KONSTITUSI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
kuasa dan berktanya lah sehingga saya bisa menyusun makala ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai ”Konstitusi
Indonesia”
Makalah ini dibuat dengan berbagai pendapat dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Pengertian Konstitusi.....................................................................................................6
B. Istilah Konstitusi............................................................................................................8
D. Tujuan Konstitusi.........................................................................................................11
H. Klasifikasi Konstitusi...................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................21
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah
kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD
1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai
upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju
apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar
(konstitusi). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan
sistem dan kondisi negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis
dengan relasi lembaga negara yang seimbang. Dengan demikian perubahan
konstititusi menjadi suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal ini menjadi suatu
keharusan dan amat menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa.
Realitas yang berkembang kemudian memang telah menunjukkan adanya
komitmen bersama dalam setiap elemen masyarakat untuk mengamandemen
UUD 1945.
Bagaimana cara mewujudkan komitmen itu dan siapa yang berwenang
melakukannya serta dalam situasi seperti apa perubahan itu terjadi, menjadikan
suatu bagian yang menarik dan terpenting dari proses perubahan konstitusi itu.
Karena dari sini akan dapat terlihat apakah hasil dicapai telah merepresentasikan
kehendak warga masyarakat, dan apakah telah menentukan bagi pembentukan
wajah Indonesia kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis dan pluralistis,
sesuai dengan nilai keadilan sosial, kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan.
Dengan melihat kembali dari hasil-hasil perubahan itu, kita akan dapat dinilai
apakah rumusan-rumusan perubahan yang dihasilkan memang dapat dikatakan
lebih baik dan sempurna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konstitusi ?
2. Apa saja istilah konstitusi ?
3. Apa saja sifat dan fungsi konstitusi ?
4. Apa tujuan konstitusi ?
5. Bagaimana pentingnya konstitusi dalam negara ?
6. Bagaimana perubahan konstitusi di Indonesia ?
7. Bagaimana sejarah lahirnya konstitusi di Indonesia ?
8. Bagaimana klasifikasi konstitusi ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstitusi
Sehubungan dengan konstitusi ini para sarjana dan Ilmuan Hukum Tata Negara
terjadi perbedaan pendapat:
1. Kelompok yang menyamakan konstitusi dengan undang-undang;
2. Kelompok yang membedakan konstitusi dengan undang-undang.
Menurut paham Herman Heller, konstitusi mempunyai arti yang lebih
luas dari undang-undang. Dia membagi konstitusi dalam tiga pengertian
antara lain:
a. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik dalam masyarakat sebagai
suatu kenyataan (Die Polotiche Verfasung Als Gesellchaftliche)
b. Unsur-unsur hukum dari konstitusi yang hidup dalam masyarakat
dijadikan sebagai suatu kesatuan hukum dan tugas mencari unsur-unsur
hukum ” Abstraksi ”.
c. Ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi dan
berlaku dalam suatu negara.
Menurut Lord Bryce, terdapat empat motif timbulnya konstitusi :
1. Adanya keinginan anggota warga negara untuk menjamin hak-haknya
yang mungkin terancam dan sekaligus membatasi tindakan-tindakan
penguasa;
2. Adanya keinginan dari pihak yang diperintah atau yang memerintah
dengan harapan untuk menjamin rakyatnya dengan menentukan bentuk
suatu sistem ketatanegaraan tertentu;
3. Adanya keinginan dari pembentuk negara yang baru untuk menjamin tata
cara penyelenggaraan ketatanegaraan;
4. Adanya keinginan untuk menjamin kerja sama yang efektif antar negara
bagian.
Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku).
Konstitusi negara memiliki sifat fleksibel / luwes apabila konstitusi itu
memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan
jaman /dinamika masyarakatnya. Sedangkan konstitusi negara dikatakan rigit /
kaku apabila konstitusi itu sulit untuk diubah kapanpun.
D. Tujuan Konstitusi
H. Klasifikasi Konstitusi
A. Kesimpulan
B. Saran
Daud, Abu Busroh dan Abubakar Busro. 1983. Asas-asas Hukum Tata Negara.
Jakarta: Ghalia Indonesia.