Anda di halaman 1dari 11

Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku atau tindakan yang

tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan


masyarakat.

Sementara itu, pelaku atau seseorang yang melakukan perilaku


menyimpang disebut sebagai devian (deviant).

Dan perilaku yang sesuai dengan norma dan juga nilai yang berlaku
atau hidup di dalam masyarakat disebut konformitas.

Pengertian Menurut Para Ahli


Adapun beberapa pengertian dari perilaku menyimpang menurut ahli
sosiologi, diantaranya adalah sebagai berikut:

James Vender Zender

Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal


tercela serta di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

Bruce J Cohen

Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil


menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau
kelompok tertentu dalam masyarakat.

Robert M.Z. Lawang

Perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang


dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu
untuk memperbaiki perilaku tersebut.

Teori Perilaku Penyimpangan


Penyimpangan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat bisa kita
pelajari lewat beberapa teori, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Teori Labeling

Menurut teori yang disampaikan oleh Edwin M. Lemert, seseorang


dapat menjadi orang yang menyimpang dikarenakan proses labelling
yang berupa julukan, cap dan juga merk yang ditujukan oleh
masyarakat maupun lingkungan sosialnya.

Pada awalnya seseorang akan melakukan penyimpangan primer


(primary deviation) yang menyebabakn si pelaku menganut gaya
hidup menyimpang (deviant life style).

Dan alhasil akan menghasilkan karir yang menyimpang (deviant


career).

2. Teori Hubungan Diferensiasi

Menurut terori yang disampaikan oleh Edwin H. Sutherland, supaya


terjadi penyimpangan. Seseorang harus mempelajari terlebih dahulu
bagaimana caranya untuk menjadi seorang yang menyimpang.

Pengajaran ini terjadi diakibatkan dengan adanya interaksi sosial


antara seorang individu dengan orang lain yang memiliki perilaku
menyimpang.

3. Teori Anomi Robert K Merton

Menurut terori yang disampaikan Robert K. Merton menganggap


anomie disebabkan karena adanya ketidakharmonisan antara tujuan
budaya dengan beberapa cara yang dia pakai untuk mencapai tujuan
tersebut.

Menurut Merton juga ada lima cara pencapaian tujuan budaya,


diantaranya yaitu:

a. Konformitas

Konformitas merupakan sikap yang menerima tujuan budaya yang


konvensional (biasa) dengan cara yang juga konvensional.

b. Inovasi

Inovasi merupakan sikap seseorang dalam menerima secara kritis


berbagai cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nlai-nilai budaya
sembaril menempuh cara baru yang belum biasa dilakukan.

c. Ritualisme
Ritualisme merupakan sikap seseorang menerima cara-cara yang
diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara (ritus) tertentu,
namun menolak tujuan-tujuan kebudayaannya.

d. Retreatisme

Retreatisme merupakan sikap seseorang menolak, baik tujuan-tujuan


ataupun cara-cara mencapai tujuan yang saudah menjadi bagian
kehidupan masyarakat maupun lingkungan sosialnya.

e. Pemberontakan

Pemberontakan merupakan sikap seseorang dalam menolak sarana


serta tujuan-tujuan yang disahkan oleh budaya masyarakatnya serta
menggantikan dengan cara baru.

Ciri-ciri Perilaku Menyimpang


Menurut pendapat yang disampaikan oleh Paul B
Horton ,penyimpangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Penyimpangan harus bisa didefinisikan, hal itu berarti penilaian


menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasarkan dengan
kriteria tertentu dan diketahui asal usul penyebabnya.
2. Penyimpangan dapat diterima dan juga dapat juga ditolak.
3. Penyimpangan relatif dan juga penyimpangan mutlak, hal itu
berarti perbedaannya ditentukan oleh frekuensi serta kadar
penyimpangannya.
4. Penyimpangan pada budaya nyata ataukah budaya ideal, hal itu
berarti budaya ideal merupakan seluruh peraturan hukum yang
berlaku atau hidup di dalam suatu kelompok masyarakat.
Antara budaya nyata dengan budaya ideal akan selalu terjadi
kesenjangan.
5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan.
Norma penghindaran merupakan pola perbuatan yang
dilakukan orang guna memenuhi keinginan mereka, tanpa harus
dengan menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif, hal itu berarti perilaku
menyimpang adalah salah satu cara untuk menyesuaikan
kebudayaan dengan adanya perubahan sosial.
Sifat Perilaku Menyimpang
Penyimpangan sebtulnya tidak selalu bersifat negatif, adapun perilaku
penyimpangan yang bersifat positif.

