Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

Paket Pekerjaan

PETA KAWASAN RAWAN BANJIR


SUNGAI SINJAI, SUNGAI MAROS, SUNGAI BIALO DAN SUNGAI TALLO

Tahun Anggaran 2020

(1)
KERANGKA ACUAN KERJA
PETA KAWASAN RAWAN BANJIR
SUNGAI SINJAI, SUNGAI MAROS, SUNGAI BIALO DAN SUNGAI TALLO

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Negara/Lembaga
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : 1 laporan
Kegiatan : Peta Kawasan Rawan Banjir ( Sungai Sinjai, Sungai Maro,
Sungai Bialo, Dan Sungai Tallo )
Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya Dokumen Peta Kawasan Rawan Banjir
Jenis Keluaran : Laporan
Volume : 1 (satu)
Satuan Ukur : Laporan

1. LATAR BELAKANG
Wilayah Sungai Saddang, Wilayah Sungai Pompengan Larona dan Walanae
Cenranae adalah merupakan bagian dari wilayah kerja BBWS Pompengan-Jeneberang
yang terletak di Sulawesi Selatan. Wilayah Sungai Saddang, Wilayah Sungai
Pompengan Larona dan Sungai Walanae-Cenranae mempunyai potensi SDA yang
besar, potensi lahan yang besar, sehingga wilayah sungai ini merupakan salah satu
wilayah pengembangan ke depan. Namun demikian wilayah sungai ini juga mengalami
permasalahan banjir, longsor dan kekeringan. Untuk mengatasi masalah banjir dan
longsoran pada Wilayah Sungai dalam hal ini telah banyak dibangun prasarana sungai
seperti pengendalian banjir dan longsoran serta telah dilaksanakan kegiatan OP nya,
agar bangunan sungai tersebut dapat berfungsi secara terus menerus dan
berkelanjutan. Didalam perencanaan pengendalian banjir dan longsoran untuk Wilayah
Sungai ini yang akan datang perlu dilakukan Peta Kawasan Rawan Banjir.
Inventarisasi sungai merupakan suatu usaha dalam rangka mengembalikan
fungsi sungai yang meliputi fungsi sebagai saluran eko-drainase, fungsi saluran irigasi,
dan fungsi ekologi agar berfungsi sebagaimana mestinya. Inventarisasi sungai
merupakan suatu konsep untuk mengkoreksi dari konsep pembangunan sungai
sebelumnya. Inventarisasi Penyusunan data base sungai dan eko-hidraulik dewasa ini
sudah menjadi konsep baru yang semakin banyak diyakini sebagai konsep yang
diperlukan dalam pengelolaan wilayah keairan. Konsep ekohidraulik merupakan suatu

