Anda di halaman 1dari 6

Financial Management

Initial Public Offerings


Case Study: Facebook’s IPO and Future Growth Strategies

KELOMPOK 2

Anita Dewi Ratnaningsih             (17/417208/PEK/22771)


Ardiaz Ajie A.            (17/417211/PEK/22774)
Bahrul Fauzi R.             (17/417217/PEK/22780)
Bhakti Raufendrajati        (17/417219/PEK/22782)
Carolina Karisa Purnomo       (17/417221/PEK/22784)
Desfa Seralantu Sukamdi        (17/417225/PEK/22788)

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
1. Summary
Facebook pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Mark Elliot Zuckerberg.
Mulanya, Facebook bernamakan thefacebook.com dan merupakan website khusus bagi
mahasiswa Harvard University. Mulanya website buatan Zuckerberg ini berfungsi sebagai
photo address book untuk memberikan mahasiswa Harvard University kesempatan saling
mengenal satu sama lain. Pada saat diluncurkan, nama pun berubah menjadi Facebook, dan di
bulan pertama sebanyak 1,200 mahasiswa Harvard University memiliki profil di Facebook.
Terdorong oleh kesuksesan ini, Zuckerberg kemudian memperkenalkan Facebook ke
universitas-universitas lain seperti Stanford, Columbia, dan Yale, dengan bantuan temannya
Dustin Moskovitz. Kesuksesan yang sama terulang kembali, dan pada akhirnya September
2006 Facebook terbuka bagi siapapun yang berusia 13 tahun ke atas dan memiliki alamat
email yang valid. Tidak hanya individu yang memiliki profil di Facebook, bisnis dan
kelompok pun memiliki profil di Facebook. Di akhir tahun 2009, perusahaan mendapat arus
kas yang positif.
Facebook mendapatkan pemasukan berasal dari iklan merk, penjualan produk secara
virtual, dan iklan online. Facebook mendapatkan banyak penghargaan dan apresiasi
sepanjang tahun 2009 hingga 2011. Namun, kompetisi dan persaingan yang hebat dengan
rivalnya, yaitu Apple dan Google membuat Zuckerberg memutuskan untuk melakukan IPO
(initial public offering) dan mendaftarkan Facebook di bursa efek saham pada 2012.
Keputusan ini diambil karena kesadaran dari Zuckerberg bahwa Facebook memerlukan dana
untuk pengembangan diri sehingga dapat bersaing dengan kompetitornya.
Melalui IPO, Facebook berencana untuk mendapatkan dana sebesar US$5 billion.
Zuckerberg kemudian menjelaskan lebih dalam bahwa Facebook ingin hadir sebagai media
yang membantu antar individu tidak hanya dalam berkomunikasi dengan satu sama lain,
melainkan juga berbisnis dengan satu sama lain, serta keinginan Facebook untuk menjadi
pemimpin di media internet. Facebook memiliki banyak rencana untuk memacu laju
pertumbuhan perusahaan, diantaranya; memperluas fasilitas bisnis pemasarannya mengingat
banyak bisnis pun memiliki profil Facebook. Facebook berencana merilis telepon genggam
buatannya, serta peningkatan mobile advertising. Walau demikian, sumber penghasilan
terbesar Facebook adalah dari display advertising. Ketika seorang pengguna menghabiskan
banyak waktu di Facebook, maka ia akan mengklik beberapa iklan yang menghasilkan
pendapatan bagi Facebook. Sehingga, membuat para pengguna betah berlama-lama di
Facebook merupakan salah satu aspek yang menjadi perhatian Facebook untuk memacu laju
pertumbuhannya.
Pada Mei 2012 Facebook berhasil mendapatkan dana melalui IPO sebesar US$16
billion dengan nilai perusahaan sebesar US$ 104.2 billion dan sebanyak 421.2 juta lembar
saham terjual. Namun, harga saham Facebook sehari setelah IPO menurun dan terus menurun
hari-hari selanjutnya. Banyak ahli mengatakan bahwa penyebabnya dapat dikarenakan oleh
penilaian saham yang lebih dari 100 kali lipat dan tidak realistis, serta kekhawatiran calon
investor akan pertumbuhan Facebook kedepannya. Para investor menghindari berinvestasi
pada perusahaan teknologi yang tidak memiliki rencana pertumbuhan yang jelas di masa
depan. Maka dari itu sekarang Zuckerberg harus memberikan rencana pertumbuhan
perusahaan yang bagus untuk menarik kembali perhatian para investor.

2. Case Analysis
Facebook menghadapi kompetisi yang berat dengan rivalnya. Untuk menghadapi
kompetisi tersebut, Facebook membutuhkan dana(investasi) untuk melakukan ekspansi,
mengembangkan bisnis dan menghadapi kompetisi tersebut. IPO menjadi solusi untuk
mendapatkan alairan dana untuk mengembangkan Facebook. Pada saat IPO, terjadi fenomena
dimana emosi investor (perilaku irrasionalitas) mendominasi yaitu perilaku herd. Para
investor beramai-ramai membeli saham Facebook sehingga mengakibatkan terjadinya price-
bubble. Padahal ketika memutuskan untuk IPO, valuasi yang dilakukan terhadap Facebook
menghasilkan nilai yang terlalu tinggi, yang secara rasional saham dengan harga tersebut
tidak layak untuk dibeli. Akibatnya harga saham setelah IPO mengalami penurunan.
Penurunan harga saham Facebook pada IPO disebabkan karena market value berada
jauh diatas nilai intrinsiknya sehingga harga saham cenderung menurun ke arah nilai
intrinsiknya. Selain itu, fenomena tentang kegagalan The Dot-Com di masa silam
mempengaruhi perilaku investor dalam menanamkan modal khususnya investasi untuk
perusahaan teknologi (facebook). Padahal dengan data yang tersedia dan perhitungan rasio
serta pertumbuhan dari pendapatan, Facebook mempunyai pertumbuhan yang positif setiap
tahunnya yang dapat terlihat pada tabel 2.1 tentang pertumbuhan pendapatan dari Facebook.
Gambar 2.1 Revenue Growth Facebook 2007-2011

Gambar 2.1 mengindikasikan pertumbuhan yang sangat baik dan signifikan dari
facebook dan investor sudah seharusnya mempertimbangkan itu.
Selain dari nilai pertumbuhan Facebook yang seharusnya dipertimbangkan, Investor
juga seharusnya mempertimbangkan ROE serta Profit Margin dari Facebook dan kemudian
membandingkannya dengan kompetitornya yang bergerak di bidang teknologi juga.

Tabel 2.2 Perbandingan Rasio Facebook dengan Google dan Microsoft Tahun 2011

Rasio Facebook Google Microsoft


ROE 0.204123 0.167461 0.40555
ROA 0.157953 0.134167 0.212964
Profit Margin 0.269469 0.256879 0.330984
BEP (Basic Earning Power) 0.473188 0.309774 0.38833

Dari data diatas, Facebook memiliki ROE, ROA, Profit Margin serta Basic Earning
Power yang baik, yaitu kesemua nilainya berada diatas nilai yang dimiliki perusahaan
Google, meskipun dalam beberapa hal yaitu ROE, ROA dan Profit Margin, Facebook belum
mampu menyaingi perusahaan Microsoft. Ini menunjukkan bahwa Facebook merupakan
perusahaan yang seharusnya mampu untuk menjalankan strateginya dalam meningkatkan
pertumbuhan perusahaan untuk kedepannya, apalagi setelah Facebook menjadi perusahaan
publik.
Tabel 2.3 Penurunan Harga Saham Facebook

Berdasarkan perhitungan dan tabel penurunan harga saham diatas, terlihat perilaku
investor dimana seharusnya dalam berinvestasi, perlu dilakukan pertimbangan rasional dan
irrasional yang seimbang. Irrasionalitas investor yang terlalu dominan pada kasus diatas
menyebabkan harga saham yang menjadi cenderung beresiko. Faktor inilah yang seharusnya
diperhatikan Facebook dalam meyakinkan para investor dengan cara memberikan sinyal yang
positif kepada investor agar nantinya harga saham tidak terus menurun.

3. Recommendations
Beberapa rekomendasi terkait kasus yang terjadi di Facebook antara lain sebagai
berikut:
a. Facebook harus meyakinkan investor dengan rencana dan strategi bisnis yang akan
dilaksanakan ke depannya.
b. Investor seharusnya menggunakan perhitungan

4. Conclusion
Keputusan IPO Facebook di tahun 2012, menjadi keputusan penting bagi Facebook
yang berdampak signifikan untuk mengakses aliran kas baru sehingga dapat memperluas
operasinya dan mengakuisisi perusahaan baru untuk dapat menunjang model bisnis
Facebook. Uang yang dihasilkan melalui IPO akan membantu untuk mengembangkan
Facebook agar dapat bersaing dengan Google, dan berbagai perusahaan internet lain.
Keraguan para investor menghindari berinvestasi pada Facebook disebabkan karena
perusahaan ini masih perusahaan yang masih baru, tren industri yang cenderung dapat
berubah dengan cepat, fenomena price buble di masa silam, hingga CEO & manajemen yang
belum berpengalaman dan dianggap tidak memiliki rencana pertumbuhan yang jelas di masa
depan. Hal ini dapat diatasi dengan merekrut profesional yang berpengalaman dalam jajaran
manajemen Facebook sehingga Facebook dapat menjawab keraguan investor melalui tim
manajeman yang kuat dan strategi model bisnis facebook yang tepat yaitu melalui display
advertising (business marketing) & Mobile Push dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Dengan mempertimbangkan trend pertumbuhan user, ROE, ROA dan Profit Margin
dalam beberapa tahun terakhir dan model bisnis yang feasible yang dimiliki oleh Facebook,
maka investor tidak akan ragu untuk berinvestasi kembali ke perusahaan teknologi
(Facebook).

Anda mungkin juga menyukai