Anda di halaman 1dari 11

BAB 4 (M3)

4.3 M3 (Method)
4.3.1 Penerapan MAKP
1. Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapkan model asuhan
keperawatan primer sesuai dengan bagan MAKP Tim Primer. Kelompok
mempersiapkan jadwal dinas dengan peran masing-masing personel yaitu sebagai
Kepala Ruang, Perawat Primer, dan Perawat Pelaksana dan uraian tugas sesuai
masing-masing peran.
2. Pelaksanaan
Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dilaksanakan sesuai
jadwal dinas dari minggu ke 2 (hari ke-1) praktek manajemen keperawatan.
Masing-masing anggota kelompok berperan sebagai Kepala Ruangan, PP, PA,
pelaksanaan MAKP dilaksanakan oleh kelompok secara menyeluruh. Pelaksanaan
asuhan keperawatan mulai dibagi menjadi 3 shift (pagi, siang, malam) dengan
peran sebagai Kepala Ruangan, PP dan PA.
3. Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Dalam pelaksanaan penerapan model primary nursing kelompok tidak
mendapatkan hambatan yang berarti. Hal ini dikarenakan anggota kelompok
telah mengetahui tugas, fungsi dan perannya masing-masing.
b. Dukungan
Adanya dukungan Kepala Ruangan beserta staff Ruang Cempaka. Kesulitan
ditemui saat mahasiswa tidak lagi melaksanakan praktika senior keperawatan
secara menyeluruh di Ruang Cempaka, sehingga jumlah tenaga perawat yang
bertugas kurang memenuhi kebutuhan.
4.3.2 Penerimaan Pasien Baru
1. Persiapan
Penerimaan pasien baru dilaksanakan pada saat ada pasien yang baru saja datang
dari IRD atau ICU, pasien yang merupakan pindahan dari ruang perawatan
intensif di Ruang Cempaka bukan termasuk pasien baru. Berikut ini persiapan
yang dilakukan ketika penerimaan pasien baru :
a. Menetapkan penanggung jawab penerimaan pasien baru, kemudian menyusun
format discharge planning
b. Menyusun skenario pelaksanaan penerimaan pasien baru.
c. Menyiapkan pelaksanaan penerimaan pasien baru.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penerimaan pasien baru dilakukan pada hari Senin tanggal 12
April 2020. Penerimaan pasien baru yang dilakukan ketika mendapat telepon
bahwa akan ada pasien baru dan sebelum pasien datang meliputi lembar klien
masuk RS, lembar pengkajian, lembar inform consent, status klien, nursing kit,
lembar tata tertib klien, dan lembar kepuasan klien pengenalan ruangan, serta
prosedur pemberian obat dan perawat juga harus menyiapkan tempat tidur baru
untuk pasien yang rapi dan bersih.
Ketika pasien datang yang harus dilakukan perawat adalah menjelaskan
mengenai beberapa hal yang tercantum dalam lembar penerimaan klien baru,
menjelaskan dokter yang menangani klien dan jadwal kunjungan, menjelaskan
fasilitas yang ada, serta aturan yang ada di rumah sakit, kemudian 6 SKP, perawat
juga harus mengorientasikan keluarga klien pada ruang /lingkungan rumah sakit.
Perawat lalu melakukan pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik pada klien
dan menanyakan kembali pada klien dan keluarga mengenai hal hal yang belum di
mengerti.

