Anda di halaman 1dari 14

Makalah Tentang Virus SARS beserta Daftar Pustaka

Posted by Anbi Alif on 00.00 with 1 comment

Makalah Tentang Virus SARS


Coronavirus PENYEBAB PENYAKIT SARS (severe acute respiratory syndrome)

Kata Pengantar

      Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Virus Sars”.
      Makalah ini disusun untuk  memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi. Dalam
menyusun makalah ini,  penulis menemukan berbagai rintangan, baik dalam hal
peralatan,tenaga, kemampuan ataupun waktu untuk mengerjakan tugas ini, dan
juga sulitnya untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok. Karena itu penulis
sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang telah memberi penulis bantuan
dukungan juga semangat, buku-buku dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas
ini bisa terwujud. Makalah ini memuat tentang Virus Sars.
      Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang senantiasa
membimbing dan memberikan arahan.
     Semoga jasa baik semua pihak yang telah membantu penulis,mendapatkan
Ridho dan Rahmat dari Allah SWT.
        Dan juga,kami mohon ma’af karena sebaik-baiknya penulis mengerjakan
makalah ini pasti ada kesalahan,tapi penulis sudah berusaha
semaksimal mungkin,oleh karena itu,kritik dan saran dari semua pihak selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
       Akhir kata,mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi orang yang
membaca khususnya penulis yang membuatnya.Amiin.

                                                          kota, tgl buln thn           

                                                                                              
                                               Penulis

  
BAB 1 PENDAHULUAN
  Latar Belakang

Pada tanggal 12 Maret 2003, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan suatu peringatan
ke seluruh dunia tentang adanya suatu penyakit yang disebutnya sebagai sindrom penapasan akut
parah (SARS). Penyakit ini digambarkan sebagai radang paru (pneumonia) yang berkembang
secara sangat cepat, progresif dan seringkali bersifat fatal, dan diduga berawal dari suatu propinsi
di Cina Utara yaitu propinsi Guangdong.
Kekuatiran lainnya adalah masih belum diketahui secara pasti cara peneyebaran virus
tersebut. Penularannya dari orang ke orang melalui udara, feses, dan toilet yang terinfeksi. Masih
menjadi pertanyaan berapa lama virus mampu bertahan hidup di lingkungan. Hasil penelitian
terakhir menunjukkan bahwa coronavirus mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia sampai
satu minggu.
http://riameliza.wordpress.com/2011/03/19/sars-severe-acute-respiratory-syndrome-air-borne-
disease/

Oleh karena itu , SARS harus cepat ditanggapi karena termasuk suatu ancaman yang serius
terhadap kesehatan internasional. Jika virus SARS bertahan pada keadaannya seperti sekarang
serta penyebarannya yang sangat cepat, maka SARS dapat menjadi penyakit baru dengan
keganasan yang tinggi dan potensi epidemik global.

   Rumusan Masalah
     1. Apakah penyakit SARS itu?
      2.  Bagaimana penyebaran penyakit SARS?
     3. Bagaimana gejala penyakit SARS?
     4. Bagaimana pencegahan terhadap penyakit SARS?
     5. Bagaimana pengobatan penyakit SARS?

   Tujuan
     1. Untuk mengetahui pengertian penyakit SARS.
     2. Untuk mengetahui penyebaran penyakit SARS.
     3. Untuk mengetahui gejala penyakit SARS.
     4. Untuk mengetahui pencegahan penyakit SARS.
     5. Untuk mengetahui pengobatan penyakit SARS

Manfaat
    

     1. Memberikan pengetahuan tentang penyakit SARS.


     2. Memberikan pengetahuan tentang penyebaran penyakit SARS.
     3. Memberikan pengetahuan tentang gejala penyakit SARS.
     4. Memberikan pengetahuan tentang cara pencegahan penyakit SARS.
     5. Memberikan pengetaahuan tentang cara pengobatan penyakit SARS.

