Anda di halaman 1dari 5

MONOPOLI DAN PERSAINGAN TAK SEMPURNA

1. Rintangan Masuk
Rintangan masuk ke dalam industri merupakan sebab utama
berlangsungnya pasar monopoli. Hambatan masuk bagi perusahaan-
perusahaan baru untuk masuk ke industri monopoli bersifat tidak permanen.
Riset, pengembangan, dan penemuan baru mungkin bisa menciptakan
produk baru yang akan menjadi barang substitusi yang dekat dan mungkin
lebih baik dari yang sudah ada. Monopoli yang didukung oleh rintangan
rintangan masuk dapat memberikan kebaikan berupa peningkatan efisiensi
dengan menerapkan teknik produksi modern, berskala ekonomi dan
menurunkan biaya rata-rata monopoli. Keburukan monopoli berupa hambatan
masuk dengan menjalankan taktik persaingan mematikan, paten, dan
pemilikan serta pengendalian bahan mentah yang strategis.

2. Harga dan Tingkat Output


Perusahaan monopolis merupakan satu-satunya produsen serta
pemasok barang di pasar yang bersangkutan, sehingga kurva permintaan
pasar, juga merupakan kurva permintaan yang dihadapi monopolis. Kurva
tersebut berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah, dan berlereng
negatif (bandingkan dengan kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna). Perusahaan hanya bisa
menaikkan kuantitas produk yang dijual dengan menurunkan harga per
satuan output. Jadi kurva permintaan pasar berlereng menurun yang
dihadapi oleh perusahaan monopolis murni menunjukkan monopolis dapat
menentukan atau mempengaruhi harga dengan mengubah kuantitas yang
ditawarkan.
Maksimisasi keuntungan dapat diperoleh dari pendekatan total dan
pendekatan marjinal. Dengan pendekatan total, tingkat produksi dan tingkat
harga ketika maksimisasi keuntungan berada pada tingkat selisih terbesar
antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC) dan kurva pendapatan total
berada di atas kurva biaya total. Sedangkan dengan pendekatan marjinal,
keuntungan marjinal diperoleh pada tingkat output dimana pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal, MR=MC. Bila MR>MC maka satuan
tambahan output yang diproduksi masih memberikan tambahan keuntungan
total karena tambahan pendapatan masih lebih besar daripada tambahan
biaya. Bila MR=MC ketika keuntungan total mencapai maksimum maka setiap
tambahan pendapatan (MR) karena tambahan satuan output sama besarnya
dengan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satuan
tambahan output (MC). Bila MR<MC maka tambahan pendapatan yang
diperoleh dari penjualan satu satuan tambahan output lebih kecil dari
tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi, akibatnya keuntungan
total berkurang dan tidak mencapai maksimal.

TC
Rp TR

Selisih terbesar antar TR dan TC

Q
Kurva pendapatan total dan biaya total

Harga dan biaya, Rp


MC AC

Pm B

A
C
MR D

Kuantitas output (Q)


Qm
Maksimisasi keuntungan monopolis murni : pendekatan marjinal

Keuntungan maksimal diperoleh pada tingkat output dimana MR=MC


yaitu sebesar Qm dan dijual pada harga Pm. Biaya rata-rata produksi pada
tingkat output ini sebesar C. Keuntungan ekonomis per satuan output adalah
AB atau CPm. Keuntungan total sebesar CABPm atau CPm dikalikan dengan
Qm. Tingkat output optimum adalah AVC<P<AC. Perusahaan monopolis tetap
berproduksi dalam jangka pendek untuk meminimumkan kerugian total. Dilain
pihak, pada tingkat output dimana P<AVC, monopolis meminimumkan
kerugian total dalam jangka pendek dengan menghentikan usaha. Titik
dimana P=AVC merupakan titik penutupan usaha bagi moonpolis dalam
jangka pendek. Dalam jangka panjang, perusahaan monopolis dapat
membuat skala produksi paling tepat untuk menghasilkan tingkat output
optimum.
Perusahaan monopolis dapat melakukan diskriminasi harga untuk
mencapai keuntungan maksimal. Diskriminasi harga adalah tindakan menjual
barang yang sama pada harga berbeda di pasar yang berbeda. Syaratnya,
monopolis dapat memelihara terpisahnya pasar, yaitu karena perbedaan
biaya transportasi dan perbedaan elastisitas permintaan. Kondisi
keseimbangan optimal yaitu memproduksi dan menjual pada tingkat output
dimana MC=MR1=MR2=…. MRi ; I adalah banyaknya pasar berbeda.Output
optimal sebesar (Q1+Q2),output sebesar Q1 dijual di pasar pertama dengan
harga P1, dan di pasar kedua pada output Q2 dan harga P2.

