Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH GEOGRAFI

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


 MARHAMIN HOLIS
 MUNIFAH
 RIKA SOLEH
 SITI FAUZEH
 SUDI RETNO NINGSIH
 ZAINUR ROFIQ

TAHUN PELAJARAN 2016-2017


MAN BANGKALAN
DAFTAR ISI

KEANEKARAGAMAN HAYATI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSERVASI
PERUBAHAN FLORA DAN FAUNA
SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA
PERTANYAAN DAN JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
Keanekeragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati Indonesia(Hewan, Tumbuhan dan Mikroorganisme) - Beragam


tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar
40.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada
di Indonesia. Bahkan banyak jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau
hanya ditemukan di suatu daerah saja. 
Misalnya, komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung cendrawasih (Paradisiae
sp.), walabi (Makropus agilis), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon
(Dendrolagus inustus) di Papua; bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau
sumatera (Panthera tigris) dan siamang (Hyolobates sp.) di Sumatra; macan tutul jawa (Panthera
pardus) di Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan maleo (Macrochepalon maleo) di
Sulawesi

Dua orang ilmuwan, yaitu Alfred R.Wallace dan


Weber membagi wilayah persebaran hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia menjadi
tiga kelompok berbeda. Wallace dan Weber membagi penyebaran hewan Indonesia menjadi tiga
zona, yaitu orientalis (Asia), peralihan, dan australis. Artinya, hewan dan tumbuhan di Indonesia
ada yang mirip dengan hewan dan tumbuhandibenuaAsia dan benua Australia.
Di wilayah Indonesia bagian barat (orientalis), hewan-hewannya mirip dengan hewan-hewan
yang ada di Asia, namun tetap memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh hewan diIndonesia. 
Hewan-hewan yang ada di Indonesia bagian barat, antara lain orangutan (Pongo pygmaeus),
harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrensis), buaya
muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), badak (Rhinoceros sondaicus), banteng
jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus indicus), burung rangkong
(Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator).
Di Indonesia bagian timur (australis) terdapat hewan-hewan khas Indonesia yang berbeda dengan
hewan-hewan di Indonesia bagian barat. Contoh-contoh hewan yang terdapat di Indonesia bagian
timur antara lain burung cendrawasih (Paradisaea sp.), burung kasuari (Casuarius bennetti),
kakatua raja (Probosciger
atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus), kanguru pohon (Dendrolagus inustus),
kuskus (Phalangersp.)danwalabi(Macropusagilis)
Di daerah peralihan terdapat hewan-hewan yang tidak ditemui di bagian barat maupun di bagian
timur, contoh hewan-hewan yang terdapat di daerah peralihan ini adalah anoa (Bubalus sp.),
komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, danbabyrussa.
Selain hewan-hewannya, Indonesia juga memiliki tumbuhan yang tidak kalah beragam.
Indonesia memiliki ekosistem yang memiliki tumbuhan yang beranekaragam jenisnya, seperti
ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, padang rumput, dan ekosistem pantai. Bahkan ada
yang memperkirakan bahwa di hutan dengan luas sekitar 2 hektar terdapat sekitar 250 jenis
tumbuhan.  Oleh karena itu, Indonesia sering juga disebut sebagai MegabiodiversityCountry.
Mengapa keanekaragaman hayati di Indonesia berbeda dengan di negara-negara subtropis seperti
negara Eropa ? Banyak sekali tumbuhan khas yang dimiliki Indonesia, seperti salak (Salacca
zalacca), durian (Durio zibethinus), kedongdong (Canarium ovatum), sukun (Artocarpus altilis),
dan mengkudu (Morinda citrifolia). Selain itu, terdapat juga tumbuhan endemik Indonesia
yang cukup terkenal, yaitu bunga bangkai (Raflesia arnoldii) dan matoa (Pometia pinnata).
1. Keanekaragaman hewan
Dari potensi keanekaragaman hayati hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani,
baik dimanfaatkan dagingnya maupun susunya. Beberapa hewan dapat dimanfaatkan tenaganya
untuk membantu mengolah lahan pertanian seperti kerbau, sapi dan gajah. Di beberapa daerah di
Indonesia ada yang memanfaatkan kuda dan lembu sebagai alat transportasi tradisional. 

Tidak sedikit hewan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti ikan arwana, ayam cemani,
beberapa jenis burung berkicau yang sengaja dikembangbiakkan untuk dikomersialkan maupun
sebagai hewan piaraan sekaligus untuk meningkatkan status sosial pemiliknya. Dalam bidang
pertanian kehadiran serangga dan beberapa jenis burung sangat berarti sebagai polinator atau
sebagai musuh alami dari hama.

2. Keanekaragaman tumbuhan
Banyak potensi dari kekayaan keanekaragaman tumbuhan di Indonesia. Sebagian besar
penduduk Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Berbagai varietas padi banyak
ditanam untuk kepentingan swasembada pangan tanpa meninggalkan jenis umbi-umbian, jagung,
sagu maupun ketela sebagai alternatif bahan makanan pokok nonberas. 
Pemenuhan kebutuhan protein dan lemak nabati dapat diperoleh dari beberapa jenis kacang-
kacangan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk kepentingan penyediaan bahan
industri minyak goreng.Seiring dengan makin menipisnya deposit minyak bumi, sekarang mulai
dirintis pengembangan tanaman jarak untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel sebagai
alternatif pengganti bensin dan solar.

Beraneka ragam tanaman buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang
penting bagi kesehatan. Berbagai jenis tanaman obat, terutama dari keluarga Zingiberaceae, akar,
dedaunan maupun biji-bijian sudah banyak dibudidayakan untuk apotik hidup atau untuk
keperluan penyediaan bahan baku industri jamu dan farmasi.

Beberapa jenis tanaman seperti jati, meranti, mahoni dan beberapa jenis lain merupakan pemasok
bahan baku mebel, bahan konstruksi rumah maupun industri berbasis kayu. Jenis-jenis pinus
menghasilkan minyak terpentin atau bahan baku kertas, pohon karet, dan damar untuk disadap
getahnya dan masih banyak potensi yang dapat diambil dari keanekaragaman tumbuhan untuk
kesejahteraan manusia.

