RPP 8.3
RPP 8.3
Alokasi Waktu
No. Kompetensi Dasar
(Minggu Efektif)
1 1.1; 2.1; 3.1; 4.1 4 Pertemuan
2 1.2; 2.2; 3.2; 4.2 4 Pertemuan
3 1.3; 2.3; 3.3; 4.3 4 Pertemuan
4 1.4; 2.4; 3.4; 4.4 3 Pertemuan
5 1.5; 2.5; 3.5; 4.5 4 Pertemuan
6 1.6; 2.6; 3.6; 4.6 5 Pertemuan
KETERANGAN :
LS : Libur Semester PTS : Penilaian Tengah Semester PAS : Penilaian Akhir Semester
MOS : Masa Oientasi Siswa VDP : Video Pengetahuan RMD : Remidi
HUT : Hari Ulang Tahun RI UH : Ulangan Harian POS : Pekan Olahraga Sekolah
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 3
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn
(KD : 1.3 ; 2.3 ; 3.3 ; 4.3)
Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 SIDOARJO
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : VIII/ Gasal
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri
dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Pendekatan Instrumen Alokasi
Kompetensi Dasar IPK Materi Pokok Sumber Belajar
Pembelajaran Penilaian Waktu
1.3 Bersyukur kepada Tuhan 1.3.1. Bersyukur kepada Penilaian diri 4 x 120
yang Maha Esa untuk tuhan yang maha esa Penilaian Menit
nilai dan semangat untuk nilai dan semangat antar teman
Kebangkitan nasional kebangkitan nasional Semantik
1908 dalam perjuangan 1908 dalam perjuangan
kemerdekaan Republik kemerdekaan republik
Pertemuan
3.3.2 Menyebutkan tata
Kedua Pendekatan:
perundang-undangan
Tata urutan Cooperative Hasil diskusi 1 x 120 Buku
dalam sistem hukum
3.3 Memahami tata urutan perundang- Learning. Menit Pelajaran
nasional-nasional di
peraturan perundang- undangan di Model : Jigsaw PKn Kelas
Indonesia
undangan dalam sistem Indonesia VIII
hukum nasional nasional Penugasan Internet
di Indonesia Pertemuan Kelompok sesuai materi
Ketiga dan Pendekatan: Membuat pokok
3.3.3 Menjelaskan proses Keempat Scientific Approach Bagan Alur
pembuatan perundang- Proses Cooperative
Presentasi
undangan perundang- pembuatan Learning 2 x 120
Hasil
undangan dalam sistem peraturan Model : Project Menit
Kelompok
hukum nasional-nasional perundang- Based Learning,
LKPD
di Indonesia undangan Problem Based
Ulangan
sesuai dengan Learning
Harian
UUD 1945
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya
diri,peduli, danbertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secarakreatif,
produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.
1.3 Bersyukur kepada Tuhan yang 1.3.1. Bersyukur kepada tuhan yang
Maha Esa untuk nilai dan maha esa untuk nilai dan semangat
semangat Kebangkitan kebangkitan nasional 1908 dalam
nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan republik
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Republik Indonsia
1.3.2 Menunjukkan sikap semangat
kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan republik
Indonesia.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kompetensi Sikap Spiritual 1. Melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesudah
melaksanakan pembelajaran dengan khusuk,
peserta didik dapat menerapkan rasa syukur
atas perjuangan dalam kemerdekaan Republik
Indonesia.
2. Dengan mendengarkan penjelasan guru secara
khidmat pada saat menjelaskan materi tentang
Pertemuan Kedua
Kompetensi Sikap Spiritual 1. Melalui kegiatan berdoa sebelum dan
sesudah melaksanakan pembelajaran dengan
khusuk, peserta didik dapat menerapkan rasa
syukur atas perjuangan dalam kemerdekaan
Republik Indonesia.
