Makalah Bioakustik - Kelompok 1 - Kelas B
Makalah Bioakustik - Kelompok 1 - Kelas B
BIOAKUSTIK
DOSEN PENGAMPU : Ns. ANDIKA SULISTIAWAN.,M.Kep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
CIKA OKTAVIA G1B119001
MAOLIA JUNIANA G1B119004
MUTIARA PRASANI G1B119006
ELZA HILMY F G1B119004
EVA DAYA NABABAN G1B119025
ANGGRAINI GITA RAHAYU G1B119027
SYAFRIL MANURUNG G1B119052
YAYU ANGGRIANI G1B119053
ADEK PUTRI G1B119054
MUTIA SALSA BILLA G1B119059
INDAH AGUSTIANI G1B119085
ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna,
untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari semua
pihak untuk perbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membaca dan bagi pengembangan Ilmu Keperawatan.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
9. Apa pengertian dari bising?
10. Apa saja jenis-jenis kebisingan?
11. Bagaimana skala intensitas kebisingan?
12. Apa pengertian dari vibrasi?
13. Bagaimana anatomi dan fisiologi alat pendengaran?
14. Bagaimana proses pendengaran?
15. Apa saja jenis-jenis gangguan pendengaran?
16. Bagaimana konsep ultrasoniik dalam dunia kesehatan?
2
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bioakustik dalam
keperawatan.
1.4.2 Manfaat Bagi Pembaca
Sebagai sumber bacaan bagi pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai bioakustik dalam keperawatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Bunyi Infrasonik
Bunyi infrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di bawah
20 Hz. Bunyi ini tidak bisa didengar manusia, hewan yang memiliki
kemampuan mendengar bunyi ini diantaranya anjing, laba-laba, dan
jangkrik.
A = A-αx
Keterangan :
5
x = tebal jaringan (cm)
2.3.3 Kecepatan
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada zat
padat, zat cair dan gas yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu.
Gelombang bunyi ini menjalar secara longitudinal, lain dengan cahaya yang
menjalar secara transversal.
Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka
akan terjadi suatu peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan
atmosfer, peningkatan tekanan ini disebut kompresi sedangkan penurunan
tekanan disebut rarefaksi (peregangan).
Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi vibrasi (f) bunyi,
panjang gelombang (γ) dan kecepatan (v), secara sistematis hubungan itu
dapat dinyatakan dalam rumus.
f=v∙λ
Keterangan :
f = frekuensi
v = kecepatan
6
Kecepatan bunyi berbeda-beda dalam melewati berbagai medium.
Berikut tabel perbedaannya.
Gelombang bunyi dibawa oleh zat padat, cair, dan gas. Pada
umumnya, makin keras zat, makin cepat gelombang bunyi merambat. Hal ini
masuk akal, karena kekerasan zat menyatakan secara tidak langsung bahwa
partikel-partikel tergandeng secara kuat sehingga lebih responsif terhadap
gerak partikel lainnya.
7
2.5 Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi ialah daya bunyi yang dipindahkan setiap satuan luas.
Karena energi setian satuan waktu kita ketahui sebagai pengertian daya, maka
intensitas dapat ditentukan dengan persamaan
P
I=
A
Dengan: P= daya bunyi (watt)
8
2.7 Pengertian bising
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (Kepmen LH No 48. tahun
1996).
Menurut Suma’mur (2009), bunyi atau suara didengar sebagai
rangsangan pada sel saraf pendengaran dalam telinga oleh gelombang
longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara dan
gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar lainnya,
dan mana kala bunyi atau suara tersebut tidak dikehendaki oleh karena
mengganggu atau timbul diluar kemauan orang yang bersangkutan, maka
bunyi-bunyian atau suara demikian dinyatakan sebagai kebisingan.
Kebisingan didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki. Bising
menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti gangguan
fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian, atau ada
yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan pendengaran, misalnya
gangguan terhadap pendengaran dangan gaguan pendengaran seperti
komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan, menurunnya performa
kerja, kelelahan dan stres.
9
d. Kebisingan impulsive. Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan
suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya
mengejutkan pendengarnya.
10
uap
Sangat hiruk 80 - 90 Hiruk pikuk jalan raya,
perusahaan sangat gaduh,
peluit polisi
11
1. Aurikulum (daun telinga) : dibentuk oleh tulang rawan dan oto serta
ditutupi oleh kulit. Ke arah liang telinga lapisan tulan rawan berbentuk
corong yang melekat erat dengan menangkap gelombang suara dan
meneruskannya ke MAE
2. Meatus akustikus eksternus ( liang telinga) : meneruskan gelombang
suara ke membrane timpani
3. Membran timpani : untuk proses resonansi
12
suara menuju meatus akustikus eksterna. Telinga bagian tengah terdiri dari 3
buah tulang (ossicle) yang akan mengamplifikasikan tekanan 20 kali dari
gelombang suara untuk menghasilkan getaran cairan pada koklea.
