1 Cukup Menguasai

2. Kelancaran 3 Sangat Lancar


penyampaian materi
2 Lancar
1 Cukup Lancar

3. Penguasaan 3 Selama Presentasi selalu menggunakan bahasa


/penggunaan bahasa Indonesia yang baik.
Indonesia yang baik.
2 Lebih dari 75% durasi, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik.
1 Setengah atau kurang dari durasi, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik

4. Kemampuan dalam 3 Menghargai/menanggapi pendapat peserta didik lain,


menanggapi dan mengangap sebagai suatu masukan apabila
pertanyaan/pendapat dianggap benar.
siswa didik lain
2 Menaggapi pendapat peserta didik lain, tapi tidak
menggunakannya sebagai suatu masukan.
1 Memaksakan pendapat sendiri, dengan tidak
menanggapi/menyalahkan pendapat peserta didik
lain.

5. Kemampuan 3 Sangat mampu menguasai suasana sehingga


menciptakan suasana presentasi berjalan dengan baik.
yang kondusif
2 Mampu menguasai suasana sehingga presentasi
masih berjalan dengan baik.
1 cukup mampu menguasai suasana sehingga
presentasi berjalan cukup baik baik.

 Kategori Penilaian : Pedoman Penskoran


skor perolehan
Nilai   100
10


A = 91-100
B = 81 – 90
C = 71 - 80

12
D = < 70

13

Anda mungkin juga menyukai