BAB 2 PEMBAHASAN
   Pengertian Penyakit SARS

   Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute Respiratory


Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali
muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang
dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal
dunia.
http://id.wikipedia.org/wiki/SARS

    Penyebaran dan Penularan Penyakit SARS


Para ilmuwan percaya, SARS pertama kali berkembang di dalam tubuh binatang. Hal ini
berdasarkan temuan mereka akan virus yang sama di dalam tubuh musang. Musang di Negara
Cina dikonsumsi sebagai makanan saat keadaan terdesak.
Para ilmuwan semakin yakin bahwa virus dari keluarga corona adalah penyebab SARS.
Ilmuwan dari Hong Kong mengaku bahwa mereka telah berhasil menunjukkan dengan tepat
virus corona itu setelah mengidentifikasi bagian kecil dari sampel DNA pasien yang terinfeksi
SARS. Hasil riset ilmuwan Hong Kong ini didukung hasil riset Institut Pasteur di Perancis dan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta, AS. Dr Mark Salter dari WHO
menyatakan, virus itu biasanya menyerang binatang, umumnya babi ( Virus ini pertama kali
ditemukan oleh Twnell dari USA pada tahun 1965 dan berhasil melakukan kultur yang
ditemukan pada manusia dengan gejala Commond Cold dan penyakit Infeksi saluran pernapasan
bagian atas, biasanya virus ini muncul pada musim dingin dan awal musim semi, jika virus ini
berasal dari Babi, maka pada manusia akan menyebabkan kelainan Gastro Enteritis, jika berasal
dari ayam , pada manusia akan menyebabkan bronchitis dan jika berasal dari tikus, pada manusia
akan menyebabkan Hepatitis, virus ini juga dapat ditemukan pada penderita HIV/AIDS yang
menderita Diare), yang dengan berbagai cara akhirnya menyebar ke manusia.
 Penyebaran coronavirus terutama terjadi dirumah sakit dan lingkungan rumah. Coronavirus
juga dapat menyebar kepada mereka yang merawat penderita SARS. Penularan terjadi karena
kontak yang sangat dekat atau intens dengan penderita, contohnya kontak langsung dengan air
ludah dan cairan yang tersembur pada saat batuk serta terhirupnya udara yang telah tercemar
oleh coronavirus.
http://riameliza.wordpress.com/2011/03/19/sars-severe-acute-respiratory-syndrome-air-
borne-disease/

   Identifikasi Coronavirus
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia, mamalia, dan burung. Strukturtubuh virus
(virion) ini terdiri dari membran, selubung lipid bilayer (envelope), glikoprotein yang
menyerupai paku (spike), genom RNA positif, dan
protein nukleokapsid. Glikoprotein koronovirus dapat berikatan dengan glikoprotein
permukaan sel inang secara spesifik untuk memulai terjadinya infeksi. Koronavirus
diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia,
mulai darikelelawar hingga manusia, sedangkan golongan 3 hanya ditemukan pada
spesies avian (burung).
http://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus

    Gejala Penyakit SARS


Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan bisa
mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang
tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami
seluruh pasien adalah demam di atas 38 °C . Sesak napas bisa terjadi kemudian.
Gejala tersebut biasanya muncul 2–10 hari setelah terekspos, tetapi sampai 13 hari
juga pernah dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya muncul antara
2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis.
Awalnya tanda jasmani tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa
pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada auscultation.
Kemudian, tachypnea dan lethargykelihatan jelas.
Kemunculan SARS pada Sinar X di dada (CXR) bermacam-macam bentuknya.
Kemunculan patognomonic SARS tidak kelihatan tetapi biasanya dapat dirasakan
dengan munculnya lubang di beberapa bagian di paru-paru. Hasil CXR awalnya
mungkin lebih kelihatan. Jumlah sel darah putih dan platelet cenderung rendah.
Laporan awal mengindikasikan jumlah neutrophilia danlymphopenia yang cenderung
relatif, disebut demikian karena angka total sel darah putih cenderung rendah. Hasil
laboaratorium lainnya seperti naiknya kadar lactat dehydrogenase,creatinine
kinase dan C-Reactive protein.
http://www.anneahira.com/penyakit-sars.htm

