Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENELITIAN PENGEMBANGAN

Tugas:
METODOLOGI PENDIDIKAN

“(PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUAT BUNGA


DARI KANTONG PLASTIK BEKAS DI KELOMPOK B TAMAN KANAK – KANAK
NURUL ILMI PANYABUNGAN SELATAN)”

Dosen:

(Dr. Aman Simaremare, M.S/Roni Sinaga, S.Pd, M.Pd)

OLEH:

Ummu Ainun (1173113036)


Reguler B

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PRODI PG-PAUD

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang.
Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan
judul “PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUAT
BUNGA DARI KANTONG PLASTIK BEKAS DI KELOMPOK B TAMAN KANAK –
KANAK NURUL ILMI PANYABUNGAN SELATAN”

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Aman Simaremare, M.S dan
Bapak Roni Sinaga, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam pembuatan tugas proposal serta penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini. Penulis berharap makalah ini
menjadi salah satu referensi bagi pembaca dan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kritik dan Saran sangat penulis harapkan agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 21 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun,yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani.Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan
pengendalian gerak tubuh.Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan
syarat dan otot.
Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar
adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau
seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Widodo
(2008) perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang
berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan.Motorik merupakan
perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara
susunan saraf,otot,otak,dan spinal cord.Motorik halus adalah gerakan yang
menggunakan otot- otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi
oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.Misalnya, kemampuan memindahkan benda
dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan
sebagainya.Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang
dengan optimal.Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak.Lewat
bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar,
atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan
pikiranya.
Pendidikan di Taman kanak – kanak (TK) di laksanakan dengan prinsip “Bermain
sambil belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab
itu diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang,
tenang, aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar.
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan
DiTaman Kanak-Kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik
psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai – nilai agama, sosial emosional, kognitif,
bahasa, fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Berdasarkan observasi di TK NURUL ILMI anak-anak menunjukkan
keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam menganyammembuat
keterampilan khususnyapada pembuatan bunga dari kantong plastic bekas,yang ditandai
dengan kurang trampilanya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media
plastik dalam pembelajaranya yang disebabkan oleh pengelolaan kelas, yaitu
penggunaan metode menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan
ketrampilan motorik halusnya. Pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai
kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak.
Kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru
saat anak memasuki lembaga TK (prasekolah) adalah anak mampu
melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan
untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan
diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai
media maupun bahan menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan
motorik anak TK, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membuat bunga
dari kantong plastic bekas di kelompok B di TK NURUL ILMI PANYABUNGAN
SELATAN?”
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan serta Mengembangkan
kreativitas anak melalui kegiatan membuat bunga dari kantong plastic bekas di
kelompok B di TK NURUL ILMI PANYABUNGAN SELATAN
D. Manfaat
a. Bagi Siswa

Siswa mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi mata


dan tangan serta mengembangkan kreativitas anak dalam kegiatan membuat kerajinan
yang menyenangkan.

b. Bagi Guru
Untuk menambah pengetahuan,keterampilan atau kegiatan guru dalam
menggunakan metode dan alat pembalajaran yang tepat.
c. Bagi sekolah
Memberikan masukan agar meningkatkan kualitas anak sehat rohani dan jasmani.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembahasan tentang perkembangan Motorik Halus


1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus
Menurut Moelichatoen (2004) motorik halus adalah “merupakan kegiatan yang
menggunakan otot – otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan
bergerak”.
Sedangkan menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah
“kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,memerlukan koordinasi yang cermat
serta tidak memerlukan banyak tenaga.”
2. Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Menurut Mudjito (2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan


motorik halus yaitu:

1) Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh


perasaan senang.
2) Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi helpessness
(tidak berdaya) pada bulan – bulan pertama kehidupannya.
3) Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah.
3. Perkembangan Motorik Halus Anak

Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan


motorik halus yang paling utama adalah:

a. Pada saat anak usia 3 tahun,kemampuan gerak halus anak blum berbeda dari
kemampuan gerak halus anak bayi.
b. Pada usia 4 tahun,koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah
mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat,bahkan cenderung
sempurna.
c. Pada usia 5 tahun,koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi
tangan,lengan,dan tubuh bergerak d bawah koordinasi mata.
d. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar bagaimana
menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung
pensil.
Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagin tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan menggunakan jari
jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia
TK,antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu
sendiri, dan sebagainya.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola
gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak
belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam
mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan
mata. Anak juga belajar menggerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar
berkreasi dan berimajinasi.
Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,
seperti menggunting kertas, menyatukan dua lembar kertas,menganyam kertas,tapi tidak
semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang
sama.Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan
keterampilan fisik serta kematangan mental ( Sujiono, metode perkembangan fisik ).

4. Faktor – Faktor Motorik Anak

Faktor – faktor yang membantu meningkatkan motorik anak yang dapat dilakukan
oleh guru :
1) Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih
keterampilan motoriknya.
2) Setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu
keterampilan.
3) Aktivitas fisik anak yang bervariasi, yaitu aktivitas fisik untuk bermain dan
bergembira sambil menggerakkan anggota tubuh.
4) Aktivitas fisik anak dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai
dengan perkembangannya.

B. Kantong Plastik Bekas


1. Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang-
barang yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-
orang yang memiliki kreatifitas tinggi, contoh sampah plastik itu seperti bungkus
makanan ringan, bungkus detergen, botol air mineral, dan lain-lain.
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau
sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses
daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat
energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca dari
pada proses pembuatan barang baru.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas,
logam, tekstil maupun barang elektronik.
2. Proses atau Tahapan Daur Ulang
Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat dilakukan :
a. Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti
kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
b. Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan
berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
c. Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa
digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum
digunakan.
d. Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau
menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati
membeli barang tersebut.
e. Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa
tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah
yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru
yang bermanfaat.

3. Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan


Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah dengan
memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering, seperti
bungkus minuman ringan yaitu bungkus kopi, susu, dan mie instant dibersihkan. Setelah
itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong sesuai
pola barang kerajinan yang akan dibuat.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri
yang berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya
fashion dari sampah. Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang
sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah
tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk
kerajinan yang akan dibeli.

4. Manfaat kegiatan membuat kerajinan.


a. Anak dapat mengenal kerajinan sederhana dari bahan bekas khususnya
plastic bekas
b. Guna untuk melatih motorik halus anak.
c. Melatih sikap emosi anak dengan baik.
d. Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri,bukan
karena pengaruh dari orang lain.
e. Dapat mengungkapkan perasaannya ketika melakukan kegiatan
f. Dapat membangkitkan minat anak.
g. Anak menjadi terampil dan kreatif.
h. Dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.
i. Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak.
j. Anak dapat mengetahui guna plastik bekas bisa dijadikan kerajinan dan
tidak harus dibuang menjadi sampah sehingga lingkungan menjadi bersih
dan nyaman
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Pengembangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan kreativitas anak melalui pembuatan kerajinan tangan dari plastic
bekas pada kelompok B di TK NURUL ILMI PANYABUNGAN SELATAN.
B. Subjek Penelitian
Rencana penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B di TK NURUL
ILMI PANYABUNGAN SELATAN pada tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari 21
siswa.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK NURUL ILMI PANYABUNGAN
SELATAN pada waktu pelaksanaan semester I tahun ajaran 2020/2021.
D. Faktor Yang Diteliti.
Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang diteliti
adalah :
1. Anak didik, yaitu kreativitas dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran
melalui metode kreativitas membuat kerajinan yang disesuaikan pada tema
saat pembelajaran tersebut.
2. Guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan membuat
kerajinan dari kantong plastic bekas pada anak dengan pembelajaran yang
menyenangkan.
E. Bahan dan Alat untuk kerajinan
 Plastik bekas warna merah jambu (pink)
Plastic yang digunakan harus satu warna dengan jumlah sesuai selera atau
kurang lebih 7-10 buah plastic dalam 1 tangkai.
 Gunting
Gunting yang digunakan jenis gunting yang kecil agar tidak membahayakan
anak didik dan mudah digunakan anak-anak.
 Kawat
Kawat yang duganakan adalah kawat ukuran kecil yang biasa dibuat saat
membuat bunga kertas, plastic ataupun bunga hias
 Penjepit kertas
Penjepit kertas gunanya untuk menjepit plastic yang sudah digunting agar
tidak bertaburan. Dan plastic tersebut terlihat rapi pada saat melipat plastic.
 Bembalut batang
Pembalut batang yang digunakan adalah pembalut batang khusus kerajinan
tangan yang bahannya tipis dan mudah dibentuk
 Lem kertas
Lem kertas gunanya untuk pembalut batang agar tidak lepas.
 Pot bunga
Pot bunga gunanya sebagai tempat bunga. (sudah di siapkan oleh guru)
 Batu kerikil atau pasir
Batu kerikil atau pasir gunanya untuk diletakkan didalam pot bunga agar
bunganya diam ditempat dan tidak goyang.
F. Cara Pembuatan
1. Gunting plastic bagian bawah dan atas sehingga seperti persegi
2. Gunting bagian samping plastic sehingga menjasi 4 bagian dan bentuknya
seperti persegi panjang kira-kira lebarnya 3 cm dan panjangnya 8 cm
3. Rapikan plastic yang sudah digunting sehingga ukuran plastic sama panjang
dan sama lebar dan jepit plastic dengan penjepit kertas dari ujung plastic
4. Setelah dijepit menggunakan penjepit kertas. Selanjutnya lipat plastic dari
bagian bawah kearah atas dengan ukuran ±1cm sampai tidak terlipat lagi
5. Ikatkan kawat kecil pada bagian tengah plastic yang sudah dilipat sampai
terikat dengan kuat agar tidak lepas.
6. Gunting kawatnya dengan ukuran 5cm
7. Tarik plastic yang sudah diikat dengan berlahan pada bagian samping
mengarah ke atas sehingga nantinya plastic tersebut seperti bentuk bunga
8. Gunting plastic yang sudah berbentuk seperti bunga menjadi bentuk bulat
agar terlihat rapi
9. Satukan semua bunga yang sudah diberi kawat dan bunganya sudah
berbentuk bulat seperti bola-bola
10. Balutkan batang bunga dengan pembalut batang khusus kerajinan tangan
sampai semua nya terbalut dengan rapi dan jangan lupa kertas pembalutnya
diberi lem kertas agar tidak lepas.
11. Setelah selesai menyatukan semua bunga dalam satu tangkai berkisaran 10
buah bunga, kita akan mengumpulkan ±4-5 tangkai bunga alam satu pot
12. Masukkan bunga atau tanam bunga dalam pot yang sudah disediakan guru.
G. Rencana Anggaran
1) Plastik bekas (pink) :-
2) Gunting : Rp. 7.000
3) Kawat : Rp. 6.000
4) Penjepit kertas : Rp. 5.000
5) Bembalut batang : Rp. 10.000
6) Lem kertas : Rp. 7.000
7) Pot bunga : Rp. 30.000
8) Batu kerikil atau pasir :-

Anda mungkin juga menyukai