Anda di halaman 1dari 172

BAB I

PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI NASIONAL

1.1 RASIONAL

Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara


membawa dampak ganda,yaitu disatu sisi era ini membuka kesempatan
kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun di sisi lain era itu
membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu,
tantangan utama di masa yang dihadapi oleh setiap negara dimasa
mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di
sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber
daya manusia (SDM), teknologi serta manajemen.

Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan


pasar kerja atau dunia usaha/industri dan lembaga pendidikan dan latihan
(Diklat) baik pendidikan formal, informal maupun yang dikelola oleh
industri itu sendiri, salah satu bentuk hubungan timbal balik tersebut
adalah pihak dunia usaha/industri harus bersedia dan dapat merumuskan
standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan. Dengan demikian
kesinambungan usaha atau industri tersebut dapat lebih terjamin. Pihak
lembaga diklat akan menggunakan standar yang dirumuskan ini sebagai
acuan dalam mengembangkan program dan kurikulum. Sedangkan pihak
birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan
dalam pengembangan SDM secara makro.

Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam Standar


Kompetensi Bidang Keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang
diharapkan dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang
tersebut. Di samping itu, standar tersebut harus juga memiliki ekuivalensi
dan kesetaraan dengan standar-standar relevan yang berlaku pada sektor
industri di negara lain, bahkan berlaku secara internasional.

Sejalan dengan pemikiran di atas, sejak tahun 1995, Depdiknas bersama


dengan pihak dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) yang
direpresentasikan oleh KADIN Indonesia, telah membentuk Majelis
Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN). Salah satu tugas pokok dan fungsinya
adalah memberikan masukan dalam merumuskan kebijakan pada
pengembangan pendidikan menengah kejuruan. Salah satu bentuk masukan
tersebut berupa standar kompetensi bidang keahlian, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh Kelompok Bidang Keahlian (KBK).

SKN Instrumen Gelas 1


1.2 TUJUAN

Penyusunan/penyempurnaan standar kompetensi bertujuan untuk


memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang memiliki pengakuan
secara nasional. Untuk memenuhi kriteria tersebut, standar yang
dikembangkan harus:
- Berdasarkan pada kebutuhan industri/ dunia usaha, dimaknai dengan
dilakukannya eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif.
- Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang
dipergunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar
dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (mutual
recognition arrangement-MRA).
- Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi profesi, asosiasi
industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan
pelatihan profesi atau para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam
pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.

Dengan kriteria tersebut diharapkan Standar Kompetensi ini dapat


dimanfaatkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Perusahaan, dan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi personel.
a. Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam menyusun
kurikulum dan pengembangan pengajaran, serta sekaligus
mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan dan atau Pelatihan.

b. Pada Dunia Usaha/Perusahaan


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen terutama
dalam :
- menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
- membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan
pengembangannya.
- membantu dalam rekruitmen
- mengembangkan program perlatihan yang khas/spesifik sesuai
kebutuhan perusahaan.

c. Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan
- klasifikasi dan kualifikasi
- kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.

SKN Instrumen Gelas 2


1.3 PENGERTIAN

Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan untuk


mengerjakan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Standar kompetensi merupakan pernyataan mengenai pelaksanaan


tugas/pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil
keluaran (output) yaitu
a. Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja
b. Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja
c. Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada
tingkat yang diharapkan.

Standar kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang


dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan yang didukung sikap kerja,
serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang
dipersyaratkan. Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan
menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa
tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain, standar kompetensi meliputi faktor-
faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan untuk
mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja,
kemampuan mentransfer dan menerapkannya kemampuan dan pengetahuan
pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Dengan demikian, Standar
kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang/orang perorangan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang
dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan yang didukung sikap kerja,
serta penerapannya harus sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Penguasaan standar kompetensi oleh seseorang, ditandai oleh kemampuan


yg bersangkutan dalam hal :
a. pengerjakan suatu tugas/pekerjaan
b. pengengorganisasian agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
c. pencarian solusi alternatif apabila terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula
d. penggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dalam kondisi yang berbeda.

Pengembangan standar kompetensi bidang instrumentasi gelas mengacu


pada Regional Model of Competency Standards dan memperhatikan
pedoman serta mekanisme penyusunan standar kompetensi Majelis
Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN).

Penyusunan standar kompetensi ini melibatkan unsur yang meliputi asosiasi


profesi (atau yag menjadi perwakilannya), industri yang terkait dengan
pembuatan instrumen gelas, lembaga penelitian, pendidikan, dan pihak-
pihak lain yang terkait.

SKN Instrumen Gelas 3


Penyusunan unit-unit kompetensi diawali dengan identifikasi pekerjaan
bidang instrumen gelas, pengumpulan informasi, data primer dan sekunder
dari lapangan mengenai pekerjaan dalam bidang instrumen gelas, serta
pengumpulan standar kompetensi instrumen gelas dari manca negara. Unit-
unit standar kompetensi, kemudian didiskusikan, divalidasi dalam berbagai
unsur terkait (pemangku kepentingan atau stakeholders), disosialisasikan
dan dikaji, serta didiskusikan secara nasional. Pada akhirnya disepakati
suatu rancangan standar kompetensi nasional Indonesia bidang instrumen
gelas.

Mode yang diterapkan pada pengembangan standar kompetensi ini adalah


Regional Model of Competencies Standards [RMCS] yang dikembangkan
melalui program APEC HRD Working Group dari Negara-Negara Asia Pacific.
Standar Kompetensi model ini dikembangkan dengan pendekatan
“multiskills” yaitu dengan mengembangkan kompetensi-kompetensi yang
ada dalam bidang pekerjaan pada industri. Model standar kompetensi RMCS
ini fleksibel dan mampu mengantisipasi kemungkinan perubahan-perubahan
mendatang yang terjadi di industri/perusahaan, baik perubahan teknologi
maupun organisasi. Struktur dan format Regional Model of Competencies
Standards diuraikan pada uraian selanjutnya.

SKN Instrumen Gelas 4


1.4 STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan


bentuk :

STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
melakukan pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETENSI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah
sub-kompetensi

SUB KOMPETENSI / ELEMEN


Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung
ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.

KRITERIA UNJUK KERJA


Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang dipersyaratkan
tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan

KONDISI UNJUK KERJA / BATASAN VARIABEL


Pernyataan-pernyataan kondisi atau kontek dimana kriteria unjuk kerja
tersebut diaplikasikan

ACUAN PENILAIAN / PANDUAN


Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian

LEVEL KOMPETENSI KUNCI / TINGKAT


Yang dimaksud dengan kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau
generik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

SKN Instrumen Gelas 5


1.5 SKEMA DAN FORMAT STANDAR KOMPETENSI

SKEMA STANDAR KOMPETENSI

1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN

2. UNIT-UNIT
KOMPETENSI

LEVEL KUALIFIKASISI

KUALIFIKASI
SUB-
3.
KOMPETENSI

4. KRITERIA UNJUK
KERJA

5. KONDISI
UNJUK KERJA

6. ACUAN PANDUAN PENILAIAN


PENILAIAN

SKN Instrumen Gelas 6


FORMAT UNIT KOMPETENSI

Kode Unit Terdiri dari berapa huruf dan angka yang disepakati oleh
para pengembang dan industri terkait ( merujuk
Kepmenaker No. KEP-227/MEN/2003 tanggal 13 Oktober
2003)
Judul Unit Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi
yang mendukung sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan kalimat
aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat
terobservasi.
Uraian Unit Penjelasan singkat tentang unit tersebut berkaitan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Merupakan elemen-elemen yang Pernyataan-pernyataan tentang hasil
dibutuhkan untuk tercapainya unit atau output yang diharapkan untuk
kompetensi tersebut di atas (untuk setiap Elemen Kompetensi yang
setiap unit biasanya terdiri dari 3 dinyatakan dalam kalimat pasif dan
hingga 5 Elemen Kompetensi) terukur.
Untuk setiap Elemen Kompetensi
sebaiknya mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap
(KSA)
Kondisi Unjuk Kerja
Menjelaskan konteks unit kompetensi dengan kondisi pekerjaan unit yang
akan dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat
melakukan pekerjaan tersbut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas
yang diperlukan
Acuan Penilaian
• Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan
• Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
yang dimaksud tersebut
• Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
terkait dan mendukung tercapainya kompetensi dimaksud
• Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi yang dimaksud
Kompetensi A B C D E F G
kunci
Level

SKN Instrumen Gelas 7


Kompetensi kunci

A : Mengumpulkan informasi
B : Mengkomunikasikan ide dan informasi
C : Merencanakan dan mengatur kegiatan
D : Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
E : Menggunakan ide dan teknik matematika
F : Memecahkan persoalan/masalah
G : Menggunakan teknologi

1.6 KOMPETENSI KUNCI

Yang dimaksud dengan kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau


generik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

Persyaratan Kompetensi Kunci :


a. Kompetensi kunci harus merupakan hal penting untuk mendapatkan
pekerjaan dan pendidikan lanjutan, serta untuk kehidupan orang
dewasa.
b. Kompetensi kunci harus dapat dialihkan, artinya kompetensi kunci tidak
boleh bersifat spesifik bidang pekerjaan.
c. Kompetensi kunci harus terarah pada integrasi Pengetahuan dan
Keterampilan
d. Kompetensi kunci harus terdiri dari hal-hal yang dapat dikembangkan
melalui pelatihan.
e. Kompetensi kunci juga harus dapat dinilai
f. Kompetensi kunci harus dapat bebas dari nilai-nilai budaya.

Kompetensi Kunci pada dasarnya meliputi :


a. Bahasa dan Komunikasi
b. Matematika
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
d. Pemecahan masalah
e. Pengertian kultural
f. Pribadi dan antar pribadi
g. Merencanakan dan mengorganisasikan.

Pada lingkup Industri/Perusahaan kompetensi kunci umumnya meliputi:


a. Mengumpulkan, menganalisis dan mengatur/mengorganisasikan
informasi.
b. Mengkomunikasikan ide dan informasi.
c. Merencanakan dan mengatur kegiatan.
d. Bekerja sama dengan orang lain dan di dalam kelompok
e. Menggunakan konsep dan teknis matematika.
f. Memecahkan persoalan/masalah
g. Menggunakan teknologi.

SKN Instrumen Gelas 8


(Sumber : Key Competencies, William Hall & Mark C. Werner)

Deskripsi level Kompetensi Kunci

Kompetensi Kunci Performen level Performen level Performen level


/ Tingkat 1 / Tingkat 2 / Tingkat 3
Melakukan Mengorganisasi Mengevaluasi dan
kegiatan kegiatan memodifikasi
proses
Mengumpulkan, Mengakses dan Mengakses,memili Mengakses,
menganalisa dan merekam dari satu h dan merekam mengevaluasi dan
mengorganisasikan sumber dari lebih dari satu mengorganisasikan
informasi sumber dari berbagai sumber
Mengkomunikasikan Sederhana dan Berisi hal yang Mengakses,
ide dan informasi pengaturan yang kompleks mengevaluasi dan
telah familier mengorganisasikan
dari berbagai sumber
Merencanakan dan Dibawah Dengan panduan Inisiasi mandiri dan
mengorganisasikan pengawasan tau mengevaluasi
kegiatan supervise kegiatan yang
kompleks
Bekerjasama Kegiatan atau Membantu Berkolaborasi dalam
dengan orang lain aktifitas rutin merumuskan aktifitas yang
danb kelompok tujuan kompleks
Menggunakan ide Sederhana dan Memilih ide dan Berkolaborasi dalam
serta teknik telah ditetapkan teknik yang tepat menyelesaikan
matematika untuk tugas yang tugas yang kompleks
kompleks
Memecahkan Rutin dan dibawah Rutin dan Problem yang
masalah pengawasan dilakukan sendiri kompleks dengan
berdasar pada menggunakan
panduan pendekatan yang
sistemik serta
mampu
menjelaskan
prosesnya
Menggunakan Yang berulang pada Untuk membangun Merancang,
teknologi tingkat dasar danmengorganisisr menggabungkan
atau mengoperasi- atau memodifikasi
kan produk atau produk atau jasa
jasa

SKN Instrumen Gelas 9


1.7 KODEFIKASI UNIT KOMPETENSI

Sesuai dengan pengelompokkan bidang oleh Majelis Pendidikan Kejuruan


Nasional (MPKN), maka bidang keahlian Instrumen Gelas masuk kedalam
Kelompok Teknologi dan Industri Bidang Keahlian Instrumentasi Industri
yang terbagi sebagai berikut :

Instrumentasi Industri

Kontrol Proses Kontrol Mekanik Instrumen Logam Instrumen Gelas

Untuk penomoran kode unit dengan mengacu pada Kepmenkertrans No.


69/Mem/V/2004 dan pengelompokkan bidang instrumentasi industri, maka
dibuat sebagi berikut :

Kode unit : Terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang memiliki arti
khusus sebagai berikut :

Struktur kode : XXX . XX 00 . 000 . 00

Arti
Angka yang menyatakan versi standar
kompetensi
Kombinasi angka untuk nomor urut unit
kompetensi
Angka yang menyatakan pengelompokkan
bidang/grup unit kompetensi yaitu :
00 : tidak ada grup
01 : Kelompok umum
02 : Kelompok inti
03 : Kelompok pilihan
Kombinasi huruf yang menyatakan sub
sektor, untuk sub sektor bidang instrumentasi
gelas digunakan :IG
Kombinasi huruf yang menyatakan
Sektor bidang keahlian, untuk instrumen
industri digunakan INT

Contoh kode unit : INT.IG01.001.01


artinya unit kompetensi sektor Instrumentasi Industri sub sektor
Instrumen Gelas, bidang Kelompok Umum nomor urut 001 versi 0
(Untuk unit yang diambil dari Standar Kompetensi lain, maka digunakan
kodefikasi sesuai dengan penulisan sumbernya)

SKN Instrumen Gelas 10


BAB II

PETA UNIT KOMPETENSI

PETA FUNGSIONAL KOMPETENSI BIDANG INSTRUMEN GELAS

Tujuan yang akan dicapai Bidang fungsional kritis Unit Kompetensi

Mengoperasikan perkakas dan peralatan


instrumen gelas tingkat dasar
Pengoperasian perkakas dan peralatan
pembuatan instrumen gelas Mengoperasikan perkakas dan peralatan
instrumen gelas tingkat lanjut

Memelihara peralatan produksi instrumen


gelas

Memperbaiki instrumen gelas sederhana


dengan peralatan glassblowing

Memperbaiki instrumen gelas komplek dengan


Pemeliharaan dan perbaikan peralatan
peralatan glassblowing
instrumen gelas

Memperbaiki peralatan produksi instrumen


Untuk menjaga kualitas, produk gelas
produks, keterampilan dan pelayanan
yang terkait dengan instrumen gelas
sesuai dengan kebutuhan yang telah Memelihara system vakum tinggi
ditetapkan

Membuat instrumen gelas dengan peralatan


glass blowing tingkat dasar

Melakukan teknik printing dan laminasi pada


gelas

Membuat instrumen gelas dengan peralatan


Pembuatan dan kalibrasi instrumen glass blowing tingkat menengah
gelas
Membuat instrumen gelas dengan peralatan
glass blowing tingkat lanjut

Mengkalibrasi alat ukur instrumen gelas

Mendesain dan memanufaktur instrumen gelas


dan sistem gelas sederhana

Mendesain dan memanufaktur instrumen gelas


dan sistem gelas dan sistem gelas komplek

Membuat system vakum tinggi


Perancangan instrumen gelas

Memodifikasi system vakum tinggi

Menggambar 2 D dengan sistim CAD

Menggambar 3D dengan sistim CAD

SKN Instrumen Gelas 11


PENGELOMPOKAN KOMPETENSI BIDANG INSTRUMEN GELAS

Kompetensi Umum

Nomor Kode Unit Unit Kompetensi


Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan
INT.IG.01.001.01
1 kaedah keselamatan dan kesehatan kerja
2 INT.IG.01.002.01 Memelihara catatan
Menginterprestasikan spesifikasi dan
M2.16C5A
3 pedoman mutu
4 M2.2C11A Mengatur dan menganalisa informasi
5 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
Melakukan pekerjaan yang membutuhkan
M2.3C11A
6 kerjasama tim
7 M9.1A Menggambar dan membaca sketsa
Menerapkan konsep dasar rancangan gambar
M9.11A
8 teknik
9 M9.5A Merancang gambar teknik secara rinci

Kompetensi Inti

Nomor Kode Unit Unit Kompetensi


Mengoperasikan perkakas dan peralatan
INT.IG.02.001.01
1 instrumen gelas tingkat dasar
Mengoperasikan perkakas dan peralatan
INT.IG.02.002.01
2 instrumen gelas tingkat lanjut
Memelihara peralatan produksi instrumen
INT.IG.02.003.01
3 gelas
Memperbaiki instrumen gelas sederhana
INT.IG.02.004.01
4 dengan peralatan glassblowing
Memperbaiki instrumen gelas komplek
INT.IG.02.005.01
5 dengan peralatan glassblowing
Memperbaiki peralatan produksi instrumen
INT.IG.02.006.01
6 gelas
INT.IG.02.007.01 Mengoperasikan dan membuat instrumen
7 gelas dengan perkakas dan peralatan
Membuat instrumen gelas dengan peralatan
INT.IG.02.008.01
8 glass blowing tingkat dasar
Membuat instrumen gelas dengan peralatan
INT.IG.02.009.01
9 glass blowing tingkat menengah
Membuat instrumen gelas dengan peralatan
INT.IG.02.010.01
10 glass blowing tingkat lanjut
11 INT.IG.02.011.01 Membuat sistem vakum tinggi
12 INT.IG.02.012.01 Mengkalibrasi alat ukur instrumen gelas

SKN Instrumen Gelas 12


Mendesain dan memanufaktur instrumen
INT.IG.02.013.01
13 gelas dan sistem gelas sederhana
Mendesain dan memanufaktur instrumen
14 INT.IG.02.014.01 gelas dan sistem gelas dan sistem gelas
komplek

Kompetensi Pilihan

Nomor Kode Unit Unit Kompetensi


1 INT.IG.03.001.01 Melakukan teknik printing dan laminasi pada
gelas
2 INT.IG.03.002.01 Memodifikasi sistem vakum tinggi
3 INT.IG.03.003.01 Memelihara sistem vakum tinggi
4 M9.9B Menggambar 2 D dengan sistim CAD
5 M9.10B Menggambar 3 D dengan sistim CAD

Kode unit dengan huruf awal M menunjukkan bahwa kompetensi ini diambil dari
Standar Kompetensi Logam.

SKN Instrumen Gelas 13


BAB III

UNIT-UNIT KOMPETENSI

Kode : INT.IG.01.001.01

Judul Unit : Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah keselamatan dan
kesehatan kerja
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan penerapan prinsip keselamatan dan
kesehatan ingkungan kerja sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
dan prosedur umum yang diterapkan oleh perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menjalankan tata cara kerja 1.1 Pekerjaandilaksanakan dengan
yang aman menerapkan prinsip keselamatan
sehubungan dengan kebijakan dan
prosedur perusahan dan persyaratan
perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Kegiatan rumah tangga perusahaan
dilakukan sesuai dengan prosedur
perusahaan
1.3 Tanggung jawab dan tugas-tugas
karyawan dimengerti dan diperagakan
dalam kegiatan sehari-hari
1.4 Perlengkapan pelindung diri dipakai dan
disimpan sesuai dengan prosedur
perusahaan
1.5 Semua perlengkapan dan alat-alat
keselamatan digunakan sesuai dengan
persyaratan perundang-undangan dan
prosedur perusahaan
1.6 Tanda-tanda/simbol dikenali dan diikuti
sesuai instruksi
1.7 Semua pedoman penanganan
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan,
prosedur perusahaan dan pedoman
Komisi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional yang sah
1.8 Perlengkapan darurat dikenali dan
didemonstrasikan dengan tepat

SKN Instrumen Gelas 14


2. Melaporkan bahaya-bahaya di 2.1 Bahaya-bahaya di tempat kerja selama
tempat kerja waktu kerja dikenali dan dilaporkan
kepada orang yang tepat sesuai dengan
prosedur operasi standar
3. Mengikuti prosedur-prosedur 3.1 Cara-cara menghubungi personil yang
darurat tepat dan layanan darurat jika terjadi
kecelakaan didemonstrasikan
3.2 Bila diperlukan prosedur kondisi darurat
dan evakuasi (pengungsian) dimengerti
dan dilaksanakan.
3.3 Dalam keadaan darurat, prosedur
evakuasi perusahaan diikuti
4. Memperhatikan kelestarian 4.1 Lingkungan hidup dijaga dari gangguan
lingkungan hidup kegiatan-kegiatan yang merusak
4.2 Limbah hasil kerja diperlakukan dengan
memperhatikan keamanan dan
keselamatan lingkungan

BATASAN VARIABEL
Unit ini menerapkan pelaksanaan kerja yang aman serta memperhatikan
keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup. Kompetensi-kompetensi yang
didemontrasikan dihubungkan dengan kinerja dan pengunaan keahlian-keahlian
yang spesifik. Penanganan keadaan darurat meliputi prosedur untuk melakukan
isolasi sumber berpotensi menimbulkan kebakaran dan ledakan yang meliputi :
aliran listrik, aliran gas, dan penanganan awal kebakaran kecil. Disyaratkan
juga kemampuan menangani luka bakar sederhana.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1. Jenis dan spesifikasi peralatan K3LH
2. Standard Operational Procedure (SOP)
3. Peraturan dan peralatan K3LH
4. Lokasi tempat kerja

SKN Instrumen Gelas 15


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Peralatan dan perlengkapan K-3
3.2 Manajemen dan teknik K-3
3.3 Peraturan dan standar K-3
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Menggunakan peralatan K-3
4.2 Bekerja dibawah pengawasan terbatas
4.3 Menjelaskan dan menerapkan SOP
4.4 Menjelaskan dan menerapkan prosedur darurat
4.5 Berkomunikasi dengan tim kerja, pihak manajemen dan bagian yang
terkait
5. Aspek kritis
5.1 Persiapan dan pelaksanaan
5.2 Keselamatan dan kesehatan kerja
5.3 Dokumentasi laporan
5.4 Penampilan hasil

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 16


Kode : INT.IG.01.002.01
Judul Unit : Memelihara catatan
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pemeliharaan dan pencatatan
segala informasi yang berkaitan kondisi dan kinerja terkini
dari peralatan serta lingkungan kerja yang berpengaruh
terhadap kualitas pekerjaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan pemeliharaan 1.1 Prosesdur pemeliharan dipelajari dengan
catatan saksama
1.2 Pencatatan dilakukan oleh petugas atau
karyawan yang menggunakan peralatan
tersebut
1.3 Format pencatatan diadakan sejumlah
peralatan dan keadaan sesuai dengan
prosesedur yang berlaku
1.4 Tempat penyimpanan ditentukan sesuai
dengan kebutuhan catatan
2 Memeliharan catatan 2.1 Kondisi dan kinerja peralatan serta
perubahan yang terjadi dicatat.
2.2 Catatan tentang peralatan dan
lingkungan kerja disimpan ditempat yang
telah ditetapkan
2.3 Pemeliharaan catatan dilakukan
sedemikan hingga dimudahkan untuk
pencarian kembali data-data yang
dibutuhkan
2.4 Setiap lembar catatan harus dilengkapi
dengan tanggal, jenis temuan dan paraf
dari petugas yang bersangkutan.
3 Pembaruan catatan (up- 3.1 Kesesuaian keadaan peralatan dan
dating) catatan yang terkait dipresentasikan
3.2 Kompilasi catatan yang disimpan dapat
ditampilkan
3.3 Catatan sewaktu dapat dikomunikasikan
kepada pihak yang berwenang

SKN Instrumen Gelas 17


BATASAN VARIABEL
Unit ini menerapkan tatacara melakukan pemeliharaan dan pencatatan
terhadap hal-hal yang mempengaruhi kualitas hasil kerja pemeliharaan dan
pencatatan serta mengkomunikasikan kepada fihak yang berwenang.

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan kompetensi ini :


1 Standar operasional dan prosedur (SOP)
2 Sarana pencatatan
3 Lokasi tempat kerja

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1. Kompetensi diujikan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat
2.2. Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku diindustri.
2.3. Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji dilingkungan industri atau
ditempat kerja lainnya dengan kondisi yang serupa.
2.4. Jika diperlukan pengujian juga dapat dilakukan dalam lingkungan yang
mensimulasikan lingkungan industri atau lingkungan kerja lainnya yang
serupa.
2.5. Kompetensi yang diujikan menyangkut kemampuan perorangan.
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Catatan mengenai kondisi optimum dari alat yang digunakan
3.2. Tata cara pencatatan sesuai dengan standar yang berlaku
3.2. Peralatan pencatan dan tatacara penyimpannya
3.3. Pentingnya up dating data
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1. Menggunakan peralatan penulisan
4.2. Mampu mengenali perubahan kinerja alat
4.3. Mampu melakukan penyimpanan data.
4.4. Mampu berkomunikasi dengan rekan dalam tim kerja dan pihak
manajemen
5. Aspek kritis
5.1. Kesiapan dalam pelaksanaan tanggung jawab
5.2. Pencapaian hasil
5.3. Dokumentasi pelaporan Persiapan dan pelaksanaan

SKN Instrumen Gelas 18


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 19


Kode : M2.16C5
Judul Unit : Menginterpretasikan spesifikasi dan pedoman mutu
Deskripsi : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup proses
Unit identifikasi, akses, interpretasi dan penjelasan dokumentasi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi dan mengakses 1.1 Dokumentasi yang meliputi semua


semua dokumentasi tingkatan mutu di dalam perusahaan
diidentifikasi dan digunakan
2. Menginterpretasi dokumentasi 2.1 Spesifikasi mutu untuk sistem dan
proses tertentu dikaitkan dan
diinterpretasikan
2.2 Sistem perbaikan mutu perusahaan
yang berkaitan dengan dokumentasi
formal dipahami dan digunakan sesuai
dengan prosedur operasi standar
3. Menjelaskan dokumentasi 3.1 Dokumentasi yang berhubungan
dengan pengendalian mutu/pemastian
mutu dijelaskan kepada personil yang
sesuai
3.2 Instruksi berdasarkan dokumentasi
diberikan kepada personil yang sesuai.
4. Memantau proses/sistem mutu 4.1 Sistem perbaikan mutu dipantau dan
dipelihara

BATASAN VARIABEL
Standar ini meliputi berbagai macam proses/sistem dan perusahaan. Hal ini
meliputi interpretasi semua tingkatan dokumentasi mutu dari standar melalui
pedoman, prosedur dan instruksi kerja. Interpretasi persyaratan teknis untuk
produksi harus diakses melalui unit teknik lain, misalnya: menginterpretasi
gambar teknik. Dokumentasi diakses dan diterapkan untuk perusahaan tertentu
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Dokumentasi mutu
2 Pedoman, prosedur dan instruksi kerja

SKN Instrumen Gelas 20


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan

3. Pengetahuan yang diperlukan


3.1 Kontrol kualitas
3.2 Pengaduan kontrol

4. Ketrampilan yang diperlukan


4.1 Bekerja dengan pedoman standar kualitas
4.2 Manajemen waktu

5. Aspek kritis
5.1 Kesiapan dalam melakukan kerja
5.2 Konsistensi
5.3 Kelancaran dalam bekerja
5.4 Dokumentasi pelaporan

SKN Instrumen Gelas 21


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 22


Kode : M2.2C11A
Judul Unit : Mengatur dan menganalisis informasi
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup proses
akses informasi dan pemberian catatan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengakses informasi dan/atau 1.1 Persyaratan informasi tugas ditentukan
catatan dan informasi yang relevan diakses dari
berbagai sumber termasuk terminal
komputer, tabel, petunjuk teknis
dan/atau karta (chart), instruksi kerja
(operational instruction)
1.2 Informasi yang diakses ditafsirkan secara
benar dan/atau dicatat
2. Memberikan laporan secara 2.1 Laporan lisan atau tertulis yang sederhana
lisan dan/atau tertulis disiapkan dan diberikan sesuai dengan
prosedur di tempat kerja.
2.2 Memberikan umpan-balik lisan dan/atau
tertulis.

BATASAN VARIABEL
Unit ini berlaku bagi pengaksesan dan pencatatan informasi dari berbagai
sumber termasuk data yang berhubungan dengan pengoperasian sistem just-in-
time dan KANBAN. Unit ini juga mencakup akses dan perekaman data yang
disimpan secara elektronik, di mana penilaian dan pengetahuan sistem tidak
dibutuhkan, misalnya pengoperasian balok sandi (bar-coding) dan keyboard
yang sederhana. Untuk mengakses dan merekam data yang membutuhkan
penilaian dan pengetahuan sistem. Melaporkan menurut elemen termasuk
laporan terinci (breakdown report), kartu KANBAN, masalah produksi/material,
saran-saran perbaikan kerja, laporan/saran partisipasi dalam gugus (lingkaran)
mutu kepada pelanggan, jadwal shift produksi. Laporan sederhana adalah
laporan yang mencakup satu atau dua topik. Laporan tersebut pendek dan
tidak memerlukan analisis yang mendalam.

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1 Data atau laporan
2 Standar Operational Prosedur (SOP)
3 Standar dan prosedur penjaminan mutu data atau laporan

SKN Instrumen Gelas 23


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Kemampuan dasar bahasa Inggris
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Kemampuan dasar mengoperasikan komputer
4.2 Kemampuan dasar berkomunikasi secara lisan dan/atu tertulis
4.3 Kemampuan dasar berhitung
5. Aspek kritis
5.1 Pencatatan, pelaporan dan penyimpanan data
5.2 Komunikasi
5.3 Tepat waktu

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 24


Kode : M2.6C10A
Judul Unit : Membuat rencana kegiatan yang lengkap
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup proses
identifikasi presyaratan kegiatan, perencanaan proses dan
memodifikasi yang diperlukan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi persyaratan 1.1 Instruksi mengenai persyaratan tujuan
kegiatan dan kinerja diperoleh, dipahami dan
bilamana perlu diklarifikasi
1.2 Spesifikasi yang relevan atas hasil akhir
kegiatan diperoleh, dipahami dan
bilamana perlu diklarifikasi
1.3 Hasil akhir kegiatan dapat diidentifikasi

1.4 Persyaratan kegiatan, termasuk acuan


waktu kegiatan secara keseluruhan,
persyaratan mutu dan kriteria untuk
penyelesaian yang dapat diterima,
diidentifikasi
2. Merencanakan proses untuk 2.1 Masing-masing komponen kegiatan
menyelesaikan kegiatan diidentifikasi dan diprioritaskan
berdasarkan instruksi pada spesifikasi dan
persyaratan tujuan dan kinerja
3. Pengubahan rencana 3.1 Jika diperlukan dan dalam rangka
mengatasi kesulitan yang muncul tanpa
diduga sebelumnya, maka dapat
melakukan pengubahan rencana
kegiatan.

BATASAN VARIABEL
Instruksi dapat meliputi acuan waktu, persyaratan mutu, persyaratan hasil dan
persyaratan kinerja. Instruksi dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.
Namun demikian, kegiatan mungkin memerlukan tanggapan dan modifikasi
prosedur atau pilihan prosedur yang berbeda-beda guna menangani
perkembangan yang tidak diduga sebelumnya. Kegiatan mungkin membutuhkan
penyusunan prioritas masing-masing komponen agar mudah memenuhi tujuan.
Contoh kegiatan yang direncanakan diantaranya termasuk: diagnosa yang salah
dan perbaikan suatu bagian perlengkapan, modifikasi pada urutan yang sudah
disusun untuk tugas perakitan. Kegiatan-kegiatan biasanya dilakukan oleh
individu yang menjalankan kegiatan yang sudah direncanakan dan laporan

SKN Instrumen Gelas 25


gabungan diselesaikan sebagaimana diminta. Instruksi-instruksi mengacu
kepada informasi formal atau informal tentang tugas yang diminta.
Perencanaan akan dikaitkan dengan lingkungan dan tugas pekerjaan yang sudah
biasa dan dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar.

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1 Standar operasional dan prosedur (SOP)
2 Kinerja kegiatan
Standard dan prosedur penjamin mutu

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Manajerial dan pemilihan prioritas
3.2 Tata cara pemilihan prioritas
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Membuat tabel dan matriks
5. Aspek kritis
5.1 Pencatatan dan pelaporan
5.2 Penjaminan mutu
5.3 Keselamatan dan kesehatan kerja
5.4 Komunikasi
5.5 Penanganan material.

KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 26


Kode : M2.3C11A
Judul Unit : Melakukan pekerjaan yang membutuhkan kerja sama tim
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup
penentuan peran dan lingkup tim, pengidentifikasian peran,
perencanaan kegiatan dan bekerja dalam tim.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan peran dan lingkup 1.1 Peran dan lingkup tim diidentifikasi dari
tim informasi yang tersedia
1.2 Parameter tim, hubungan pelaporan
dan tanggung-jawab diidentifikasi dari
diskusi tim serta sumber eksternal yang
sesuai
2. Mengidentifikasi perannya dan 2.1 Perannya dan tanggung-jawabnya
tanggung-jawabnya sendiri di sendiri di dalam kerja kelompok
dalam tim (lingkungan tim) diidentifikasi
2.2 Peran dan tanggung jawab anggota-
anggota tim lainnya diidentifikasi dan
diakui
2.3 Hubungan pelaporan di dalam tim dan di
luar tim diidentifikasi
3. Merencanakan kegiatan tim 3.1 Memberikan kontribusi untuk
pengembangan rencana kerja tim
berdasarkan pemahaman peran dan
parameter tim dan ketrampilannya serta
kompetensinya sendiri.
4. Bekerja sebagai anggota tim 4.1 Bentuk komunikasi yang efektif dan
sesuai digunakan serta interaksi
dilakukan dengan anggota tim yang
memberikan kontribusi kepada tujuan
dan kegiatan tim yang diketahui.
4.2 Kontribusi yang efektif dan sesuai dibuat
untuk melengkapi kegiatan dan tujuan
tim, berdasarkan ketrampilan dan
kompetensinya sendiri.
4.3 Petunjuk pelaporan yang disetujui tim
diikuti dengan menggunakan prosedur
operasi standar

SKN Instrumen Gelas 27


BATASAN VARIABEL
Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ketrampilan yang
diperlukan untuk berpartisipasi dalam lingkungan tim kerja kecil dan
berdedikasi, termasuk partisipasi aktif dalam pertemuan tim yang terstruktur.
Masing-masing individu anggota tim tidak bertanggung-jawab atas kinerja tim
secara keseluruhan, tetapi memberikan kontribusi kepada kegiatan dan tujuan
tim, dengan menggunakan kompetensi teknis yang ada pada diri mereka sendiri.
Identifikasi peran dan tanggung-jawabnya sendiri di dalam tim didasarkan pada
informasi yang tersedia, yang ditentukan sebelumnya. Peranan tim bersifat
dedikatif dan ditentukan sebelumnya serta akan mendapat dukungan
manajemen dan dukungan teknis dari luar yang ada

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1 Kinerja kegiatan normal
2 Standar operasional dan prosedur (SOP)
Standard dan prosedur penjamin mutu

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Organisasi dan Manajemen
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Berpartisipasi dalam kerja tim
4.2 Memiliki kesadaran tentang pengaruhnya kinerja terhadap kesuksesan
tim
4.3 Terbuka dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan tim
5. Aspek kritis
5.1. Komunikasi
5.2. Penjaminan mutu
5.3. Keselamatan dan kesehatan kerja
5.4. Pencatatan dan pelaporan

SKN Instrumen Gelas 28


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 29


Kode : M9.1A
Judul Unit : Menggambar dan membaca sketsa
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup
persiapan dan pengartian detil sketsa tangan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan sketsa tangan 1.1 Sketsa digambar dengan benar dan
tepat
1.2 Sketsa menggambarkan benda kerja
atau komponen benda kerja
1.3 Dimensi dibuat dengan benar
1.4 Dimensi ditunjukkan dengan jelas
1.5 Instruksi ditunjukkan dengan jelas

1.6 Garis dasar atau titik acuan


ditunjukkan dengan jelas
2. Mengartikan detil sketsa tangan 2.1 Komponen-komponen, barang rakitan,
atau benda-benda kerja diketahui
sesuai kebutuhan
2.2 Dimensi (ukuran-ukuran) diidentifikasi
sesuai dengan bidang pekerjaan.
2.3 Instruksi diidentifikasi dan diikuti
sesuai dengan kebutuhan
2.4 Kebutuhan material diidentifikasi
seperti yang diperlukan
2.5 Simbol-simbol yang digunakan dapat
dikenali didalam sketsa

BATASAN VARIABEL
Sketsa dapat diaplikasikan pada setiap disiplin ilmu keteknikan. Sketsa terdiri
dari sebuah bidang gambar datar dengan dimensi-dimensi dan spesifikasi
tambahan yang dibuat dengan peralatan pengukuran tangan. Tingkat
pengetahuan simbol diaplikasikan pada unit ini akan disesuaikan pada bidang
dan tingkatan pekerjaan dari orang yang menterjemahkan sketsa.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Sketsa
2 Spesifikasi tambahan

SKN Instrumen Gelas 30


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
-
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau
di tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Ilmu keteknikan
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Menggunakan alat tulis
5. Aspek kritis
5.1 Komunikasi
5.2 Penjaminan mutu
5.3 Keselamatan dan kesehatan kerja
5.4 Pencatatan dan pelaporan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 31


Kode : M9.11A
Judul Unit : Menerapkan konsep dasar rancangan teknik
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup proses
penentuan persyaratan desain dan pelaksanaan desain

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan persyaratan desain 1.1 Persyaratan desain dibuat dari
perintah kerja, instruksi atau dari hasil
konsultasi pihak – pihak yang terkait
1.2 Menetapkan konsep desain dengan
memperhatikan proses, material,
jumlah, harga dan hasil
1.3 Apabila diperlukan, kode, peraturan-
peraturan hukum, dan dokumentasi
teknis dikonsultasikan untuk
menghasilkan batasan desain sesuai
dengan prosedur operasi standar
1.4 Narasumber dari asisten yang ahli
diidentifikasi dan digunakan jika
diperlukan
2. Mendesain 2.1 Rancangan memenuhi persyaratan
kebutuhan akhir
2.2 Desain harus memenuhi semua
tuntutan persyaratan dan peraturan
yang telah diundangkan
2.3 Konsep desain diperiksa sesuai dengan
prosedur operasi standar
2.4 Hasil desain sesuai persyaratan kerja
dapat berupa sketsa, gambar,
prototip, dokumen, model atau benda
jadi

BATASAN VARIABEL
Unit ini dimaksudkan untuk menilai ketrampilan perancang yang akan
bertanggung jawab pada pembuatan rancang bangunnya baik secara individu
maupun secara tim. Unit kompetensi ini termasuk menentukan beberapa
persyaratan seperti; tempat, perakitan atau komponen lain pembuatan atau
proses enjiniring, dan dimana perancang mempertimbangkan pengaruh
rancangan pada peralatan lain, proses atau personil, misalnya aspek
keselamatan desain. Fungsi perancangan termasuk penggunaan konsep desain
seperti: fabrikasi, modifikasi struktur, tempat pemrosesan dan peralatan,

SKN Instrumen Gelas 32


perancangan alat bantu dan alat pemeriksa, sistim pengendalian produksi, tata
letak tenaga air, rangkaian elektronik dan lain-lain.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Proses atau personil
2 Aspek keselamatan desain
3 Prosedur Operasional Standar (SOP)

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
2.1 M9.1A. Mengambar dan membaca sketsa
2.2 M9.5A. Merancang gambar teknik secara rinci (dasar)
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Mengetahui dasar-dasar Instrumentasi
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Penggunaan alat bantu gambar
4.2 Penggunaan computer
5. Aspek kritis
5.1 Keselamatan dan kesehatan kerja
5.2 Penjaminan mutu
5.3 Komunikasi
5.4 Pencatatan dan pelaporan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 33


Kode : M9.5A
Judul Unit : Merancang gambar teknik secara rinci (dasar)
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup
perancangan gambar teknik tingkat dasar meliputi kegiatan
persiapan, penentuan komponen, merancang dan
menyelesaikan gambar teknik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapkan perakitan, tata 1.1 Gambar dipersiapkan dalam proyeksi
letak dan rancangan gambar ortogonal, proyeksi isometrik atau yang
secara rinci setara termasuk pandangan dan
potongan tambahan sesuai dengan
standar nasional/ISO atau standar lain
yang sepadan/setara
1.2 Tata letak, perakitan dan gambar-
gambar komponen dibuat berdasarkan
spesifikasi
1.3 Penunjukan ukuran dan label gambar
menggunakan toleransi sesuai Standar
Nasional/ISO
2. Menentukan persyaratan 2.1 Komponen-komponen dan atau bahan
komponen dan atau bahan dipilih dari katalog penyalur/pembuat
menggunakan desain spesifikasi
3 Merancang gambar teknik 3.1 Gambar dirancang mengacu pada
spesifikasi sesuai dengan SOP
3.2 Standar simbol menurut Standar
Nasional/ISO atau yang setara digunakan
untuk memenuhi persyaratan gambar
kerja
4 Menyelesaikan gambar teknik 4.1 Gambar-gambar diperiksa untuk
meyakinkan kesesuaiannya dengan
spesifikasi gambar komponen dan
perakitan
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan pimpinan
yang berkepentingan diberi tahu
4.3 Ruang kerja dan semua peralatan
dirapihkan, dibersihkan, dikembalikan
dan diamankan
4.4 Semua proses dan kejadian
didokumentasikan sesuai dengan SOP

SKN Instrumen Gelas 34


BATASAN VARIABEL
Unit ini digunakan untuk menghasilkan gambar sesuai Standar Nasional/ISO atau
yang setara, dimana dimensi yang kritis, toleransi yang berhubungan dan
spesifikasi desain telah ditentukan .
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Peralatan gambar dan komputer
2 Standar operasional prosedur (SOP)
3 Buku petunjuk penggunaan komputer.
4 Standar dan prosedur penjaminan mutu.
5 Buku petunjuk operasi CAD

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 M9.1A. Menggambar dan membaca sketsa
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan.
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Pengoperasian CAD
3.2 Simbol-simbol komponen

4. Ketrampilan yang diperlukan


4.1 Menggambar perspektif
5. Aspek kritis
5.1. Persiapan dan pelaksanaan .
5.2. Penjaminan mutu
5.3. Keselamatan dan kesehatan kerja
5.5. Pencatatan dan pelaporan

KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 35


Kode : INT.IG.02.001.01
Judul Unit : Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen gelas
tingkat dasar
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk
mengoperasikan perkakas dan peralatan pada pekerjaan
pembuatan instrumen gelas yang meliputi mesin annealing,
mesin potong gelas dan mesin bor gelas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan perkakas dan 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material / persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.6 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.7 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Mengoperasikan perkakas dan 2.1 Mesin dan peralatan diidentifikasi dan
peralatan instrumen gelas disiapkan seperti yang disyaratkan oleh
prosedur
2.2 Bahan, alat dipilih dan disiapkan sesuai
dengan jenis pekerjaan
2.3 Mesin dan peralatan dioperasikan sesuai
prosedur baku/perusahaan
2.4 Proses pekerjaan dimonitor, disesuaikan
serta dicatat.

SKN Instrumen Gelas 36


2.5 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan
3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil pekerjaan peralatan dan perkakas
diperiksa sesuai dengan ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan

4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan


dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator muda dan berlaku dalam pengoperasian oven annealing, mesin potong
gelas dan mesin bor gelas dalam proses pembuatan instrument gelas. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan pengoperasian oven
annealing, mesin potong gelas dan mesin bor gelas yang dalam pelaksanaannya
menuntut pengetahuan tentang prinsip kerja peralatan dan prosedur
menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan berdasarkan standar
atau acuan prosedur perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk
mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu

SKN Instrumen Gelas 37


1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.2 Mesin bor gelas
2.3 Oven annealing
2.4 Peralatan pengukur dan pencatat
2.5 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilika, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.6 Peralatan komunikasi.
2.7 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Memelihara tekanan kerja aman
3.4 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.5 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Pemotongan menggunakan gerinda dan pemotong gelas
4.6 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.

