Anda di halaman 1dari 24

KALIMAT EFEKTIF, KALIMAT INTI, KALIMAT PERLUASAN

Ahmad Riduwan,Alya Rossa Nabila dan Khairun Nisa

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan


seksama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan, apa yang dituliskan. Agar kalimat yang
dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat
yang digunakan harus lengkap. Artinya unsur-unsur kalimat ada yangtidak boleh
dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada perlu
dimunculkan. Kelengkapan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan
komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994;86)

Alasan dipilihnya judul ini adalah agar mengetahui apa dan bagaimana
penggunaan kalimat efektif, kalimat inti, kalimat perluasan. Dan agar tidak terjadi
kesalahan dalam penggunaan Bahasa Indonesia sehingga menjadi baik danbenar.
2. PEMBAHASAN
2.1. KALIMATEFEKTIF
A. Pengertian KalimatEfektif

Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada


praktiknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik pertama
sekali haruslah memenuhi persyaratan. Hal ini berarti kalimat itu harus disusun
berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku. Kalimat yang benar dan jelas akan
mudah dipahami oleh orang lain secara cepat. Kalimat yang demikian disebut
kalimat efektif. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembicara. Hal ini berarti
bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara sadar untuk mencapai daya
informasi yang diinginkan penulis terhadap pembacanya. Jadi, yang dimaksud
kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat sebagai berikut.

1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara


ataupenulis.
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau
penulis(Keraf,1980:36)

Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan


penerimaan itu berlangsung dengan sempurna, mampu membuat isi atau maksud
yang disampaikan yaitu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca),
persis seperti apa yang disampaikan oleh pembicara (penulis)(Razak,1985:2).

Arifin memberikan batasan yang sama seperti yang telah dikemukakan di


atas. Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar
atau penulis (Arifin,1987:111). Dengan demikian, kalimat efektif ialah kaimat yang
disusun sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa yang berlaku, yang memiiki
kemampuan untuk menimbullkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar
atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran penulis ataupembicara.

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Sebuah kalimat efektif memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu yang


membedakannya dari kalimat yang tidak efektif.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri:

a. Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan


penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada
beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini..

 Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsure klausa minimal yang


lengkap, yakni subjek danpredikat.
 Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan
mengaburkan pelaku di dalam kalimattersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:

 Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidakefektif)


 Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu.(efektif)
b. Kehematan Kata

Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros
sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua
mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini
contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan
kalimat tidak efektif.

Contoh Kata Jamak:

 Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi.


(tidakefektif)
 Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruantinggi.
(efektif)

Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah


jamak,sementarasiswa-siswijugamengarahpadajumlahsiswayang lebih dari
satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk padahal jamaktersebut.

Contoh Kata Sinonim:

 Ia masuk kedalam ruang kelas. (tidakefektif)


 Ia masuk ruangkelas.

Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama


menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk
kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi
predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata
masuk sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas kalimat tersebut akan
kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut
prinsip kesepadananstruktur.
c. Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada
di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif
haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan
imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi
yangsama.

Contoh:

 Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang,


memilah, dan pengolahannya. (tidakefektif)
 Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang,
memilah, dan mengolahnya.(efektif)

d. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang


peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat.

Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat


perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah ataupun.

Contoh:

 Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidakefektif)


 Sapulah lantai rumahmu agar bersih!(efektif
e. Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan


kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan
ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah
dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti
maksud dari kalimat tersebut.

Contoh:

 Bapak Kepala Sekolah, dipersilahkan menyampaikan pidato sekarang.


(tidakefektif)
 Kepada Bapak Kepala Sekolah waktu dan tempat kami persilahkan.
(efektif)

f. Kepaduan Makna

Ciri kalimat efektif ini masih ada hubungannya dengan cirikali matefektif
yang kedua. Jadi, jika suatu kalimat efektif sudah disamakan, maka makna
yang dikandung oleh kalimat efektif pun menjadi kian padu.