3. Keanekaragaman mikroorganisme
Beberapa jenis makanan dan minuman tradisional Indonesia dalam proses pembuatannya
melibatkan mikroorganisme. Jamur Saccharomyces sp sangat diperlukan dalam fermentasi
minuman beralkohol. Demikian pula jenis Aspergillus sp membantu proses fermentasi tape.
Beberapa jenis jamur dan bakteri juga menghasilkan antibiotika. Pembuatan susu asam (yoghurt)
maupun nata (sejenis jeli) untuk campuran minuman juga melibatkan bakteri.

Dalam rekayasa genetika pun keterlibatan mikroorganisme tidak dapat diabaikan.


Pembuatan insulin sintetis membutuhkan bakteri sebagai plasmid. Demikian juga dalam proses
degradasi sampah kehadiran mikroorganisme pengurai sangat diperlukan. Dalam bidang
pertanian beberapa bakteri pengikat nitrogen sangat membantu meningkatkan kesuburan tanah.
Di bidang industri logam beberapa jenis bakteri membantu proses pemurnian bijih besi. Dengan
demikian mikroorganisme merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam hayati yang vital
bagi kehidupan.

Sebagian wilayah daratan Indonesia merupakan kawasan hutan, mulai dari Sumatera,
Jawa, Kalimantan hingga Papua terdapat kawasan hutan.Meski dari waktu ke waktu terjadi
penciutan kawasan hutan, tidak dapat dipungkiri bahwa hutan merupakan potensi sumber daya
alam hayati yang teramat penting.

Hutan sangat penting dalam daur hidrologi, karena kemampuannya dalam menyimpan air
hujan. Sebagian besar hutan di Indonesia merupakan tipe hutan hujan tropis. Dengan
melimpahnya keanekaragaman hayati yang sangat tinggi menjadikan hutan sebagai sumber
kekayaan plasma nutfah.

Dalam hutan hujan tropis keanekaragaman jenis pohon penghasil kayu sangat tinggi, di
samping potensi keanekaragaman jenis-jenis anggrek, lumut maupun tumbuhan paku.Jenis-jenis
mamalia besar seperti gajah, harimau, singa, orang utan, banteng, sapi hutan menjadikan hutan
sebagai habitatnya.

Beberapa jenis herbivora seperti rusa, kijang maupun kambing liar juga dapat dijumpai di
hutan.Karena itu upaya konservasi dan pelestarian hutan menjadi hal yang mutlak dilakukan
untuk menjaga kelestarian kawasan hutan.

Ada dua macam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu secara
insitu dan eksitu. Pelestarian secara insitu adalah pelestarian sumber daya alam hayati pada
habitat aslinya.  Adapun pelestarian secara eksitu adalah pelestarian sumber daya alam hayati di
luar habitat aslinya. 
Pemerintah sudah menetapkan beberapa kawasan hutan sebagai hutan lindung, taman nasional,
dan suaka margasatwa. Ini merupakan upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati baik
tumbuhan maupun hewan agar terhindar dari bahaya kepunahan. Sebagai contoh pelestarian
gajah di Way Kambas Lampung dan komodo di pulau Komodo Nusa Tenggara Timur.

Kebun binatang yang ada di Indonesia memiliki koleksi satwa yang beraneka ragam.
Satwa-satwa yang dijadikan koleksi sengaja dipindahkan dari habitat aslinya ke dalam
lingkungan kebun binatang. Di samping bertujuan melengkapi keragaman hewan, pemindahan
hewan ini juga dimaksudkan sebagai sarana rekreasi dan pembelajaran pada masyarakat dan
pengembangan satwa untuk pelestarian satwa yang bersangkutan. Ini merupakan pelestarian
secara eksitu. 

Demikian pula pembangunan kebun plasma nutfah, kebun botani, dan kebun koleksi di
beberapa daerah. Kebun plasma nutfah ditujukan untuk melestarikan jenis-jenis tumbuhan baik
jenis unggul maupun yang masih liar. Pada kebun koleksi tanaman terbatas pada jenis-jenis
unggul saja. Adapun kebun botani, lebih bersifat melestarikan jenis daripada plasma nutfah
dalam arti yang sebenarnya.
Penting Untuk Diingat
Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman yaitu keanekaragaman
gen, jenis, dan ekosistem. Keanekaragaman gen timbul karena adanya perbedaan struktur gen
yang mengekspresikan sifat-sifat berbeda. 
Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat satu spesies pada individu sejenis menimbulkan
variasi. Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat pada individu yang berbeda spesies
menimbulkan keanekaragaman jenis. Keanekaragaman jenis lebih mudah kita kenali daripada
keanekaragaman gen. Adanya perbedaan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem
menimbulkan keanekaragaman ekosistem.

Ada dua ekosistem utama di bumi, yaitu ekosistem darat (terrestrial) dan ekosistem
perairan (akuatik). Ekosistem darat mencakup beberapa bioma. Menurut aliran airnya ekosistem
perairan dibedakan menjadi ekosistem perairan mengalir dan ekosistem perairan tidak mengalir,
sedangkan menurut salinitasnya ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar,
ekosistem air laut, dan ekosistem air payau.

Keanekaragaman hayati di Indonesia, baik keanekaragaman hewan, tumbuhan dan


mikroorganisme memiliki arti yang besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
Namun, perlu upaya pelestarian baik secara insitu maupun eksitu. Pelestarian secara insitu adalah
pelestarian keanekaragaman hayati pada habitat aslinya, sedangkan pelestarian secara eksitu
adalah pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya.
Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi antara lain
faktor klimatik, edafik, fisiografi, dan biotik.
a. Faktor Klimatik
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora
dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang
senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat
menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada
kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis
merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang
berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu,
kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.
1) Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran
yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis,
menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan
wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang
mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar
matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan
dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan
variasi suhu udara di muka bumi.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena
berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta
tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang
hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap
perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna
tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan
habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia,
hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan
salah satu kendala bagi makhluk hidup.
Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol
persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya.
Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti
vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
2) Kelembapan Udara
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi
adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa
udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di
muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya
terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang
tinggi.
Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.
a) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering
atau gersang (kelembapan udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis rumput gurun.
b) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap, seperti
anggrek dan jamur (cendawan).
c) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah, seperti
eceng gondok, selada air, dan teratai.
d) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim
kemarau dan penghujan. Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson tropis, seperti
pohon jati
3) Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan
uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi
kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah.
Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga
membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman
tertentu.
4) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak
mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yang
menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari
curah hujan. Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung
secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa titik-titik air hujan
yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah,
atau bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau
atau sungai.
Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk
hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-
wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh
aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang
relatif lebih kering.
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang
secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis
flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu
wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di
muka bumi.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang
menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi
oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun
didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan
karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada
lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan
makanan (produsen) bagi hewan.
b. Faktor Edafik
Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi terutama
tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan
berkembangnya tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap tanaman
adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter kesuburan tanah antara lain kandungan
humus atau bahan organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam
pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis dan andosol merupakan
media optimal bagi pertumbuhan tanaman.
c. Faktor Fisiografi
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup adalah ketinggian tempat dan
bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan
mengalami penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari permukaan laut.
Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan
hewan, sebab organisme memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah pantai akan berbeda dengan
yang hidup pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan.
d. Faktor Biotik
Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di
suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan
flora dan fauna. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha
mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal mungkin, walaupun
terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dalam waktu yang relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi
daerah permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut berakibat terhadap
kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin dalam periode jangka waktu yang lama.
konservasi
Konservasi adalah upaya-upaya pelestarian lingkungan akan tetapi tetap memperhatikan manfaat
yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen-konponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang.
Atau konservasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat melestarikan
alam, konservasi bisa juga disebut dengan pelestarian ataupun perlindungan.Jika secara harfiah
konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “Conservation” yang berati pelestarian atau
perlindungan.
Adapun beberapa tujuan konservasi, yang diantaranya sebagai berikut ini:
a. untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga supaya
tidak hancur, berubah atau punah.
b. untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak terlantar, disini
maksudnya apakah dengan cara menghidupkan kembali fungsi yang sebelumnya dari
bangunan tersebut atau mengganti fungsi lama dengan fungsi baru yang memang
diperlukan.
c. untuk melindungi benda-benda sejarah atau benda jaman purbakala dari kehancuran atau
kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam, mikro organisme dan kimiawi.
d. untuk melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung yaitu dengan
cara membersihkan, memelihara dan memperbaiki baik itu secara fisik maupun secara
langsung dari pengarauh berbagai macam faktor, misalnya seperti faktor lingkungan yang
bisa merusak benda-benda tersebut.
Beberapa manfaat konservasi
a. Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi
maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.
b. Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah.
c. Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik.
d. Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro
organisme dan lain-lain.
e. Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya.

Jika dari segi ekonomi:


Unutk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga kehidupan misalnya
kerusakan pada hutan lindung, daerah aliran sungai dan lain-lain. Kerusakan pada lingkungan
akan menimbulkan bencana dan otomatis akan mengakibatkan kerugian.
Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber genetika yang terkandung pada
flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk obat-obatan.
A. Kawasan suaka alam (KSA)
1. CAGAR ALAM
Cagar alam adalah suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu
yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.Contoh
kawasan yang dijadikan cagar alam di Indonesia adalah Cagar Alam Pananjung
Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Nusakambangan Barat dan Cagar Alam
Nusakambangan Timur di Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam), maka kegiatan
wisata atau kegiatan lain yang bersifat komersial, tidak boleh dilakukan di dalam area
cagar alam. Sebagaimana kawasan konservasi lainnya, untuk memasuki cagar alam
diperlukan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). SIMAKSI bisa
diperoleh di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
2. SUAKA MARGASATWA
Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adalah
Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang
mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan
kekayaan dan kebanggaan nasional.
Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga
kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Adanya taman nasional dan cagar alam
menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna
khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan
fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian
keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan
datang.
B. Kawasan pelestarian alam
1.Taman Nasional
taman nasional adalah kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik
diaratan maupun di perairan.taman nasional memiliki fungsi ganda yaituperlindungan
terhadap siste penyngga kehidupan dan perlindungan jenis tumbuhan dan hewan serta
pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.taman nasional juga penting untuk
ilmu pengetahuan,pendidikan,budaya,dan rekreasi alam.dan beberapa taman nasional di
indonesia adalah sebagai berikut:
a).taman nasional gunung lauser
taman nasoinal (TN) ini terletak di propinsi sumatera utara dan propinsi
daerah istimewa aceh,dengan ketinggian 0-3.381 m di atas permukaan laut,dengan
luas 1.095.192ha ,dan flora langkah yang dilindungi dalah bunga raflesia
arnoldiivar.dan fauna yang di lindungi:gajah,beruang malaya,harimau
sumatera,badak sumatera,orang utan sumatera,macan akar,burung kuda,kambing
sumba,itik liar dan tapir
b).taman nasional kerinci sablat
taman nasional ini terletak di 4 propinsi yaitu:jambi,sumatera
barat,sumatera selatan,bengkulu.jenis flora yang dilindungi:bunga
raflesia,anggrek,pasang,kismis.dan jenis fauna yang
dilinduni:tapir,simpoi,bangka,barang-berang,ungko,kelinci,landak,tikus
hutan,babi batang,badak sumatera,gajah,harimau sumatera,harimau
kumbang,simang kera ekor panjang,kancil,muncak dan rusa.
c).taman nasional bukit narisan selatan
Luasnya adalah 356.800 Ha,membentang dari ujung selatan propinsi bengkulu
sampai ujung selatan propinsi bengkulu.dan jenis faunanya antara
lain:meranti,keruing,pengarawang,pasang,bayur,damar,kemiri,cemara
gunung,mengkudu,jenis fauna yang dilindungi antara lain:owa,babi rusa,kijang
gajah,tapir,kambimg hutan,kerbau liar,badak,macan tutul,landak dan teringgiling.
d).taman nasional ujung kulon
taman ini terletak di ujung paling barat pulau jawa,dan fauna yang dilindungi dan
hampir punah antar lain:badak bercula satu,banteng gibon jawa,harimau loreng dan surili
e)taman nasional gunung gede-pangarongo
taman ini terletak di kabupaten bogor,cianjur dan suka bumi.dan flora yang
dilindungi:pohon raksasa yang ada adalah rasmala mencapai tinggi60 m dan satwa yang
masih ada yaitiu,gibon jawa,surili,kera,lutung dan macan tutul
f).taman nasional komodo
taman ini terletak pada di pulau komodo,rinca,podang,gilimotong.dan flora yang dilindungi
dalah kayu hitam,bayur, dan fauna/satwa yang khas adalah,komodo.
3).hutan wisata
Hutan wisata adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu di
bina dan di pertahankan sebagai hutan,yang dapat dimanfaat kanbagi kepentingan
pendidikan,konservasia alam,dan rekreasi.misalnya pangandaran
4).taman hutan raya
Taman hutan raya adalah kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk
koleksi tumbuhan dan hewan.alami atau non alami,jenis asli atau pendatang, yang berguna
untuk perkembangan ilmu pengetahuan,pendidikan,kebudayaan,dan rekreasi.taman ini dapat
disebut sebagai taman propinsi,misalnya pulau sempu di jawa timur
5).taman laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam atau
keunikan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam,yang diperuntukkan guna
melidungi plasma nutfah lautan.misal Bunaken di sulawesi utara.
6).Wana wisata
Wana wisata adalah kawasan hutan yang disamping fungsi utamanya sebagai hutan
produksi,juga di manfaatkan sebagai obyek wisata hutan
7).hutan lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan alam yang biasanyaterletak di daerah pegunungan yang
di konservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi an untuk mengatur tata
air.
8).kebun raya
Kebun raya adalah kumpulan tumbu-tumbuhan di suatu tempat,dan tumbu-yumbuhan
tersebut brasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi,ilmu
pengetahuan,dan rekreasi.misalnya keun raya bogor dan purwodadi.selain tempat-
tempatyang telah disebutkandi atas yang memang ditetapkan oleh pemerintahsebagai tempat
konsrvasi,sebenarnya masyarakat pun dapat dapat berpartisipasi alam pelestarian
keanekaragaman hayati.bentuk partisipasi masyarakat dalam pelestarian keanekaragaman
hayati misalnya:
a) Memperkya koleksi tanaman di pekarangan rumah
b) Tidak membunuh burung dan hewan-hewan lainya
c) Tidak membuang limbah sembarangan,terutama limbah pabrik,limbah rumah
tangga,dan limbah pestisida.
Perubahan flora dan fauna di dunia
1. Pengaruh Evolusi
Evolusi adalah perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan ialam jangka waktu
yangsangat lama, dari bentuk sederhana ke bentuk vang lebih sempurna. Proses evolusi ini bisa
berjalan dalam ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun. Dari hasil penelitian terhadap fosil-fosil
hewan dan lapisan batu-batuan, para ahli berpendapat bahwa hewan- hewan pada zaman purba
pada dasarnya sama dengan hewan-hewan yang hidup sekarang ini, walaupun memiliki
perbedaan dalam beberapa hal.
2. Seleksi Alam
Seleksi adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makhluk hidup
tertentu yang dapat bertahan hidup atau mampu menyesuaikan diri untuk tetap hidup dan tinggal
di lingkungan hidup tersebut. Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya akan punah atau pindah ke lingkungan hidup lain.
Ada dua faktor utama yang menentukan seleksi, yaitu sebagai berikut.
• Faktor Alam
Faktor alam tertentu membatasi kemampuan hidup suatu organisme.
Misalnya di daerah gurun atau padang pasir hanya terdapat jenis tumbuhan tertentu yang tahan
terhadap iklim panas dan jumlah air yang sangat sedikit. Begitu juga hewan-hewan tertentu tidak
dapat hidup pada keadaan alam tertentu.
• Faktor Lingkungan
Sesama makhluk hidup sering bersaing dalam memperebutkan makanan dan ruang hidup. Akibat
persaingan tersebut, yang kalah akan punah sedang yang menang akan tetap bertahan hidup.
Misalnya, sekarang ini sudah jarang dijumpai harimau, badak bercula satu, dan beberapa jenis
hewan lainnya.
3. Adaptasi Lingkungan
Telah kita ketahui bahwa keadaan lingkungan hidup sangat beraneka ragam. Hal ini
menuntut makhluk hidup untuk selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi
lingkungan hidupnya. Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berbeda akan menghasilkan
makhluk baru yang berbeda pula. Inilah yang dimaksud dengan adaptasi. Adaptasi inilah yang
terutama menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.
4. Perusakan oleh Manusia
Karena keterbatasan ekonomi dan tuntutan kehidupan, manusia banyak memburu hewan
dan menebangi tumbuhan. Tindakan manusia yang membabi buta tanpa mengedepankan
pembangunan berkelanjutan akan menyebabkan banyak hewan-hewan mati dan bahkan punah.
Sementara penebangan pohon-pohon di hutan-hutan tanpa perhitungan, mengakibatkan hutan
menjadi gundul dan mata air kering, sehingga pada musim hujan dapat terjadi bencana tanah
longsor dan banjir.
5. Bencana Alam
Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya
lingkungan dan kehidupan hewan dan tumbuhan. Bencana alam tersebut antara lain gempa bumi,
tanah longsor, letusan gunung api, banjir, angin topan, musim kemarau yang berkepanjangan dan
lain-lainnya. Dampak bencana alam juga dapat merusak areal pertanian dan tempat tinggal
manusia beserta sarana-sarana kehidupan, seperti jalan.
SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
1 Persebaran tumbuhan di Indonesia
Keberadaan bermacam-macam tumbuhan disuatu tempat dipengaruhi oleh faktor-faktor
iklim terutama curah hujan dan suhu udara. Hal tersebut mengakibatkan jenis pertumbuhan
didaerah iklim tropis berbeda dengan tumbuhan didaerah iklim kutub. Selain faktor iklim,
ketersediaan air dan jenis tanah juga memengaruhi persebaran tumbuhan.
Berdasarkan klasifikasi koppen, hutan-hutan di Indonesia dapat dibedakan menjadi 3
wilayah sebagai berikut:
a) Indonesia bagian barat
Wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam wilayah iklim Af (tropis basah). Wilayah
iklim Af biasanya memiliki curah hujan rata-rata kurang lebih 60 mm per bulan. Indonesia
bagian barat meliputi, sumatera,Kalimantan,jawa, dan pulau-pulau kecil disekitarnya yang
pernah menjadi satu dengan benua Asia.
b) Indonesia bagian tengah
Wilayah Indonesia bagian tengah termasuk wilayah iklim Am (tropis sedang). Wilayah ini
biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan. Indonesia bagian tengah, pulau
Sulawesi dengan pulau sekitarnya.
c) Indonesia bagian timur
Wilayah Indonesia bagian timur termasuk Aw (tropis kering). Wilayah iklim Aw
biasanya memiliki curah hujan kurang dari 60 mm per bulan dan rata-rata curah hujan
tahunan lebih rendah dari wilayah iklim Af. Indonesia bagian timur, papua, dan pulau-pulau
disekitarnya pernah menjadi satu dengan benua Australia.
2 Persebaran Hewan di Indonesia
Kehidupan hewan sangat dipengaruhi oleh keadaan tumbuhan dan iklim. Habitat hewan
di Indonesia dikelompokkan oleh Alfred Russel Wallace, ahli botani inggris, menjadi tiga
wilayah fauna.
a) Indonesia bagian barat
Pada wilayah barat terdapat hewan-hewan yang mirip hewan dibenua Asia. Beberapa
contoh hewan di Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut :
 Harimau terdapat di jawa, Madura, dan bali
 Beruang terdapat di sumatera dan Kalimantan
 Gajah terdapat di hutan-hutan sumatera
 Badak terdapat di sumatera dan jawa
 Banteng terdapat di jawa dan Kalimantan
 Orang utan,siamang,monyet ekor panjang,owa (primate) terdapat di sumatera,
jawa dan Kalimantan
 Kera gribon terdapat di sumatera dan Kalimantan
b) Indonesia bagian tengah
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah bersifat khas dan
berbeda dengan hewan di Indonesia bagian barat dan timur. Contoh hewan di wilayah
Indonesia bagian tengah adalah sebagai berikut:
 Biawak dan komodo terdapat di pulau komodo, NTT
 Anoa terdapat di Sulawesi
 Babi rusa terdapat di Sulawesi dan bagian barat kepulauan Maluku
 Burung maleo terdapat di Sulawesi dan kepulauan sangihe
c) Indonesia bagian timur
Hewan-hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan dibenua
Australia. Beberapa contoh hewan Indonesia dibagian timur adalah sebagai berikut:
 Kanguru pohon terdapat di pulau papua
 Tikus berkantung atau musang berkantung terdapat di Maluku sebelah timur dan
pulau papua
 Burung kasuari terdapat di pulau papua, kepulauan Aru, dan pulau Seram
 Burung cendrawasih terdapat di pulau papua dan kepulauan Aru
 Burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih terdapat di Maluku
Wilayah fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis
Weber. Pembagian wilayah fauna di Indonesia berdasarkan pada garis Wallace dan garis Weber.
Garis Wallace merupakan garis imajiner yang dicetuskan oleh Alfred Russel Wallace. Hal ini
didasarkan pada kesimpulan Wallace tentang kehasan fauna Sulawesi yang merupakan daerah
peralihan antara fauna Asia dan Australia. Garis Wallace ditarik dari sebelah timur Filipina,
melalui selat Makassar hingga perbatasan antara pulau Bali dan Pulau Lombok.
3. Penggolongan Hutan
Menurut undang-undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Pengertian hutan adalah
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber alam hayati yang di dominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat
dipisahkan
Hutan dapat di golongkan atau dibedakan atas beberapa kriteria yaitu sebagai berikut :
a) Berdasarkan jenis tumbuhan
1) Hutan homogen yaitu hutan yang terdiri atas satu jenis tumbuhan utama, misalnya
hutan jati dan hutan pinus.