Pada telinga bagian dalam terdapat koklea, membran basilaris
membentuk dasar duktus koklear. Membran basilaris ini sangat penting
karena di dalamnya terdapat organ korti yang merupakan organ perasa
pendengaran. Organ corti, yang terletak di atas membran basilaris di seluruh
panjangnya, mengandung sel rambut yang merupakan reseptor suara. Sel
rambut menghasilkan sinyal saraf jika rambut permukaannya mengalami
perubahan bentuk secara mekanik akibat gerakan cairan di telinga dalam.
Resonansi frekuensi tinggi dari membran basilaris terjadi dekat basis, tempat
gelombang suara memasuki koklea melalui jendela oval dan resonansi
frekuensi rendah terjadi dekat apeks. Sel rambut dalam yang mengubah gaya
mekanik suara (getaran cairan koklea) menjadi impuls listrik pendengaran
(potensial aksi yang menyampaikan pesan pendengaran ke korteks serebri).
2.13.................................................................................................................
Jenis-jenis gangguan pendengaran
a. Gangguan Pendengaran Konduktif
Setiap masalah di telinga luar atau tengah yang mencegah
terhantarnya bunyi dengan tepat dinamakan gangguan pendengaran
konduktif. Gangguan pendengaran konduktif biasanya pada tingkat ringan
atau menengah, pada rentang 25 hingga 65 desibel.
Dalam beberapa kejadian, gangguan pendengaran konduktif
bersifat sementara. Pengobatan atau bedah dapat membantu tergantung
pada penyebab khusus masalah pendengaran tersebut. Gangguan
pendengaran konduktif juga dapat diatasi dengan alat bantu dengar atau
implan telinga tengah.
b. Gangguan Pendengaran Sensori neural
Gangguan pendengaran sensori neural disebabkan oleh hilangnya
atau rusaknya sel saraf (sel rambut) dalam rumah siput dan biasanya
13
bersifat permanen. Gangguan pendengaran sensori neural, yang disebut
juga “tuli saraf”, dapat ringan, menengah, berat atau parah.
Gangguan pendengaran ringan hingga berat sering dapat diatasi
dengan alat bantu dengar atau implant telinga tengah. Sedangkan implant
rumah siput sering kali merupakan solusi atas gangguan pendengaran
berat atau parah.
Sebagian orang menderita gangguan pendengaran sensori neural
hanya pada frekuensi tinggi, juga dikenal dengan sebutan tuli sebagian.
Dalam hal ini, yang rusak hanya sel rambut pada ujung rumah siput. Pada
bagian dalam rumah siput, apeks, sel rambut yang berfungsi untuk
memproses nada rendah masih utuh. Stimulasi akustik dan elektrik
gabungan, atau EAS, telah dikembangkan khusus untuk menangani
kejadian seperti ini.
14
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi
untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz.
Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya
untukkomunikasi,sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik
untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang
ultra (diatas) frekuensi gelombang suara(sonik). Gelombang ultrasonik dapat
merambat dalam medium padat, cair dan gas.
Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir
sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka jenis
gelombang ini akan diserap. Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang
ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah
kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik
bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang
ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat
dinyatakan sebagai superposisi gelombanggelombang periodik, tetapi
banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik
yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak
suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang
datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot
atau hewan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkanefisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.
Salah satu contoh pengaplikasian duniaIT di dunia kesehatan adalah
penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakanaplikasi komputer,
salah satunya adalah USG (Ultra sonografi). USG adalah suatu alat dalam
dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yangtinggi(250 kHz – 2000 kHz)
yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layarmonitor. Pada awalnya
penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombangultrasonik
kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an,prinsip
kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
a. Bagi Penulis dan Pembaca
Pentingnya penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari
sehingga diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan mengenai
Konsep Bioakustik dalam kehidupan sehari-hari maupun bidang keperawatan
khususnya bagi penulis maupun pembaca
b. Bagi Institusi
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber literatur dalam
proses pembelajaran bagi para mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jambi.
17
DAFTAR PUSTAKA
academia.edu
www.scribd.com
http://www.scribd.com/doc/38455457/ANATOMI-FISIOLOGI-TELINGA
http://atem.weblog.com/2008/12/Ultrasonografy-1.html
http://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2008/5/18/kel2.html
Sloane, Athel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50465/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=09301A0F447F49120018F590FA588262?sequence=4
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwj8odfIyvnoAhXKV
30KHV7UAQUQFjAAegQIAhAB&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id
%2Fbitstream%2F123456789%2F50465%2F4%2FChapter
%2520II.pdf&usg=AOvVaw3SxAhn0TSUCif3rXo9tjbi
Diana Puspita. Alamsekitar IPA Terpadu Jakarta.PT Lancer Citra Pustaka