Dengan begitu, penyimpangan sosial bisa dibedakan menjadi dua


macam, yakni penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.

Berikut penjelasannya untuk kalian semua:

1. Penyimpangan positif

Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang terarah kepada


nilai-nilai sosial yang didambakan.

Walaupun cara yang dilakukan berupa penyimpangan dari norma


yang berlaku.

Contoh dalam penyimpangan positif yaitu seorang ibu yang menjadi


tukang ojek guna menambah penghasilan keluarga.

2. Penyimpangan negatif

Penyimpangan negatif adalah tindakan yang dipandang rendah,


melanggar nilai-nilai sosial, dicela serta pelakunya tidak bisa lagi
ditolerir oleh masyarakat.

Contoh dalam penyimpangan yaitu pembunuhan, pemerkosaan,


pencurian dan yang lainnya.

Jenis Perilaku Menyimpang


Jenis dari perliku menyimpang dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
berdasarkan kekerapannya, berdasarkan jumlah orang yang terlibat,
serta berdasarkan sifatnya.

Yuk langsung aja simak penjelasan di bawah:

 Jenis-jenis penyimpangan sosial berdasarkan


kekerapananya

1. Penyimpangan Sosial Primer


Pengertian penyimpangan sosial primer merupakan penyimpangan
yang sifatnya sementara atau temporer.

Orang yang melakukannya atau pelaku masih tetap akan bisa diterima
oleh kelompok sosialnya sebab hal menyimpnag tersebut tidak terus
menerus melanggar aturan.

Sebagai contoh, orang yang melanggar rambu lalu lintas ataupun


orang yang pernah meminum minuman keras di dalam suatu pesta.

2. Penyimpangan Sosial Sekunder

Pengertian penyimpangan sosial sekunder merupakan perilaku


penyimpangan sosial yang dilakukan oleh seseorang individu secara
terus menerus meskipun pernah mendapatkan berbagai sanksi.

Oleh sebab itu, setiap pelaku secara umum akan dikenal sebagai orang
yang berperilaku menyimpang.

Contoh dalam penyimpangan jenis ini yaitu seseorang yang setiap hari
minum minuman keras, siswa SMA atau MA yang terus menyontek
teman kelasnya, ataupun yang lainnya.

 Jenis-jenis penyimpangan sosial berdasarkan jumlah


orang yang terlibat

1. Penyimpangan Individu

Sesuai dengan namanya, penyimpangan individu merupakan


penyimpangan yang dilakukan oleh seorang diri tanpa ada
hubungannya dengan orang lain.

Individu tersebut melanggar norma dan aturan yang berlaku di


lingkungan masyarakat.

Sehingga tak heran jika pelaku penyimpangan seringkali akan di


asingkan oleh warga setempat atau bahkan bisa dipenjara.

2. Penyimpangan Kelompok

Sesuai dengan namanya, penyimpangan kelompok merupakan


penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama di dalam suatu
kelompok tertentu.
 Jenis-jenis penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya

1. Penyimpangan Bersifat Negatif

Penyimpangan bersifat negatif merupakan penyimpangan sosial yang


berwujud tindakan menuju arah nilai-nilai sosial yang dianggap
rendah sekaligus tercela sebab tidak sesuai dengan norma-norma
yang berlaku atau hidup.

2. Penyimpangan Bersifat Positif

Penyimpangan bersifat positif merupakan penyimpangan sosial yang


mempunyai dampak positif pada sistem sosial sebab dianggap ideal
dalam masyarakat.

Penyebab Perilaku Menyimpang


1. Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi yang
tidak sempurna

Sebab ketidaksanggupan dalam menyerap norma-norma kebudayaan


masuk ke dalam kepribadin seseorang.