3. Hambatan dan Dukungan


a. Hambatan
Dalam pelaksanaan penerapan penerimaan pasien baru kelompok tidak
mendapatkan pasien baru sehingga roleplay dilaksanakan antar teman. Tidak
ada kesulitan tertentu dikarenakan anggota kelompok telah mengetahui tugas,
fungsi dan perannya masing-masing.
c. Dukungan
Adanya dukungan Kepala Ruangan beserta staff Ruang Cempaka dalam
penerimaan pasien baru sehingga pasien baru dan keluarga tidak kebingungan
dengan penempatan ruangan.
4.3.3 Sentralisasi Obat
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Setelah dibentuk penanggung jawab dari pelaksanaan sentralisasi obat
kemudian mulai disusun proposal sentralisasi obat
b. Menyusun skenario pelaksanaan sentralisasi obat pada penerimaan
pasien baru.
c. Menyiapkan pelaksanaan sentralisasi obat pada pasien baru.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan sentralisasi obat di ruang Cempaka sudah dilaksanakan
sepenuhnya oleh Depo Farmasi rumah sakit, meliputi pencatatan jenis obat dan
penghitungan jumlah obat yang dipakai sehari. Depo farmasi juga yang
menyiapkan obat termasuk alat kesehatan untuk pagi, sore dan malam sesuai
dengan kebutuhan yang telah dituliskan oleh dokter. Sedangkan obat-obat sisa
(jika pasien pindah atau meninggal dikelola oleh depo farmasi untuk dikembalikan
ke depo).
Perawat melaksanakan penjadwalan obat dalam sehari sesuai dengan advis
dokter dan memberikan obat yang tersedia sesuai dengan prinsip 12T (tepat
pasien, tepat obat,tepat dosis, tepat cara pemberian obat, tepat waktu, tepat
dokumentasi, tepat evaluasi, tepat pengkajian, tepat reaksi dengan obat lain, benar
reaksi terhadap makanan, hak klien untuk menolak, pendidikan kesehatan perihal
medikasi klien). Jika dalam melaksanakan asuhan keperawatan didapatkan pasien
memerlukan tambahan obat penting perawat segera meminta resep kepada dokter
dan kemudian menyerahkan resep langsung ke depo farmasi dan langsung
mengambil obat yang diperlukan untuk pasien.
Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan pada hari Rabu tanggal 15 April
2020 oleh mahasiswa praktika manajemen keperawatan dengan di bimbing oleh
pembimbing pendidikan dan pembimbing rumah sakit. Pelaksanaan roleplay
sentralisasi obat dilakukan antar teman dimana ada yang berperan sebagai pasien
baru.
3. Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Kesulitan dalam ODD adalah obat-obatan yang diberikan dokter satu
berbeda dengan dokter lainnya sehingga perlu mengkonfirmasikan pemberian
tersebut kepada masing-masing dokter sehingga kurang efisien dalam waktu.
Hambatan lain adalah banyaknya tugas yang menyulitkan melakukan
pengecekan terhadap obat-obat yang telah diserahkan depo farmasi kepada
pasien.
b. Dukungan
Dukungan yang didapatkan mahasiswa pada proses penerimaan pasien baru
dan sentralisasi obat tanggal 15 April 2020 berupa keikutsertaan apoteker
dalam membimbing roleplayini. Selain itu, pasien dan keluarga yang
kooperatif sangat mendukung dalam pelaksanaan role play.
4.3.4 Supervisi
1. Persiapan
Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Menetapkan kegiatan supervise pada evaluasi kinerja injeksi intravena
b. Menetapkan alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi tentang
injeksi intravena
c. Penanggung jawab kegiatan menyusun proposal supervisi kegiatan
kegiatan injeksi intravena
d. Menetapkan instrument supervisi dan format lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan supervisi kegiatan injeksi intravena

2. Pelaksanaan
Supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi dan
administrasi penunjang yang meliputi instrument supervisi lengkap dengan
parameter penilaian, laporan hasil kegiatan supervisi serta pendokumentasian hasil
supervisi.
Kegiatan supervisi perawatan di praktek manajemen Ruang Cempaka
dilakukan pada hari Rabu tanggal 15 April 2020 yang dibimbing oleh CI ruangan.
Pelaksanaan role play supervisi pelaksanaan injeksi intravena dilaksanakan pada
Tn. S yang masing-masing mahasiswa melaksanakan peran sebagai Karu, PP dan
PA. Dalam pelaksanaan role play penerimaan pasien baru karu memberikan
masukan kepada PP dan PP membantu PA untuk mempersiapkan injeksi
intravena.
3. Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Dalam pelaksanaan supervisi pada pasien kelolaan mahasiswa praktik
manajemen di Ruang Cempaka, tidak ditemukan hambatan.
b. Dukungan
Dukungan yang didapatkan mahasiswa praktik profesi manajemen dalam
pelaksanaan supervisi di Ruang Cempaka pada 15 April 2020 berupa
kepercayaan sepenuhnya yang diberikan oleh pembimbing kepada mahasiswa
untuk melakukan supervisi dengan pemberian penjelasan terlebih dahulu
tentang alur supervisi dan hal apa yang harus dilakukan oleh supervisor.

4.3.5 Discharge Planning


1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan antara lain :
a. Menetapkan penanggung jawab discharge planing kemudian menyusun
format discharge planning
b. Menyusun skenario pelaksanaan discharge planing.
c. Menyiapkan pelaksanaan discharge planning.

