Spektro Teknik Analisis
Spektro Teknik Analisis
Spektro Teknik Analisis
SPEKTROFOTOMETRI UV/VISIBLE
Dibahas tiga prosedur analisis kuantitatif, yaitu :
1. Prosedur analisis menggunakan kurva kalibrasi,
2. Teknik internal standar dan adisi standar,
3. Analisis simultan sistem larutan biner.
Hfr 2016 - 1
Warna larutan (yang tampak) adalah fraksi spektrum visible
(polikromatis) yang tidak diserap (ditransmisikan) oleh molekul larutan.
Selanjutnya fraksi spektrum yang diserap oleh larutan berwarna,
didefinisikan sebagai komplementer dari warna larutan. Jadi analisis
larutan yang berwarna biru, misalnya kompleks CuSO4 - asam bioksalat;
sesuai definisi dan data pada Tabel 1; maka rentang serapan larutan
biru, dapat dipindai pada rentang dari komplementernya yaitu warna
kuning ( 570-580 nm).
Jadi Optimum kompleks CuSO4 - asam bioksalat (berwarna biru) ditentukan
dengan mengukur %T atau A larutan baku pada rentang 570-580 nm.
Pengaluran nilai A hasil transformasi data %T pada larutan bakunya
(Gambar 1a) terhadap pada sistem salib-sumbu cartesius; (Gambar 1b)
menunjukkan nilai Optimum analit. Kurva spektrofotometrik dapat
digambarkan di atas kertas grafik, atau dengan penggambaran kurva orde-
I ( vs pada Gambar 2); dapat juga dengan Microsoft excell.
Proyeksi tegak lurus titik potong kurva orde-I dengan garis-Nol absolut ke
sumbu-X, efektif menunjukkan nilai Optimum analit .
580 … ……
578 … ……
576 … …... Optimum
574 … …… 576,35 nm
572 … ……
570 … ……
570 572 574 576 578 580
(a) (b)
Hfr 2016 - 2
c pada sistem salib sumbu Cartesius (Gambar 3). Perhatikan cara
penghitungan nilai b (koefisien kemiringan garis, slope).
, nm A A
b
574 0,31
0,30/2 = 0,15
576 0,61 0
0,09/2 = ….
578 0,70 Titik Potong
…/2=
580 … 0
… / 2=
570 …
(a) c
Gambar 2. Tabulasi a Kurva Orde-0 (b) dan Kurva Orde-I (c)
2 Koefisien a
( titik potong )
Absorbansi
a = 0.0
1.5 Koefisien b
( slope )
b = Y/X = 0,4 / 4 = 0,1
1
````
0
0 2 4 6 8 10
Konsentrasi, mg/L
Hfr 2016 - 3
Gambar 3. Contoh Kurva Kalibrasi dan Persamaan Garisnya
3). Pengukuran parameter serapan dan penentuan konsentrasi analit
Parameter serapan berupa %T atau A larutan diukur pada Optimum.
Cara pengukuran disesuaikan dengan tipe dan petunjuk pengoperasian
instrumen. Berikut panduan umum Spectronic-20 (Gambar 4),
Tempat Tombol
Kuvet Pemilih Panjang
Gelombang
Tombol
ON/OFF
Tombol T
Kurva Kalibrasi
I
A analit
Konsentrasi analit
II perolehan
| | | | [larutan baku]
0 10 20 30 40
Hfr 2016 - 5
Contoh soal :
Hasil pengukuran spektrofotometrik larutan Fe(II) diperoleh sbb. :
Larutan baku (nm) 515 520 525 530 535
1 ppm T 25,12 22,90 20,9 16,6 30,2
Larutan baku ppm 0,0 0,4 0,8 1,2 1,6 2,0
T 100 53,46 28,57 15,27 8,16 4,36
Cuplikan A 0,34
Tugas : a. Tentukan Optimum analisis
b. Gambarkan kurva kalibrasinya
c. Tentukan persamaan regresi kurva kalibrasi
d. Tentukan ppm [Fe 2+] berdasarkan gambar kurva kalibrasi
dan menggunakan persamaan regresi.
Penyelesaian :
a. Penentuan Optimum :
i. Tabulasi nm 515 520 525 530 535
%T 25,12 22,9 20,9 16,6 30,2
A 0,60 0,64 0,68 0,78 0,52
A/
ii. Penggambaran kurva spektrofotometrik orde-I (orde-0 tidak
ditampilkan)
520 525 530 535
0.04
0.02
0.02 0.008
A/
-0.02
-0.04 -0.052
Optimal : 529,3 nm
-0.06
Hfr 2016 - 6
0.7
Diperoleh
0.6 Konsentrasi
Cuplikan
0.5 = 0,5 ppm
0.4
Absorbansi
Absorbansi
0.3 Cuplikan
``
0.2 = 0,34
0.1
0
0 0.4 0.8 1.2
ppm
Latihan :
1. Logaritme absorptivitas molar aseton dalam etanol diperoleh 1,75 L
cm-1 mol-1 pada 366 nm. Tentukan rentang konsentrasi aseton yang
dapat digunakan jika % T diinginkan > 10 % dan < 90 % pada tebal
sel 1,5 cm.