Efek ekonomis dari Monopoli


1. Perusahaan monopolis akan memaksimumkan keuntungan dengan
memproduksi pada tingkat output dimana MR=MC, yaitu sebesar Qm
dan harga Pm. Monopolis memproduksi dan menjual barang output
dalam jumlah lebih kecil dan menetapkan harga lebih tinggi
dibandingkan pesaing murni. Harga tersebut lebih tinggi dari biaya
marjinal. Tingkat output yang diproduksi perusahaan monopolis untuk
memperoleh keuntungan maksimum, menyebabkan lebih sedikit
sumberdaya yang dialokasikan ke dalam industri tersebut.
2. Para pemilik perusahaan monopoli memperoleh keuntungan ekonomis
lebih besar dengan mengorbankan kepentingan masyarakat konsumen
sehingga menimbulkan distribusi pendapatan yang tidak merata.
3. Rintangan masuk ke dalam industri dapat mengurangi atau
menghilangkan dorongan untuk mengembangkan produk baru dan
teknik produksi, tetapi perusahaan monopolis akan berusaha
menggunakan dan memanfaatkan peralatan kapital agar biaya
produksi dapat diturunkan. Kemajuan teknologi menguntungkan
perusahaan monopolis dan ikut memelihara situasi monopoli dengan
memperkuat rintangan masuk ke dalam industri tersebut.

Pengaturan Industri Monopoli


1. Penetapan harga maksimum sebesar Pm oleh pemerintah
menyebabkan perusahaan monopolis memproduksi sebanyak Qm dan
menjual harga maksimum Pm. Penetapan harga maksimum ini
mengakibatkan perusahaan monoplis menjual pada harga lebih rendah
dan memproduksi output lebih banyak. Hal ini menyebabkan
perusahaan monopoli menjadi seperti pasar industri persaingan murni
dalam penentuan harga dan output. Sedangkan manfaat yang
diperoleh konsumen dari penetapan harga oleh pemerintah adalah
mereka dapat membeli produk dalam jumlah lebih banyak pada tingkat
harga yang lebih rendah.
2. Pengenaan pajak atas perusahaan monopolis, yang terdiri dari pajak
spesifik dan pajak lump sum. Efek pengenaaan pajak lump sum yaitu
transfer keuntungan ekonomis dari perusahaan monopolis kepada
pemerintah berupa pembayaran pajak lump sum sehingga hasil
penerimaan pajak dapat digunakan untuk untuk membiayai program-
program pembangunan lain. Sedangkan efek pengenaan pajak
spesifik, pemerintah juga memperoleh transfer berupa pendapatan
pajak yang dapat digunakan untuk memeratakan distribusi
pendapatan. Para konsumen tidak memperoleh manfaat langsung dari
pengenaan pajak lump sum, selama tingkat output dan tingkat harga
tidak berpengaruh. Mereka menjadi lebih buruk dengan pengenaan
pajak spesifik per satuan output selama outputnya lebih sedikit dan
tingkat harga lebih tinggi. Bagi pihak moonpols pajak lump sum dan
spesifik menyebabkan keuntungan monopolis baik per satuan output
maupun keseluruhan berkurang.
3. Cara langsung mengendalikan serta mengatur industri monopoli
adalah dengan memiliki dan mengendalikan bekerjanya industri
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai