Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN MESIN

“Automatic Roasting Machine”

Diusulkan oleh:
Ibnu Yendri 1701012015 3B
Mhd Ikhsan Muzzaki 1701012016 3B
Surya Erdiansyah 1701012017 3B
Meisya Primadita 1701012019 3B

POLITEKNIK NEGERI PADANG


PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan perancangan ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing, Orang tua,


teman sekelompok dan semua pihak yang ikut membantu penulis dalam proses
pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis mengalami berbagai kesulitan.


Kesulitan tersebut menjadi rintangan yang menghalangi penulis untuk
menyelesaikan laporan ini. Namun berkat bantuan, arahan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat teratasi. Selain
itu, penulis juga mengharapkan apresiasi dari pembaca baik berupa saran maupun
kritik. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Padang, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 1
1.4 Batasan Masalah 2
1.5 Metode Pengambilan Data 2
1.6 Sistematika Penulisan 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Metoda Pemanggangan 3
2.2 Bahan Bakar Arang 3
2.3 Mekanisme Auto Roasting Machine 3
2.4 Motor Listrik 4
2.5 Roda Gigi Cacing 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 6
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 6
3.2 Tahapan Pelaksanaan 6
3.3 Studi 7
3.4 Proses Design/Perancangan 7
3.5 Pembuatan 7
3.6 Uji Coba 7
3.7 Pembuatan Laporan Akhi dan Artikel Ilmiah 7
BAB 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 8
4.1 Desain Alat 8
4.2 Perhitungan 8
4.3 Pemilihan Bahan 9
4.4 Perkiraan Biaya 12
BAB 5. PENUTUP 12
5.1 Kesimpulan 13
5.2 Saran 13
KESIMPULAN 14

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Anggaran Biaya 8
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan 8

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Auto Roasting Machine 2
Gambar 2. Tungku Pembakaran 3
Gambar 3. Gerakan Rotasi 4
Gambar 4. Gerakan Rotasi diubah jadi Translasi 4
Gambar 5. Motor Listrik 5
Gambar 6. Roda Gigi Cacing 5
Gambar 7. Diagram alir tahapan pelaksanaan 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menu makanan bakar sudah menjadi menu favorit dikalangan masyarakat


Indonesia. Sehingga banyak bermunculan restoran dan rumah makan yang
membuat menu spesifik makanan bakar, seperti pondok ikan bakar, rumah makan
spesifik ayam bakar, dan lain-lain. Tempat makan ini akan dipenuhi oleh
masyarakat, sehingga mereka akan memproduksi menu makanan bakar dalam
skala yang besar.

Berproduksi dengan skala besar akan menimbulkan berbagai permasalahan


seperti butuh tenaga kerja banyak untuk membuat menu makanan bakar, yang
membuat biaya operasional untuk upah pekerja juga harus besar. Pekerja harus
bolak-balik dalam memenuhi pesanan, sehingga menguras banyak tenaga.
Masakan tidak matang merata karena dibuat dalam keadaan yang terburu-buru.
Dengan berbagai permasalahan yang terjadi timbul ide untuk menciptakan
AuRoMa (Auto Roasting Machine).

Auto Roasting machine adalah mesin pemanggang yang memutar bolak-


balik panggangan hingga matang secara otomatis. Semua terkontrol hingga
masakan matang dan alarm akan berbunyi sebagai alat komanikasi antara mesin
dan pekerja. Sehingga dengan mesin ini, pekerja dapat bekerja tanpa harus
menunggu dan semua pekerjaan bisa dikerjakan secara bersamaan. Alat ini
menggunakan bara dan arang dari tungku pemanggang. Karena menu makanan
bakar dapat mempunyai aroma dan cita rasa yang khas menu makanan bakar yang
disukai oleh konsumen.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari praktikum yang penulis lakukan adalah:


a) Salah satu syarat dalam menyelesaikan mata pelajaran produktif di Politeknik
Negeri Padang yaitu Perancangan Mesin
b) Mengetahui mesin yang berguna untuk masyarakat sekitar.
c) Menciptakan mesin pemanggang otomatis yang dapat berkerja memutar secara
kontiniu
d) Mengetahui Mekanisme gerakan poros memutar dan poros eksentrik.

