Anda di halaman 1dari 4

Jenis Penilaian Non-Tes

1. Penilaian Kinerja (Assesment Performance)


Penilaian kinerja adalah penilaian yang diambil dengan memberi
berbagai macam tugas kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan
pemahaman dan aplikasinya mengenai pengetahuan dan keterampilan
dalam berbagai macam konteks. Menurut Maertel (1992), penilaian kinerja
memiliki dua karakteristik dasar yaitu, peserta didik diminta
mendemonstrasikan kemampuannya dalam melakukan percobaan dan
hasil dari penilaian kinerja lebih penting daripada perbuatannya.
Terdapat tujuh kriteria untuk mengetahui kualitas penilaian kinerja,
yakni sebagai berikut.
a. Generability berarti kinerja peserta didik setelah diberi tugas-tugas
sudah atau belum memadai untuk digeneralisasikan dengan tugas-
tugas lain.
b. Authenticity berarti tugas yang diberikan sudahkah sesuai dengan
kegiatannya sehari-hari.
c. Multiple Foci berarti tugas yang diberikan harus mengukur lebih dari
satu kemampuan.
d. Teachability berarti tugas yang diberikan harus relevan dengan materi
yang diajarkan oleh guru.
e. Fairness berarti tugas yang diberikan harus adil dan sesuai dengan
kemampuan semua kelompok.
f. Feasibility berarti tugas yang diberikan harus relevan dengan biaya,
waktu dan peralatan yang diperlukan.
g. Scorability berarti tugas yang diberikan harus valid dan reliable.

2. Penilaian Projek
Penilaian projek adalah tugas yang berupa suatu investigasi dan
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Penilaian ini digunakan
untuk menilai kemampuan dan pemahaman umum peserta didik pada
suatu bidang.
Hal yang dapat dinilai saat siswa melakukan proses dalam
mengerjakan tugas berupa projek, yaitu:
a. Perencanaan dan pengorganisasian
b. Bekerja dalam tim
c. Arahan diri

Hal yang dapat dinilai saat siswa telah menyelesaikan produk


projek, yaitu:

a. Identifikasi dan pengumpulan informasi


b. Analisis dan interpretasi data
c. Pengomunikasian hasil
Penilaian projek juga digunakan untuk menilai kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam mengomunikasikan temuan-temuannya
dalam bentuk laporan tulis maupun visual. Terdapat tiga hal yang harus
diperhatikan dalam merencanakan penilaian projek, yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan
b. Relevansi antara pengetahuan da keterampilan
c. Keaslian hasil sehingga data yang diperoleh autentik.
3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang didasarkan pada
kumpulan tugas yang diberikan guru kepa peserta didik. Penilaian ini
terfokus pada proses belajar yang akan menunjukkan perbedaan
kemampuan antara peserta didik yang satu dengan lainnya dari waktu ke
waktu.
Terdapat beberapa tujuan penilaian portofolio diantaranya:
a. Menghargai perkembangan peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran
c. Memberi perhatian pada hasil kerja terbaik
d. Membina perkembangan konsep positif pada peserta didik
e. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri,
Ada pula beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang
penilaian portofolio antara lain:
a. Menentukan tujuan evaluasi hasil akhir
b. Isi portofolio harus seuai dengan tujuan yang akang dinilai
c. Membedakan portofolio kelompok dan individu.

4. Penilaian Hasil Kerja (Product Assesment)


Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemempuan siswa
dalan menciptakan suatu produk dan kualitas produk yang dibuat.
Pembuatan produk yang dimaksudkan harus dilalui dengan tiga tahapan,
yaitu 1)tahap perencanaan, 2)tahap produksi dan 3)tahap akhir. Penilaian
hasil kerja biasanya dilakukan oleh guru untuk menilai penguasaan
keterampilan peserta didik, menilai tingkat kompetensi dan menilai
kesiapan peserta didik yang memasuki institusi pendidikan kejuruan.

5. Penilaian Sikap
Sikap merupakan konsep psikologi yang kompleks. Sikap sangat
menentukan ekspresi kepribadian seseorang. Sikap terdiri dari tiga
komponen, yakni komponen afektif (perasaan), komponen kognitif
(keyakinan) dan komponen konatif (tingkah laku). Penilaian sikap
bertujuan untuk menciptakan lulusan yang cerdas secara intelektual dan
memiliki sikap positif sesuai nilai-nilai yang berlaku.
Berikut berbagai objek sikap yang dinilai dalam pembelajaran PKn
SD:
a. Sikap terhadap mata pelajaran PKn

Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran


PKn. Hal tersebut akan menumbuhkan minat belajar PKn sehingga
materi pelajaran akan mudah diserap oleh otak.

b. Sikap terhadap guru mata pelajaran PKn


Peserta didik yang memiliki sikap positif kepada guru mata
pelajaran PKn cenderung akan mudah menerima materi yang
diajarkan. Sebaliknya, jika peserta didik memiliki sikap negatif
terhadap gurunya, maka mereka akan cenderung mengabaikan segala
hal yang diajarkan.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran PKn
Sikap positif saat proses pembelajaran PKn berlangsung, misalnya
keberanian mengungkapkan pendapat. Tidak sedikit peserta didik yang
merasa takut mengungkapkan pendapatnya. Akibatnya pembelajaran
tidak terserap dengan baik
d. Sikap terhadap materi bahasan PKn
Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi bahasan
PKn karena hal itu merupakan modal awal untuk menguasai materi.
e. Sikap terhadap nilai tertentu yang akan dibangun melalui materi
tertentu
Contoh nilai pembelajaran PKn yaitu toleransi. Nilai tersebut relevan
dengan kehidupan bermasyarakat seperti, menghargai karya orang lain,
tidak memaksakan kehendak dan tenggang rasa.

Anda mungkin juga menyukai