    Tindakan preventif penyakit SARS


  Pengobatan para penderita SARS biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah
sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang isolasi agar tidak
menyebarkan virus ke mana-mana. sampai saat ini belum ada satu pun obat yang efektif dalam
mengobati SARS.
  Hindarilah bepergian atau naik kendaraan umum namun jika terpaksa maka jangan menutup
jendela atau pintu
  Hindarilah tempat-tempat umum dan ramai khususnya di daerah dekat rumah sakit, internet
cafe, tempat-tempat nongkrong, bioskop, dan perpustakaan, jika melakukannya maka pakailah
masker dan cucilah tangan anda secara bersih dan teratur.
  Hindarilah mengunjungi pasien dan periksa ke dokter di rumah sakit khususnya yang ada
pasien SARSnya.
  Sering seringlah cuci tangan dengan sabun dan jangan menyentuh mulut, hidung, dan mata
dengan tangan telanjang
  Jagalah keseimbangan gizi dan hendalah berolahraga secara teratur untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh
  Anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya melemah harus memakai masker sepanjang
waktu untuk menhindari menyebarnya cairan tubuh seperti ludah/air liur
  Periksalah suhu badan secara teratur dan tetaplah hati-hati dengan kondisi kesehatan Anda

   Pengobatan Penyakit SARS

Pengobatan para penderita SARS biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah
sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang isolasi agar tidak
menyebabkan virus ke mana-mana.
Obat yang dipakai biasanya adalah obat yang mengandung Kortikosoid dan Antivirus
Ribavirin. Walaupun demikian, obat ini belum 100% efektif mengobati SARS. Sampai saat ini,
belum ada satu pun obat yang efektif dalam mengobati SARS.
Kematian penderita pasien biasanya adalah karena adanya penyakit lain yang ada di dalam
tubuh penderita, misalnya saja diabetes dan penyakit jantung.
Antibiotik juga masih belum efektif digunakan untuk menyembuhkan para penderita SARS.
Pengobatan SARS hingga saat ini masih bergantung pada anti-pyretic, supplemen oksigen dan
bantuan ventilasi. Jika terdapat kasus SARS yang mencurigakan, pasien harus diisolasi, lebih
baik di ruangan yang bertekanan negatif, disertai dengan kostum pengaman lengkap untuk segala
kontak apapun dengan pasien SARS. Pada awalnya akan digunakan steroid dan antiviral drug
ribavirin untuk pengobatan, namun tidak ada bukti yang mendukung terapi ini, bahkan sekarang
ini justru banyak yang mencurigai bahwa ribavirin tidak baik bagi kesehatan.
Ribavirin analog dengan nukleosid, dimana pemakaiannya :

                                Ribavirin 400 mg tiap 8 jam (1200 mg sehari) dengan cara intravena untuk
paling tidak 3 hari (atau               sampai mencapai kondisi stabil)

                                 Lalu ribavirin 1200 mg 3 kali sehari (2400 mg sehari ) secara oral Di china,
obat dari tanaman                        tradisional telah digunakan secara teratur dan dikombinasikan
dengan obat sintetik untuk mengobati              SARS dan di percaya dapat bekerja secara efektif.
Test in vitro memperlihatkan interferon dapat melawan SARS Co-V, sehingga
menghasilkan pendapat bahwa interferon diperbolehkan dan menjadi pilihan dalam oengobatan
SARS.

http://www.news-medical.net/health/SARS-Treatment-Control-and-Tests-(Indonesian).aspx

BAB 3 PENUTUP
    Kesimpulan

1.            SARS (severe acute respiratory syndrome ) adalah suatu jenis penyakit pernapasan akibat virus
yang pertama kali terjadi di beberapa negara Asia. SARS disebabkan oleh Virus yang bernama
SARS-CoV (Coronavirus) yang menyerang saluran pernapasan bagian atas.

2.      SARS pertama kali berkembang di dalam tubuh binatang seperti musang dan babi.. Hal ini
berdasarkan temuan ilmuwan akan virus yang sama di dalam tubuh musang dan babi, disamping
itu musang dan babi dikonsumsi di Negara Cina.
Penyebaran coronavirus terutama terjadi dirumah sakit dan lingkungan rumah. Coronavirus juga
dapat menyebar kepada mereka yang merawat penderita SARS. Penularan terjadi karena kontak
yang sangat dekat atau intens dengan penderita, contohnya kontak langsung dengan air ludah dan
cairan yang tersembur pada saat batuk serta terhirupnya udara yang telah tercemar oleh
coronavirus.

