Oleh :
A1C018164
UNIVERSITAS MATARAM
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahwa dengan adanya penyebaran Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) dibeberapa
wilayah cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu dan telah berimplikasi pada aspek
social, ekonomi, kesejahteraan masyarakat, sehingga diperlukan langkah langkah antisipasi dan
kontijensi dalam penanganan nya di wilayah Kecamatan Masbagik.
Berdasarkan ketentuan pasal 11 Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) menyebutkan bahwa
Gubernur dan Bupati/Walikota membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Diseases 2019 (Covid-19); berdasarkan pertimbangan dan rekomendasi ketua pelaksana Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) maka perlu menetapkan
Keputusan Camat Masbagik Tentang membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 di wilayah Kecamatan Masbagik.
JUMLAH Rp 20.000.000,00
keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini
memiliki dampak yang sangat besar atas rancangan suatu strategi yang handal.
2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
d. Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoan luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara
keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan strategi
dan implementasi. Kebijakan-kebijakan tersebut diinterpretasi dan diimplementasi melalui
strategi dan tujuan divisi masing-masing. Divisi-divisi kemudian akan mengembangkan
kebijakannya sendiri, yang akan menjadi pedoman bagi wilayah fungsionalnya untuk diikuti.
b. Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program
akan dinyatakan secara rinci dalam biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan dan mengendalikan. Angaran tidak hanya memberikan perencanaan rinci dari
strategi baru dalam tindakan, tetapi juga menentukan dengan laporan keuangan proforma yang
menunjukkan pengaruh yang diharapkan dari kondisi keuangan Proyek edukasi di Wilayah
Kecamatan Masbagik.
c. Prosedur
Prosedur atau sering disebut dengan standard operating procedures (SOP) adalah sistem
langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana
suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai aktivitas yang
harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program Proyek edukasi di Wilayah Kecamatan
Masbagik.
Namun ada beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi
publik, yaitu sebagai berikut:
a) Produktivitas
Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi,tetapi juga efektivitas pelayanan.
Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output
b) Kualitas Layanan
Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja organisasi publik.
c) Responsivitas
Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat menyusun
agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
d) Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik
yang eksplisit maupun implisit (Lenvine, 1990).
e) Akuntabilitas
Akuntabilitas publik menunjukan pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik
tunduk pada para pejabat politik yangdipilih oleh rakyat, asumsinya adalah bahwa para pejabat
politik tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan
kepentingan rakyat.
Kinerja birokrasi sebenarnya dapat dilihat melalui berbagai dimensi seperti dimensi
akuntabilitas, efisiensi, efektivitas, responsivitas maupun responsibilitas. Berbagai literatur yang
membahas kinerja birokrasi pada dasarnya memiliki kesamaan substansial yakni untuk melihat
seberapa jauh tingkat pencapaian hasil yang telah dilakukan oleh birokrasi pelayanan. Kinerja itu
merupakan suatu konsep yang disusun dari berbagai indikator yang sangat bervariasi sesuai
dengan fokus dan konteks penggunaannya.
Beberapa tindakan, seperti laba atas investasi (ROI), merupakan unsur yang tepat untuk
mengevaluasi Proyek edukasi di Wilayah Kecamatan Masbagik atau divisi kemampuan untuk
mencapai tujuan profitabilitas. Walaupun profitabilitas adalah tujuan utama korporasi, ROI dapat
dihitung hanya setelah mencapai keuntungan untuk jangka waktu. Ini menceritakan apa yang
terjadi setelah fakta-bukan apa yang sedang terjadi atau apa yang akan terjadi. Sebuah Proyek
edukasi di Wilayah Kecamatan Masbagik, oleh karena itu, perlu mengembangkan langkah-
langkah yang kemungkinan meramalkan profitabilitas. Ini disebut sebagai kontrol kemudi karena
mereka mengukur variabel-variabel yang mempengaruhi profitabilitas masa depan. Salah satu
contoh dari jenis kontrol ini adalah penggunaan diagram dan grafik kontrol kualitas dan
produktivitas merinci setiap hari. Dengan demikian mereka mampu melakukan penyesuaian
terhadap sistem sebelum menjadi tak terkendali.
2.6 Struktur Keanggotaan Gugus Tugas Percepatan penangan Corona Virus Disease 2019 di
Wilayah Kecamatan Masbagik
KETUA
CAMAT MASBAGIK
SEKRETARIS BENDAHARA
1. Proyek edukasi ini memberikan keyakinan yang berbeda bagi masyarakat terkait
dengan pandemi virus corona ini, sehingga dapat meminimalkan kasus akibat
pandemi tersebut
2. Terdapat beberapa warga yang masih tidak mengindahkan proyek edukasi yang
dilakukan oleh pemerintah desa tersebut
3. Penyebaran corona akan semakin meningkat apabila masyarakat tidak
menerapkan pola hidup sehat
4. Jika proyek edukasi dilakukan dengan baik dan masyarakat dapat bekerjasama,
maka akan menguragi sedikit kepanikan warga.
5. Proyek edukasi ini memberikan keyakinan yang berbeda bagi masyarakat terkait
dengan pandemi virus corona ini, sehingga dapat meminimalkan kasus akibat
pandemi tersebut
6. Terdapat beberapa warga yang masih tidak mengindahkan proyek edukasi yang
dilakukan oleh pemerintah desa tersebut
7. Penyebaran corona akan semakin meningkat apabila masyarakat tidak
menerapkan pola hidup sehat
8. Jika proyek edukasi dilakukan dengan baik dan masyarakat dapat bekerjasama,
maka akan menguragi sedikit kepanikan warga.
BAB III
KESIMPULAN