(2)
konsep pengelolaan sungai yang menfaatkan sungai sebesar-besarnya untuk
kepentingan manusia dan lingkungan secara integral dan berkesinambungan, tanpa
menyebabkan kerusakan rezim dan kondisi ekologi sungai yang bersangkutan. Konsep
ini akan menjadi pengembangan konsep dalam studi ini. Untuk Indonesia sangat penting
kalau masyarakat bisa menjaga kealamiahan sungai yang ada, sekaligus mengerem laju
pembangunan sungai dan wilayah keairan umumnya yang menggunakan pendekatan
rekayasa parsial hidraulik murni dengan pertimbangan lingkungan ekologi.
Inventarisasi Peta Kawasan Rawan Banjir dilakukan secara selektif, dimulai dari
sungai-sungai kecil dan menengah kemudian mengarah ke sungai besar yang dilakukan
dengan hati-hati. Masalahnya adalah bahwa dalam inventarisasi sungai diperlukan
pemahaman integratif biotik dan abiotik. Kegiatan inventarisasi penyusunan data base
sungai meliputi:
(1) meningkatkan daerah retensi sungai baik sungai kecil maupun sungai besar,
(2) Pengumpulan data infrastruktur
(2) meningkatkan ruang resistensi bantaran banjir alamiah,
(3) mendukung proses dinamik sungai secara alamiah,
(4) mengembalikan kondisi alamiah sungai,
(5) membuka kembali wilayah sungai yang terisolir,
(6) menstabilisasi muka air tanah, dan
(7) implementasi metode teknik biologi (ekoengineering) dalam pengelolaan sungai
Keterlambatan penyusunan data base sunga yang telah mengalami penyudetan
dan pelurusan akan berakibat sangat fatal, karena biaya pemulihan ke kondisi
mendekati alur alamiahnya akan memerlukan biaya yang sangat mahal. Biaya tersebut
menurut pengalaman negara Jerman dan Jepang terletak pada mahalnya ongkos
pembebasan tanah (karena daerah tersebut langsung akan diserbu oleh masyarakat
secara ilegal untuk pertanian, industri, perkebunan, dan perumahan), mahalnya biaya
pengerukan kembali (karena proses erosi dari daerah sekitar oxbow dan sedimentasi di
oxbow berlangsung sangat cepat), alur sungai di bagian hilir akan mengalami
sedimentasi secara cepat dan bagian yang diluruskan mengalami erosi intensif.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dilaksanakannya Pekerjaan Peta Kawasan Rawan Banjir ini adalah untuk
memetakan kawasan yang rawan Banjir dan mengembalikan fungsi-fungsi sungai yang meliputi
fungsi sebagai saluran eko-drainase, fungsi saluran irigasi, dan fungsi ekologi agar berfungsi
sebagaimana mestinya.
Adapun Tujuan dari Pekerjaan Peta Kawasan Rawan Banjir ini adalah untuk penyusunan
kondisi sungai yang berada di wilayah sungai tersebut sesuai dengan kriteria yang berlaku.

(3)
3. SASARAN
Sasaran pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan satuan harga operasi dan
pemeliharaan serta rehabilitasi perlu dilakukan agar penyediaan dana yang
dianggarakan sesuai kebutuhan.

4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan adalah Sungai Sinjai Kab. Sinjai, Sungai Maros Kab. Maros, Sungai Bialo
Kab. Luwu Dan Sungai Tallo Kota Makassar

5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2020 senilai
Rp. 996.400.000,- melalui DIPA pada Satker Operasi & Pemeliharaan SDA
Pompengan Jeneberang.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama PPK Operasi & Pemeliharaan SDA I Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA
Pompengan Jeneberang Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Provinsi
Sulawesi Selatan.

7. STANDAR TEKNIS
 Kriteria perencanaan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan,
Kementerian Pekerjaan Umum.
 Norma, Standar, Pedoman, dan Manual.
 Pedoman, kriteria dan standar lainnya berdasarkan pertimbangan penyesuaian
terhadap kondisi di lapangan, kemudahan pemeliharaan serta biaya yang
paling menguntungkan, dan disetujui oleh direksi pekerjaan.

Standar Nasional Indonesia (SNI) :


− SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik
untuk Bangunan di Sungai
− SNI 03-2414-1991 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran
Terbuka
− SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir
− SNI 03-2820-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran
Terbuka dengan Pelampung Permukaan

(4)
− SNI 03-2830-1992 : Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai
dengan Cara Pias Berdasarkan Rumus Manning
− SNI 03-6738-2002 : Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai
dengan Analisis Lengkung Kekerapan
− AB-K/RT-RE/TC/003/98 : Tata Cara Curvei dan Pengkajian Hidrologi Air
Permukaan
Pedoman Teknis :
− Pd T-06-2004-A : Tentang Peramalan Debit Aliran Sungai
− Pd T-02-2005-A : Analisis Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal
pada Bangunan Air
− Pd T-03.2-2005-A : Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air
Vol. 1, 2 dan 3
− Pd T-03-2005-A : Pedoman Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi
Bang. air Vol. 1
− Pd T-04-2005-A : Perencanaan Jeti Tipe Rubble Mound untuk
Penanggulangan Pentupuan Muara Sungai oleh
Sedimen
− Pd T-07-2004-A : Perbaikan Muara Sungai dengan Jeti
− Pd T-10-2004-A : Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai
− Pd T-11-2004-A : Pemeliharaan Bangunan Persungaian
− Pd T-15-2004-A : Perencanaan Hidraulik, O&P Bang. Penangkap
Pasir Tipe PUSAIR
− Pd T-18-2004-A : Pembuatan Peta Bahaya Akibat Aliran Debris
− Pd T-22-2004-A : Pengisian Kekosongan Data Hujan dengan
Metode Korelasi Distandarisasi Nonlinier
Bertingkat
− Pd T-23-2004-A : Peramalan Banjir dan Peringatan Dini