1.3 Manfaat

Dengan dilakukannya penelitian ini penulis mengharapkan agar dapat


memberikan pengetahuan bagi penulis sendiri, memberikan tambahan informasi
kepada masyarakat tentang mesin pemanggang otomatis, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dalam membuat panggangan.

1
1.4 Batasan Masalah

Dalam perencanaan alat ini, batasan-batasan mengenai ruang lingkup


penulisan yaitu design kontruksi, perhitungan gaya-gaya yang bekerja, Pemilihan
bahan, dan perkiraan biaya produksi secara kasar dari automatic roasting machine
pembuat dudukan penyangga jendela rumah.

1.5 Metode Pengambilan Data

a. Metode Bimbingan
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan pengarahan dari Dosen
Pembimbing dalam penyusunan sistematik laporan tugas akhir dan bentuk yang
baik sertakoreksi dan masukan materi selama proses pembuatan dan penyusunan
tugas akhir.

b. Studi Kepustakaan
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
topik Tugas Akhir yang dapat diambil dari literatur dan digunakan sebagai
referensi.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan tugas akhir ini dan agar mudah
dimengerti, maka Penulis mencoba untuk menguraikan pembahasan-pembahasan
tugas akhir ini dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, pembatasan masalah, tujuan
penulisan Tugas Akhir, metode penyusunan dan sistematika penyusunan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan automatic roasting
machine. Sehingga pembahasan dalam tugas akhir ini bisa merujuk pada
teori-teori yang telah dipaparkan.
BAB III METODE PEMBUATAN
Berisi tentang tempat dan waktu pelaksanaan, serta tahapan dari
pelaksanaan.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang design, perhitungan dan gaya-gaya yang bekerja, pemilihan
bahan dan perkiraan biaya.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari perencanaan auto roasting machine dan beberapa
saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Metoda pemanggangan


- Tungku panggangan merupakan alat pembakaran berbahan bakar dari
biomasa padat kayu yang telah diproses menjadi arang. Macam-macam
alat panggangan arang biasanya masih mengandalkan dengan sistem
pengoprasian manual dengan penggunaan kipas dan dengan pengipas yang
digerakan manual. Kelemahan panggangan ini adalah sisa abu yang akan
mengakibatkan bahan makanan menjadi kotor, kesulitan dalam
menyalakan arang, sulit menstabilkan panas dan tidak dapat menetukan
konsumsi bahan bakar. Akibatnya adalah efisiensi pengoprasian rendah.
Gambar 2 adalah contoh alat panggangan yang menggunakan kipas.

Gambar 2. Alat pemanggang dengan kipas

- Oven microwave adalah peralatan masak elektronik yang menghasilkan


gelombang elektronik kecil (mikro) untuk memanaskan makanan. Radiasi
gelombang tersebut akan diserap oleh makanan dalam bentuk panas,
sehingga menyebabkan partikel didalam makanan bergerak dan
menghasilkan lebih banyak energi panas. (hallosehat.com)

2.2 Bahan Bakar Arang


Proses pembuatan arang adalah metode atau teknologi karbonisasi
dengan memanaskan biomassa padat seperti kayu, kulit kayu, bambu, sekam padi,
dan lain-lain pada suhu 400 – 600oC dengan tidak ada sama sekali udara atau
oksigen. Karbonisasi atau pembuatan arang adalah konversi energi dari biomassa
yang tujuan utamanya peningkatan nilai kalor (Yokayama, 2008).

