Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
BP : 1801011044
Kelas : 2D
2020
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern kendaraan pada roda 4 sudah banyak di produksi oleh pabrik-pabrik
otomotif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya alat transportasi yang membutuhkan.
Kendaraan roda 4 aatau alat transportasi membutuhkan peralatan-peralatan alat kunci agar
montir-montir dapat bekerja dengan lancer. Apa bila kendaraan tidak pernah di rawat maka
kendaraan itu sendiri terjadi kerusakan dan bila kendaraan sudah rusak maka kendaraan
membutuhkan perbaikan dari bengkel-bengkel yang tersedia biaya yang sesuai dengan
kerusakan pada kendaraan maka dari itu kendaraan perlu mendapatkan perawatan yang baik
intensip agar berkendara tidak rusak.
1.2 Tujuan
1.Mengetahui apa itu relay, sebutkan jenis relay yang di pakai di mobil/kenderaan apa
fungsinya, dan manfaat menggunakan relay
2. Mengetahui wiring diagram lampu pada mobil dan perawatannya,
3. Mengetahui apa itu switch, fuse, kunci kontak, wiper, apa fungsi masing-masingnya
dan bagaiman perawatannya
4. Mengetahui apa itu motor starter, apa fungsinya dan bagaimana cara kerja, serta
perawatannya.
PEMBAHASAN
2.1 Relay
1. Pengertian Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
2. Jenis-jenis relay
a. Jenis relay berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya
dibagi menjadi dua yaitu tipe Normally Close (NC) dan tipe Normally Open (NO).
1. Relay tipe Normally Close atau NC yaitu relay yang kondisi awalnya sebelum
diaktifkan akan berada pada posisi terhubung atau menutup (close).
2. Relay tipe Normally Open atau NO yaitu relay yang kondisi awalnya sebelum
diaktifkan akan berada pada posisi terputus atau terbuka (open).
\
3. Manfaat Memasang Relay
Pemasangan relay pada instrumen kelistrikan mobil biasanya dipasangkan pada
rangkaian sistem kelistrikan mobil yang membutuhkan arus besar seperti headlamp,
horn / klakson, sistem AC, sistem radiator dan lain sejenisnya.
a. Memperpanjang usia saklar / sebagai saklar otomatis
Dengan mengaplikasikan relay pada sistem kelistrikan yang membutuhkan arus
besar, maka arus listrik tidak akan melewati saklar lagi karena setelah dipasang relay,
fungsi saklar hanyalah sebagai pembangkit induksi magnet didalam relay, sedangkan
arus nya akan langsung dialirkan dari baterai ke beban ( lampu, horn, kompressor AC
dll ). Dengan demikian terjadinya bunga api didalam saklar / switch saat kita
menyalakan sistem kelistrikan bisa diminimalkan sekecil mungkin atau bahkan tidak
terjadi percikan bunga api. Nah karena itu saklar lampu lampu tidak akan mudah
rusak.
b. Mengurangi hambatan arus / menaikkan arus
Dengan ditambahnya relay pada sistem kelistrikan akan membuat daya yang
berasal dari baterai akan langsung diterima beban seperti lampu mobil, klakson dan
lain sebagainya tanpa harus melalui saklar lagi, Dengan demikian bisa kita simpulkan
penambahan relay ini dapat memperpendek sirkuit / rangkaian sehingga membuat
arus listrik tidak berkurang / melemah. Dengan begitu nyala lampu akan menjadi
lebih terang dan juga jika diaplikasikan kedalam rangkaian klakson, suara klakson
akan lebih nyaring.
Sama halnya dengan fuse atau sekring, relay yang dipasang didalam sistem
rangkaian kelistrikan mobil juga memiliki fungsi layaknya fuse yakni sebagai
pengaman sirkuit dari arus pendek.
2.2 Lampu
a. Diagram Wiring Lampu Kepala
1. Aki Mobil/Baterai berfungsi untuk menyimpan dan menyediakan tenaga listrik bagi
mobil termasuk untuk menyalakan starter, rangkaian lampu kepala serta komponen
kelistrikan mobil lainnya, selain itu aki juga berfungsi sebagai tempat untuk menstabilkan
tegangan listrik di mobil.
