DIMAS
ERIK RIVALDI
JESSICA MIRANDA
M. RIZKI UBAIDILLAH
NINDYA AULIA PUTRI (1401069)
RIEKE AMALUTHVIE T. (1407186)
KELOMPOK 5
6/10/2015
BAB I
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
Jadi penggunaan atau pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah benar-
benar harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut. Dan yang terpenting adalah
media yang disajikan di ruang kelas di mana guru dan siswa hadir bersama-sama
dapat berinteraksi secara langsung (face to face). Disamping mempertimbangkan
ketiga hal di atas juga tentunya harus memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat
dan ukuran, kemampuan siswa untuk menggunakannya dan tidak membahayakan
bagi penggunanya atau dengan kata lain harus praktis, ekonomis, dan mudah untuk
digunakannya.
Di Cina ada proyek yang disebut Universitas Televisi Cina (UTC). Dari
kumpulan-kumpulan artikel maupun catatan pribadi Wilbur Schramm, UTC didirikan
pada tahun 1979 dengan media televisi, buku teks, buku latihan dan buku pedoman
guru, dan berpusat di Peking. Tujuan diselenggarakannya UTC terutama untuk
mengisi kebutuhan tenaga-tenaga muda tingkat pendidikan tinggi yang mempunyai
kemampuan teknis untuk bekerja di kantor-kantor pemerintah maupun perusahaan.
Di samping untuk meningkatkan daya tampung perguruan tinggi yang hanya baru
mampu menampung 4 % dari lulusan pendidikan menengah.
Dari contoh di atas, maka supaya media dapat digunakan secara efektif dan
efesien, menurut Sadiman (1993) ada 3 (tiga) langkah utama yang perlu diikuti
dalam memanfaatkan atau menggunakan media, yaitu:
Tidak semua perubahan dapat dikatakan sebagai bagian dari proses belajar,
beberapa perubahanmungkin terjadi diakibatkan oleh peristiwa yang terjadi pada
individu-individu yang bersangkutan,perubahan yang mungkin terjadi akibat kondisi
politik, sosial,ekonomi, teknologi dan lain sebagainya.Adapun ciri perubahan tingkah
laku dalam pengertian belajar menurut Slameto adalah :
a.Perubahan terjadi secara sadarPerubahan seperti ini berarti bahwa seseorang yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahanitu atau ia merasakan adanya
perubahan yang terjadi dalam dirinya.
c. Howard L. Kingsley mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. (Ahmadi,
2004: 127)
Sumber Belajar
Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses
belajar- mengajar, baiksecara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau
keseluruhan, sementara itu Torklesson (1965) berpendapat
“Sumber belajar itu begitu luasnya, bisa meliputi segala sesuatu yang dipergunakan
untukkepentingan pelajaran yaitu segala apa yang ada disekolah pada masa lalu,
sekarang, dan masa yang akan dating.”
Pengertian sumber belajar secara sederhana disebutkan misal nya : buku-buku,
atlas,brosur, ensiklopedi, majalah, koran, dan lain sebagainya.Sementara Sudrajat
Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar
yang secarakhusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untukmemberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
Manfaat Sumber Belajar
Menurut Karti Soeharto,sumber belajar digunakan untuk memfasilitasi manusia
belajar agar lebihefektif dan efisien , adapun manfaat dari sumber belajar ini
antara lain :
1.Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit dan langsung. Misalnya;
pergiberdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, ke pusat-pusat tenaga listrik,
dan lain sebagainya.
2.Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin di adakan, dikunjungi atau dilihat
secara langsung.Misalnya; model, denah, foto, film, dan lain sebagainya.
3.Dapat menambah luas dan cakrawala sajian yang ada didalam kelas. Misalnya;
buku teks, foto, film,nara sumber, dan lain sebagainya.
4. Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Misalnya; buku teks, buku
bacaan,encyclopedia, majalah, nara sumber dan lain sebagainya.5.
Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang secara
tepat.7.
Dapat merangsang untuk berpikir lebih kritis, merangsang untuk berkembang lebih
jauh. Misalnya;dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film dan lain
sebagainya yang dapat merangsangsipemakai untuk berpikir, menganalisa dan
berkembang lebih jauh.
Memilih Sumber Belajar
Sudjana berpendapat
Kriteria Umum
1.
Ekonomis dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti harganya selalu harus
rendah.Bisa saja dana pengadaan sumber belajar itu cukup tinggi, tetapi
pemanfaatannya dalam jangka panjang terhitung murah.2.