SKN Instrumen Gelas 38


Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian oven annealing, mesin potong
gelas dan mesin bor gelas serta dokumentasi tempat kerja yang
diselesaikan oleh kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan
4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Hubungan temperatur dgn tekanan permanen dan temporer
4.4 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.5 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.2 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mengoperasikan oven annealing, mesin potong gelas dan mesin bor gelas.
Khususnya, assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :

SKN Instrumen Gelas 39


6.1 Menghidupkan, menyetel dan mematikan peralatan sesuai dengan
instruksi kerja
6.2 Mengoptimasi parameter operasi peralatan
6.3 Menjaga parameter temperatur dan regangan
6.4 Menggunakan peralatan untuk menyiapkan item yang sesuai dengan
spesifikasi
6.5 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.6 Mengarsipkan dan komunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 40


Kode : INT.IG.02.002.01
Judul Unit : Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen gelas
tingkat lanjut
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk
mengoperasikan perkakas dan peralatan yang meliputi mesin
poles dan asah gelas serta mesin skala.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan perkakas dan 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material / persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.6 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.7 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Mengoperasikan perkakas dan 2.1 Mesin dan peralatan diidentifikasi dan
peralatan instrumen gelas disiapkan seperti yang disyaratkan oleh
prosedur
2.2 Bahan, alat dipilih dan disiapkan sesuai
dengan jenis pekerjaan
2.3 Mesin dan peralatan dioperasikan sesuai
prosedur baku/perusahaan
2.4 Proses pekerjaan dimonitor, disesuaikan
serta dicatat.
2.5 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan

SKN Instrumen Gelas 41


3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil pekerjaan peralatan dan perkakas
diperiksa sesuai dengan ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan

4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan


dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator madya dan berlaku dalam mengoperasikan perkakas dan peralatan
yang meliputi mesin poles dan asah gelas serta mesin skala. Pekerjaan dapat
dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel
atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan pengoperasian mesin poles
gelas, mesin asah gelas dan mesin skala yang dalam pelaksanaannya menuntut
pengetahuan tentang teknik poles dan asah gelas, prinsip kerja peralatan dan
prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan berdasarkan
standar atau acuan prosedur perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk
mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium

SKN Instrumen Gelas 42


1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Mesin skala gelas
2.3 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.4 Peralatan asah gelas
2.5 Peralatan poles gelas
2.6 Peralatan pengukur dan pencatat
2.7 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang gelas,
gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga gelas,
pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze, vernier
calipers dan perkakas ukur lainnya.
2.8 Peralatan komunikasi.
2.9 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Pengasahan/pemolesan gelas dapat meliputi operasi seperti :


3.1 Pemilihan abrasif dan perkakas gerinda logam
3.2 Menginterpretasikan spesifikasi untuk sambungan gelas-landasan
3.3 Penggunaan prosedur menggerinda
3.4 Menguji permukaan landasan untuk kebocoran
3.5 Menyiapkan gelas stopcock.

4. Keahlian khusus meliputi :


4.1 Bekerja secara aman dengan gelas
4.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
4.3 Memelihara tekanan kerja aman
4.4 Penyimpanan gelas yang sesuai
4.5 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan
4.6 Penangan bahan-bahan untuk pemolesan dan asah gelas
5. Bahaya meliputi :
5.1 Pecahan gelas tajam
5.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
5.3 Sumber panas seperti burner dan oven
5.4 Debu gelas
5.5 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
5.6 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

6. Praktek kerja yang aman meliputi:


6.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
6.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
6.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
6.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja

SKN Instrumen Gelas 43


secara teratur.

7. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar

2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan.

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja.

3.3 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.4 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.5 Pertanyaan lisan/tulisan

SKN Instrumen Gelas 44


4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Prinsip kerja mesin poles, mesin asah dan mesin skala
4.2 Teknik pemolesan, teknik asah dan teknik pembuatan skala pada gelas
4.3 Prinsip pengetahuan teori dan praktek dari material dan proses poles
dan asah gelas
4.4 Kegagalan umum dalam operasi pemolesan dan asah gelas serta metoda
untuk mengontrolnya
4.5 Komposisi dan jenis gelas
4.6 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.7 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.8 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.9 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
4.10 Bahan-bahan untuk pemolesan dan asah gelas
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.2 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan unit ini
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mengoperasikan mesin poles gelas, mesin asah dan mesin skala. Khususnya,
assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Menghidupkan, menyetel dan mematikan peralatan sesuai dengan
instruksi kerja
6.2 Menerapkan teknik yang tepat untuk membersihkan dan mempersiapkan
permukaan gelas.
6.3 Menerapkan pengetahuan ilmu kimia dan fisika pada gelasblowing dan
membuat kesimpulan yang tepat
6.4 Memoles dan mengasah dengan tangan untuk digunakan dalam fabrikasi
dan pengaturan ketepatan ukuran
6.5 Mengidentifikasi situasi yang tidak lazim dan mengambil tindakan yang
sesuai.
6.6 Memilih bahan abrasif yang tepat untuk pemolesan sesuai dengan
pekerjaan
6.7 Membuat skala pada gelas
6.8 Mengoptimasi parameter operasi peralatan
6.9 Menggunakan peralatan untuk menyiapkan item yang sesuai dengan
spesifikasi
6.10 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.11 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

SKN Instrumen Gelas 45


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 46


Kode : INT.IG.02.003.01
Judul Unit : Memelihara peralatan produksi instrumen gelas
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk memelihara
peralatan produksi gelas agar selalu siap dioperasikan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Persiapan pemeliharaan 1.1 Gambar, instruksi dan spesifikasi
perkakas dan peralatan gelas perkakas dan peralatan gelas
dipersiapkan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
1.2 Petunjuk pemeliharaan disiapkan sesuai
jenis perkakas dan peralatan gelas yang
akan dipelihara.
1.3 Uraian pekerjaan pemeliharaan
dipahami dengan baik.
1.4 Tempat, bahan, perkakas serta
peralatan dipilih dan disiapkan sesuai
dengan keperluan pekerjaan
pemeliharaan.
1.5 Catatan jadwal dan format
pemeliharaan rutin disiapkan sesuai
prosedur kerja
1.6 Bahan, peralatan dan prosedur
keselamatan kerja disiapkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
1.7 Catatan penggunaan perkakas dan
peralatan gelas disiapkan sesuai
petunjuk kerja.
2. Pemelihara perkakas dan 2.1 Pemeliharaan perkakas dan peralatan
peralatan gelas gelas dilakukan sesuai dengan jadwal
dan prosedur yang telah ditentukan.
2.2 Tempat, bahan, perkakas serta
peralatan digunakan sesuai dengan
keperluan pekerjaan pemeliharaan.
2.3 Peralatan dan perkakas gelas diperiksa
fungsi, unjuk kerja dan kelayakannya
sesuai buku manual.
2.4 Penyimpanan dan penataan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dan kepekaan
perkakas dan peralatan gelas

SKN Instrumen Gelas 47


2.5 Masalah yang muncul selama
pemeriksaan. diidentifikasi dan
ditangani sesuai SOP
2.6 Kegiatan pemeliharaan dicatat dalam
kartu/catatan pemeliharaan perkakas
dan peralatan gelas.
3. Pemelihara peralatan glass 3.1 Pemeliharaan peralatan glass blowing
blowing dilakukan sesuai dengan jadwal dan
prosedur yang telah ditentukan.
3.2 Tempat, bahan, perkakas serta
peralatan digunakan sesuai dengan
keperluan pekerjaan pemeliharaan.
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
3.4 Peralatan glass blowing diperiksa fungsi,
unjuk kerja dan kelayakannya sesuai buku
manual.
3.5 Penyimpanan dan penataan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dan kepekaan
peralatan glass blowing.
3.6 Masalah yang muncul selama
pemeriksaan. diidentifikasi dan ditangani
sesuai SOP.
3.7 Kegiatan pemeliharaan dicatat dalam
kartu/catatan pemeliharaan peralatan
glass blowing

4. Memeriksa pemeliharaan 4.1 Hasil pemeriksaan diperiksa berdasarkan


prosedur yang berlaku
4.2 Hasil pemeliharaaan dilaporkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Pekerjaan diselesaikan serta
pimpinan/staff yang berkepentingan
diberitahu
5.2 Tempat kerja, peralatan, dan alat bantu
kerja dibersihkan, dirapihkan, dirawat
dan dikembalikan seperti semula
5.3 Resiko atau peristiwa selama proses
pemeliharaan dilaporkan menurut
prosedur baku

SKN Instrumen Gelas 48


BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator muda dan berlaku dalam pemeliharaan peralatan produksi instrumen
gelas. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan
pemeliharaan peralatan produksi instrumen gelas seperti oven annealing, mesin
potong gelas, mesin bor gelas, glass lath, mesin poles gelas, peralatan glass
blowing, tabung gas, saluran serta regulator gas, perkakas gelas seperti karbon
paddle dan mandrel, tang gelas, glass tubing gauges angle setting jig, caliper,
roller penyangga gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless
steel gauze, vernier caliper dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan
(strain viewer) dan peralatan lainnya. Pemeliharaan dilakukan berdasarkan
jadwal pemeliharaan serta prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan tentang prinsip kerja
peralatan dan kegunaan peralatan/perkakas instrumen gelas, prosedur
pemakain peralatan/perkakas instrumen gelas berdasarkan peraturan/prosedur
perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi masalah yang
timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.6 Oven annealing
2.7 Peralatan pengukur dan pencatat
2.8 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga

SKN Instrumen Gelas 49


gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.9 Peralatan komunikasi.
2.10 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(annealing)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and

SKN Instrumen Gelas 50


environmental = HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisor
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

SKN Instrumen Gelas 51


4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Fungsi dan prinsip kerja peralatan/perkakas instrumen gelas serta cara
memakainya
4.2 Prosedur serta jadwal pemeliharaan
4.3 Prosedur menghidupkan dan mematikan peralatan yang aman
4.4 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.5 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Penggunaan peralatan/perkakas instrumen gelas serta cara memakainya
5.2 Penggunaan alat perkakas pemeliharaan
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
memelihara perkakas dan peralatan produksi gelas. Khususnya, assessor
perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat
6.1 Menghidupkan, menyetel dan mematikan peralatan sesuai dengan
instruksi kerja
6.2 Mengoptimasi parameter operasi peralatan
6.3 Menggunakan peralatan untuk menyiapkan item yang sesuai dengan
spesifikasi
6.4 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.5 Mengarsipkan dan Mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 52


Kode : INT.IG.02.004.01
Judul Unit : Memperbaiki instrumen gelas sederhana dengan peralatan glass
blowing
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan perbaikan dasar instrumen gelas yang sederhana
menggunakan peralatan glass blowing tangan. Kompetensi ini
meliputi kemampuan untuk menilai keekonomisan perbaikan
serta mengikuti suatu prosedur perakitan piranti sesuai
dengan spesifikasi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan pekerjaan 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
perbaikan serta kebutuhan untuk keselamatan dan
peralatan yang diperlukan diidentifikasi
sesuai standar kerja industri
1.2 Prosedur pembersihan yang benar untuk
peralatan gelas yang terkontaminasi
ditetapkan sebelum memulai operasi
perbaikan.
1.3 Peralatan dan prosedur keselamatan diri
digunakan sesuai dengan pekerjaan dan
material yang akan digunakan
1.4 Diskripsi tugas dicatat, dibandingkan
dengan gambar kerja, sket, disain atau
spesifikasi yang sejenis dan berbagai
kesulitan yang ada dilaporkan kepada
atasan
1.5 Peralatan untuk perbaikan disiapkan
sesuai dengan tuntutan pekerjaan
1.6 Persedian gelas dan komponen yang
diperlukan diidentifikasi, dipilih serta
disiapkan untuk pekerjaan
2. Menggunakan peralatan 2.1 Penyetelan peralatan serta perkakas
perbaikan diperiksa dan dilakukan sesuai dengan
tuntutan pekerjaan
2.2 Penyetelan peralatan serta perkakas
untuk pekerjaan diperiksa dan dilakukan
sesuai prosedur kerja
2.3 Peralatan digunakan dengan
menggunakan prosedur yang berlaku

SKN Instrumen Gelas 53


2.4 Disain yang ada serta prosedur yang
berlaku diikuti pada saat melaksanakan
perbaikan yang diperlukan

2.5 Prosedur mematikan peralatan diikuti


sesuai SOP yang berlaku
3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil perbaikan instrumen gelas
sederhana dengan peralatan glass
blowing diperiksa sesuai dengan
ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam perbaikan instrumen gelas sederhana dengan
peralatan tangan glass blowing. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan
atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini
meliputi memperbaiki instrumen/piranti gelas sederhana yang dapat diperbaiki
dengan peralatan glass blowing tangan. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini
menuntut pengetahuan tentang resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas
bekas dan terkontaminasi, teknik pencucian kontaminasi yang harus dijalankan
sebelum melakukan proses perbaikan, teknik pembuatan gelas seperti
pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan
teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan
menggunakan perkakas serta peralatan glass blowing sesuai dengan prosedur
yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi masalah yang timbul di
dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini

SKN Instrumen Gelas 54


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.6 Oven annealing
2.7 Peralatan pengukur dan pencatat
2.8 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.9 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.10 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.11 Peralatan komunikasi.
2.12 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman

SKN Instrumen Gelas 55


3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.Semua operasi harus
mengasumsikan resiko alami yang potensial serta menerapkan persyaratan
pencegahan standar. Semua operasi dilakukan mengikuti prosedur operasi
yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.

SKN Instrumen Gelas 56


1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan
4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Hubungan temperatur dengan tekanan permanen dan temporer
4.4 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.5 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
4.6 Pengetahuan tentang resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas
bekas dan terkontaminasi
4.7 Material perbaikan serta alasan pemilihannya
4.8 Pengetahuan dasar tentang penggunaan peralatan yang diperbaiki
4.9 Sifat kritis material dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai

SKN Instrumen Gelas 57


5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.2 Teknik glassblowing yang sesuai untuk perbaikan
5.3 Teknik pencucian kontaminasi yang harus dijalankan sebelum melakukan
proses perbaikan
5.4 Prosedur persiapan peralatan sebelum perbaiakan
5.5 Penggunaan peralatan serta alat bantu yang sesuai
5.6 Prosedur annealing
5.7 Metoda untuk meminimumkan permasalahan potensial yang berhubungan
dengan mutu pekerjaan
5.8 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman

6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
memperbaiki instrumen gelas sederhana dengan peralatan glass blowing
tangan. Khususnya, assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Mempertunjukkan suatu pengetahuan dan kesadaran teknik pencucian
kontaminasi yang harus dilaksanakan sebelum mengerjakan perbaikan
6.2 Memperlihatkan pengetahuan tentang kegunaan dan fungsi instrumen yang
rusak
6.3 Menjalankan dengan aman teknik glass blowing yang sesuai untuk
memperbaiki instrumen yang rusak
6.4 Mengikuti cetak biru, gambar, sketsa dan disain yang relevan untuk
pekerjaan reparasi
6.5 Memilih jenis gelas yang sesuai dan persiapan penggunaannya
6.6 Menentukan jenis zat-pencemar pada instrumen yang rusak dan
menggunakan proses perlakuan yang sesuai, dengan perhatian khusus pada
resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas bekas dan tercemar
6.7 Menyiapkan instrumen untuk perbaikan
6.8 Pengoptimalan dan penggunaan peralatan glassblowing
6.9 Mengidentifikasi permasalahan perbaikan yang tidak lazim
6.10 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing maupun
kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.11 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 58


Kode : INT.IG.02.005.01
Judul Unit : Memperbaiki instrumen gelas komplek dengan peralatan glass
blowing
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan perbaikan instrumen gelas yang komplek
menggunakan peralatan dan perkakas glass blowing.
Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menilai
keekonomisan perbaikan serta mengikuti suatu prosedur
disassembly/assembly instrumen sesuai dengan spesifikasi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan pekerjaan 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
perbaikan serta kebutuhan untuk keselamatan dan
peralatan yang diperlukan diidentifikasi
sesuai standar kerja industri
1.2 Prosedur pembersihan yang benar untuk
peralatan gelas yang terkontaminasi
ditetapkan sebelum memulai operasi
perbaikan.
1.3 Peralatan dan prosedur keselamatan diri
digunakan sesuai dengan pekerjaan dan
material yang akan digunakan
1.4 Diskripsi tugas dicatat, dibandingkan
dengan gambar kerja, sket, disain atau
spesifikasi yang sejenis dan berbagai
kesulitan yang ada dilaporkan kepada
atasan
1.5 Peralatan untuk perbaikan disiapkan
sesuai dengan tuntutan pekerjaan
1.6 Persedian gelas dan komponen yang
diperlukan diidentifikasi, dipilih serta
disiapkan untuk pekerjaan
2. Menggunakan peralatan 2.1 Penyetelan peralatan serta perkakas
perbaikan diperiksa dan dilakukan sesuai dengan
tuntutan pekerjaan
2.2 Penyetelan peralatan serta perkakas
untuk pekerjaan diperiksa dan dilakukan
sesuai prosedur kerja
2.3 Peralatan digunakan dengan
menggunakan prosedur yang berlaku

SKN Instrumen Gelas 59


2.4 Disain yang ada serta prosedur yang
berlaku diikuti pada saat melaksanakan
perbaikan yang diperlukan
2.5 Prosedur mematikan peralatan diikuti
sesuai SOP yang berlaku
3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil perbaikan instrumen gelas komplek
dengan peralatan glass blowing
diperiksa sesuai dengan ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi muda dan berlaku dalam perbaikan instrumen gelas yang komplek.
Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan
dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi memperbaiki
instrumen gelas yang komplek yang diperbaiki dengan peralatan glass blowing
tangan dan peralatan glass blowing lainnya seperti glass lath, mesin poles
dansebagainya. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan
tentang resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas bekas dan
terkontaminasi, teknik pencucian kontaminasi yang harus dijalankan sebelum
melakukan proses perbaikan, teknik pembuatan gelas seperti pemotongan,
pemanasan, pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas
serta peralatan glass blowing sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta
kemampuan untuk mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)

SKN Instrumen Gelas 60


1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.6 Oven annealing
2.7 Peralatan pengukur dan pencatat
2.8 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.9 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.10 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.11 Peralatan komunikasi.
2.12 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

SKN Instrumen Gelas 61


4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.Semua operasi harus
mengasumsikan resiko alami yang potensial serta menerapkan persyaratan
pencegahan standar. Semua operasi dilakukan mengikuti prosedur operasi
yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterpretasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.

SKN Instrumen Gelas 62


1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
1.10 INT.IG.02.004.01-Memperbaiki instrumen gelas komplek dengan
peralatan glass blowing
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

Sangat direkomendasikan bahwa penilaian diselenggarakan melalui pengamatan


dari waktu ke waktu. Jangka waktunya harus mempertimbangkan penilaian yang
cukup pada seluruh keadaan normal dan kondisi-kondisi abnormal tertentu. Jika
hal ini tidak memungkinkan maka metoda penilaian tambahan harus digunakan
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Hubungan temperatur dengan tekanan permanen dan temporer
4.4 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.5 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
4.6 Pengetahuan tentang resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas
bekas dan terkontaminasi
4.7 Material perbaikan serta alasan pemilihannya
4.8 Pengetahuan dasar tentang penggunaan peralatan yang diperbaiki
4.9 Sifat kritis material dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.2 Teknik glassblowing yang sesuai untuk perbaikan

SKN Instrumen Gelas 63


5.3 Teknik pencucian kontaminasi yang harus dijalankan sebelum melakukan
proses perbaikan
5.4 Prosedur persiapan peralatan sebelum perbaiakan
5.5 Penggunaan peralatan serta alat bantu yang sesuai
5.6 Prosedur annealing
5.7 Metoda untuk meminimumkan permasalahan potensial yang berhubungan
dengan mutu pekerjaan
5.8 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
memperbaiki instrumen gelas sederhana dengan peralatan glass blowing
tangan. Khususnya, assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Mempertunjukkan suatu pengetahuan dan kesadaran teknik pencucian
kontaminasi yang harus dilaksanakan sebelum mengerjakan perbaikan
6.2 Memperlihatkan pengetahuan tentang kegunaan dan fungsi instrumen
yang rusak
6.3 Menjalankan dengan aman teknik glass blowing yang sesuai untuk
memperbaiki instrumen yang rusak
6.4 Mengikuti cetak biru, gambar, sketsa dan disain yang relevan untuk
pekerjaan reparasi
6.5 Memilih jenis gelas yang sesuai dan persiapan penggunaannya
6.6 Menentukan jenis zat-pencemar pada instrumen yang rusak dan
menggunakan proses perlakuan yang sesuai, dengan perhatian khusus
pada resiko yang berhubungan dengan peniupan gelas bekas dan
tercemar
6.7 Menyiapkan instrumen untuk perbaikan
6.8 Pengoptimalan dan penggunaan peralatan glassblowing
6.9 Mengidentifikasi permasalahan perbaikan yang tidak lazim
6.10 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.11 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 64


Kode : INT.IG.02.006.01

Judul Unit : Memperbaiki peralatan produksi instrumen gelas


Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan perbaikan peralatan produksi instrumen gelas.
Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menilai
keekonomisan perbaikan serta mengikuti suatu prosedur
disassembly/assembly peralatan produksi gelas sesuai dengan
spesifikasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan pekerjaan 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
perbaikan instrumen gelas serta kebutuhan untuk keselamatan dan
komplek dengan peralatan peralatan yang diperlukan diidentifikasi
glass blowing sesuai standar kerja industri
1.2 Dokumen prosedur perbaikan disiapkan
sebagai petunjuk pelaksanaan proses
perbaikan.
1.3 Metoda perbaikan ditentukan dan
dirancang secara detil termasuk urutan
dan prioritas pekerjaan.
1.4 Bahan dan komponen yang diperlukan di
identifikasi serta disiapkan sebelum
memulai perbaikan
1.5 Ruang kerja serta peralatan
dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan.
1.6 Koordinasi, kerja sama dan kewajiban
tim serta perorangan ditentukan
1.7 Peralatan dan prosedur keselamatan
personal yang telah ditentukan untuk
pekerjaan dan material yang akan
digunakan disiapkan sesuai kebutuhan
pekerjaan

1.8 Diskripsi tugas dicatat, dibandingkan


dengan cetakbiru, gambar, sket, disain
atau spesifikasi yang sejenis dan
berbagai kesulitan yang ada dilaporkan
kepada atasan

SKN Instrumen Gelas 65


2. Perbaikan perkakas dan 2.1 Peralatan serta perkakas diperiksa dan
peralatan gelas dilakukan penyetelan sesuai dengan
prosedur
2.2 Perkakas dan peralatan diuji fungsi
dengan menggunakan prosedur yang
berlaku dan kegagalan fungsi perkakas
serta peralatan yang ada
diamati/diidentifikasi
2.3 Kegagalan fungsi yang ada dicatat dan
didiagnosa penyebab kegagalan fungsi
tersebut sesuai prosedur industri
2.4 Prosedur yang berlaku diikuti untuk
dilaksanakan perbaikan yang diperlukan
pada perkakas dan peralatan sesuai
jenis kerusakan
2.5 Perbaikan dilakukan setelah
dikonfirmasikan keatasan
2.6 Perbaikan sederhana dilakukan terlebih
dahulu sesuai dengan prosedur yang ada
2.7 Kegagalan fungsi dan penyebabnya serta
prosedur perbaikan yang telah
dilaksanakan dicatat pada format
standar industri.
3. Perbaikan peralatan glass 3.1 Penyetelan peralatan glass blowing
blowing dicatat sesuai dengan prosedur standar
3.2 Fungsi peralatan glass blowing diuji
dengan menggunakan prosedur yang
berlaku serta kegagalan fungsi peralatan
glass blowing yang ada diamati dan
dicatat dan dilaporkan pada aasan
3.3 Kegagalan fungsi yang ada serta
didiagnosa penyebab kegagalan fungsi
tersebut dicatat pada format standar
industri.
3.4 Prosedur yang berlaku untuk
melaksanakan perbaikan yang
diperlukan diikuti pada peralatan glass
blowing
3.5 Perbaikan sederhana dilakukan terlebih
dahulu sesuai dengan prosedur yang
ada.

