Anda di halaman 1dari 34

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN RENOVASI
RUMAH DINAS WAKIL WALIKOTA

LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PELAKSANAAN K3
C. RENOVASI 1 (PAVING)
D. RENOVASI 2 (SALURAN DAN BAK KONTROL)
E. RENOVASI 3 (ATAP GARASI)
F. RENOVASI 4 (PAGAR JALUR SIRKULASI KE BELAKANG)
G. RENOVASI 5 (DINDING MUSHALLA)
H. RENOVASI 6 (TEMPAT WUDHU DAN DAPUR)
I. RENOVASI 7 (KAMAR MANDI)
J. RENOVASI 8 (ATAP TANDON)
K. RENOVASI 9 (DINDING SISI BARAT)
L. RENOVASI 10 (RUANG KELUARGA & RUANG TAMU)
M. LAIN-LAIN
METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN
 Persiapan/Mobilisasi/Demobilisasi
Fasilitas dan peralatan untuk pelaksanaan dimobilisasi sesuai dengan
ketentuan berikut:
 Didatangkan sesuai jadwal penggunaan.
 Penggunaan alat berat dan pengoperasian peralatan/kendaraan
mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh Dinas Lalu Lintas
Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), Kepolisian dan instansi terkait
lainnya.
 Menyediakan lahan yang diperlukan untuk basecamp alat selama
pelaksanaan pekerjaan di sekitar lokasi proyek.
 Mobilisasi dan penggunaan peralatan sesuai dengan daftar peralatan
yang tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke lokasi
pekerjaan yang akan menggunakan peralatan tersebut sesuai kontrak.
 Apabila setiap alat berat yang telah selesai digunakan dan tidak akan
digunakan lagi, maka alat berat tersebut segera dikembalikan.
 Pekerjaan Pembersihan Setelah Pembangunan
Pekerjaan pembersihan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai hingga
tahap finishing. Pembersihan dilakukan dengan menghilangkan semua
sisa-sisa material maupun peralatan.

PELAKSANAAN K3
1. APD (Alat Perlindungan Diri)
Dalam pelaksanaan pembangunan setiap item item pekerjaan perlu
diperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dan juga perlu disosialisasikan
kepada pekerja untuk melakukan setiap setiap prosedur pekerjaan menurut
K3.

RENOVASI 1 (PAVING)
 Pekerjaan Bongkar Pasang
Pekerjaan bongkar pasang diakukan dengan mengacu pada gambar bestek
agar dalam proses pembongkaran tidak terjadi kesalahan dan
meminimalisir kerusakan pada konstruksi yang lain.
 Pekerjaan Pemadatan Tanah
Pemadatan tanah dilakukan setelah pekerjaan bongkar pasang dilakukan
secara manual menggunakan alat sesuai kondisi lapangan dan sesuai
dalam rencana gambar kerja.
 Pekerjaan Pasir Urug
Sebelum melakukan pekerjaan pengurugan pasir, dilakukanah pengaturan
level agar pada saat pengurugan maupun pengerjaan konstruksi sudah
sesuai dengan gambar kerja.
 Pekerjaan Pemasangan Paving Kembali
Pekerjaan pemasangan paving kembali dilakukan setelah pekerjaan pasir
urug, paving hasil bongkar pasang yang masih layak dipasang kembali
sesuai pola yang direncanakan pada gambar kerja.
 Pekerjaan Pemasangan Paving Baru
Pekerjaan pemasangan paving baru dilakukan setelah pekerjaan pasir
urug, paving yang dipasang harus berkualitas baik dan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan dipasang sesuai pola yang direncanakan pada
gambar kerja.
 Pekerjaan Border 1 pc : 4 ps
Pekerjaan border 1 pc : 4 ps dikerjakan sesuai rencana dalam gambar
kerja, dibuat dengan perbandingan material 1 portland semen : 4 pasir.
 Pekerjaan Paving Warna
Pekerjaan paving berwarna dilakukan setelah pekerjaan pemasangan
paving selesai. Warna harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan mengikuti
rencana pada gambar kerja.

RENOVASI 2 (SALURAN DAN BAK KONTROL)


1. Pekerjaan Saluran
 Pekerjaan Galian Buis Beton ø30
Pekerjaan galian buis beton ø30 dilakukan secara manual dengan tempat
dan kedalaman sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan
cankul maupun sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.

 Pekerjaan Pemasangan Buis Beton ø30


Buis Beton ditempatkan sesuai dengan kedalaman yang direncanakan
dalam gambar kerja.
 Timbunan Tanak Kembali Dipadatkan
Pengurugan kembali dilakukan secara manual setelah pemasangan buis
beton maupun saluran sesuai hingga elevasi yang diinginkan mengikuti
dengan rencana dalam gambar kerja. Setelah pengurugan selesai
dilanjutkan dengan pemadatan tanah tersebut.
2. Pekerjaan Bak Kontrol
Tipe 1
 Galian Bak
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Buang Galian
Tanah hasil galian disingkirkan dari lokasi pekerjaan menggunakan pick
up.
 Urugan Pasir
Pekerjaan urugan pasir untuk bak control dikerjakan setelah pekerjaan
galian selesai. Sebelum dilakukan pengurugan terlebih dahulu dilakukan
pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai
sesuai rencana.
 Pasangan Bata Merah tebal 1 Bata, 1 Pc : 6 Ps
 Pasangan bata dengan menggunakan adukan 1PC : 6Psr.
 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh,
agar air semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan
mengakibatkan adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata
cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking
dengan menggunakan perekat adukan.
 Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
 Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap
ketinggian 1 m.
 Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah
kolom praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan
pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.
 Plesteran 1 Pc : 1 Ps tebal 15 mm
 Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 1 Psr dengan tebal 15 mm
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta
tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata
tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada 
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya,
kemudian ratakan sesuia ketebalan yang ditentukan.
 Acian
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. 
Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi
lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok
dengan menggunakan kertas gosok.
 Cor Penutup Bak Kontrol
Pengeoran beton dilakukan jika pembesian sudah dilakukan dan dan
sudah terpasang papan bekisting. Pengadukan dilakukan dengan alat
molen. Pengecoran penutup bak control mengacu pada rencana dalam
gambar kerja.
 Besi Siku 25 x 25 x 1,4
Besi siku dipasan setelah pekerjaan bak control selesai dengan acuan
rencana dalam gambar kerja.

Tipe 2
 Galian Bak
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Buang Galian
Tanah hasil galian disingkirkan dari lokasi pekerjaan menggunakan pick
up.
 Urugan Pasir
Pekerjaan urugan pasir untuk bak control dikerjakan setelah pekerjaan
galian selesai. Sebelum dilakukan pengurugan terlebih dahulu dilakukan
pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai
sesuai rencana.
 Pasangan Bata Merah tebal 1 Bata, 1 Pc : 6 Ps
 Pasangan bata dengan menggunakan adukan 1PC : 6Psr.
 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh,
agar air semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan
mengakibatkan adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata
cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking
dengan menggunakan perekat adukan.
 Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
 Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap
ketinggian 1 m.
 Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah
kolom praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan
pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.
 Plesteran 1 Pc : 1 Ps tebal 15 mm
 Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 1 Psr dengan tebal 15 mm
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta
tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata
tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada 
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya,
kemudian ratakan sesuia ketebalan yang ditentukan.
 Acian
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. 
Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi
lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok
dengan menggunakan kertas gosok.
 Cor Penutup Bak Kontrol
Pengecoran beton dilakukan jika pembesian sudah dilakukan dan dan
sudah terpasang papan bekisting. Pengadukan dilakukan dengan alat
molen. Pengecoran penutup bak control mengacu pada rencana dalam
gambar kerja.
 Besi Siku 25 x 25 x 1,4
Besi siku dipasan setelah pekerjaan bak control selesai dengan acuan
rencana dalam gambar kerja

RENOVASI 3 (ATAP GARASI)


 Bongkar Atap Polycarbonat Gelombang + Rangka
Pembongkaran atap polycarbonate gelombang beserta rangka dilakukan
atas persetujuan direksi dengan menggunakan peralatan yang aman.

1. Pekerjaan Atap Kanopi Baru


 Galian Pondasi Peil Cap 60 x 120
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Galian Pondasi Peil Cap 80 x 120
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Galian Pondasi Strauss
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Urug Tanah Kembali
Pengurugan tanah kembali dilakukan secara manual setelah pemasangan
pondasi hingga sesuai dengan elevasi yang diinginkan mengikuti dengan
rencana dalam gambar kerja. Setelah pengurugan selesai dilanjutkan
dengan pemadatan tanah tersebut.
 Buang Galian
Tanah hasil galian atau sisa dari pengurugan disingkirkan dari lokasi
pekerjaan menggunakan pick up.
 Bongkar Tritisan Lama Sisi Bawah
Pembongkaran tritisan lama sisi bawah dilakukan atas persetujuan direksi
dengan menggunakan peralatan yang aman.
 Pasir Urug Bawah Peil 60 x 120
Pekerjaan urugan pasir untuk bak control dikerjakan setelah pekerjaan
galian selesai. Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu dilakukan
pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai
sesuai rencana.
 Rabat Beton Bawah Peil 90 x 120
Pekerjaan rabat beton bawah peil dikerjakan setelah pekerjaan pasir
urug selesai. Rabat beton terbuat dari campuran sesuai spektek dan
ketebalan mengikuti gambar rencana dalam gambar kerja.
 Cor Beton Bertulang Strauss ø25
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Peil Cap 60 x 120
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Peil Cap 80 x 120
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Sloof 20/30
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Kolom 30/30
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Balok 30/70
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Balok 20/42
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Balok Konsol 20/40 p: 250
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Balok Konsol 20/40 p: 200
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Balok Sisi dalam 20/40
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Balok Terluar Kantilever 20/40
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Dak Atal l:200
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Bertulang Dak Atap l:250
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerjaan Avour 1/2 Bola Dak Atap ø2,5”
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerjaan Acian dan Plesteran
 Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 1 Psr dengan tebal 15 mm
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta
tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata
tidak bergelombang.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada 
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan
acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
 Waterproofing Semen Sika
Pekerjaan waterproofing dapat dilakukan setelah pekerjaan plesteran
selasai. Waterproofing dilakukan dengan peralatan sesuai kebutuhan
dilapangan dan dilakukan secara merata di area plat agar tidak terjadi
kebocoran.
 Pekerjaan Talang Vertikal PVC ø2”
Pekerjaan talang menggunakan pvc ø2” dipasang vertkal sesuai dengan
rencana dalam gambar kerja.
 Pekerjaan Talang Vertikal Besi Galvanis ø2,5”
Pekerjaan talang menggunakan besi galvanis ø 2,5” dipasang vertkal
sesuai dengan rencana dalam gambar kerja.
 Pekerjaan Pipa Bawah Horizontal PVC AW ø3”
Pekerjaan Pipa Horizontal pvc aw ø3” dipasang sesuai dengan gambar
kerja dan disesuaikan pemasangannya pada kondisi yang terdapat pada
lapangan. Dan untuk pemasangannya harus diperhatikan pergerakan air
pada pipa tersebut agar tidak menimbulkan masalah saat sudah dipasang.
 Pengecatan Eksterior Baru
Permukaan yang telah digosok selanjutnya dicuci dengan air bersih
sebelum proses pengecatan, hal ini dimungkinkan agar debu hilang
sehingga lapisan cat dapat merekat kuat dipermukaan. Tahap berikutnya
dilakukan proses pengecatan dasar atau lebih dikenal dengan sebutan
alkali. Pada proses ini dilakukan sapuan dua lapis pertama arah horizontal
selanjutnya arah vertikal, sapuan cat menggunakan kuas. Selanjutnya
setelah cat dasar kering maka dilakukan pengecatan cat penutup. Pada
proses ini sama dengan sebelumnya , yaitu dilaksanakan dua kali sapuan
secara horizontal dan vertikal untuk mendapatkan hasil yang merata.
 Pengecatan Eksterior Lama
Permukaan yang telah digosok selanjutnya dicuci dengan air bersih
sebelum proses pengecatan, hal ini dimungkinkan agar debu hilang
sehingga lapisan cat dapat merekat kuat dipermukaan. Tahap berikutnya
dilakukan proses pengecatan dasar atau lebih dikenal dengan sebutan
alkali. Pada proses ini dilakukan sapuan dua lapis pertama arah horizontal
selanjutnya arah vertikal, sapuan cat menggunakan kuas. Selanjutnya
setelah cat dasar kering maka dilakukan pengecatan cat penutup. Pada
proses ini sama dengan sebelumnya , yaitu dilaksanakan dua kali sapuan
secara horizontal dan vertikal untuk mendapatkan hasil yang merata.
 Pekerjaan dan Instalasi Saklar (Termasuk Kabel)
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan
 Pengerjaan dan Instalasi Lampu
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan

2. Pekerjaan Pasang Atap Twinlight


 Rangka Hollow 40.40.1,4 (sketmat) tambahan
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar bentuk sesuai
dengan yang telah direncanakan. Pada tahap perakitan rangka atap
memperhatikan posisi sambungan maupun tumpuan nantinya . ini
dimungkinkan untuk efisiensi dan kekuatan rangka itu sendiri.juga
memperhatikan posisi tegak maupun cremonanya, sedangkan pada saat
perakitannya dengan menggunakan mesin bor dan baut drilling baja .
 Hollow 40.40.1,4 (sketmat) tiang penyangga rangka atap
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar bentuk sesuai
dengan yang telah direncanakan. Pada tahap perakitan tiang penyangga
atap memperhatikan posisi sambungan maupun tumpuan nantinya.
 Cat rangka atap hollow 40x40 mm
Pengecatan rangka atap hollow dilakukan setelah permukaan besi yang
akan dicat di beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat.
Setelah bersih, dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan
dilakukan sesuai dengan rencana dalam gambar kerja.
 Plendes atap plat besi 5 mm
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Cat besi plendes
Pengecatan besi plendes dilakukan setelah permukaan besi yang akan
dicat di beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah
bersih, dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan
sesuai dengan rencana dalam gambar kerja.
 Anchor 12 mm
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Pasang Rangka Atap Hollow
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar bentuk sesuai
dengan yang telah direncanakan. Pada tahap pemasangan rangka atap
memperhatikan posisi sambungan maupun tumpuan nantinya . ini
dimungkinkan untuk efisiensi dan kekuatan rangka itu sendiri.juga
memperhatikan posisi tegak maupun cremonanya, sedangkan pada saat
perakitannya dengan menggunakan mesin bor dan baut drilling baja .
 Pas. Atap Baru Polycarbond gelombang
Setelah Rangka terpasang dengan rapi dan kuat selanjutnya dipasang atap
polycarbonate gelombang dengan menggunakan mesin bor dan baut
drilling baja. Diperhatikan juga tarikan benang untuk mendapatkan hasil
yang bagus dan lurus.

RENOVASI 4

(PAGAR JALUR SIRKULASI KE BELAKANG)


 Galian pondasi
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Timbunan tanah kembali dipadatkan
Pengurugan tanah kembali dilakukan secara manual setelah pemasangan
pondasi hingga sesuai dengan elevasi yang diinginkan mengikuti dengan
rencana dalam gambar kerja. Setelah pengurugan selesai dilanjutkan
dengan pemadatan tanah tersebut.
 Buang galian
Tanah hasil galian atau sisa dari pengurugan disingkirkan dari lokasi
pekerjaan menggunakan pick up.
 Pasir Bawah Pondasi
Pekerjaan urugan pasir untuk bawah pondasi dikerjakan setelah
pekerjaan galian selesai. Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu
dilakukan pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan
elevasai sesuai rencana.
 Rabat Beton Bawah Pondasi
Pekerjaan rabat beton bawah peil dikerjakan setelah pekerjaan pasir
urug selesai. Rabat beton terbuat dari campuran sesuai spektek dan
ketebalan mengikuti gambar rencana dalam gambar kerja.
 Cor Beton Pondasi
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Strauss ø 25
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Cor Beton Kolom
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Pekerjaan Plesteran
 Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 1 Psr dengan tebal 15 mm
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta
tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata
tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada 
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya,
kemudian ratakan sesuia ketebalan yang ditentukan.
 Pekerjaan Acian
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan
acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
 Pekerjaan Pengecatan
Tahap berikutnya dilakukan proses pengecatan dasar atau lebih dikenal
dengan sebutan alkali. Pada proses ini dilakukan sapuan dua lapis
pertama arah horizontal selanjutnya arah vertikal, sapuan cat
menggunakan kuas. Selanjutnya setelah cat dasar kering maka dilakukan
pengecatan cat penutup. Pada proses ini sama dengan sebelumnya , yaitu
dilaksanakan dua kali sapuan secara horizontal dan vertikal untuk
mendapatkan hasil yang merata.
 Pekerjaan Pintu Gerbang garasi + cat besi + acc
Pekerjaan pintu gerbang untuk garasi dikerjakan sesuai dengan rencana
dalam kerja dan difinishing dengan cat besi.
RENOVASI 5 (DINDING MUSHALLA)
 Pekerjaan Bongkar Kusen Lama
Pembongkaran kusen lama dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan
diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
 Bongkar Dinding
Pembongkaran tembok bata sesuai dengan bestek yang berlaku dan
dilakukan dengan cara membongkar bagian atas terlebih dahulu kemudian
bagian bawah. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
 Bongkar Dinding 1/2 Bata
Pembongkaran tembok bata sesuai dengan bestek yang berlaku dan
dilakukan dengan cara membongkar bagian atas terlebih dahulu kemudian
bagian bawah. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
 Pekerjaan plesteran
 Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 1 Psr dengan tebal 15 mm
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta
tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata
tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada 
permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya,
kemudian ratakan sesuia ketebalan yang ditentukan.
 Pekerjaan Acian
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. 
Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi
lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok
dengan menggunakan kertas gosok.
 Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Frame Pintu 15/20
 Besi Tulangan berbagai diameter (dimater sesuai spesifikasi)
dipotong sesuai dengan ukuran dengan menggunakan bar cutter
 Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai
dengan ketentuan bar bending schedule. Untuk sengkang yang
dibengkokan sesuai sudut yang diinginkan maka panjang
pengaitnya adalah 6D.
 Besi Tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan
pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan kawat
bendrat.
 Lalu dilakukan perakitan papan kayu.
 Setelah itu Pengecoran Beton
 Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Frame DInding 15/20
 Besi Tulangan berbagai diameter (dimater sesuai spesifikasi)
dipotong sesuai dengan ukuran dengan menggunakan bar cutter
 Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai
dengan ketentuan bar bending schedule. Untuk sengkang yang
dibengkokan sesuai sudut yang diinginkan maka panjang
pengaitnya adalah 6D.
 Besi Tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan
pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan kawat
bendrat.
 Lalu dilakukan perakitan papan kayu.
 Setelah itu Pengecoran Beton
 Pekerjaan dan Pemasangan Kusen Kayu Jendela Kaca
Pekerjaan kusen sesuai dengan gambar rencana dalam gambar bestek.
Pemasangan kusen dilakukan sesuai gambar rencana setelah pekerjaan
dinding selesai.
 Pekerjaan dan Pemasangan Kusen Kayu Pintu
Pekerjaan kusen sesuai dengan gambar rencana dalam gambar bestek.
Pemasangan kusen dilakukan sesuai gambar rencana setelah pekerjaan
dinding selesai.
 Pekerjaan dan Pemasangan Daun Pintu Jati
Pekerjaan daun pintu dari kayu jati dilakukan dengan menyatukan engsel
yang berada pada kusen dengan daun pintu sesuai dengan gambar
rencana dalam gambar bestek. Pemasangan daun pintu dilakukan sesuai
gambar rencana setelah pekerjaan dinding selesai.
 Pekerjaan dan Pemasangan GRC Cutting
Pekerjaan dan pemasangan grc cutting sesuai dengan gambar rencana
dalam gambar bestek.
 Pekerjaan Tali Air Dinding
Pekerjaan tali air dinding dilakukan setelah pemasangan kusen dan daun
pintu/jendela selesai sesuai dengan gambar rencana dalam gambar
bestek.
 Pekerjaan Kaca Jendela t = 5 mm
Pemasangan kaca bening dengan tebal 5mm untuk daun pintu dilakukan
dilokasi workshop bersamaan dengan perakitan. Pengangkutan dan
pemasangan dilakukan dengan hati2 menggunakan alat pengakat kaca
(kop) agar aman dan tepat.
 Pekerjaan Kaca BovenLight t = 5mm
Pemasangan kaca bening dengan tebal 5mm untuk daun pintu dilakukan
dilokasi workshop bersamaan dengan perakitan. Pengangkutan dan
pemasangan dilakukan dengan hati2 menggunakan alat pengakat kaca
(kop) agar aman dan tepat.
 Pekerjaan Lock Case
Pemasangan lock case pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis pintu
yang dipakai. Penempatan lock case disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan Pemasangan Handle Pintu
Pemasangan handle pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis pintu
yang dipakai. Penempatan handle disesuaikan dengan gambar rencana.
 Pekerjaan Engsel
Pemasangan engsel pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis pintu
yang dipakai. Penempatan engsel dan arah bukaan pintu disesuaikan
dengan gambar rencana
 Pekerjaan Slot/Grendel
Pemasangan slot/Grendel pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis
pintu yang dipakai. Penempatan slot disesuaikan dengan gambar rencana.
 Cat GRC Cutting
Tahap berikutnya dilakukan proses pengecatan dasar atau lebih dikenal
dengan sebutan alkali. Pada proses ini dilakukan sapuan dua lapis
pertama arah horizontal selanjutnya arah vertikal, sapuan cat
menggunakan kuas. Selanjutnya setelah cat dasar kering maka dilakukan
pengecatan cat penutup. Pada proses ini sama dengan sebelumnya , yaitu
dilaksanakan dua kali sapuan secara horizontal dan vertikal untuk
mendapatkan hasil yang merata.
 Cat Dinding Baru
Sebelum pengecatan dinding dilakukan, maka permukaan dinding harus
bersih dari debu dan dan kotoran serta melapisi dinding menggunakan
plamir terlebih dahulu. Permukaan dinding diplamir dan digosok
kemudian dilapisi lagi dengan cat dasar dan diakhiri dengan menggunakan
cat penutup. pengecatan menggunakan roll dan kuas sesuai dengan
kebutuhan dan jangkauan bekerja.
 Pekerjaan finishing woodstain kusen pintu
Pekerjaan finishing woodstain kusen dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting
warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi
sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
 Pekerjaan finishing woodstain kusen jendela
Pekerjaan finishing woodstain kusen dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting
warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi
sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
 Pekerjaan finishing woodstain pintu
Pekerjaan finishing woodstain kusen dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting
warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi
sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.

RENOVASI 6 (TEMPAT WUDHU dan DAPUR)


 Bongkar Keramik
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Galian Tanah
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Pasir bawah rabat
Pekerjaan urugan pasir untuk bawah rabat dikerjakan setelah pekerjaan
galian selesai. Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu dilakukan
pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai
sesuai rencana.
 Rabat beton
Pekerjaan rabat beton bawah peil dikerjakan setelah pekerjaan pasir
urug selesai. Rabat beton terbuat dari campuran sesuai spektek dan
ketebalan mengikuti gambar rencana dalam gambar kerja.
 Pekerjaan pipa besi gas lpg
Pekerjaan pipa besi untuk lpg dilakukan sesuai prosedur dan mengikuti
dalam gambar rencana.
 Pekerjaan selang gas lpg
Pekerjaan pemasangan selang gas untuk lpg dilakukan sesuai prosedur
yang dipasang untuk menyambungkan antara pipa besi dengan gas lpg
 Urug galian kembali
Pengurugan tanah kembali dilakukan secara manual setelah pemasangan
pondasi hingga sesuai dengan elevasi yang diinginkan mengikuti dengan
rencana dalam gambar kerja. Setelah pengurugan selesai dilanjutkan
dengan pemadatan tanah tersebut.
 Pasir bawah keramik
Pekerjaan urugan pasir untuk bawah keramik dikerjakan setelah
pekerjaan pondasi selesai. Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih
dahulu dilakukan pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang
rata dan elevasai sesuai rencana.
 Pekerjaan keramik
Lantai yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , setelah lantai diurug dengan pasir urug dan disiram
dengan air. Tahap selanjutnya perataan adonan spesi yang telah
disiapkan dengan agregat yang telah ditentukan, adonan spesi diratakan
dengan menggunakan trowel dan sipatan almunium untuk mendapatkan
bidang yang rata, setelah itu mulai ditata granit yang telah dipersiapkan
dengan memperhatikan jarak antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk
selalu membersihkan permukaan keramik dengan kain halus yang bersih
dan lembut.
 Pembuatan dan pemasangan perbaikan kitchen set
Pemasangan kitchen set disesuaikan dengan gambar kerja dan difinishing.
Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan keramik selesai.
 Pemasangan cooker hood + instalasi
Pemasangan cooker hood beserta instalasinya disesuaikan dengan gambar
kerja . Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan kitchen set selesai.
 Pemasangan Exhaust Fan Plafon + instalasi
Pemasangan exhaust fan plafond beserta instalasinya disesuaikan dengan
gambar kerja . Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan kitchen set
selesai.
 Box gas LPG
Pemasangan box gas lpg disesuaikan dengan gambar kerja dan
menuyesaikan dengan ukuran gas lpg. Pemasangan dilakukan setelah
pekerjaan kitchen set selesai.
 Bongkar keramik lantai tempat wudhu
Pembongkaran keramik lantai tempat wudhu dilakukan sesuai bestek
yang berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa
bodem dan linggis sesuai dengan kondisi lapangan.
 Bongkar keramik dinding tempat wudhu
Pembongkaran keramik dinding tempat wudhu dilakukan sesuai bestek
yang berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa
bodem dan linggis sesuai dengan kondisi lapangan.
 Pasir urug
Pekerjaan urugan pasir dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai.
Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu dilakukan pengaturan
level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai sesuai
rencana.
 Pemasangan keramik lantai baru
Lantai yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , setelah lantai diurug dengan pasir urug dan disiram
dengan air. Tahap selanjutnya perataan adonan spesi yang telah
disiapkan dengan agregat yang telah ditentukan, adonan spesi diratakan
dengan menggunakan trowel dan sipatan almunium untuk mendapatkan
bidang yang rata, setelah itu mulai ditata granit yang telah dipersiapkan
dengan memperhatikan jarak antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk
selalu membersihkan permukaan keramik dengan kain halus yang bersih
dan lembut.
 Pemasangan keramik dinding baru
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan, adonan spesi diratakan dengan menggunakan trowel
dan sipatan almunium untuk mendapatkan bidang yang rata, setelah itu
mulai ditata granit yang telah dipersiapkan dengan memperhatikan jarak
antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk selalu membersihkan
permukaan keramik dengan kain halus yang bersih dan lembut.

RENOVASI 7 (KAMAR MANDI)


1. Kamar Mandi Belakang (Tempat Wudlu)
 Bongkar keramik lantai
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Bongkar keramik dinding
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Bongkar closet lama
Pembongkaran closet dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Pasir urug
Pekerjaan urugan pasir dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai.
Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu dilakukan pengaturan
level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai sesuai
rencana.
 Pasang kloset jongkok flushing baru (set + jet spray) + pemipaan +
acc
Pemasangan kloset jongkok flushing baru beserta pemipaan dipasang
pada kamar mandi dengan mengacu pada gambar kerja dan peralatan
yang digunakan disesuaikan dengan kondisi pada lapangan.
 Pasang pipa untuk jetshower dan kloset 1” + acc
Pekerjaan Pipa 1” untuk jetshower dan kloset dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan disesuaikan pemasangannya pada kondisi yang terdapat
pada lapangan. Dan untuk pemasangannya harus diperhatikan pergerakan
air pada pipa tersebut agar tidak menimbulkan masalah saat sudah
dipasang.
 Pemasangan keramik lantai baru
Lantai yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , setelah lantai diurug dengan pasir urug dan disiram
dengan air. Tahap selanjutnya perataan adonan spesi yang telah
disiapkan dengan agregat yang telah ditentukan, adonan spesi diratakan
dengan menggunakan trowel dan sipatan almunium untuk mendapatkan
bidang yang rata, setelah itu mulai ditata granit yang telah dipersiapkan
dengan memperhatikan jarak antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk
selalu membersihkan permukaan keramik dengan kain halus yang bersih
dan lembut.
 Pemasangan keramik dinding baru
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , adonan spesi diratakan dengan menggunakan trowel
dan sipatan almunium untuk mendapatkan bidang yang rata, setelah itu
mulai ditata granit yang telah dipersiapkan dengan memperhatikan jarak
antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk selalu membersihkan
permukaan keramik dengan kain halus yang bersih dan lembut.

2. Kamar Mandi Tengah (Sebelah Kamar Anak)


 Bongkar keramik lantai
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Bongkar keramik dinding
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Pasir Urug
Pekerjaan urugan pasir dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai.
Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu dilakukan pengaturan
level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai sesuai
rencana.
 Pemasangan keramik lantai baru
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , setelah lantai diurug dengan pasir urug dan disiram
dengan air. Tahap selanjutnya perataan adonan spesi yang telah
disiapkan dengan agregat yang telah ditentukan, adonan spesi diratakan
dengan menggunakan trowel dan sipatan almunium untuk mendapatkan
bidang yang rata, setelah itu mulai ditata granit yang telah dipersiapkan
dengan memperhatikan jarak antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk
selalu membersihkan permukaan keramik dengan kain halus yang bersih
dan lembut.
 Pemasangan keramik dinding baru
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , adonan spesi diratakan dengan menggunakan trowel
dan sipatan almunium untuk mendapatkan bidang yang rata, setelah itu
mulai ditata granit yang telah dipersiapkan dengan memperhatikan jarak
antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk selalu membersihkan
permukaan keramik dengan kain halus yang bersih dan lembut.

3. Kamar Mandi Ruang Kerja


 Bongkar keramik lantai
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Bongkar keramik dinding
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Pasir Urug
Pekerjaan urugan pasir dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai.
Sebelum dilakukan pengurugan, terlebih dahulu dilakukan pengaturan
level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai sesuai
rencana.
 Pemasangan keramik lantai baru
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan , setelah lantai diurug dengan pasir urug dan disiram
dengan air. Tahap selanjutnya perataan adonan spesi yang telah
disiapkan dengan agregat yang telah ditentukan, adonan spesi diratakan
dengan menggunakan trowel dan sipatan almunium untuk mendapatkan
bidang yang rata, setelah itu mulai ditata granit yang telah dipersiapkan
dengan memperhatikan jarak antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk
selalu membersihkan permukaan keramik dengan kain halus yang bersih
dan lembut.
 Pemasangan keramik dinding baru
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan, adonan spesi diratakan dengan menggunakan trowel
dan sipatan almunium untuk mendapatkan bidang yang rata, setelah itu
mulai ditata granit yang telah dipersiapkan dengan memperhatikan jarak
antar granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk selalu membersihkan
permukaan keramik dengan kain halus yang bersih dan lembut.

RENOVASI 8 (ATAP TANDON)


 Bongkaran atap tandon dengan rangka
Pembongkaran atap tendon beserta rangkanya dilakukan sesuai bestek
yang berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Pemasangan atap dan rangka kembali
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar bentuk sesuai
dengan yang telah direncanakan. Pada tahap pemasangan rangka atap
memperhatikan posisi sambungan maupun tumpuan nantinya . ini
dimungkinkan untuk efisiensi dan kekuatan rangka itu sendiri.juga
memperhatikan posisi tegak maupun cremonanya, sedangkan pada saat
perakitannya dengan menggunakan mesin bor dan baut drilling baja .
 Penambahan tinggi, besi 40.40.1,4 mm (Sket)
Penambahan tinggi disesuaikan dengan rencan dalam gambar bestek.
 Galvalum gelombang penutup samping
Setelah Rangka terpasang dengan rapi dan kuat selanjutnya dipasang atap
galvalum gelombang. Diperhatikan juga tarikan benang untuk
mendapatkan hasil yang bagus dan lurus.
 Kawat harmonica
Pemasangan kawat harmonika dilakukan sesuai dalam rencana gambar
bestek.
 Cat besi
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.

RENOVASI 9 (DINDING SISI BARAT)


1. Dinding Sisi Luar
 Bongkar Pas. Batu Bata
Pembongkaran tembok bata sesuai dengan bestek yang berlaku dan
dilakukan dengan cara membongkar bagian atas terlebih dahulu kemudian
bagian bawah. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
 Bongkar Pas. Batu kali lama
Pembongkaran pas batu kali lama sesuai dengan bestek yang berlaku dan
dilakukan dengan cara membongkar bagian atas terlebih dahulu kemudian
bagian bawah. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
 Galian Tanah
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Pengecoran Beton Bertulang Dinding
Pengecoran beton dilakukan jika pembesian sudah dilakukan dan dan
sudah terpasang papan bekisting. Pengadukan dilakukan dengan alat
molen. Pengecoran beton bertulang dinding mengacu pada rencana
dalam gambar kerja.
 Pengecoran Beton Bertulang Lantai
Pengecoran beton dilakukan jika pembesian sudah dilakukan dan dan
sudah terpasang papan bekisting. Pengadukan dilakukan dengan alat
molen. Pengecoran beton bertulang lantai mengacu pada rencana dalam
gambar kerja.
 Pas. Pondasi Batu Kali
 Pasangan pondasi adalah dari batu kali, dengan ukuran pondasi sesuai
dengan gambar rencana pondasi dengan  bagian  bawah  pondasi
dipasang batu kosong atau aanstamping setebal 20 cm dengan sela-
selanya disisi  pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk
hingga padat dan rata.
 Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang
cocok padatnya.
 Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada
perekat diantaranya hinga rapat.
 Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk
kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang
muncul diatasnya minimal 75 cm.
 Pas. Batu Bata
 Pasangan bata dengan menggunakan adukan 1PC : 3Psr.
 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh,
agar air semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan
mengakibatkan adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata
cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking
dengan menggunakan perekat adukan.
 Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
 Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap
ketinggian 1 m.
 Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah
kolom praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan
pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.
2. Dinding Sisi Dalam
a. Dinding Beton
 Bongkar Keramik
Pembongkaran keramik dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kondisi lapangan.
 Kupas Plesteran
Bidang yang akan dicat terlebih dahulu dikerok atau dikikis dengan
menggunakan kapi. Setelah itu digosok dengan kertas gosok.
 Galian Rabatan
Pekerjaan galian dilakukan secara manual dengan tempat dan kedalaman
sesuai rencana dalam gambar kerja. Alat yang digunakan cankul maupun
sekop atau sesuai dengan keadaan di lapangan.
 Buang Galian
Tanah hasil galian disingkirkan dari lokasi pekerjaan menggunakan pick
up.
 Urugan Pasir
Pekerjaan urugan pasir untuk bak control dikerjakan setelah pekerjaan
galian selesai. Sebelum dilakukan pengurugan terlebih dahulu dilakukan
pengaturan level untuk mendapatkan permukaan yang rata dan elevasai
sesuai rencana.
 Pekerjaan Beton bertulang lantai
Pengecoran beton dilakukan jika pembesian sudah dilakukan dan dan
sudah terpasang papan bekisting. Pengadukan dilakukan dengan alat
molen. Pengecoran beton bertulang lantai mengacu pada rencana dalam
gambar kerja.
 Pekerjaan Beton bertulang dinding
Pengecoran beton dilakukan jika pembesian sudah dilakukan dan dan
sudah terpasang papan bekisting. Pengadukan dilakukan dengan alat
molen. Pengecoran beton bertulang dinding mengacu pada rencana
dalam gambar kerja.
 Stop Kontak
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan

b. Pekerjaan Keramik Dinding


 Pekerjaan Persiapan dan Pembersihan Dinding
Pembersihan dinding dari debu maupun kotoran menggunakan amplas.
Dinding yang dibersihkan merupakan dinding yang akan dipasang keramik
sesuai dengan rencana dalam gambar.
 Pekerjaan Pemasangan Keramik Dinding Polos
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan, adonan spesi diratakan dengan menggunakan trowel dan
sipatan almunium untuk mendapatkan bidang yang rata, setelah itu mulai
ditata granit yang telah dipersiapkan dengan memperhatikan jarak antar
granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk selalu membersihkan permukaan
keramik dengan kain halus yang bersih dan lembut.
 Pekerjaan Keramik Dinding Ruang Kerja
Dinding yang akan dipasang keramik dibersihkan dari benda benda yang
tidak diperlukan, adonan spesi diratakan dengan menggunakan trowel dan
sipatan almunium untuk mendapatkan bidang yang rata, setelah itu mulai
ditata granit yang telah dipersiapkan dengan memperhatikan jarak antar
granit ( spasi nat). Tidak lupa untuk selalu membersihkan permukaan
keramik dengan kain halus yang bersih dan lembut.

RENOVASI 10

(RUANG KELUARGA & RUANG TAMU)


1. Pekerjaan Catwalk Utilitas Ruang Tamu
 Bongkaran Plafond Ruang Tamu
Pembongkaran plafond dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan.
 Besi Siku 40.40.1,4mm jalur utilitas
Besi Siku 40.40.1,4 mm dipasang dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Pekerjaan cat besi
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Besi Hollow 50.100.1,6mm (Sketmat) jalur utilitas
Besi Hollow 50.100.1,6 mm dirangkai dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Pekerjaan Cat Besi
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Anchor
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Plendes 6mm
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Cor Tumpuan jalur utilitas
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Besi Hollow 40.40.1,4mm Sket (tangga)
Besi Hollow 40.40.1,4 mm dirangkai dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Cat besi hollow
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Dynabot ø16
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Plendes 6 mm
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.

2. Pekerjaan Catwalk Utilitas Ruang Keluarga


 Bongkaran Plafond Ruang Keluarga dan Ruang Tamu
Pembongkaran plafond dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan diawasi
oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan.
 Besi siku 40.40.4mm jalur utilitas
Besi Siku 40.40.1,4 mm dipasang dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Pekerjaan cat besi
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Besi Hollow 40.40.1,4mm (Sketmat) jalur utilitas
Besi Siku 40.40.1,4 mm dipasang dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Pekerjaan cat besi
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Besi Hollow 50.100.1,6mm (Sketmat) jalur utilitas
Besi Siku 50.100.1,6 mm dipasang dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Pekerjaan cat besi
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Anchor
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Plendes 6 mm
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Cor Tumpuan Jalur Utilitas
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
 Besi Hollow 40.40.1,4mm Sket (Tangga)
Besi Siku 40.40.1,4 mm dipasang dengan dimensi sesuai bestek yang
berlaku dan diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan sesuai dengan
kondisi lapangan.
 Cat besi hollow
Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi yang akan dicat di
beri primer untuk menghilangkan kotoran maupun karat. Setelah bersih,
dilapisi dengan medium coat dan cat akhir. Pengecatan dilakukan sesuai
dengan rencana dalam gambar kerja.
 Dynabolt ø16
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
 Plendes 6mm
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar penempatan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
3. Pekerjaan Plafond Ruang Tamu
 Pemasangan plafond drop ceiling
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar bentuk sesuai
dengan yang telah direncanakankan. Pemotongan rangka memperhatikan
setiap ukuran dan sambungan pada partisi sesuai dengan gambar yang
sudah tertera.
 Pekerjaan pasang plafond
Pemasangan kalsiboard bisa dilakukan apabila pemasangan rangka telah
selesai dipasang dan pada saat perakitannya menggunakan mesin bor.
 List Plafond tepi Shadow Line/Tali Air
Pemasangan list plafond tepi shadow line/tali air bisa dilakukan apabila
pemasangan plafond telah selesai dipasang.
 Instalaksi Lampu LED
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan
 Instalasi Led Strip Drop Celling
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan.

4. Pekerjaan Plafond Ruang Keluarga


 Pemasangan plafond drop ceiling
Pada pekerjaan ini memperhatikan gambar kerja agar bentuk sesuai
dengan yang telah direncanakankan. Pemotongan rangka memperhatikan
setiap ukuran dan sambungan pada partisi sesuai dengan gambar yang
sudah tertera.
 Pekerjaan pasang plafond
Pemasangan kalsiboard bisa dilakukan apabila pemasangan rangka telah
selesai dipasang dan pada saat perakitannya menggunakan mesin bor.
 List Plafond tepi Shadow Line/Tali Air
Pemasangan list plafond tepi shadow line/tali air bisa dilakukan apabila
pemasangan plafond telah selesai dipasang.
 Instalaksi Lampu LED
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan
 Instalasi Led Strip Drop Celling
Sebelum pemasangan instalasi maka dilakukan pemadaman sementara
untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja. Pemasangan kabel
disertai pipa pvc sepanjang kabel tersebut kemudian dihubungkan antara
saklar dan t doos dengan menggunakan kabel tersebut. Alat yang
digunakan disesuaikan pada lapangan