7
Sudjana (2001 : 84)
Media mempunyai beberapa karakteristik yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk
membuat klasifikasi. Karakteristik tersebut, menurut Jerold Kemp (1986), yaitu:
6. faktor keterkaitan antara unsur gambar dan suara: gambar saja, suara saja atau
gabungan antara gambar dan suara
Semua karakteristik ini dapat membedakan jenis media yang satu dengan jenis
media yang lain. Pemilihan jenis media yang akan digunakan untuk keperluan
komunikasi informasi sebaiknya mempertimbangkan karakteristik dan klasifikasi
media.
Klasifikasi media:
§ Film
§ Televisi
§ Komputer
§ Media cetak
§ Overhead transparancy
§ Rekaman suara
5. telekomunikasi (communication)
Perpustakaan dapat memperoleh koleksi media melalui dua cara yaitu: (a) membeli
dari produsen yang khusus memproduksi media tertentu dan (b) memproduksi
sendiri media sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika membeli dari produsen
media tertentu, maka perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor
yaitu: isi pesan/informasi, tujuan, kesesuaian, biaya, kualitas teknis, faktor
pemakaian, uji coba dan validasi.
1. Isi (content)
2. Tujuan (purpose)
3. Kesesuaian (appropriateness)
4. Beaya (cost)
7. Ujicoba (verifikasi)
8. Validasi (validation)
BAB II
MEDIA BERBASIS AUDIO-VISUAL
Menurut Wina Sanjaya (2010) media audio visual yaitu jenis media yang
selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat,
misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media
ini dianggap lebih baik dan menarik.
Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara ( sound slide), film
rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Dan dilihat dari
segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio visual murni yaitu unsur
suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film audio cassette.
Sedangkan audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya
bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Dalam hal ini, media audio visual yang digunakan yaitu film atau video.
Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat
(mempunyai daya penglihatan); dapat melihat (K. Prent dkk., Kamus Latin-
Indonesia, 1969: 926). Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 1119) mengartikan
video dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2)
rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Senada dengan
itu, Peter Salim dalam The Contemporary English-Indonesian Dictionary (1996:2230)
memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran
gambar. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut, Smaldino (2008: 374)
mengartikannya dengan “The storage of visuals and their display on television-type
screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi).
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan dengan
apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses
perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.
Azhar Arsyad (2002) menyatakan film atau gambar hidup merupakan
gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film
bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu.
Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak
bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film dan
video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik sendiri. Kedua
jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan,
dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
a. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru,
melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
b. Program Pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan keada anak
didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur
maupun kedalamannya.
d. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan
yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, maupun ventilasinya, situasi
serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi, dan
kegairahannya.
4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpukan bahwa dalam pemilihan metode
pembelajaran tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat
membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami
oleh siswa. Selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah meda audio visual. Media ini mempunyai kemampuan yang
lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera
pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa
membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan.
Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa
ditujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa
untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan
memperlihatkan suatu objek dari pelbagai sudut pandang yang berbeda. Disc juga
memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu
untuk pencarian yang lebih cepat.
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap
ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif,
pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan
rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini
mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video, setelah
atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi
ajar.
Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam
meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah
(Munadi, 2008: 127; Smaldino, 2008: 311-312):
c) Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan
dari masa yang satu ke masa yang lain.
h) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih
realistic
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan
pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal
tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e) Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara
langsung;
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,
kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film
yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu
atau dua menit
BAB IV MEDIA VISUAL
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan
dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.Media visual
( image atau perumpamaan) memegang peran yang sangatpenting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dansiswa harus berinteraksi dengan visual ( image ) itu untuk meyakinkan
terjadinya proses informasi. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai
alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran.
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau
membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias
gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Masing-masing media baik yang bergerak maupun yang tak bergerak dilihat
penggunaannya tak lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung
pada situasi dan kondisi pengoperasiannya.
1. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta
didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku,
kesempatan melancong,dan sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal
tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang
dipelajari.maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud
bias dalam bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang
dapat disajikan secara audio visual dan audial.
Seperti yang telah di jelaskan diatas, media visualh sangat banyak manfaat serta
fungsi apalagi media berbasis visual. Kita harus ingat bahwa manusia,khususnya
siswa dapat menyerap suatu materi apabila materi yang diberikan dikemas dalam
bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan
terus teringat-ingat di benak mereka.untuk itu,hadirkanlah media khususnya media
visual dalam jenjang pendidikan trtentu,contohnya sekolah dasar, dengan maksud
supaya pembelajaran menjadi lebih bermakana dan menarik serta tetap menguat
system PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif , efektif ,dan, menyenangkan),
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hdi hanya media yang menjadi factor
pendukungnya. Tetapi peranan guru atau pendidik sebagai motivator atau
fasilitatorpun menjadi factor yang sangat penting, karena pendidik harus dapat
merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuh kembangkan
kreativitas siswa sehingga aka terasa kebermaknaan nya suatu pembelajaran.serta
guru harus menguasai betul bagaimana menerapkan media yang sesuai.
Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut :
1. Ketepatan dalam pemilihan media visual,dimana menyebabkan proses
pembelajaran menjadi lancer dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh
peserta didik.
2. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan
mungkinagar mudah di pahami.
3. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
4. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik
dalam memahami
Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna
harus realistic.
Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang menhubungkan kita dengan
dunia luar. Tanpa media, kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang
terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah
sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.Namun setiap media tentu
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya yaitu media visual.kekurangan
dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut:
Kelebihan media visual:
2. Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa
gambar yang mewakili isi berita.
4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak
dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
d. Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar yang
dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar diam ini adalah
foto.Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan
tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu
rancangan yang baik agar setelah selesai melihal sebuah atau serangkaian
foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai
satu atau lebih kompetensi dasar. Foto/gambar yang didesain secara baik
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Sebuah gambar yang
bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh
dengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar
yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari.
2. Gambar bermakna dan dapat dimengerti sehingga, si pembaca gambar
benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.
3. Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
bahannya diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampai
gambar miskin informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar apa-
apa.
2. Media proyeksi
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang
positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web
dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu
pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui
penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan
yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu
sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi
keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan
teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware)
yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas
pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual
dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola
bermedia).
1. Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat
yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu
pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan
pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan
pengoperasian program.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi
dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi
media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu
konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat
diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana
untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan
yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur
penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan
sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi
pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat
memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu
pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya.
Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu
pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan
guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi
keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan
teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware)
yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas
pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual
dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola
bermedia). Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan
dalam pembelajaran meliputi:
2. CD Multimedia Interaktif
Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu
starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar
yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana yang sebenarnya.
Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi
pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran
Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam
unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh
komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh
penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana
& Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk
mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung
dalam kegiatan pembelajaran.
Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah
satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar
yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana yang sebenarnya.
Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas
“pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada
beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran
sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah “tutorial”. Tutorial ini
membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik.
Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari
kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif
untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan
mengajarkan hardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan
Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara
mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai
belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya. Selain itu,
materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktekkan oleh
siswa terhadap siftware tersebut. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk
mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh.
4. Internet
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak
hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan
dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan
nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas ( classroom
meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah
ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama ( collaborative) satu sama
lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan
bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan
teman sekelasnya.
Mesin pengajar pada mulanya diciptakan oleh Pressey untuk melakukan tes
terhadap kemampuan yang dicapai dari hasil belajar. Cara kerja mesin tersebut
adalah :
Pressey memandang bahwa mesin tes ini bisa digunakan pula dalam mengajar dan
dengan sedikit mengubah tujuan, dari tujuan menguji menjadi tujuan mengajar
akhirnya alat itu digunakan juga sebagai mesin mengajar.
