Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh merokok dalam menginduksi kanker paru

1. Penelitian menunjukan bahwa secara lambat namun pasti merokok dapat menstimulus
terbentuknya penyakit kanker dalam tubuh manusia.
2. Pada pengamatan terhadap nikotin dalam menginduksi kanker, didapatkan bahwa
nikotin ditemukan secara signifikan menstimulus sintesis DNA dan proliferasi sel
endotelia
3. Terbentuknya kanker dikaitkan bermula
3.1 Terbentuknya radikal bebas dari senyawa nikotin yang masuk ke dalam paru paru
seseorang
3.2 Senyawa nitrosamin yamg merupakan senyawa karsinogenik utama dalam rokok
4. Pembentukan kanker paru paru oleh nikotin dengan terjadinya gangguan pada
pertumbuhan sel dalam saluran pernafasan. Pertumbuhan abnormal dari sel goblet
pada saluran pernafasan terjadi ada pasien yang menderita gangguan pernafasan

Tar

1. Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik


2. Tar dapat merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan
paru-paru sehingga mengakibatkan terjadinya kanker.
5. Mekanisme
3.1 Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai uap padat asap
rokok
3.2 Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada
permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru
Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar
dalam rokok berkisar 24-45 mg.
6. Pada rokok yang menggunakan filter dapat mengalami penurunan 5-15 mg. Efek
karsinogenik tetap bisa masuk dalam paru-paru walaupun rokok diberi filter, yaitu
hirupan pada saat merokok dalam, menghisap berkali-kali dan jumlah rokok yang
dihisap banyak
7. Kadar tar berkorelasi positif dengan ketebalan daun tembakau, kandungan N total,
pH, dan polifenol
8. Sebaliknya berkorelasi negatif dengan kadar selulose, gula, kalium, asam malat, asam
oksalat, residu lipid, dan phytosterol
9. Untuk mencegah kadar tar tinggi antara lain: pemupukan N tidak boleh berlebihan,
serta pemangkasan jangan terlalu awal sehingga daun menjadi terlalu tebal.
Metanol
1. Metanol adalah alkohol yang paling sederhana, terdiri dari gugus metil
yang dihubungkan dengan gugus hidroksil
2. Sifat
2.1 Ringan
2.2 Mudah menguap 
2.3 Tidak berwarna
2.4 Mudah terbakar
2.5 Bau khas yang mirip dengan etanol (minum alkohol). Namun, metanol jauh lebih
beracun daripada etanol
3. Apabila penggunaan rokok yang banyak dan konsentrasi asap rokok yang tinggi
mengakibatkan kandungan yang berbahaya berkembang menjadi lebih banyak dua
kali lipat
4. Seseorang yang terpapar asap rokok setiap hari akan meningkatkan konsentrasi asap
rokok semakin tinggi dalam tubuh, ibu hamil yang terpapar asap rokok setiap hari
akan meningkatkan risiko dua kali lipat bahaya pada kehamilannya
5. Pemaparan jangka panjang pada perokok pasif dapat menyebabkan perkembangan
arteoskelosis atau penyempitan pembuluh darah
6. Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Balittas, Malang (2009,belum di
publikasikan), konsentrasi metanol yang terkandung tiap batang rokok ialah sebesar
80100 g (% aliran asap total)
Emfisema
1. Emfisema merupakan kontributor terbesar dalam kejadian PPOK
2. Pada emfisema terjadi distensi rongga udara di sebelah distal bronkiolus terminalis dengan
disertai destruksi septum alveolaris
3. Terdapat beberapa faktor risiko penyebab emfisema diantaranya
3.1 Polusi udara
3.1.1 Polusi udara didapatkan dari merokok
3.1.2 Paparan debu
3.1.3 Paparan sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan gas beracun lainnya
3.2 Faktor genetik
3.2.1 Sedangkan faktor genetik yang dapat menyebabkan emfisema adalah defisiensi
alfa-1 antitripsin
4. Merokok merupakan temuan paling umum yang diberhubungan dengan luasnya emfisema
pascamati
5. Merokok dapat menganggu pegerakan silia, menghambat fungsi makrofag alveolar,
menyebabkan hipertrofi dan hipersekresi kelenjar mukus, dan pajanan yang masif dapat
menyebabkan perubahan emfisematus
6. Paparan akut dari rokok ini sendiri dapat menyebabkan kerusakan paru tetapi apabila
bersamaan dengan faktor genetik maka akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah

Anda mungkin juga menyukai