Misalnya:

 Jika kita hendak mengetahui apakah uang kertas yang kita punyai itu asli
atau tidak, maka kita meski terlihat meraba, dan terterawang uang kertas
yang kita punyai itu. (kalimat yang masih belum sama bentuknya dan
belum padumaknanya)
 Jika kita hendak mengetahui apakah uang kertas yang kita punyai itu asli
atau tidak, maka kita mesti melihat, meraba, dan menerawang uang kertas
yang kita punyai itu. (kalimat efektif yang
sudahdisamakanbentuknyadansudahpadumaknanya)
g. Kecermatan dan Kesantunan

Ciri terakhir dari kalimat efektif adalah kecermatan dan kesantunan dalam
penggunaan kata di dalamnya. Kecermatan dan kesantunan penggunaan kata
dilakukan agar kata yang digunakan sesuai dengan konteks kalimat dan tidak
menyinggung pihak-pihak tertentu.

C. Syarat Kalimat Efektif

a. Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca


yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang
kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

b. Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek


dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga
keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat
yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek
dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

c. Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-


hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang
kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah
menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
d. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat


penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata
yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak
akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada
kesan ambigu.

2.2. KALIMAT INTI

A. Pengertian Kalimat Inti

Kalimat inti biasa juga disebut dengan kalimat sederhana. Kalimat inti
biasanya hanya terdiri dari subjek dan predikat. Walaupun minimal hanya ada dua
unsur saja yaitu subjek dan predikat, akan tetapi kalimat inti tetap mempunyai
makna. Beberapa unsur kalimat yang diperbolehkan ada dalam kalimat inti adalah
subjek, predikat, objek, dan pelengkap.

Subjek adalah pelaku verba (predikat). Subjek biasanya merupakan


orang,atau nomina.Predikat adalah verba atau kata kerja yang merupakan aktivitas
subjek. Subjek dan predikat harus ada dalam suatu kalimat. Unsur kalimat lain
yang diperbolehkan ada dalam kalimat inti adalah objek. Objek merupakan kata
benda yang berhubungan dengan subjek dan predikat. Sedangkan pelengkap
adalah kata yang berfungsi menegaskan predikat. Oleh karena itu pelengkap
terletak di belakang predikat. Predikat berbeda dengan objek. Objek dapat
berperan sebagai subjek, sedangkan pelengkap tidak dapat berperan sebagai
subjek.

B. Ciri Ciri Kalimat Inti

Untuk dapat mengenali suatu kalimat inti, perlu mengetahui apa saja ciri-
cirinya. Berikut adalah ciri-ciri kalimat inti:

a. Kalimat inti harus mempunyai unsur-unsur dasar dalam sebuah


kalimat
b. Kalimat inti dapat terdiri dari Subjek – Predikat (S-P), Subjek –
Predikat–Objek(S-P-O),atauSubjek–Predikat–Pelengkap(S-P- Pel).
c. Tidak ada unsur keterangan dalam kalmiat inti
d. Kalimat inti berupa kalimat aktif
e. Bersifat sebagai kalimat berita
f. Unsur penyusun kalimat bukan suatu frasa akan tetapi berupa kata
g. Kalimat inti bukan merupakan kalimat negatif

C. Contoh Kalimat Inti

Contoh kalimat inti dibedakan menjadi kalimat inti berpola Subjek –


Predikat(S-P),Subjek–Predikat–Objek(S-P-O),atauSubjek–Predikat–
Pelengkap(S-P-Pel).