2. Dengan mendengarkan penjelasan guru
secara khidmat pada saat menjelaskan materi
tentang tata urutan perundang-undangan,
peserta didik dapat menunjukkan sikap
semangat sebagai wujud bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Kompetensi Sikap Sosial 1. Guru menjelaskan tentang nilai – nilai, siswa
mampu menunjukkan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang – undangan nasional.
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 11
2. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu
mempraktekkan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang – undangan nasional.
Kompetensi Pengetahuan
1. Mampu menyebutkan tata perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional-
nasional di Indonesia
2. Mampu mendeskripsikan tata perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional-
nasional di Indonesia secara spesifik melalui
diskusi.
Kompetensi Keterampilan 1. Setelah mencari informasi di beberapa
media, peserta didik mampu menyebutkan
contoh dari tata perundang-undangan dalam
sistem hukum nasional-nasional di Indonesia
yang kemudian dibuat power point.
2. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat
mempresentasikan tata perundang-undangan
dala sistem hukum di Indonesia secara
spesifik.
Pertemuan Ketiga
Kompetensi Sikap Spiritual 1. Melalui kegiatan berdoa sebelum dan
sesudah melaksanakan pembelajaran dengan
khusuk, peserta didik dapat menerapkan rasa
syukur atas perjuangan dalam kemerdekaan
Republik Indonesia.
2. Dengan mendengarkan penjelasan guru
secara khidmat pada saat menjelaskan materi
tentang proses pembuatan tata perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional-
nasional di Indonesia, peserta didik dapat
menunjukkan sikap semangat sebagai wujud
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kompetensi Sikap Sosial 1. Guru menjelaskan tentang nilai – nilai, siswa
mampu menunjukkan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang – undangan nasional.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 12
mampu mempraktekkan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang – undangan nasional.
Kompetensi Pengetahuan 1 Peserta didik mampu menjelaskan secara
runtut proses pembuatan perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional-
nasional di Indonesia setelah diberikan
penjelasan oleh guru.
Kompetensi Keterampilan 1. Setelah diberikan penjelasan oleh guru,
peserta didik mampu membuat bagan alur
proses pembuatan perundang-undangan
dalam sistem hukum nasional-nasional di
Indonesia.
Pertemuan Keempat
Kompetensi Sikap Spiritual 1. Melalui kegiatan berdoa sebelum dan
sesudah melaksanakan pembelajaran dengan
khusuk, peserta didik dapat menerapkan rasa
syukur atas perjuangan dalam kemerdekaan
Republik Indonesia.
2. Dengan mendengarkan penjelasan guru
secara khidmat pada saat menjelaskan materi
tentang proses pembuatan tata perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional-
nasional di Indonesia, peserta didik dapat
menunjukkan sikap semangat sebagai wujud
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kompetensi Sikap Sosial 1. Guru menjelaskan tentang nilai – nilai, siswa
mampu menunjukkan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang – undangan nasional.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa
mampu mempraktekkan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam tata urutan peraturan
perundang – undangan nasional.
Kompetensi Pengetahuan 1. Peserta didik mampu menjelaskan secara
runtut proses pembuatan perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional-
nasional di Indonesia setelah diberikan
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 13
penjelasan oleh guru.
Kompetensi Keterampilan 1. Setelah membuat bagan alur proses
pembuatan perundang-undangan dalam
sistem hukum nasional-nasional di
Indonesia,peserta didik dapat melakukan
presentasi di depan kelas.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
Pertemuan Pertama :Makna Perundang-undangan
Pertemuan Kedua :Tata Urutan Perundang-undangan di
Indonesia
Pertemuan Ketiga :Proses Pembuatan Perundang-undangan
Pertemuan Keempat :Proses Pembuatan Perundang-undangan
Materi Pembelajaran Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah
ditentukan. Materi disesuaikan dengan Indikator Pencapaian
Kompetensi yang belum dituntaskan oleh peserta didik yang
bersangkutan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik secara
terencana mempelajari buku teks PPKn Kelas VIII pada bagian tertentu
yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau
pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks
PPKn Kelas VIII Bab 3. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar
secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum
dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada
materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.
Materi Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran, yaitu
materi pada Bab 3 Kelas VIII. Dalam pengayaan ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara yakni membuat rangkuman mengenai materi kelas
VIII pada bab 3.
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendekatan : Scientific Approach.
Model : Discovery Learning
Metode : Penugasan Resume Individu
Pertemuan Kedua
Pendekatan : Cooperative Learning.
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 14
Model : Jigsaw
Metode : Diskusi
Pertemuan Ketiga
Pendekatan : Scientific Approach.
Model : Project Based Learning
Metode : Bagan Alur
Pertemuan Keempat
Pendekatan : Cooperative Learning.
Model : Problem Based Learning
Metode : LKPD
G. Sumber Belajar
1. Kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2017. Buku siswa mata
pelajaran PKn. Jakarta : kementrian pendidikan dan kebudayaan
2. Bahan ajar tentang tata peraturan perundang-undangan sistem hukum
nasional-nasional di Indonesia
3. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 x 40 Menit )
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Alokasi
Fase Kegiatan Pembelajara
Waktu
Orientasi Guru memberi salam pembuka, meminta ketua 2 Menit
PERTEMUAN PERTAMA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat mendeskripsikan makna
perundang-undangan dalam sistem hukum nasional-nasional di Indonesia
dengan kata-katanya sendiri.
B. MAKNA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL
Peraturan perundangan-undangan berbeda dengan Undang-Undang,
karena Undang-Undang hanya merupakan salah satu bagian dari peraturan
perundang-undangan. Peraturan Peundang-Undangan itu sendiri adalah
semua pertauran tertulis yang dibentuk dengan cara-cara tertentu oleh
pejabat yang berwenang dan dituangkan dalam bentuk tertulis.
Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, dinyatakan bahwa Peraturan Perundang-
undangan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum
dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabar yang
berwewenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan.
PERTEMUAN KEDUA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
2) Ketetapan MPR
Ketetapan MPR adalah ketetapan yang dikeluarkan MPR sebagai
konsekuensi dari tugas, kedudukan dan kewenangan MPR sesuai UUD
1945. Adapun yang dimaksud Ketetapan MPR yang menjadi sumber
hukum menurut penjelasan UU No 12 tahun 2011 adalah adalah
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
6) Peraturan Presiden
Peraturan Presiden merupakan peraturan perundang-undangan yang
dibentuk Presiden berdasarkan pasal 4 UUD 1945. Dilihat dari sifatnya
Presiden dapat membuat dua macam keputusan yaitu yang bersifat
pengaturan dan yang bersifat penetapan. Yang termasuk jenis peraturan
perundang-undangan adalah keputusan presiden yang bersfat pengaturan
atau yang dikenal dengan Peraturan Presiden .
7) Peraturan Daerah
Peraturan Daerah adalah peraturan yang dibuat oleh Pemerintah
daerah Propinsi dan daerah Kabupaten dan/atau Daerah Kota. Masuknya
Peraturan Daerah dibuat untuk melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang lebuh tinggi. Selain itu Peraturan daerah inijuga dibuat
dalam rangka melaksanakan kebutuhan daerah. Dengan demikian kalau
Peraturan Daerah terse but dibuat sesuai kebutuhan daerah,
dimungkinkan Perda yang berlaku di suatu daerah Kabupaten/Kota
belum tentu diberlakukan di daerah kabupaten/ kota lain.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menjelaskan secara runtut proses pembuatan
perundang-undangan dalam sistem hukum nasional-nasional di Indonesia
setelah diberikan penjelasan oleh guru.
B. PROSES PEMBUATAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL
1) Undang - Undang
Undang-undang adalah peraturan perundangan, yang dalam
pembentukannya Presiden harus mendapat persetujuan DPR. Ketentuan
tersebut diatur dalam UUD 1945 Pasal 5 Ayat 1 "Presiden berhak
mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR", Pasal 20 Ayat 1
"DPR memegang kekuasaan membentuk UU" dan Pasal 20 Ayat 2
"Setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama" .
Dalam pembentukan suatu undang-undang, sebagaimana diatur dalam
undang-undang nomor 12 tahun 2011.
1. Tahap penyusunan Rancangan Undang-Undang meliputi:
a) Rancangan Undang-Undang dapat berasal dari DPR atau
Presiden.
b) Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari DPD.
c) Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPR, Presiden,
atau DPD harus disertai Naskah Akademik. Terdapat 3 jenis RUU
yang tidak harus disertai Naskah Akademik namun haruss disertai
dengan keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi
muatan yang diatur yakni:
- RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
- Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
menjadi Undang-Undang
- Pencabutan Undang-Undang atau pencabutan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
d) Rancangan Undang-Undang, baik yang berasal dari DPR
maupun Presiden serta Rancangan Undang-Undang yang
diajukan DPD kepada DPR disusun berdasarkan Prolegnas
(Program Legislasi Nasional). Adapun Rancangan Undang-
Undang yang diajukan oleh DPD berkaitan dengan: a) otonomi
4) Peraturan Presiden
Berikut ini Proses Penyusunan Peraturan Pemerintah sesuai UU nomor
11 Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
c) Dalam penyusunan Rancangan Peraturan pemerintah, pemrakarsa
membentuk panitia antarkementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian
d) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
Rancangan Peratura Pemerintah dikoordinasikan oleh menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
5) Peraturan Daerah
Proses Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah sesuai UU nomor 11
Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
a) Rancangan Peraturan Daerah dapat berasal dari DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota/Kabupaten/Kota atau Gubernur.
b) Rancangan Peraturan Daerah disertai dengan penjelasan atau
keterangan dan/atau Naskah Akademik.
c) Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah mengenai:
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
- Pencabutan Peraturan Daerah
- Perubahan Peraturan Daerah yang hanya terbatas mengubah
beberapa materi, tidak disertai naskah akademik namun harus
disertai keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi
muatan yang diatur.
d) Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah
dilakukan sesuai dengan teknik penyusunan Naskah Akademik.
e) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota dikoordinasikan oleh alat kelengkapan
DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota yang khusus menangani bidang
legislasi.
f) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari
Gubernur/Bupati/Walikota dikoordinasikan oleh biro hukum dan
dapat mengikutsertakan instansi vertikal dari kementrian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
g) Rancangan Peraturan Daerah dapat diajukan oleh anggota, komisi,
gabungan komisi atau alat kelengkapan DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota yang khusus menangani bidang legislasi.
h) Rancangan Peraturan Daerah yang telah disiapkan oleh DPRD
DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota disampaikan dengan surat pimpinan
DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota kepada Gubernur/Bupati/Walikota.
i) Rancangan Peraturan Daerah yang telah disiapkan oleh
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 42
Gubernur/Bupati/Walikota disampaikan dengan surat pengantar
Gubernur kepada pimpinan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota.
j) Apabila dalam satu masa sidang DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan Rancangan Peraturan
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota mengenai materi yang sama, yang
dibahas adalah Rancangan Peraturan Daerah yang disampaikan oleh
DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota dan Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi /Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota digunakan sebagai bahan untuk
dipersandingkan.
C. Kunci Jawaban
1. Berdasarkan Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang
Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib hukum Republik
Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia.
Tata urutan peraturan perundang-undangan RI yaitu :
1) UUD 1945
2) Ketetapan MPR
3) Undang-Undang
4) Peraturan Pemerintah (PP)
5) Keputusan Presiden
6) Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan
Instruksi Menteri.