SKN Instrumen Gelas 66


3.6 Perbaikan dilakukan setelah
dikonfirmasikan keatasan.
4. Menguji dan menganalisa hasil 4.1 Perkakas serta peralatan produksi gelas
perbaikan di kalibrasi/di-tune sesuai dengan
prosedur standar yang berlaku
4.2 Perkakas serta peralatan produksi gelas
di operasikan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
4.3 Analisa menyeluruh terhadap semua
fungsi dan kerja sistem perkakas serta
peralatan produksi gelas dilakukan
untuk mengidentifikasi hasil yang sesuai
dengan spesifikasi
4.4 Unjuk kerja perkakas serta peralatan
produksi gelas dipastikan kebenarannya
dengan memasang label
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Pekerjaan diselesaikan serta
pimpinan/staff yang berkepentingan
diberitahu
5.2 Tempat kerja, peralatan, dan alat bantu
kerja dibersihkan, dirapihkan, dirawat
dan dikembalikan seperti semula
5.3 Resiko atau peristiwa selama proses
pemeliharaan dilaporkan menurut
prosedur baku

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi madya dan berlaku dalam perbaikan peralatan produksi instrumen gelas.
Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan
dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi perbaikan peralatan
produksi instrumen gelas, perkakas dan peralatan glass blowing. Dalam
pelaksanaannya kompetensi ini menuntut kemampuan untuk mengidentifikasi,
mendianostik dan memperbaiki kerusakan yang terjadi sesuai dengan prosedur
yang ada serta pengetahuan tentang teknik pembuatan instrumen gelas,
kemampuan memahami prinsip kerja serta menggunakan perkakas dan
peralatan glass blowing sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta kemampuan
untuk mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)

SKN Instrumen Gelas 67


1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.6 Oven annealing
2.7 Peralatan pengukur dan pencatat
2.8 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.9 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.10 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.11 Peralatan komunikasi.
2.12 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Pemahaman dan penguasaan penggunaan perkakas dan peralatan
produksi intrumen gelas
3.4 Kemampuan mengidentifikasi, menganalisa, mengdiagnostik dan
memperbaiki kerusakan yang ada

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas

SKN Instrumen Gelas 68


4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

SKN Instrumen Gelas 69


3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan
4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Identifikasi, analisis, diagnostik dan perbaikan kerusakan
4.2 Prosedur perbaikan serta alasan pemilihannya
4.3 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.4 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
4.5 Material perbaikan serta alasan pemilihannya
4.6 Pengetahuan dasar tentang penggunaan peralatan yang diperbaiki
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Prosedur menjalankan dan mematikan yang aman
5.2 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.3 Prosedur persiapan peralatan sebelum perbaiakan
5.4 Membaca gambar/diagram listrik dan mekanik peralatan
5.5 Melakukan disassembly/assembly peralatan produksi gelas sesuai dengan
prosedur yang berlaku
5.6 Penggunaan peralatan serta alat bantu yang sesuai
5.7 Metoda untuk meminimumkan permasalahan potensial yang berhubungan
dengan mutu pekerjaan
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
memperbaiki perkakas dan peralatan produksi gelas. Khususnya, assessor
perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat
6.1 Mempertunjukkan suatu pengetahuan dan kesadaran teknik identifikasi,
analisis, diagnostik dan perbaikan kerusakan
6.2 Memperlihatkan pengetahuan tentang kegunaan dan fungsi perkakas dan
peralatan produksi gelas yang rusak
6.3 Menjalankan teknik perkakas dan peralatan produksi gelas yang
diperbaiki sesuai dengan prosedur yang berlaku.
6.4 Mengikuti cetak biru, gambar, sketsa dan disain yang relevan untuk
pekerjaan reparasi
6.5 Menyiapkan bahan, komponen, perkakas dan peralatan yang sesuai untuk
perbaikan
6.6 Mengidentifikasi permasalahan perbaikan yang tidak lazim
6.7 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.8 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

SKN Instrumen Gelas 70


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 71


Kode : INT.IG.02.007.01
Judul Unit : Mengoperasikan dan membuat instrumen gelas dengan
perkakas dan peralatan
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk
mengoperasikan peralatan mesin glass working lath untuk
membuat instrumen gelas serta melakukan teknik coating dan
finishing pada gelas

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan perkakas dan 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material/persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.6 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.7 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Pengoperasian peralatan glass 2.1 Peralatan glass working lath
working lath diidentifikasi dan disiapkan seperti yang
disyaratkan oleh prosedur
2.2 Persediaan glass dan komponen yang
diperlukan disiapkan
2.3 Peralatan serta perkakas (tool) yang
diperlukan dicek dan disesuaikan dengan
keperluan
2.4 Peralatan glass working lath dijalankan
dengan menggunakan prosedur yang
berlaku

SKN Instrumen Gelas 72


2.5 Prosedur pekerjaan membuat instrumen
gelas dengan peralatan glass working
lath dilakukan dengan metode standar
2.6 Proses pekerjaan dimonitor,
permasalahan rutin yang ada
disesuaikan/dikoreksi serta dicatat
sesuai prosedur baku/perusahaan.
2.7 Peralatan dimatikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2.8 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan
3. Pengerjaan coating gelas 3.1 Tipe gelas, bahan coating, abrasives,
larutan dan finishing agent
diidentifikasi, dipilih dan disiapkan
sesuai dengan pekerjaan
3.2 Gelas dibersihkan dan disiapkan seperti
yang dituntut untuk operasi coating
3.3 Operasi coating gelas dilakukan menurut
prosedur standar
3.4 Prosedur post-coating dilakukan untuk
menjaga permukaan yang dilapiskan
3.5 Proses pelepasan coating dilakukan dan
pembuangan barang sisa dipastikan
sesuai peraturan K3 LH
3.6 Masalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan tangani sesuai
prosedur industri
4 Memeriksa kualitas 4.1 Hasil pekerjaan pembuatan instrumen
gelas dengan peralatan glass working
lath dan coating diperiksa sesuai dengan
ketentuan kerja
4.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
4.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Persyaratan finishing untuk pekerjaan
dietapkan sesuai SOP
5.2 Prosedur finishing dilakukan sesuai
dengan yang disyaratkan

SKN Instrumen Gelas 73


5.3 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
5.4 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
5.5 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam mengoperasikan perkakas dan peralatan
glass working lath serta melaksanakan teknik coating dan finishing pada gelas.
Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan
dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan
pengoperasian mesin glass working lath serta pelaksanaan teknik coating dan
finishing pada gelas yang dalam pelaksanaannya menuntut pengetahuan tentang
cara kerja serta prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan mesin
glass working lath berdasarkan standar atau acuan prosedur perusahaan yang
berlaku, teknik coating dan finishing, serta kemampuan untuk mengatasi
masalah yang timbul di dalamnya

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.6 Oven annealing

SKN Instrumen Gelas 74


2.7 Peralatan pengukur dan pencatat
2.8 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.9 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.10 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.11 Bak dan larutan untung coating
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Coating gelas dapat meliputi operasi seperti :


3.1 Pembersihan dan persiapan gelas
3.2 Menyiapkan larutan coating
3.3 Coating/strip coating dan dedicated coating
3.4 Melindungi permukaan coating
3.5 Electroplating
3.6 Pelepasan coating sebagain atau seluruhnya.

4. Finishing gelas dapat meliputi operasi seperti :


4.1 Pembersihan, pembilasan dan pengeringan
4.2 Evacuating dan sealing
4.3 Metallising ( jika memungkinkan untuk diterapkan)
4.4 Nyala dan/atau polishing mekanik.

5. Keahlian khusus meliputi :


5.1 Bekerja secara aman dengan gelas
5.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
5.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
5.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
5.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
5.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
5.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
5.8 Memelihara tekanan kerja aman
5.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
5.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

SKN Instrumen Gelas 75


6. Bahaya meliputi :
6.1 Pecahan gelas tajam
6.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
6.3 Sumber panas seperti burner dan oven
6.4 Debu gelas
6.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
6.6 Asap gelas
6.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
6.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

7. Praktek kerja yang aman meliputi:


7.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
7.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
7.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
7.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

8. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.

SKN Instrumen Gelas 76


1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.

2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

Sangat direkomendasikan bahwa penilaian diselenggarakan melalui pengamatan


dari waktu ke waktu. Jangka waktunya harus mempertimbangkan penilaian yang
cukup pada seluruh keadaan normal dan kondisi-kondisi abnormal tertentu. Jika
hal ini tidak memungkinkan maka metoda penilaian tambahan harus digunakan
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

Dalam semua kasus, penilaian praktis harus didukung oleh pertanyakan untuk
menilai pengetahuan dasar dan aspek kompetensi yang sukar untuk dinilai
secara langsung. Teknik pertanyaan harus disesuaikan tingkat penguasaan
bahasa kandidat.

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Aspek kimia dari bahan dan proses coating
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat glass
4.3 Prinsip pengetahuan teori dan praktek dari material dan proses gelas
coating dan gelas finishing
4.4 Teori dasar operasi dan penggunaan peralatan
4.5 Kegagalan umum dalam operasi coating dan finishing serta metoda
untuk mengontrolnya
4.6 Komposisi dan jenis gelas
4.7 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.8 Teori dasar re-entry sudut dan tekanan residual atau daerah kritis
(spanning)
4.9 Hubungan temperatur dgn tekanan permanen dan temporer

SKN Instrumen Gelas 77


4.10 Aspek kimia dari bahan dan proses coating
4.11 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat glass
4.12 Prinsip pengetahuan teori dan praktek dari material dan proses gelas
coating dan gelas finishing
4.13 Teori dasar operasi dan penggunaan peralatan
4.14 Kegagalan umum dalam operasi coating dan finishing serta metoda
untuk mengontrolnya
4.15 Komposisi dan jenis gelas
4.16 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.17 Teori dasar re-entry sudut dan tekanan residual atau daerah kritis
(spanning)
4.18 Hubungan temperatur dgn tekanan permanen dan temporer
4.19 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.20 Prosedur pembuangan limbah
4.21 Prosedur keselamatan yang berhubungan dengan proses coating dan
finishing
4.22 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Prosedur pemanasan awal
5.2 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.3 Proses pengesetan kondisi annealing
5.4 Proses pre-annealing, annealing dan post-annealing
5.5 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman
5.6 Penggunaan material, peralatan, tool dan teknik glassblowing
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
melakukan operasi coating dan finishing gelas jika menyiapkan piranti gelas
scientific. Khususnya,assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat mampu:
6.1 Menerapkan teknik yang tepat untuk membersihkan dan mempersiapkan
permukaan gelas.
6.2 Menerapkan pengetahuan ilmu kimia dan fisika pada glass blowing dan
membuat kesimpulan yang tepat
6.3 Melapisi permukaan gelas dengan metal
6.4 Menerapkan teknik finishing untuk menuntaskan pekerjaan
6.5 Mengidentifikasi situasi yang tidak lazim dan mengambil tindakan yang
sesuai
6.6 Memilih jenis gelas, bahan coating, abrasive dan finishing agents yang
sesuai dengan pekerjaan
6.7 Mengoptimalkan dan menggunaan material dan peralatan
6.8 Mengkomunikasi dengan pemakai jasa / tim kerja untuk memenuhi
komitmen waktu
6.9 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

SKN Instrumen Gelas 78


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 79


Kode : INT.IG.02.008.01
Judul Unit : Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass blowing
tingkat dasar
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menjalankan
peralatan glass blowing tangan untuk melakukan pekerjaan
pembuatan instrumen gelas tingkat dasar.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan pengoperasian 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan glass blowing tangan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material/persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.6 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.7 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Membuat instrumen gelas 2.1 Peralatan glass blowing tangan
dengan peralatan glass blowing diidentifikasi dan disiapkan seperti yang
tangan disyaratkan oleh prosedur
2.2 Persediaan glass dan komponen yang
diperlukan disiapkan
2.3 Peralatan serta perkakas (tool) yang
diperlukan dicek dan disesuaikan dengan
keperluan
2.4 Peralatan glass blowing tangan
dijalankan dengan menggunakan
prosedur yang berlaku

SKN Instrumen Gelas 80


2.5 Prosedur pekerjaan membuat instrumen
gelas dengan peralatan glass blowing
tangan dilakukan dengan metode
standar
2.6 Proses pekerjaan dimonitor,
permasalahan rutin yang ada
disesuaikan/dikoreksi serta dicatat
sesuai prosedur baku/perusahaan.
2.7 Peralatan dimatikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2.8 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan
3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil pekerjaan pembuatan instrumen
gelas dengan peralatan glass blowing
diperiksa sesuai dengan ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas glass blowing
yang digunakan dikondisikan sesuai SOP
dan rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator muda dan berlaku dalam pembuatan instrumen gelas dengan peralatan
glass blowing tingkat dasar. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau
berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini
meliputi kemampuan melakukan pemotongan gelas, menarik dan meniup bola
gelas, membuat sambungan selang karet dengan cara penciutan dan dengan
cara tekanan, membuat sambungan lurus, bengkokan tegak lurus, bengkokan U,
pantal bulat gelas, dan pekerjaan lainnya dengan menggunakan perkakas dan
peralatan glass blowing tangan. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut
pengetahuan tentang teknik dasar pembuatan gelas seperti pemotongan,
pemanasan, pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas

SKN Instrumen Gelas 81


serta peralatan glass blowing tangan sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta
kemampuan untuk mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 hand torch, saluran gas dan gas economiser
2.3 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.4 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.5 Oven annealing
2.6 Peralatan pengukur dan pencatat
2.7 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.8 Peralatan komunikasi.
2.9 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)

SKN Instrumen Gelas 82


3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap

SKN Instrumen Gelas 83


2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.4 Teori dasar re-entry sudut dan tekanan residual atau daerah kritis
(spanning)
4.5 Hubungan temperatur dengan tekanan permanen dan temporer
4.6 Fungsi dan prinsip kerja peralatan/perkakas instrumen gelas serta cara
memakainya
4.7 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.8 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Prosedur pemanasan awal
5.2 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.3 Proses pengesetan kondisi annealing
5.4 Proses pre-annealing, annealing dan post-annealing dengan peralatan
glass blowing tangan.

5.5 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman


6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat membuat
instrumen gelas dengan peralatan glass blowing tangan. Khususnya, asesor
perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Menghidupkan, menyetel dan mematikan peralatan sesuai dengan
instruksi kerja

SKN Instrumen Gelas 84


6.2 Memilih tipe gelas yang sesuai dan menyiapkan untuk digunakan
6.3 Mengoptimasi parameter operasi peralatan
6.4 Menjaga parameter temperatur
6.5 Melakukan pemotongan gelas, menarik dan meniup bola gelas.
6.6 Membuat sambungan selang karet dengan cara penciutan dan dengan
cara tekanan
6.7 Membuat sambungan lurus, bengkokan tegak lurus, bengkokan U serta
pantal bulat gelas
6.8 Menggunakan peralatan untuk menyiapkan item yang sesuai dengan
spesifikasi
6.9 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.10 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 85


Kode : INT.IG.02.009.01
Judul Unit : Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass blowing
tingkat menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menjalankan
peralatan glass blowing tangan untuk melakukan pekerjaan
pembuatan instrumen gelas tingkat menengah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan pengoperasian 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan glass blowing tangan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material/persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.6 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.7 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Membuat instrumen gelas 2.1 Peralatan glass blowing tangan
dengan peralatan glass blowing diidentifikasi dan disiapkan seperti yang
tangan disyaratkan oleh prosedur
2.2 Persediaan glass dan komponen yang
diperlukan disiapkan
2.3 Peralatan serta perkakas (tool) yang
diperlukan dicek dan disesuaikan dengan
keperluan
2.4 Peralatan glass blowing tangan
dijalankan dengan menggunakan
prosedur yang berlaku

SKN Instrumen Gelas 86


2.5 Prosedur pekerjaan membuat instrumen
gelas dengan peralatan glass blowing
tangan dilakukan dengan metode
standar
2.6 Proses pekerjaan dimonitor,
permasalahan rutin yang ada
disesuaikan/dikoreksi serta dicatat
sesuai prosedur baku/perusahaan.
2.7 Peralatan dimatikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2.8 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan
3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil pekerjaan pembuatan instrumen
gelas dengan peralatan glass blowing
diperiksa sesuai dengan ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas glass blowing
yang digunakan dikondisikan sesuai SOP
dan rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator madya dan berlaku dalam pembuatan instrumen gelas dengan
peralatan glass blowing tangan tingkat menengah. Pekerjaan dapat dilakukan
secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau
laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan membuat sambungan terusan,
sambungan T dengan sambungan selang karet, sambungan Y dengan sambungan
selang karet, tabung chloorcalcium, alonge bengkok, batang pengaduk, corong
bulat, corong biasa dan gelas ukur. dengan menggunakan perkakas dan
peralatan glass blowing tangan. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut
pengetahuan tentang teknik pembuatan gelas seperti pemotongan, pemanasan,
pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas

SKN Instrumen Gelas 87


serta peralatan gelas blowing sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta
kemampuan untuk mengatasi masalah yang timbul di dalamnya..

