Anda di halaman 1dari 70

ANALISA NUMERIK & PEMROGRAMAN

KOMPUTER (3 SKS)
TKK - 407
Oleh: Rudi Firyanto, M. T.

TIK: Diharapkan mhswa mampu menggunakan


cara numerik untuk menyelesaikan persoalan
matematika dalam bidang Teknik Kimia yang sulit
atau bahkan tak mungkin diselesaikan scr
analitis, dengan mentransformasikan kedalam
bentuk program komputer
- LCD harap sudah disiapkan
- Peserta kuliah sdh berada dalam ruangan kuliah
- HP mahasiswa harus di “silent

Sistem penilain
A  80
1. Kehadiran =10%
B = 66 – 79,99
2. Tugas = 15%
C = 55 – 65,99
3. UTS = 25%
D = 50 – 54,99
4. UAS = 50%
E < 50
DESKRIPSI
1. Analisis numerik : Sistem persamaan linier dan non
linier;
2. Persamaan Differensial Biasa ;
3. Matriks.
4. Pemrograman Komputer : Konsep dasar
pemrograman komputer;
5. Struktur dasar algoritma;
6. Bahasa Pemrograman;
7. Pengolahan data, variabel, variabel berdemensi
(matriks);
8. Penyelesaian persamaan linier simultan;
9. Penyelesaian Persamaan Differensial Ordiner;
10.Contoh penyelesaian model matematis dalam Teknik
Kimia
DAFTAR PUSTAKA
1. Sastry, S.S., “Introduction Methods of Numerical Analysis“.
2. Carnahan, “Applied Numerical Methods“.
3. Constatinides, A., “Applied Numerical Methods with Personal
Computer“.
4. Wheatly, 1884, “Applied Numerical Analysis“.
5. Chapra, S. C. & Canale, R.P., “Numerical Methods for
Engineers”
6. Conte S.D., Carl de Boer, “Elementary Numerical Analysis”
7. Hariyono D, “Metode Numerik”
8. Riggs, J.B., “An Introduction to Numerical Methods for
Chemical Engineers”
MATRIKS DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER
Penggunaan notasi matriks mempunyai kemampuan
memperlihatkan hubungan-hubungan yang fundamental.

SIFAT-SIFAT MATRIKS
m Persamaan linier dengan jumlah n variabel
a11 X1 + a12 X2 + . . . . + a1n Xn = b1
a21 X1 + a22 X2 + . . . . + a2n Xn = b2 ............. (4.1)
am1 X1 + am2 X2 + . . . . + amn Xn = bm
Agar persamaan dapat dipenuhi bersama-sama dengan benar,
dapat digunakan dengan mudah menggunakan konsep aljabar
Matriks dan Vektor.

DEFINISI MATRIKS
Adalah rangkaian berbentuk persegi panjang dari bilangan-bilangan
yang tersusun dalam baris dan kolom. Koefisien-koefisien dari
persamaan (4.1) membentuk suatu matriks yang kita sebut dengan
Matrik A.
A=

m= baris
n= kolom
Atau dapat ditulis secara singkat A= (aij)

Matriks yang hanya mempunyai satu kolom = Vektor Kolom


Matriks yang hanya mempunyai satu baris = Vektor Baris

A= → Vektor Kolom A= → Vektor Baris

Matriks Transpos
Matriks yang elemennya merupakan pertukaran dari baris dan kolom
dari matriks asal

A= AT =
Matriks simetri → aij = aji → AT = A
Matriks antisimetri → aij = - aji → AT = - A
Matriks pita (band matrix)
4 2 1 0 0 0
3 2 1 1 0 0
lebar pita atas = 2  Membentuk pita
0 4 3 1 2 0
bawah = 1, total 4   sepanjang
0 0 1 2 3 4 diagonal
0 0 0 2 3 1
 
0 0 0 0 4 1 
I
II
atau
atau
Metode Newton akan konvergen jika: xi dekat dengan x*
xi+1 – x* = K(xi – x*) dimana x* adalah akar persamaan dan K adalah konstanta.
Jika xi – x* kecil maka xi+1 – x* akan mjd lebih kecil. Shg jk xi dekat x* konvergen
akan cepat dihasilkan dg menggunakan metode Newton.

f(X)

X*
X
X2 X1 X0

Gambar: metode Newton (konvergen)


Metode Newton akan divergen jika x > x* dan x < x*

f(X)

X
X1 X* X0 X2
Contoh: Carilah akar persamaan berikut dgn metode Newton

f(x) = x tan x – 1 jika 0 < x < 2 (x dalam radian)
Jawab:
f’(x) = x/cos2x + tan x
xi tan xi  1
xi 1  xi 
xi / cos 2 xi  tan xi
Gunakan tebakan awal x1 = p/8 = 0,3927
Hasilnya adalah:

i Xi (radian) -x3 + 7x2 – x – 3 = 0


1 0,3927
2 1,3504 Ada 3 akar ??
3 1,1967
4 1,0188
5 0,8960
6 0,8622
7 0,8603
8 0,8603
3. METODE SUCCESSIVE SUBSTITUTION

Bentuk
f(x) = 0
harus diubah dalam bentuk
x = g(x)
x1 digunakan utk tebakan awal, g(x1) digunakan utk menentukan x2,
g(x2) digunakan utk menentukan x3 dst. Shg
xi+1 = g(xi)
Contoh: tentukan akar persamaan berikut
f(x) = x4 – ex + 1 = 0
0,22
1

Anda mungkin juga menyukai