8. STUDI-STUDI TERDAHULU
 Peta Kawasan Rawan Banjir Tahun 2019
 Peta Kawasan Rawan Banjir Tahun 2017

9. REFERENSI HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air;
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

(5)
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri
e. Peraturan Menteri PUPR Nomor. 13/PRT/M/2015 tentang penanggulangan
bencana akibat daya rusak air
f. Peraturan menteri PUPR no. 04/PRT/M/2015 tentang criteria dan penetapan
wilayah sungai
g. Peraturan Menteri Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan
Sungai dan Garis Sempadan Danau

10. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Persiapan dan Pengumpulan data
2. Survei topografi
3. Investigasi bencana banjir yang lalu :
- Investigasi tanda-tanda banjir
- Interview masyarakat local
- Investigasi lokasi rumah dan jalan serta bangunan sungai
4. Membuat peta konsep area rawan banjir menggunakan data kontur
5. Membuat analisa perbandingan topografi antara permukaan offset objek data
sungai yang baru dengan permukaan topografi sebenarnya
6. Membuat peta area rawan banjir menggunakan data hasil investigasi lapangan
7. Analisa dan observasi peta rupa bumi dan data citra
8. Memperbarui peta konsep area rawan banjir berdasarkan data hasil investigasi
lapangan
9. Membuat peta risiko banjir
10. Membuat peta area rawan banjir dengan menggunakan data hasil survei
lapangan

11. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 180 ( Seratus
Delapan Puluh ) hari kalender terhitung semenjak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Satker Operasi dan Pemeliharaan
SDA Pompengan Jeneberang.

(6)
12. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN
Tenaga ahli yang diminta pada pekerjaan ini memerlukan tenaga ahli sebanyak
seperti yang ditunjukkan pada tabel 01 dengan kualifikasi yang dibutuhkan seperti
yang ditunjukkan dalam tabel 02.

Tabel 01 Kebutuhan Personil

Waktu Jumlah
Jumlah
No Uraian Penugasan Orang
Personil
Bulan Bulan
Tenaga Ahli
1 Ketua Tim Ahli SDA 1 6 6
2 Ahli Geodesi / GIS/Geografi 1 5 5
3 Ahli Sungai 1 3 3
4 Ahli Ahli Hidrolika/Hidrologi 1 2 2
5 Ahli Perencanaan Wilayah Kota 1 2 2
Total 18
Tenaga Pendukung
1 Administrasi 1 6 5
2 CAD 1 2 2
3 Surveyor 4 4 16
Total 23

Tabel 02 Kebutuhan Personil Tenaga Ahli

Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
I.1 Tenaga Ahli
1 Ketua Tim Ahli Minimal Sarjana Mempunyai Berpengalaman
SDA Teknik sertifikat sebagai Ketua Tim
Sipil/Pengairan, Keahlian SDA dan pengalaman
Lulusan Muda minimal
universitas/perguruan Diutamakan 5 (lima) tahun untuk

(7)
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
tinggi negeri atau yang telah Ahli Muda dalam
swasta yang telah mengikuti bidang Sumber
terakreditasi. pelatihan tenaga Daya Air dilengkapi
ahli konsultansi referensi kerja dari
bidang ke-PU- pengguna Jasa
an dari LPJK. sesuai di bidang
keahliannya
2 Ahli Geodesi/GIS Minimal Sarjana Mempunyai Berpengalaman
Teknik sertifikat ahli minimal 3 (tiga)
Geodesi/Sipil/Pengair Muda di bidang tahun untuk Ahli
an lulusan Geodesi. Muda dalam bidang
Universitas/Pergurua Diutamakan pengukuran dan
n Tinggi Negeri atau yang telah pemetaan prasarana
Perguruan Tinggi mengikuti SDA. dilengkapi
Swasta yang telah pelatihan tenaga referensi kerja dari
diakreditasi. ahli konsultansi pengguna Jasa
bidang ke-PU- sesuai di bidang
an dari LPJK. keahliannya
3 Ahli Sungai Minimal Sarjana Mempunyai Berpengalaman
Teknik sertifikat minimal
Sipil/Pengairan, Keahlian SDA 3 (tiga) tahun untuk
Lulusan Muda Ahli Muda dalam
universitas/perguruan Diutamakan bidang Sumber
tinggi negeri atau yang telah Daya Air dilengkapi
swasta yang telah mengikuti referensi kerja dari
terakreditasi. pelatihan tenaga pengguna Jasa
ahli konsultansi sesuai di bidang
bidang ke-PU- keahliannya
an dari LPJK.

4 Ahli Hidrologi Minimal Sarjana Mempunyai Berpengalaman


/Hidrolika Teknik sertifikat profesional minimal
Sipil/Pengairan , Keahlian SDA 3 (tiga) tahun dalam

(8)
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Lulusan Muda analisis hidrologi
universitas/perguruan Diutamakan dan hidrolika bidang
tinggi negeri atau yang telah pengairan dan
swasta yang telah mengikuti pelaksanaan
terakreditasi. pelatihan tenaga pekerjaan Survey,
ahli konsultansi Investigasi
bidang ke-PU- dilengkapi referensi
an dari LPJK kerja dari pengguna
Jasa sesuai di
bidang keahliannya
5 Ahli Perencanaan Minimal Sarjana Mempunyai Berpengalaman
Wilayah Kota / Teknik Strata Satu sertifikat profesional minimal
Planologi (S1) Planologi atau Keahlian SDA 3 (tiga) tahun untuk
Perencanaan Wilayah Muda Ahli Muda dalam
dan Kota, lulusan Diutamakan bidangnya.
Universitas/Pergurua yang telah dilengkapi referensi
n Tinggi Negeri atau mengikuti kerja dari pengguna
Perguruan Tinggi pelatihan tenaga Jasa sesuai di
Swasta yang telah ahli konsultansi bidang keahliannya
diakreditasi. bidang ke-PU-
an dari LPJK
1.2 Tenaga Pendukung
1 Administrasi Minimal Sarjana - pengalaman kerja
Muda (D3) profesional minimal
2 Tahun di
bidangnya.
dilengkapi referensi
kerja dari pengguna
Jasa sesuai di
bidang keahliannya
2 Surveyor Minimal Sarjana Mempunyai pengalaman kerja
Muda (D3) Teknik Sertifikat profesional minimal
Sipil / Teknik Keterampilan 2 Tahun di
Geodesi/Teknik Kerja (SKT) bidangnya.

(9)
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Pengairan yang diterbitkan dilengkapi referensi
oleh Asosiasi kerja dari pengguna
Profesi yang Jasa sesuai di
telah bidang keahliannya
terakreditasi
oleh Lembaga
yang
berwenang.
3 CAD Minimal Sarjana Mempunyai pengalaman kerja
Muda (D3) Teknik Sertifikat profesional minimal
Sipil / Arsitek/ Teknik Keterampilan 2 Tahun di
Pengairan Kerja (SKT) bidangnya.
yang diterbitkan dilengkapi referensi
oleh Asosiasi kerja dari pengguna
Profesi yang Jasa sesuai di
telah bidang keahliannya
terakreditasi
oleh Lembaga
yang
berwenang.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. Ketua Tim Ahli SDA, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja, dalam
pelaksanaan kegiatan sampai pekerjaan dinyatakan selesai
b. Memimpin diskusi dan asistensi ke pemilik proyek
c. Membuat Program Kerja
d. Membuat Laporan RMPK, Laporan Pendahuluan, Lapporan Bulanan, Laporan
Antara, Laporan Penunjang, Laporan Akhir, serta Gambar.
e. Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
f. Bertanggungjawab atas kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan KAK.
g. Berwenang untuk memberikan arahan kepada anggota tim dalam
melaksanakan kegiatan agar tepat waktu dan tepat sasaran pekerjaan.

