Anda di halaman 1dari 1

1.

Penatalaksaan Stroke Non Hemoragic


Manajemen medis pada pasien stroke adalah penegakan diagnosis sesegera mungkin dan
pemberian terapi trombolitik. Pertahankan oksigenasi, mencegah komplikasi dan kekambuhan
serta merehabilitasi pasien stroke.
a. fase akut
Sasaran pengobatannya adalah menyelamatkan neuron yang menderita jangan sampai
mati dan agar proses patologik lainnya tidak mengancam fungsi otak :
- Respirasi : Jalan nafas harus bersih dan bebas hambatan
- Jantung : Harus berfungsi baik bila perlu pantau dengan EKG
- Tekanan darah : Dipertahankan pada tingkat optimal dipantau jangan sampai
menurunkan perfusi otak
- Bila gawat atau koma : Balance cairan, kadar elektrolit dan keseimbangan asam
basa darah harus dipantau.
Medikasi yang diberikan :
 Deksametason bolus 10-20 mg IV, diikuti 4-5 mg/6 jam diturunkan pelan-pelan
dan dihentikan setelah fase akut berlalu
 Kortikostiroid untuk mengurangi oedem vasogenik dan merendakan oedem
serebri yang mengelilingi infark atau darah dimana sel membrane tidak
sepenuhnya rusak
 Ranitidine untuk mencegah efek samping dari kotrikosteroid yang bisa
menyebabkan tukak lambung
 Infuse manitol 20% dapat menurunkan tekanan intra kranial, dosis 0,5-1gr / kgBB
dihabiskan dalam waktu 15-20 menit untuk mencegah terjadinya stroke berulang
diberikan kembali manitol setelah 6 jam dengan dosis 0,25-0,5 gr /kgBB dalam
waktu 30 detik
 Piracetam diberikan sebagai neuroprotektor yang dapat memperbaiki pluiditas
membrane sel, meningkatkan deformabilitas eritrosit sehingga aliran darah otak
meningkat dan memperbaiki mikro sirkulasi pemberian peratam 12 gr/ infuse
habis dalam waktu 20 menit kemudian dilanjutkan 3gr bolus IV/6 jam
 Pemberian cairan isotonis pada pasien

b. fase post akut


 Pencegahan spatik paralisis dengan antispasmodik
 Program rehabilitasi medik seperti fisioterapi, terapi wicara dan psikoterapi
 Penanganan masalah psikososial

Anda mungkin juga menyukai