2. Pelaksanaan
Selama proses pelaksanaan MAKP, dilaksanakan satu kali role play kegiatan
discharge planning yang diadakan pada hari Kamis tanggal 16 April 2020.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pembimbing akademik, pembimbing klinik, dari
Rumah Sakit X. Rekomendasi untuk kegiatan tersebut yakni sebelum melakukan
discharge planning memberikan informasi lebih jelas terutama dalam hal
penjelasan tentang obat dan pengobatan selama dirumah. Penjelasan pelaksanaan
kegiatan secara jelas terlampir dalam lampiran kegiatan role play discharge
planning
Pada pasien Tn.M dengan Discharge planning perawatan klien dengan
stroke trombotik + HT emergency. Discharge planning yang diberikan meliputi
obat-obatan yang perlu diminum, cara minum obat dan hal-hal yang perlu
diwaspadai setelah minum obat, diet/makanan yang boleh/tidak boleh dimakan,
aktivitas dan istirahat.
3. Hambatan dan Dukungan
1. Hambatan
Dalam pelaksanaan discharge planning pada pasien kelolaan mahasiswa
praktik manajemen di Ruang Cempaka, tidak ditemukan hambatan.
2. Dukungan
Dukungan dari Kepala ruangan Cempaka, pembimbing dan perawat ruangan
sangat membantu kelompok dalam menyusun format discharge planning dan
melaksanakan discharge planning pasien pulang dilakukan di ruangan Seruni
A yang dilaksanakan pada tanggal 16 April 2020.

4.3.5 Timbang Terima Pasien


1. Persiapan
Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada minggu kedua (uji coba
pertama). Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Setelah dibentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima
keperawatan kemudian mulai disusun proposal timbang terima
d. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan timbang
terima keperawatan.
e. Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan timbang terima
keperawatan dan pelaksanaan timbang terima
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan secara penuh pada minggu kedua
dan tiga, saat dinas penuh (shift pagi, siang dan malam) dilaksanakan. Dilakukan
pada pergantian shift pagi kepada shift sore, shift sore ke shift malam dan dari shift
malam ke shift pagi. Untuk mendapatkan persepsi yang sama dan peningkatan
ketrampilan, pengetahuan dan sikap mengenai pelaksanaan timbang terima yang
benar, kelompok mempraktekkan satu kali timbang terima pada pergantian
pergantian shift pagi ke shift siang dengan dibimbing dan diarahkan oleh
pembimbing klinik, untuk selanjutnya dipraktekkan sendiri oleh mahasiswa setiap
pergantian shift.
Dalam pelaksanaan timbang terima mahasiswa menyebutkan kondisi
pasien, masalah keperawatan yang belum teratasi dan yang sudah teratasi, rencana
intervensi keperawatan, implementasi yang dilakukan, evaluasi dan catatan khusus
yang meliputi kejadian-kejadian khusus yang tidak tercantum dalam rencana
keperawatan. Pelaksanaan timbang terima dari shift malam ke shift pagi dilakukan
bersama dengan perawat ruangan, sedangkan untuk timbang terima dari shift pagi
ke shift siang dan dari shift siang ke shift malam dilakukan sendiri antar
mahasiswa.
3. Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Mahasiswa mengalami kesulitan dalam hal waktu karena mahasiswa
belum terbiasa melakukan timbang terima yang sesuai dengan standar
sehingga penyampaian hal-hal yang ditimbangterimakan lebih dari 5 menit.
b. Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing serta perawat ruangan sabar menanti
timbang terima dan mengikuti timbang terima yang dilakukan oleh mahasiswa
Profesi Ners, dimulai dari pasien kelolaan mahasiswa Profesi Ners kemudian
ke pasien kelolaan ruangan.

4.3.6 Ronde Keperawatan


1. Persiapan
Persiapan ronde keperawatan yang dilaksanakan antara lain:
a. Menentukan penanggung jawab kegiatan menyusun proposal ronde
keperawatan.
b. Menetapkan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan dengan persetujuan
pembimbing.
c. Menyiapkan materi dan skenario pelaksanaan ronde keperawatan.
2. Pelaksanaan
Selama praktika manajemen keperawatan di Ruang Cempaka, ronde
keperawatan dilaksanakan sekali yaitu hari Kamis tanggal 16 April 2020 pada
pasien Tn.M. dengan Neuplasma Cerebri dengan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas, resiko penurunan kapasitas adaptif
intracranial, defisit perawatan diri, resiko jatuh, dan gangguan mobilisasi fisik
yang belum teratasi selama 5 hari sejak pasien dikaji. Kegiatan ronde keperawatan
diikuti oleh Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Sie Keperawatan, Kepala Ruang
Cempaka, Wakil Kepala Ruang Cempaka, pembimbing akademik dan
pembimbing klinik, dokter, fisioterapi, perwakilan perawat ruang Cempaka, serta
mahasiswa Profesi Ners yang melaksanakan praktika manajemen keperawatan di
Ruang Cempaka.
Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Kuliah H.R.M. Soedjonoes,
dibuka oleh mahasiswa Delika Afriana Citra yang berperan sebagai kepala ruang,
dilanjutkan oleh mahasiwa lainnya sebagai PP dan PA yaitu menyampaikan
masalah keperawatan pasien yang sulit diatasi berikut rencana tindakan dan
tindakan yang sudah dilakukan dan data-data yang mendukung masalah tersebut
patut dirondekan. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara PP untuk
membahas masalah yang terjadi pada pasien dan mendengarkan masukan dari
Kabid Keperawatan, Ka.Sie Keperawatan, Karu, pembimbing, perawat ruangan
dan dokter. Beberapa saran yang disampaikan antara lain :