2. Wiring / Harness / Rangkaian kabel lampu kepala adalah susunan kabel penghantar
yang dirangkai sedemikian rupa dan menjadi satu sehingga bisa membentuk
rangkaian lampu kepala. Rangkaian kabel ini berfungsi untuk menghubungkan tiap-
tiap komponen yang ada pada rangkaian lampu kepala.
3. Sekring/ Fuse berfungsi sebagai pengaman kerusakan rangkaian sistem kelistrikan
akibat terjadinya hubungan singkat (short). Pada rangkaian lampu kepala diatas,
terdapat dua sekring, yaitu sekring pada saklar kunci kontak (IG Switch) serta pada
Relay lampu kepala.
4. Main switch / saklar utama ini terdapat pada IG Switch , berfungsi untuk
menyambung dan memutuskan arus listrik yang mengalir dari baterai menuju saklar
kombinasi untuk lampu kepala.
5. Saklar kombinasi / Combination switch ini merupakan saklar pembagi untuk masing-
masing lampu kepala. Saklar ini berfungsi untuk menyalakan lampu atau mematikan
lampu serta memisahkan jalur rangkaian untuk lampu jauh dan untuk lampu dekat.
6. Relay pada rangkaian lampu kepala berfungsi sebagai pengaman dan saklar yang
bekerja secara elektromagnetik. Relay ini berfungsi untuk mencegah kerusakan pada
saklar kombinasi akibat besarnya aliran arus listrik yang dibutuhkan oleh masing-
masing lampu kepala.
7. Lampu Jauh (High Beam) adalah lampu kepala yang berfungsi untuk menerangi
jalan dengan jarak yang cukup jauh. Lampu jauh memiliki jarak pancar sekitar 100-
300 meter dan umumnya memiliki watt yang lebih besar (60w atau 100w)
8. Lampu Dekat (Low Beam) adalah lampu kepala yang berfungsi untuk menerangi
jalan yang jaraknya dekat. Lampu dekat ini memiliki jarak pancar sekitar 40-100
meter, dan umumnya memiliki watt lampu yang lebih kecil dibanding lampu jauh
(55w atau 90w)
1. Jika sinar lampu kurang terang, periksa keadaan reflektornya. Pada lampu sistem
eropa reflektor yang sudah lama sering buram atau berkarat. Pada lampu sistem
amerika yang sudah lama bagian atas reflektornya dapat menjadi hitam karena
penguapan bahan filamen.
2. Ukurlah tegangan dengan voltmeter pada saat lampu dihidupkan antara kaki masa
dan kaki filamen. Jika tegangan turun sinar lampu menjadi redup. Tegangan
lampu turun karena ada kerugian tegangan pada pengabelannya.
3. Periksa pengabelan lampu dan sambungan masa kabel lampu kepala.
4. Jika sinar lampu sudah normal lakukan penyetelan. Perhatikan dan penuhi syarat
penyetelan lampu kepala.
5. Tempatkan mobil tegak lurus terhadap papan penyetel. Jarak lampu terhadap
papan tergantung pada jenis lampu kepala. Untuk menentukan jenis lampu kepala
tersebut perhatikan garis kaca pada biasnya. Untuk lampu kepala sistem eropa
jarak lampu ke papan penyetel kurang lebih 5 meter. Untuk lampu kepala sistem
amerika jarak lampu ke papan penyetel kurang lebih 7,5 meter.
6. Ukurlah tinggi tengah - tengah lampu pada mobil kemudian atur tali yang
melintang pada papan dengan ketinggian (H - 10% H )= h.
7. Tempatkan tanda -tanda tegak lurus pada papan penyetel segaris dengan sumbu
lampu - lampu mobil.
8. Tutup salah satu lampu kepala dengan kain atau tutup fender, nyalakan lampu
dekat ( dipped beam) dan perhatikan proyeksi sinar pada papan.