D. Rubrik Penilaian
No. Kriteria Jawaban Skor
1. Jika peserta didik dapat menjelaskan empat perubahan Tata
Peraturan Perundang-Undangan secara lengkap dan benar 25
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan tiga perubahan Tata
Peraturan Perundang-Undangan secara lengkap dan benar 20
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan dua perubahan Tata
Peraturan Perundang-Undangan secara lengkap dan benar 15
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan satu perubahan Tata
Peraturan Perundang-Undangan secara lengkap dan benar 10
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan empat perubahan Tata
5
Peraturan Perundang-Undangan tidak sesuai dengan konsep
Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan konteks 3
Jika peserta didik mengosongi lembar jawaban 0
2. Jika peserta didik dapat menyebutkan alasan TAP MPR
timbul dan tenggelam dari Tata Peraturan Perundang-
25
undangan secara lengkap dan benar dikaitkan dengan
Undang-undang
Jika peserta didik dapat menyebutkan alasan TAP MPR
timbul dan tenggelam dari Tata Peraturan Perundang-
20
undangan secara lengkap dan benar tidak dkaitkan dengan
Undang-undang
Jika peserta didik dapat menyebutkan alasan TAP MPR 15
B. Kisi-kisi
Kisi-kisi Indikator
Berdoa dengan khidmat Tidak berbicara dengan orang lain
ketika berdoa
Duduk dengan tenang dan rapi
saat berdoa
Menundukkan kepala saat berdoa
Bersyukur atas nilai dan semangat Bersemangat mengikuti pelajaran
kebangkitan nasional di kelas
Bersemangat dalam kerja
kelompok
Rajin dalam mengerjakan tugas
yang diberikan guru
C. Lembar Penilaian
36.
Keterangan:
S1 : Tidak berbicara dengan orang lain ketika berdoa
S2 : Duduk dengan tenang dan rapi saat berdoa
S3 : Menundukkan kepala saat berdoa
S4 : Bersemangat mengikuti pelajaran di kelas
S5 : Bersemangat dalam kerja kelompok
S6 : Rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
D. Rubrik Penilaian
Skor 4 : Jika peserta didik melakukan kegiatan tersebut
Skor 3 : Jika peserta didik kurang sungguh-sungguh melakukannya
Skor 2 : Jika peserta didik melakukannya menunggu diperintah dahulu
Skor 1 : Jika peserta didik tidak melakukan kegiatan tersebut
Dari hasil perolehan skor akhir yang didapat oleh peserta didik, maka akan
diinterpretasikan sebagai berikut :
SKOR KATEGORI SIKAP
82 – 100 Sangat Baik
63 – 81 Baik
44 – 62 Cukup
25 – 43 Kurang
B. Kisi-kisi
Kisi-kisi Indikator
Taat pada aturan sekolah Memakai seragam dan atribut yang
sesuai dengan ketetapan sekolah
Tidak membawa senjata tajam
Tidak tawuran antar peserta didik baik
satu maupun luar sekolah
Tidak membuat gaduh di dalam kelas
saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung
Tidak meninggalkan kelas tanpa
sepengetahuan guru
Tidak bolos sekolah
Selalu tepat waktu Mengumpulkan tugas sesuai dengan
deadline
Selalu bangun pagi
Tidak terlambat berangkat ke sekolah
C. Lembar Penilaian
Tidak
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
1. Saya memakai seragam sesuai
dengan ketentuan yang
dtetapkan sekolah
2. Saya memakai atribut lengkap
sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan sekolah
3. Saya membawa senjata tajam
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 56
ke sekolah
4. Saya bangun pagi setiap
harinya
5. Saya mengumpulkan tugas 1
hari setelah deadline yang
ditentukan
6. Saya ikut serta dalam tawuran
pelajar
7. Saya terlambat masuk sekolah
8. Saya membawa minuman
keras diarea sekolah
9. Saya bolos sekolah
10. Saya meninggalkan kelas ke
kantin ketika guru sedang
mengajar
D. Rubrik Penilaian
Skor
No. Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
Pernah
1. Saya memakai seragam sesuai
dengan ketentuan yang 5 4 3 2
dtetapkan sekolah
2. Saya memakai atribut lengkap
sesuai dengan ketentuan yang 5 4 3 2
ditetapkan sekolah
3. Saya membawa senjata tajam
2 3 4 5
ke sekolah
4. Saya bangun pagi setiap
5 4 3 2
harinya
5. Saya mengumpulkan tugas 1
hari setelah deadline yang 2 3 4 5
ditentukan
6. Saya ikut serta dalam tawuran
2 3 4 5
pelajar
7. Saya terlambat masuk sekolah 2 3 4 5
8. Saya meminum minuman
2 3 4 5
keras diarea sekolah
9. Saya bolos sekolah 2 3 4 5
10. Saya meninggalkan kelas ke
kantin ketika guru sedang 2 3 4 5
mengajar
Skor Akhir = Jumlah Skor
Nama :
Kelas :
Absen :
A. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !
5. Yang mengatur jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di
indonesia adalah....
a. UU No. 12 Tahun 2011
b. UU No. 12 Tahun 2012
c. UU No. 12 Tahun 2010
d. UU No. 11 Tahun 2012
18. Sebagai warga negara yang baik, salah satu kewajibannya adalah
mematuhi aturan perundang-undangan. Perilaku menaati peraturan
perundang-undangan yang wajib dilakukan bagi setiap warga negara
adalah....
a. Memiliki SIM
b. Memiliki akta kelahiran
c. Memiliki sertifikat tanah
d. Memiliki KTP
A. Kunci Jawaban
Undang-
undang
Peraturan
Pemerintah
Pengganti
Undang-
Undang
Peraturan
Presiden
Peraturan
Daerah
B. Rubrik Penilaian
Skor
Kriteria
20 15 10 5
Isi teks yang Hanya 3 Hanya 2 Hanya 1
singkat, padat, kriteria isi kriteria isi kriteria isi
jelas dan yang yang yang
Isi
mengcakup terpenuhi terpenuhi terpenuhi
rangkuman dari
hasil diskusi
Desain Warna menarik, Hanya 3 Hanya 2 Hanya 1
ukura sesuai kriteria isi kriteria isi kriteria isi
dengan arahan yang yang yang
guru, tema terpenuhi terpenuhi terpenuhi
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 74
sesuai dengan
materi
pembahasan dan
menjadi pusat
perhatian
Gambar Hanya 2 Hanya1 Seluruh
menarik, kriteria isi kriteria isi kriteria tidak
Gambar
bermakna, dan yang yang terpenuhi
orisinil terpenuhi terpenuhi
Pesan sangat Pesan cukup Pesan sulit Pesan tidak
Ketersampaian mudah dipahami mudah dipahami dapat
Pesan oleh viewer dipahami oleh viewer dipahami
oleh viewer oleh viewer
Nama :
Kelas :
Absen :
C. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !
1. Yang mengatur jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di
Indonesia adalah....
e. UU No. 12 Tahun 2011
f. UU No. 12 Tahun 2012
g. UU No. 12 Tahun 2010
h. UU No. 11 Tahun 2012
14. Sebagai warga negara yang baik, salah satu kewajibannya adalah
mematuhi aturan perundang-undangan. Perilaku menaati peraturan
perundang-undangan yang wajib dilakukan bagi setiap warga negara
adalah....
a. Memiliki SIM
b. Memiliki akta kelahiran
c. Memiliki sertifikat tanah
d. Memiliki KTP
C. Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
No. Kunci Jawaban No. Kunci Jawaban
1. A 11. D
2. B 12. A
3. A 13. D
4. C 14. A
5. B 15. B
6. A 16. D
7. B 17. A
8. A 18. D
9. D 19 B
10. B 20. A
Uraian
No. Kunci Jawaban
1. Undang – Undang Peraturan Pemerintah
Undang-undang merupakan Peraturan Pemerintah
peraturan perundang-undangan merupakan peraturan
untuk melaksanakan UUD 1945. perundang-undangan ntuk
Yang berwenang membuat UU melaksanakan suatu undang-
adalah DPR bersama Presiden. undang, maka dikeluarkanlah
Adapun kriteria agar suatu masalah Peraturan Pemerintah. Jadi
diatur dengan UU antara lain : peraturan pemerintah tersebut
a. UU dibentuk atas perintah merupakan bentuk
ketentuan UUD 1945 pelaksanaan dari suatu
b. UU dibentuk atas perintah undang-undang. Itulah
Ketetapan MPR sebabnya materi muatan
c. UU dibentuk atas perintah Peraturan Pemerintah (PP)
ketentuan UU terdahulu berisi materi untuk
d. UU dibentuk dalam rangka menjalankan Undang-Undang
mencabut, mengubah dan sebagaimana mestinya.