2. Suatu larutan baku disiapkan dengan teliti hingga diperoleh deret
konsentrasi Fe seperti di bawah ini. Pada 25 ml cuplikan dari setiap
larutan baku dibuat senyawa kompleks Fe(II) – o-Fenantrolin
selanjutnya diencerkan hingga 50 ml. Absorbansi hasil pengukuran
yang diperoleh, adalah :
Hfr 2016 - 7
[Fe(II)], ppm Absorbansi
larutan asli (b = 1,00 cm)
4,0 0,16
10,0 0,39
16,0 0,63
24,0 0,95
32,0 1,26
40,0 1,58
As b Vx Cx b Vs Cs *5)
Vt Vt
sss
A = + Vs *6)
Hfr 2016 - 8
dengan = (bVx Cx)/Vt sebagai koefisien titik potong pada sumbu Y, dan
nilai = ( b Cs)/Vt menyatakan slope atau kemiringan garis kurva.
Cs *8)
Cx = Vx
A 1 Cs Vs
Cx = ---------------- *11)
(An - A1) Vx
Contoh soal :
Cuplikan masing-masing 10 ml dimasukkan pada 5 labu volumetrik 50 ml,
kemudian ditambahkan 0,00; 0,5; 10,0; 15,0; dan 20,0 ml larutan Fe 3+
11,1 ppm dan tiosianat berlebihan. Data A setiap wadah setelah
pengenceran, diperoleh 0,215; 0,424; 0,685; 0,826, dan 0,967.
a. Gambarkan kurva A vs volume larutan baku (Vs pada absis).
b. Tentukan persamaan regresi garis Absorbansi,
c. Tentukan [Fe3+] sampel
Penyelesaian :
Hfr 2016 - 9
1
0.8
Absorbansi
0.6
0.4
y = 0.0381x + 0.2422
0.2
0
-10 -5 0 5 10 15 20
Volume larutan baku, Vs
Koefisien garis regresi :
= 0,2422 (titik potong)
= 0,0381 (kemiringan),
konsentrasi lar.baku cs = 11,1 ppm
volume cuplikan Vx = 10 ml; maka :
Cx = Cs / Vx = (0,2422 x 11,1)/ (0,03812 x 10)
= 7,05 ppm Fe3+
Hfr 2016 - 10
pada 1 dan 2 maka pada campurannya diperoleh 2 Absorbansi total
campuran, masing-masing sebesar AMN1 atau A’ hasil pengukuran pada 1
dan AMN2 atau A” jika diukur pada 2. Perhatikan Gambar 6.
Oleh karena A’ dan A” adalah absorbansi total dari molekul M dan
molekul N, maka dalam bentuk persamaan Lambert-Beer masing-masing
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan 12 dan 13 berikut ini.
A’ = ’M . b . cM + ’N . b . cN *12)
A” = ”M . b . cM + ”N . b . cN *13
Absorptivitas molar ( setiap komponen dapat dihitung berdasarkan
absorbansi (A) larutan baku pada optimalnya. Selanjutnya melalui
substitusi antar persamaan 12 dan 13, maka konsentrasi komponen
campuran (cM dan cN) dapat diperoleh.
A’
M+N
A”
M N
1 2
Gambar 6. Spektrum Serapan Campuran Biner Molekul M dan N
(Willard, et al, 1974, p.114)
Contoh soal :
Analisis simultan spektrofotometri senyawa kompleks kobalt dan nikel
dengan 8-hidroksiquinolinol pada 365 nm dan 700 nm diperoleh Co
masing-masing 3529,0 dan 428,9; serta Ni masing-masing 3228,0 dan
10,2. Hitunglah konsentrasi molar Co dan Ni jika pada pengukuran
cuplikan campuran pada kuvet 1,0 cm diperoleh A 365 dan A700 masing-
masing sebesar 0,888 dan 0,081.
Penyelesaian :
A365 = Co 365 . b . cCo + Ni 365 . b . cNi 1)
A700 = Co 700 . b . cCo + Ni 700 . b . cNi 2)
Hfr 2016 - 11
0,888 = 3529,0 cCo + 3228,0 cNi 3)… x 10,2
0,081 = 428,9 cCo + 10,2 cNi 4)… x 3228, 0
Tugas Terstruktur :
1. Absorbansi 3 larutan mengandung campuran molekul Y dan Z, diukur
terpisah dalam sel serapan berukuran sama. Tentukan konsentrasi Y
dan Z larutan campuran, jika hasil pengukuran diperoleh seperti
berikut ini :
Hfr 2016 - 12
pada 440 nm sebesar 369 dan 95, dan pada 545 nm masing-masing
sebesar 11 dan 2350.
Hfr 2016 - 13