(10)
2. Ahli Geodesi/GIS/Geografi, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data pengukuran dan pemetaan
b. Menyusun program kerja pengukuran
c. Memimpin tim survey topografi, dalam melaksanakan pengukuran
d. Menghitung data pengukuran

3. Ahli Sungai , memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


a. Melakukan analisa/kajian terhadap sarana dan prasarana di sungai
b. Bekerja sama dengan Tenaga Ahli Lainnya dalam melaksanakan Pekerjaan
Sampai Selesai
c. Menyusun Laporan

3. Ahli Hidrolika/Hidrologi, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


a. Pengumpulan data studi dan desain sebelumnya
b. Membuat analisis hidrolika saluran dan bangunan air
c. Menganalisa dan mengkaji ulang data-data Hidro dari study terdahulu
d. Menghitung debit andalan
e. Bertanggungjawab atas kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai dengan lingkup
tugasnya.
f. Menyusun Laporan

4. Ahli Perencanaan Wilayah Kota / Planologi, memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Merancang masterplan rencana wilayah
b. Menghitung Analisa Mengumpulkan data pengukuran dan pemetaan
c. Menyusun program kerja pengukuran
d. Bekerja sama dengan tenaga Ahli lainnya khususnya ahli
Geodesi/GIS/Geografi

(11)
Tabel 03 Kebutuhan Non Personil

Kuantita
No URAIAN KEGIATAN Volume Bulan Satuan
s

II.1 Sewa Kendaraan


Sewa kendaraan roda 4 1 6 6 Unit Bulan
Sewa kendaraan roda 2 3 4 12 Unit Bulan
II.2 Sewa Kantor dan pelengkapnya
Sewa Kantor 1 6 6 Unit Bulan
Telekomunikasi + Internet 1 6 6 Bulan
ATK dan Fotocopy 1 1 LS
Sewa Peralatan Survey
II.3
Lapangan
Total Station 1 4 4 Unit Bulan
Drone 1 4 4 Unit Bulan
GPS 3 4 12 Unit Bulan
II.4 Biaya Diskusi dan Presentasi
Diskusi Laporan Pendahuluan 1 1 Kali
Diskusi Laporan Antara 1 1 Kali
Diskusi Laporan Akhir 1 1 kali
Biaya Pengumpulan Data
II.5
Lapangan dan Pengadaan Peta
Pengumpulan Data Lapangan dan
1 1 LS
Pengadaan Peta
II.6 Pembuatan Laporan
Laporan RMK 5 5 buku
Laporan Pendahuluan 5 5 buku
Laporan Bulanan 5 6 30 buku
Laporan Penunjang :
- Laporan Hasil Survey
5 5 buku
Kawasan Rawan Banjir
- Laporan Hasil Penyusunan
5 5 buku
Data Base Kawasan Rawan

(12)
Banjir
- Laporan Analisa Data yang
5 5 buku
telah terkumpul berbasisi GIS
Laporan Antara 5 5 buku
Laporan Akhir 5 5 buku
Laporan Dokumentasi Kegiatan 2 2 buku
Gambar ( CAD ) 3 3 buku
Peta Topografi 3 3 buku
Video Dokumentasi 1 1 CD
External Hardisk 1 1 buah

13. DISKUSI DAN LAPORAN


Adapun keluaran laporan-laporan dan diskusi yang dihasilkan dari pelaksanaan
pekerjaan ini secara rinci tercantum dibawah ini yaitu:
13.1 Laporan
13.1.1 RMPK
Konsultan diwajibkan untuk menerapkan penjaminan Mutu dan pengendalian mutu
sesuai Surat Edaran Mennteri PUPR Nomor 15/SE/M/2019. Konsultan
berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RMPK atau Program
Mutu sebagai penjaminan mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan
pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui PPK
Operasi dan Pemeliharaan SDA I Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA
Pompengan Jeneberang.
Rencana Mutu Kontrak diselesaikan sebelum pembuatan laporan pendahuluan
dan diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 5 (lima) Buku.

