Anda di halaman 1dari 2

LASERASI PERINEUM

Perineum merupakan daerah otot dan kulit yang


terletak di antara vagina serta anus. Pada proses persalinan, janin akan terdorong dari rahim
menuju ke vagina. Ruptur perineum ditandai dengan perineum yang meregang dan robek
karena kontak dengan kepala atau anggota tubuh bayi saat melalui jalan lahir.

Ruptur perineum merupakan robekan obstetrik yang terjadi pada daerah perineum sebagai
akibat ketidakmampuan  otot dan jaringan lunak pelvik untuk mengakomodasi lahirnya fetus.

Penanganan Ruptur Perineum Tingkat 1-2

Ruptur perineum dapat digolongkan menjadi derajat atau tingkat 1-4. Ruptur perineum
tingkat 1 merupakan kondisi kulit robek di sekitar permukaan mulut vagina atau kulit
perineum. Kondisi ini dapat menyebabkan sedikit rasa nyeri atau sensasi perih atau terbakar
ketika buang air kecil. Ruptur perineum tingkat 1 umumnya tidak memerlukan penanganan
khusus atau hanya perlu sedikit jahitan.

Ruptur perineum tingkat 2 merupakan kondisi robek bagian otot-otot perineum. Otot
perineum berada di antara vagina dan anus, dan berfungsi sebagai jaringan penyokong
rektum, kandung kemih dan rahim.

Ruptur perineum tingkat 2 membutuhkan jahitan untuk menutupnya. Yang perlu


diperhatikan, seperti penyembuhan luka jahitan pada umumnya, hasil jahitan pada ruptur
perineum dapat menyebabkan gatal dan terasa kencang di bagian sekitar vagina. Namun,
kondisi ini tergolong normal, dan akan berkurang setelah tubuh beradaptasi.

Wanita yang mengalami ruptur perineum tingkat 1-2 biasanya merasa tidak nyaman terutama
saat duduk tegak. Aktivitas buang air besar pun dapat menyebabkan naiknya tekanan pada
tubuh bagian bawah. Bahkan batuk atau bersin juga menjadi aktivitas yang terasa cukup
mengganggu.

Pada minggu ke-2, biasanya luka robek atau bekas jahitan akan berangsur-angsur membaik.
Namun, kekuatan saraf dan otot membutuhkan waktu beberapa minggu lagi untuk pulih
sepenuhnya.
Meringankan Rasa Tidak Nyaman

Untuk membantu meringankan rasa tidak nyaman karena perineum robek, dapat dilakukan
beberapa cara.

Pada ruptur perineum tingkat 1, dapat dibantu dengan squeeze bottle yang diisi air hangat.
Lalu tuangkan air dari botol ke bagian vulva ketika buang air kecil.

Pada ruptur perineum tingkat 2, ada beberapa yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa
tidak nyaman, antara lain:

 Duduk di bantal atau alas bundar yang empuk.


 Kompres luka dengan kantung es.
 Tuang air hangat ke vulva ketika buang air kecil dan cuci bersih. Kemudian, saat
buang air besar, tekan pelan-pelan kain lembut bersih di daerah yang terluka.
 Jika perlu, minta saran dokter untuk obat pereda nyeri atau obat pencahar.

Upaya Mencegah Robek Perineum

Ruptur perineum lebih sering dialami pada wanita yang baru pertama kali melahirkan. Robek
perineum dapat dilakukan sebagai tindakan medis yang dengan dilakukannya episiotomi,
yang dilakukan sesuai indikasi untuk membantu proses persalinan dan sesungguhnya
bertujuan untuk mencegah robek perineum dengan tingkatan yang tinggi.

Meski ruptur perineum adalah hal yang kerap terjadi dalam persalinan, namun ada sejumlah
upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah vagina robek atau ruptur perineum tingkat 1-2
saat persalinan, sebagai berikut:

 Konsultasi dengan bidan atau dokter sejak jauh-jauh hari, mengenai kapan waktu
tepat dan seberapa kuat usaha mendorong janin saat proses persalinan.
 Melakukan pija perineum bagi ibu hamil yang berguna dalam melancarkan proses
melahirkan. Pijat ini mampu merangsang jaringan-jaringan vagina menjadi lebih
fleksibel dan mengurangi risiko terjadinya ruptur perineum atau episiotomi
 Memerhatikan posisi tubuh selama proses persalinan. Beberapa posisi dapat
mengurangi tekanan pada perineum. Meski tidak umum dilakukan, namun mungkin
Anda bisa memilih posisi lebih nyaman untuk melahirkan seperti duduk tegah,
berbaring menyamping, atau jongkok dengan tangan di atas lutut.
 Meminta bantuan dari orang terdekat untuk melindungi perineum saat dorongan
kepala janin. Bantuan bisa dengan mengaplikasikan kain hangat dan lembap di sekitar
perineum.

Namun, seringkali ruptur perineum, baik tingkat 1-2 atau tingkat selanjutnya, tidak dapat
dicegah. Konsultasi dengan dokter jika area sekitar jahitan terasa sakit atau berbau
menyengat, karena kemungkinan terjadi infeksi yang perlu segera ditangani.

Anda mungkin juga menyukai