Maka seorang individu tak mampu dalam membedakan perilaku yang


pantas dan tidak untuk dilakukan.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan seseorang telah menjalani


proses sosialisasi yang tidak sempurna di mana para agen sosialisasi
tidak mampu dalam menjalankan perannya sekaligus fungsinya
dengan baik.

Contoh dalam kasus ini yaitu seorang individu yang berasal dari
keluarga broken home serta kedua orang tuanya tidak bisa mendidik
sang anak secara sempurna.

Sehingga sang anak tidak bisa mengetahui hak sekaligus kewajibanya


sebagai anggota keluarga ataupun sebagai anggota masyarakat.

Perilaku yang nampak dari anak tersebut contohnya bisa dalam


perilaku yang tidak mengenal disiplin, sopan santun, ketaatan dan
yang lainnya.
2. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi
subkebudayaan menyimpang

Subkebudayaan merupakan suatu kebudayaan khusus yang dimana


normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan
atau umum.

Unsur budaya menyimpang dapat berupa perilaku serta nilai-nilai


yang dipunyai oleh berbagai anggota kelompok yang tidak sejalan
dengan tata tertib masyarakat.

Contoh kelompok menyimpang diantaranya yaitu kelompok penjudi,


pemakai narkoba, geng penjahat, dan yang lainnya.

3. Penyimpangan sebagai hasil proses belajar yang


menyimpang

Proses belajar ini dapat melalui interaksi sosial yang terjadi terhadap
orang lain, terutama dengan orang-orang yang memiliki perilaku yang
menyimpang dan orang tersebut telah berpengalaman.

Penyimpangan ini pun bisa terjadi dengan belajar dari proses belajar
seseorang lewat media baik buku, majalah, koran, televisi dan yang
lainnya.

Bentuk Perilaku Menyimpang


1. Penyalahgunaan Narkoba

Adalah bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan juga


agama.

Dampak negatif yang muncul akan menimbulkan berkurangnya


produktivitas seseorang selama si pelaku memakai obat tersebut. Dan
akibat yang paling parah akan dapat dapat menyebabkan kematian.

Menurut gagasan yang disampaikan oleh Graham Baliane, terdapat


beberapa penyebab seorang remaja memakai narkoba atau obat
terlarang lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mencari dan menemukan arti hidup.


2. Mempermudah penyaluran dan perbuatan seksual.
3. Menunjukkan tindakan menentang otoritas orang tua, guru, dan
norma-norma sosial.
4. Membuktikan keberanianya dalam melakukan tindakan
berbahaya seperti kebut-kebutan dan berkelahi.
5. Melepaskan diri dari kesepian.
6. Sekedar iseng dan didorong rasa ingin tahu.
7. Mengikuti teman-teman untuk menunjukkan rasa solidaritas
8. Menghilangkan frustasi dan kegelisahan hidup.
9. Mengisi kekosongan, kesepian, dan kebosanan.

2. Penyimpangan seksual

Penyimpangan seksual merupakan perilaku seksual yang pada


umumnya tidak lazim untuk dilakukan.

Penyebab dari penyimpangan seksual diantaranya yaitu pengaruh dari


film-film porno, buku dan juga majalah porno.

Adapaun beberapa contoh dari penyimpangan seksual, diantaranya


adalah sebagai berikut:

1. Perzinahan yakni hubungan seksual yang dilakukan di luar


nikah.
2. Lesbian yakni hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama
wanita.
3. Homoseksual yaitu hubungan seksual yang dilakukan oleh
sesama laki-laki.
4. Pedophilia yaitu hasrat untuk memuaskan kenginan seksual
dengan cara menggunakan kontak seksual dengan anak-anak.
5. Gerontophilia yaitu hasrat untuk memuaskan keinginan seksual
dengan orang tua seperti dengan kakek dan juga nenek.
6. Kumpul kebo merupakan perilaku pola hidup yang seperti
suami istri tanpa adanya ikatan pernikahan.

3. Alkoholisme

Racun protoplasmik atau yang biasa kita kenal sebagai alkohol


memiliki efek depresan dalam sistem syaraf jika seseorang
mengkonsumsinya.

