1.1 RASIONAL
STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
melakukan pekerjaan tertentu
UNIT KOMPETENSI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah
sub-kompetensi
1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN
2. UNIT-UNIT
KOMPETENSI
LEVEL KUALIFIKASISI
KUALIFIKASI
SUB-
3.
KOMPETENSI
4. KRITERIA UNJUK
KERJA
5. KONDISI
UNJUK KERJA
Kode Unit Terdiri dari berapa huruf dan angka yang disepakati oleh
para pengembang dan industri terkait ( merujuk
Kepmenaker No. KEP-227/MEN/2003 tanggal 13 Oktober
2003)
Judul Unit Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi
yang mendukung sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan kalimat
aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat
terobservasi.
Uraian Unit Penjelasan singkat tentang unit tersebut berkaitan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Merupakan elemen-elemen yang Pernyataan-pernyataan tentang hasil
dibutuhkan untuk tercapainya unit atau output yang diharapkan untuk
kompetensi tersebut di atas (untuk setiap Elemen Kompetensi yang
setiap unit biasanya terdiri dari 3 dinyatakan dalam kalimat pasif dan
hingga 5 Elemen Kompetensi) terukur.
Untuk setiap Elemen Kompetensi
sebaiknya mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap
(KSA)
Kondisi Unjuk Kerja
Menjelaskan konteks unit kompetensi dengan kondisi pekerjaan unit yang
akan dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat
melakukan pekerjaan tersbut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas
yang diperlukan
Acuan Penilaian
• Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan
• Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
yang dimaksud tersebut
• Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
terkait dan mendukung tercapainya kompetensi dimaksud
• Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi yang dimaksud
Kompetensi A B C D E F G
kunci
Level
A : Mengumpulkan informasi
B : Mengkomunikasikan ide dan informasi
C : Merencanakan dan mengatur kegiatan
D : Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
E : Menggunakan ide dan teknik matematika
F : Memecahkan persoalan/masalah
G : Menggunakan teknologi
Instrumentasi Industri
Kode unit : Terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang memiliki arti
khusus sebagai berikut :
Arti
Angka yang menyatakan versi standar
kompetensi
Kombinasi angka untuk nomor urut unit
kompetensi
Angka yang menyatakan pengelompokkan
bidang/grup unit kompetensi yaitu :
00 : tidak ada grup
01 : Kelompok umum
02 : Kelompok inti
03 : Kelompok pilihan
Kombinasi huruf yang menyatakan sub
sektor, untuk sub sektor bidang instrumentasi
gelas digunakan :IG
Kombinasi huruf yang menyatakan
Sektor bidang keahlian, untuk instrumen
industri digunakan INT
Kompetensi Umum
Kompetensi Inti
Kompetensi Pilihan
Kode unit dengan huruf awal M menunjukkan bahwa kompetensi ini diambil dari
Standar Kompetensi Logam.
UNIT-UNIT KOMPETENSI
Kode : INT.IG.01.001.01
Judul Unit : Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah keselamatan dan
kesehatan kerja
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan penerapan prinsip keselamatan dan
kesehatan ingkungan kerja sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
dan prosedur umum yang diterapkan oleh perusahaan.
BATASAN VARIABEL
Unit ini menerapkan pelaksanaan kerja yang aman serta memperhatikan
keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup. Kompetensi-kompetensi yang
didemontrasikan dihubungkan dengan kinerja dan pengunaan keahlian-keahlian
yang spesifik. Penanganan keadaan darurat meliputi prosedur untuk melakukan
isolasi sumber berpotensi menimbulkan kebakaran dan ledakan yang meliputi :
aliran listrik, aliran gas, dan penanganan awal kebakaran kecil. Disyaratkan
juga kemampuan menangani luka bakar sederhana.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1. Jenis dan spesifikasi peralatan K3LH
2. Standard Operational Procedure (SOP)
3. Peraturan dan peralatan K3LH
4. Lokasi tempat kerja
KOMPETENSI KUNCI
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1. Kompetensi diujikan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat
2.2. Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku diindustri.
2.3. Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji dilingkungan industri atau
ditempat kerja lainnya dengan kondisi yang serupa.
2.4. Jika diperlukan pengujian juga dapat dilakukan dalam lingkungan yang
mensimulasikan lingkungan industri atau lingkungan kerja lainnya yang
serupa.