3.      SARS mempunyai gejala mirip seperti flu,seperti demam, gejala


gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya. Sesak
napas bisa terjadi kemudian.
4.      Pencegahan SARS meliputi Contact person dan Lingkungan. Pencegahan secara contact person
yaitu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita sedangkan pencegahan secara lingkungan
yaitu menjaga kebersihan lingkungan dengan cara selalu membersihkan dalam dan luar rumah.
5.      SARS dapat disembuhkan dengan cara member obat yang mengandung Kortikosoid dan
Antivirus Ribavirin. Tetapi, obat ini belum 100% efektif mengobati SARS. Kematian penderita
pasien biasanya dikarenanakan adanya penyakit lain yang ada di dalam tubuh penderita,
misalnya saja diabetes dan penyakit jantung.

   Saran
1.      Sebaiknya kita harus lebih menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta lingkungan.
2.      Sebaiknya kita harus selektif dalam memilih makanan.
3.      Sebaiknya kita harus menggunakan masker dan jaket jika akan bepergian.
4.      Menghindari area/tempat terjadinya kasus SARS
5.      Menghindari kontak dengan dengan orang orang yang terinfeksi virus SARS
6.      Kita harus memulai pola hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan,DLL.

Penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

DEFINISI
Sindrom pernafasan akut yang parah / Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) disebabkan
oleh infeksi virus dan hadir dengan gejala-gejala seperti flu (demam, sakit kepala, menggigil, dan
sakit otot) dan kesulitan bernafas, yang kadangkala menjadi parah. Infeksi tersebut bisa jadi fatal.

Sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) pertama kali dideteksi di Guangdong propinsi Cina
pada akhir 2002. Menjangkiti seluruh dunia, menghasilkan hampir 8.500 kasus di 29 negara,
termasuk Kanada dan Amerika Serikat, menjelang pertengahan 2003. Perjangkitan tersebut
menyebar ke beberapa negara disebabkan perjalanan internasional. Setelah perjangkitan pertama
kali, beberapa kasus terjadi di Asia (terutama Cina) pada akhir 2006 dan awal 2004. Pertengahan
2006, tidak terdapat kasus yang dilaporkan dunia sejak 2004. Secara keseluruhan, sekitar 10%
orang penderita SARS meninggal, meskipun resiko kematian bervariasi sesuai usia orang dan
akses ke perawatan medis tingkat lanjut. Orang yang berusia di atas 60 tahun lebih mungkin
untuk meninggal. Tidak ada kematian yang terjadi di Amerika Serikat.

PENYEBAB
SARS tampaknya disebabkan oleh jenis baru dari coronavirus. Coronavirus lainnya
menyebabkan flu biasa atau menulari berbagai binatang. SARS menyebar dari hubungan tatap
muka, kemungkinan dengan menghirup tetesan bersin atau batuk orang yang tertular. Hal
tersebut bisa juga menyebar dengan terkena ludah orang yang tertular dan kemudian memegang
hidung, mulut, atau mata. Kebanyakan yang tertular adalah orang yang berhubungan dekat
dengan orang yang tertular: perawat kesehatan, anggota keluarga, atau orang yang berada di
sekitar penderita ketika duduk di pesawat atau tempat tidur di rumah sakit. Meskipun begitu,
beberapa orang yang menderita SARS bisa belum pernah berhubungan dekat dengan orang yang
tertular, dan banyak orang yang berhubungan dekat dengan orang yang tertular tidak terkena.
Virus juga terdapat di tinja, dan beberapa orang tampak telah tertular setelah terkena langsung
dengan persediaan air yang tercemari oleh kotoran.

GEJALA
Gejala-gejala dimulai sekitar 2 sampai 10 hari setelah terkena virus. Gejala awal menyerupai
lebih dari infeksi umum dan termasuk demam, sakit kepala, menggigil, dan sakit otot. Hidung
basah dan luka kerongkongan tidak biasa. Sekitar 3 sampai 7 hari kemudian, batuk kering dan
kesulitan bernafas bisa muncul. Kebanyakan orang sembuh dalam 1 sampai 2 minggu. Meskipun
begitu, sekitar 10 sampai 20% muncul kesulitan bernafas akut, mengakibatkan tidak
tercukupinya oksigen di dalam darah. Sekitar setengah dari orang ini membutuhkan bantuan
pernafasan. Meskipun begitu, beberapa orang di Amerika Serikat mempunyai gejala akut ini.

Sekitar 10% orang yang tertular meninggal. Kematian disebabkan kesulitan bernafas.

DIAGNOSA
SARS dicurigai hanya jika orang yang sudah terpapar dengan orang yang tertular mengalami
demam disertai batuk atau kesulitan bernafas. Orang bisa terkena jika dalam 10 hari ke belakang,
mereka melakukan perjalanan ke daerah dimana SARS akhir-akhir ini dilaporkan atau telah
berhubungan tatap muka dengan orang yang menderita SARS.

Jika seorang dokter mencurigai SARS, sinar X pada dada biasanya dilakukan. Dokter mengambil
ludah dari hidung dan tenggorokan orang tersebut untuk berusaha mengenali virus tersebut.
Contoh dahak bisa jadi diteliti. Darah dites untuk infeksi SARS ketika infeksi pertama kali
dikenali dan dilakukan lagi setelah 3 minggu kemudian. Jika orang tersebut mengalami kesulitan
bernafas, tes darah lainnya kemungkinan diperlukan. Karena SARS adalah penyakit menular
yang baru dikenali, departemen kesehatan diberitahu kemungkinan adanya kasus.

PENGOBATAN
Dokter berusaha mengobati SARS dengan obat-obatan anti virus, seperti oseltamivir dan
ribavirin, dan kortikosteroid. Meskipun begitu, tidak terdapat bukti obat ini atau obat-obatan
lainnya efektif. Virus tersebut hilang dengan cepat. Orang dengan gejala ringan tidak
membutuhkan pengobatan khusus. Orang yang menderita kesulitan bernafas sederhana mungkin
perlu diberikan oksigen melalui pipa nafas plastic melalui hidung atau masker wajah. Mereka
yang menderita kesulitan bernafas akut bisa memerlukan ventilasi mekanik untuk membantu
pernafasan. Pemeriksaan difokuskan pada membuat sebuah tes untuk diagnosa cepat, pengobatan
efektif, dan vaksin pencegahan.
PENCEGAHAN
Himbauan perjalanan dari pusat pengawasan dan pencegahan penyakit (CDC= Centers for
Disease Control and Prevention) harus diperhatikan. Menggunakan sebuah masker tidak
dianjurkan kecuali untuk orang yang berhubungan langsung dengan seseorang yang menderita
SARS. Orang yang terpapar seseorang yang menderita SARS (seperti anggota keluarga, staff
penerbangan, atau perawat kesehatan) harus waspada pada gejala infeksi. Jika tidak terdapat
gejala, mereka bisa melakukan pekerjaan, sekolah, dan kegiatan lainnya seperti biasa. Jika
muncul demam, sakit kepala, otot sakit, batuk, atau kesulitan bernafas, mereka harus
menghindari hubungan tatap muka dengan orang lain dan mengunjungi seorang dokter.

Jika dokter menduga seseorang menderita SARS, orang tersebut diisolasi di sebuah ruangan
dengan sistem ventilasi yang membatasi penyebaran mikroorganisme di udara. Jika setelah 72
jam isolasi, gejala tidak meningkat menunjukkan SARS, orang tersebut biasanya bebas
melanjutkan aktifitas biasa. Ketika pekerja pemerhati kesehatan memperhatikan seseorang yang
menderita SARS, mereka menggunakan masker, kacamata, jubah, dan sarung tangan.
ARSIP ARTIKEL

