PENDAHULUAN
Hal inilah yang memerlukan suatu inovasi IPTEK di bidang pertanian dan
perkebunan.Salah satu inovasi tersebut dapat kita adopsi dari Negara
Jepang.Dengan lahan yang begitu sempit Jepang mampu memenuhi
kebutuhan pangan penduduknya dengan teknologi yang mereka miliki yaitu
teknik bercocok tanam dengan hidroponik.Dengan diterapkannya hidroponik
di Indonesia diharapkan mampu mengatasi kekurangan lahandan hasil
produksi pangan.
Atas dasar tersebut kami merasa tertarik untuk menkaji dan mengetahui
lebih dalam mengenai hidroponik serta segala sesuatu yang berkaitan dengan
hidroponik tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian hidroponik?
2. Bagaimana sejarah hidroponik?
3. Apa sajakah jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik?
4. Bagaimanakah cara pemilihan benih tanaman hidroponik?
1
5. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi tanaman hidroponik?
6. Apakah kelebihan dan kelemahan hidroponik?
7. Bagaimana teknik budidaya hidroponik?
8. Apa analisa bisnis tanaman hidroponik?
9. Apa Analisis SWOT dalam bisnis tanaman hidroponik?
10. Apa hambatan dan solusi dalam berbisnis tanaman hidroponik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hidroponik?
2. Untuk mengetahui sejarah hidroponik?
3. Untuk mengetahui jenis tanaman yang dapat ditanam secara
hidroponik?
4. Untuk mengetahui cara pemilihan benih tanaman hidroponik?
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang memengaruhi tanaman
hidroponik?
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan hidroponik?
7. Untuk mengetahui teknik budidaya hidroponik?
8. Untuk mengetahui analisa bisnis tanaman hidroponik?
9. Untuk mengetahui analisis SWOT dalam bisnis tanaman hidroponik?
10.Untuk mengetahui hambatan dan solusi dalam berbisnis tanaman
hidroponik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidroponik
B. Sejarah hidroponik
3
Saat ini cocok tanam secara hidroponik dilakukan oleh petani. Istilah
hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk
juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air
atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun
gabus putih.
4
Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah
6.5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi
tanaman.Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya
dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca,
Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah,
yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan tanaman akan
unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman
(Jones, 1991).
pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.
Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat
lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan
antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yang
digunakan sebagai media.
Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan
sabagai media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.
5
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan
C sebanyak 31%.Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO,
dan Cu dalam jumlah relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah
sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena banyak pori,
kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat mengabsorbsi
sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0), serta dapat menghilangkan
pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.
3. Oksigen
4. Air
6
2. Produksi tanaman tanpa media tanah
3. Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun
4. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan bersih
5. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
6. Periode tanam lebih pendek
7. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
8. Tenga kerja yang diperlukan lebih sedikit.
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5
-6.5.Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban.
Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap
pertumbuhan tanaman
1. Asumsi
7
Masa penggunaan net /jaring selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan sewa lahan selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan tray selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan timbangan selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan wadah selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan selang selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan timba selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan pisau selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan gunting selama waktu 3,5 tahun
Masa penggunaan peralatan lainnya selama waktu 3,5 tahun
2. Investasi
Peralatan Harga
pompa air Rp. 1,651,000
alat NFT Rp. 2,160,000
tendon air Rp. 2,131,500
pipa pvc Rp. 321,000
net /jaring Rp. 267,000
sewa lahan Rp. 7,323,000
Tray Rp. 154,200
timbangan Rp. 221,000
wadah Rp. 216,000
selang Rp. 276,500
timba Rp. 121,600
pisau Rp. 41,600
gunting Rp. 31,500
Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 52,200
Jumlah Investasi Rp. 14,968,100
8
Biaya Tetap Nilai
Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 1.651.000 Rp. 26,629
Penyusutan alat NFT 1/62 x Rp 2.160.000 Rp. 34,839
Penyusutan tendon air 1/62 x Rp 2.131.500 Rp. 34,379
Penyusutan pipa pvc 1/44 x Rp 321.000 Rp. 7,295
Penyusutan net /jaring 1/62 x Rp 267.000 Rp. 4,306
Penyusutan sewa lahan 1/62 x Rp. 7.323.000 Rp. 118,113
Penyusutan tray 1/62 x Rp. 154.200 Rp. 2,487
Penyusutan timbangan 1/62 x Rp. 221.000 Rp. 3,565
Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 216.000 Rp. 4,909
Penyusutan selang 1/62 x Rp. 276.500 Rp. 4,460
Penyusutan timba 1/44 x Rp. 121.600 Rp. 2,895
Penyusutan pisau 1/44 x Rp. 41.600 Rp. 945
Penyusutan gunting 1/44 x Rp. 31.500 Rp. 716
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x
Rp. 842
Rp.52.200
gaji karyawan Rp. 1,400,000
Total Biaya Tetap Rp. 1,646,381
Biaya Variabel
benih selada Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
benih sawi Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
benih cabe Rp. 32,500 x 30 = Rp. 975,000
benih bawang Rp. 28,000 x 30 = Rp. 840,000
vitamin Rp. 40,500 x 30 = Rp. 1,215,000
Rockwool media
Rp. 80,000 x 30 = Rp. 2,400,000
semai/tanam
botol bekas Rp. 36,000 x 30 = Rp. 1,080,000
pupuk Rp. 52,000 x 30 = Rp. 1,560,000
karung Rp. 17,000 x 30 = Rp. 510,000
vaksin Rp. 42,000 x 30 = Rp. 1,260,000
obat-obatan Rp. 36,500 x 30 = Rp. 1,095,000
BBM Rp. 20,000 x 30 = Rp. 600,000
air dan listrik Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
Total Biaya Variabel Rp. 14,235,000
Total Biaya Operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 15,881,381
9
Pendapatan per Bulan
selada
6 kg x Rp. 6,000 = Rp. 36,000
Rp. 36,000 x 30 hr = Rp. 1,080,000
sawi
8 kg x Rp. 8,000 = Rp. 64,000
Rp. 64,000 x 30 hr = Rp. 1,920,000
cabe
8 kg x Rp. 30,000 = Rp. 240,000
Rp. 240,000 x 30 hr = Rp. 7,200,000
bawang
8 kg x Rp. 38,000 = Rp. 304,000
Rp. 304,000 x 30 hr = Rp. 9,120,000
total panen
= 19,320,000
Keuntungan per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya
Operasional
Rp. 19,320,000 – 15,881,381 = Rp. 3,438,619
Lama Balik Modal
Total Investasi / Keuntungan = Rp. 14,968,100 : 3,438,619 = bln
4
Kekuatan (strenght)
- Harga jual tanaman hidroponik lebih tinggi daripada harga tanaman biasa
10
-Dapat bersifat kontinyu dan berkelanjutan dalam pengembangan usaha
hidroponik.
Kelemahan (weakness)
-Untuk masyarakat kalangan bawah tidak banyak yang minat dalam membeli
sayur hidroponik karena mahal.
Kesempatan (opportunities)
Ancaman (threat)
11
J. Hambatan dan solusi dalam berbisnis tanaman hidroponik
1. Mati listrik
2. Daun Rusak
60 % pada bagian atas. Hal ini akan meminimalisir tanaman agar tidak berlebihan
mendapatkan sinar matahari disaat cuaca yang terik.
Masalah: Disaat hari hujan, konsentrasi nutrisi terlarut didalam bak akan semakin
sedikit akibat penambahan air yang terus-menerus hingga akhirnya akan meluap
dan membuang nutrisi tersebut, masalah lain adalah adanya beberapa senyawa
kimia di udara yang ikut terbawa saat hujan sehingga akan menyebabkan masalah
serius bagi tanaman.
12
Solusi: Cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir masalah diatas adalah
dengan memasang keran penutup arus balik ke tandon. Disaat hujan
turun, tutuplah keran tersebut sehingga air hujan tidak akan masuk kedalam
tandon, kemudian buanglah air hujan tersebut sesaat setelah hujan berhenti.
Disaat hujan telah berhenti, tandon yang berisi larutan nutrisi tersebut dapat
dikembalikan pada rak budidaya hidroponik.
Solusi: Jangan menggunakan pompa yang debit yang tinggi karena itu adalah
pemborosan daya, solusinya dalah dengan menggunakan pompa dengan tenaga
3/4 PK (500 watt) degan debit air 1 liter/detiknya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah
hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa
cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam
tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit, tanaman
tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang
mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan
memberikan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B. Saran
15