Orang yang mengkonsumsinya atau pecandu nantinya akan


kehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri, baik secara fisik,
psikologis, ataupun sosial.
Sehingga para alkoholik atau pemabuk melakukan keonaran,
perkelahian, hingga pembunuhan secara tidak sadar atau setengah
sadar.

4. Kenakalan Remaja

Gejala kenakalan remaja akan nampak pada masa pubertas, yaitu


sekitar umur 14 hingga 18 tahun, sebab dalam masa ini jiwa dari
seorang remaja masih dalam keadan labil sehingga akan mudah
terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.

Adapun penyebab dari kenakalan remaja ini, diantaranya adalah


sebagai berikut:

1. Lingkungan keluarga yang tidak harmonis.


2. Situasi yang menjemukan dan juga membosankan.
3. Lingkungan masyarakat yang tidak menentu untuk prospek
kehidupan masa mendatang, contohnya lingkungan hidup yang
kumuh dan juga penuh kejahatan.

Contoh dari perbuatan kenakalan remaja yaitu:

 pengrusakan tempat atau fasilitas umum


 penggunaan obat terlarang
 pencurian
 tawuran atau perkelahian dan yang lainnya.

Salah satu dari bentuk tawuran itu yakni tawuran pelajar yang dimana
tawuran pelajar ini berbeda dengan perkelahian biasa.

Tawuran pelajar bisa digolongkan sebagai patologi atau penyakit,


sebab memiliki sifat yang kompleks dengan penyebab dan juga akibat
yang berbeda-beda.

Setelah belajar materi ini, pelajari juga Bentuk Sosialisasi yang


tentunya lengkap dan pernah kami bahas sebelumnya.
Contoh Perilaku Menyimpang
Berikut merupakan contoh dari beberapa perilaku menyimpang sosial
di masyarakat:

1. Penyalahgunaan narkotika
2. Penyimpangan seksual
3. Berhubungan seksual di luar nikah
4. Tawuran
5. Balapan liar jalanan
6. Berjudi
7. Menggunakan pakaian yang tidak sesuai norma
8. Bolos sekolah
9. Mencuri
10. Melanggar lalu lintas
11. Pembunuhan
12. Korupsi dan suap
13. Fitnah
14. Merokok sebelum 18 tahun
15.Berbicara kasar
16. Kecanduan minuman beralkohol
17.Menyontek
18. Membuang sampah sembarangan
19. Pernikahan sesama jenis
20. Kecanduan teknologi
21. Menyinggung SARA

Perilaku menyimpang, remaja di Jateng isap pembalut


serasa sabu
Selasa, 6 November 2018 19:56 Reporter : Danny Adriadhi Utama

Ilustrasi Narkoba. ©2015 Merdeka.com


Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng menemukan
fakta sejumlah anak di Jawa Tengah terindikasi perilaku menyimpang. Mereka
merebus pembalut untuk dikonsumsi airnya yang sensasinya dianggap menyerupai
konsumsi sabu.
Tindakan itu dilatarbelakangi ekonomi karena tidak mampu membeli sabu yang
harganya kian mahal.
"Banyak pelajar usia 13 sampai 16 tahun terutama anak jalanan. Mereka mengaku
merasakan efek sebagaimana ketika merasakan sensasi setelah mengonsumsi
narkotika jenis sabu," kata Kabid Kepala Bidang Pemberantasan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, AKBP Suprinarto, saat ditemui dikantor BNNP
Jateng, Selasa (6/11).
Suprinarto mengaku BNN menemukan kasus tersebut di beberapa daerah.
Kebanyakan mereka adalah anak-anak muda yang mendiami wilayah pinggiran
kota.
"Purwodadi, Kudus, Pati, Rembang, serta di Kota Semarang bagian timur," jelasnya.
Dulu, dia menjelaskan, untuk menggunakan barang pembalut bekas terlebih dulu
mereka mengais sampah. Namun untuk menghindari penyakit, lambat laun beralih
ke pembalut baru.
"Sekarang lebih higeinis cari barang yang baru dan rasanya seperti merasakan
sensasi menggunakan sabu. Pembalut kan ada gelang yang fungsinya ngerap air
(darah haid) itu yang bikin fly," kata Suprinarto. [lia]

Anda mungkin juga menyukai