1. Pola Subjek-Predikat(S-P)

1) Adik menangis
2) Kakak bermain
3) Ibu memasak
4) Kayla bernyanyi
5) Daun menguning
6) Ayah lelah
7) Kita bersalaman
8) Mereka berpelukan
9) Merapi meletus

2. Subjek-Predikat-Objek(S-P-O)

1) Ayah menghadiri pernikahan


2) Ibu memasak bubur
3) Anto membongkar motor
4) Pak Haji menyumbang emas
5) Rini membeli baju
6) Rosa menyanyikan lagu
7) Ibu menyimpan perhiasan
8) Kakak mengunci pintu
9) Bagus menyukai Lisa

3. Subjek-Predikat-Pelengkap(S-P-Pel)

1) Daerah kutub bersuhu rendah


2) Mukanya dipenuhi jerawat
3) Kami berjabat tangan
4) Korban pencurian tertolong warga
5) Pencuri tertangkap warga
6) Ayah tertipu sales motor
7) Ibu berjualan sayur
8) Dia berjiwa besar
9) Ruko terbakar habis

2.3. KALIMAT PERLUASAN

A. Pengertian Kalimat Perluasan

Kalimat luas adalah kalimat perluasan yang masih mengandung unsur-


unsur pokok kalimat inti. Perluasan kalimat diawali dari kalimat yang
mengandung dua unsur pusat, kemudian ditambah satu unsur tambahan atau lebih.

Contoh:
 Ayah mengetahui hal itu.
S P O
Kalimat di atas adalah perluasan dari
- Ayah mengetahui.
S P
Karena predikatnya tergolong transitif, maka kehadiran objek menjadi
wajib. Apabila kalimat tersebut diperluas, bisa menjadi kalimat majemuk
bertingkat.

Cara Menentukan Kalimat Inti Dari Kalimat Perluasan Sebagai Berikut.


- Orang yang tinggi besar itu sama sekali bukan tetangga pamanku.
Kalimat intinya: Orang itu pamanku.

- Ia berlari dengan cepat agar tidak terlambat.

Kalimat intinya: Ia berlari.

B. Unsur-Unsur Kalimat:

Bagian inti yang harus ada pada kalimat, adalah Subjek (S) dan Predikat
(P). Bagian inti kalimat adalah bagian yang tak dapat dihilangkan dalam struktur
kalimat. Subjek kalimat berfungsi sebagai inti pembicaraan, sedangkan predikat
berfungsi sebagai penjelasan terhadap subjek, yang dapat dilengkapi dengan objek
(O) atau pelengkap (pel.) dan keterangan (Ket).
1. Subjek dan Predikat

Subjek sebagai inti pembicaraan barulah menyatakan pikiran jika


dijelaskan oleh predikat. Hubungan antara subjek dan predikat dalam kalimat
turut menentukan isi pikiran yang dimaksud.

Berikut contoh kata-kata yang berfungsi sebagai subjek dan predikat.


- Saya/sebaiknya/beristirahat/sejenak.
S P
- Engkau/belajar/dengan tekun.
S P
- Kami/telah bekerja keras/selama ini.
S P
Isi pikiran yang terdapat dalam kalimat tercermin pada hubungan antara
subjek dan predikat. Tanpa adanya subjek, pokok pikiran dalam setiap kalimat
menjadi tidak jelas. Sebaliknya, tanpa adanya predikat, keadaan subjek atau
situasi yang meliputi subjek tidak jelas.
2. Objek, Pelengkap, dan Keterangan

Objek dan keterangan, dua bagian kalimat untuk melengkapi predikat.


Hubungan antara objek (O) dan predikat (P) ternyata lebih erat daripada
hubungan antara keterangan (K) dan predikat.

Contoh:
- Ia/membaca/buku itu/berkali-kali.
S P O K
- Kami/merayakan/hari ulang tahunnya/kemarin.
S P O K
- Saya/mengunjungi/orang tuanya/di desa itu.
S P O K
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi
informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
1. Ciri-ciri pelengkap:

Bukan unsur utama,tetapi tanda pelengkap kalimat itu tidak


jelas dan tidak lengkap informasinya. Terletak dibelakang predikat
yang bukan kata kerja transitif

Misalnya:
 Melengkapi struktur.

- Negara Republik Indonesia/berdasarkan/Pancasila.


S P Pel.
 Mengkhususkan makna objek.

