Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS ARTIKEL

Nama : Sri Wahyuni

NIM : A1C318012

Kelas : Reguler A

Mata Kuliah : Metode Eksperiment Fisika

Dosen Pengampu : Dian pertiwi Rasmi, S.Pd.,M.Pd.

Judul Simulasi Numerik Massa Peluruhan Inti Zat Radioaktif


Unsur Uranium-238 Dengan Metode Aljabar Matriks
Jurnal Jurnal Pembelajaran Fisika
Halaman 176 – 180
Volume,nomor Vol. 4 No.2
Tahun Terbit 2015
Penulis Jatu Ridwan
Bambang Supriad
Rif’ati Dina Handayani
Riviewer Sri Wahyuni
Tanggal

Latar belakang Semua materi yang ada di alam terdiri dari partikel
yang sangat kecil dan tidak bisa dibagi lagi yang dinamakan
atom. Atom terdiri dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti atom dengan lintasan-lintasan kulit tertentu.
Kestabilan inti atom dipengaruhi oleh rasio proton-neutron dan
ukuran inti atom. Inti atom yang tidak stabil secara spontan
akan mengalami proses peluruhan yakni perubahan dari inti
tidak stabil (radionuklida) menjadi inti stabil.Suatu zat yang
mengandung radionuklida disebut zat radioaktif (Karyono,
2009:83).
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada
tahun 1896. Becquerel menamakan radiasi dengan uranium.
Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium
dengan menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu
pengukur listrik piezo (lempengan kristal yang biasanya
digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah), dan Marie
Curie berhasil membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium
sebanding dengan jumlah kadar uranium yang dikandung
dalam campuran senyawa uranium. Disamping itu, Marie
Curie juga menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut
tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan, dan radiasi uranium
dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa bisa
dikendalikan.
Uranium adalah salah satu unsur radioaktif yang paling
umum ditemukan dan merupakan logam yang paling berat di
alam. Uranium mempunyai 5 buah isotop yaitu 233U, 234U,
235U, 236U, dan 238U. Sekitar 99,3% uranium alami adalah
uranium-238 yang memiliki waktu paruh 4,51 x 109 tahun
sehingga dimanfaatkan sebagai penanggalan umur Bumi dan
bahan bakar utama pada reaktor nuklir. Uranium-238
merupakan salah satu unsur radioaktif alam yang bernomor
atom 92 dan bermassa 238,048 dalam deret aktinida periode 7
tabel periodik. Uranium-238 memiliki inti atom tidak stabil
kemudian meluruh menjadi inti stabil pada timbal206 dan
proses peluruhan uranium-238 telah berlangsung mulai awal
pembentukan Bumi (Alfachino.T, 2009:185).
Analisis kritis Peluruhan radioaktif (disebut juga peluruhan
nuklir atau radioaktivitas) adalah proses dimana sebuah inti
atom yang tidak stabil kehilangan energi (berupa massa dalam
diam) dengan memancarkan radiasi, seperti partikel
alfa, partikel beta dengan neutrino, sinar gamma,
atau elektron dalam kasus konversi internal. Material yang
mengandung inti tak stabil ini dianggap radioaktif.
Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Peluruhan radioaktif
adalah sebuah proses "acak" (stochastic) dimana menurut teori
kuantum, tidak mungkin untuk memprediksi kapan sebuah
sebuah atom akan meluruh[1][2][3] , tidak peduli seberapa lama
atom tersebut telah eksis. Namun, untuk sekumpulan atom,
kecepatan peluruhan yang diperkirakan dapat dikarakterisasi
melalui konstanta peluruhan atau waktu-paruh. Hal ini menjadi
dasar bagi pengukuran radiometrik. Waktu paruh atom
radioaktif tidak memiliki batas, terbentang sepanjang 55
tingkat besaran, dari mulai hampir spontan sampai jauh
melebihi usia alam semesta.
inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi)
menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam
proses peluruhan akan terpancar sinar alfa,sinar beta, atau
sinar gamma dan energy peluruhan. Jika inti radioaktif
meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat
kimianya.Unsur radioaktif secara spontan memancarkan
radiasi, yang beruppartikelatau gelombang elektromagnet
(non partikel). Lihat gambar dibawah ini!
1. Peluruhan Alpha (Alpha Decay)
Inti-inti radioaktif secara spontan menjadi inti turunan
yang kadang-kadang memancarkan partikel α. Pada
umumnya diikuti pula dengan peluruhan radiasi gamma.
Radiasi alpha mempunyai spektrum energiyang diskrit.
Radioisotop yang memancarkan radiasi alpha maka nomor
massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2,
sehingga radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti
Helium yang bermuatan +2.