2.3 Mekanisme Auto Roasting Machine


Mekanisme merupakan suatu rangkaian batang penghubung (linkage),
salah satu batang ditahan tetap dan satu batang yang lain digerakkan, maka
gerakan batang yang lain dapat diperkirakan. Menurut George H Martin, et all
1984, bahwa, “Suatu mekanisme atau rangkaian batang penghubung adalah suatu
rangkaian kinematis terbatas”. Rangkain kinematis terbatas atau yang dibatasi
adalah sebuah rangkaian dari batang penghubung tetap, dan gerakan dari
sembarang batang penghubung yang lain ke posisinya yang baru akan

3
menyebabkan setiap batang penghubung yang lain bergerak ke posisi-posisi
tertentu yang telah diramalkan”. Kajian tentang mekanisme menjadi hal yang
sangat penting untuk menghasilkan kerja sebuah konstruksi, atau mesin yang
efektif mudah pengendaliannya, dalam melakukan sebuah inovasi berupa
teknologi yang dibutuhkan.
Auto Roasting Machine merupakan mesin yang menggabung antara
mekanisme gerakan rotasi untuk membolak balik makanannya dan mekanisme
gerakan translasi untuk menaik-turunkan tungku panggangannya. Tungku
panggangan akan bergerak naik agar lebih dekat dengan makanan saat proses
pemanggangan, dan tungku akan bergerak turun saat pemutar ayam membalik
makanannya.
Gerak rotasi merupakan gerak suatu benda atau komponen konstruksi
dengan bentuk lintasan berupa lingkaran terhadap sebuah titik pusat, seperti yang
terlihat pada gambar 3. Sedangkan, Gerak translasi merupakan gerak dari suatu
benda dengan bentuk dan lintasan yang sama disetiap titiknya, dapat berupa
vertikal atau horisontal. Sebuah benda dapat dikatakan melakukan gerak translasi
(pergeseran) apabila setiap titik yang ditempuh berupa garis lurus. Lintasan garis
lurus tersebut dapat berupa garis lurus tunggal atau berulang-ulang, yang bolak
balik. Gambar 4 merupakan contoh gerak rotasi yang dijadikan gerak translasi.

Gambar 3. Gerak rotasi Gambar 4. Gerak rotasi dirubah jadi translasi

2.4 Motor Listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Jenis- jenis motor listrik :
- Motor Listrik DC ( arus searah ), menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
- Motor Listrik AC ( Arus Bolak-Balik ), menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya dengan teratur pada rentang waktu tertentu. Motor
listrik arus bolak-balik mempunyai dua buah bagian dasar listrik, yaitu
stator dan rotor. Stator adalah komponen listrik statis, sedangkan rator
adalah komponen listrik berputar untuk memutar poros motor. Gambar 5
adalah contoh motor listrik beserta komponen-komponennya.

4
Gambar 5. Motor Listrik

2.5 Roda Gigi Cacing

Roda gigi cacing ialah suatu elemen transmisi yang dapat meneruskan
daya dan putaran pada poros dengan sumbu yang bersilangan. Roda gigi cacing
mempunyai gigi yang dipotong menyudut seperti pada roda gigi helik dan
dipasangkan dengan ulir yang dinamakan ulir cacing. Penggunaan roda gigi ini
biasanya untuk mereduksi kecepatan, roda gigi ini dalam operasionalnya akan
“mengunci sendiri” sehingga tidak dapat diputar pada arah yang berlawanan.
Keuntungan dari roda gigi ini adalah dengan memberikan input minimal dapat
dihasilkan output dengan kekuatan maksimal. Roda gigi ini biasanya digunakan
untuk kecepatan-kecepatan tinggi dengan kemampuan mereduksi kecepatan yang
maksimal. (wikipedia).

Pada Auto Roasting mesin untuk metransmisikan daya digunakan roda


cacing yang mengubah gerakan putaran menjadi putaran yang berbeda sumbu.
Untuk pemutar ayam putaran tersebut digunakan untuk memutar panggangan,
sedangkan pada tempat bara putaran dijadikan translasi. Contoh roda gigi cacing
bisa dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Roda gigi cacing

5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Proses pemilihan bahan, desain, perancangan, produksi dan assembly akan
dilaksanakan di kampus Politeknik Negeri Padang. Waktu pelaksanaan di
targetkan pada bulan Desember 2019-Juni 2020.

3.2 Tahapan Pelaksanaan

MULAI

STUDI
- Temperature
- Waktu
- Sistem Kontrol Alarm

PROSES DESIGN

PEMBUATAN

UJI COBA
- Fungsi
- Kelayakan Aplikasi

TIDAK
HASIL

YA

LAPORAN AKHIR DAN ARTIKEL ILMIAH

SELESAI

Gambar 7. Diagram alir tahapan pelaksanaan

6
3.3 Studi
Melakukan studi terhadap temperatur yang harus dicapai saat
pemanggangan suatu makanan hingga mencapai tingkat kemantangan yang pas,
waktu yang dibutuhkan untuk memanggang hingga mencapai kematangan yang
pas dan bagaimana sistem dalam pengontrolan alarm saat kematangan telah
dicapai.

3.4 Proses Design/Perancangan


Merancang Auto Roasting Machine sesuai dengan studi yang telah
dipelajari sebelumnya. Rancangan yang dibutuhkan adalah :
- Pemutar panggangan yang dapat berputar sesuai waktu yang ditentukan
- Tempat bara yang dapat turun naik sesuai waktu yang ditentukan
- Alarm yang berbunyi pada setiap membalikkan pemutar panggangan dan
alarm panjang pertanda makanan sudah mencapat kematangan yang pas.
Setelah semuanya dirancang, barulah alat dapat digambarkan dan ditentukan apa
saja proses dan alat yang dibutuhkan.

3.5 Pembuatan
Proses pembuatan alat harus sesuai dengan rancangan. Pembuatan alat
akan dilaksanakan di bengkel mesin Politeknik Negeri Padang.

3.6 Uji Coba


Dilakukan untuk memastikan keberhasilan desain dan pembuatan mesin
sesuain fungsi yang ditetapkan, terdapat dua pokok pengujian, yaitu:
- Pengujian fungsi
Pengujian fungsi dari alat yang bertujuan supaya mengetahui bahwa fungsi
dari alat tersebut sudah bekerja dengan baik. Fungsi dari pemutar
panggangan, fungsi dari tempat bara saat turun naik dan fungsi dari timer
dan alarm apakah sudah sesuai atau belum.
- Pengujian kelayakan aplikasi
Pengujian berupa test terhadap mesin dengan menggunakan makanan
bakar seperti ayam, yang akan dipanggang dengan beban maksimum alat
agar mengetahui kelayakan dari alat ini.

3.7 Pembuatan laporan akhir dan artikel ilmiah


Pembuatan laporan akhir dan artikel ilmiah dilakukan setelah semua tahap
terselesaikan sehingga hasil yang diperoleh dalam pembuatan alat dapat
dijelaskan secara rinci sesuai dengan data yang diperoleh.

7
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Desain Alat

Keterangan
1. Rangka Mesin
2. Pemutar Makanan
7
3. Roda gigi dan ulir cacing
4. Tempat Bara
6
5. Box Penyimpanan
6. Motor
7. Lengan Translasi

8
4.2 Perhitungan

 Pemutar makanan
25 N 25 N

a. Gaya gesek pemutar ayam


Diketahui : N yang akan ditanggung rangka = 25 N
N rangka = 9,6 N
Ntot = 59,6 N
µ = 0,74
Ditanya : Fs
Jawab : Fs = Ntot . µ
Fs = 59,6 N . 0,74
Fs = 44,1 N
b. Rencana putaran pemutar ayam
Diketahui : ½ putaran dalam 1 detik
Ditanya : ŋ (kecepatan putar)
1
putaran 60 detik
Jawab : 2 x = 30 rpm
menit
detik
c. Roda gigi cacing pada pemutar ayam
Diketahui : Nw (jumlah ulir cacing) = 2
Ng (jumlah gigi cacing) = 80
Pd (jarak bagi diametral) = 8
Dg (diameter lingkaran jarak bagi roda gigi cacig) = Ng/Pd
= 80/8 = 10in = 254mm
C (perkiraan jarak pusat) = 6,5 in = 165,1 mm
Dw (diameter cacing) maksimum = C0,875/3 = 1,71 in =
43,43 mm
Dw (diameter cacing) minimum = C0,875/1,6 = 3,21 in =
81,53 mm
Maka Dw = 2,25 in = 57,15 mm
C sebenarnya = (Dw+Dg)/2 = 6,125 in = 155,58 mm
Px = π / Pd = 0,39 in = 9,97 mm
L (Kisar) = Nw x Px = 2 x (0,39 mm) = 0,78 in = 19,9 mm
Ditanya : tg ɑ (Sudut Kisar) dan ɸn (sudut tekan normal)
Jawab : 1. tg ɑ = L/π x Dw
ɑ = tg-1 (L/π x Dw)
ɑ = tg-1 (0,78 mm /π x 2)
ɑ = 7,08o
2. tg ɸn = tg ɸt cos ɑ
ɸn = tg-1 (tg 20o cos 7,08o)

9
ɸn = 19,86o
d. Torsi Output Roda gigi cacing
Diketahui : ɑ = 7,08o
Fs = 44,1 N
ɸn = 19,86o
Fw (gaya gesek pada ulir cacing) = Fs x (cos ɑ)(cos ɸn) -
µsin ɑ = 44,1 N x (0,9923)(0,9405) - 0,15(0,123)
= 40,36 N
Dg = 254 mm
Ditanya : To
Jawab : To = Fw . (Dg/2)
To = 40,36 N . 127 mm
To = 5125,72 Nmm
e. Daya Output
Diketahui : To = 5125,72 Nmm
Ŋ = 30 rpm
Ditanya : Po
Jawab : Po = To x ŋ
Po = 5125,72 Nmm x 30 rpm
Po = 153,77 Nm/menit
Tempat bara
a. Gaya gesek tempat bara
Diketahui : N yang akan ditanggung rangka = 0,25 N
N rangka = 1,6 N
Ntot = 1,85 N
µ = 0,74
Ditanya : Fs
Jawab : Fs = Ntot . µ
Fs = 1,85 N . 0,74
Fs = 1,37 N
b. Rencana putaran pemutar ayam
Diketahui : 1 putaran dalam 1 detik
Ditanya : ŋ
1 putaran 60 detik
Jawab : x = 60 rpm
detik menit
c. Roda gigi cacing pada pemutar ayam
Diketahui : Nw (jumlah ulir cacing) = 2
Ng (jumlah gigi cacing) = 40
Pd (jarak bagi diametral) = 8
Dg (diameter lingkaran jarak bagi roda gigi cacig) = Ng/Pd
= 40/8 = 5in = 127mm

10
C (perkiraan jarak pusat) = 6,5 in = 165,1 mm
Dw (diameter cacing) maksimum = C0,875/3 = 1,71 in =
43,43 mm
Dw (diameter cacing) minimum = C0,875/1,6 = 3,21 in =
81,53 mm
Maka Dw = 2,25 in = 57,15 mm
C sebenarnya = (Dw+Dg)/2 = 6,125 in = 155,58 mm
Px = π / Pd = 0,39 in = 9,97 mm
L (Kisar) = Nw x Px = 2 x (0,39 mm) = 0,78 in = 19,9 mm
Ditanya : tg ɑ (Sudut Kisar) dan ɸn (sudut tekan normal)
Jawab : 1. tg ɑ = L/π x Dw
ɑ = tg-1 (L/π x Dw)
ɑ = tg-1 (0,78 mm /π x 2)
ɑ = 7,08o
2. tg ɸn = tg ɸt cos ɑ
ɸn = tg-1 (tg 20o cos 7,08o)
ɸn = 19,86o
d. Torsi Output Roda gigi cacing
Diketahui : ɑ = 7,08o
Fs = 44,1 N
ɸn = 19,86o
Fw (gaya gesek pada ulir cacing) = Fs x (cos ɑ)(cos ɸn) -
µsin ɑ = 1,37 N x (0,9923)(0,9405) - 0,15(0,123)
= 1,25 N
Dg = 127 mm
Ditanya : To
Jawab : To = Fw . (Dg/2)
To = 1,25 N . 63.5 mm
To = 79,6 Nmm
e. Daya Output
Diketahui : To = 79,6 Nmm
Ŋ = 60 rpm
Ditanya : Po
Jawab : Po = To x ŋ
Po = 79,6 Nmm x 60 rpm
Po = 4,776 Nm/menit

Pemilihan motor
1. Kecepatan putaran
Ŋ1 . 40 = Ŋ2 . 20 = Ŋmotor
30rpm . 40 = 60 rpm . 20 = 1200 rpm

11
2. Daya
P1 + P2 = Pmotor
153,77 Nm/menit + 4,77 Nm/menit = 158,5 Nm/menit
Jadi motor yang dibutuhkan adalah motor listrik dengan kecepatan putar
1200rpm dan daya minimal 158,5 Nm/menit

4.3 Pemilihan Bahan


 Bahan rangka
Rangka akan dibuat dengan baja batangan sedangkan untuk tempat
pemutar ayam plat tebal 1,2 mm dan tempat bara plat tebal 1 mm.
 Bahan poros
Poros dibuat dengan baja pejal
 Penggerak
Motor 1200 rpm lalu dihubungkan dengan roda gigi cacing.

4.4 Perkiraan Biaya

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Baja batangan 18 batang 57. 000 1.026.000
Baja pejal 5 batang 12.000 60.000
Plummer block bearing 2 buah 425.000 850.000
Roda gigi dan ulir 2 unit 1.400.000 2.800.000
cacing
Plat 1.2 mm 1 lembar 300.000 300.000
Plat 1 mm 1 meter 100.000 100.000
Baut 25 buah 2.000 50.000
Pipa besi 2 inch 1 Batang 130.000 260.000
Dudukan poros 4 buah 30.000 120.000
Kabel listrik 5 meter 2.0000 10.000
Elektroda las 2 kotak 150.000 300.000
Amplas besi 2 meter 10.000 20.000
Cat 4 kg 60.000 240.000
Oli 2 botol 45.000 90.000
SUB TOTAL (RP) 6.226. 000

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Automatic Roasting Machine dapat memanggang makanan dengan beban


sebesar 5kg dalam sekali pemanggangan, lalu beban panggangan tersebut ditaruh
dipemutar panggangan dan bisa memutar bolak-balik sebesar 180o. Lama waktu
pemanggangan bolak-balik dapat dikontrol secara elektrik, dan setiap kontrol
dilengkapi dengan alarm. Sehingga pekerja dapat menaruh makanan pada mesin
ini dan meninggalkannya untuk mengerjakan pekerjaan lain tanpa harus
menunggu matang dulu karena alarm akan memberitahukan saat makanan
tersebut matang.

5.2 Saran

Penulis harus melakukan studi terhadap temperatur yang harus dicapai saat
pemanggangan suatu makanan hingga mencapai tingkat kemantangan yang pas,
waktu yang dibutuhkan untuk memanggang hingga mencapai kematangan yang
pas dan bagaimana sistem dalam pengontrolan alarm saat kematangan telah
dicapai.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prayogo, A. 2009. Pembuatan dan Uji Kenerja Kompor Gas “Belonio” Berbahan
Bakar Biomassa. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Universitas Lampung.
Bandar Lampung.

Sularso,1997, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya


Paramita,Jakarta.

Suyitno,1995. Mekanika Teknik 2. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik:


Bandung.

Tim Ristekdikti.2018.Pedoman PKM 2018.Direktorat kemahasiswaan:Jakarta


Samsudin, subramonia. 2010. Design and development of unmanned Grass cutter.
LAP lambert acad.publ.

Triyantini, Abubakar, S. Roswita, dan H. Setiyanto. 2000. Mutu Karkas Ayam


Hasil Teknik Pemotongan Berbeda. Seminar Nasional Peternakan clan Veteriner
2000. Balai Penelitian Ternak P.O. Box. 22l, Bogor 16002

14

Anda mungkin juga menyukai