2.3 Switch, fuse, kunci kontak, wiper,
a. Switch
1. Pengertian
Saklar pada sistem kelistrikan berfungsi untuk memutus dan
menghubungkan sistem kelistrikan. Dengan adanya saklar, maka setiap komponen
dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh pengemudi. Saklar pada mobil
memiliki 2 ( dua ) jenis pengendali, yaitu :
a. Pengendali Positif
Saklar jenis pengendali positif ini terletak pada jalur positif arus listrik. Fungsinya
menghubungkan dan memutuskan arus listrik Positif (+).
b. Pengendali Negatif
saklar jenis pengendali negatif ini terletak pada jalur negatif arus listrik. Fungsi
menghubungkan dan memutus arus listrik Negatif (-).
2. Fungsi
Saklar pada sistem kelistrikan berfungsi untuk memutus dan
menghubungkan sistem kelistrikan.
3. Perawatan
Untuk perawatan saklar adalah dengan cara selalu mengecek bagian-
bagian kabel yang terhubung dengan saklar,periksa apakah kabel-kabel yang
tersambung dengan kuat atau tidak.
b. Fuse (Sekering)
1. Pengertian
Nilai Fuse tersebut biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri maupun
diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse itu diantaranya terdiri dari
3. Jenis-Jenis Fuse
-Over load
merupakan arus yang mengalir pada suatu rangkaian lebih dari kapasitas
maksimal fuse.
-Short Circuit
adalah adanya hubung singkat dirangkaian sehingga arus yang mengalir ke
fuse tersebut melebihi kapasitas fuse.
c. Kunci Kontak
1. Key ; merupakan anak kunci khusus yang hanya bisa digunakan pada cylinder key
yang cocok saja. Digunakan untuk menggeser posisi ignition switch ke posisi LOCK,
ACC, ON, atau START.
2. Cylinder Key ; merupakan slot kunci. Jika Key yang digunakan cocok dengan Cylinder
key, maka cylinder key dapat bebas bergerak, jika tidak cocok maka ia tetap terkunci.
1. Lock adalah posisi untuk melepas key (anak kunci) serta mengunci
posisi setir mobil sehingga setir tidak dapat diputar. Selain setir
terkunci, posisi LOCK ini juga akan memutuskan semua hubungan
rangkaian kelistrikan dari aki/baterai, sehingga tidak ada
komponen dan sistem listrik di mobil yang aktif.
Wiper adalah salah satu piranti yang digunakan untuk membersihkan kaca
sehingga kaca bisa bersih dan memaksimalkan jarang pandang pengendara. Wiper
berfungsi membersihkan kotoran yang berada di kaca baik air hujan ataupun
kotoran lainnya. Wiper terpasang di depan dan belakang mobil memiliki bagian
yang berfungsi sedemikian rupa sehingga wiper dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Berikut adalah beberapa bagian dari wiper.
Cara sederhana untuk melihat apakah wiper masih layak dipakai adalah dengan
menyemprotkan washer fluid ke kaca. Lalu cobalah sapu air itu dengang menggunakan
wiper. Kemudian perhatian dengan seksama. Wiper yang rusak selalu meninggalkan
jejak, dan gurat-gurat saat menyapu air.
supaya usia pakai wiper panjang dan awet, Anda dapat melakukan tips sederhana berikut
ini:
1. Selalu periksa kondisi wiper, walau tidak digunakan sekalipun. Pastikan bilah karetnya
masih mulus dan lentur.
2. Sesekali, lap karet wiper dengan plas chamois. Hal ini berfungsi untuk membersihkan
bagian tersebut dari debu atau bahkan minyak yamg menempel.
3. Poles karet wiper dengan cairan pelindung secara rutin. Usahakan untuk menggunakan
sabun khusus wiper supaya tetap mulus saat digunakan.
4. Saat parkir di tempat yang panas, selalu angkat wiper agar tidak menempel pada kaca dan
membuatnya mudah panas.
5. Jika ganti, beli wiper yang sesuai dengan mobil Anda. Pastikan melakukan pengecekan
karet wipernya, ukurun, serta memilih produk yang dapat berfungsi dengan baik.
Tujuannya tentu untuk memperpanjang usia pakai wiper.
2.4 Motor Starter
a. Pengertian
Sistem starter adalah sebuah perangkat mekatronika yang tergabung antara mekanikal
dan energi kelistrikan untuk memicu mesin supaya bisa hidup secara berkesinambungan.