2) Hutan heterogen yaitu hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan, misalnya
hutan hujan tropis.
b) Berdasarkan ketinggian tempat
1) Hutan pantai yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai, misalnya hutan di pantai
timur pulau sumatera dan pantai utara pulau jawa

2) Hutan rawa yaitu hutan yang terdapat didaerah rawa, misalnyahutan dipulau
Kalimantan

3) Hutan dataran rendah yaitu hutan yang terdapat di dataran rendah

4) Hutan pegunungan yaitu hutan yang terdapat didaerah pegunungan.

c) Berdasarkan keadaan iklim


1) Hutan hujan tropis yaitu hutan dengan pohon-pohon besar, tinggi, dan berdaun lebat.
Contohnya hutan di pulau sumatera, Kalimantan, papua, dataran rendah amazon
(brasil), serta florida bagian selatan ( amerika tengah)
2) Hutan musim yaitu hutan dengan pepohonan yang daunnya meranggas pada musim
kemarau dan bertunas pada musim hujan.
Hutan ini terdapat di India, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia (Jawa Timur,
Sulawesi, Nusa tenggara).

3) Hutan iklim sedang yaitu hutan yang terdapat di wilayah 25’-40’ LU dan LS. Hutan
jenis ini banyak terdapat di Australia dan sepanjang pantai pasifik di Amerika Utara.

d) Berdasarkan manfaat dan tujuan


1) Hutan produksi yaitu hutan yang dimanfaatkan untuk meghasilkan bahan baku
industri seperti kayu untuk bahan bangunan, kertas, dan perabot rumah tangga.

2) Hutan lindung yaitu hutan yang dimaksudkan untuk perlindungan alam dan
pelestarian lingkungan. Kegunaan hutan lindung antara lain untuk mencegah erosi,
banjir, serta menyimpan cadangan air tanah.

3) Hutan rekreasi yaitu hutan yang diperuntukkan bagi kegiatan rekreasi.


4) Hutan suaka alam yaitu hutan yang berfungsi melindungi tumbuh-tumbuhan dan
hewan langka.

4 Jenis-jenis hutan di Indonesia dan Pemanfatannya


Di Indonesia terdapat beberapa macam hutan sebagai berikut :
a) Hutan musim terdapat di daerah yang dipengaruhi iklim musim. Selama musim kemarau,
pohon-pohon di hutan musim banyak yang meranggas dan pulih kembali pada musim
hujan.
Hutan musim sering disebut hutan homogen karena hanya terdiri dari satu jenis
tumbuhan.

b) Hutan hujan tropis terdapat di daerah yang banyak mendapat hujan. Pohon-pohon pada
hutan ini berdua lebat dan dasar hutan gelap karena sinar matahari sulit menembus
kanopi atau bagian atas hutan. Tanah dan udara dalam hutan lembap karena uap air sukar
terevaporasi. Pohon-pohon di hutan tropis sering dililiti oleh tumbuhan merambat, seperti
rotan.
c) Hutan bakau terdapat di dataran rendah pantai yang berlumpur. Akar pohon bakau yang
berada di atas permukaaan air pada waktu air surut dapat menahan abrasi.

d) Hutan sabana terdapat didaerah yang mendapat sedikit hujan. Hutan sabana merupakan
padang rumput yang berada dibeberapa tempat terdapat pohon-pohon yang tidak rapat
dan semak belukar. Hutan jenis ini banyak terdapat di daerah Nusa Tenggara serta
dimanfaatkan pertenakan sapi, kambing, dan kuda.

Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain
sebagai berikut:
a) Menyuburkan tanah karena sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mati dapat
membentuk humus
b) Menyimpan sertamengatur persediaan air, karena akar-akar pohon di hutan
mampu menghambat dan menahan air yang masuk kedalam tanah.
c) Mencegah erosi dan tanah longsor karena akar-akar pohon memiliki daya ikat
terhadap butiran-butiran tanah.
d) Menjaga keseimbangan tanah karena curah hujan yang jatuh didaerah hutan
akan mengisi cadangan air tanah.
e) Menghasilkan bahan mentah untuk industry dan bahan bangunan, antara lain
rotan untuk industry dan bahan bangunan; kapur barus untuk pewangi obat;
damar dapat diolah menjadi cat,pernis, lak; getah perca dapat dipakai sebagai
bahan alat-alat labotorarium, bola golf, isolator kabel; dan jelutung merupakan
bahan mentah pada industry kimia.
f) Mengurangi polusi udara karena daun-daun pada pepohonan mampu
menyerap gas-gas polutan.

SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA


1.Persebaran Komunitas Tumbuhan di Dunia
Persebaran tumbuhan di muka bumi didasarkan atas letak geografis dan fisiologis atau
dikenal dengan sebutan pendekatan ekologi.Pada tahun 1889 C. Hart Meeriem, seorang peneliti
biologi alam berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh
temperatur.Kemudian dapat di buktikan adanya faktor kelembaban ternyata lebih berperan
daripada faktor temperatur.Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah
tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, padang rumput dan akhirnya kaktus atau
tanaman padang pasir.
Komunitas Flora secara umum di dunia dapat di bagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumput
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas.
Berikut macam komunitas organisme tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang( yang
berarti pula penurunan temperaturnya)dalam pembagian mintakat (zona) temperatur.
1. Hutan Hujan Tropis

Di daerah hutan hujan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, yang


mungkin berbeda dengan yang lain. Hutan-hutan hujan tropis di seluruh dunia
mempunyai persamaan.Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkan air dan keadaan
alamnya memungkinkan terjaganya pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan
tersebut kompleks.Misalnya, terdapat di daerah tropis dan subtropis yang ada di
Indonesia, daerah Australia bagian utara, Papua, Afrika Tengah dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-
cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatakan
hutan menjadi gelap.Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar
hutantersebut secara langsung. Kelembaban selalu tinggi dan tetap dengan rata-rata 25
.Pada hutan bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang khas
yaitu liana dan epifit.Rotan adalah jenis liana, sedangkan anggrek adalah jenis epifit.

2. Hutan Gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan
kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan
oleh hal-hal berikut .
a. Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya
musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian
yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
b. Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur
sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti.
Tumbuhan semusim matipada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya.
Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya.Di
hutan gugur, jarak antara pohon-pohonya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya
sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.
3. Taiga

Taiga adalah hutan yang terdiri atas spesies-spesies tumbuhan yang daunnya
berbentuk seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifera,
terutam pohon picia, alder (alnus), birch(betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini
merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat
di belahan bumi utara ( Siberia Utara, Rusia, Ameriaka Tengah dan Utara), dengan masa
pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
4. Padang Rumput

Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropis sampai ke daerah
subtropis. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun.Hujan yang tidak
teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil
air.Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah
rumput. Daerah padang rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di Amerika
Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan
Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang
pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut :
a. Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan
yang ada adalah rumput-rumput kerdil
b. Praire(padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang
pada musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput
tundra.
c. Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya
terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
5. Sabana

Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang
terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar
serta rumput-rumputan. Jenis pohon yang terdapat di daerah sabana Australia terutama
ekaliptus, sedangkan di daerah Kenya, Afrika terutama baobab (adansonia digitata) yang
memiliki ciri antara lain daun dan cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti
payung yang melebar, batangnya tebal, dan relatif kasar. Vegetasi yang tumbuh dengan
jarang disebabkan oleh kondisi bulan kering yang lebih lama jika dibandingkan bulan
basah dan rendahnya curah hujan di daerah tersebut.Wilayah penyebaran sabana terutama
di Australia, Afrika Timur, Brazilia, dan Indonesia terutama di Kepulauan Nusa
Tenggara.

Ciri-cirinya:
a. Terdapat di daerah tropis
b. Jenis tumbuhannya xerofit
c. Tumbuhan tersebar di daerah tersebut secara berjauhan
d. Hewan yang tinggal di dalamnya ada pula hewan herbivore
e. Curah hujan rendah (hanya sekitar 200 mm/th)
f. Bulan basah hanya terdapat 2-3 bulan saja
Jenis-jenis sabana adalah sebagai berikut :
a. belukar tropis : terdapat berbagai semak, pada musim hujan tumbuh dengan
mudah
b. hutan sabana : terdapat tumbuhan menjalar dan menutupi tanah, jarang
terdapat pohon tinggi
c. sabana semiarid : terdapat pada daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi
oleh semak-semak yang tahan kekeringan
6. Gurun

Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang
rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin
gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250mm per tahun atau kurang.Hujan lebat
jarang terjadi dan tidak teratur.Pancaran matahari sangat terik dan terjadi penguapan
tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40
.Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat.Pada umumnya,
tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak
berdaun.Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat
yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun,tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan berbuah
dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat
menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim berikutnya
.
7. Tundra

