Anda di halaman 1dari 5

“KEPERAWATAN MATERNITAS II”

NAMA : ARFIANTI
NIM : 183145105057
KELAS : A KEPERAWATAN 18

UNIVERSITAS MEGA REZKY


MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020

TUGAS INDIVIDU 4
1. Identifikasi faktor-faktor apa saja yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan
masa klimakterium!
2. Identifikasi diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan pada pasien dengan gangguan
masa klimakterium!
3. Identifikasi intervensi keperawatan yang bisa ditegakkan pada pasien dengan
gangguan masa klimakterium!
1. Faktor-faktor pada gangguan masa klimakterium
a) Kebiasaan merokok
Ini di kenal sebagai faktor utama yang memperngaruhi menopause.
Wanita yang merokok atau pernah menjadi perokok kemungkinan
mengalami menopause sekitar satu setengah hingga dua tahun lebih awal.
b) Usia saat haid pertama kali
Semakin muda seseorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua ia
memasuki masa menopause.
c) Status Gizi
Wanita dengan status gizi yang buruk mengalami menopause lebig dini
daripada dengan ibu yang cukup gizi.
d) Lemak Tubuh
Pada wanita kurus mngalami menopause lebih awal dibandingkan wanita
kegemukan karena produksi estrogen dipengaruhi oleh lemak tubuh.
e) Keturunan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu dan anak perempuannya
cenderung mengalami menopause pada usia yang sama. Tapi diperlukan
beberapa penelitian untuk mengetahui genetika menjadi faktor kunci
dalam mnentukan usia menopause.
f) Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak semakin tua ia memeasuki masa
menopause. Wanita yang melahirkan diatas usia 40 thn akan mengalami
masa usia menopause yang lebih tua. Hal ini terjadi karena kehamilan dan
persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi bahkan akan
memperlambat proses penuaan tubuh.
g) Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan, dan
pendidikan apabila faktor tersebut cukup baik akan mengurangi beban
fisiologi dan psikologis.Sehingga faktor klimakterium dianggap sebagai
faktor fisiologis.
2. Diagnosa keperawatan pada gangguan masa klimakterium
 Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi seksual
 Nyeri sendi berhubungan dengan penurunan fungsi sendi akibat penuaan
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi fase
klimakterium
3. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
O
1  Disfungsi seksual 1. Ciptakan lingkungan saling
berhubungan percaya dan beri
dengan perubahan kesempatan kepada klien
struktur/fungsi untuk menggambarkan
seksual masalahnya dalam kata-kata
sendiri
2. Beri informasi tentang
kondisi klien
3. Anjurkan klien untuk
berbagi pikiran/masalah
dengan pasangan/orang
dekat.
4. Diskusikan dengan klien
tentang penggunaan cara
atau teknik khusus saat
berhubungan (misalnya:
penggunaan minyak
vagina).
Kolaborasi :
1. Beri obat sesuai
indikasi( misalnya:
estrogen pengganti)
2.  Nyeri sendi 1. Evaluasi keluhan nyeri atau
berhubungan ketidaknyamanan,perhatikan
dengan penurunan lokasi dan karakteristik
fungsi sendi akibat termasuk intensitas dari
penuaan skala 0-10
2. Lakukan dan awasi latihan
ROM aktif dan pasif
3. Berikan alternatif tindakan
kenyamanan,contoh pijatan
diarea sekitar,pijatan
punggung dan perubahan
posisi
4. Dorong menggunakan
teknik manajemen stress,
contoh relaksasi
progresif,latihan nafas
dalam,sentuhan teraupetik
5. Kolaborasi pemberian
analgetik yang dikontrol
( APD)
3.  Kurang 1. Kaji tingkat pengetahuan
pengetahuan klien tentang kedaannya
berhubungan 2. Beri penjelasan tentang
dengan kurangnya proses
informasi fase menopause,penyebab,dan
klimakterium gejalanya
3. Beri penjelasan pada klien
tentang proses pengobatan
4. Diskusikan tentang perlunya
pengaturan/diet makanan
dan penggunaan suplemen

Anda mungkin juga menyukai