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik
menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga
gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
b. Hold In Coil termasuk suatu kumparan yang jika dialiri arus listrik
menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga
mempertahankan gear pinion dengan fly wheel tetap berkaitan.
Armature tersusun atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi
slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature. Armature fungsinya untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak), dalam bentuk gerak
putar. Armatur terkadang juga disebut dengan angker.
Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder dan fungsinya sebagai
tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core fungsinya sebagai
penyangga field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field
coil.
4. Field Coil (Kumparan Medan)
Field Coil terbuat dari suatu lempengan tembaga, dengan maksud dapat
memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini
berfungsi untuk membangkit medan magnet.
5. Brush (Sikat) dan Brush Holder (Pemegang Sikat)
Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk
meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung
ke massa melalui komutator. Pada dasarnya, starter memiliki empat buah brush,
yang dikelompokkan menjadi dua:
a. Dua buah brush dikenal dengan brush positif yang digunakan untuk
menghubungkan arus dari field coil ke armatur dan brush.
b. Dua buah brush lainnya dikenal dengan brush negatif yang digunakan untuk
menghubungkan arus dari armatur ke massa.
6. Armature Brake
Gigi pinion dan ring gear meneruskan daya putar starter ke mesin. helical
spline mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion dan menyebabkan
perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih lembut.
Reduction gear fungsinya meneruskan daya putar motor ke gigi pinion dan
meningkatkan torsi/momen putar dengan mengurangi putaran motor. Daya yang
dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction gear normalnya dilengkapi dengan
built-in overrunning clutch (kopling starter yang menjadi kesatuan unit).
Reduction gear tersusun dari tiga gigi, yaitu drive gear, idle gear, dan clutch gear.
Unit planetari gear pada motor starter tipe planetari berfungsi sebagai gigi
pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran dari armatur ke ring gear untuk
memutarkan engkol mesin. Planetari gear juga berfungsi mereduksi putaran
starter untuk meningkatkan momen putar/torsi.
Motor starter berfungsi untuk merubah energi yang dialirkan dari baterai menjadi
energi gerak (tenaga), yang mana energi gerak (tenaga dalam bentuk putaran) ini digunakan
untuk memutar poros engkol pertama kali agar mesin dapat menjalankan siklus kerjanya
(hidup).
Di motor starter ada sebuah gigi pinion, gigi pinion ini bisa maju mundur yang apabila aktif
maka gigi pinion akan maju dan berhubungan dengan ring gear pada fly wheel.
d. Cara Kerja Motor Starter
Di motor starter ada sebuah gigi pinion, gigi pinion ini bisa maju mundur yang
apabila aktif maka gigi pinion akan maju dan berhubungan dengan ring gear pada fly wheel.
Fly wheel ini berhubungan langsung dengan poros engkol. Biar lebih jelas bisa lihat
kontruksinya dibawah ini :
Pada fase ini, dorongan pull in coil bukan hanya menggerakan pinion. Namun juga
menggerakan pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold in
coil juga terdorong ke arah solenoid switch contact.
Didalam motor starter arus tersebut dialirkan ke field coil untuk membangkitkan
medan magnet, dan mengalir ke armature coil melalui brush. Karena ada aliran listrik
didalam medan magnet, hasilnya armature akan berputar untuk menggerakan flywheel.
Ketika mesin menyala, starter akan stop dengan menghentikan arus dari terminal 50.
Sehingga pull in coil lepas dan balik ke posisi semula. Dengan baliknya pull in coil, pinion
gear juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan putaran motor juga terhenti karena arus
listrik pada solenoid switch contact terputus.
Namun pinion gear sebenarnya didesain agar mundur secara otomatis saat putaran
flywheel lebih besar dari putaran starter. Fungsi ini ditunjukan untuk memudahkan proses
keterkaitan dan pelepasan pinion gear dengan roda gigi flywheel.
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
https://bacabrosur.blogspot.com/2018/11/rangkaian-lampu-kepala.html
https://www.seva.id/blog/kenali-fungsi-relay-mobil/
http://fuad27.blogspot.com/2017/09/cara-merawatmemeriksa-dan-memperbaiki.html
https://bacabrosur.blogspot.com/2018/07/fungsi-kunci-kontak.html