1. Melanjutkan intervensi dalam pemberian nebul


2. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik dilanjutkan selama 8
minggu
3. Kolaborasi dengan dokter bedah saraf untuk dilakukan operasi kembali
(setelah 8 minggu pemakaian antibiotik dan tidak ada perubahan)
4. Kolaborasi dengan fisioterapi untuk postural drainage dan memantau keluarga
dalam melakukan fisioterapi dada.
3. Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Dalam pelaksanaan ronde keperawatan pada pasien kelolaan mahasiswa
praktik manajemen di Ruang Cempaka, mahasiswa awalnya kesulitan
mengkaji pasien dikarenakan kurang kooperatifnya keluarga pasien.
b. Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play ronde
keperawatan di Ruang Cempaka yaitu berupa partisipasi Kaper, Ka.sie
keperawatan, dokter dan fisioterapi yang mau ikut terlibat dalam pelaksanaan
ronde keperawatan.

4.3.7 Dokumentasi Keperawatan


1. Persiapan
Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan pada minggu kedua. Dengan
mempersiapkan kelengkapan format asuhan keperawatan yang terdiri dari format
pengkajian dengan pendekatan Body of System dan catatan keperawatan dengan
model PIE (Problem, Intervensi, Evaluasi) yang isinya disesuaikan dengan format
SAK dengan kasus terbanyak di Ruang Cempaka dan dimodifikasi dengan sistem
centang dan essai dengan harapan memudahkan perawat dalam mengisinya.
Format observasi (flow sheet), discharge planning dan resume keperawatan,
informed consent sentralisasi obat, format penerimaan pasien baru dan format
persetujuan tindakan medis.
2. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan dokumentasi dilakukan bersama oleh PP dan PA.
Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan pengisian catatan keperawatan
dilakukan oleh PP sedangkan pelaksanaan tindakan keperawatan, pengisian
lembar observasi klien, lembar alur asuhan keperawatan dilakukan oleh PA.
Kelompok menerapkan sistem pendokumentasian PIE dengan pertimbangan
format ini tepat digunakan untuk sistem pemberian Asuhan keperawatan primer
pada keadaan pasien yang akut, PP dapat melaksanakan dan mencatat pengkajian
waktu klien masuk dan dilakukan evaluasi setiap shift. PA melaksanakan tindakan
sesuai yang didelegasikan PP. Jika pasien datang pada shift sore dimana PP tidak
dinas, maka penentuan masalah keperawatan dilakukan oleh PA sore yang diberi
wewenang oleh PP sebagai penanggung jawab kemudian besok pagi penanggung
jawab tersebut melaporkan kepada PP tentang masalah keperawatan yang diambil.
Selain itu mahasiswa juga mengisi dokumentasi keperawatan di status pasien pada
DMK 7.
3. Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1) Pengisian pendokumentasian kadang tidak lengkap dikarenakan tingginya
mobilitas perawat dan banyaknya format dokumentasi yang harus diisi.
2) Selain format dokumentasi yang dibuat oleh kelompok, kelompok juga
harus mengisi format DMK 7 pada status pasien sehingga kelompok
mengerjakan pengisian duplikasi lembar obervasi yang tidak efisien waktu
Selain itu, kelompok juga melakukan penelitian mini yaitu melakukan
perlakuan pada pasien kelolaan dengan mengisi dokumentasi keperawatan
secara lengkap dan menjadikan beberapa pasien yang dikelola perawat
ruangan sebagai kontrol.
b. Dukungan
Staf ruangan mendukung dengan dibuktikan bahwa perawat ruangan bersedia
membantu mengisi tindakan pasien ke status pasien dari rumah sakit maupun
status yang dibuat mahasiswa meskipun sempat mengalami kebingungan dan
tidak semua perawat mengisi.

Anda mungkin juga menyukai