Anda di halaman 1dari 2

Tar

Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Crofton, 2002).
Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Tar dapat
merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru
sehingga mengakibatkan terjadinya kanker. Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam
rongga mulut sebagai uap padat asap rokok, setelah dingin akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-
paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam
rokok berkisar 24-45 mg. Pada rokok yang menggunakan filter dapat mengalami penurunan
5-15 mg. Efek karsinogenik tetap bisa masuk dalam paru-paru walaupun rokok diberi filter,
yaitu hirupan pada saat merokok dalam, menghisap berkali-kali dan jumlah rokok yang
dihisap banyak (Sitepoe, 2000)
Menurut Tso (1972) kadar tar berkorelasi positif dengan ketebalan daun tembakau,
kandungan N total, pH, dan polifenol; sebaliknya berkorelasi negatif dengan kadar selulose,
gula, kalium, asam malat, asam oksalat, residu lipid, dan phytosterol. Dengan demikian untuk
mencegah kadar tar tinggi antara lain: pemupukan N tidak boleh berlebihan, serta
pemangkasan jangan terlalu awal sehingga daun menjadi terlalu tebal.

Metanol
Metanol adalah alkohol yang paling sederhana, terdiri dari gugus metil
yang dihubungkan dengan gugus hidroksil . Ini adalah cairan yang ringan, mudah menguap ,
tidak berwarna,mudah terbakar dengan bau khas yang mirip dengan etanol (minum alkohol).
Namun, metanol jauh lebih beracun daripada etanol. (National Institute for Occupational
Safety and Health, 2008)
Berdasarkan penelitian Ronald (2008), didapatkan 4000 senyawa kimia berbahaya yang
terdapat pada asap tembakau ini diantaranya adalah metanol. Apabila penggunaan rokok yang
banyak dan konsentrasi asap rokok yang tinggi mengakibatkan kandungan yang berbahaya
berkembang menjadi lebih banyak dua kali lipat. Seseorang yang terpapar asap rokok setiap
hari akan meningkatkan konsentrasi asap rokok semakin tinggi dalam tubuh, ibu hamil yang
terpapar asap rokok setiap hari akan meningkatkan risiko dua kali lipat bahaya pada
kehamilannya. Pemaparan jangka panjang pada perokok pasif dapat menyebabkan
perkembangan arteoskelosis atau penyempitan pembuluh darah. Berdasarkan hasil analisis
Laboratorium Balittas, Malang (2009,belum di publikasikan), konsentrasi metanol yang
terkandung tiap batang rokok ialah sebesar 80100 g (% aliran asap total).

DAFTAR PUSTAKA
Crofton, John dan David Simpson, 2002. Tembakau Ancaman Global. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Sitepoe, M. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Grasindo, Jakarta.
Tso, T.C. 1972. Physiology and biochemistry of tobacco plants. Dowden, Hutchinson &
Ross, Inc. Stroudburg. Pa.
Ronald, S. Gejala Penyakit dan Pencegahannya. Bandung: Yrama Wiidya; 2008.
National Institute for Occupational Safety and Health (22 August 2008). "The Emergency
Response Safety and Health Database: Methanol". Retrieved 17 March 2009.

Anda mungkin juga menyukai