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah
lingkungan kutub utara.Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan
musim panas yang panjang dan serta terang terus menerus.Daerah tundra di kutub dapat
ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23 ½
°LU/LS.Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon maka pohon itu
terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama
sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya
berbunga dengan warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek
sehingga pada musim pertumbuhan , pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah
ini dapat beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun
dalam keadaan beku.
2.Persebaran Komunitas Hewan di Dunia
Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan tumbuhan, sedangkan tumbuhan
memengaruhi jenis-jenis hewan di suatu wilayah.Keberadaan hewan di tiap-tiap bioma
tergantung pada ketersediaan makanan yang terdapat di daerah tersebut.Secara langsung atau
tidak langsung, iklim sangat berpengaruh terhadap persebaran hewan.Akibat pengaruh iklim,
hewan dapat di kelompokkan berdasarkan habitatnya.
1. Hewan di daerah padang rumput
Jumlah spesies hewan di daerah padang rumput lebih banyak bila dibandingkan
dengan bioma darat lainnya. Hewan pemakan rumput yang berukuran besar, misalnya
zebra di Afrika, kangguru di Australia, dan bison di Amerika, merupakan konsumen
primer di padang rumput. Predator yang terdapat di padang rumput seperti singa dan
anjing liar memangsa herbivora besar, sedangkan ular memamgsa herbivora kecil. Di
padang runput juga banyak terdapat serangga seperti belalang, kumbang, dan capung

Zebra merupakan salah satu hewan yang hidup di padang rumput

2. Hewan di daerah gurun


Hewan-hewan kecil di daerah gurun hidup dalam lubang di bawah tanah. Hewan
–hewan itu akan keluar untuk mencari makanan pada pagi atau malam hari. Hewan –
hewan gurun beradaptasi terhadap lingkungan yang panas dan gersang.Hewan besar
jarang hidup di daerah gurun karena sukar menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi dan
keterbatasan air.Salah satu jenis hewan besar yang mampu bertahan hidup dengan baik di
daerah gurun adalah unta. Jenis hewan yang banyak terdapat di daerah gurun seperti ular,
hewan pengerta ( rodensia ), dan kadal.

Unta merupakan contoh hewan yang hidup di daerah gurun

3. Hewan di daerah tundra


Beberapa hewan yang hidup di bioma tundra. Bersifat menetap dan ada pula yang
hanya datang pada musim panas untuk berkembang biak. Hewan yang hidup menetap di
daerah ini, baik burung maupun mamalia, mempunyai bulu atau rambut yang tebal.Bulu
tebal ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu rendah. Untuk perlindungan
terhadap suhu rendah, beberapa jenis hewan dapat berganti warna bulu menjadi putih
pada musim dingin. Warna putih tersebut merupakan warna pelindung diatas salju dan
juga untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
Jumlah spesies makhluk hidup di daerah tundra sangat sedikit, bahkan lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah spesies di gurun.Makin mendekati ke arah kutub dari
daerah tundra, makin banyak terdapat tutupan es. Hewan lain yang dapat hidup di tundra
adalah beruang kutub, kelinci kutub, singa laut, anjing laut dan pinguin. Jenis serangga
yang hidup di daerah tundra sangat banyak, khususnya lalat yang telurnya tahan dingin
dan menetas pada musim panas.
beruang kutub merupakan contoh hewan yang hidup di daerah tundra

4. Hewan di daerah hutan hujan tropis


Hewan-hewan hutan hujan tropis yang sering kita jumpai adalah babi hutan, kera,
kucing hutan, dan bajing.Bila kita masuk ke dalam hutan tropis pada siang hari, kita tidak
menjumpai banyak hewan.Hal ini disebabkan dasar hutan yang gelap dan banyak hewan
yang hidup di daerah kanopi pada siang hari.
Selain itu, banyak hewan hutan yang beraktivitas di malam hari (nokturnal).
Contoh keadaan ekologis yang sama terjadi pada berbagi hutan hujan tropis di bumi
adalah hewan herbivora menjadi mangsa hewan karnivora. Contoh hewan karnivora di
daerah hutan hujan asia dan afrika adalah macan tutul, sedangkan karnivora di amerika
dalah jaguar. Contoh hewan herbivora yang sering menjadi mangsa di daerah hutan hujan
asia adalah rusa dan kijang.

Bajing merupakan contoh hewan yang hidup di daerah hutan hujan tropis
5. Hewan di daerah hutan gugur
Beberapa hewan yang hidup di daerah hutan gugur adalah beruang, rusa, rakun,
tupai, rubah, dan burung pelatuk.
6. Hewan di daerah taiga
Hewan khas yang terdapat di daerah taiga adalah rusa. Ada juga hewan lain
walaupun jumlahnya tidak banyak seperti beruang hutan dan ajak. Kebanyakan burung
yang hidup di daerah taiga adalah burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Rusa merupakan contoh hewan yang hidup di daerah taiga


3.Persebaran Wilayah Fauna di Dunia menurut Alferd Russel Wallace
Umumnya hewan tersebar secara terbatas pada daerah tertentu karena adanya berbagai
penghalang atau karena sejarah pada zaman dahulu. Umumnya yang menjadi penghalang dan
pemisah persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan
bumi.faktor-faktor tersebut antara lain laut, gunung, sungai, padang pasir, dan iklim.
Wilayah pesebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater ( 1858 ), selanjutnya
dikembangkan oleh Huxley ( 1868 ) dan oleh Wallace ( 1876 ). Menurut Alfret Russel Wallace,
persebaran fauna di dunia di kelompokan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik, Australis,
Oriental, Paleartik, dan Etiopian.
a. Wilayah Neartik
Wilayah Neartik meliputi seluruh wilayah Amerika Utara dan seluruh daerah
Greenland. Amerika Utara bagian timur terdiri atas hutan gugur, Amerika Utara bagian
tengah terdiri atas padang rumput, dan Amerika Utara bagian Utara terdiri atas Hutan
Konifer yang luas.
Lingkungan Greenland sangat menarik, terutama lingkungan fisiknya yang
tertutup salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Hewan yang terdapat di wilayah
Neartik antara lain antelop bertanduk cabang tiga, sejenis tupai dari Amerika Utara
( prairie dog ), kalkun, burung biru, salamander, bison dan karibao ( karibu ).

Karibu merupakan contoh fauna neartik

b. Wilayah Neotropik
Wilayah ini meliputi Meksiko bagian selatan sampai Amerika bagian selatan dan
tengah.Diwilayah ini sebagian beriklim tropis dan di zona selatan beriklim sedang.
Hewan yang terdapat di wilayah ini ntara lain : kukang, armadillo, alpaka,
kelelawar pengisap darah, orang hutan, siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi,
kuda, tapir ( yang berbeda dengan tapir Asia ) dan kera.

Trenggiling merupakan contoh fauna neotropik

c. Wilayah Australis
Yang meliputi Australis, Selandia Baru, Irian, dan Malukuserta pulau-pulau
disekitarnya.
Hewan yang hidup di wilayah ini antara lain kangguru, trenggiling, koala, kasuari,
cenderawasih, kiwi, kura- kura, buaya, kakatua,burung penghisap madu dan burung emu.
Kangguru merupakan contoh fauna australis

d. Wilayah Oriental
Wilayah Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau nya yang dekat,
diantaranya Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulewesi, Srilangka, dan Filipina.Sebagian
besar wilayah ini beriklim tropis.
Hewan spesifik di wilayah ini antara lain harimau, gajah, gibon, orang utan, dan
badak bercula satu.

Harimau contoh fauna oriental


e. Wilayah Paleartik
Wilayah Pleartik meliputi hampir seluruh daratn eurasia dan beberapa daerah
tertentu, anatar lain Himalaya, Afganistan, Afrika Ingris dan Jepang
Hewan yang hidup antara lain bison, landak, kucing kutub, rusa kutub dan
menjangan kutub.

Rusa kutub contoh fauna paleartik

f. Wilayah Etiopian
Wilayah Etiopian meliputi seluruh daratan Benua Afrika, Madagaskar, dan
daratan Arab bagian selatan. Dibagian utara terdapat Gurun Sahara yang merupakan
padang pasir terluas di dunia.
Hewan-hewan yang terdapat diwilayah ini antara lain Gorila, simpanse, antelop,
burung unta, kuda nil, zebra, dan jerapah.
Jerapah contoh fauna etiopian
PERTANYAAN
1.Apa saja 3 zona yang disampaikan oleh wallace dan weber ?
2.Indonesia kaya akan berbagai macam tumbuhan dan luas hutan sekitar 2 hektar, maka
indonesia sering disebut ..............
3. mengapa suhu sangat berpengaruh terhadap hewan dan tumbuhan ?
4. kenapa manusia sangat berperan penting dalam keberadaan flora dan fauna ?
5. apa arti kata conservasi ?
6. apa perbedaan antara taman hutan raya dan taman laut ?
7. sebutkan apa saja penggolongan hutan?
8.apa manfaat hutan bagi bumi ?
9.Mengapa unta termasuk salah satu hewan besar yang dapat hidup di daerah gurun ?
10.Apa perbedaan sabana dan stepa ?
JAWABAN
1. orientalis ( Asia), peralihan, australia
2. megbiodiversity country
3. karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan lingkungan hidup ideal atau optimal.
4. Karena manusia dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup sekitarnya.
5. Pelestrian atau perlindungan
6. –Taman hutan raya adalah kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk
koleksi tumbuhan dan hewan
-taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam.
7. -hutan berdasarkan jenis tumbuhan
- berdasarkan ketinggian tempat
-berdasarkan keadaan iklim berdasarkan manfaat dan tujuan
8. manfaat nya adalah akarnya sangat berfungsi untuk menyerap air dan mencegah terjadi
nya longsor dan tsunami.
9. Ada banyak hal yang membuat unta mampu beradaptasi, salah satunya adalah punuknya
yang dapat menyimpan lemak khusus yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air
dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa
diubah menjadi satu gram air, hal itulah yang menyebabkan unta dapat hidup di daerah
gurun dan mampu tidak makan maupun minum selama beberapa hari.
10. Perbedaan antara Stepa dengan Sabana adalah :
stepa terdiri dari rumput-rumput pendek yang diselingi oleh semak belukar.
sedangkan sabana merupakan padang rumput yang dselingi oleh pohon-pohon tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Geografi Membuka Cakrawala Dunia Kelas XI, Bambang Utoyo
http://geografi-geografi.blogspot.co.id/2010/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sebaran.html
https://www.google.com/search?q=hutan+homogen&client=firefox-
b&tbm=isch&imgil=8PAEhwdv6zIZKM%253A%253BOfZ0
https://www.google.com/search?q=HUTAN+HETEROGEN&client=firefox-
b&tbm=isch&imgil2Fhelmiromdhoni.wordpress.com
https://www.google.com/search?q=HUTAN+PANTAI&client=firefox-Fingintau2.blogspot.com
%25252F2011%25252F06%25252Fthursday-june-16-2011-eksotika-pantai.html
https://www.google.com/search?q=HUTAN+RAWA&client=firefox-Fwww.greenpeace.orgFcampaigns
%melindungi-hutan-alam-terakhirIndonesia-keindahan-dan-kehancuranA
https://www.google.com/search?q=HUTAN+DATARAN+RENDAH&client=firefox-
b&tbm=isch&imgil=0FTdDdhCoed1_M253BV9eq-1CfHHmwyM3Bhttpwww.mongabay.co.idgambar
%25252Fjava-java_0095.htmlA
https://www.google.com/search?q=HUTAN+PEGUNUNGAN&client=firefox-
b&tbm=isch&imgil=KKIl2hoxXe1LpM53By2KWs0gvYZ11YM%253Bhttppengertian-
definisi.blogspot.compengertian-dan-definisi-hutan_12.htmlA
https://www.google.com/search?q=HUTAN+PRODUKSI&client=firefox-b&tbm=isch&imgil=mDJVR3-
DQjrxzM253BRbyA8SjTSYalGMhttpsid.wikipedia.orgwikiFHutan_produksi&source
https://www.google.com/search?q=HUTAN+LINDUNG&client=firefox-syaefusay.wordpress.comketika-
hutan-lindung-jadi-kota
https://www.google.com/search?q=HUTAN+REKREASI&client=firefox-
b&tbm=isch&imgil=UoOnI95wMEAakMwww.godsdirectcontact.or.idFnews.htm&source=iu&pf=
https://www.google.com/search?q=HUTAN+SUAKA+ALAM&client=firefox-
b&tbm=isch&imgil=m8guXgS-
KZuZsM253BAWnmBZAYfHsKDMhttpwww.merdeka.comperistiwahutan-suaka-margasatwa-di-muba-
dijualbelikan-oleh-aparat.html
https://www.google.com/search?q=hutan+hujan+tropi&client=firefox-
httpragamorganisme.blogspot.combioma-hutan-hujan-tropis.html
https://www.google.com/search?q=hutan+musim&client=firefox-httpforestid.blogspot.comhutan-gugur-
daun-tropika.html

https://geographyeducation.wordpress.com/category/persebaran-flora-di-dunia/

k. wardiyatmoko . 2006. Geografi untuk SMA kelas XI, jakarta: erlangga

Anda mungkin juga menyukai