- Ibu/membawakan/saya/oleh-oleh.
S P O Pel.
Keterangan menyertai predikat kalimat bervariasi sesuai dengan
fungsinya untuk melengkapi predikat. Hubungan yang agak longgar antara
keterangan dan predikat memungkinkan penempatan keterangan dalam
struktur kalimat.
2. Jenis-jenis keterangan:
- Ia berdiri/di tempat itu/sejak tadi.

K (tempat)
- Ujian berlangsung/selama dua jam.

K (waktu)
- Anak itu lulus ujian/karena rajin belajar.

K (sebab)
- Orang itu terlalu sibuk bekerja/sehingga jatuh sakit.

K (akibat)
- Saya melempar anjing itu/dengan batu.

K (alat)
- Pemerintah melaksanakan pembangunan/untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

K (tujuan)
- Semua anggota keluarga hadir/kecualidia.

K (pembatasan)

- Orang itu berjalan/cukup cepat.

K (keadaan)
- Meskipun hari hujan/anak itu pergi juga ke sekolah.

K(perlawanan)
- Saya bersedia datang/asal diundang.

K (syarat)
- Giginya putih/bagai mutiara.

K (perbandingan)
- Mereka/tentu/tidak dapat menemuimu.

K (modalitas)
- Ibu/bersama tamunya/menyaksikan peristiwa itu.

K (sertaan)

C. Jenis-jenis Perluasan Kalimat

1. Perluasan kalimat melalui hubungan waktu dengan menggunakan kata


sambung ketika, sewaktu, selama, dan sementara.
Contoh:
- Ia berhasil mengembangkan pabriknya setelah memperoleh pinjaman
modal dari bank.

2. Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian dengan menggunakan


kata sambung jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.
Contoh:
- Saya akan bekerja dengan tekun bila berhasil diterima sebagai pegawai
di kantor itu.

3. Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian dengan menggunakan


kata sambung seandainya
Contoh:
- Seandainya usul-usul yang diajukannya itu diterima oleh pengurus, tentu
program kerja organisasi bisa terlaksana dengan baik.

4. Perluasan kalimat melalui hubungan tujuan dengan menggunakan kata


sambung agar dansupaya.
Contoh:
- Engkau harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai
indeks prestasi yangtinggi.

5. Perluasan kalimat melalui hubungan perlawanan (konsesif) dengan


menggunakan kata sambung meskipun, walaupun, sungguhpun,
danbiarpun.
Contoh:
- Meskipun hari hujan, anak itu pergi juga ke sekolah.

6. Perluasan kalimat melalui hubungan kemiripan atau perbandingan


dengan menggunakan kata sambung seperti, laksana, dan
Contoh:
- Wajah gadis itu cantik dan menawan laksana bulan purnama.

7. Perluasan kalimat melalui hubungan sebab dengan menggunakan kata


sambung sebab dan karena.
Contoh:
- Pekerja itu tidak dapat merampungkan pekerjaannya sebab ia sakit

8. Perluasan kalimat melalui hubungan syarat dengan menggunakan kata-


kata sambung hingga, sehingga, dan sampai.
Contoh:
- Ayah berkerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.

9. Perluasan kalimat melalui hubungan kejelasan atau penegasan dengan


menggunakan kata sambung bahwa.
Contoh:
- Ia baru sadar bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan
anak-anaknya.

10. Perluasan kalimat melalui hubungan cara atau alat dengan menggunakan
kata sambung dengan.
Contoh:
- Polisi menyelidiki peristiwa kejahatan tersebut dengan meyamar
sebagai buruh pabrik.
3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kalimat efektif, Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan


untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembicara. Hal ini
berarti bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara sadar untuk mencapai
daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembacanya.

Kalimat inti biasa juga disebut dengan kalimat sederhana. Kalimat inti
biasanya hanya terdiri dari subjek dan predikat. Walaupun minimal hanya ada
dua unsure saja yaitu subjek dan predikat, akan tetapi kalimat inti tetap
mempunyai makna.

Kalimat luas adalah kalimat perluasan yang masih mengandung unsur-


unsur pokok kalimat inti. Perluasan kalimat diawali dari kalimat yang
mengandung dua unsure pusat, kemudian ditambah satu unsure tambahan
ataulebih.
4. EVALUASI

4.1. SOAL PILIHAN GANDA

1. Kerasnya upaya kami dalam menjuangkan nasib para buruh akhirnya sedikit
membuahkan hasil yang signifikan.

Kesalahan penggunaan kata dalam kalimat di atas ialah…


a. Kerasnya, seharusnya sekerasnya

b. Menjuangkan, seharusn yamemperjuangkan

c. Akhirnya, seharusnya akhiri


d. Sedikit, harusnya sesedikit mungkin
e. Membuahkan, seharusnya membuahi

Jawaban : b

2. Perhatikan kalimat di bawah ini:

1) Pemberian penghargaan dapat menstimulasi semangat berkarya pemuda.


2) Kurangnya apresiasi dapat mengakibatkan malasnya pemuda dalam
berkarya
3) Aris menabung dengan tujuan membeli mobil baru
4) Bu Ina menyedukan teh hangat yang sangat manis sekali ke dalam cangkir
kami.

Kalimat tidak efektif ditunjukkan pada kalimat nomor…

a.(1)
b.(2)
c.(3)
d.(4)
e. Semua Kalimat benar

Jawaban : d
3. Obat mujarab ini memiliki berbagai khasiat seperti melancarkan peredaran
darah,…nafsu makan, dan meningkatkan stamina.
a. Menambahkan
b. Menambahi
c. Menambah
d. Ditambahkan
e. Ditambahi

Jawaban : c

4. Menyikat gigi tak hanya di lakukan ketika setelah sarapan pagi, tetapi juga
dilakukan pada saat sebelum tidur di malam hari.

Pada kalimat tersebut terdapat beberapa hal yang tidak tepat,


ketidaktepatan tersebut berupa …

a. Penulisan menyikat seharusnya mensikat


b. Penulisan awalan di pada “di lakukan” dan “di malam hari” semestinya
digabung karena tidak menunjukkan keterangan tempat
c. Di malam hari seharusnya diganti dengan disiang hari
d. Sebelum memulai tidur seharusnya diganti dengan sebelum
memulai kerja
e. Dilakukan seharusnya diganti dengan dikerjakan

Jawaban : b
5. Kalimat inti dari kalimat “Kakak yang bergaun putih itu sangat manis”
ialah …

a. Kakak manis
b. Kakak bergaun
c. Kakak bergaun putih
d. Kakak yang membaca
e. Manis

Jawaban : a

6. Nenek menelepon

Kalimat luas yang polanya masih sama dengan kalimat inti di atas ialah

a. Nenek yang menelepon itu tinggal di desa


b. Nenek saya yang tinggal di desa, menelepon kemarin.
c. Nenek tinggal di desa dan menelepon
d. Nenek yang tinggal di desa, belajar menelpon
e. Nenek saya tinggal di desa dan kemarin menelpon

Jawaban : b

7. Adik membaca buku

Perluasan dari kalimat di atas yang polanya masih sama adalah …

a. Adik menggunakan kacamata dan membaca buku


b. Adik yang menggunakan kacamata itu, sedang membaca buku yang
engkau pinjamkan
c. Adik saya sedang belajar dengan buku yang engkau pinjamkan
d. Adik sedang membaca sebuah puisi dalam buku itu
e. Adik meminta abang membaca buku yang dipinjamnya
Jawaban : b
8. Perhatikan kalimat di bawahini

1) Kepada semua siswa peserta lomba, agar segera masuk ke dalam ruang
seleksi.
2) Pelaksanaan lomba akan segera dimulai.
Agar kalimat tersebut efektif, kata yang dihilangkan adalah ...
a. Semua, lomba, masuk
b. Kepada, siswa, segera
c. Semua, peserta, agar
d. Kepada, semua, agar
e. Semua, agar, akan
Jawaban : c