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Hand torch, saluran gas dan gas economiser
2.3 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.4 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.5 Oven annealing
2.6 Peralatan pengukur dan pencatat
2.7 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.8 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.9 Peralatan komunikasi.
2.10 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan

SKN Instrumen Gelas 88


gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

SKN Instrumen Gelas 89


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
Teori dasar re-entry sudut dan tekanan residual atau daerah kritis
(spanning).
4.4. Hubungan temperatur dengan tekanan permanen dan temporer
4.5 Fungsi dan prinsip kerja peralatan/perkakas instrumen gelas serta cara
memakainya
4.6 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan

4.7 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan

SKN Instrumen Gelas 90


5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Prosedur pemanasan awal
5.2 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.3 Proses pengesetan kondisi annealing
5.4 Proses pre-annealing, annealing dan post-annealing dengan peralatan
glass blowing tangan.
5.5 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat membuat
instrumen gelas dengan peralatan glass blowing tangan. Khususnya, assessor
perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Menghidupkan, menyetel dan mematikan peralatan sesuai dengan
instruksi kerja
6.2 Memilih tipe gelas yang sesuai dan menyiapkan untuk digunakan
6.3 Mengoptimasi parameter operasi peralatan
6.4 Menjaga parameter temperatur
6.5 Membuat sambungan lurus, sambungan T dengan alur sambungan selang,
sambungan Y dengan alur sambungan selang, tabung chloorcalcium,
alonge bengkok, batang pengaduk, corong bulat, corong biasa dan gelas
ukur.
6.6 Menggunakan peralatan untuk menyiapkan item yang sesuai dengan
spesifikasi
6.7 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.8 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 91


Kode : INT.IG.02.010.01
Judul Unit : Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass blowing
tingkat lanjut
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menjalankan
peralatan glass blowing untuk melakukan pekerjaan
pembuatan instrumen gelas tingkat lanjut.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan pengoperasian 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan glass blowing tangan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material/persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.6 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.7 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Membuat instrumen gelas 2.1 Peralatan glass blowing tangan
dengan peralatan glass blowing diidentifikasi dan disiapkan seperti yang
disyaratkan oleh prosedur
2.2 Persediaan glass dan komponen yang
diperlukan disiapkan
2.3 Peralatan serta perkakas (tool) yang
diperlukan dicek dan disesuaikan dengan
keperluan
2.4 Peralatan glass blowing tangan
dijalankan dengan menggunakan
prosedur yang berlaku

SKN Instrumen Gelas 92


2.5 Prosedur pekerjaan membuat instrumen
gelas dengan peralatan glass blowing
tangan dilakukan dengan metode
standar
2.6 Proses pekerjaan dimonitor,
permasalahan rutin yang ada
disesuaikan/dikoreksi serta dicatat
sesuai prosedur baku/perusahaan.
2.7 Peralatan dimatikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2.8 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan
3. Memeriksa kualitas 3.1 Hasil pekerjaan pembuatan instrumen
gelas dengan peralatan glass blowing
diperiksa sesuai dengan ketentuan kerja
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas glass blowing
yang digunakan dikondisikan sesuai SOP
dan rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam pembuatan instrumen gelas dengan
peralatan glass blowing tingkat lanjut. Pekerjaan dapat dilakukan secara
perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau
laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan membuat bola cipratan, pengaduk
bulat, botol pencuci gas, allonge hampa, inhang koeler, pipa pengering, pompa
udara aliran air, koelwaterverlikker, manometer air raksa dan semprotan
dengan menggunakan perkakas dan peralatan glass blowing. Dalam
pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan tentang teknik
pembuatan gelas seperti pemotongan, pemanasan, pembengkokan,
pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan
pekerjaan gelas serta kemampuan menggunakan perkakas serta peralatan glass

SKN Instrumen Gelas 93


blowing sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta kemampuan untuk
mengatasi masalah yang timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.6 Oven annealing
2.7 Peralatan pengukur dan pencatat
2.8 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.9 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.10 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.11 Peralatan komunikasi.
2.12 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai

SKN Instrumen Gelas 94


3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

SKN Instrumen Gelas 95


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.4 Teori dasar re-entry sudut dan tekanan residual atau daerah kritis
(spanning)
4.5 Hubungan temperatur dengan tekanan permanen dan temporer
4.6 Fungsi dan prinsip kerja peralatan/perkakas instrumen gelas serta cara
memakainya
4.7 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan

SKN Instrumen Gelas 96


4.8 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Prosedur pemanasan awal
5.2 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.3 Proses pengesetan kondisi annealing
5.4 Proses pre-annealing, annealing dan post-annealing dengan peralatan
glass blowing tangan.
5.5 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman
6. Aspek kritis kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk
melaksanakan secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar.
Kandidat harus dapat membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tangan. Khususnya, assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat
dapat :
6.1 Menghidupkan, menyetel dan mematikan peralatan sesuai dengan
instruksi kerja
6.2 Memilih tipe gelas yang sesuai dan menyiapkan untuk digunakan
6.3 Mengoptimasi parameter operasi peralatan
6.4 Menjaga parameter temperatur
6.5 Membuat bola cipratan, pengaduk bulat, botol pencuci gas, allonge
hampa, inhang koeler, pipa pengering, pompa udara aliran air,
koelwaterverlikker, manometer air raksa dan semprotan menggunakan
peralatan untuk menyiapkan item yang sesuai dengan spesifikasi
6.6 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.7 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 97


Kode : INT.IG.02.011.01
Judul Unit : Membuat sistem vakum tinggi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk membangun
sistem vakum tinggi. Personil diharuskan sudah menguasai
teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat instrumen gelas

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Persiapan membuat sistem 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
vakum tinggi serta kebutuhan untuk keselamatan dan
peralatan yang diperlukan diidentifikasi
sesuai standar kerja industri
1.2 Peralatan dan prosedur keselamatan
yang telah ditentukan untuk pekerjaan
dan material yang digunakan disiapkan
sesuai kebutuhan pekerjaan.
1.3 Uraian pekerjaan yang akan dikerjakan
dicatat serta dibandingkan dengan
spesifikasi dan dilaporkan variasi yang
ada kepada atasan
1.4 Perkakas serta peralatan dipilih dan
disiapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.5 Persediaan gelas dan komponen yang
diperlukan untuk pekerjaan
diidentifikasi sesuai kebutuhan
2. Membuat sistem vakum tinggi 2.1 Spesifikasi disain dan biaya
dikonsultasikan dengan klien
2.2 Cetak biru, gambar dan disain yang
sesuai diidentifikasi dan disiapkan sesuai
kebutuhan
2.3 Persyaratan bahaya dan keselamatan
preusan diidentifikasi sesuai SOP
2.4 Peralatan disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan
2.5 Instrumen gelas vakum dibuat dan
dipasang sesuai spesifikasi produk
2.6 Instrumen gelas vakum diamati sesuai
dengan prosedur kerja

SKN Instrumen Gelas 98


2.7 Peralatan pendeteksi kebocoran
digunakan untuk pengecekan sistem
vakum
2.8 Catatan dan file dituntaskan dalam
sistem pelaporan
3. Memeriksa kualitas 3.1 Instrumen gelas vakum yang telah
dibuat dicoba dan diamati sesuai
standar prosedur pekerjaan
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi utama dan berlaku dalam membangun sistem vakum tinggi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan membangun sistem
vakum tinggi instrumentasi gelas. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini hanya
dimungkinkan diterapkan pada gelas blower yang ahli dan berpengalaman yang
sudah menguasai teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat piranti gelas. Mereka akan menerapkan pengetahuan teknis
spesialis dan kecakapan teknis serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan yang tepat pada pekerjaan mereka. Pelaksanaan pekerjaan harus
dilaksanakan menurut prosedur laboratorium dan/atau perusahaan, dan
persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan

SKN Instrumen Gelas 99


1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Mesin skala
2.6 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.7 Oven annealing
2.8 Peralatan pengukur dan pencatat
2.9 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.10 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.11 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Peralatan vakum meliputi item seperti berikut


3.1 Manometers
3.2 Vacuum traps
3.3 Vacuum manifolds
3.4 Peralatan vacuum distillation
3.5 Gas handling systems

4. Keahlian khusus meliputi :


4.1 Bekerja secara aman dengan gelas
4.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
4.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan pekerjaan
gelas
4.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing yang sesuai
4.5 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
4.6 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
4.7 Memelihara tekanan kerja aman

SKN Instrumen Gelas 100


5. Bahaya meliputi :
5.1 Pecahan gelas tajam
5.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
5.3 Sumber panas seperti burner dan oven
5.4 Debu gelas
5.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
5.6 Asap gelas
5.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
5.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

6. Praktek kerja yang aman meliputi:


6.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
6.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
6.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
6.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

7. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 NT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.

SKN Instrumen Gelas 101


1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

5. Ketrampilan yang diperlukan


5.1 Praktek untuk mengontrol tegangan dan regangan pada sistem gelas
5.2 Penempatan sambungan yang ideal untuk sistem vakum tinggi
5.3 Prosedur ultra cleaning untuk gelas dalam sistem vakum tinggi
5.4 Persiapan dan penggunaan seal gelas ke logam
5.5 Prosedur keamanan yang relevan dengan konstruksi dan pekerjaan
dengan sistem vakum tinggi.
6. Aspek kritis
Kompetensi ini harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mendemonstrasikan kemampuan menggunakan teknik lanjut bench/hand
glasswork dan peralatan untuk membuat instrumen gelas. Khususnya,
assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat

6.1 Menyiapkan dan menginterpretasikan cetak biru, gambar, sketsa, disain


dan keperluan pelanggan
6.2 Menerapkan konsep teoritis dan prinsip praktis untuk membuat sistem
vakum tinggi
6.3 Mengikuti prosedur perusahan untuk dokumentasi dan komunikasi
pekerjaan secara rinci

SKN Instrumen Gelas 102


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 103


Kode : INT.IG.02.012.01
Judul Unit : Mengkalibrasi alat ukur instrumen gelas
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk membuat dan
mengkalibrasi instrumen gelas untuk alat ukur yang meliputi
alat ukur dimensi, tekanan, temperatur serta aliran.
Kompetensi ini termasuk kemampuan untuk melakukan
kalibrasi berdasarkan teknik perhitungan secara analitis dan
penggunaan table standar

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan pembuatan dan 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
pengkalibrasian alat ukur dan keselamatan diidentifikasi sesuai
instrument gelas standar kerja industri
1.2 Peralatan dan prosedur keselamatan
yang telah ditentukan untuk pekerjaan
dan material yang digunakan disiapkan
sesuai kebutuhan pekerjaan.
1.3 Uraian pekerjaan yang akan dikerjakan
dicatat serta bandingkan dengan
spesifikasi, variasi yang ada dilaporkan
kepada atasan
1.4 Perkakas serta peralatan dipilih dan
disiapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.5 Stock gelas dan komponen yang
diperlukan diidentifikasi untuk
pekerjaan sesuai kebutuhan
2. Membuat alat ukur instrumen 2.1 Peralatan dan perkakas untuk
gelas pembuatan alat ukur instrumen gelas
diidentifikasi dan disiapkan seperti yang
disyaratkan oleh prosedur
2.2 Persediaan glass dan komponen yang
diperlukan disiapkan
2.3 Peralatan serta perkakas (tool) yang
diperlukan dicek dan disesuaikan dengan
keperluan
2.4 Peralatan untuk pembuatan alat ukur
instrumen gelas dijalankan dengan
menggunakan prosedur yang berlaku
2.5 Prosedur pekerjaan pembuatan alat
ukur instrumen gelas dilakukan dengan
metode standar

SKN Instrumen Gelas 104


2.6 Proses pekerjaan dimonitor,
permasalahan rutin yang ada
disesuaikan/dikoreksi serta dicatat
sesuai prosedur baku/perusahaan.
2.7 Peralatan dimatikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2.8 Permasalah yang muncul selama operasi
diidentifikasi dan ditangani sesuai
prosedur baku/perusahaan
3. Mengkalibrasi alat ukur 3.1 Pengukuran dimensi yang sebenarnya
instrument gelas dilakukan dari alat ukur yang telah
dibuat.
3.2 Perhitungan analitis berdasarkan ukuran
alat ukur yang dibuat dilakuakn atau
dilihat dari tabel standar
3.3 Alat ukur serta prosedur kalibrasi
disiapkan sesuai dengan standar dan
prosedur yang berlaku.
Operasi kalibrasi dilakukan berdasarkan
prosedur yang ada.
3.4 Operasi kalibrasi dilakukan berdasarkan
prosedur yang ada.
3.5 Zero, span dan range instrumen
diperiksa dan dikonsultasikan dengan
atasan.
3.6 Penyesuaian dilakukan agar alat ukur
dapat dapat digunakan sesuai dengan
fungsi dan teknik kalibrasi.
3.7 Proses dimonitor dan dikoreksi jika ada
permasalahan rutin.
3.8 Dokumentasi hasil proses kalibrasi dibuat
dan label kelayakan diberikan pada alat
yang telah dikalibrasi sesuai dengan
prosedur yang berlaku..
4. Menganalisa / menguji hasil 4.1 Alat ukur hasil kalibrasi diuji sesuai
kalibrasi dengan prosedur yang berlaku
4.2 Hasil pengujian dicatat pada format
standar industri
4.3 Hasil pengujian dibandingkan dengan
standar atau hasil analisis matematis
untuk mengecek kesalahan yang masih
ada

SKN Instrumen Gelas 105


4.4 Hasil analisis pengujian alat dicatat
pada format standar industri
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Pekerjaan diselesaikan serta
pimpinan/staff yang berkepentingan
diberitahu
5.2 Tempat kerja, peralatan, dan alat bantu
kerja dibersihkan, dirapihkan, dirawat
dan dikembalikan seperti semula
5.3 Resiko atau peristiwa selama proses
pemeliharaan dilaporkan menurut
prosedur baku

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi muda dan berlaku dalam pembuatan dan kalibrasi alat ukur instrumen
gelas. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan
membuat alat ukur dimensi, tekanan, temperature dan aliran serta
mengkalibrasinya. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut pengetahuan
tentang teknik pembuatan gelas seperti pemotongan, pemanasan,
pembengkokan, pembentukan, penyambungan dan teknik lain yang
berhubungan dengan pekerjaan gelas serta sifat fisis yang berhubungan dengan
prinsip pengukuran besaran yang akan diukur, analisa matematis besaran yang
akan diukur, tabel standar kalibrasi alat ukur dan teknik kalibrasi alat ukur
sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi
masalah yang timbul di dalamnya. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan
menurut prosedur laboratorium dan/atau perusahaan, dan persyaratan
perundang-undangan yang sesuai.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :

SKN Instrumen Gelas 106


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin Skala
2.5 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.6 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.7 Oven annealing
2.8 Peralatan pengukur dan pencatat
2.9 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.10 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.11 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Melakukan analisi matematis alat ukur yang akan dikalibrasi
3.9 Menggunkan tabel yang sesuai untuk kalibrasi
3.10 Memelihara tekanan kerja aman
3.11 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.12 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas

SKN Instrumen Gelas 107


4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.

SKN Instrumen Gelas 108


2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Komposisi dan jenis gelas
4.2 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.3 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan prinsip
pengukuran besaran yang akan diukur
4.4 Analisa matematis besaran yang akan diukur
4.5 Tabel standar besaran yang akan diuji
4.6 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.7 Teori dasar re-entry sudut dan tekanan residual atau daerah kritis
(spanning)
4.8 Hubungan temperatur dengan tekanan permanen dan temporer
4.9 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.10 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan

5. Ketrampilan yang diperlukan


5.1 Prosedur pemanasan awal
5.2 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.3 Prosedur kalibrasi, pengesetan/penyesuaian serta pengujiannya
5.4 Proses pengesetan kondisi annealing
5.5 Proses pre-annealing, annealing dan post-annealing
5.6 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman

SKN Instrumen Gelas 109


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 110


Kode : INT.IG.02.013.01
Judul Unit : Mendesain dan memanufaktur instrumen gelas dan sistem gelas
sederhana
Deskripsi Unit : Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mendisain dan
membuat instrumen dan sistem gelas sederhana yang dapat
dikerjakan dengan peralatan glass blowing sederhana/ringan.
Hal tersebut meliputi konsultasi dengan klien mengenai
spesifikasi disain dan biaya, serta disain peralatan dan sistem
untuk memperbaiki effisiensi, menaikan kemampuan produksi
dan memperbaiki keselamatan peralatan dan proses. Personil
diharuskan untuk menerapkan pengetahuan teknis spesialis
dan kecakapan teknis yang tepat seperti halnya pada
pertimbangan pengambilan keputusan dan perencanaan pada
pekerjaan mereka

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Lingkup disain 1.1 Fungsi, prosedur operasi dan
instrumen/sistem gelas persyaratan untuk instrumen dan/atau
sistem gelas diindentifikasi secara jelas

1.2 Rincian instrumen gelas dan sistem gelas


yang di perlukan dionfirmasikan dengan
jelas
1.3 Spesifikasi untuk instrumen gelas baru
dan persyaratan system gelas disiapkan
sesuai standar prosedur
1.4 Proposal disain dan jangka waktu
pengerjaan disiapkan / dibuat sesuai
jenis pekerjaan yang dibuat
1.5 Proposal diasin diajukan kepada klient
untuk disetujui
2. Disan instrumen dan sistem 2.1 Cetak biru, gambar atau disain yang
gelas sesuai diidentifikasi atau siapkan ssuai
kebutuhan
2.2 Spesifikasi, disain dan biaya di
konsultasikan dengan client
2.3 Instrumen dan sistem gelas didisain
sesuai kebutuhan
2.4 Proses manufaktur diajukan kepada
client untuk mendapatkan persetujuan

SKN Instrumen Gelas 111


3. Manufaktur instrumen dan 3.1 Persyaratan bahaya dan keselamatan
sistem gelas diidentifikasi sesuai kebutuhan
3.2 Persediaan gelas dan material dipilih
dan siapkan sesuai kebutuhan
3.3 Perkakas dan peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan keperluan
pekerjaan
3.4 Peralatan atau sistem gelas dibagun
sesuai rencana kerja dan gambar kerja
3.5 Sistem gelas yang telah dibagun di
annealing sesuai standar prosedur
pekerjaan
3.6 Sistem gelas yang telah dibagun di
finishing sesuai standar prosedur
pekerjaan
4. Memeriksa kualitas 4.1 Sistem gelas yang telah dibagun dicoba
dan diamati sesuai standar prosedur
pekerjaan
4.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
4.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
5.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
5.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi madya dan berlaku dalam disain dan manufaktur instrumen dan sistem
gelas sederhana. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau
berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini
meliputi disain dan manufaktur instrumen dan sistem gelas sederhana yang
dapat dikerjakan dengan peralatan glass blowing sederhana/ringan seperti
pendingin spiral, ekstraktor, pembuatan keran dan NS join serta jenis join
lainnya dsb. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut kemampuan untuk
mendisai dan memanufaktur instrumen dan sistem gelas serta mampu

SKN Instrumen Gelas 112


melakukan konsultasi dengan klien mengenai spesifikasi disain dan biaya, serta
disain peralatan dan sistem untuk memperbaiki effisiensi, menaikan
kemampuan produksi dan memperbaiki keselamatan peralatan dan proses.
Personil diharuskan untuk menerapkan pengetahuan teknis spesialis dan
kecakapan teknis yang tepat seperti halnya pada pertimbangan pengambilan
keputusan dan perencanaan pada pekerjaan mereka.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Mesin skala
2.6 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.7 Oven annealing
2.8 Peralatan pengukur dan pencatat
2.9 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.10 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.11 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas

SKN Instrumen Gelas 113


3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

SKN Instrumen Gelas 114


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Prinsip disain untuk peralatan gelas
4.2 Tipe-tipe gelas (termasuk gelas dengan formula khusus), sifat-sifat serta
aplikasinya
4.3 Tipe gelas yang tidak kompatibel
4.4 Seal gelas ke gelas dan gelas ke logam

SKN Instrumen Gelas 115


4.5 Pengetahuan teori tentang metoda dan prosedur pekerjaan gelas,
termasuk teknik sealing elektroda dan penempatan elektroda dalam
gelas
4.6 Teori dasar operasi peralatan dimana disain dan manufaktur diperlukan
4.7 Karakteristik, kemampuan serta keterbatasan teknik glassblowing
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Teknik glassblowing yang sesuai
5.2 Penggunaan peralatan dimana disain dan manufaktur diperlukan
5.3 Metoda dan prosedur pekerjaan gelas, termasuk teknik sealing elektroda
dan penempatan elektroda dalam gelas
5.4 Metoda untuk meminimumkan permasalahan potensial yang berhubungan
dengan mutu pekerjaan
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mendisain dan membuat sistem instrumen gelas sederhana. Khususnya,
asesor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat
6.1 Menginterpretasikan secara ringkas, mencakup persyaratan disain dan
biaya
6.2 Menyiapkan disain instrumen dan sitem
6.3 Menyertakan faktor disain yang sesuai yang relevan dengan penggunaan
persyaratanpiranti
6.4 Memilih tingkat/jenis komponen dan gelas yang sesuai dan persiapan
pemakaian
6.5 Menerapkan pengetahuan teoritis dasar ilmu kimia dan ilmu fisika dan
membuat kesimpulan disain yang sesuai
6.6 Mengidentifikasi situasi yang tidak lazim dan mengambil tindakan yang
sesuai
6.7 Komunikasikan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.8 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 116


Kode : INT.IG.02.014.01
Judul Unit : Mendesain dan memanufaktur instrumen gelas dan sistem gelas
komplek
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mendisain dan
membuat instrument dan sistem gelas komplek yang tidak
dapat dikerjakan hanya dengan peralatan glass blowing
sederhana/ringan. Hal tersebut meliputi konsultasi dengan
klien mengenai spesifikasi disain dan biaya, serta disain
peralatan dan sistem untuk memperbaiki effisiensi, menaikan
kemampuan produksi dan memperbaiki keselamatan, peralatan
dan proses. Personil diharuskan untuk menerapkan
pengetahuan teknis spesialis dan kecakapan teknis yang tepat
seperti halnya pada pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan pada pekerjaan mereka

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Lingkup disain 1.1 Fungsi, prosedur operasi dan
instrumen/sistem gelas persyaratan untuk instrumen dan/atau
sistem gelas diindentifikasi secara jelas

1.2 Rincian instrumen gelas dan sistem gelas


yang di perlukan dionfirmasikan dengan
jelas
1.3 Spesifikasi untuk instrumen gelas baru
dan persyaratan system gelas disiapkan
sesuai standar prosedur
1.4 Proposal disain dan jangka waktu
pengerjaan disiapkan / dibuat sesuai
jenis pekerjaan yang dibuat
1.5 Proposal diasin diajukan kepada klient
untuk disetujui
2. Disan instrumen dan sistem 2.1 Cetak biru, gambar atau disain yang
gelas sesuai diidentifikasi atau siapkan ssuai
kebutuhan
2.2 Spesifikasi, disain dan biaya di
konsultasikan dengan client
2.3 Instrumen dan sistem gelas didisain
sesuai kebutuhan
2.4 Proses manufaktur diajukan kepada
client untuk mendapatkan persetujuan

SKN Instrumen Gelas 117


3. Manufaktur instrumen dan 3.1 Persyaratan bahaya dan keselamatan
sistem gelas diidentifikasi sesuai kebutuhan
3.2 Persediaan gelas dan material dipilih
dan siapkan sesuai kebutuhan
3.3 Perkakas dan peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan keperluan
pekerjaan
3.4 Peralatan atau sistem gelas dibagun
sesuai rencana kerja dan gambar kerja
3.5 Sistem gelas yang telah dibagun di
annealing sesuai standar prosedur
pekerjaan
3.6 Sistem gelas yang telah dibagun di
finishing sesuai standar prosedur
pekerjaan
4. Memeriksa kualitas 4.1 Sistem gelas yang telah dibagun dicoba
dan diamati sesuai standar prosedur
pekerjaan
4.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
4.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
5.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
5.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi utama dan berlaku dalam disain dan manufaktur instrumen dan sistem
gelas komplek. Pekerjaan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Pekerjaan dilakukan di bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi disain dan
manufaktur instrumen dan sistem gelas komplek yang tidak dapat dapat
dikerjakan dengan peralatan glass blowing sederhana/ringan seperti sistem
intrumentasi gelas untuk penelitian yang terdiri lebih dari tiga instrumen gelas.
Dalam pelaksanaannya kompetensi ini menuntut kemampuan untuk mendisai
dan memanufaktur instrumen dan sistem gelas serta mampu melakukan

SKN Instrumen Gelas 118


konsultasi dengan klien mengenai spesifikasi disain dan biaya, serta disain
peralatan dan sistem untuk memperbaiki effisiensi, menaikan kemampuan
produksi dan memperbaiki keselamatan peralatan dan proses. Personil
diharuskan untuk menerapkan pengetahuan teknis spesialis dan kecakapan
teknis yang tepat seperti halnya pada pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan pada pekerjaan mereka.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Mesin skala
2.6 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.7 Oven annealing
2.8 Peralatan pengukur dan pencatat
2.9 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.10 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.11 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas

SKN Instrumen Gelas 119


3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan operasi dasar
pekerjaan gelas
3.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing dengan tangan yang
sesuai
3.5 Pemotongan, pemanasan, pembengkokan, pembentukan,
penyambungan dan teknik lain yang berhubungan dengan pekerjaan
gelas
3.6 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
3.7 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
3.8 Memelihara tekanan kerja aman
3.9 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.10 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas
4.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
4.6 Asap gelas
4.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

SKN Instrumen Gelas 120


PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan
4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Prinsip disain untuk peralatan gelas
4.2 Tipe gelas (termasuk yang formulanya khusus, sifat dan aplikasinya.
4.3 Tipe gelas yang tidak kompatibel Seal gelas ke gelas dan gelas ke logam
4.4 Pengetahuan teori tentang metoda dan prosedur pekerjaan gelas,
termasuk teknik sealing penempatan elektroda dalam gelas.
4.5 Teori dasar operasi peralatan dimana disain dan manufaktur diperlukan
4.6 Karakteristik, kemampuan serta keterbatasan teknik glassblowing

SKN Instrumen Gelas 121


5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Teknik glassblowing yang sesuai
5.2 Penggunaan peralatan dimana disain dan manufaktur diperlukan
5.3 Metoda dan prosedur pekerjaan gelas, termasuk teknik sealing elektroda
dan penempatan elektroda dalam gelas
5.4 Metoda untuk meminimumkan permasalahan potensial yang berhubungan
dengan mutu pekerjaan
6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan secara
konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mendisain dan membuat sistem instrumen gelas komplek. Bagi penilai perlu
memperhatikan kemampuan kandindat dalam :
6.1 Menginterpretasikan secara ringkas, mencakup persyaratan disain dan
biaya
6.2 Menyiapkan disain instrumen dan sistem
6.3 Menyertakan faktor disain yang sesuai dan yang relevan dengan
penggunaan piranti.
6.4 Memilih tingkat/jenis komponen dan gelas yang sesuai dan persiapan
pemakaian
6.5 Menerapkan pengetahuan teoritis dasar ilmu kimia dan ilmu fisika dan
membuat kesimpulan disain yang sesuai
6.6 Mengidentifikasi situasi yang tidak lazim dan mengambil tindakan yang
sesuai
6.7 Komunikasikan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.8 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 122


Kode : INT.IG.03.001.01
Judul Unit : Melakukan teknik printing dan laminasi pada gelas
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan
teknik printing dan laminasi pada gelas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapan perkakas dan 1.1 Gambar dan ketentuan kerja disiapkan
peralatan sesuai dengan instruksi kerja
1.2 Perkakas dan peralatan didentifikasi
sesuai dengan pekerjaan dan prosedur
standar.
1.3 Perkakas serta peralatan dipilih dan
siapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.4 Material / persediaan bahan gelas di
identifikasi sesuai dengan komponen
yang diperlukan untuk pekerjaan
1.5 Material persediaan bahan untuk
laminasi dan printing di identifikasi
sesuai dengan komponen yang
diperlukan untuk pekerjaan
1.6 Uraian pekerjaan yang akan
dilaksanakan di catat, dibandingkan
dengan spesifikasi dan variasi yang ada
dilaporkan kepada atasan
1.7 Peralatan dan prosedur keselamatan
kerja digunakan sesuai dengan yang
telah ditentukan untuk pekerjaan
1.8 Format laporan pengerjaan disiapkan
sesuai SOP (standard operating
procedure)
2. Pekerjaan laminasi gelas 2.1 Identifikasi, pilih dan siapkan tipe gelas
serta bahan-bahan untuk laminasi sesuai
dengan pekerjaan
2.2 Bersihkan dan siapkan gelas seperti yang
dituntut untuk operasi laminasi
2.3 Lakukan operasi laminasi gelas menurut
prosedur standard.
2.4 Lakukan operasi finishing sesuai dengan
prosedur

SKN Instrumen Gelas 123


2.5 Pastikan pembuangan barang sisa yang
sesuai peraturan
2.6 Identifikasi dan tangani masalah yang
muncul selama operasi
3. Pekerjaan printing gelas 3.1 Identifikasi, pilih dan siapkan tipe gelas
serta bahan-bahan untuk printing sesuai
dengan pekerjaan
3.2 Bersihkan dan siapkan gelas seperti yang
dituntut untuk operasi printing
3.3 Lakukan operasi printing gelas menurut
prosedur standard
3.4 Lakukan operasi finishing sesuai dengan
prosedur
3.5 Pastikan pembuangan barang sisa yang
sesuai peraturan
3.6 Identifikasi dan tangani masalah yang
muncul selama operasi
4. Memeriksa kualitas 4.1 Hasil pekerjaan diperiksa sesuai dengan
ketentuan kerja
4.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
4.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
5. Menyelesaikan pekerjaan 5.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
5.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
5.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi muda dan berlaku dalam mengoperasikan perkakas dan peralatan untuk
melaksanakan teknik laminasi serta teknik printing pada gelas. Pekerjaan dapat
dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di bengkel
atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan melaksanakan teknik laminasi
serta teknik printing pada gelas berdasarkan standar atau acuan prosedur
perusahaan yang berlaku, serta kemampuan untuk mengatasi masalah yang

SKN Instrumen Gelas 124


timbul di dalamnya.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.3 Peralatan asah gelas
2.4 Peralatan poles gelas
2.5 Peralatan pengukur dan pencatat
2.6 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang gelas,
gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga gelas,
pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze, vernier
calipers dan perkakas ukur lainnya.
2.7 Bahan untuk laminasi dan printing pada gelas.
2.8 Peralatan komunikasi.
2.9 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Keahlian khusus meliputi :


3.1 Bekerja secara aman dengan gelas
3.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
3.3 Memelihara tekanan kerja aman
3.4 Penyimpanan gelas yang sesuai
3.5 Memahami prinsip kerja peralatan serta prosedur pemakaian peralatan
3.6 Penangan bahan-bahan untuk printing dan laminasi gelas

4. Bahaya meliputi :
4.1 Pecahan gelas tajam
4.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
4.3 Sumber panas seperti burner dan oven
4.4 Debu gelas

SKN Instrumen Gelas 125


4.5 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
4.6 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.
4.7 Zat kimia untuk printing gelas

5. Praktek kerja yang aman meliputi:


5.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
5.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
5.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
5.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

6. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN

1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya


1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan

SKN Instrumen Gelas 126


3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Prinsip kerja laminasi dan printing pada gelas
4.2 Teknik pembersihan gelas sebelum dilakukan laminasi dan printing
4.3 Prinsip pengetahuan teori dan praktek dari material dan proses laminasi
dan printing pada gelas
4.4 Kegagalan umum dalam operasi laminasi dan printing pada gelas serta
metoda untuk mengontrolnya
4.5 Komposisi dan jenis gelas
4.6 Konsep dasar kimia dan fisika yang berhubungan dengan perilaku dan
sifat gelas
4.7 Sifat material yang kritis dan parameter pekerjaan gelas yang sesuai
4.8 Permasalahan potensial yang berhubungan dengan mutu pekerjaan
4.9 Keperluan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang relevan
4.10 Bahan-bahan untuk laminasi dan printing pada gelas
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Menjalankan dan membetulkan peralatan yang digunakan
5.2 Prosedur menghidupkan dan mematikan yang aman

6. Aspek kritis
Kompetensi harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan unit ini
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
melakukan laminasi dan printing pada gelas. Khususnya, assessor perlu
memperhatikan bahwa kadindat dapat :
6.1 Menerapkan teknik yang tepat untuk membersihkan dan mempersiapkan
permukaan gelas.
6.2 Menerapkan pengetahuan ilmu kimia dan fisika pada gelasblowing dan
membuat kesimpulan yang tepat
6.3 Mengidentifikasi situasi yang tidak lazim dan mengambil tindakan yang
sesuai
6.4 Memilih bahan laminasi dan printing yang tepat sesuai dengan pekerjaan
6.5 Melaporan permasalahan yang ada baik kepada teknisi pembimbing
maupun kepada teknisi dari luar sesuai dengan prosedur perusahaan
6.6 Mengarsipkan dan mengkomunikasikan hasil pekerjaan

SKN Instrumen Gelas 127


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

SKN Instrumen Gelas 128


Kode : INT.IG.03.002.01
Judul Unit : Memodifikasi sistem vakum tinggi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk memodifikasi
sistem vakum tinggi. Personil diharuskan sudah menguasai
teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat instrumen gelas

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Persiapan modifikasi sistem 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
vakum tinggi serta kebutuhan untuk keselamatan dan
peralatan yang diperlukan diidentifikasi
sesuai standar kerja industri
1.2 Peralatan dan prosedur keselamatan
yang telah ditentukan untuk pekerjaan
dan material yang digunakan disiapkan
sesuai kebutuhan pekerjaan.
1.3 Uraian pekerjaan yang akan dikerjakan
dicatat serta dibandingkan dengan
spesifikasi dan dilaporkan variasi yang
ada kepada atasan
1.4 Perkakas serta peralatan dipilih dan
disiapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.5 Persediaan gelas dan komponen yang
diperlukan untuk pekerjaan
diidentifikasi sesuai kebutuhan
2. Memodifikasi sistem vakum 2.1 Kemungkinan untuk diperbaiki effisiensi
tinggi sitem vakum diidentifikasi sesuai
standar dan kebutuhan sistem
2.2 Peralatan pendeteksi kebocoran untuk
pengecekan sistem vakum digunakan
sesuai SOP
2.3 Gap and defisiensi yang membatasi
kegunaan sistem diidentifikasi sesuai
kebutuhan
2.4 Kebutuhan modifikasi dikonfirmasikan
dengan personal yang tepat
2.5 Modifikasi sistem dilakukan agar
memenuhi tuntutan

SKN Instrumen Gelas 129


3. Memeriksa kualitas 3.1 Instrumen gelas vakum yang telah
dimodifikasi dicoba dan diamati sesuai
standar prosedur pekerjaan
3.2 Bentuk, ukuran dan fungsi hasil
pekerjaan diperiksa sesuai dengan
gambar kerja
3.3 Penggunaan peralatan dan perkakas
dapat diulang sesuai dengan kebutuhan
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
teknisi utama dan berlaku dalam memodifikasi sistem vakum tinggi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan memodifikasi sistem
vakum tinggi instrumentasi gelas. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini hanya
dimungkinkan diterapkan pada glass blower yang ahli dan berpengalaman yang
sudah menguasai teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat piranti gelas. Mereka akan menerapkan pengetahuan teknis
spesialis dan kecakapan teknis serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan yang tepat pada pekerjaan mereka.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu
1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

SKN Instrumen Gelas 130


2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :
2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Mesin skala
2.6 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.7 Oven annealing
2.8 Peralatan pengukur dan pencatat
2.9 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.10 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.11 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Peralatan vakum meliputi item seperti berikut


3.1 Manometers
3.2 Vacuum traps
3.3 Vacuum manifolds
3.4 Peralatan vacuum distillation
3.5 Gas handling systems

4. Keahlian khusus meliputi :


4.1 Bekerja secara aman dengan gelas
4.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
4.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan pekerjaan
gelas
4.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing yang sesuai
4.5 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(annealing)
4.6 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
4.7 Memelihara tekanan kerja aman

5. Bahaya meliputi :
5.1 Pecahan gelas tajam
5.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri
5.3 Sumber panas seperti burner dan oven
5.4 Debu gelas
5.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)

SKN Instrumen Gelas 131


5.6 Asap gelas
5.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
5.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

6. Praktek kerja yang aman meliputi:


6.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
6.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
6.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
6.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

7. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.

SKN Instrumen Gelas 132


2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

Sangat direkomendasikan bahwa penilaian diselenggarakan melalui pengamatan


dari waktu ke waktu. Jangka waktunya harus mempertimbangkan penilaian yang
cukup pada seluruh keadaan normal dan kondisi-kondisi abnormal tertentu. Jika
hal ini tidak memungkinkan maka metoda penilaian tambahan harus digunakan
3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai
3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

Dalam semua kasus, penilaian praktis harus didukung oleh pertanyakan untuk
menilai pengetahuan dasar dan aspek kompetensi yang sukar untuk dinilai
secara langsung. Teknik pertanyaan harus disesuaikan tingkat penguasaan
bahasa kandidat.
4. Pengetahuan yang diperlukan
4.1 Prinsip disain piranti vakum tinggi
4.2 Prinsip kerja menggunakan sistem vakum tinggi
4.3 Pengetahuan teoritis dan praktek prosedur dan metoda pengerjaan gelas
4.4 Teori penggunaan dan operasi peralatan
4.5 Karakteristik, kemampuan dan keterbatasan teknik glassblowing
4.6 Sifat gelas dan cara khusus untuk menyambungkan gelas untuk aplikasi
vakum tinggi
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Praktek untuk mengontrol tegangan dan regangan pada sistem gelas
5.2 Penempatan sambungan yang ideal untuk sistem vakum tinggi
5.3 Prosedur ultra cleaning untuk gelas dalam sistem vakum tinggi
5.4 Persiapan dan penggunaan seal gelas ke logam
5.5 Prosedur keamanan yang relevan dengan konstruksi dan pekerjaan
dengan sistem vakum tinggi.

SKN Instrumen Gelas 133


6. Aspek kritis
Kompetensi ini harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mendemonstrasikan kemampuan menggunakan teknik lanjut bench/hand
glasswork dan peralatan untuk membuat instrumen gelas. Khususnya,
assessor perlu memperhatikan bahwa kandidat dapat
6.1 Menyiapkan dan menginterpretasikan cetak biru, gambar, sketsa, disain
dan keperluan pelanggan
6.2 Mengevaluasi dan membuat rekomendasi untuk modifikasi sistem vakum
6.3 Memodifikasi sistem vakum tinggi agar memenuhi spesifikasi yang
diperlukan
6.4 Mengikuti prosedur perusahan untuk dokumentasi dan komunikasi
pekerjaan secara rinci

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 134


Kode : INT.IG.03.003.01
Judul Unit : Memelihara sistem vakum tinggi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk memelihara
sistem vakum tinggi. Personil diharuskan sudah menguasai
teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat instrumen gelas

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Persiapan modifikasi sistem 1.1 Pekerjaan, prosedur yang sesuai, resiko
vakum tinggi serta kebutuhan untuk keselamatan dan
peralatan yang diperlukan diidentifikasi
sesuai standar kerja industri
1.2 Peralatan dan prosedur keselamatan
yang telah ditentukan untuk pekerjaan
dan material yang digunakan disiapkan
sesuai kebutuhan pekerjaan.
1.3 Uraian pekerjaan yang akan dikerjakan
dicatat serta dibandingkan dengan
spesifikasi dan dilaporkan variasi yang
ada kepada atasan
1.4 Perkakas serta peralatan dipilih dan
disiapkan sesuai dengan jenis pekerjaan
1.5 Persediaan gelas dan komponen yang
diperlukan untuk pekerjaan
diidentifikasi sesuai kebutuhan
2. Memelihara sistem vakum 2.1 prosedur pemeliharaan diidentifikasi
tinggi dan dicatat sesuai SOP
2.2 Pemeliharaan direncanakan dan
dievaluasi sesuai dengan standar
kualitas
2.3 Dokumen dan laporan yang dibutuhkan
untuk pemeliharaan diidentifikasi untuk
peralatan yang rusak dan gagal
2.4 Vakum dan sistem yang berhubungan
sesuai dengan prosedur dipelihara sesuai
standar yang berlaku
2.5 Peralatan pendeteksi kebocoran
digunakan untuk pengecekan sistem
vakum

SKN Instrumen Gelas 135


3. Memonitor dan fine tune 3.1 Monitor sistem dilakukan untuk
operasi vakum menentukan apakah peralatan
beroperasi sesuai dengan spesifikasi
3.2 Evaluasi output peralatan dilakukan
untuk menentukan permasalahan yang
ada
3.3 Keadaan capaian substandar
didefinisikan secara jelas
3.4 Tunning sistem secara teliti dilakukan
untuk mengembalikan sistem ke
spesifikasinya
4. Menyelesaikan pekerjaan 4.1 Peralatan dan perkakas yang digunakan
dikondisikan sesuai SOP dan
rekomendasi pabrik pembuatnya
4.2 Pekerjaan diselesaikan dan
dikomunikasikan kepada atasan
4.3 Proses dan kejadian pada penggunaan
mesin dan perkakas didokumentasikan
dan dilaporkan sesuai SOP

BATASAN VARIABEL
Unit kompetensi ini menguraikan pekerjaan yang secara khas dilakukan oleh
operator utama dan berlaku dalam memelihara sistem vakum tinggi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Pekerjaan dilakukan di
bengkel atau laboratorium. Unit ini meliputi kemampuan memelihara sistem
vakum tinggi instrumentasi gelas. Dalam pelaksanaannya kompetensi ini hanya
dimungkinkan diterapkan pada glass blower yang ahli dan berpengalaman yang
sudah menguasai teknik lanjut penggunaan bench/hand glasswork dan peralatan
untuk membuat instrumen gelas. Mereka akan menerapkan pengetahuan teknis
spesialis dan kecakapan teknis serta pertimbangan pengambilan keputusan dan
perencanaan yang tepat pada pekerjaan mereka.

Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut prosedur laboratorium


dan/atau perusahaan, dan persyaratan perundang-undangan yang sesuai.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini


1.1 Perkakas dan peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja
1.2 SOP (Standard Operation Procedure)
1.3 Peraturan dan peralatan K3
1.4 Regulasi dan undang-undang lingkungan
1.5 Lembar data keselamatan material (material safety data sheets =MSDS)
1.6 Manual peralatan
1.7 Prosedur menghidupkan, menjalankan dan mematikan peralatan
1.8 Petunjuk mutu

SKN Instrumen Gelas 136


1.9 Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
1.10 Jadwal produksi dan laboratorium
1.11 Material, produksi dan spesifikasi produk

2. Perkakas, material dan peralatan meliputi :


2.1 Kacamata dydinium dan polariskop
2.2 Bench burner, hand torch dan ribbon burner, saluran gas dan gas
economiser
2.3 Glass working lath.
2.4 Mesin potong dan gergaji mekanik gelas
2.5 Mesin skala
2.6 Peralatan gerinda mekanik gelas
2.7 Oven annealing
2.8 Peralatan pengukur dan pencatat
2.9 Alat bantu kerja tangan, seperti karbon paddle dan mandrel, tang
gelas, gelas tubing gauge angle setting jig, caliper, roller penyangga
gelas, pembentuk kuningan, batang, pisau gelas, stainless steel gauze,
vernier calipers dan perkakas ukur lainnya, pemantau tegangan (strain
viewer)
2.10 Berbagai tipe gelas, termasuk gelas soda, borosilik, quart, silika dan
gelas dengan formula khusus
2.11 Seal untuk gelas ke gelas dan gelas ke logam
2.12 Peralatan komunikasi.
2.13 Pakaian dan peralatan keselamatan

3. Peralatan vakum meliputi item seperti berikut


3.1 Manometers
3.2 Vacuum traps
3.3 Vacuum manifolds
3.4 Peralatan vacuum distillation
3.5 Gas handling systems

4. Keahlian khusus meliputi :


4.1 Bekerja secara aman dengan gelas
4.2 Setting dan pemeliharaan perkakas dan peralatan
4.3 Menggunakan perkakas dan peralatan untuk mengerjakan pekerjaan
gelas
4.4 Menggunakan teknik manipulasi glass blowing yang sesuai
4.5 Meminimalkan regangan dengan menggunakan teknik yang sesuai
(anneling)
4.6 Menggunakan koefisien ekspansi termal yang sesuai
4.7 Memelihara tekanan kerja aman

5. Bahaya meliputi :
5.1 Pecahan gelas tajam
5.2 Residu pada peralatan gelas bekas seperti merkuri

SKN Instrumen Gelas 137


5.3 Sumber panas seperti burner dan oven
5.4 Debu gelas
5.5 Fluida bertekanan (acetylene, oksigen)
5.6 Asap gelas
5.7 Pemotongan menggunakan mesin asah dan pemotong gelas
5.8 Penanganan secara manual kantong sampel dan kontainer yang berat.

6. Praktek kerja yang aman meliputi:


6.1 Pemakaian peralatan pelindung personal seperti sarung tangan tahan
panas, kacamata pengaman, goggle, pengaman muka, baju kerja,
respirator, sepatu boot untuk keselamatan
6.2 Pemberian label yang benar pada reagen dan bahan berbahaya
6.3 Penanganan dan penyimpanan peralatan dan material berbahaya sesuai
dengan label, MSDS, instruksi pabrik, prosedur dan peraturan perusahaan
6.4 Pembersihan dan pencucian kontaminasi pada peralatan dan ruang kerja
secara teratur.

7. Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan


Semua operasi yang diterapkan unit ini harus tunduk kepada persyaratan
kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang ketat (health, safety and
environmental =HSE), yang ditetapkan melalui perundang-undangan
pemerintah dan tidak ada kompromi tentang hal ini disetiap waktu. Jika ada
konflik antara kriteria unjuk kerja dengan persyaratan HSE, maka
persyaratan HSE yang harus didahulukan.
Semua operasi harus mengasumsikan resiko alami yang potensial serta
menerapkan persyaratan pencegahan standar. Semua operasi dilakukan
mengikuti prosedur operasi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 INT.IG.01.001.01 – Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja
1.2 INT.IG.01.002.01 – Memelihara catatan
1.3 M2.16C5A - Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
1.4 M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
1.5 INT.IG.02.001.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat dasar.
1.6 INT.IG.02.002.01-Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
gelas tingkat lanjut.
1.7 INT.IG.02.008.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat dasar.
1.8 INT.IG.02.009.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat menegah.
1.9 INT.IG.02.010.01-Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
blowing tingkat lanjut.

SKN Instrumen Gelas 138


2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan atau kelompok

3. Metoda Penilaian berikut diusulkan untuk dipakai


3.1 Pemeriksaan pekerjaan pengoperasian mesin poles dan asah gelas serta
mesin skala dan dokumentasi tempat kerja yang diselesaikan oleh
kandidat
3.2 Analisa pekerjaan yang telah diselesaikan pada jangka waktu tertentu
untuk memastikan konsistensi dan akurasi pekerjaan diperoleh di dalam
rentang waktu diperlukan.
3.3 Umpan balik dari penguji (peer) dan supervisior
3.4 Pertanyaan lisan/tulisan

4. Pengetahuan yang diperlukan


4.1 Prinsip disain piranti vakum tinggi
4.2 Prinsip kerja menggunakan sistem vakum tinggi
4.3 Pengetahuan teoritis dan praktek prosedur dan metoda pengerjaan gelas
4.4 Teori penggunaan dan operasi peralatan
4.5 Karakteristik, kemampuan dan keterbatasan teknik glassblowing
4.6 Sifat gelas dan cara khusus untuk menyambungkan gelas untuk aplikasi
vakum tinggi
5. Ketrampilan yang diperlukan
5.1 Praktek untuk mengontrol tegangan dan regangan pada sistem gelas
5.2 Penempatan sambungan yang ideal untuk sistem vakum tinggi
5.3 Prosedur ultra cleaning untuk gelas dalam sistem vakum tinggi
5.4 Persiapan dan penggunaan seal gelas ke logam
5.5 Prosedur keamanan yang relevan dengan konstruksi dan pekerjaan
dengan sistem vakum tinggi.

6. Aspek kritis
Kompetensi ini harus memperlihatkan kemampuan untuk melaksanakan
secara konsisten sesuai dengan persyaratan standar. Kandidat harus dapat
mendemonstrasikan kemampuan menggunakan teknik lanjut bench/hand
glasswork dan peralatan untuk membuat instrumen gelas. Khususnya,
assessor perlu memperhatikan bahwa kadindat dapat
6.1 Menyiapkan dan menginterpretasikan cetak biru, gambar, sketsa, disain
dan keperluan pelanggan

SKN Instrumen Gelas 139


6.2 Menggunakan prosedur yang tepat untuk memonitor dan memelihara
sistem vakum tinggi
6.3 Mengikuti prosedur perusahan untuk dokumentasi dan komunikasi
pekerjaan secara rinci

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan persoalan / masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 140


Kode : M9.9B
Judul Unit : Menggambar 2 dimensi dengan sistem Computer Aided Design
(CAD)
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup persiapan,
pembuatan dan pencetakan gambar 2D

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan piranti sistem 1.1 Sistem variabel digunakan/dipakai
pendukung CAD sesuai dengan prosedur operasi standar
1.2 Pilihan perintah digunakan/dipakai
sesuai dengan prosedur operasi standar
1.3 Gambar baku disesuaikan dengan
prosedur operasi standar
1.4 Macro dikembangkan ke prosedur
operasi standar
2. Membuat gambar 2D 2.1 Menggambar dengan menggunakan
kemampuan penuh sistem piranti lunak
2.2 Entiti gambar dihubungkan dengan
sistem bank data sesuai dengan
persyaratan kerja
2.3 Pandangan detil dibuat menggunakan
berbagai skala untuk memenuhi
persyaratan kerja
3. Menghasilkan gambar 3.1 Data (File) disimpan dalam berbagai
akhir/output format sesuai dengan prosedur operasi
standar
3.2 Entiti yang saling berhubungan
dimasukkan dalam daftar kebutuhan
material supaya sesuai dengan
persyaratan pekerjaan
3.3 Data tambahan dihasilkan dari gambar
untuk memenuhi tuntutan pekerjaan
termasuk luas, panjang, sudut dan
keliling

SKN Instrumen Gelas 141


BATASAN VARIABEL
Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup persiapan, pembuatan dan
pencetakan gambar 2D.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Standar operasional prosedur (SOP
2 Peralatan, lokasi tempat dan perlengkapan kerja
3 Buku petunjuk pengoperasian komputer
4 Peraturan dan peralatan K3

PANDUAN PENILAIAN
1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya
1.1 M9.1A. Memnggambar dan membaca sketsa
1.2 M9.5A. Merancang gambar teknik secara rinci
1.3 Mengoperasikan computer
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperlukan
3.1 Sistem CAD
3.2 Gambar detil
3.3 Tanda atau simbol pengerjaan
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Bekerja dengan standar mutu dan waktu yang ditetapkan
5. Aspek kritis
5.1 Persiapan dan pelaksanaan
5.2 Keamanan kerja
5.3 Dokumentasi laporan
5.4 Performa hasil

SKN Instrumen Gelas 142


KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

SKN Instrumen Gelas 143


Kode : M9.10B
Judul Unit : Menggambar 3 dimensi dengan sistem Computer Aided
Design (CAD)
Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup
persiapan, pembuatan, modifikasi dan pencetakkan gambar
3D

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan penggambaran 3D 1.1 Sistim koordinat dibuat sesuai


persyaratan kerja
1.2 Orientasi ditampilkan sesuai
persyaratan kerja
1.3 Pandangan-pandangan ditampilkan
sesuai dengan persyaratan kerja
2. Membuat dan memodifikasi 2.1 Entiti dibuat dalam ruang 3D sesuai
model 3D persyaratan kerja
2.2 Entiti dimanipulasi dalam ruang 3D
sesuai persyaratan kerja
2.3 Permukaan-permukaan dibuat dalam
ruang 3D termasuk yang ruled dan
revolved sesuai persyaratan kerja
2.4 Model 3D yang ada dimodifikasi seperti
menurut persyaratan kerja
3. Membuat hasil (output) dari 3.1 Menyimpan data (file) atau berkas
model 3D dalam berbagai format untuk
penggunaan kembali sesuai prosedur
operasi standar
3.2 Mengeluarkan data sifat fisik benda 3D
sesuai persyaratan kerja termasuk
volume, massa dan pusat gravitasi

BATASAN VARIABEL
Unit ini digunakan pada pembuatan model 3D dengan menggunakan peralatan
komputer. Operasi pada tingkat mencakup, namun tidak dibatasi, penggambaran
dan manipulasi entiti seperti busur dan garis dan bentuk dasar seperti bola,
kerucut, silinder dan kotak yang menggunakan piranti lunak industrial.
Diterapkan pada bidang mekanik, elektrikal/ elektronik, fabrikasi dan tenaga air
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini
1 Standar operasional prosedur (SOP)
2 Peralatan, lokasi dan perlengkapan kerja

SKN Instrumen Gelas 144


3 Buku petunjuk pengoperasian komputer
4 Peraturan dan peralatan K3
5 Gambar kerja

PANDUAN PENILAIAN

1. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya


1.4 M9.1A. Memnggambar dan membaca sketsa
1.5 M9.5A. Merancang gambar teknik secara rinci
1.6 M9.9B. Menggambar 2D dengan sistem CAD
1.7 Mengoperasikan computer
2. Kondisi pengujian
2.1 Kompetensi diuji dalam lingkungan kerja yang aman
2.2 Pengujian harus sesuai dengan standar yang berlaku di industri
2.3 Pengetahuan dan ketrampilan dapat diuji di lingkungan industri atau di
tempat kerja dengan kondisi sesuai dengan keadaan normal
2.4 Pengujian dapat dilakukan di tempat kerja atau disimulasikan pada
lingkungan tertentu
2.5 Kompetensi diuji dalam kondisi tugas perorangan
3. Pengetahuan yang diperluka
3.1 Sistem CAD
4. Ketrampilan yang diperlukan
4.1 Menggunakan computer
5. Aspek kritis
5.1 Persiapan dan pelaksanaan
5.2 Keamanan keselamatan kerja
5.3 Pencatatan dan pelaporan
5.4 Performa hasil
5.5 Penjaminan mutu
5.6 Komunikasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan persoalan / masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

SKN Instrumen Gelas 145


BAB IV

PENGELOMPOKKAN UNIT KOMPETENSI PADA LEVEL KUALIFIKASI


DAN JENJANG JABATAN

4.1 KUALIFIKASI KERJA

Instrumen gelas digunakan untuk suatu sistem standar yang telah diakui
secara internasional. Sistem ini melibatkan kinerja komponen, kinerja
keseluruhan dan keselamatan kerja yang menuntut suatu persyaratan baku.
Kesemuanya ini mensyaratkan suatu kerangka kualifikasi kompetensi yang
harus dipenuhi.

Untuk mengakomodasi tenaga kerja nasional, maka kerangka kualifikasi


harus dapat mengakomodasi proses pembelajaran lewat jenjang pendidikan
formal serta pembelajaran melalui akumulasi pengalaman kerja.
Pendidikan formal memberikan dasar yang kuat untuk berkembang,
sedangkan dari pengalaman kerja seringkali ditemui suatu persoalan
spesifik yang timbul dari suatu kebutuhan yang juga khusus. Akumulasi
temuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Lembaga Pelatihan
Kejuruan sebagai bahan untuk mengajarkan kepada peserta didik yang
mengikuti pelatihan.

Dengan demikian kerangka kerja kualifikasi menggambarkan tingkat


kulaifikasi sebagai hasil dari program pendidikan dan pelatihan yang
mencakup hal-hal :

- Kedalaman pengetahuan yang dibutuhkan.


- Tingkat kualifikasi tertentu yang mungkin akan diterapkan
ditempat kerja.
- Kadar penguasaan yang diharapkan pada jenjang kualifikasinya.
- Hubungan dengan pendidikan dan/atu pelatihan pada tingkat
selanjutnya.

SKN Instrumen Gelas 146


4.2. PENGELOMPOKKAN UNIT KOMPETENSI

Level
Jenjang Jalur Jalur
sertifika Nomor Unit Kompetensi
jabatan pelatihan pendidikan
si

M9.10B Menggambar 3 D dengan sistim CAD


INT.IG.03.003.01 Memelihara system vakum tinggi

Teknisi INT.IG.03.002.01 Memodifikasi system vakum tinggi


B1 PIL D3
Utama
Mendesain dan memanufaktur instrumen gelas dan
INT.IG.02.014.01
sistem gelas dan sistem gelas komplek
INT.IG.02.011.01 Membuat system vakum tinggi

M9.9B Menggambar 2 D dengan sistim CAD


Teknisi Mendesain dan memanufaktur instrumen gelas dan
B2 PIL D2 INT.IG.02.013.01
Madya sistem gelas sederhana
INT.IG.02.006.01 Memperbaiki peralatan produksi instrumen gelas

INT.IG.03.001.01 Melakukan teknik printing dan laminasi pada gelas


INT.IG.02.012.01 Mengkalibrasi alat ukur instrumen gelas
Teknisi
B3 PIL D1/SMK 4th Memperbaiki instrumen gelas komplek dengan
Muda INT.IG.02.005.01
peralatan glassblowing
M9.5A Merancang gambar teknik secara rinci

SKN Instrumen Gelas 147


Level
Jenjang Jalur Jalur
sertifika Nomor Unit Kompetensi
jabatan pelatihan pendidikan
si

Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass


INT.IG.02.010.01
blowing tingkat lanjut
Mengoperasikan dan membuat instrumen gelas dengan
INT.IG.02.007.01
perkakas dan peralatan
Memperbaiki instrumen gelas sederhana dengan
Operator INT.IG.02.004.01
C1 PIM SMK peralatan glassblowing
Utama
M9.11A Menerapkan konsep dasar rancangan gambar teknik

M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap


Melakukan pekerjaan yang membutuhkan kerjasama
M2.3C11A
tim

Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass


INT.IG.02.009.01
blowing tingkat menengah
Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
C2 SMK INT.IG.02.002.01
gelas tingkat lanjut
M9.1A Menggambar dan membaca sketsa
M2.2C11A Mengatur dan menganalisa informasi

SKN Instrumen Gelas 148


Level
Jenjang Jalur Jalur
sertifik Nomor Unit Kompetensi
jabatan pelatihan pendidikan
asi

Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass


INT.IG.02.008.01
blowing tingkat dasar
INT.IG.02.003.01 Memelihara peralatan produksi instrumen gelas
Mengoperasikan perkakas dan peralatan instrumen
INT.IG.02.001.01 gelas tingkat dasar
Operator
C3 PIM SMK
Muda M2.16C5A
Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman mutu
INT.IG.01.002.01 Memelihara Catatan
Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
INT.IG.01.001.01 keselamatan dan kesehatan lingkungan.

SKN Instrumen Gelas 149


BAB V

PEDOMAN UMUM PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI

5.1 UMUM

Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi


kompetensi oleh Lembaga/Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam
melaksanakan pengujian selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas
dan dapat dipertanggung jawabkan.

Definisi
KOMPETENSI adalah kemampuan individual / perorangan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh ilmu
pengetahuan,keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Sedangkan Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelaksanaan


tugas/pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran.
Hal hal yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja adalah :

• Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja.


• Tingkat kemampuan pekerja telah berada pada level yang diharapkan

Standar Kompetensi mencakup kemampuan menyelesaikan suatu tugas serta


kemmapuan/pemahaman tentang faktor-faktor yang pendukung yang terdiri atas :
pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas pada situasi normal dan
situasi yang tidak normal. Pada keadaan tidak normal ini, dibutuhkansuatu suatu
kemampuan adaptasi dengan tetap mempertahankan kwalitas kerja yang
disyaratkan.

Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang


bersangkutan akan mampu :
• Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.
• Mengorganisasi agar suatu pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
• Melakukan tindakan , bila terjadi sesuatu keadaan yang berbeda dengan rencana
semula.
• Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah dan atau
melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.

Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,


Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi.

• Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan:

SKN Instrumen Gelas 150


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum
dan
pengembangan pengajaran. Serta sekaligus mendorong konsistensi dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan
dan atau Pelatihan

• Pada Dunia Usaha / Perusahaan:


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam:
o Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
o Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
o Membantu dalam perekrutan.
o Mengembangkan program pelatihan yang khas/spesifik sesuai kebutuhan
perusahaan

• Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel:


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:
o Klasifikasi dan Kualifikasi
o Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.
5.2 GAMBARAN UMUM SISTEM PENGUJIAN

Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian /pengujian
sertifikasi adalah untuk memberikan jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan
suatu tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar
Kompetensi sektor industri/usaha yang relevan.

Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode, dan aturan-
aturan pelaksanaan penilaian yang dibutuhkan agar proses penilaian/pengujian dapat
dilaksanakan bersifat : terpercaya, adil, valid, dan felksibel dalam penentuan tempat
pelaksanaan.

5.2.1 Prinsip Dasar Pengujian Kompetensi

a. Prinsip-prinsip Pengujian

Dalam melaksanakan pengujian harus memenuhi prinsip-prinsip: dapat dipercaya,


adil, dan valid
• Agar dapat dipercaya, maka metode dan prosedur pengujian harus meyakinkan,
sehingga Standar Kompetensi dapat dilaksanakan secara konsisten.
• Agar fleksibel, maka pengujian harus dapat dilaksanakan di tempat kerja, di
kelas, atau perpaduan dari keduanya, serta memberikan keleluasaan tentang:
bagaimana, di mana, dan kapan kompetensi tersebut dicapai/diperoleh.
• Agar adil, maka pengujian tidak boleh ada pembedaan perlakuan antara satu
peserta dengan lainnya.
• Agar valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya ditetapkan untuk diuji.
Bukti-bukti yang berkaitan dengan standar yang diujikan harus dikumpulkan
secara seksama.

SKN Instrumen Gelas 151


Beberapa prinsip pengujian berikut perlu diikuti bila menyelenggarakan pengujian
pengkajian ulang sistem pengujian.

• Proses yang transparan: Penguji dan peserta ujian harus sama-sama


mengetahui dan menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan prosedur
pelaksanaannya. Peserta ujian juga harus menyadari bahwa yang bersangkutan
memiliki hak sanggah bila merasa tidak diperlakukan sesuai dengan aturan
yang diberlakukan.
• Memiliki validitas: Pengujian dapat dianggap valid apabila mereka menguji
apa yang seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya menyadari bahwa apa
yang harus diujikan, di mana secara jelas dan rinci dapat mengumpulkan
bukti-bukti yang dibutuhkan sebagai dasar untuk mempertimbangkan bahwa
yang bersangkutan telah mencapai kompetensi yang dimaksud.

• Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, di mana metode dan


prosedur yang digunakan dapat mengukur kompetensi seseorang dengan
berbagai lingkup pekerjaan dengan perlakuan yang sama.

• Fleksibel: pengujian yang dilakukan harus memiliki keleluasaan dalam


penerapannya, serta dapat dilaksanakan dengan berbagai kondisi serta situasi
sepanjang masih dalam batas yang dituntut oleh standar yang bersangkutan.

• Adil : pengujian dapat dikatakan adil bila dalam penyelenggaraannya


memberikan perlakuan yang sama terhadap semua peserta. Setiap individu
harus secara jelas memahami apa yang diujikan dan proses untuk
pengujiannya. Pengujian harus didasarkan pada bukti bukti yang
dikumpulkannya dan tidak berdasar pada faktor subjektif kemampuan peserta.

• Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita
waktu, terutama bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses.
Pengujian harus praktis untuk peserta ujian dan penyelenggara pengujian.

b. Metode Pengujian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam lingkup
antara penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi:
• Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP
(Standard Operation Procedure)
• Menggunakan Portofolio
• Penugasan untuk mengungkap hal hal:
o Pengumpulan dan pengolahan informasi.
o Penyampaian informasi
o Perencanaan dan pengaturan kegiatan
o Bekerjasama dalam tim
o Penggunaan ide, teknik dan teknologi yang relevan
o Pemecahan masalah
• Observasi (wajib)

SKN Instrumen Gelas 152


• Wawancara (wajib)

c. Bahan Acuan untuk Pengujian


Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan
dan diberlakukan oleh instansi/institusi yang berwenang. Standar kompetensi
tersebut memberikan uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada
tingkat kesulitan dan cakupan pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan
pelaksanaannya di dalam atau di luar tempat kerja.

d. Kualifikasi Penguji
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan
oleh tim penilai / asesor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi Personel .
Penilai / Asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal,
antara lain:
o Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.
o Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang
industri dimana unit kompetensi tersebut diterapkan
o Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang
bersangkutan.
o Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian /
penilaian meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.

e. Panduan Penyelenggaraan Pengujian


Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan pengujian yaitu:
o Identifikasi Standar Kompetensi Bidang Instrumentasi Gelas yang akan diujikan.
o Bila dianggap perlu, identifikasi standar khusus yang dirancang untuk keperluan
tertentu yang akan diujikan.
o Memformulasikan Standar Kompetensi ke dalam instrumen pengujian sesuai
dengan format dan metode yang disepakati.

Di dalam melaksanakan pengujian perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Perlu ada Tata cara dan Prosedur penilaian serta kriteria yang objektif dalam
penilaian, dan penilaian harus efektif dan efisien
o Semua pemohon harus mendapatkan pelayanan yang sama.
o Penilai harus mempunyai kompetensi sebagai penilai dan dalam keadaan sehat
jasmani dan rochani
o Harus ada kriteria objektif dalam Penilaian.
o Harus mempunyai pemahaman yang sama tentang “ kualitas “ dari yang
dinilai.
2. Harus mempunyai Prosedur dan Petunjuk tata cara pengambilan dan pengumpulan
bukti-bukti tentang Kompetensi
o Kapan dilakukan pengumpulan bukti-bukti
o Dimana dilakukan pengumpulan bukti-bukti.
o Siapa yang mengumpulkan
3. Menentukan Standar.

SKN Instrumen Gelas 153


Ada 3 standar penting, yaitu kuantitas, kualitas dan tingkat kesalahan.
Ada 2 tahap penilaian, yaitu Pengumpulan bukti-bukti dan Penilaian.
Penilaian Kompetensi meliputi :
o Pengembangan kriteria pelaksanaan
o Pengembangan kriteria penilaian
o Pengumpulan bukti-bukti
o Penilaian
4. Keabsahan dan Pertanggung jawaban Penilaian :
Keabsahan :
o Apakah intrumen penilaian itu benar mengukur kompetensi tertentu.
o Prosedur Penilaian harus valid dan tidak ada kesalahan.
o Membuat sertifikat yang juga ,mencakup pengertian , bahwa Lembaga
Sertifikasi/ Penilai mengizinkan siapapun untuk melihat/ memeriksa sertifikat,
untuk membuat suatu gambaran tentang penampilan kerja seseorang yang
memegang sertifikat tersebut di masa mendatang.
o Penilaian dalam arti teknis harus valid dan Sertifikat harus mempunyai batas
waktu masa berlaku. Untuk memperpanjang bisa dengan memberikan laporan
masih melakukan pekerjaan sesuai kompetensi dan unjuk kerjanya.
o Dalam melakukan pengujian tertulis tentang teori pada beberapa situasi
mungkin ada gunanya, tetapi bila tidak berhati-hati, maka laporan yang dibuat
mungkin akan berdasar kemampuan dalam mengerjakan ujian tertulis dan
bukannya berdasar pada kompetensi yang telah ditetapkan.

Pertanggung jawaban :
o Mencakup objetivitas penilaian sesuai dengan lingkup penilaian kompetensi
yang dinilai.
o Secara prinsip adanya korelasi yang kuat dari hasil penilaian yang dilakukan
oleh penilai yang satu dengan penilai yang lain atau bila penilaian dibuat oleh
penilai yang sama pada hari yang lain (berikutnya)
o Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal yang perlu
dipertanggung jawabkan oleh Penilai.
o Untuk meningkatkan pertanggung jawaban maka perlu :
o Pembentukan kriteria yang disetujui
o Pengukuran ulang
o Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi Penilai.
Pembentukan Kriteria yang objektif adalah hal yang sangat penting
5. Efektivitas biaya :
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban penilaian, umumnya melibatkan banyak
orang dalam proses pengujian dan penilaian dan sering terjadi pengulangan
pengujian/penelaahan berkali-kali untuk mendapatkan data yang akurat,tetapi
manfaat ini menyebabkan biaya meningkat. Untuk itu perlu meningkatkan
pertanggung jawaban, tanpa pengeluaran biaya yang tidak perlu,dengan tetap
memperhatikan efektivitas biaya.

6. Metode Penilaian

SKN Instrumen Gelas 154


Penilaian harus berhubungan erat dengan penampilan kerja dalam pekerjaan .Hal
ini harus menjadi pernyataan-pernyataan yang objektif dan kriteria penilaian yang
membuat pernyataan objektif tersebut dapat diukur.

