Anda di halaman 1dari 14

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (4): 1141-1154

ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org


© Copyright 2013

ANALISIS KEMENANGAN ADALET VE KALKINMA PARTISI (AKP)


DALAM PEMILU TURKI 2011

Reksa Fiaji Tamara1


NIM.0702045064

Abstract

The research explains the influential factors that influence the victory of Adalet
ve Kalkinma Partisi (AKP) in Turkey Election of 2011. This research describes
the phenomenon based on the reality that happens. The phenomenon in this
case is the influential factors that influence the victory of Adalet ve Kalkinma
Partisi (AKP) in Turkey Election of 2011. The result of this study is the
uniformity among the main issues which had blow up by Adalet ve Kalkinma
Partisi (AKP) with the Turkish desire that wanted to Turkey joined Uni Europe
as a member. Later, not only the figure of Recep Tayyib Erdogan as a good
and promised leader brought the credence of Turkish, but also followed by the
identity of AKP party that more pro-democracy made the Turkish comfortable
with the leadership of the party.

Keywords :AKP, Secularism, Recep Tayyib Erdogan

Pendahuluan
Negara Republik Turki di proklamasikan oleh Dewan Agung Nasional pada
tanggal 29 Oktober 1923 dengan mengangkat Mustafa Kemal Ataturk sebagai
Presiden pertamanya dan Ismet Inonu Pasha sebagai Perdana Menteri. Kemudian
pada tahun 1937 Mustafa Kemal Ataturk menjadikan sekularisme sebagai
ideologi negara Turki. (www.fib.ui.ac.id, diakses pada tanggal 20 Februari 2011).
Dengan dijadikannya sekularisme sebagai ideologi negara, maka pemerintah
sengaja melakukan pemisahan antara agama dengan semua hal yang bersifat
keduniawian. Kemudian dengan otoritas yang dimilikinya Mustafa Kemal Ataturk
mengeluarkan berbagai macam undang-undang baru untuk menggantikan syari’ah
Islam di Turki. (Suwiryadi, 1950)

Dalam sistem politik Turki, Partai Rakyat Republik atau CHP (Cumhuriyet Halk
Partisi) yang didirikan Mustafa Kemal merupakan satu-satunya partai legal
hingga tahun 1945 karena pada fase 1925-1945 negara Turki hanya menganut
sistem partai tunggal. Sistem multi partai di tandai ketika seorang industrialis
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: arabbuntal89@yahoo.co.id
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

terkemuka di Istanbul, Nuri Demirag, mendirikan Partai Pembangunan Nasional


(Milli Kalkinma Partisi) yang secara resmi terdaftar pada tanggal 5 September
1945, kemudian disusul oleh pendirian Partai Demokrat (Demokratik Partisi)
yang terdaftar secara resmi pada tanggal 7 Januari 1946. (Erick J. Zurcher, 2003).
Dalam periode sistem multi partai banyak bermunculan beragam partai, walaupun
masyarakat Turki mayoritas muslim tetapi pada awal penerapan sistem multi
partai hal ini tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan untuk
mengangkat suara partai Islam dalam pemilihan umum, sampai pada kemenangan
Partai Kesejahteraan atau Refah Partisi (RP) pada tahun 1995.

Sebagai negara yang menganut paham demokrasi dan ingin menjadi bagian
negara Barat yang dalam artian sekuler, Turki berusaha membuktikan bahwa
negara Turki adalah negara yang demokratis dan mampu menjadi anggota Uni
eropa. Dalam pelaksanaan demokratisasinya Turki telah mengalami pasang surut
dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, setidaknya telah terjadi empat kali kudeta
militer dengan alasan menyelamatkan, dan mempertahankan nilai-nilai
sekularisme Turki. Kudeta terakhir terjadi pada tahun 1995, saat pemilu Turki
dimenangkan oleh Partai Refah (Refah Partisi) yang berafiliasi terhadap Islam.
Pada akhirnya, mahkamah konstitusi membubarkan Partai Refah dan melarang
aktifitas politik pimpinannya, yaitu Perdana Menteri Necmettin Erbakan untuk
meletakkan jabatannya. (www.freedominstitute.org, diakses pada tanggal 20 Mei
2011).

Di lain pihak internal RP menanggapi secara serius tentang pembubaran partai


dan pelarangan aktivitas politik Perdana Menteri Necmettin Erbakan. Terjadi
perdebatan yang sangat tajam dikalangan Islamis, terutama antara golongan tua
dan muda. Para kelompok muda RP yang moderat dan reformis menghendaki
demokratisasi yang lebih besar di internal partai, sementara golongan tua
konservatif merasa nyaman dengan model kepemimpinan Erbakan dan menolak
secara tegas usulan kelompok muda atas perubahan paradigma partai. (H. A.
Mukti Ali, 1994). Pada akhirnya dengan perbedaan paradigma tersebut Refah
Partisi pecah, golongan senior yang konservatif mendirikan Partai Kebahagiaan
atau Saadet Partisi (SP) yang masih dipimpin oleh Necmettin Erbakan sedangkan
kalangan muda yang moderat mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan
(Adalet ve Kalkinma Partisi).

Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan


terbentuk pada tanggal 14 Agustus 2001. (www.globalmuslim.web.id, diakses
pada tanggal 28 Mei 2011). AKP merupakan sebuah partai yang lebih pro-Uni
Eropa, reformis sekaligus kapitalis. Partai ini berhaluan kanan moderat dengan
ideologi partai yang konservatif, sistem ekonomi liberal, dan memiliki agenda
untuk memperjuangkan bergabungnya Turki menjadi anggota Uni Eropa. Pada
pemilu tahun 2002 partai yang baru didirikan ini mendapat kemenangan pertama
dengan meraih dua pertiga kursi anggota di majelis parlemen Turki.
(www.id.m.wikipedia.org, diakses pada tanggal 12 April 2011). Selanjutnya pada
pemilu tahun 2007, AKP mendapat suara 47% namun di parlemen jatah kursi
hanya menjadi 341 kursi. Walaupun mengalami penurunan, Erdogan kembali
terpilih menjadi Perdana Menteri Turki dan Gul dipercaya menjadi Presiden
Turki. (www.jalanpanjang.web.id, diakses pada tanggal 6 Oktober 2011).
1142
Analisis Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi Dalam Pemilu Turki 2011 (Reksa Fiaji T.)

Pada pemilu tanggal 12 Juni 2011, kembali melahirkan sejarah fenomenal. Partai
Keadilan dan Pembangunan atau AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi),
memenangkan pemilu untuk ketiga kalinya secara berturut-turut dengan perolehan
suara yang cukup signifikan dan kembali mengantarkan Recep Tayyib Erdogan
untuk menjadi Perdana Menteri Turki. Perolehan suara AKP mengalami kenaikan
dari dua pemilu sebelumya yaitu 34,43% pada pemilu 2002, menjadi 46,47% pada
pemilu 2007, dan 49.85% pada pemilu 2011. Didukung 21.339.082 suara, AKP
berhasil mendapatkan 327 kursi parlemen. Dengan 59,3% kursi yang dimiliki
AKP ini, AKP bisa kembali membangun pemerintahan tanpa perlu koalisi.
(kabepiilampungcom.wordpress.com, diakses pada tanggal 20 Januari 2012).

Pemilu 2011 dengan 15 kontestan partai politik menghasilkan konfigurasi dua


kekuatan politik utama serta kubu independen yang merebutkan 550 kursi di
parlemen. (www.dw.de, diakses pada tanggal 28 Januari 2013). Kelompok islamis
diwakili AKP, sedangkan sekuler diwakili Partai Republik atau CHP (Cumhuriyet
Halk Partisi) dan Partai Pergerakan Nasionalis atau MPH (Milliyetci Hareket
Partisi). Etnik Kurdi masuk melalui jalur independen. AKP mendapatkan suara
49,85% disusul CHP dengan perolehan 25,88% dan MHP menempati posisi
ketiga dengan perolehan 12,97%. Etnik Kurdi melalui sayap politik Partai
Perdamaian dan Demokrasi (Bans ve Demokrati Partisi-BDP) memperoleh suara
6,65%. (Ahmad Dzakirin, 2012).

Kerangka Dasar Teori

1. Teori Basis Partai


Suatu partai mendasarkan kekuatannya pada dukungan satu atau beberapa
kelompok yang mempunyai orientasi dan tujuan-tujuan politik yang sama, dengan
kata lain partai berdiri di atas suatu dukungan basis sosial. Di sini basis sosial di
artikan sebagai satu atau beberapa orang yang menjadi pendukung utama dari
suatu partai politik. Hal tersebut mengaitkan tingkat atau kualitas kesetiaan
partisipasi dan pemberian suara oleh pemilih kepada partainya dalam pemilu.

Menurut Angus Campbell, ada tiga variabel utama yang mampu mempengaruhi
perilaku individu dalam memilih suatu partai, ketiga variabel tersebut adalah
sebagai berikut. (Angus Campbell, 1960).
a. Identifikasi terhadap partai
Secara psikologis individu memilih suatu partai karena adanya rasa kesetiaan dan
cintanya kepada partai tersebut.

b. Isu yang sedang berkembang


Berdasarkan pada pertimbangan terhadap isu yang sedang berkembang, individu
memilih partai yang mereka anggap layak dan sanggup untuk memimpin
pemerintahannya. Kelayakan dan kesanggupan suatu partai di tentukan oleh isu
yang sedang berkembang saat ini. Dari segi isu yang sedang berkembang di Turki
pada saat itu. Saat pemilu Turki 2011, AKP mengusung isu utama yang salah
satunya adalah pengintegrasian negara Turki menuju anggota Uni Eropa yang
1143
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

diyakini akan membawa kemajuan dan masa depan yang lebih baik. Hal tersebut
telah menjadi konsumsi politik yang selalu menarik simpatik penduduk Turki.
(www.eng.akparti.org.tr, diakses pada tanggal 16 November 2011).

c. Orientasi terhadap calon


Individu memilih suatu partai karena kualitas personal kandidat tanpa memandang
pada partai yang mendukungnya atau pada isu yang sedang berkembang. Perilaku
ini terbagi menjadi dua, pertama : kualitas instrumental di mana pemilih melihat
kemampuan kandidat dalam menangani suatu masalah tertentu. Kedua: kualitas
simbolis dimana pemilih mempunyai pandangan bagaimanakah seharusnya figur
pemimpin yang baik. Kebanggaan penduduk Turki mempunyai sosok pemimpin
seperti Recep Tayyib Erdogan (Perdana Menteri) yang taat beragama dan
mempunyai iman yang kuat. Erdogan pernah menjabat sebagai walikota Istanbul
dan selama masa jabatannya beliau dikenal sebagai pejabat yang sederhana, jujur,
dan bertanggung jawab. Hingga rakyat Turki yakin dengan Turki yang dipimpin
kembali oleh Erdogan akan membawa perubahan besar negara Turki kearah yang
lebih baik dan mampu memperjuangkan pengintegrasian anggota Uni Eropa.
(aeyogy.multiply.com, diakses pada tanggal 18 November 2011).

Dalam konteks Turki, kemenangan AKP merupakan sebuah jawaban dari


sebagian besar rakyat Turki yang pada dasarnya tidak sepenuhnya setuju dengan
pemerintahan sekular yang di jalankan selama ini. Sejarah adalah aset politik yang
tak ternilai dan aset itulah yang di miliki AKP. Secara historis, Turki merupakan
bekas dari kekaisaran Ottoman. Dan AKP merupakan sebuah pecahan dari partai
behaluan Islam yang pernah ada pada tahun 1970an. Kedalaman sejarah
tersebutlah yang membuat rakyat Turki yang mayoritas muslim merasa adanya
kedekatan secara psikologis dengan Partai AKP.

2. Konsep Demokrasi
Robert A. Dahl mendefinisikan demokrasi sebagai sebuah sistem politik (Robert
A. Dahl, 1971) yakni sistem politik yang sepenuhnya responsif terhadap semua
warga negara. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara demokrasi jika
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Jika sarana tindakan pemaksaan dengan kekerasan dinetralkan.
2. Jika negara itu memiliki suatu masyarakat majemuk yang dinamis dan modern.
3. Jika kekuasaan pemerintah tidak hanya terpusat kepada kepala negara saja,
tetapi wakil presiden atau perdana menteri tetap memiliki kekuasaan.
4.Adanya pemilu yang jujur dan adil.
5.Jika negara itu secara budaya homogen atau heterogen, tidak terbagi-bagi dalam
beberapa sub kultur yang kuat dan berbeda atau jika terbagi-bagi seperti itu,
para pemimpin harus berhasil dalam menciptakan suatu tatanan.
6.Konsosiasional untuk mengatur konflik-konflik sub kultur.
7.Jika negara itu tidak mengalami intervensi dari pihak negara luar yang anti
demokrasi
Bila dilihat dari beberapa faktor diatas maka nampaknya negara Turki sudah dapat
dikategorikan ke dalam bentuk negara yang demokrasi karena sudah memenuhi
beberapa persyaratan diajukan Dahl tersebut. Ini dapat dilihat dimana adanya
pemilu yang adil dan demokrasi, kendali pemerintahan yang kuat hingga tercipta
tatanan pemerintahan yang solid dan kuat. Demokrasi di Turki tidak hanya
1144
Analisis Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi Dalam Pemilu Turki 2011 (Reksa Fiaji T.)

menyinggung masalah pemilu yang jujur dan adil tetapi juga mampu
mengantarkan AKP memenangkan pemilu selama tiga periode. AKP mampu
membuat isu demokrasi sangat sentimentil terhadap masyarakat Turki karena
pada masa pemerintahan Mustafa Kemal hal yang berbau demokrasi sangat
dibatasi. Sementara AKP disini mampu membuka hambatan bagi kebebasan
masyarakat Turki untuk menyuarakan aspirasinya, Sekaligus mengaktualisasikan
dirinya.

Tentu saja demokrasi ini menjadi angin segar bagi umat Islam yang selama empat
dekade terbatasi dalam menjalankan aktifitas keislamannya. Demokrasi diterima
oleh mayoritas publik, dakwah Islam bisa berkembang, aspirasi masyarakat juga
terakomodir. Itulah beberapa keberhasilan yang telah ditorehkan oleh sebuah
partai yang berideologikan Islam dengan proses menikmati demokrasi. Walaupun
AKP sendiri mengatakan mereka sebagai partai yang terbuka, namun dengan
berbagai agenda dakwah yang dibawa, AKP tidak dapat menutupi ideologinya
yang sejati sebagai partai Islam. (Ahmad Dzakirin, 2012).

Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, yaitu memberikan gambaran melalui
data dan fakta-fakta yang ada tentang faktor apa saja yang mempengaruhi
kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) dalam pemilu Turki 2011, Serta
teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisis kualitatif.

Hasil Penelitian
Turki merupakan negara besar di kawasan Eurasia. Luas negara mencapai
780.580 km², dan 1,3% terdiri dari air. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung
Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki
berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara, Bulgaria di sebelah barat laut,
Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat, Georgia di timur laut, Armenia,
Azerbaijan, dan Iran disebelah timur, dan Irak dan suriah di tenggara, dan Laut
Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki
digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal
sebagai negara transkontinental.

Pada sensus penduduk tahun 2000, jumlah penduduk mencapai 67.844.903. Pada
tahun 2006 mengalami kenaikan menjadi 68.747.872, kepadatan penduduknya 89
jiwa/km2. Mayoritas penduduk Turki adalah muslim, dengan minoritas Kristen
dan Yahudi yang signifikan tersebut adalah penganut versi Islam Sunni
(Ortodoks). Turki merupakan negara republik demokratis dengan sistem
pemerintahan parlementer. Sistem parlementer adalah sebuah sistem
pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan.
Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri
dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil,
di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana
menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil,
presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem
parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.
1145
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

Dalam sistem pemilu di Turki, karena Turki menganut sistem parlementer, artinya
masyarakat memilih partai yang ada dan partai-partai tersebut akan
memperebutkan 550 kursi di parlemen selanjutnya partai tersebut akan
mengirimkan calonnya dalam parlemen. Anggota parlemen yang ada selanjutnya
akan mengadakan pemilihan umum untuk menentukan individu yang akan
menjabat sebagai presiden Turki dan memerintah sesuai dengan masa jabatannya.
Konstitusi Turki menetapkan pemilihan presiden ditentukan oleh anggota
parlemen dan jika anggota parlemen tidak berhasil memilih presiden maka terjadi
pembentukan parlemen baru.

Kemenangan AKP merupakan sebuah jawaban dari sebagian rakyat Turki yang
pada dasarnya tidak sepenuhnya setuju dengan pemerintahan sekular yang
dijalankan selama ini. Sejarah adalah aset politik yang tak ternilai dan asset itulah
yang dimiliki AKP. Secara historis, Turki merupakan bekas kekaisaran Ottoman
dan AKP merupakan sebuah pecahan dari partai behaluan Islam yang pernah ada
di 1970an. Kedalaman sejarah tersebutlah yang membuat rakyat Turki yang
mayoritas muslim merasa adanya kedekatan secara psikologis dengan partai AKP.

Ada faktor yang mempengaruhi kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP)


dalam pemilu Turki 2011.
1. Strategi demokrasi AKP
Sukses AKP tidak dapat dilepaskan dari sosok Recep Tayyib Erdogan. Sosok
politik ini dicitrakan memiliki integritas moral yang tinggi, efektif, dan
berwawasan terbuka dan mulai dikenal publik saat menjabat sebagai walikota
Istanbul yang pro rakyat.
Penjara telah mengubah cara pandang berikut pendekatan politiknya dalam
berhadapan dengan ekstremitas sekularis di Turki. Langkah politik bersebrangan
terpaksa diambil karena sang guru, Erbakan, tidak bergeming dengan saran yang
diberikan Erdogan untuk mereformasi haluan partai. Partai baru yang didirikan
Erdogan melakukan serangkaian terobosan politik yang dulunya diharamkan atau
setidaknya dihindari oleh Erbakan, yakni menerima ideology sekuler kemalis dan
menyatakan dukungan masuknya Turki dalam keanggotaan Uni Eropa. Selain itu,
Erdogan juga menghindari wacana intimidatif antisekularisme dan zionisme.
Secara faktual, kedua isu ini telah menjadi haluan politik yang tak tergoyahkan
Republik Turki di sepanjang terbentuknya di 1928.

Kelompok Islamis menurut Erdogan tidak dapat menentang benteng tangguh


sekularisme yang dijaga militer. Untuk itu, tidak ada pilihan bagi kalangan islamis
kecuali melakukan moderasi dan penghindaran konflik langsung dengan militer.
Politik Turki sendiri menyaksikan jatuh bangunnya partai-partai islamis ataupun
konservatif karena berbenturan dengan Kemalisme. Dalam refleksinya, jalan
ketiga yang lebih fleksibel dan lebih mengedepankan interpretasi longgar
sekularisme ketimbang mempertentangkannya dengan Islam serta pendekatan
resolutif dan nonkonfliktual yang harus ditempuh untuk memecah kebuntuan dan
siklus politik militer satu dasawarsa (kudeta) atas gerakan islamis. Oleh karena
itu, Erdogan mendirikan partai baru, AKP, yang tidak segan menyatakan
komitmennya atas sekularisme dan berkiblat ke Barat.

1146
Analisis Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi Dalam Pemilu Turki 2011 (Reksa Fiaji T.)

Erdogan pernah menegaskan pandangan barunya tentang relasi keislaman dengan


sekularisme. Ia mengatakan,
“Saya seorang muslim, saya mencoba memenuhi kewajiban keislaman saya. Saya
punya tanggung jawab kepada tuhan yang menciptakan saya. Namun saya
mencoba menjauhkannya dari kehidupan politik dan menjadikannya tetap privat.
Partai poitik tidak mempunyai agama, hanya manusia yang memilikinya. Jika
tidak, Anda akan mengekploitasi agama, padahal agama itu mulia yang tidak
dapat dieksploitasi atau dimanfaatkan.” (Ahmad Dzakirin, 2012).
Dalam konteks tersebut banyak pengamat Internasional dan masyarakat Turki
menilai langkah politik Erdogan justru merefleksikan pembelaan dirinya atas ide
Kemalisme yang sebenarnya ketimbang pembelaan palsu yang ditunjukkan
kelompok militer sendiri. Di sepanjanng dua periode kepemimpinannya, AKP
sukses melakukan institusionalisasi kebebasan sipil, memperbaiki hak minoritas
Kurdi, mencabut UU darurat militer di kawasan Kurdi, mendorong kendali sipil
atas militer, dan mendukung pasar bebas.

Di luar akar keislaman AKP, pemerintahan Erdogan telah membuktikan


komitmennya atas demokrasi. Kelompok islamis ini sukses membantah argumen
sebagian pengamat yang skeptis bahwa pengakuan atas demokrasi liberal AKP
bersifat instrumental, yakni hanya untuk membatasi pengaruh militer dalam
politik saja dan ada beberapa pengamat yang justru melihat Turki dibawah AKP
sedang bertransformasi dari sekularisme represif Perancis menuju sekularisme
liberal Amerika.

Dalam sistem demokrasi semua ideologi punyak hak hidup, tapi itu tidak
menentukan pilihan rakyat, yang menentukan itu kinerja. Dan AKP berkinerja
bagus. Kinerja, seperti karakter, tidak datang dari klaim, tapi dari pembuktian, dan
itu juga perlu waktu. Dalam 2 periode kepemimpinannya, AKP telah
menunjukkan kinerjanya. Kinerja mewujudkan clean government dan lahirlah
kepercayaan kepada AKP yang terus membesar. Clean government yang
dijanjikan AKP pada kampanye 2002 diwujudkan selama pemerintahannya. Dan
dari 2007 hingga 2011, AKP menjaga baik kepercayaan itu. Pemerintahan yang
relatif bersih dari korupsi menjadikannya dipercaya kembali oleh rakyat pada
pemilu 12 Juni 2011 kemarin.

Secara internal, perbaikan kultural umat Islam juga telah bertemu dengan
perbaikan struktural yang dilakukan oleh pemerintah Erdogan dan AKP.
Meskipun tidak secara revolusioner, pelan-pelan praktik keislaman dalam ranah
publik telah berhasil. Mulai dari pendidikan Islam di sekolah, pemakaian jilbab,
dan sebagainya. Sekularsime yang ditanamkan selama beberapa dekade dan
kekuatan militer sebagai penjaga anti Islam mulai runtuh. Turki benar-benar
berubah. Bukan hanya kota-kota di Turki yang sangat bersih dan teratur. Tetapi,
rakyat Turki jauh lebih makmur, dibandingkan ketika masih hidup dibawah kaum
sekularis. Ekonomi Turki terbesar keempat di Eropa, tak terpengaruh oleh krisis
di zona Eropa. Ekonominya tumbuh 5 persen, dan angka inflasi kurang dari dua
digit. Income perkapita rakyatnya, sudah diatas $ 5.000 dollar. Perdagangan
dengan negara-negara Eropa, Asia, dan Timur Tengah, terus mengalami surplus.
Sekolah, perguruan tinggi, rumah makan bagi rakyat, transportasi, dan
1147
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

perumahan, semuanya disubsidi oleh pemerintah.


(kabepiilampungcom.wordpress.com, diakses pada tanggal 20 Januari 2012)

Semua kebutuhan pokok rakyat tercukupi, tak ada yang kesulitan. Rakyat benar-
benar makmur, dan aman di Turki. Di bawah Erdogan dan Partai AKP (Paratai
Keadilan dan Pembangunan), segalanya telah berubah. Kebebasan keagamaan
diberikan seluas-luasnya oleh pemerintah. Turki yang sangat modern dan maju
ekonomi, dan kehidupan rakyatnya sudah menyamai negara-negara di zona Eropa,
kini menjadi salah satu negara yang mengenakan pajak tertinggi di dunia terhadap
alkohol dan rokok.Jadi tidak sembarangan orang bisa minum dan merokok di
Turki. Orang yang minum dan merokok, harus benar-benar orang yang
berkantong tebal. Inilah cara pemerintah Turki melarang secara halus terhadap
peredaran alkohol dan rokok.

2. Kemampuan AKP memilih isu untuk kampanye


Dalam Pemilu 2011, AKP mengusung dua isu utama. Yang pertama tentang
pengintegrasian Turki menjadi anggota Uni Eropa. Kemenangan Adalet ve
Kalkinma Partisi (AKP) dalam pemilihan umum Turki tahun 2011 dengan
perolehan 49.85% suara dan memperoleh 326 kursi diparlemen di sambut baik
oleh Jose Manuel Barroso selaku Presiden Komisi Eropa. Menurut Barroso
kemenangan ketiga kalinya AKP ini dapat membantu mempercepat upaya Turki
untuk menjadi anggota Uni Eropa. (www.voanews.com, di akses pada tanggal 3
Desember 2012)

Recep Tayyib Erdogan yang telah menjabat Pedana Menteri selama pemerintahan
AKP di Turki sangat dikenal dapat menjalin hubungan yang baik dengan negara
AS dan juga Uni Eropa. Hubungan baik tersebut terbukti dengan kunjungan yang
pernah dilakukan Erdogan ke AS dan Uni Eropa serta sebaliknya. Erdogan
menganggap tanpa adanya dukungan dari negara lain termasuk AS dan Uni Eropa
maka sulit bagi Turki untuk mencapai kemajuan secara cepat.

Isu pengintegrasian Turki menuju anggota Uni Eropa, diangkat AKP dalam
kampanye. AKP menjelaskan kepada masyarakat bahwa penting bagi Turki untuk
masuk dalam Uni Eropa. Berbagai keuntungan akan diperoleh Turki dengan
bergabung dalam Uni Eropa, yaitu selain kesejahteraan ekonomi (economy well
being) juga keamanan (security). Ekonomi Turki diharapkan akan meningkat
apabila bergabung dengan Uni Eropa karena intensitas kerjasama dibidang
ekonomi akan terwujud. Selain itu, ada upaya saling melindungi antar anggota
Uni Eropa sehingga membuat posisi Turki menjadi lebih aman dari gangguan
negara lain. (www.saidiman.wordpress.com, di akses pada tanggal 1 Januari
2013). Dipahami bahwa antara anggota Uni Eropa terjalin kerjasama untuk saling
memajukan anggotanya sehingga akan membawa keuntungan bagi Turki apabila
mampu untuk menggabungkan diri dengan Uni Eropa.

Isu yang kedua tentang perkembangan ekonomi. Dibawah pimpinan Erdogan,


perekonomian Turki mengalami kebangkitan. Sejak memipin pada tahun 2002,
Erdogan langsung memulai reformasi ekonomi untuk mengeluarkan negara
tersebut dari krisis. Dalam aspek perekonomian, Turki kini menjadi kekuatan
yang diperhitungkan di sekelilingnya. Produk Domestik Bruto Turki mencapai
1148
Analisis Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi Dalam Pemilu Turki 2011 (Reksa Fiaji T.)

triliyunan dolar sehingga ia menjadi negara ke 16 dalam kekuatan ekonomi dunia.


Di tahun 2020, Turki berencana menjadi peringkat 10 dunia. Pertumbuhan
ekonomi rata-rata sebesar 9% pertahunnya menjadikkan Turki sebagai negara
dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua dalam forum Negara Maju G-20,
setelah China. (kabepiilampungcom.wordpress.com, diakses pada tanggal 20
Januari 2012)

Di Eropa sendiri, Turki adalah negara ke-7 dalam kekuatan ekonomi. Ini
menyebabkan ekspor Turki ke dunia Arab meningkat lima kali lipat pada tahun
2003 hingga sekarang (dari 5 milyar menjadi 27 milyar dolar). Nilai ekspornya ke
dunia Islam meningkat dari 11 dolar menjadi 60 milyar dolar. Jumlah hutang turki
ke bank dunia pun juga mengalami penurunan tiap tahunnya. Diprediksi pada
tahun 2015 Turki telah terlepas dari beban hutang tersebut. Berangkat dari
kekuatan ekonomi yang terus bertumbuh dan kekuatan militer yang juga tampak
meningkat dari beberapa latihan yang digelarnya, kini Turki menjadi salah satu
dari tiga pilar stabilitas dan kemajuan Timur Tengah.
(kabepiilampungcom.wordpress.com, diakses pada tanggal 20 Januari 2012)

Di masa ketika pemilih pragmatis seperti sekarang ini, ekonomi menjadi salah
satu pertimbangan utama dalam menentukan pilihan. Artinya, partai apa yang
dipercaya mampu untuk memajukan perekonomian, maka itulah yang akan
dipilih. AKP mampu menunjukkan bukti bahwa di bawah pemerintahannya Turki
mencapai kemajuan dalam ekonomi.

3. Figur Recep Tayyib Erdogan yang kharismatik


Erdogan dikenal sebagai sosok yang taat beragama, rendah hati, dan nasionalis.
Hal itu terlihat dalam kampanye yang dilakukan Erdogan sering mengajak
masyarakat untuk tidak saling membeda-bedakan agama. Berikut salah satu
pernyataan Recep Tayyib Erdogan pada saat kampanye:
“Saya merasa setiap orang bebas memilih dan beribadah sesuai dengan
agamanya. Jadi, meskipun saya adalah seorang muslim maka secara tegas saya
menyatakan saya tidak akan menekan keberadaan agama lain. Tujuan
masyarakat Turki adalah memajukan Turki, untuk itu marilah bersatu untuk
mewujudkannya.” (www.antara.co.id, diakses pada tanggal 1 Januari 2013).

Pernyataan tersebut tentu saja membuat perasaan nyaman pada diri masyarakat
Turki apabila Recep Tayyib Erdogan bersama AKP nya terpilih kembali untuk
memerintah Turki. Figur Erdogan semakin dikenal saat Erdogan menyatakan
pentingnya penghormatan hak asasi manusia di Turki. "Demokrasi, di mana
sistem hak asasi manusia, kebebasan, dan sekularisme yang ada di dalamnya
merupakan salah satu prinsip mendasar republik kita, merupakan model yang
menopang kebebasan bagi berbagai gaya hidup yang berbeda-beda sebagaimana
hal ini merupakan sebuah aturan harmoni sosial," kata Erdogan.

Erdogan juga berjanji akan mengupayakan kesetaraan jender dan penegakan


hukum. Erdogan mengatakan, "perubahan dan keberagaman" bukanlah sesuatu
yang harus ditakuti. Adanya figur Erdogan yang mendukung penerapan hak asasi
manusia utamanya agama serta kesetaraan gender menarik banyak kalangan di
1149
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

Turki untuk memilihnya. (www.antara.co.id, diakses pada tanggal 1 Januari


2013). Erdogan dikenal oleh banyak kalangan sebagai seorang muslim yang taat,
dan merupakan pemimpin dari partai Islam pertama yang menang sebanyak tiga
kali secara berturut-turut di Turki. Namun Erdogan berjanji akan menegakkan
tradisi sekuler Turki yang kuat, yang memisahkan pemerintah dengan agama.
Adanya background Islam dalam diri Erdogan tidak membuat Erdogan
mengedepankan kepentingan agamanya sehingga kekhawatiran beberapa pihak
yang menuduh Erdogan berorientasi pada Islam tidak terbukti.

Sikap Recep Tayyib Erdogan yang nasionalis lainnya juga ditunjukkan dari
bagaiman Erdogan menghormati agama lain dengan tidak pernah menghinanya
dan sering menyatakan perasaan suka citanya mendapatkan kritikan dari beberapa
orang yang tidak menyukai Recep Tayyib Erdogan dengan memiliki background
agama lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa Recep Tayyib Erdogan adalah
seorang muslim yang taat dan mempunyai sikap nasionalisme yang tinggi tanpa
membeda-bedakan agama. Kondisi itu menjadikan figur Recep Tayyib Erdogan
sebagai figur yang memiliki nilai positif dalam pandangan masyarakat Turki.

Erdogan juga bersikap positif terhadap kelompok yang menekannya. Kecaman


yang dilakukan para kelompok sekuler baik dari militer maupun pengadilan tinggi
tidak membuat Erdogan memusuhi keduanya. Erdogan senantiasa menunjukkan
sikap bersahabat kepadanya dengan cara tetap menghormati pendapat dari
kelompok sekuler dan tidak mengecam balik tindakan yang telah dilakukan
kelompok tersebut. Masyarakat menjadi simpatik terhadap sikap yang dilakukan
oleh Erdogan sebab sulit bagi manusia pada umumnya untuk tetap bersikap positif
terhadap seseorang atau kelompok yang telah mengecamnya. Sikap positif
Erdogan pada akhirnya membuat rakyat Turki merasa Recep Tayyib Erdogan
adalah sosok yang layak untuk menjadi pemimpin Turki.

Dan Erdogan juga merupakan Perdana Menteri Turki yang dianggap mayoritas
masyarakat Turki paling sesuai dalam memimpin Republik Turki era millennium
ini. Dipahami bahwa selama menjadi Perdana Menteri bagi Republik Turki,
Erdogan telah berusaha menjalin hubungan baik dengan negara lain seperti
negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Erdogan mendekati AS dan
karena begitu dekatnya dengan AS maka Erdogan dilihat sebagai “boneka” AS
bagi mereka yang pro-Kemalist. Erdogan berusaha memberikan dukungan kepada
AS sehingga AS juga secara nyata bersedia memberi dukungan kepada Erdogan.
Erdogan juga berusaha mendekatkan Turki dengan Kesatuan Eropa yang tindakan
tersebut sering dikritik oleh kelompok nasionalis.

Kemampuan Erdogan dalam menjalim hubungan dengan negara AS ikut


mensukseskan kemenangan AKP dalam pemilu Turki 2011. AS dan Kesatuan
Eropa memberikan dukungan kepada Erdogan dan AKP melalui media massa.
Figur Erdogan yang positif terus diekspos oleh media massa sehingga tidak hanya
mastyarakat Turki yang mengetahui sisi positif Erdogan namun juga masyarakat
internasional. Selain itu, partai AKP yang merupakan partai pendukung Erdogan
juga ikut diekspos oleh media massa. Berbagai kegiatan yang dilakukan
dipublikasikan dan karena Erdogan tidak pernah melakukan perlawanan terhadap
kelompok lain yang tidak mendukung Erdogan, maka AKP yang berperan
1150
Analisis Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi Dalam Pemilu Turki 2011 (Reksa Fiaji T.)

melakukan counter balik terhadap segala informasi yang dapat mengakibatkan


kredibilitas Erdogan menjadi buruk.

Dalam konteks pengintegrasian Turki ke Uni Eropa, AS mendukung upaya Turki


bergabung dengan Uni Eropa karena Washington menganggap bahwa
bergabungnya Turki ke Uni Eropa merupakan tujuan AS. Bukan hanya karena
berbagai keistimewaan yang akan diperoleh sekutu penting dan strategis ini
dibalik semua itu, melainkan juga bertujuan untuk membangun jembatan
penghubung antara kekuatan Timur dan Barat melalui pintu gerbang Turki.
Disamping itu, juga merupakan upaya membangun keseimbangan strategis di
dalam Uni Eropa antara kekuatan tradisionil yang digawangi Perancis, Jerman,
dan Italia dengan kekuatan baru yang lebih dekat dengan AS seperti Turki dan
beberapa negara Eropa Timur seperti Polandia. (Syarif Taghian, 2012).

Dipihak Turki, AS berupaya memperkuat hubungan bilateralnya dengannya,


terutama setelah Turki memperlihatkan sikap dan kebijakannya yang jelas
terhadap masalah invasi ke Irak tahun 2003 yang mendorong Turki mempunyai
peran positif dalam invasi ke Irak dengan penolakannya terhadap permintaan AS
tersebut. Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan menggungkapkan
pandangannya mengenai hubungan Turki-AS dengan mengatakan, “Hubungan
kami didasarkan pada nilai-nilai politik dan persahabatan strategis.”

Berdasarkan pada pandangan ini, mengenai inti hubungan Turki-AS, maka


Erdogan kemudian menjelaskan secara mendetail mengenai hubungan negaranya
dengan AS dengan mengatakan, “Sesungguhnya hubungan multi dimensi antara
Turki dengan AS menjadi lebih erat dan kuat setiap harinya.” Sekaligus
menegaskan bahwa kedua negara bekerjasama di Afghanistan, Irak, dan
renovasinya. Keduanya memiliki pemikiran yang sama mengenai persoalan
Cyprus. Disamping itu, hubungan ekonomi kedua negara terus tumbuh dan
berkembang. Disana juga terdapat pertukaran ide dan gagasan di berbagai
kesempatan dan pertemuan internasional.

Turki yang merupakan sekutu utama AS dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara
(NATO) bukanlah sahabat atau kawan bagi negara Israel, anak manja AS dan
Barat. Bahkan sistem negaranya yang sekuler dan menjadi model bagi AS dalam
upayanya menghadapi kelompok fundamental agama berubah sedikit demi
sedikit. Pada saat White House dalam sebuah penjelasannya menegaskan bahwa
Obama memperhatikan arti penting koalisi antara AS –Turki dengan
mengungkapkan harapannya melaksanakan program kerjasama strategis dan
efektif sekaligus dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara, sikap ini di jawab
Erdogan dengan memperkuat kerjasamanya yang strategis antara kedua negara.
Dan juga mengungkapkan secara khusus sensitifitas Turki terhadap masalah
Armenia dan kebijakannya di Timur Tengah. Erdogan juga menegaskan
keharusan AS menerapkan kebijakan politik yang netral dan tidak berpihak atau
tidak menerapkan kebijakan ganda sehingga tidak memperburuk hubungan kedua
negara menurutnya.

1151
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

Meskipun demikian, hasil positif dari koalisi AS-Turki yang semakin erat pada
masa pemerintahan Partai AKP, terutama Turki yang menurut sebagian pengamat
berhasil mereformasi dan memperlihatkan kehadirannya dari segi letak geografis
dan peran historinya, kekuatan ekonomi, dan pengaruh Lembaga Militernya
dalam sebuah kerangka yang baru, berhasil memaksa pemerintahan AS dibawah
pimpinan Barrack Obama mengembalikan kerangka dan bentuk hubungannya
dengan Turki. Dan menerapkan agenda penuh untuk memperbaiki hubungannya
dengan pemerintah Turki melalui penguatan hubungannya di tingkat regional,
terutama masalah Irak yang menjadi prioritas dalam agenda AS dikawasan
tersebut, serta mengaktifkan kerjasama bilateral kedua negara.

Koalisi ini dari sudut regional merupakan fase pertama untuk mereformasi dan
menertibkan kawasan regional yang baru dimana berbagai skenario dikawasan
tersebut akan menempatkan Turki sebagai pemain utamanya dan pemerintahan
Obama akan bersedia bekerjasama dengan Turki menurut pendapat sebagian
pengamat. Kerjasama ini dilakukan dalam konteks politik realistis dan lebih
fleksibel dalam menyikapi berbagai permasalahan yang berkembang di kawasan
tersebut. Sebab semua perubahan akan menunjukkan bahwa Obama akan
membangun kebijakan di kawasan regional ini berdasarkan perdamaian dan
kekuatan diplomatik tanpa merelakan beberapa kepentingan negaranya dengan
negara-negara yang berpengaruh di kawasan tersebut termasuk Turki.

Berdasarkan Uraian di atas dapat dipahami bahwa Perdana Menteri Turki Recep
Tayyib Erdogan mampu menjalin hubungan baik dengan negara lain seperti
Amerika Serikat (AS). Dalam konteks hubungan kedua negara, Erdogan mampu
menjaga kestabilan hubungan diplomatik ke dua negara sehingga terjalin
kerjasama regional dan bilateral yang mampu membawa pengaruh besar bagi
negara-negara lain khususnya di kawasan Timur Tengah dan proses
pengintegrasian Turki ke Uni Eropa. Kemampuan Erdogan ini juga di nilai oleh
sebagian besar masyarakat Turki mampu membawa Turki kearah yang lebih baik
walaupun banyak juga pihak yang bertentangan dengan pendapat tersebut.

Kesimpulan
Kemampuan AKP membuktikan komitmennya atas demokrasi selama 2 periode
masa kepemipinannya mampu menarik simpatik masyarakat Turki dalam
pemilihan pemilu. AKP mampu membuka hambatan bagi kebebasan masyarakat
Turki untuk menyuarakan aspirasinya dan membawa angin segar bagi umat Islam
yang selama 4 dekade terbatasi dalam menjalankan aktifitas keislamannya. AKP
juga mampu mendefinisikan kembali sekularisme radikal Attaturk menjadi
sekularisme pasif yang demokratis dan mengadopsi prinsip dan interpretasi liberal
tentang sekularisme yang banyak di anut negara-negara Uni Eropa. Kemudian
adanya kesesuaian isu utama yang diangkat oleh Adalet ve Kalkinma Partisi
(AKP) saat berkampanye dalam pemilu Turki tahun 2011 dengan keinginan
masyarakat Turki bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Karena isu tersebut
telah menjadi konsumsi umum masyarakat Turki, mereka meyakini bahwa jika
Turki bergabung menjadi anggota Uni Eropa maka dapat membawa Turki ke arah
yang lebih baik dan mampu mensejahterakan masyarakat Turki. Dan sosok Recep
Tayyib Erdogan yang kharismatik mampu menarik simpatik masyarakat Turki.
Erdogan dikenal sebagai muslim yang taat beragama dan mempunyai iman yang
1152
Analisis Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi Dalam Pemilu Turki 2011 (Reksa Fiaji T.)

kuat. Erdogan juga dikenal sebagai pejabat pemerinah yang sederhana, jujur, dan
bertanggung jawab. Erdogan juga dikenal sebagai pribadi yang bersikap positif
terhadap kelompok yang menekannya, Erdogan membangun opini publik yang
membuat kharismanya selalu bersahabat dengan semua pihak termasuk pihak
yang berbeda pendapat dengannya (kubu sekuler) dan kemampuan Erdogan dalam
menjalin hubungan dengan negara lain mampu membuat Turki di akui di dunia
Internasional sehingga rakyat Turki yakin dengan Turki yang dipimpin kembali
oleh Edrogan akan membawa perubahan besar bagi negara Turki, membawa
Turki ke arah yang lebih baik, dan mampu memperjuangkan pengintegrasian
Turki menjadi anggota Uni Eropa.

Daftar Pustaka
1. Buku

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu poltik, PT GramediaPustaka


Utama, Jakarta.
Campbell, Angus. 2000. The American Votters. John Willey and Sons. New
York.
Dahl, Robert A., 1971. Polyarchy : Participation and Opposition, Yale
University Press, New Heaven.
Dzakirin, Ahmad. 2012. Kebangkitan Pos-Islamisme, Analisis Strategi dan
Kebijakan AKP Turki Memenangkan Pemilu. Era Adicitra
Intermedia. Jakarta.
Mukti Ali, H. A. 1994. Islam dan Sekularisme di Turki Modern, Penerbit
Djambatan, Jakarta.
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Syafiie, Inu Kencana. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan, PT. Refika
Aditama, Bandung.
Suwiryadi. 2002. Mustafa Kemal Pasya Pembinna Turki Baru. Penerbit
Djambatan. Jakarta dan Amsterdam.
Taghian, Syarif. 2012. Erdogan, Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme
Turki, PUSTAKA AL-KAUTSAR, Jakarta.
Zurcher, Erick J. 2003. Sejarah Modern Turki. Terj. oleh Karsidi Diningrat R.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta.

2. Media massa cetak dan elektronik / internet


Abdullah Gul Dilantik Sebagai Presiden Turki, tersedia di
http://www.voanews.com/indonesian/archive/2007-08/2007-08-28-
voa9.cfm?CFID=221231395&CFTOKEN=76801217.html. Diakses
pada tanggal 14 November 2012.
AK Parti Official. History of Justice and Development Party.
http://eng.akparti.org.tr/english/akpartye.html, di akses pada tanggal
16 November 2011.
Ber-Islam ala Turki, tersedia di http://saidiman.wordpress.com/2012/html.
Diakses pada tanggal 14 November 2012.

1153
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 4, 2013: 1141-1154

Inilah Hasil Pemilu Turki: Perolehan Suara dan Kursi, tersedia di


http://www.bersamadakwah.com/2011/06/inilah-hasil-pemilu-turki-
perolehan-suara-dan-kursi.html di akses pada tanggal 12 September
2011.
Inilah Sejarah Kemenangan Ke 2 AKP, tersedia di
http://www.jalanpanjang.web.id/2001/06/inilah-sejarah-
kemenangan-ke-2-akp.html di akses pada tanggal 6 Oktober 2011.
Kudeta Militer Turki, tersedia di
http://www.freedominstitute.org/id/index.php?page=profil&detail=ar
tikel&detail=dir&id=208. di akses pada tanggal 20 Mei 2011.
Manifesto Politik Turki: Kemenangan Partai Islam di Negara Sekuler,
tersedia di
http://kabepiilampungcom.wordpress.com/2012/04/12/manifesto-
politik-turki-kemenangan-partai-islam-di-negara-sekuler.html ,
diakses pada tanggal 20 Januari 2012.
Partai AKP Erdogan di Turki yang Islamis, tersedia di
http://www.globalmuslim.web.id/2011/03/partai-akp-erdogan-di-
turki-yang-islamis.html , di akses pada tanggal 28Mei 2011.
Partai AKP Unggul Dalam Pemilihan Parlemen Turki, tersedia di
http://www.dw.de/partai-akp-unggul-dalam-pemilihan-parlemen-
turki/a-15149877-1.html di akses pada tanggal 28 Januari 2013.
Recep Tayyib Erdogan Jadi Perdana Menteri Turki, tersedia di
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/08/29/Internas/int01.ht
ml. Diakses pada tanggal 18 November 2012.
Sistem parlementer, tersedia di
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementer di akses pada
tanggal 21 November 2012.
Situasi Politik Baru Turki, tersedia di
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_frontpage&itemid=1
di akses pada tanggal 12 Desember 2012.
Turki Tahan Dua Mantan Jenderal Karena Terlibat Usaha Kudeta, tersedia di
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/6/turki-tahan-duamantan-
jenderal-karena-terlibat-usaha-kudeta/html. Diakses pada tanggal 18
November 2012.

1154

Anda mungkin juga menyukai