9. Labusel, sebuah kabupaten di Sumatera Utara yang sebagian wilayahnya


ditanami kelapa sawit, ternyata memiliki potensi alam yang sangat besar.
Kalimat di atas merupakan perluasan dari kalimat …
a. Labusel sebuah kabupaten di Sumatera Utara
b. Labusel memiliki potensi alam
c. Potensi alam yang sangat besar
d. Labusel terletak di Sumatera Utara
e. Sebagian wilayah ditanami kelapa sawit
Jawaban :b

10. Kalimat inti pada kalimat Sekalipun udara dingin berhembus, orang tetap
berduyun-duyun membeli karcis pertunjukkan drama “Surapati” adalah…
a. Udara dingin
b. Orang membeli karcis
c. Orang berduyun-duyun membeli
d. Orang berduyun-duyun
e. Udara dingin berhembus
Jawaban : b

4.2. SOAL ESSAI

1. Apa pengertian kalimat efektif, kalimat inti, dan kalimat perluasan?


Jawaban:
- Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap
kalimat (subjek dan predikat), harus memperhatikan ejaan yang
disempurnakan, serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengar.
- Kalimat inti merupakan kalimat yang strukturnya menjadi dasar
struktur kalimat suatu bahasa, kalimat ini hanya terdiri dari inti subjek
dan inti predikat.
- Kalimat perluasan adalah sebuah kalimat sederhana yang pada
pembentukannya mengalami perluasan. Dimana jika pada kalimat
sederhana hanya memiliki satu klausa maka setidaknya pada kalimat luas
terdapat minimal dua klausa.
2. Sebutkan ciri-ciri kalimat inti
Jawaban:

- Kalimat inti harus mempunyai unsur-unsur dasar dalam sebuah kalimat


- Kalimat inti dapat terdiri dari Subjek – Predikat (S-P), Subjek –
Predikat–Objek(S-P-O),atauSubjek–Predikat–Pelengkap(S-P- Pel).
- Tidak ada unsure keterangan dalam kalimatinti
- Kalimat inti berupa kalimataktif
- Bersifat sebagai kalimatberita
- Unsurpenyusunkalimatbukansuatufrasaakantetapiberupakata
3. Sebutkan syarat kalimat efektif
Jawaban:
- Sesuai EYD
- Sistematis
- Tidak Boros dan Bertele-tele
- Tidak Ambigu

4. Sebutkan 3 jenis kalimat perluasan dan berikan contohnya!


Jawaban:
1) Perluasan kalimat melalui hubungan waktu dengan menggunakan kata
sambung ketika, sewaktu, selama, dan sementara.

Contoh:
- Ia berhasil mengembangkan pabriknya setelah memperoleh pinjaman
modal dari bank.
2) Perluasan kalimat melalui hubungan tujuan dengan menggunakan kata
sambung agar dan supaya.

Contoh:
- Engkau harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai
indeks prestasi yang tinggi.
3) Perluasan kalimat melalui hubungan kemiripan atau perbandingan
dengan menggunakan kata sambung seperti, laksana ,dan

Contoh:
- Wajah gadis itu cantik dan menawan laksana bulan purnama.

5. Jelaskan pengertian klausa


Jawaban:
Klausa adalah gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek
dan predikat. Klausa terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau
keterangan. Klausa lebih lengkap dari frasa. Akan tetapi klausa belumlah
menjadi sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Yunus.2017;KemahiranBerbahasaIndonesiauntukPerguruan Tinggi.
Jakarta : PT BumiAksara

Bagus, Putrayasa. Ida. 2016 ; Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan


Logika).Bandung : Refika Aditama

https://dosenbahasa.com/kalimat-inti-
ampdiaksespada11Oktober2019,pukul 13:45

Sumirat, Warta. 2017; Terampil berbahaa. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai