Laporan Pemeliharaan - Slamet
Laporan Pemeliharaan - Slamet
Pemeliharaan
Peralatan Listrik 2
Ade Renaldy 04161001
Riyan Cristovel Wangko 04161064
Slamet 04161072
Yosua Tuwaidan 04161079
1. Jenis-Jenis Bahan Isolator Pada Kabel
1.1 Karet
1.2 Kertas
1.6 Mineral
1. Tujuan
Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
2. Manfaat
Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
3. Jenis
Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. APD bagian kepala meliputi :
Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung
mata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman (Safety
Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.
Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear
plugs).
4. Kegunaan
Alat Pelindung Kepala
Pengaruh cahaya
o Kekurangan oksigen
Safety Belt
o Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat
dari kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
2. Kelebihan
o Mengurangi resiko akibat kecelakan
1. Cara memilih
o Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
o Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis
pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas
tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
2. Cara merawat
o Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai
digunakan.
Sarung tangan
4.5 Generator
Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan
masukan tenaga mekanik . Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga
mekanik menjadi tenaga listrik yang mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:
bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit
padakutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah
timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya
dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincincincin tersebut menggeser sikat-
sikat, sebagai
terminal penghubung keluar. Bagian-bagian generator :
a. Rotor, adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros,
inti, kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat.
b. Stator, adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri
dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator yang
terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua bagian-bagian
generator, kutub utama beserta belitannya, kutub-kutub pembantu beserta
belitannya, bantalan-bantalan poros.
Core Tightness
Core and Frame Vibration Testing
EL-CID Testing
Rated Flux Test with Infrared Scan
Core Loss Test
Through-Bolt Insulation Resistance
Insulation Resistance of Flux Screens
Wedge Tightness
Stator End-Winding Vibration
Pre-testing Requirements
Series Winding Resistance
Insulation Resistance (IR)
Polarization Index (PI)
Dielectric Absorption during dc Voltage Application
dc Leakage or Ramped Voltage
dc Hi-Pot
ac Hi-Pot
Partial Discharge (PD) Off-line Testing
Capacitance Measurements
Dissipation/Power Factor Testing
Dissipation/Power Factor Tip-up Test
Rotor Vibration
Rotor Nondestructive Examination Inspection Techniques
Some Additional Rotor NDE Specifics
Air Pressure Test of Rotor Bore
Winding Resistance
Insulation Resistance (IR)
Polarization Index (PI)
dc Hi-Pot
ac Hi-Pot
Shorted Turns Detection—General
Shorted Turns Detection by Recurrent Surge Oscillation (RSO)
Shorted Turns Detection by Open-Circuit Test
Shorted Turns Detection by Winding Impedance
Shorted Turns Detection by Low-Voltage dc or Volt Drop
Shorted Turns Detection by Low-Voltage ac or “C” Core Test
Shorted Turns Detection by Shorted Turns Detector (Flux Probe)
Field-Winding Ground Detection by Split Voltage Test
Field Ground Detection by Current through Forging Test
Shaft Voltage and Grounding
Hydrogen Seals
NDE(nondestructive examinations)
Insulation Resistance
Bearings
NDE
Insulation Resistance
Background
Typical Thermal Sensitivity Test
Ref:
G.Klempner, I.Kerszenbaum, “Operation and Maintenance of Large
Turbo-Generators”, IEEE, a John Wiley & Sons, inc., Publication, 2004
DC dalam bahasan ini adalah singkatan dari direct curent, yang terjemahan
bebasnya bisa berarti arus searah. Seperti sebutannya arus ini hanya mengalir ke
satu arah. Bayangan gampangnya jika arus (konvensional) mengalir dari titik,
sebutlah, A ke titik B, maka kan terus seperti itu. Dalam analisa rangkaian, bisa
dibayangkan kalau semisal berdasarkan tanda pada lambang sumber tegangan arus
dianggap bergerak ke arah kanan, maka akan seterusnya seperti itu. Tidak akan
suatu saat berbaik arah ke kiri.
Jika berdasar pada definisi AC dan DC secara literal, jelas gelombang yang diberi
penanda warna hijau ini adalah DC. Tetapi ada pula yang menyatakan gelombang
ini sebenarnya adalah AC. Yang sebenarnya merujuk pada salah satu dari
komponen pembentuknya (AC + DC). Jadi tergantung sudut pandang yang
dipakai. Gelombang serupa ini akan lebih mudah terlihat jika kita
mempergunakan mode AC coupling pada oscilloscope atau
menggunakan kapasitor seperti contoh untuk DC blocking. Sehingga
DC offset dapat dihilangkan.
Hal yang juga menarik untuk diamati adalah fenomena yang disebut
sebagai pulsating DC. Biasanya sinyal seperti ini dapat dengan mudah diperoleh
dari keluaran penyearah setengah gelombang. Menarik untuk melihat gelombang
ini jika diukur dengan mode AC coupling.
