c
pada anak anjing (docking) pada umumnya dilakukan
sebelum mata anak hewan terbuka (± 24 jam pascapartus), sehingga ekor dapat
diangkat dengan mudah. Jika tindak operasi ini tidak dapat dilakukan sebelum
mata terbuka, sebaiknya ditunggu hingga hewan berusia ± 3 bulan agar dapat
melakukan operasi yang lebih radikal (Mc. Cumin dkk, 2002).
Tujuan dari Caudectomi adalah:
1. Sebagai terapi pada ekor hewan yang mengalami kelainan seperti
neoplasia, luka terbuka, , paralisis ekor, dan sebagainya.
2. Menjadi bedah estetika untuk memperbaiki bentuk dari ekor bila terdapat
kelainan bentuk ekor
c c
c
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain, Desinfektan
(alcohol 70% dan iodium tinktur 3%), bahan pre anastesi (atropine sulfas dengan
dosis 0.04 mg/ Kg BB), bahan sedative (Xylazine HCl dengan dosis 1-2 mg/Kg
BB dan dicampur dengan ketamine), bahan anastetik (ketamin HCl 10% dengan
dosis 10 mg/Kg BB), cairan infuse (larutan isotonis dengan dosis 60 ml/ Kg BB),
antibiotik (penicillin dan oxytetracyclin dengan dosis 1x 10 -14 mg/ Kg BB).
c
lat-alat yang digunakan apa operasi caudectomi yaitu antara lain 4 towl
klaim, 2 pinset anatomis dan syrorgis, 1 gagang skapel dan blade, 3 gunting, 4
tang arteri lurus anatomis, 2 tang arteri bengkok anatomis, 2 tang arteri lurus
syrorgis, dan 1 needle holder, gunting tumpul bengkok, gunting tumpul lurus, lap,
tampon, kapas, gurita, stetoskop, termometer, perban, duk, plester, sarung tangan,
meja operasi, lampu operasi, timbangan, jarum, catgut double, silk, pisau cukur,
dan spoit.
!
ºuangan operasi dibersihkan dari kotoran (disapu dan dibersihkan dari debu),
kemudian ruangan dapat disterelisasi dengan radiasi atau dengan desinfektan
(campuran kalium permanganate 5% dengan formalin 10%). Perbandingan
campuran adalah 1:2 didiamkan selama 15 menit atau dapat juga menggunakan
formalin tablet yang diletakkan diruangan.
a. Sterilisasi peralatan operasi
Sterilisasi pada alat-alat bedah bertujuan untuk menghilangkan seluruh
mikroba yang terdapat pada alat-alat bedah, agar jaringan yang steril atau
pembuluh darah pada pasien yang akan dibedah tidak terkontaminasi oleh
mikroba pathogen. 4 towl klaim, 2 pinset anatomis dan syrorgis, 1 gagang
skapel dan blade, 3 gunting, 4 tang arteri lurus anatomis, 2 tang arteri
bengkok anatomis, 2 tang arteri lurus syrorgis, dan 1 needle holder
G
"
Persiapan yang dilakukan pada hewan meliputi signalement,
anamnesa, status present, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Data
fisiologis yang harus diambil sebelum operasi yaitu, suhu tubuh, frekuensi
jantung, frekuensi nafas, limfonodus, dan selaput lendir. Data normal untuk
kucing, suhu tubuh : 38.5-390c, frekuensi jantung :110-130 kali/menit,
frekuensi nafas : 20-30 kali/menit.
"
Setelah hewan ditimbang dan dosis dihitung, dilakukannya
penyuntikan secara intramuscular (IM) pada M.semimembranosus.
Penyuntikan dilakukan secara aseptis dengan mengusapkan kapas yang diberi
alcohol pada kulit/daerah M.semimembranosus. Hewan dihandle dengan baik,
kemudian dioleskan kapas beralkohol dan syringe diarahkan tegak lurus
dengan posisi hewan tersebut. Setelah terbius dilakukanlah pencukuran rambut
di daerah ekor dan pangkal ekor, yaitu pencukuran berlawanan arah dengan
arah tumbuh rambut. Hal ini dilakukan untuk mempermudah melihat wilayah
orientasi yang akan dioperasi. ºambut yang akan dicukur luasnya kira-kira 5-
10 cm dari arah yang akan disayat. Selanjutnya dikeringkan dengan handuk.
Daerah orientasi diolesi desinfektan yaitu alcohol 70% kemudian diolesi
iodium tinktur 3%. Hewan siap dibawa diatas meja operasi. Posisi hewan
disesuaikan dengan keadaaan dan kaki diikat dengan simpul tomfool. Setelah
diikat hewan ditutup dengan duk dan operasi siap dilakukan. Keadaan hewan
menghadap dorsal recumbency.