 Artikel Kedokteran Anak


 Artikel Kesehatan Bayi
 Cara Pencegahan Penyakit
 Ginjal & Saluran Kencing
 Jantung & Pembuluh Darah
 Kelainan Sistem Kekebalan
 Kumpulan Tips Kesehatan
 Masalah Gizi & Metabolisme
 Masalah Kesehatan Pria
 Masalah Kesehatan Wanita
 Mengobati Kanker
 Penyakit Akibat Kecelakaan
 Penyakit Darah
 Penyakit Dari Binatang
 Penyakit Gangguan Hormon
 Penyakit Hati & Empedu
 Penyakit Kanker
 Penyakit Kelamin
 Penyakit Kulit
 Penyakit Mata
 Penyakit Menular & Infeksi
o Apa Itu Abses Kepala & Leher?
o Apa Itu Infeksi Enterobakteria?
o Apa Itu Infeksi Neisseria?
o Apa Itu Leptospirosis?
o Apa Itu Penyakit Cakar Kucing?
o Apa Itu Plag (Black Death)?
o Apa Itu Sindroma Syok Toksik?
o Apa Itu Syok Septik?
o Apa Penyebab Abses (Penimbunan Nanah)?
o Apa Penyebab Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata)?
o Apa Penyebab Tularemia (Demam Kelinci, Demam Lalat Rusa)?
o Apakah Abses Otot Itu?
o Bagaimana Cara Mencegah Antraks?
o Bagaimana Cara Mencegah Kolera?
o Bagaimana Cara Mengatasi Bakteremia & Sepsis?
o Cara Mencegah Rabies (Anjing Gila)
o Cara Mengatasi Cangkroid
o Cara Mengatasi Dracunculiasis
o Cara Mengatasi Gonore
o Cara Mengatasi Infeksi Pseudomonas
o Cara Mengobati Flu Burung
o Cara Pencegahan Tetanus
o Cara Pengobatan Lepra
o Gejala Demam Gigitan Tikus
o Gejala Gas Gangren
o Gejala Infeksi HIV
o Gejala Infeksi Salmonella Non-Tifoid
o Gejala Infeksi Stafilokokus
o Gejala Kandidiasis Genitalis (Thrush)
o Mengapa Terjadi Abses Tangan?
o Pentingnya Imunisasi
o Penyebab Brusellosis (Demam Undulan, Demam Malta, Demam Mediteranian,
Demam Gibraltar)
o Penyebab Demam Chikungunya
o Penyebab Demam Kambuhan (Demam Kutu, Demam Berulang, Demam
Kelaparan)
o Penyebab Demam Tifoid
o Penyebab Erisipelotrikosis
o Penyebab Granuloma Inguinale
o Penyebab Infeksi Campylobacter
o Penyebab Infeksi Hemophilus
o Penyebab Infeksi Pneumokokus
o Penyebab Infeksi Sitomegalovirus
o Penyebab Infeksi Streptokokus
o Penyebab Infeksi Usus Menular Seksual
o Penyebab Leukoensefalopati Multifokal Progresif
o Penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
o Waspadai Gejala Limfogranuloma Venereum
o Waspadai Gejala Listeriosis
o Waspadai Gejala Sigelosis
o Waspadai Gejala Trikomoniasis
o Waspadai Gejala Uretritis Non-Gonokokus & Servisitis Klamidialis
o Waspadai Penyakit Lyme
o Wspadai Treponematosis
 Penyakit Mulut, Gigi & Gusi
 Penyakit Otak & Saraf
 Penyakit Paru & Pernafasan
 Penyakit Sistem Pencernaan
 Penyakit Tulang, Sendi & Otot
 Telinga Hidung Tenggorokan
 Tips Kesehatan

Rekomendasi Dari Kami


Obat Herbal Untuk Kanker Serviks

Obat Herbal Untuk Kanker Payudara

Obat Herbal Untuk Kanker Hati

Obat Herbal Untuk Jerawat

Obat Herbal Untuk Amandel

Obat Herbal Untuk Ambeien

Obat Herbal Untuk Darah Tinggi

Obat Herbal Untuk Diabetes

Obat Herbal Untuk Ejakulasi Dini

Obat Herbal Untuk Gagal Ginjal

Obat Herbal Untuk Hepatitis A, B, C

Obat Herbal Untuk Hipertensi

Obat Herbal Untuk Impotensi

Obat Herbal Untuk Insomnia

Obat Herbal Untuk Jantung Koroner

Obat Herbal Untuk Kencing Manis

Obat Herbal Untuk Kista

Obat Herbal Untuk Maag

Obat Herbal Untuk Rematik


Obat Herbal Untuk Sinusitis

Obat Herbal Untuk Stroke

Obat Herbal Untuk Vertigo

Obat Herbal Untuk Torch


Copyright © 2010-2015 SPESIALIS.INFO
DewaInternet.Com | HerbalisNusantara.Com | TerapiMusik.Com | Neurotherapy.Asia |
CMS
 
close

      

Anda mungkin juga menyukai