Berdasarkan hukum kekekalan jumlah muatan dan


nucleon maka peluruhan partikel α memenuhi hubunga yang
dapat dinyatakan sebagai berikut :

Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut energi


disintegrasi atau energi peluruhan yaitu:
Peluruhan radioaktif berakibat pada pengurangan massa,
di mana menurut hukum relativitas khusus massa yang hilang
diubah menjadi energi (pelepasan energi) sesuai dengan
persamaanE = mc2  . Energi ini dilepaskan dalam bentuk energi
kinetik dari partikel yang dipancarkan.
Banyaknya jumlah atom yang meluruh bergantung
dengan waktu paruh yang dimiliki setiap nuklida dan lama
peluruhannya. Semakin lama waktu paruh yang dimiliki
nuklida maka semakin banyak jumlah atom peluruhan nuklida
dan sebaliknya Nuklida induk yang memiliki waktu paruh
paling lama dibandingkan dengan nuklida turunannya
mempunyai jumlah atom sebesar 9,12e+21 atom.

Peluruhan berantai alami unsur uranium-238 hingga


menjadi timbal-206 dipengaruhi oleh waktu peluruhan, tetapan
peluruhan nuklida dan lamanya waktu peluruhan. Proses
peluruhan zat radioaktif pada deret uranium-238 menunjukkan
bahwa nuklida induk memiliki tetapan peluruhan yang sangat
kecil dibanding dengan tetapan peluruhan turunannya (λ1 <<
λ2) sehingga aktivitas induk secara terukur tidak menurun
selama waktu paruh turunanya dan suatu saat aktivitas induk
akan sama dengan aktivitas turunannya hal ini dikenal dengan
kesetimbangan sekuler.
Massa yang dihasilkan dalam proses peluruhan berantai
alami unsur uranium238 hingga menjadi unsur timbal-206
tidak hanya mendapatkan unsur dalam wujud padat tetapi ada
juga dalam wujud gas mulia yaitu unsur radioaktif radon-222
dengan waktu paruh 3,8 hari yang kemudian meluruh menjadi
nuklida radioaktif dalam wujud padat hingga timbal-206
(stabil).
Waktu Sebagaimana yang disampaikan di atas, peluruhan dari
peluruhan inti tidak stabil merupakan proses acak dan tidak mungkin
untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan
meluruh, melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu.
Karenanya, untuk sebuah sampel radioisotop tertentu, jumlah
kejadian peluruhan –dN yang akan terjadi pada selang
(interval) waktu dt adalah sebanding dengan jumlah atom yang
ada sekarang. Jika N adalah jumlah atom, maka kemungkinan
(probabilitas) peluruhan (– dN/N) sebanding dengan dt:

Penerapan zat Kemajuan teknologi dengan di temukannya zat


radioaktif radioaktif membuat manusia lebih mudah dalam kehidupan
sehari hari. Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia
dalam berbagai bidang kehidupan seperti berikut:

A. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat


banyak, dan sudah berapa juta orang di dunia yang
terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai
contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang.
Berdasarkan radiasinya:

1) Sterilisasi Radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan
mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi
alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi
konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:  
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan
mikroorganisme.  
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.  
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut
tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka.

Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan


dulu baru dikemas, dalam proses pengemasan masih ada
kemungkinan terkena bibit penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker. 


Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan
radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat
dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih
sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau
tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara
tepat pada sel-sel kanker tersebut.
3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone
Densitometer.
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara
menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X.
Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang
diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan
konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan tersebut
dilakukan oleh komputer yang dipasang pada suatu alat dengan
nama bone densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna
membantu mendiagnosis pada kekeroposan tulang
(osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia
menopause (mati haid).

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-


Crt)

Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi


tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal
untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik
elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua
dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam
teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat
pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan
untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang
sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang
akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan
paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah
berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi
pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik
ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau
bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh
pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien
dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron


Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan
kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang
terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr,
F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan
metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada
sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di
sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki
dengan neutron.

          Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran


terutama untuk pendeteksian jenis kelainan di dalam tubuh dan
untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi
menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga
dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu
industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan
ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam
bidang kedokteran dapat berupa sumber terbuka (unsealed
source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika radioisotop
tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber zat
radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

            Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk


mengetahui bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-
paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film
sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan
struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan
yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan.
Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa
organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka
dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.

            Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan


radioisotop primadona yang mendekati ideal untuk mencari
jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini
memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga
intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara cepat
setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan
pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture
dan tidak memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga
dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini
mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban)
dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat
membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik.
Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan
dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling).

            Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-


sama dengan senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan
dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,
keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh
yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme
tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan.
Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma.
Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak
terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di
dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik
yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi
spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa
tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di
tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat
Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil
disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk
mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini
saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai
perunut (tracer) untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada
suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu
dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga
tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan
sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa
radioisotope yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan
(Sutresna, 2007).

B.  Bidang Hidrologi

1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.  


2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

C.  Bidang Biologis

1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.  


2. Mempelajari reaksi pengesteran.  
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

D.  Bidang pertanian

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul,


contoh : Hama kubis 
2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul,
contoh : Padi 
3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat
bertunas, contoh : kentang dan bawang.

E.  Bidang Industri

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa


cacat pada logam 
2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film,
lempeng logam 
3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang
seni 
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah
struktur serat tekstil 
5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada
mesin selama mesin bekerja.

F.  Bidang Arkeologi

1. Menentukan umur fosil dengan C-14

1. Radioisotop dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit


unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi.
Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan
dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa
pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji
tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan
dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.
Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki, misalnya
yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam
bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk
pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.

a. Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat


digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma
menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom
sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih
baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna
untuk membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul
dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman
induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan.
Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai
sifat yang berbeda dari induknya.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan


Serangga Mandul

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari


pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang
mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk.
Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk
mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan
fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat
digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan
serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis,


sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan.
Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama
serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul.
Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang
hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara
hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga
telur itu tidak akan menetas.

c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah.


Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan
dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu
diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan
tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur.

2. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi


(diagnosa) berbagai penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-
99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24 (Na-
24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-
59).

a. Teknetum-99 (Tc-99)  yang disuntikkan kedalam pembuluh


darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak
pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru.
Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat
pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu
digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan
jantung.Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar
gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak.
b. Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123
yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk
mendeteksi penyakit otak. 
c.Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya
gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas
Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan
aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang
dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi
penyumbatan aliran darah. 
d. Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit
paru-paru. 
e. Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit
mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati
penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah
merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32
disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang
memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel
darah merah pada sum-sum tulang belakang. 
f. Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang. 
g. Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas. 
h. Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi
tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih
mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal,
maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker.
i. Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya
digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.

k. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat


tumor di otak.

l. Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan


mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan
untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat
digunakan dengan baik oleh tubuh. 

m. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat


dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena radium-60
dapat mematikan sel kanker.
n. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk
bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk
sterilisasi alat-alat kedokteran.

3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika


disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat
pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan
tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga
tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih
lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan
makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi

a. Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai. 


b. Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki
kebocoran pipa air dibawah.

5. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas


atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang
terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai


karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen
karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu
menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan
terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan
yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan,
sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini
tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup
mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang.
Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat
diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu
paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

6. Radio Aktif dalam Bidang Industri


Kaos lampu petromaks menggunakan larutan
radioisotop horium dalam batas yang dipernankan agar
nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat
digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk
pengawetan kayu, barang-barang seni,dan lain-lain.

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara


lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam
tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop
yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat
dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan
atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan
dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang
aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak merata.
Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks
alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang
lainnya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan
plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.

7. Radiologi dalam Bidang Sains

a. Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan


dinamis. 
b. Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi
esterifikasi. 
c. Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme
reaksi fotosintesis.

8. Radiologi dalam Bidang Kimia

a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari
mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi
esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara
asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi
massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti
berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-
18.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk


menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis
dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.

1) Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar


ditambahaybahkan sejumlah larutan yang mengandung suatu
spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan
ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis
ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk


menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa
padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam
sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam
reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang
dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah
dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari
unsur yang akan ditentukan.
Bahaya radiaktif Pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat
terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta
peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi
radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak
dapat digunakan lagi.  yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan
gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di
sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan
juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa
ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom


nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena
terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang
merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan atau binatang.

Anda mungkin juga menyukai