13.1.2 Laporan Pendahuluan


Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Pendahuluan yang memuat:
 Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
 Jadual kegiatan penyedia jasa.
 Aturan, pedoman dan standar manual yang digunakan.
Konsep laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK
diterbitkan. Konsep Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 15 (lima belas ) buku
laporan untuk didiskusikan. Hasil perbaikan setelah diskusi Laporan Pendahuluan
dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk diserahkan

(13)
13.1.3 Laporan Bulanan
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Bulanan yang memuat:
 Kemajuan pekerjaan periode sebelumnya
 Permasalahan yang dihadapi
 Rencana kegiatan bulan berikutnya
 Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan seperti foto-foto pelaksanaan dan
absensi personil.
Laporan ini diserahkan setiap bulan sebanyak 5 (lima) buku selambat-lambatnya
pada minggu pertama bulan berikutnya.

13.1.4 Laporan Antara


Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Antara/Interim yang memuat:
 Kemajuan pekerjaan.
 Hasil survei dan penyelidikan.
 Usulan system planning.
Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan dilaporkan paling lambat pada akhir
periode pertengahan masa proyek. Konsep Laporan Antara dibuat sebanyak 15
(lima belas ) buku laporan untuk didiskusikan. Hasil perbaikan setelah diskusi
Laporan Antara dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk diserahkan.

13.1.5 Laporan Akhir


Konsep Laporan Akhir berisi seluruh hasil kegiatan studi. Konsep Laporan Akhir
didiskusikan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum masa kontrak berakhir.
laporan diserahkan sebanyak 15 (lima belas ) buku. Hasil perbaikan setelah
diskusi Laporan Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk diserahkan ke
Pengguna Jasa.

13.1.6 Laporan Penunjang


- Laporan Hasil Survey Kawasan Rawan Banjir
- Laporan Hasil Penyusunan Data Base Kawasan Rawan Banjir
- Laporan Analisa Data yang telah terkumpul berbasisi GIS
Laporan ini berisi hasil Inventarisasi berdasarkan hasil lapangan dibuat sebanyak
5 (lima) buku laporan untuk diserahkan ke Pengguna Jasa.

(14)
13.1.7 Laporan Dokumentasi Kegiatan
Laporan ini berisikan Foto kondisi dilapangan terkini dimana hasil foto dilengkapi
titik koordinat dan lokasinya, Di cetak menggunakan kertas foto ukuran A4 dan di
buat 2 buku jilid Spiral Laminating.

13.1.8 Gambar A3
Gambar menggunakan kertas dengan ukuran A3 berisikan kondisi terkini di
lapangan

13.1.9 Video Dokumentasi


Video Dokumentasi berisikan lokasi pekerjaan dan kondisi terkini

13.1.10 External Hardisk


Berisikan Semua laporan mulai RMK hingga Laporan Akhir dan Hasil
Dokumentasi dilapangan dimana isi laporan sudah rapi dan siap untuk diprint.

14. RAPAT TEKNIS


Setiap penyedia jasa wajib mengikuti technical meeting sebelum melakukan survey
pendahuluan.

15. DAFTAR REFERENSI


Pihak Konsultan harus memuat referensi yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan ini.

16. LAIN-LAIN
16.1 Peralatan Dan Fasilitas Yang Harus Disediakan Oleh Konsultan
Konsultan harus menyediakan perangkat keras maupun perangkat lunak seperti
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ) dan memelihara setiap
fasilitas serta peralatan maupun pemakaian bahan yang diperlukan, berikut
peralatan dan fasilitas yang disediakan. Hal ini perlu karena untuk kelancaran dan
kesempurnaan pekerjaan yang akan datang.

16.2 Penerapan SMK3


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Undang-undang
Ketenaga Kerjaan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mengenai penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Tenaga Kerja) bidang layanan jasa konstruksi, maka diwajibkan bagi konsultan
yang melaksanakan pekerjaan mengikuti JAMSOSTEK.

(15)
16.3 Penjelasan Pelengkap
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (Terms of
Reference) ini akan diberikan atau dapat ditanyakan pada saat Acara Aanwijzing
(penjelasan) di kantor dan di lapangan.
Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai
dengan SIN/SK-SNI yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan persyaratan teknis
yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam pelaksanaannya
diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Makassar, Desember 2019

Penanggungjawab Kegiatan
PPK Operasi dan PemeliharaanSDA I
Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang

Irwansyah Renreng, ST. MT


Nip. 197205202009111001

(16)
Lampiran :

(17)

Anda mungkin juga menyukai