7. Melaporkan dan menyimpan data


Sistem manajemen informasi yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai
berbagai kegiatan penerapan standar kompetensi. Selama tahap pengembangan
dapat digunakan untuk menyimpan data-data peserta dan mencatat hasil masing-
masing peserta ujian serta memantau yang telah diberi sertifikat. Dengan demikian
Penilai mempunyai gambaran menyeluruh mengenai unjuk kerja Unit sertifikasi
kompetensi personel dan sekaligus untuk melakukan evaluasi dan perencanaan
program berikutnya.

Laporan antara lain memuat :


o Pelaksanaan Program Pengujian.
o Jumlah dan kompetensi apa saja yang telah diujikan.
o Tingkat kualifikasi kompetensi yang telah dilaksanakan dan hasil yang
diperlihatkan para peserta uji.
o Kriteria dan instrumen uji dengan materi tafsiran yang cocok.

8. Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai diperbaharui secara dinamis sesuai dengan
perkembangan yang terjadi.

5.2.2 Tata Cara Penilaian

a. Metoda Penilaian
Metoda penilaian yang umum mencakup :
o Pengamatan ditempat kerja
o Pada sistem kerja tiruan ( Simulator )
o Pada alat latihan-latihan praktis
o Penilaian lisan dan tulisan ( penilaian ini sebatas untuk mengetahui latar
belakang )
o Portofolio.

Menerapkan suatu pendekatan terpadu terhadap penilaian kompetensi sebagai


kemampuan yang dapat diambil serta paduan berbagai macam pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk dipakai/diterapkan di tempat kerja.
Demikian pula harus dinilai kemampuan dalam :

o Menangani sejumlah tugas


o Berhadapan dengan situasi beragam.
o Mengkoordinasi dan mengorganisasi pekerjaan.
o Berhadapan dengan berbagai kemungkinan, seperti gangguan dll.
o Bergaul dengan kelompok-kelompok dan pribadi-pribadi.
o Mengikuti sayarat-syarat pekerja,kesehatan , keamanan dan keselamatan.
o Berkomunikasi secara efektif

SKN Instrumen Gelas 155


b. Keterampilan Perusahaan
Keterampilan perusahaan yang bersifat umum, meliputi :
o Mendapatkan akses dalam menuju dan menggunakan informasi.
o Menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengelola perubahan.
o Berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan
o Mengelola waktu
o Memakai strategi-strategi belajar
o Mengatasi permasalahan
o Bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim.

c. Jenis-jenis Keterampilan
Jenis-jenis keterampilan meliputi :
o Keterampilan dalam melakukan tugas
o Keterampilan mengelola tugas
o Ketempilan mengelola gangguan atau hal-hal yang kebetulan.
o Keterampilan dalam lingkungan pekerjaan.

d. Kriteria Prestasi
Penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan konsisten
tentang kriteria prestasi.

SKN Instrumen Gelas 156


BAB VI

REKOMENDASI UNIT-UNIT KOMPETENSI


DAN LEVEL KUALIFIKASI UNTUK SMK

Level Nomor Unit Kompetensi

Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass


INT.IG.02.010.01
blowing tingkat lanjut
Mengoperasikan dan membuat instrumen gelas
INT.IG.02.007.01
dengan perkakas dan peralatan
Memperbaiki instrumen gelas sederhana dengan
1 INT.IG.02.004.01
peralatan glassblowing
Menerapkan konsep dasar rancangan gambar
M9.11A
teknik
M2.6C10A Membuat rencana kegiatan yang lengkap
Melakukan pekerjaan yang membutuhkan
M2.3C11A
kerjasama tim
Membuat instrumen gelas dengan peralatan glass
INT.IG.02.009.01
blowing tingkat menengah
Mengoperasikan perkakas dan peralatan
2 INT.IG.02.002.01
instrumen gelas tingkat lanjut
M9.1A Menggambar dan membaca sketsa
M2.2C11A Mengatur dan menganalisa informasi
Membuat instrumen gelas dengan peralatan gelas
INT.IG.02.008.01
blowing tingkat dasar
INT.IG.02.003.01 Memelihara peralatan produksi instrumen gelas
Mengoperasikan perkakas dan peralatan
INT.IG.02.001.01
instrumen gelas tingkat dasar
3
Menginterprestasikan spesifikasi dan pedoman
M2.16C5A
mutu
INT.IG.01.002.01 Memelihara Catatan
Menjaga lingkungan kerja sesuai dengan kaidah
INT.IG.01.001.01
keselamatan dan kesehatan lingkungan.

SKN Instrumen Gelas 157


Lampiran-lampiran

• Daftar istilah
• Curriculum vitae penyusun/PRG
• Surat Dukungan dan Kerjasama dari
asosiasi industri/profesi
• Daftar Kepustakaan

SKN Instrumen Gelas 158


Curiculum vitae

01. Nama Suyatman

02. NIP 131471327

03 Instansi induk Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung


.
04. Tempat/tanggal lahir Solo, 27 Juli 1957

05. Agama/Jenis kelamin Islam / Laki-laki

06. Pangkat/Golongan Penata Muda / IIId

07. Jabatan Struktural


Jabatan Akademik Lektor

08. Pendidikan tertinggi Jenjang S1, Bidang Teknik Fisika


Jenjang S2, Bidang Materials Science
Jenjang S3, Bidang Materials Science & Engineering

09. Judul disertasi Coerciviti De Surface Dans Les Aimants Neodyme - Fer -
Bore

10. Promotor 1. M.F. Rossignol


2. D. Givord

11. Judul Penelitian Sintesa Butiran Magnet Nd-Fe-B Koersitif yang Bersifat
terakhir Anisotropik

12. Karya terpenting Recovery Koersivitas Pelat Tipis Magnet Nd2 Fe14 B

13. Penghargaan World Patent : WO 9808232 A1 : Product with Magnetic


Properties, Method of ITS Preparation and Magnet Obtained
from this Product.

SKN Instrumen Gelas 159


14. Pengalaman mengajar

a. Mata kuliah dalam program studi ini di perguruan tinggi ini

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. Fisika Material 2 *
2. Bahan Magnetik 2 *
3. Topik Khusus Tf-H 2 *
(Pengujian Tidak Merusak)
4. Termodinamika Statistik 2 *
5. Kapita Selekta Teknik Fisika 2 *
6. Teknik Lapisan Tipis 2 *

b. Matakuliah di luar program studi ini dalam perguruan tinggi ini

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. Mekanika Teknik 2 *

c. Matakuliah yang diberikan di luar perguruan tinggi ini pada tahun


terakhir
No. Nama matakuliah SKS Semester
Gasal Genap
- - - -

15. Daftar karya ilmiah

No Judul tulisan Tahun Diterbitkan Sebagai


1. Sintesis Butiran Nd – Fe – B 1998 Proceeding
Koersitif dengan Teknik Co-Miling Pertemuan Ilmiah
Sains Materi – PPSM
BATAN
2. Studi Awal Pembuatan Magnet 1998 Buletin Ilmiah
untuk Alat Ukur Aliran Air Gakuryoku
3. Recovery Koersivitas Pelat Tipis 1999 Proceeding WECI – III

SKN Instrumen Gelas 160


Magnet Nd2 Fe4 B
4. Optimasi Annealing Pada Bebe 2000 Journal Himpunan
Pada Bentuk Gelas Silikat Fisika Indonesia,
Volume 3 No 1, 2000

16. Pengalaman membimbing mahasiswa

No Judul karya ilmiah mahasiswa Jenis Tahun Keterangan


karya
1. Roni Mulyakardi Tugas 1999 S1
Perancangandan Pembuatan Alat Akhir
Pembangkit Medan Magnet
2. Irwan Edi S Lubis Tugas 1999 S1
Pembuatan Magnet Barium Ferit Akhir
Dari Bahan Teknis

No Judul karya ilmiah mahasiswa Jenis Tahun Keterangan


karya
3. Yofi Lefiandri Tugas 2000 S1
Annealing Beberapa Bentuk Kaca Akhir
Silikat
4. Rully Barlian Tugas 2000 S1
Pengaruh Medan Magnet DC Akhir
Terhadap Perubahan Struktur
CaCO3
5. Imron Tugas 2001 S1
Pengaruh Medan Magnet AC Akhir
Terhaadap Perubahan Stuktur
CaCO3
6. Alexius Jodi Yulianto Tugas 2001 S1
Sintesa Butiran Barium Ferit Akhir
Dengan Metoda Mechanical Milling

Bandung, Agustus 2004

SKN Instrumen Gelas 161


Curiculum vitae

01. Nama Nugraha

02. NIP 131814110

03. Instansi induk Departemen Teknik Fisika Institut teknologi Bandung

04. Tempat/tanggal lahir BANDUNG , 15 Januari 1964

05. Agama/Jenis kelamin Islam, Laki-laki

06. Pangkat/Golongan Penata Muda Tk. I /IIIb

07. Jabatan Struktural -


Jabatan Akademik Asisten Ahli, III/b, 1 Maret 1997

08 Alamat Kantor Departemen Teknik Fisika


Jl. Ganesa No. 10 Bandung, 40132. Telepon
022.250.4424

09. Alamat Rumah Jl. Terusan No. 52 Cimahi Bandung


Telepon 022-6654252

10. Pendidikan tertinggi Jenjang S1, Bidang Teknik Fisika


Jenjang S2, Bidang Materials Science
Jenjang S3, Bidang Material Science

SKN Instrumen Gelas 162


11. Pengalaman mengajar

a. Mata kuliah dalam program studi ini di perguruan tinggi ini pada tahun terakhir

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. TF 205 Termodinamika 3 *
2. TF 308 Fisika Material 2 *
3. TF 308 Fisika Material 2 *

b. Matakuliah di luar program studi ini dalam perguruan tinggi ini

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
- - - -

12. a Karya ilmiah yang ditulis dalam lima tahun terakhir

No. Judul tulisan Penerbit Tahun


1 Studi Deposisi PbTe dengan Metode Close Simposium 1996
Space Vapour Transport (CSVT) Fisika
Nasional
XVI
2 Growth and Electrical Properties of PbTe Crystall
Epitaxial Layer Grown by Temperature Growth
Difference Method Under Controlled vapor
Pressure Liquid Phase Epitaxy
3 Growth and Electrical Properties of PbTe Crystall
Bulk Crystals Grown by Bridgman Method Growth
Under Controlled Tellurium or Lead Vapor
ressure

13. Pengalaman membimbing mahasiswa

No. Judul karya ilmiah mahasiswa Jenis Tahun Keterangan


Karya
1. Donni Azhar (13395041) Tugas 2001 S1
Struktur Dan Sifat Listrik Lapisan Akhir
Tipis ZnO Yang Dideposisikan
Dengan Metoda Spray Pyolysis

SKN Instrumen Gelas 163


2. Satrio Wicaksono (13395058) Tugas 2001 S1
Deposisi Dan Karakteristik Sifat Akhir
Optik Dan Sifat Listrik Lapisan
Tipis ZnO Yang Dideposisikan
Dengan Metoda Spray Pyolysis
3. Teddy Cahyadi (Efek Annealiy Tugas 2001 S1
Terhadap Konstalisasi a-si:H Akhir
4. Rully Barlian (13395056) Tugas 2001 S1
Pengaruh Medan Magnet DC Akhir
Terhadap Perubahan
5. Arman Gea (13395003) Tugas 2002 S1
Pengaruh Penambahan Alumnia Akhir
Pada Karakteristik k Pelet Ti02
Sebagai Sensor Gas CO
6. Anang (13395008) Tugas 2002 S1
Perbandingan Respon Sensor Balik Akhir
Ti02 Terhadap Gas CO dan CO2
No. Judul karya ilmiah mahasiswa Jenis Tahun Keterangan
Karya
7. Teuku Nasrullah (13397031) Tugas 2002 S1
Pembuatan Perangkat Kelvin Akhir
Probe Untuk Studi Fungsi Kerja
Berbagai Material Konduktor
Maupun Semikonduktor
8. Elly Setiawati (13397038) Tugas 2002 S1
Pembuatan Lapisan Tipis ZnO Akhir
Dengan Metoda Spray Pyrolysis

Bandung, Agustus 2004

SKN Instrumen Gelas 164


01. Nama Sutanto Hadisupadmo

02. NIP 130682814

03. Instansi induk Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi


Bandung

04. Tempat/tanggal lahir Klaten, 13 April 1953

05. Agama/Jenis kelamin Islam. Laki-laki

06. Pangkat/Golongan Lektor Kepala Tk. I / IIId

07. Jabatan Struktural -


Jabatan Akademik Lektor Kepala

09. Alamat Kantor Departemen Teknik Fisika – ITB


Jl. Ganesa No. 10, Bandung, 40132, Telepon 022 -
.2504424

10. Pendidikan tertinggi Jenjang S1, Bidang Teknik Fisika


Jenjang S2, Bidang Instrumentasi dan Kontrol
Jenjang S3, Bidang Instrumentasi dan Kontrol

11. Pengalaman mengajar

a. Mata kuliah dalam program studi ini di perguruan tinggi ini

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. Kapita Selekta Teknik Fisika 2 *
2. Kapita Selekta Teknik Fisika 2 *

SKN Instrumen Gelas 165


b. Matakuliah di luar program studi ini dalam perguruan tinggi ini pada tahun
terakhir

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. Fisika Terapan 2 *

12 Daftar karya ilmiah

No Judul tulisan Tahun Diterbitkan Sebagai


1. Predictive Control Design for Nonlinear 1999 Presented at ITSF
Systems : Theory and Application Seminar Jakarta
2. On the Software Development for the 1997 Proceeding of the
Automatic Testing of Instrument’s Annual Scientific
Performance using GPIB Bus Meeting on
Calibration
Instrumentation and
Metrology Jakarta
3. An H & yen ; Optimisation Strategy for 1997 Proceeding Of the
the Improvement of Decentralised 2nd Asian Control
Control Systems Conference

13. Pengalaman membimbing mahasiswa

No Judul karya ilmiah mahasiswa Jenis Tahun Keterangan


karya
1. M. Achya Aripudin (13387310), Tugas 1997 S1
Identifikasi Sistem Metoda Waktu Nyata Akhir
2. Ngatmoyono (13392045), Studi Tugas 1997 S1
Biomedika dan Pengukuran Kengukuran Akhir
Kekuatan Oto-otot Tangan
3. M. Kamaluddin (13392040), Tugas 1997 S1
Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Akhir
Pengujian Kinerja Instrumen Secara
Otomatik Melalui Bus GPIB.
4. Rahmad Romadhon (13391063), Kajian Tugas 1998 S1
Sistem Instrumentasi untuk Pengukuran Akhir
Kualitas Udara Ruangan
5. Gatot Siswanto (13391065), Analisis Tugas 1998 S1

SKN Instrumen Gelas 166


Respon Waktu dan Frekuaensi Absorber Akhir
Enam Tingkat dengan Pengendalian
Umpan Balik Regulator Kuadratik
Linier.
6. Donny Purnomo (13393063), Analisis Tugas 1998 S1
Gerakan Lengan, Elektromyografi, Akhir
Estimasi Gaya Otot, Pemodelan dan
Simulasi Protese Lengan
7. Kambang M. Tobing (13393039) Tugas 1999 S1
Perancangan Perangkat Lunak Akhir
Pencampur (Audio) Moxer Dengan
Menggunakan Perangkat Keras PCL-
81PG
8. Nurul Amri (13394013) Tugas 1999 S1
Studi Perancangan Pengontrol Model Akhir
Prediktif Untuk Sistem Nonlinier
9. Indra Gunawan (13391052) Tugas 1999 S1
Penerapan DDC Pada Sistem Lift Dalam Akhir
Rangka BAS (Kasus : Lift Barang Gedung
PPAU ITB)
10. Dhunung Widi H. (13391033) Tugas 1999 S1
Perancangan Model Louver Bergerak Akhir
Sebagai Tirai Penghalang Radiasi
Matahari Langsung Ke Dalam Ruangan)
11. M. Galuh Indra K. (13392036) Tugas 1999 S1
Pengembangan Suatu Pengontrol Akhir
Adaptif LQD Untuk Pengontrolan Mini
Plant Proses Secara On-Line
12. Hendri (13392054) Tugas 1999 S1
Pengembangan Sistem Kontrol Adaptif Akhir
Prediktif Dengan Metoda Peletakan
Pole Dan Augmented UD Identification
13. Sigit Herry Supriyatna (13392042) Tugas 2000 S1
Perancangan Dan Pembuatan Perangkat Akhir
Uji Karakteristik Kumparan Pendingin
Udara

Bandung, Agustus 2004

SKN Instrumen Gelas 167


Curiculum vitae

01. Nama FX. Nugroho Soelami

02. NIP 130812290

03. Instansi induk Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Bnadung

04. Tempat/tanggal lahir JAKARTA , 05 Desember 1955

05. Agama/Jenis kelamin Katolik, Laki-laki

06. Pangkat/Golongan Lektor Kepala, 1 Mei 2000

07. Jabatan Struktural -


Jabatan Akademik Pembina TK. I/ IVb

08. Alamat Kantor Departemen Teknik Fisika, ITB


Jl. Ganesa No. 10, Bandung, 40132, 022.2504424

10. Pendidikan tertinggi Jenjang S1, Bidang Teknik Fisika


Jenjang S2, Bidang Built Environment
Jenjang S3, Bidang Energi/Thermal

11. Judul disertasi Evaluation of the Shortwave Radiation Exchange in


Enclosures with and without Funiture

12. Promotor Prof. J.A. Ballinger

13. Karya terpenting Studi Penggunaan Sistem Penyalur Cahaya Alami dalam
Rangka Konservasi Energi dalam Bangunan (RUT VI)

14 Pengalaman mengajar
.
a. Mata kuliah dalam program studi ini di perguruan tinggi ini.

No. Nama matakuliah SKS Semester

SKN Instrumen Gelas 168


Gasal Genap
1. Energi Dalam Bangunan 2 *
2. Perpindahan Panas dan Massa 3 *

b. Matakuliah di luar program studi ini dalam perguruan tinggi ini pada tahun
terakhir

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. Fisika Bangunan 2 *
2. Fisika Bangunan 2 *
3. Fisika Lingkungan 2 *

c. Matakuliah yang diberikan di luar perguruan tinggi ini pada tahun terakhir

No. Nama matakuliah SKS Semester


Gasal Genap
1. Fisika Bangunan 2 * *

15. Daftar karya ilmiah

No. Judul tulisan Diterbitkan Sebagai Tahun


1 Model Tingkat Illuminansi Global Proceedings 1996
untuk Kota Jakarta dan Bandung Seminar Nasional
dengan Menggunakan Metoda Hasil Penelitian dan
Regresi Pengembangan
Fisika Terapan.
2 Metoda Intensitas Sebagai Suatu PPI-KIM LIPI 1996
Alternatif Pengukuran Koefisien
Absorbsi Suatu Bahan
3 Hubungan antara Radiasi Matahari PPI-KIM LIPI 1997
Global dan Difus untuk Kota
Jakarta dan Bandung
4. Pengukuran Faktor Pencahayaan PPI-KIM LIPI 1997
Siang Hari dengan Akuisisi Data
Digital pada Langit Buatan
5. The Effect of Building Envelope on Proceedings of Asia 1997
Building Energy Consumption Pacific Conference
on the Built
Environment, Kuala
Lumpur

SKN Instrumen Gelas 169


16. Pengalaman membimbing mahasiswa

No. Judul karya ilmiah mahasiswa Jenis Tahun Keterang


Karya an
1. Arif Setiawan (13391060), Analisis Tugas 1996 S1
Penggunaan Energi Sistem Tata Akhir
Udara Sentral dan Pemakaian
Penyimpanan Energi Thermal pasa
suatu gedung Bertingkat Banyak
2. Sapta Hendra (13391021), Tugas 1996 S1
Penelitian Pencahayaan Alami Akhir
Siang Hari Dari Model Bangunan
Dalam Buatan Dengan Akuisis Data
Digital Oleh Komputer
3. Siti Nurkasanah (13393050), Studi Tugas 1997 S1
Sistem Pencahayaan Alami Akhir
menggunakan Penyalur Cahaya
Berupa Pipa Cahaya Pada Suatu
Model Bangunan
4. Rachmat Santoso (13392026), Tugas 1997 S1
Studi Penentuan Intesitas Pemakai Akhir
Energi pada Bangunan Kantor dan
Hotel Tipikal di Indonesia
5. Andi Jaya (13390013), Perhitungan Tugas 1998 S1
Distribusi Temperatur pada Batang Akhir
Bahan Bakar dan Satu Unit Sel
Fluida Pendingin Reaktor
Berbentuk Heksagonal Reaktor
TRIGA Mark II Bandung
6. Asrin Sarsono (13390059), Analisis Tugas 1998 S1
Distribusi Suhu pada Lapisan Batas Akhir
Fluida Pendingin Studi Kasus pada
teras Tangki Reaktor TRIGA MARK
II Bandung
7. Mulia Nugraha (13393011) Tugas 1999 S1
Penelitian Penggunaan Energi Akhir
Pada Gedung Beratrium Yang
Menggunakan Skylight
8. Ali Nurdin (13393029) Tugas 1999 S1

SKN Instrumen Gelas 170


Perancangan Sistem Pemusat Dan Akhir
Penyalur Cahaya Matahari

9 Taufikurrahman G. (13394012) Tugas 2000 S1


Rancangan Bangun Freezer Dengan Akhir
SRMKU Dua Tingkat Sebagai Alat
Pembeku Bahan Berlemak
10 Eddy Konga (13394034) Tugas 2000 S1
Pengaruh Perbedaan Tingkat Akhir
Tekanan Suara Sekunder Terhadap
Tingkat Suara Primer Untuk
Berbagai Waktu Tunda Terhadap
Persepsi Lokalisasi Arah Sumber
Suara
11 Deden Muhammad F.S. (13394037) Tugas 2000 S1
Rancang Bangun Menara Pendingin Akhir
Aliran Berlawanan
12 Astrid M.R. Niswar (13395012) Tugas 2000 S1
Analisis Penggunaan Energi Pada Akhir
Bangunan Yang Menggunakan
Penyalur Cahaya
13 Helmi Afifi (13394054) Tugas 2000 S1
Penentuan Karakteristik Penukar Akhir
Kalor Pada Blast Freezer Untuk
Pendingin Hingga Temperatur 35C0

BANDUNG, AGUSTUS 2004

SKN Instrumen Gelas 171


SKN Instrumen Gelas 172

Anda mungkin juga menyukai