A1c318012 - Sri Wahyuni - Reg A
A1c318012 - Sri Wahyuni - Reg A
NIM : A1C318012
Kelas : Reguler A
Latar belakang Semua materi yang ada di alam terdiri dari partikel
yang sangat kecil dan tidak bisa dibagi lagi yang dinamakan
atom. Atom terdiri dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti atom dengan lintasan-lintasan kulit tertentu.
Kestabilan inti atom dipengaruhi oleh rasio proton-neutron dan
ukuran inti atom. Inti atom yang tidak stabil secara spontan
akan mengalami proses peluruhan yakni perubahan dari inti
tidak stabil (radionuklida) menjadi inti stabil.Suatu zat yang
mengandung radionuklida disebut zat radioaktif (Karyono,
2009:83).
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada
tahun 1896. Becquerel menamakan radiasi dengan uranium.
Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium
dengan menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu
pengukur listrik piezo (lempengan kristal yang biasanya
digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah), dan Marie
Curie berhasil membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium
sebanding dengan jumlah kadar uranium yang dikandung
dalam campuran senyawa uranium. Disamping itu, Marie
Curie juga menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut
tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan, dan radiasi uranium
dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa bisa
dikendalikan.
Uranium adalah salah satu unsur radioaktif yang paling
umum ditemukan dan merupakan logam yang paling berat di
alam. Uranium mempunyai 5 buah isotop yaitu 233U, 234U,
235U, 236U, dan 238U. Sekitar 99,3% uranium alami adalah
uranium-238 yang memiliki waktu paruh 4,51 x 109 tahun
sehingga dimanfaatkan sebagai penanggalan umur Bumi dan
bahan bakar utama pada reaktor nuklir. Uranium-238
merupakan salah satu unsur radioaktif alam yang bernomor
atom 92 dan bermassa 238,048 dalam deret aktinida periode 7
tabel periodik. Uranium-238 memiliki inti atom tidak stabil
kemudian meluruh menjadi inti stabil pada timbal206 dan
proses peluruhan uranium-238 telah berlangsung mulai awal
pembentukan Bumi (Alfachino.T, 2009:185).
Analisis kritis Peluruhan radioaktif (disebut juga peluruhan
nuklir atau radioaktivitas) adalah proses dimana sebuah inti
atom yang tidak stabil kehilangan energi (berupa massa dalam
diam) dengan memancarkan radiasi, seperti partikel
alfa, partikel beta dengan neutrino, sinar gamma,
atau elektron dalam kasus konversi internal. Material yang
mengandung inti tak stabil ini dianggap radioaktif.
Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Peluruhan radioaktif
adalah sebuah proses "acak" (stochastic) dimana menurut teori
kuantum, tidak mungkin untuk memprediksi kapan sebuah
sebuah atom akan meluruh[1][2][3] , tidak peduli seberapa lama
atom tersebut telah eksis. Namun, untuk sekumpulan atom,
kecepatan peluruhan yang diperkirakan dapat dikarakterisasi
melalui konstanta peluruhan atau waktu-paruh. Hal ini menjadi
dasar bagi pengukuran radiometrik. Waktu paruh atom
radioaktif tidak memiliki batas, terbentang sepanjang 55
tingkat besaran, dari mulai hampir spontan sampai jauh
melebihi usia alam semesta.
inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi)
menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam
proses peluruhan akan terpancar sinar alfa,sinar beta, atau
sinar gamma dan energy peluruhan. Jika inti radioaktif
meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat
kimianya.Unsur radioaktif secara spontan memancarkan
radiasi, yang beruppartikelatau gelombang elektromagnet
(non partikel). Lihat gambar dibawah ini!
1. Peluruhan Alpha (Alpha Decay)
Inti-inti radioaktif secara spontan menjadi inti turunan
yang kadang-kadang memancarkan partikel α. Pada
umumnya diikuti pula dengan peluruhan radiasi gamma.
Radiasi alpha mempunyai spektrum energiyang diskrit.
Radioisotop yang memancarkan radiasi alpha maka nomor
massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2,
sehingga radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti
Helium yang bermuatan +2.
A. Bidang Kedokteran
1) Sterilisasi Radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan
mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi
alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi
konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan
mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut
tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka.
c. Pengawetan Makanan
a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari
mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi
esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara
asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi
massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti
berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-
18.