·
Tekhnik Operasi
Operasi yang akan dilakukan kali ini adalah Caudectomy pada anjing.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Hewan yang telah teranasthesi dan siap dioperasi diletakkan di atas meja
dengan posisi dorsal recumbency dan keempat kakinya diikat
menggunakan simpul tomfool pada besi pengait di bawah meja operasi.
b. Kain penutup/duk dipasang pada hewan sehingga daerah orientasi terlihat
dan difiksasi dengan kulit menggunakan towel clamp.
c. Setelah hewan ditutupi dengan duk, pangkal ekor diikat menggunakan
karet gelang.
d. Kemudian, tandai batas antara os coccygea II dengan os coccygea III
menggunakan syringe.
e. Pada persendiannya, kulit disayat berbentuk lurus mengelilingi ekor,
sayatan sebaiknya dibuat di tengah dorsal os coccygea III.
f. Kemudian, otot-otot dipreparir dan dicari pembuluh darah yang
memvaskularisasi ekor, yaitu arteri dan vena coccygealis lateral atau
ventral. Pembuluh darah tersebut diikat menggunakan cat gut.
g. Selanjutnya, persendian antara os coccygea II dan III disayat dan
dipisahkan seluruhnya dengan bantuan (untuk ekor yang
kecil).
h. Penjahitan dilakukan terhadap otot dan kulit menggunakan metode
sederhana dengan benang Cut gut 3/0.
i. Kemudian, dioleskan yodium tinctuure 3% dan dibalut dengan verband.
j. Terakhir, disuntikkan secara intramuscular (IM) antibiotic Streptisilin
dengan dosis X BB.
ÿ!
Selama postoperasi dilakukan pemantauan kondisi hewan seperti
temperatur, frekuensi denyut jantung, frekuensi nafas serta kondisi luka. Hasil
pemeriksaan dicatat pada tabel yang terdapat pada lampiran. ntibiotik
amoxicillin diberikan selama sehari 2 kali dengan dosis 20 mg/ kg BB.
c cG $
c $
$
Nama : Jeasy
Kesehatan :
Frekuensi nafas : 56
ºeflek tubuh :+
ºeflek pupil :+
CºT :<1
Menghitung Dosis
: = 0,56 cc
r % :
= 0,56 cc
:
= 0,56 cc
Dosis : 10 20 mg/kg
: x 5 cc
: 2,24 cc
Dosis : 10 20 mg/kg BB
Jumlah stretisilin diberi :
x 1 cc
: 0,22 cc
: 0,28 cc
29
28 28 28
27
26
25
24 24
23
22 Nps
21
20 20
19
10 20 30 40
^
180
170 168
160 160
150
146
140 F e. Jnung
130 132
120
10 20 30 40
^
38.8
38.7
38.6
38.5
38.4
38.2
38
37.8
37.7 Suhu
37.6 37.6
37.4
37.2
37
10 20 30 40
Jbel 2. D Pos ope s
2.
Pos ope s unu F e. Nps, F e Jnung, n Suhu ubuh.
30
28
27
25
24
20 20 F e. Nps
15
H 1 H 2 H 3 H 4
174 172
172
170
170
168 168
F e. Jnung
168
166
H 1 H 2 H 3 H 4
39
38.8
38.6
Suhu
38.4
38.2
H 1 h 2 H 3 h 4
c $
Pratikum kali ini adalah pratikum caudectomy pada anjing betina yang
berumur > 3 bulan, dengan bobot badan 5,6 kg. jing betina ini bernama Jessy.
Sebelum dilakukan operasi anjing dipuasakan terlebih dahulu selama >12 jam
agar ketika diberikan obat anastesi tidak memberi efek yang berlebihan. Selain itu
dilakukan pemeriksaan fisik atau kesehatan hewan (PE) untuk memungkinkan
hewan siap dioperasi atau tidak. Dari data pemeriksaan kesehatan Jessy aman
untuk dioperasi.
Setelah operasi sekitar 4 jam post operasi Jessy langsung sadar dan
melakukan urinasi. Namun frekuensi nafas sangat lambat dan dalam hal ini
disebabkan karena masih adanya efek dari obat anastesi. Pada frekuensi jantung,
suhu tubuh, reflek tubuh, pupil, CºT, dan warna mukosa dalam kondisi normal.
Pada hari pertama anjing lasung lahap makan dan mimum, hal ini disebabkan
karena proses operasi tidak ada hubungannnya dengan saluran pencernaan,
jikalaupun anjing masih lemah kemungkinan karena masih adanya efek dari obat
dan rasa sakti dari luka operasi. njing diberi antibiotic yaitu amoxicillin
sebanyak 2,24 cc 2 x sehari selesai makan. Pemberian amoxilin ini bertujuan
untuk mengurangi rasa sakit atau peri pada bekas luka operasi.
Hari kedua anjing sudah kembali aktif, makan, minum, urinasi dan
defeksikasi sudah kembali seperti biasanya. Urinasi dan defeksikasi dilakukan
diluar rumah atau kandang. Namun pada hari ketiga, Jessy (anjing) menjilat-jilat
bekas luka operasi hingga perban tertelan olehnya. Hal ini disebabkan oleh
beberapa factor, yaitu kebiasaan anjing yang gemas pada sesuatu benda asing
yang mengaggu tubuhnya, rasa lapar, atau mengalami hipokalsemia. Namun
setelah beberapa jam kemudian Jessy memuntahkan verband tersebut.
c(
Caudectomi merupakan salah satu tindakan pembedahan dapat dilakukan
untuk melakukan terapi pada bagian ekor selain itu caudectomi juga dapat
dijadikan bedah estetika untuk memperbaiki bentuk dari ekor bila terdapat
kelainan bentuk ekor.
$
Operasi caudectomy sebaiknya dilakukan pada anjing yang masih berumur
muda hal ini untuk lebih memudahkan proses operasi.
) $