2.5. Kompetensi yang diujikan menyangkut kemampuan perorangan.
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Catatan mengenai kondisi optimum dari alat yang digunakan
3.2. Tata cara pencatatan sesuai dengan standar yang berlaku
3.2. Peralatan pencatan dan tatacara penyimpannya
3.3. Pentingnya up dating data
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1. Menggunakan peralatan penulisan
4.2. Mampu mengenali perubahan kinerja alat
4.3. Mampu melakukan penyimpanan data.
4.4. Mampu berkomunikasi dengan rekan dalam tim kerja dan pihak
manajemen
5. Aspek kritis
5.1. Kesiapan dalam pelaksanaan tanggung jawab
5.2. Pencapaian hasil
5.3. Dokumentasi pelaporan Persiapan dan pelaksanaan
BATASAN VARIABEL
Standar ini meliputi berbagai macam proses/sistem dan perusahaan. Hal ini
meliputi interpretasi semua tingkatan dokumentasi mutu dari standar melalui
pedoman, prosedur dan instruksi kerja. Interpretasi persyaratan teknis untuk
produksi harus diakses melalui unit teknik lain, misalnya: menginterpretasi
gambar teknik. Dokumentasi diakses dan diterapkan untuk perusahaan tertentu
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Dokumentasi mutu
2 Pedoman, prosedur dan instruksi kerja
5. Aspek kritis
5.1 Kesiapan dalam melakukan kerja
5.2 Konsistensi
5.3 Kelancaran dalam bekerja
5.4 Dokumentasi pelaporan
BATASAN VARIABEL
Unit ini berlaku bagi pengaksesan dan pencatatan informasi dari berbagai
sumber termasuk data yang berhubungan dengan pengoperasian sistem just-in-
time dan KANBAN. Unit ini juga mencakup akses dan perekaman data yang
disimpan secara elektronik, di mana penilaian dan pengetahuan sistem tidak
dibutuhkan, misalnya pengoperasian balok sandi (bar-coding) dan keyboard
yang sederhana. Untuk mengakses dan merekam data yang membutuhkan
penilaian dan pengetahuan sistem. Melaporkan menurut elemen termasuk
laporan terinci (breakdown report), kartu KANBAN, masalah produksi/material,
saran-saran perbaikan kerja, laporan/saran partisipasi dalam gugus (lingkaran)
mutu kepada pelanggan, jadwal shift produksi. Laporan sederhana adalah
laporan yang mencakup satu atau dua topik. Laporan tersebut pendek dan
tidak memerlukan analisis yang mendalam.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Instruksi dapat meliputi acuan waktu, persyaratan mutu, persyaratan hasil dan
persyaratan kinerja. Instruksi dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.
Namun demikian, kegiatan mungkin memerlukan tanggapan dan modifikasi
prosedur atau pilihan prosedur yang berbeda-beda guna menangani
perkembangan yang tidak diduga sebelumnya. Kegiatan mungkin membutuhkan
penyusunan prioritas masing-masing komponen agar mudah memenuhi tujuan.
Contoh kegiatan yang direncanakan diantaranya termasuk: diagnosa yang salah
dan perbaikan suatu bagian perlengkapan, modifikasi pada urutan yang sudah
disusun untuk tugas perakitan. Kegiatan-kegiatan biasanya dilakukan oleh
individu yang menjalankan kegiatan yang sudah direncanakan dan laporan
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Manajerial dan pemilihan prioritas
3.2 Tata cara pemilihan prioritas
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Membuat tabel dan matriks
5. Aspek kritis
5.1 Pencatatan dan pelaporan
5.2 Penjaminan mutu
5.3 Keselamatan dan kesehatan kerja
5.4 Komunikasi
5.5 Penanganan material.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Organisasi dan Manajemen
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Berpartisipasi dalam kerja tim
4.2 Memiliki kesadaran tentang pengaruhnya kinerja terhadap kesuksesan
tim
4.3 Terbuka dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan tim
5. Aspek kritis
5.1. Komunikasi
5.2. Penjaminan mutu
5.3. Keselamatan dan kesehatan kerja
5.4. Pencatatan dan pelaporan
BATASAN VARIABEL
Sketsa dapat diaplikasikan pada setiap disiplin ilmu keteknikan. Sketsa terdiri
dari sebuah bidang gambar datar dengan dimensi-dimensi dan spesifikasi
tambahan yang dibuat dengan peralatan pengukuran tangan. Tingkat
pengetahuan simbol diaplikasikan pada unit ini akan disesuaikan pada bidang
dan tingkatan pekerjaan dari orang yang menterjemahkan sketsa.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Sketsa
2 Spesifikasi tambahan
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit ini dimaksudkan untuk menilai ketrampilan perancang yang akan
bertanggung jawab pada pembuatan rancang bangunnya baik secara individu
maupun secara tim. Unit kompetensi ini termasuk menentukan beberapa
persyaratan seperti; tempat, perakitan atau komponen lain pembuatan atau
proses enjiniring, dan dimana perancang mempertimbangkan pengaruh
rancangan pada peralatan lain, proses atau personil, misalnya aspek
keselamatan desain. Fungsi perancangan termasuk penggunaan konsep desain
seperti: fabrikasi, modifikasi struktur, tempat pemrosesan dan peralatan,
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
2.1 M9.1A. Mengambar dan membaca sketsa
2.2 M9.5A. Merancang gambar teknik secara rinci (dasar)
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Mengetahui dasar-dasar Instrumentasi
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Penggunaan alat bantu gambar
4.2 Penggunaan computer
5. Aspek kritis
5.1 Keselamatan dan kesehatan kerja
5.2 Penjaminan mutu
5.3 Komunikasi
5.4 Pencatatan dan pelaporan
KOMPETENSI KUNCI
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 M9.1A. Menggambar dan membaca sketsa
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan.
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Pengoperasian CAD
3.2 Simbol-simbol komponen
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator muda dan berlaku dalam pengoperasian oven annealing, mesin potong
gelas dan mesin bor gelas dalam proses pembuatan instrument gelas. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan pengoperasian oven
annealing, mesin potong gelas dan mesin bor gelas yang dalam pelaksanaannya
menuntut pengetahuan tentang prinsip kerja peralatan dan prosedur
menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan berdasarkan standar
atau acuan prosedur perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk
mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Pemotongan menggunakan gerinda dan pemotong gelas
4.6 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator madya dan berlaku dalam mengoperasikan perkakas dan peralatan
yang meliputi mesin poles dan asah gelas serta mesin skala. Pekerjaan dapat
dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel
atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan pengoperasian mesin poles
gelas, mesin asah gelas dan mesin skala yang dalam pelaksanaannya menuntut
pengetahuan tentang teknik poles dan asah gelas, prinsip kerja peralatan dan
prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan berdasarkan
standar atau acuan prosedur perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk
mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan.
3.3 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.4 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.5 Pertanyaan lisan/tulisan
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam perbaikan instrumen gelas sederhana dengan
peralatan tangan glass blowing. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan
atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini
meliputi memperbaiki instrumen/piranti gelas sederhana yang dapat diperbaiki
dengan peralatan glass blowing tangan. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini
menuntut pengetahuan tentang resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas
bekas dan terkontaminasi, teknik pencucian kontaminasi yang harus dijalankan
sebelum melakukan proses perbaikan, teknik pembuatan gelas seperti
pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan
teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan
menggunakan perkakas serta peralatan glass blowing sesuai dengan prosedur
yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi masalah yang timbul di
dalamnya.
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
memperbaiki instrumen gelas sederhana dengan peralatan glass blowing
tangan. Khususnya, assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Mempertunjukkan suatu pengetahuan dan kesadaran teknik pencucian
kontaminasi yang harus dilaksanakan sebelum mengerjakan perbaikan
6.2 Memperlihatkan pengetahuan tentang kegunaan dan fungsi instrumen yang
rusak
6.3 Menjalankan dengan aman teknik glass blowing yang sesuai untuk
memperbaiki instrumen yang rusak
6.4 Mengikuti cetak biru, gambar, sketsa dan disain yang relevan untuk
pekerjaan reparasi
6.5 Memilih jenis gelas yang sesuai dan persiapan penggunaannya
6.6 Menentukan jenis zat-pencemar pada instrumen yang rusak dan
menggunakan proses perlakuan yang sesuai, dengan perhatian khusus pada
resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas bekas dan tercemar
6.7 Menyiapkan instrumen untuk perbaikan
6.8 Pengoptimalan dan penggunaan peralatan glassblowing
6.9 Mengidentifikasi permasalahan perbaikan yang tidak lazim
6.10 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing maupun
kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.11 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi muda dan berlaku dalam perbaikan instrumen gelas yang komplek.
Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan
dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi memperbaiki
instrumen gelas yang komplek yang diperbaiki dengan peralatan glass blowing
tangan dan peralatan glass blowing lainnya seperti glass lath, mesin poles
dansebagainya. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan
tentang resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas bekas dan
terkontaminasi, teknik pencucian kontaminasi yang harus dijalankan sebelum
melakukan proses perbaikan, teknik pembuatan gelas seperti pemotongan,
pemanasan, pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas
serta peralatan glass blowing sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta
kemampuan untuk mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterpretasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi madya dan berlaku dalam perbaikan peralatan produksi instrumen gelas.
Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan
dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi perbaikan peralatan
produksi instrumen gelas, perkakas dan peralatan glass blowing. Dalam
pelaksanaannya kompetensi ini menuntut kemampuan untuk mengidentifikasi,
mendianostik dan memperbaiki kerusakan yang terjadi sesuai dengan prosedur
yang ada serta pengetahuan tentang teknik pembuatan instrumen gelas,
kemampuan memahami prinsip kerja serta menggunakan perkakas dan
peralatan glass blowing sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta kemampuan
untuk mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam mengoperasikan perkakas dan peralatan
glass working lath serta melaksanakan teknik coating dan finishing pada gelas.
Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan
dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan
pengoperasian mesin glass working lath serta pelaksanaan teknik coating dan
finishing pada gelas yang dalam pelaksanaannya menuntut pengetahuan tentang
cara kerja serta prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan mesin
glass working lath berdasarkan standar atau acuan prosedur perusahaan yang
berlaku, teknik coating dan finishing, serta kemampuan untuk mengatasi
masalah yang timbul di dalamnya
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
Dalam semua kasus, penilaian praktis harus didukung oleh pertanyakan untuk
menilai pengetahuan dasar dan aspek kompetensi yang sukar untuk dinilai
secara langsung. Teknik pertanyaan harus disesuaikan tingkat penguasaan
bahasa kandidat.
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator muda dan berlaku dalam pembuatan instrumen gelas dengan peralatan
glass blowing tingkat dasar. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau
berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini
meliputi kemampuan melakukan pemotongan gelas, menarik dan meniup bola
gelas, membuat sambungan selang karet dengan cara penciutan dan dengan
cara tekanan, membuat sambungan lurus, bengkokan tegak lurus, bengkokan U,
pantal bulat gelas, dan pekerjaan lainnya dengan menggunakan perkakas dan
peralatan glass blowing tangan. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut
pengetahuan tentang teknik dasar pembuatan gelas seperti pemotongan,
pemanasan, pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator madya dan berlaku dalam pembuatan instrumen gelas dengan
peralatan glass blowing tangan tingkat menengah. Pekerjaan dapat dilakukan
secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau
laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan membuat sambungan terusan,
sambungan T dengan sambungan selang karet, sambungan Y dengan sambungan
selang karet, tabung chloorcalcium, alonge bengkok, batang pengaduk, corong
bulat, corong biasa dan gelas ukur. dengan menggunakan perkakas dan
peralatan glass blowing tangan. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut
pengetahuan tentang teknik pembuatan gelas seperti pemotongan, pemanasan,
pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam pembuatan instrumen gelas dengan
peralatan glass blowing tingkat lanjut. Pekerjaan dapat dilakukan secara
perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau
laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan membuat bola cipratan, pengaduk
bulat, botol pencuci gas, allonge hampa, inhang koeler, pipa pengering, pompa
udara aliran air, koelwaterverlikker, manometer air raksa dan semprotan
dengan menggunakan perkakas dan peralatan glass blowing. Dalam
pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan tentang teknik
pembuatan gelas seperti pemotongan, pemanasan, pembengkokan,
pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan
pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas serta peralatan glass
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi utama dan berlaku dalam membangun sistem vakum tinggi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan membangun sistem
vakum tinggi instrumentasi gelas. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini hanya
dimungkinkan diterapkan pada gelas blower yang ahli dan berpengalaman yang
sudah menguasai teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat piranti gelas. Mereka akan menerapkan pengetahuan teknis
spesialis dan kecakapan teknis serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan yang tepat pada pekerjaan mereka. Pelaksanaan pekerjaan harus
dilaksanakan menurut prosedur laboratorium dan/atau perusahaan, dan
persyaratan perundang-undangan yang sesuai.
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 NT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi muda dan berlaku dalam pembuatan dan kalibrasi alat ukur instrumen
gelas. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan
membuat alat ukur dimensi, tekanan, temperature dan aliran serta
mengkalibrasinya. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan
tentang teknik pembuatan gelas seperti pemotongan, pemanasan,
pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta sifat fisis yang berhubungan dengan
prinsip pengukuran besaran yang akan diukur, analisa matematis besaran yang
akan diukur, tabel standar kalibrasi alat ukur dan teknik kalibrasi alat ukur
sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi
masalah yang timbul di dalamnya. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan
menurut prosedur laboratorium dan/atau perusahaan, dan persyaratan
perundang-undangan yang sesuai.
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi madya dan berlaku dalam disain dan manufaktur instrumen dan sistem
gelas sederhana. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau
berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini
meliputi disain dan manufaktur instrumen dan sistem gelas sederhana yang
dapat dikerjakan dengan peralatan glass blowing sederhana/ringan seperti
pendingin spiral, ekstraktor, pembuatan keran dan NS join serta jenis join
lainnya dsb. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut kemampuan untuk
mendisai dan memanufaktur instrumen dan sistem gelas serta mampu
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi utama dan berlaku dalam disain dan manufaktur instrumen dan sistem
gelas komplek. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi disain dan
manufaktur instrumen dan sistem gelas komplek yang tidak dapat dapat
dikerjakan dengan peralatan glass blowing sederhana/ringan seperti sistem
intrumentasi gelas untuk penelitian yang terdiri lebih dari tiga instrumen gelas.
Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut kemampuan untuk mendisai
dan memanufaktur instrumen dan sistem gelas serta mampu melakukan
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi muda dan berlaku dalam mengoperasikan perkakas dan peralatan untuk
melaksanakan teknik laminasi serta teknik printing pada gelas. Pekerjaan dapat
dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel
atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan melaksanakan teknik laminasi
serta teknik printing pada gelas berdasarkan standar atau acuan prosedur
perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi masalah yang
4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
PANDUAN PENILAIAN
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan unit ini
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
melakukan laminasi dan printing pada gelas. Khususnya, assessor perlu
memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Menerapkan teknik yang tepat untuk membersihkan dan mempersiapkan
permukaan gelas.
6.2 Menerapkan pengetahuan ilmu kimia dan fisika pada gelasblowing dan
membuat kesimpulan yang tepat
6.3 Mengidentifikasi situasi yang tidak lazim dan mengambil tindakan yang
sesuai
6.4 Memilih bahan laminasi dan printing yang tepat sesuai dengan pekerjaan
6.5 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.6 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi utama dan berlaku dalam memodifikasi sistem vakum tinggi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan memodifikasi sistem
vakum tinggi instrumentasi gelas. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini hanya
dimungkinkan diterapkan pada glass blower yang ahli dan berpengalaman yang
sudah menguasai teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat piranti gelas. Mereka akan menerapkan pengetahuan teknis
spesialis dan kecakapan teknis serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan yang tepat pada pekerjaan mereka.
5. Bahaya meliputi :
5.1 Pecahan gelas tajam
5.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
5.3 Sumber panas seperti burner dan oven
5.4 Debu gelas
5.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
Dalam semua kasus, penilaian praktis harus didukung oleh pertanyakan untuk
menilai pengetahuan dasar dan aspek kompetensi yang sukar untuk dinilai
secara langsung. Teknik pertanyaan harus disesuaikan tingkat penguasaan
bahasa kandidat.
4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Prinsip disain piranti vakum tinggi
4.2 Prinsip kerja menggunakan sistem vakum tinggi
4.3 Pengetahuan teoritis dan praktek prosedur dan metoda pengerjaan gelas
4.4 Teori penggunaan dan operasi peralatan
4.5 Karakteristik, kemampuan dan keterbatasan teknik glassblowing
4.6 Sifat gelas dan cara khusus untuk menyambungkan gelas untuk aplikasi
vakum tinggi
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Praktek untuk mengontrol tegangan dan regangan pada sistem gelas
5.2 Penempatan sambungan yang ideal untuk sistem vakum tinggi
5.3 Prosedur ultra cleaning untuk gelas dalam sistem vakum tinggi
5.4 Persiapan dan penggunaan seal gelas ke logam
5.5 Prosedur keamanan yang relevan dengan konstruksi dan pekerjaan
dengan sistem vakum tinggi.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam memelihara sistem vakum tinggi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan memelihara sistem
vakum tinggi instrumentasi gelas. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini hanya
dimungkinkan diterapkan pada glass blower yang ahli dan berpengalaman yang
sudah menguasai teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat instrumen gelas. Mereka akan menerapkan pengetahuan teknis
spesialis dan kecakapan teknis serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan yang tepat pada pekerjaan mereka.
5. Bahaya meliputi :
5.1 Pecahan gelas tajam
5.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
6. Aspek kritis
Kompetensi ini harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mendemonstrasikan kemampuan menggunakan teknik lanjut bench/hand
glasswork dan peralatan untuk membuat instrumen gelas. Khususnya,
assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat
6.1 Menyiapkan dan menginterpretasikan cetak biru, gambar, sketsa, disain
dan keperluan pelanggan
KOMPETENSI KUNCI
PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 M9.1A. Memnggambar dan membaca sketsa
1.2 M9.5A. Merancang gambar teknik secara rinci
1.3 Mengoperasikan computer
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Sistem CAD
3.2 Gambar detil
3.3 Tanda atau simbol pengerjaan
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Bekerja dengan standar mutu dan waktu yang ditetapkan
5. Aspek kritis
5.1 Persiapan dan pelaksanaan
5.2 Keamanan kerja
5.3 Dokumentasi laporan
5.4 Performa hasil
BATASAN VARIABEL
Unit ini digunakan pada pembuatan model 3D dengan menggunakan peralatan
komputer. Operasi pada tingkat mencakup, namun tidak dibatasi, penggambaran
dan manipulasi entiti seperti busur dan garis dan bentuk dasar seperti bola,
kerucut, silinder dan kotak yang menggunakan piranti lunak industrial.
Diterapkan pada bidang mekanik, elektrikal/ elektronik, fabrikasi dan tenaga air
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Standar operasional prosedur (SOP)
2 Peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
PANDUAN PENILAIAN
KOMPETENSI KUNCI
Instrumen gelas digunakan untuk suatu sistem standar yang telah diakui
secara internasional. Sistem ini melibatkan kinerja komponen, kinerja
keseluruhan dan keselamatan kerja yang menuntut suatu persyaratan baku.
Kesemuanya ini mensyaratkan suatu kerangka kualifikasi kompetensi yang
harus dipenuhi.
Level
Jenjang Jalur Jalur
sertifika Nomor Unit Kompetensi
jabatan pelatihan pendidikan
si
5.1 UMUM
Definisi
KOMPETENSI adalah kemampuan individual / perorangan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh ilmu
pengetahuan,keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian /pengujian
sertifikasi adalah untuk memberikan jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan
suatu tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar
Kompetensi sektor industri/usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode, dan aturan-
aturan pelaksanaan penilaian yang dibutuhkan agar proses penilaian/pengujian dapat
dilaksanakan bersifat : terpercaya, adil, valid, dan felksibel dalam penentuan tempat
pelaksanaan.
a. Prinsip-prinsip Pengujian
• Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita
waktu, terutama bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses.
Pengujian harus praktis untuk peserta ujian dan penyelenggara pengujian.
b. Metode Pengujian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam lingkup
antara penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi:
• Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP
(Standard Operation Procedure)
• Menggunakan Portofolio
• Penugasan untuk mengungkap hal hal:
o Pengumpulan dan pengolahan informasi.
o Penyampaian informasi
o Perencanaan dan pengaturan kegiatan
o Bekerjasama dalam tim
o Penggunaan ide, teknik dan teknologi yang relevan
o Pemecahan masalah
• Observasi (wajib)
d. Kualifikasi Penguji
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan
oleh tim penilai / asesor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi Personel .
Penilai / Asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal,
antara lain:
o Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.
o Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang
industri dimana unit kompetensi tersebut diterapkan
o Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang
bersangkutan.
o Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian /
penilaian meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.
1. Perlu ada Tata cara dan Prosedur penilaian serta kriteria yang objektif dalam
penilaian, dan penilaian harus efektif dan efisien
o Semua pemohon harus mendapatkan pelayanan yang sama.
o Penilai harus mempunyai kompetensi sebagai penilai dan dalam keadaan sehat
jasmani dan rochani
o Harus ada kriteria objektif dalam Penilaian.
o Harus mempunyai pemahaman yang sama tentang “ kualitas “ dari yang
dinilai.
2. Harus mempunyai Prosedur dan Petunjuk tata cara pengambilan dan pengumpulan
bukti-bukti tentang Kompetensi
o Kapan dilakukan pengumpulan bukti-bukti
o Dimana dilakukan pengumpulan bukti-bukti.
o Siapa yang mengumpulkan
3. Menentukan Standar.
Pertanggung jawaban :
o Mencakup objetivitas penilaian sesuai dengan lingkup penilaian kompetensi
yang dinilai.
o Secara prinsip adanya korelasi yang kuat dari hasil penilaian yang dilakukan
oleh penilai yang satu dengan penilai yang lain atau bila penilaian dibuat oleh
penilai yang sama pada hari yang lain (berikutnya)
o Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal yang perlu
dipertanggung jawabkan oleh Penilai.
o Untuk meningkatkan pertanggung jawaban maka perlu :
o Pembentukan kriteria yang disetujui
o Pengukuran ulang
o Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi Penilai.
Pembentukan Kriteria yang objektif adalah hal yang sangat penting
5. Efektivitas biaya :
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban penilaian, umumnya melibatkan banyak
orang dalam proses pengujian dan penilaian dan sering terjadi pengulangan
pengujian/penelaahan berkali-kali untuk mendapatkan data yang akurat,tetapi
manfaat ini menyebabkan biaya meningkat. Untuk itu perlu meningkatkan
pertanggung jawaban, tanpa pengeluaran biaya yang tidak perlu,dengan tetap
memperhatikan efektivitas biaya.
6. Metode Penilaian
8. Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai diperbaharui secara dinamis sesuai dengan
perkembangan yang terjadi.
a. Metoda Penilaian
Metoda penilaian yang umum mencakup :
o Pengamatan ditempat kerja
o Pada sistem kerja tiruan ( Simulator )
o Pada alat latihan-latihan praktis
o Penilaian lisan dan tulisan ( penilaian ini sebatas untuk mengetahui latar
belakang )
o Portofolio.
c. Jenis-jenis Keterampilan
Jenis-jenis keterampilan meliputi :
o Keterampilan dalam melakukan tugas
o Keterampilan mengelola tugas
o Ketempilan mengelola gangguan atau hal-hal yang kebetulan.
o Keterampilan dalam lingkungan pekerjaan.
d. Kriteria Prestasi
Penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan konsisten
tentang kriteria prestasi.
• Daftar istilah
• Curriculum vitae penyusun/PRG
• Surat Dukungan dan Kerjasama dari
asosiasi industri/profesi
• Daftar Kepustakaan
09. Judul disertasi Coerciviti De Surface Dans Les Aimants Neodyme - Fer -
Bore
11. Judul Penelitian Sintesa Butiran Magnet Nd-Fe-B Koersitif yang Bersifat
terakhir Anisotropik
12. Karya terpenting Recovery Koersivitas Pelat Tipis Magnet Nd2 Fe14 B
a. Mata kuliah dalam program studi ini di perguruan tinggi ini pada tahun terakhir
13. Karya terpenting Studi Penggunaan Sistem Penyalur Cahaya Alami dalam
Rangka Konservasi Energi dalam Bangunan (RUT VI)
14 Pengalaman mengajar
.
a. Mata kuliah dalam program studi ini di perguruan tinggi ini.
b. Matakuliah di luar program studi ini dalam perguruan tinggi ini pada tahun
terakhir
c. Matakuliah yang diberikan di luar perguruan tinggi ini pada tahun terakhir