Mengikuti filosofi dari post sebelumnya, maka kali ini pun akan terlebih dahulu
mengajak untuk melihat, memperhatikan berbagai sumber sebelum sampai kepada
suatu kesimpulan. Pola seperti ini penting untuk pelajar dan calon pekerja di era
banjir informasi seperti sekarang ini. Dari bahan bacaan yang saya kumpulan di
Bundlr di bawah ini, kita bisa melihat bahwa satu bahasan yang sama ditinjau dari
berbagai sudut pandang. Sekedar sebagai contoh saja pembahasan tentang
perbedaan antara AC dengan DC dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang (titik
perhatian), misalnya:
Medan listrik dan medan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk. Awan
yang mengandung potensial air, terdapat medan listrik yang besarnya antara 3000
- 30.000 V/m. Demikian juga bumi secara alamiah bermedan listrik (100 - 500
V/m) dan bermedan magnet (0,004 - 0,007 mT). Di dalam rumah, di tempat kerja,
di kantor atau di bengkel terdapat medan listrik dan medan magnet buatan. Medan
listrik dan medan magnet ini biasanya berasal dari instalasi dan peralatan listrik
antara lain berasal dari : sistem instalasi dalam rumah, lemari pendingin, AC,
kipas angin, pompa air, televisi, mesin tik elektronik, mesin photocopy, komputer
danprinter, mesin las, kompresor, saluran udara tegangan rendah/menengah
(SUTR/M) yang berdekatan, dan lain-lain. Pada sistem instalasi yang bertegangan
dan berarus selalu timbul medan listrik. Tetapi medan listrik ini sudah melemah
karena jaraknya cukup jauh dari sumber.
Di bawah SUTR dan SUTM kuat medan magnet bervariasi antara 0,1 – 3,5
mikrotesla. Di dalam bangunan rumah, kantor, bengkel atau pabrik, medan
magnet karena saluran udara ini jauh lebih lemah lagi. Diusahakan dalam
pemilihan jalur SUTET tidak melintas daerah pemukiman, hutan lindung maupun
cagar alam. Di beberapa daerah pemukiman yang padat mungkin tidak bisa
dihindari jalur SUTET untuk melintas, tetapi baik medan listrik maupun medan
magnet tidak boleh diatas ambang batas yang diperbolehkan. Medan Listrik di
bawah jaringan dapat menimbulkan beberapa hal, antara lain :
Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal dari
jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi
kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehingga tidak mampu
mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel
tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta Volt/m yang jauh
lebih kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan
frekuensi ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti
yang dapat terjadi pada efek medan elektromagnet gelombang mikro, frekuensi
radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya
sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan
keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing, berdebar dan susah tidur serta
kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena persepsi mereka yang kurang
tepat.
Medan Listrik :
Medan Magnet :
Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat
kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair
dan gas. Tidak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektron-
elektron konduksi yang bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh medan
listrik. Medan listrik tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan
dielektrik. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator
yang baik. Dalam bahan dielektrik, semua elektron-elektron terikat dengan kuat
pada intinya sehingga terbentuk suatu struktur regangan (lattices) benda padat,
atau dalam hal cairan atau gas, bagian-bagian positif dan negatifnya terikat
bersama-sama sehingga tiap aliran massa tidak merupakan perpindahan dari
muatan. Karena itu, jika suatu dielektrik diberi muatan listrik, muatan ini akan
tinggal terlokalisir di daerah di mana muatan tadi ditempatkan.
Masing-masing jenis dielektrik memiliki fungsi dan fungsi yang paling penting
dari suatu isolasi adalah:
2.Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasi.
Agar dielektrik mampu menjalanakan tugasnya dengan baik maka dielektrik harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.Mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi, agar dimensi sistem isolasi menjadi
kecil dan pengunaan bahan dielektrik semakin sedikit, sehingga harganya semakin
murah.
2.Rugi-rugi dielektrik yang rendah, agar suhu bahan isolasi tidak melebihi batas
yang ditentukan.
3.Memiliki kekuatan kerak tinggi, agar tidak terjadi erosi karena tekanan elektrik
permukaan.
4.Memiliki konstanta dielektrik yang tepat dan cocok, sehingga membuat arus
pemuatan tidak melebihi yang diijinkan.
Tetapi dalam prakteknya tidak ada dielektrik yang mampu memenuhi semua
syarat-syarat diatas. Sehingga diperlukan kompromi tentang sifat-sifat apa saja
yang lebih diutamakan.
1. Safety Helmet
Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi Kepala dari paparan
bahaya seperti kejatuhan benda ataupun paparan bahaya aliran listrik.
2. Safety goggles
Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka. Dengan Safety Goggles,
mata dapat terlindung dari bahaya percikan bahan kimia, asap, uap, debu dan
loncatan benda tajam.
3. Safety Shoes
Sepatu Pelindung atau Safety Shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk
melindungi kaki dari kejatuhan benda, benda-benda tajam seperti kaca ataupun
potongan baja, larutan kimia dan aliran listrik. Sepatu Pelindung dilengkapi baja
diujungnya dengan dibalut oleh karet.
4. Safety Gloves
Sarung Tangan adalah APD yang berfungsi untuk melindungi tangan dari kontak
bahan kimia, sengatan listrik dan goresan benda runcing atau tajam. Terdapat jenis
khusus dalam penggunaan untuk daerak berteganggan tinggi atau listrik yaitu
Sarung Tangan Electrical digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan
arus listrik yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.
Daftar Pustaka
http://www.automationid.com/2012/6-jenis-meterial-selubung-kabel.html
https://www.kompasiana.com/hericahyono/5518a84ba333117707b66804/teganga
n-aman-yang-bisa-disentuh-manusia
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/bahaya-listrik.html
https://www.halodoc.com/yang-terjadi-saat-tubuh-kesetrum
https://www.elektroindonesia.com/elektro/ener32a.html
http://power-grounding.blogspot.com/2009/11/pengujian-tahanan-isolasi-
sebagai.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23931/Chapter?sequence=
3
http://nusantaratraisser.co.id/responsiveweb/blog/2018/11/15/alat-pelindung-diri-
apd/