menambah UU yang sudah ada Adapun kriteria untuk
e. UU dibentuk karena berkaitan dikeluarkannya Peraturan
dengan hak sasai manusia pemerintah adalah sebagai
f. UU dibentuk karena berkaitan berikut :
dengan kewajiban atau a) PP tidak dapat dibentuk
kepentingan orang banyak. tanpa adanya UU
Adapun materi muatan yang induknya
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 87
harus diatur dengan Undang- b) PP tidak dapat
Undang berisi: mencantumkan sanksi
a. Pengaturan lebih lanjut pidana. jika UU induknya
mengenai ketentuan Undang- tidak mencantumkan sanksi
Undang Dasar Negara Republik pidana
Indonesia Tahun 1945 c) PP tidak dapat memperluas
b. Perintah suatu Undang- atau mengurangi ketentuan
Undang untuk diatur dengan UU induknya
Undang-Undang d) PP dapat dibentuk
c. Pengesahan perjanjian meskipun UU yang
internasional tertentu bersangkutan tidak
d. Tindak lanjut atas putusan menyebut secara tegas,
Mahkamah Konstitusi asal PP tersebut untuk
e. Pemenuhan kebutuhan hukum melaksanakan UU.
dalam masyarakat.
2. Hak yang dimiliki oleh DPR :
a. Hak Interpelasi
Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan
kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting
dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
b. Hak angket
Hak angket adalah hak DPR menjelaskan pelaksanaan suatu
undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
c. Hak imunitas
Hak imunitas adalah kekebalan hukum dimana setiap anggota
DPR tidak dapat dituntut di hadapan dan di luar pengadilan
karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan
secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik.
d. Hak menyatakan pendapat
Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan
pendapat atas:
Kebijakan Pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang
terjadi di tanah air atau di dunia internasional
Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket
D. Rubrik Penilaian
Pilihan Ganda
No. Kunci Jawaban Skor No. Kunci Jawaban Skor
1. A 3 11. D 3
2. B 3 12. A 3
3. A 3 13. D 3
4. C 3 14. A 3
5. B 3 15. B 3
6. A 3 16. D 3
7. B 3 17. A 3
8. A 3 18. D 3
9. D 3 19 B 3
10. B 3 20. A 3
Uraian
No. Kriteria Jawaban Skor
1. Jika peserta didik dapat menjelaskan perbandingan
antara UU dengan PP secara lengkap dan benar 20
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan perbandingan
antara UU dengan PP secara kurang lengkap dan 15
benar sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan perbandingan
antara UU dengan PP secara tidak lengkap dan benar 10
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan perbandingan
antara UU dengan PP secara tidak lengkap dan tidak 5
sesuai dengan konsep
Jika peserta didik dapat menjelaskan perbandingan
antara UU dengan PP secara tidak sesuai dengan 3
konsep
Jika peserta didik mengosongi lembar jawaban 0
2. Jika peserta didik dapat menyebutkan dan
20
menjelaskan hak dari DPR sebanyak 3 dengan benar
Jika peserta didik dapat menyebutkan dan
15
menjelaskan hak dari DPR sebanyak 2 dengan benar
Jika peserta didik dapat menyebutkan dan
10
menjelaskan hak dari DPR sebanyak 1 dengan benar
Jika peserta didik dapat menyebutkan hak dari DPR 5
sebanyak 3 dengan benar
Perangkat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan | 89
Jika peserta didik dapat menyebutkan hak dari DPR
4
sebanyak 2 dengan benar
Jika peserta didik dapat menyebutkan hak dari DPR
3
sebanyak 1 dengan benar
Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan
2
konteks
Juka peserta didik mengosongi lwmbar jawaban 0