Pada tahun 1964, seorang ahli psikolog dari aliran behaviorisme yang ternama B.F
Skinner menciptakan pembelajaran terprogram (berprograma) atau programmed
instruction. Sistem pembelajaran terprogram memungkinkan interaksi siswa dengan
siswa dan interaksi siswa dengan guru yang dilakukan secara langsung, tetapi
melalui program yang bisa berbentuk tulisan, rekaman radio, film, mesin mengajar
dan sebagainya. Prinsip yang digunakan sejalan dengan prinsip belajar yang
dikembangkannya, yaitu conditioning operant, adalah siswa belajar melalui
serangkaian stimulus respon dan dan dalam program respon dari suatu stimulus
(pertanyaan) ditemukan sendiri oleh siswa. Dalam ini diberikan "kunci jawaban"
yang bisa diperiksa siswa setelah merespon, sehingga siswa mengetahui apakah
responnya benar atau salah. Program yang dikembangkan oleh Skinner itu di kenal
dengan Program Linier. Program linier ini dapat pula bercabang (branching). Model-
model pembelajaran terprogram, baik program linier maupun branching inilah yang
sangat mewarnai pengembangan perangkat lunak dalam sistem pembelajarna
komputer
Fungsi Kognitif
Fungsi Psikomotor
4. Internet
Adapun Macam-macam media berbasis internet yaitu: email, chatting,
video/teleconference, blog, e-learning, web, dll
2
berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dan
peserta didik ini terjadi secara individual, sehingga apa yang dialami oleh peserta
didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh seorang peserta yang lainnya. 3[3]
4
a) Perencanaan Pembelajaran
5
keyakinan diri selama proses belajar mengajar berlangsung. Setiap tujuan
pengajaran dan pembelajaran memerlukan pendekatan yang sesuai. Komputer
digunakan secara individu seperti untuk keperluan drill and practice, tutorial,
simulasi, permaianan dan penyelesaian masalah, teknik pemantaunnya lebih kurang
sama. Guru perlu memastikan bahwa aktivitas tertentu dijalankan pada waktu dan
urutan yang benar. Siswa yang telah mahir pada topik sebelumnya beralih ke topik
berikutnya.
Evaluasi yang baik adalah yang memenuhi fungsi-fungsi: (1) umpan balik
bagi siswa; (2) mengetahui ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah
ditentukan; (3) memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum;
(4) dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam pengambilan keputusan,
khususnya untuk menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang
pekerjaan serta pengembangan karier; (5) berguna untuk para pengembang
kurikulum khususnya dalam menetukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai;
(5) berfungsi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan
pendidikan di sekolah.6[13]
6
Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu diberitahu tentang pengetahuan
yang akan diperolehnya atau keterampilan yang akan dipelajarinya. Kepada siswa
harus dipertunjukkan apa yang diharapkan darinya, apa yang harus dapat ia lakukan
untuk menunjukkan bahwa ia telah menguasai bahan pelajaran dan tingkat
kemahiran yang diharapkan. Untuk pembelajaran alam kawasan perilaku psikomotor
atau kognitif, media visual khususnya yang menampilkan gerak dapat
mempertunjukkan kinerja (performance) yang harus dipelajari siswa. Dengan
demikian dapat menjadi model perilaku yang diharapkan dapat dipertunjukkannya
pada akhir pembelajaran.
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi
siswa. Tanpa motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak menghasilkan belajar.
Usaha untuk memotivasi siswa sering kali dilakukan dengan menggambarkan sejelas
mungkin keadaan di masa depan, di mana siswa perlu menggunakan pengetahuan
yang telah diperolehnya. Jika siswa menjadi yakin tentang relevansi pembelajaran
dengan kebutuhannya di masa depan, ia akan termotivasi mengikuti pembelajaran.
Kegunaan media untuk merangsang diskusi sering kali disebut papan loncat
(springboard), diambil dari bentuk penyajian yang relatif singkat kepada sekelompok
siswa dan dilanjutkan dengan diskusi. Format media biasanya menyajikan masalah
atau pertanyaan, seringkali melalui drama atau contoh pengalaman manusia yang
spesifik.
Penyajian latihan adalah proses mekanis murni dan dapat dilakukan dengan
sabar dan tak kenal lelah oleh media komunikasi, khususnya oleh media yang
dikelola komputer. Laboratorium bahasa juga salah satu contoh media yang
digunakan untuk pengulangan dan latihan.
d) CBL (Computer Based Learning) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya dengan
menggunakan computer.
e) CBI (Computer Based Instrcution) yaitu pembelajaran dan administrasi akademik
dengan menggunakan computer.
c) Brainware
Kelebihan
7
3. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan
terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan
kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan.
4. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang
diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “kesabaran
komputer”, dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat.
Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif
bagi msiswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu
efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat (fast learner).
5. Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan
balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement)
terhadap prestasi belajar siswa.
6. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya
(record keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan
memberikan skor hasil belajar secara otomatis.
7. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran
bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.
8. Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan
komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation).
Kekurangan
8
Sumber :
http://jsetyotri.blogspot.co.id/2013/03/pembelajaran-berbasis-komputer.html
http://siputjawa.blogspot.co.id/2014/12/penggunaan-media-pembelajaran-
berbasis.html
http://k-youlia.blogspot.co.id/2012/10/pengembangan-media-berbasis-
komputer.html
http://arieshistory.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-media-berbasis-komputer.html