5. Pekerjan Pintu Utama Ruang Tamu


 Bongkar daun dan kusen pintu serta jendela lama
Pembongkaran kusen lama dilakukan sesuai bestek yang berlaku dan
diawasi oleh pelaksana. Alat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
 Bongkar Dinding 1/2 bata
Pembongkaran tembok bata sesuai dengan bestek yang berlaku dan
dilakukan dengan cara membongkar bagian atas terlebih dahulu kemudian
bagian bawah. Alat yang digunakan berupa bodem dan linggis sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
 Pekerjaan kusen baru dan pemasangan
Pekerjaan kusen sesuai dengan gambar rencana dalam gambar bestek.
Pemasangan kusen dilakukan sesuai gambar rencana setelah pekerjaan
dinding selesai.
 Pekerjaan Dinding 1/2 bata
 Pasangan bata dengan menggunakan adukan 1PC : 6Psr.
 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh,
agar air semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan
mengakibatkan adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata
cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking
dengan menggunakan perekat adukan.
 Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
 Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap
ketinggian 1 m.
 Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah
kolom praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan
pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.
 Pekerjaan daun pintu baru dan pemasangan
Pekerjaan daun pintu dilakukan dengan menyatukan engsel yang berada
pada kusen dengan daun pintu sesuai dengan gambar rencana dalam
gambar bestek. Pemasangan daun pintu dilakukan sesuai gambar rencana
setelah pekerjaan dinding selesai.
 Pekerjaan slimar daun jendela baru dan pemasangan (jendela kaca
Pekerjaan slimar daun jendela dilakukan dengan menyatukan engsel yang
berada pada kusen dengan daun jendela sesuai dengan gambar rencana
dalam gambar bestek. Pemasangan daun jendela dilakukan sesuai gambar
rencana setelah pekerjaan dinding selesai dan dilanjutkan dengan
pemasangan kaca.
 Pekerjaan jendela solid
Pekerjaan jendela solid dilakukan dengan menyatukan engsel yang
berada pada kusen dengan daun jendela sesuai dengan gambar rencana
dalam gambar bestek. Pemasangan daun jendela dilakukan sesuai gambar
rencana setelah pekerjaan dinding selesai dan dilanjutkan dengan
pemasangan kaca.
 Kaca jendela 5mm
Pemasangan kaca bening dengan tebal 5mm untuk daun pintu dilakukan
dilokasi workshop bersamaan dengan perakitan. Pengangkutan dan
pemasangan dilakukan dengan hati2 menggunakan alat pengakat kaca
(kop) agar aman dan tepat.
 Pekerjaan gebyokan baru dan pemasangan 1
Pekerjaan gebyokan dikerjakan dilokasi sesuai dengan gambar rencana.
Penempatan gebyokan disesuaikan dengan gambar rencana.
 Pekerjaan profil hias atas kusen (kusen)
Pekerjaan profil hias atas kusen disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan profil hias atas (plafond)
Pekerjaan profil hias atas plafond disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan motif hias Gipsum atas (bawah plafond)
Pekerjaan profil hias atas plafond disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan profil vertical kolom
Pekerjaan profil vertical kolom disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan profil vertical kolom pintu
Pekerjaan profil vertical kolom disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan pemasangan handle pintu
Pemasangan handle pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis pintu
yang dipakai. Penempatan handle disesuaikan dengan gambar rencana.
 Lock case pintu
Pemasangan lock case pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis pintu
yang dipakai. Penempatan lock case disesuaikan dengan gambar rencana .
 Pekerjaan engsel pintu
Pemasangan engsel pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis pintu
yang dipakai. Penempatan engsel dan arah bukaan pintu disesuaikan
dengan gambar rencana
 Pekerjaan slot/Grendel pintu
Pemasangan slot/Grendel pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis
pintu yang dipakai. Penempatan slot disesuaikan dengan gambar rencana.
 Pekerjaan finishing woodstain kusen pintu dan jendela
Pekerjaan finishing woodstain kusen pintu dan jendela dilakukan setelah
pengamplasan kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer
lakukan setting warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang
berfungsi sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
 Pekerjaan finishing woodstain pintu
Pekerjaan finishing woodstain pintu dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting
warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi
sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
 Pekerjaan finishing woodstain jendela
Pekerjaan finishing woodstain jendela dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting
warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi
sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
 Pekerjaan finishing woodstain gebyokan
Pekerjaan finishing woodstain gebyokan dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting
warna, dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi
sebagai pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
 Pekerjaan cat dinding baru
Sebelum pengecatan dinding dilakukan, maka permukaan dinding harus
bersih dari debu dan dan kotoran serta melapisi dinding menggunakan
plamir terlebih dahulu. Permukaan dinding diplamir dan digosok
kemudian dilapisi lagi dengan cat dasar dan diakhiri dengan menggunakan
cat penutup. pengecatan menggunakan roll dan kuas sesuai dengan
kebutuhan dan jangkauan bekerja.
6. Pekerjaan Pengecatan Dinding
 Pekerjaan membersihkan dinding ruang keluarga
Pembersihan dinding dari debu maupun kotoran menggunakan amplas.
Dinding yang dibersihkan merupakan dinding yang akan dipasang keramik
sesuai dengan rencana dalam gambar.
 Pengecatan dinding ruang keluarga
Sebelum pengecatan dinding dilakukan, maka permukaan dinding harus
bersih dari debu dan dan kotoran serta melapisi dinding menggunakan
plamir terlebih dahulu. Permukaan dinding diplamir dan digosok
kemudian dilapisi lagi dengan cat dasar dan diakhiri dengan menggunakan
cat penutup. pengecatan menggunakan roll dan kuas sesuai dengan
kebutuhan dan jangkauan bekerja.
 Pembersihan dinding ruang tamu
Pembersihan dinding dari debu maupun kotoran menggunakan amplas.
Dinding yang dibersihkan merupakan dinding yang akan dipasang keramik
sesuai dengan rencana dalam gambar.
 Pengecatan dinding ruang tamu
Sebelum pengecatan dinding dilakukan, maka permukaan dinding harus
bersih dari debu dan dan kotoran serta melapisi dinding menggunakan
plamir terlebih dahulu. Permukaan dinding diplamir dan digosok
kemudian dilapisi lagi dengan cat dasar dan diakhiri dengan menggunakan
cat penutup. pengecatan menggunakan roll dan kuas sesuai dengan
kebutuhan dan jangkauan bekerja.
 Pengecatan plafond ruang keluarga dan ruang tamu
Sebelum pengecatan plafond dilakukan, maka permukaan plafond harus
bersih dari debu dan dan kotoran serta melapisi dinding menggunakan
plamir terlebih dahulu. Permukaan plafond diplamir dan digosok
kemudian dilapisi lagi dengan cat dasar dan diakhiri dengan menggunakan
cat penutup. pengecatan menggunakan roll dan kuas sesuai dengan
kebutuhan dan jangkauan bekerja.

LAIN-LAIN
1. Mengganti handle Pintu Kupu Tarung
Pemasangan handle pintu pengganti untuk pintu kupu tarung dikerjakan
dilokasi pekerjaan. Penempatan handle disesuaikan dengan gambar rencana .
2. Lepas, Serut, Pasang Daun Jendela dan Bouvenlight
Pekerjaan lepas, serut, pasang daun jendela dan bouvenlight sesuai dengan
gambar rencana dalam gambar bestek. Pemasangan kusen dilakukan sesuai
gambar rencana setelah pekerjaan dinding selesai.
3. Cat woodstain bekas serutan
Pekerjaan finishing woodstain bekas serutan dilakukan setelah pengamplasan
kemudian dilapisi cat dasar, Setelah sanding sealer lakukan setting warna,
dan yang terakhir pelapisan cat yang terakhir yang berfungsi sebagai
pelindung warna setting dan memberikan tingkat gloss.
4. Kaitan angin jendela
Pemasangan kaitan angina jendela dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis
jendela yang dipakai. Penempatan kaitan angin jendela disesuaikan dengan
gambar rencana.
5. Slot/Grendel jendela
Pemasangan slot/Grendel pintu dikerjakan dilokasi sesuai dengan jenis
jendela yang dipakai. Penempatan slot disesuaikan dengan gambar rencana.
6. Pindah Lokasi Keran depan Ruang Jaga (Pipa AW dan kran)
Pemindahan lokasi keran depan ruang jaga beserta pipa aw dilakukan sesuai
dengan tempat yang direncanakan dalam gambar rencana.
7. Meja set tambahan Ruang Keluarga
Pekerjaan pemotongan dan perakitan meja set tambahan sesuai dengan
gambar kerja dan dikerjakan di workshop agar tidak terganggu dengan
pekerjaan yang lain. Pengangkutan hasil perakitan diangkut dengan pickup
dan dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi cacat produk . Pemasangan
dilokasi disesuaikan dengan rencana gedung mengacu pada gambar kerja.

Anda mungkin juga menyukai